[wanita-muslimah] Ukhuwah Islamiah Bukanlah Kebangsaan Tapi Anti-Kebangsaan !!!

2010-07-10 Terurut Topik abdul
Pendapat dari sebelah-saya sependapat dgn penulis 
walaupun penuls bukan seorang muslim.

Ukhuwah Islamiah Bukanlah Kebangsaan Tapi Anti-Kebangsaan !!!

Membangun dan mendirikan negara itu harus ada dasar landasan nasionalisme atau 
rasa kebangsaan yang bukan rasa persaudaraan keagamaan.

Rasa persaudaraan keagamaan justru sebaliknya besar sekali jasanya dalam 
menghancur leburkan rasa kebangsaan.

Hal ini bisa kita merujuk kepada contohnya India yang kemudian terpecah menjadi 
Pakistant yang berdasarkan Islam, dan kemudian Pakistant yang Islam ini juga 
terpecah belah lagi menjadi Bangladesh yang hingga sekarang dijazirah tsb masih 
terus berkecamuk teror2 agama Islam yang juga ter-pecah2 sembari memerangi umat
Hindu yang notabene adalah saudaranya sendiri sebangsa, sedarah, dan senenek 
moyangnya.

Contoh lainnya lagi adalah Libanon, yang terpecah belah kebangsaannya oleh 
agama2 Islam, Kristen, Yahudi dan agama2 lainnya. 

Bahkan menjelang kehancuran Libanon ini pun sumbangan Islam Syiah dan Islam 
Sunni sangat besar sekali, kedua umat yang sama2 Islam saling membantai dimana 
tadinya belum ada Islam Syiah dandominasi nya dulu hanyalah Islam Sunni, namun 
dengan kebijaksanaan politik Ameika terhadap Syah Iran jadi memungkinkan 
kembalinya Khomeini untuk berkuasa di Iran dan melebarkan sayap penganut Islam 
Syiah diseluruh daratan Timur Tengah dari Syria, Yordania, Libanon, Paleztina, 
Mesir, bahkan hingga ke Arab Saudia sekarang terancam pemberontakan para 
pengikut Syiah yang siap menggantikan semua aliran Islam Sunni termasuk 
menggantikan Islam Wahabi. 

Seperti yang telah dijanjikan Khomeini bahwa Iran dimasa depannya akan 
mengeksport revolusi Islam terutama tentunya ke-negara2 Islam sendiri. 
Sementara itu negara2 sekuler umumnya lebih merasakan ancaman dari Islam Sunni 
katimbang Islam Syiah.

Kemunculan Iran sebagai kekuatan baru didunia Islam berupa Islam Syiah ini 
ditandai degan perang pertamanya antara Irak dan Iran dimana secara rahasia, 
Amerika membantu persenjataan Iran. Meskipun gagal menaklukkan Irak, namun 
akibat serangan Iran itu telah menjerumuskan Irak kedalam hutang yang tidak 
mampu dibayarnya kembali kepada Kuwait. Karena tidak mau membayar hutangnya 
kepada Kuwait, maka Sadam Hussein menyerang Kuwait untuk menganeksasinya sebagai
wilayah Irak yang seperti selama itu dituntutnya.

Adanya aliansi pertahanan Kuwait dengan Amerika menyebabkan serangan Irak jadi 
gagal total dan hutangnya makin membengkak. Kembali Irak mengalami kehancuran 
nasional akibat adanya ukhuwah Islamiah yang sumber2nya sendiri berasal dari 
luar Irak.

Dan akibat lumpuhnya Islam Sunni di jazirah Pakistant, Afghanistant, Irak ini, 
maka kekuatan bersenjata Hizbulah dan Hamas yang beraliran Islam Syiah berhasil 
ditingkatkan yang hasilnya juga memecah belah Libanon dan menghancurkan rencana 
berdirinya negara Palestina.

Umat Islam boleh ber-kaok2 akan menang apabila berperang melawan Amerika, tapi 
apakah mereka bisa ber-kaok2 menang apabila diserang Islam Syiah 

hehehehe contohnya Abbas yang malah hancur ukhuwah Islamiahnya sehingga 
mengharapkan bantuan dari negara2 sekuler. Hezbolah bebas meng-obrak abrik 
Libanon yang mayoritasnya Islam Sunni, sementara Israel dengan beralasan 
memerangi Hezbolah berhasil menghancurkan infrastruktur Libanon dan memperkuat 
Hezbolah dinegeri tsb.

Pengikut Abbas yang adalah Islam Sunni dibawah dukungan AlFatah ternyata cuma 
10% dari keseluruhan penduduk Arab Palestina ini sehingga Abbas tidak memiliki 
legitimasi sebagai mewakili rakyat Palestina. Dilain pihak, terorisme yang 
menghujani roket2 Kazam ke Israel justru didukung Hamas yang memusuhi AlFatah.

AlFatah dibawah kepemimpin Abbas ini didukung penuh oleh negara2 Arab diseluruh 
dunia yang beraliran Sunni. Sebaliknya Hamas hanya mendapatkan dukungan dari 
Iran yang ter-sendat2 bantuannya.

Meskipun katanya Hamas menguasai lebih dari 90% dukungan rakyatnya, ternyata 
sebetulnya Hamas sendiri tidak berkuasa memimpin rakyatnya sendiri sehingga 
sering mem-bunuh2i rakyatnya sendiri dengan tuduhan mata2 Israel atau mata2 
AlFatah. 

Sementara itu Hamas di UN tercatat sebagai kelompok organisasi
terorist jihad yang harus ditumpas dari muka bumi ini. Jadi dengan blokada 
Israel kepada Hamas tak banyak pendukung2 Hamas yang berani nekad memberikan 
bantuannya.

Bahwa Hamas tidak banyak pengaruhnya dalam memimpin rakyatnya bisa terlihat dan 
dibuktikan bagaimana perintah2 Hamas tidak pernah dijalankan dan dikerjakan 
bawahan2nya secara patuh. Bawahannya yang menyelewengkan perintah2nya itu 
ternyata tidak bisa dihukum dan juga tidak dipecat karena Hamas sendiri 
tergantung kepada mereka. 

Itulah sebabnya meskipun kelihatannya Hamas lebih
banyak pengikutnya, namun sama sekali merupakan tong kosong yang tidak 
terpimpin dalam kelompok yang baik yang bisa diatur untuk mencapai tujuan yang 
diinginkannya.

Apa yang saya katakan ini justru telah dilaporkan oleh Israel sendiri dalam 
khususnya di TV-Amerika 

Re: [wanita-muslimah] Ukhuwah Islamiah Bukanlah Kebangsaan Tapi Anti-Kebangsaan !!!

2010-07-10 Terurut Topik Dwi Soegardi
Beriman kepada Ny Muslim binti Muskitawati?

hehehe ini mah syirik kuadrat!



2010/7/10 abdul latifabdul...@yahoo.com



 Pendapat dari sebelah-saya sependapat dgn penulis
 walaupun penuls bukan seorang muslim.

 Ukhuwah Islamiah Bukanlah Kebangsaan Tapi Anti-Kebangsaan !!!

 Membangun dan mendirikan negara itu harus ada dasar landasan nasionalisme
 atau rasa kebangsaan yang bukan rasa persaudaraan keagamaan.

 Rasa persaudaraan keagamaan justru sebaliknya besar sekali jasanya dalam
 menghancur leburkan rasa kebangsaan.

 Hal ini bisa kita merujuk kepada contohnya India yang kemudian terpecah
 menjadi Pakistant yang berdasarkan Islam, dan kemudian Pakistant yang Islam
 ini juga terpecah belah lagi menjadi Bangladesh yang hingga sekarang
 dijazirah tsb masih terus berkecamuk teror2 agama Islam yang juga ter-pecah2
 sembari memerangi umat
 Hindu yang notabene adalah saudaranya sendiri sebangsa, sedarah, dan
 senenek moyangnya.

 Contoh lainnya lagi adalah Libanon, yang terpecah belah kebangsaannya oleh
 agama2 Islam, Kristen, Yahudi dan agama2 lainnya.

 Bahkan menjelang kehancuran Libanon ini pun sumbangan Islam Syiah dan Islam
 Sunni sangat besar sekali, kedua umat yang sama2 Islam saling membantai
 dimana tadinya belum ada Islam Syiah dandominasi nya dulu hanyalah Islam
 Sunni, namun dengan kebijaksanaan politik Ameika terhadap Syah Iran jadi
 memungkinkan kembalinya Khomeini untuk berkuasa di Iran dan melebarkan sayap
 penganut Islam Syiah diseluruh daratan Timur Tengah dari Syria, Yordania,
 Libanon, Paleztina, Mesir, bahkan hingga ke Arab Saudia sekarang terancam
 pemberontakan para pengikut Syiah yang siap menggantikan semua aliran Islam
 Sunni termasuk menggantikan Islam Wahabi.

 Seperti yang telah dijanjikan Khomeini bahwa Iran dimasa depannya akan
 mengeksport revolusi Islam terutama tentunya ke-negara2 Islam sendiri.
 Sementara itu negara2 sekuler umumnya lebih merasakan ancaman dari Islam
 Sunni katimbang Islam Syiah.

 Kemunculan Iran sebagai kekuatan baru didunia Islam berupa Islam Syiah ini
 ditandai degan perang pertamanya antara Irak dan Iran dimana secara rahasia,
 Amerika membantu persenjataan Iran. Meskipun gagal menaklukkan Irak, namun
 akibat serangan Iran itu telah menjerumuskan Irak kedalam hutang yang tidak
 mampu dibayarnya kembali kepada Kuwait. Karena tidak mau membayar hutangnya
 kepada Kuwait, maka Sadam Hussein menyerang Kuwait untuk menganeksasinya
 sebagai
 wilayah Irak yang seperti selama itu dituntutnya.

 Adanya aliansi pertahanan Kuwait dengan Amerika menyebabkan serangan Irak
 jadi gagal total dan hutangnya makin membengkak. Kembali Irak mengalami
 kehancuran nasional akibat adanya ukhuwah Islamiah yang sumber2nya sendiri
 berasal dari luar Irak.

 Dan akibat lumpuhnya Islam Sunni di jazirah Pakistant, Afghanistant, Irak
 ini, maka kekuatan bersenjata Hizbulah dan Hamas yang beraliran Islam Syiah
 berhasil ditingkatkan yang hasilnya juga memecah belah Libanon dan
 menghancurkan rencana berdirinya negara Palestina.

 Umat Islam boleh ber-kaok2 akan menang apabila berperang melawan Amerika,
 tapi apakah mereka bisa ber-kaok2 menang apabila diserang Islam Syiah 

 hehehehe contohnya Abbas yang malah hancur ukhuwah Islamiahnya sehingga
 mengharapkan bantuan dari negara2 sekuler. Hezbolah bebas meng-obrak abrik
 Libanon yang mayoritasnya Islam Sunni, sementara Israel dengan beralasan
 memerangi Hezbolah berhasil menghancurkan infrastruktur Libanon dan
 memperkuat Hezbolah dinegeri tsb.

 Pengikut Abbas yang adalah Islam Sunni dibawah dukungan AlFatah ternyata
 cuma 10% dari keseluruhan penduduk Arab Palestina ini sehingga Abbas tidak
 memiliki legitimasi sebagai mewakili rakyat Palestina. Dilain pihak,
 terorisme yang menghujani roket2 Kazam ke Israel justru didukung Hamas yang
 memusuhi AlFatah.

 AlFatah dibawah kepemimpin Abbas ini didukung penuh oleh negara2 Arab
 diseluruh dunia yang beraliran Sunni. Sebaliknya Hamas hanya mendapatkan
 dukungan dari Iran yang ter-sendat2 bantuannya.

 Meskipun katanya Hamas menguasai lebih dari 90% dukungan rakyatnya,
 ternyata sebetulnya Hamas sendiri tidak berkuasa memimpin rakyatnya sendiri
 sehingga sering mem-bunuh2i rakyatnya sendiri dengan tuduhan mata2 Israel
 atau mata2 AlFatah.

 Sementara itu Hamas di UN tercatat sebagai kelompok organisasi
 terorist jihad yang harus ditumpas dari muka bumi ini. Jadi dengan blokada
 Israel kepada Hamas tak banyak pendukung2 Hamas yang berani nekad memberikan
 bantuannya.

 Bahwa Hamas tidak banyak pengaruhnya dalam memimpin rakyatnya bisa terlihat
 dan dibuktikan bagaimana perintah2 Hamas tidak pernah dijalankan dan
 dikerjakan bawahan2nya secara patuh. Bawahannya yang menyelewengkan
 perintah2nya itu ternyata tidak bisa dihukum dan juga tidak dipecat karena
 Hamas sendiri tergantung kepada mereka.

 Itulah sebabnya meskipun kelihatannya Hamas lebih
 banyak pengikutnya, namun sama sekali merupakan tong kosong yang tidak
 terpimpin dalam kelompok yang baik yang bisa diatur