Re: [wanita-muslimah] Trs: Kisah Monyet

2009-06-18 Terurut Topik kmj...@indosat.net.id
Bukan begitu jawabannya. Monyet E ternyata budeg jadi tidak mendengar 
nasihat teman-temannya. Sementara monyet F sibuk membaca e-mail ini...
KM

Original Message
From: sari.la...@yahoo.co.id
Date: 15/06/2009 12:33 
To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Subj: [wanita-muslimah] Trs: Kisah Monyet





- Pesan Diteruskan 
Dari: Bella Septria bsept...@yahoo.com
Kepada: Anugrah Akbar Akbar anug_ak...@yahoo.com; Awie awiec...@tom.
com; Azhar Heriawan azeria...@yahoo.co.id; Aziz a...@lge.com; 
Bemby Oktora be...@bniaga.co.id; Bonny Armeitha b_armei...@yahoo.
com; Brian b_sept...@yahoo.com; iin nuraini_dior...@yahoo.com; Ka 
Ruth ruthsam0...@yahoo.co.id; Laelasari Tus sari.la...@yahoo.co.id; 
Nana Koban alf_ko...@yahoo.com; Nia Nurmila smile4...@yahoo.com; 
Nurmadiyah Subarman nurm...@yahoo.com; rita prasetyaningrum 
dth...@yahoo.co.id; Umi juniarti umi_junia...@yahoo.com; wanderson 
Panjaitan w_jesma...@yahoo.co.id
Terkirim: Senin, 15 Juni, 2009 12:14:00
Topik: Fw: Kisah Monyet


 
 
Seorang profesor sedang mengadakan penelitian atas beberapa ekor 
monyet. 
  
Monyet A dan monyet B dimasukkan ke dalam sebuah ruangan yang 
tertutup. Di dalamnya diletakkan sebatang tiang, di mana pada ujung 
tiang tersebut terdapat setandan pisang. 
  
Monyet A mulai memanjat tiang itu. Pada saat yang bersamaan Profesor 
itu menyiramkan air sehingga terpelesetlah monyet A itu dan jatuhlah 
dia. 
Monyet A kembali memanjat. Tetapi karena licin terjatuhlah dia. 
Begitulah seterusnya dia mencoba sampai akhirnya ia menyerah. 
  
Selanjutnya adalah giliran monyet B yang diperlakukan sama seperti 
monyet A. Dia berulang kali mencoba dan jatuh sehingga menyerah jugalah 
monyet B. 
  
Berikutnya, sang Profesor memasukkan monyet C ke dalam ruangan 
tersebut. 
Monyet C ingin memanjat tiang tersebut, tetapi sebelumnya, monyet A 
dan monyet B dengan semangat menasehati monyet C agar tidak mengalami 
hal yang konyol, yaitu terpeleset dan jatuh. Percuma kamu memanjat 
tiang itu, kami berdua sudah mencoba berulang kali, tetapi selalu 
gagal. 
Akhirnya, monyet C menuruti nasehat kedua monyet itu. Dia tidak 
berusaha memanjatnya. 
  
Kemudian, sang Profeasor mengeluarkan monyet C dan memasukkan monyet D 
dan monyet E. 
Monyet D dan monyet E ingin sekali memanjat tiang itu, tetapi monyet C 
mencoba menasehati mereka untuk tidak sekali-kali memanjatnya kalau 
tidak ingin terpeleset dan jatuh. 
  
Monyet D mendengar dan mematuhi nasehat tersebut dengan tidak berusaha 
untuk memanjatnya. 
Lain halnya dengan monyet E, dia tidak memperdulikan nasehat itu. Dia 
tidak terpengaruh oleh nasehat itu, sebaliknya dia mulai mencoba untuk 
memanjat. 
Apa salahnya mencoba, pikir monyet E. 
  
Monyet E terus mencoba walau sang Profesor terus menyiramkan air dan 
tiang itu menjadi licin. Monyet E tidak menyerah. Sampai akhirnya sang 
Profesor tidak lagi memberi air pada tiang itu, dan monyet E akhirnya 
mampu mencapai puncak dan ia mendapatkan setandan pisang itu. 
  
Apakah Nilai Moral dari cerita ini? 
  
Ada beberapa karakter yang dapat kita jumpai 
  
Monyet A dan B : 
Mereka ibarat orang yang berkarakter mudah menyerah dan suka 
mempengaruhi orang lain agar tidak berusaha dan menanamkan input 
negatif kepada orang lain.   
Padahal, 99% orang yang merasa gagal sebelumnya belum tentu gagal, 
hanya saja terlalu cepat menyerah. 
Hal itu sangat disayangkan karena dunia ini sebenarnya dipenuhi oleh 
orang-orang yang hebat yang potensial, tetapi terlalu cepat menyerah. 
Banyak dari kita yang keburu mati sebelum mencoba menggali seluruh 
potensi yang ada pada diri kita. 
  
Monyet C dan D : 
Mereka ibarat orang yang berkarakter mudah sekali percaya dengan input-
input negatif, tanpa mau bersusah-payah untuk meraih kesuksesan. Mereka 
adalah orang-orang yang takut gagal, sebelum mencoba. 
Banyak dari kita yang cenderung mengikuti falsafah, Kalau ragu, lebih 
baik tidak dilakukan. 
Jika tidak pernah mencoba, kita sudah pasti tidak akan pernah 
berhasil. 
Kita berjuang bukan dengan kepandaian, tetapi dengan kegigihan. 
  
Monyet E : 
Ia ibarat orang yang dengan karakter tidak mudah terpengaruh oleh 
input-input negatif. Orang yang selalu berjuang umtuk mendapatkan 
kesuksesan, berani mencoba, dan tidak takut gagal. Tak ada seorang pun 
di dunia ini yang tidak pernah mengalami kegagalan. 
Orang yang sukses selalu bangkit kembali meskipun sudah jatuh. 
  
Jika ingin berhasil, kita harus berani mencoba dan berani mgambil 
RESIKO. 


  Cepat, Bebas Iklan, Kapasitas Tanpa Batas - Dengan Yahoo! Mail 
Anda bisa mendapatkan semuanya. http://id.mail.yahoo.com

[Non-text portions of this message have been removed]






[wanita-muslimah] Trs: Kisah Monyet

2009-06-17 Terurut Topik Laela Sari




- Pesan Diteruskan 
Dari: Bella Septria bsept...@yahoo.com
Kepada: Anugrah Akbar Akbar anug_ak...@yahoo.com; Awie awiec...@tom.com; 
Azhar Heriawan azeria...@yahoo.co.id; Aziz a...@lge.com; Bemby Oktora 
be...@bniaga.co.id; Bonny Armeitha b_armei...@yahoo.com; Brian 
b_sept...@yahoo.com; iin nuraini_dior...@yahoo.com; Ka Ruth 
ruthsam0...@yahoo.co.id; Laelasari Tus sari.la...@yahoo.co.id; Nana Koban 
alf_ko...@yahoo.com; Nia Nurmila smile4...@yahoo.com; Nurmadiyah Subarman 
nurm...@yahoo.com; rita prasetyaningrum dth...@yahoo.co.id; Umi juniarti 
umi_junia...@yahoo.com; wanderson Panjaitan w_jesma...@yahoo.co.id
Terkirim: Senin, 15 Juni, 2009 12:14:00
Topik: Fw: Kisah Monyet


 
 
Seorang profesor sedang mengadakan penelitian atas beberapa ekor monyet. 
  
Monyet A dan monyet B dimasukkan ke dalam sebuah ruangan yang tertutup. Di 
dalamnya diletakkan sebatang tiang, di mana pada ujung tiang tersebut terdapat 
setandan pisang. 
  
Monyet A mulai memanjat tiang itu. Pada saat yang bersamaan Profesor itu 
menyiramkan air sehingga terpelesetlah monyet A itu dan jatuhlah dia. 
Monyet A kembali memanjat. Tetapi karena licin terjatuhlah dia. Begitulah 
seterusnya dia mencoba sampai akhirnya ia menyerah. 
  
Selanjutnya adalah giliran monyet B yang diperlakukan sama seperti monyet A. 
Dia berulang kali mencoba dan jatuh sehingga menyerah jugalah monyet B. 
  
Berikutnya, sang Profesor memasukkan monyet C ke dalam ruangan tersebut. 
Monyet C ingin memanjat tiang tersebut, tetapi sebelumnya, monyet A dan monyet 
B dengan semangat menasehati monyet C agar tidak mengalami hal yang konyol, 
yaitu terpeleset dan jatuh. Percuma kamu memanjat tiang itu, kami berdua sudah 
mencoba berulang kali, tetapi selalu gagal. 
Akhirnya, monyet C menuruti nasehat kedua monyet itu. Dia tidak berusaha 
memanjatnya. 
  
Kemudian, sang Profeasor mengeluarkan monyet C dan memasukkan monyet D dan 
monyet E. 
Monyet D dan monyet E ingin sekali memanjat tiang itu, tetapi monyet C mencoba 
menasehati mereka untuk tidak sekali-kali memanjatnya kalau tidak ingin 
terpeleset dan jatuh. 
  
Monyet D mendengar dan mematuhi nasehat tersebut dengan tidak berusaha untuk 
memanjatnya. 
Lain halnya dengan monyet E, dia tidak memperdulikan nasehat itu. Dia tidak 
terpengaruh oleh nasehat itu, sebaliknya dia mulai mencoba untuk memanjat. 
Apa salahnya mencoba, pikir monyet E. 
  
Monyet E terus mencoba walau sang Profesor terus menyiramkan air dan tiang itu 
menjadi licin. Monyet E tidak menyerah. Sampai akhirnya sang Profesor tidak 
lagi memberi air pada tiang itu, dan monyet E akhirnya mampu mencapai puncak 
dan ia mendapatkan setandan pisang itu. 
  
Apakah Nilai Moral dari cerita ini? 
  
Ada beberapa karakter yang dapat kita jumpai 
  
Monyet A dan B : 
Mereka ibarat orang yang berkarakter mudah menyerah dan suka mempengaruhi orang 
lain agar tidak berusaha dan menanamkan input negatif kepada orang lain.   
Padahal, 99% orang yang merasa gagal sebelumnya belum tentu gagal, hanya saja 
terlalu cepat menyerah. 
Hal itu sangat disayangkan karena dunia ini sebenarnya dipenuhi oleh 
orang-orang yang hebat yang potensial, tetapi terlalu cepat menyerah. 
Banyak dari kita yang keburu mati sebelum mencoba menggali seluruh potensi yang 
ada pada diri kita. 
  
Monyet C dan D : 
Mereka ibarat orang yang berkarakter mudah sekali percaya dengan input-input 
negatif, tanpa mau bersusah-payah untuk meraih kesuksesan. Mereka adalah 
orang-orang yang takut gagal, sebelum mencoba. 
Banyak dari kita yang cenderung mengikuti falsafah, Kalau ragu, lebih baik 
tidak dilakukan. 
Jika tidak pernah mencoba, kita sudah pasti tidak akan pernah berhasil. 
Kita berjuang bukan dengan kepandaian, tetapi dengan kegigihan. 
  
Monyet E : 
Ia ibarat orang yang dengan karakter tidak mudah terpengaruh oleh input-input 
negatif. Orang yang selalu berjuang umtuk mendapatkan kesuksesan, berani 
mencoba, dan tidak takut gagal. Tak ada seorang pun di dunia ini yang tidak 
pernah mengalami kegagalan. 
Orang yang sukses selalu bangkit kembali meskipun sudah jatuh. 
  
Jika ingin berhasil, kita harus berani mencoba dan berani mgambil RESIKO. 


  Cepat, Bebas Iklan, Kapasitas Tanpa Batas - Dengan Yahoo! Mail Anda bisa 
mendapatkan semuanya. http://id.mail.yahoo.com

[Non-text portions of this message have been removed]