[wanita-muslimah] Ukhuwah Islamiah Bukanlah Kebangsaan Tapi Anti-Kebangsaan !!!
Pendapat dari sebelah-saya sependapat dgn penulis walaupun penuls bukan seorang muslim. Ukhuwah Islamiah Bukanlah Kebangsaan Tapi Anti-Kebangsaan !!! Membangun dan mendirikan negara itu harus ada dasar landasan nasionalisme atau rasa kebangsaan yang bukan rasa persaudaraan keagamaan. Rasa persaudaraan keagamaan justru sebaliknya besar sekali jasanya dalam menghancur leburkan rasa kebangsaan. Hal ini bisa kita merujuk kepada contohnya India yang kemudian terpecah menjadi Pakistant yang berdasarkan Islam, dan kemudian Pakistant yang Islam ini juga terpecah belah lagi menjadi Bangladesh yang hingga sekarang dijazirah tsb masih terus berkecamuk teror2 agama Islam yang juga ter-pecah2 sembari memerangi umat Hindu yang notabene adalah saudaranya sendiri sebangsa, sedarah, dan senenek moyangnya. Contoh lainnya lagi adalah Libanon, yang terpecah belah kebangsaannya oleh agama2 Islam, Kristen, Yahudi dan agama2 lainnya. Bahkan menjelang kehancuran Libanon ini pun sumbangan Islam Syiah dan Islam Sunni sangat besar sekali, kedua umat yang sama2 Islam saling membantai dimana tadinya belum ada Islam Syiah dandominasi nya dulu hanyalah Islam Sunni, namun dengan kebijaksanaan politik Ameika terhadap Syah Iran jadi memungkinkan kembalinya Khomeini untuk berkuasa di Iran dan melebarkan sayap penganut Islam Syiah diseluruh daratan Timur Tengah dari Syria, Yordania, Libanon, Paleztina, Mesir, bahkan hingga ke Arab Saudia sekarang terancam pemberontakan para pengikut Syiah yang siap menggantikan semua aliran Islam Sunni termasuk menggantikan Islam Wahabi. Seperti yang telah dijanjikan Khomeini bahwa Iran dimasa depannya akan mengeksport revolusi Islam terutama tentunya ke-negara2 Islam sendiri. Sementara itu negara2 sekuler umumnya lebih merasakan ancaman dari Islam Sunni katimbang Islam Syiah. Kemunculan Iran sebagai kekuatan baru didunia Islam berupa Islam Syiah ini ditandai degan perang pertamanya antara Irak dan Iran dimana secara rahasia, Amerika membantu persenjataan Iran. Meskipun gagal menaklukkan Irak, namun akibat serangan Iran itu telah menjerumuskan Irak kedalam hutang yang tidak mampu dibayarnya kembali kepada Kuwait. Karena tidak mau membayar hutangnya kepada Kuwait, maka Sadam Hussein menyerang Kuwait untuk menganeksasinya sebagai wilayah Irak yang seperti selama itu dituntutnya. Adanya aliansi pertahanan Kuwait dengan Amerika menyebabkan serangan Irak jadi gagal total dan hutangnya makin membengkak. Kembali Irak mengalami kehancuran nasional akibat adanya ukhuwah Islamiah yang sumber2nya sendiri berasal dari luar Irak. Dan akibat lumpuhnya Islam Sunni di jazirah Pakistant, Afghanistant, Irak ini, maka kekuatan bersenjata Hizbulah dan Hamas yang beraliran Islam Syiah berhasil ditingkatkan yang hasilnya juga memecah belah Libanon dan menghancurkan rencana berdirinya negara Palestina. Umat Islam boleh ber-kaok2 akan menang apabila berperang melawan Amerika, tapi apakah mereka bisa ber-kaok2 menang apabila diserang Islam Syiah hehehehe contohnya Abbas yang malah hancur ukhuwah Islamiahnya sehingga mengharapkan bantuan dari negara2 sekuler. Hezbolah bebas meng-obrak abrik Libanon yang mayoritasnya Islam Sunni, sementara Israel dengan beralasan memerangi Hezbolah berhasil menghancurkan infrastruktur Libanon dan memperkuat Hezbolah dinegeri tsb. Pengikut Abbas yang adalah Islam Sunni dibawah dukungan AlFatah ternyata cuma 10% dari keseluruhan penduduk Arab Palestina ini sehingga Abbas tidak memiliki legitimasi sebagai mewakili rakyat Palestina. Dilain pihak, terorisme yang menghujani roket2 Kazam ke Israel justru didukung Hamas yang memusuhi AlFatah. AlFatah dibawah kepemimpin Abbas ini didukung penuh oleh negara2 Arab diseluruh dunia yang beraliran Sunni. Sebaliknya Hamas hanya mendapatkan dukungan dari Iran yang ter-sendat2 bantuannya. Meskipun katanya Hamas menguasai lebih dari 90% dukungan rakyatnya, ternyata sebetulnya Hamas sendiri tidak berkuasa memimpin rakyatnya sendiri sehingga sering mem-bunuh2i rakyatnya sendiri dengan tuduhan mata2 Israel atau mata2 AlFatah. Sementara itu Hamas di UN tercatat sebagai kelompok organisasi terorist jihad yang harus ditumpas dari muka bumi ini. Jadi dengan blokada Israel kepada Hamas tak banyak pendukung2 Hamas yang berani nekad memberikan bantuannya. Bahwa Hamas tidak banyak pengaruhnya dalam memimpin rakyatnya bisa terlihat dan dibuktikan bagaimana perintah2 Hamas tidak pernah dijalankan dan dikerjakan bawahan2nya secara patuh. Bawahannya yang menyelewengkan perintah2nya itu ternyata tidak bisa dihukum dan juga tidak dipecat karena Hamas sendiri tergantung kepada mereka. Itulah sebabnya meskipun kelihatannya Hamas lebih banyak pengikutnya, namun sama sekali merupakan tong kosong yang tidak terpimpin dalam kelompok yang baik yang bisa diatur untuk mencapai tujuan yang diinginkannya. Apa yang saya katakan ini justru telah dilaporkan oleh Israel sendiri dalam khususnya di TV-Amerika
Re: [wanita-muslimah] Ukhuwah Islamiah Bukanlah Kebangsaan Tapi Anti-Kebangsaan !!!
Beriman kepada Ny Muslim binti Muskitawati? hehehe ini mah syirik kuadrat! 2010/7/10 abdul latifabdul...@yahoo.com Pendapat dari sebelah-saya sependapat dgn penulis walaupun penuls bukan seorang muslim. Ukhuwah Islamiah Bukanlah Kebangsaan Tapi Anti-Kebangsaan !!! Membangun dan mendirikan negara itu harus ada dasar landasan nasionalisme atau rasa kebangsaan yang bukan rasa persaudaraan keagamaan. Rasa persaudaraan keagamaan justru sebaliknya besar sekali jasanya dalam menghancur leburkan rasa kebangsaan. Hal ini bisa kita merujuk kepada contohnya India yang kemudian terpecah menjadi Pakistant yang berdasarkan Islam, dan kemudian Pakistant yang Islam ini juga terpecah belah lagi menjadi Bangladesh yang hingga sekarang dijazirah tsb masih terus berkecamuk teror2 agama Islam yang juga ter-pecah2 sembari memerangi umat Hindu yang notabene adalah saudaranya sendiri sebangsa, sedarah, dan senenek moyangnya. Contoh lainnya lagi adalah Libanon, yang terpecah belah kebangsaannya oleh agama2 Islam, Kristen, Yahudi dan agama2 lainnya. Bahkan menjelang kehancuran Libanon ini pun sumbangan Islam Syiah dan Islam Sunni sangat besar sekali, kedua umat yang sama2 Islam saling membantai dimana tadinya belum ada Islam Syiah dandominasi nya dulu hanyalah Islam Sunni, namun dengan kebijaksanaan politik Ameika terhadap Syah Iran jadi memungkinkan kembalinya Khomeini untuk berkuasa di Iran dan melebarkan sayap penganut Islam Syiah diseluruh daratan Timur Tengah dari Syria, Yordania, Libanon, Paleztina, Mesir, bahkan hingga ke Arab Saudia sekarang terancam pemberontakan para pengikut Syiah yang siap menggantikan semua aliran Islam Sunni termasuk menggantikan Islam Wahabi. Seperti yang telah dijanjikan Khomeini bahwa Iran dimasa depannya akan mengeksport revolusi Islam terutama tentunya ke-negara2 Islam sendiri. Sementara itu negara2 sekuler umumnya lebih merasakan ancaman dari Islam Sunni katimbang Islam Syiah. Kemunculan Iran sebagai kekuatan baru didunia Islam berupa Islam Syiah ini ditandai degan perang pertamanya antara Irak dan Iran dimana secara rahasia, Amerika membantu persenjataan Iran. Meskipun gagal menaklukkan Irak, namun akibat serangan Iran itu telah menjerumuskan Irak kedalam hutang yang tidak mampu dibayarnya kembali kepada Kuwait. Karena tidak mau membayar hutangnya kepada Kuwait, maka Sadam Hussein menyerang Kuwait untuk menganeksasinya sebagai wilayah Irak yang seperti selama itu dituntutnya. Adanya aliansi pertahanan Kuwait dengan Amerika menyebabkan serangan Irak jadi gagal total dan hutangnya makin membengkak. Kembali Irak mengalami kehancuran nasional akibat adanya ukhuwah Islamiah yang sumber2nya sendiri berasal dari luar Irak. Dan akibat lumpuhnya Islam Sunni di jazirah Pakistant, Afghanistant, Irak ini, maka kekuatan bersenjata Hizbulah dan Hamas yang beraliran Islam Syiah berhasil ditingkatkan yang hasilnya juga memecah belah Libanon dan menghancurkan rencana berdirinya negara Palestina. Umat Islam boleh ber-kaok2 akan menang apabila berperang melawan Amerika, tapi apakah mereka bisa ber-kaok2 menang apabila diserang Islam Syiah hehehehe contohnya Abbas yang malah hancur ukhuwah Islamiahnya sehingga mengharapkan bantuan dari negara2 sekuler. Hezbolah bebas meng-obrak abrik Libanon yang mayoritasnya Islam Sunni, sementara Israel dengan beralasan memerangi Hezbolah berhasil menghancurkan infrastruktur Libanon dan memperkuat Hezbolah dinegeri tsb. Pengikut Abbas yang adalah Islam Sunni dibawah dukungan AlFatah ternyata cuma 10% dari keseluruhan penduduk Arab Palestina ini sehingga Abbas tidak memiliki legitimasi sebagai mewakili rakyat Palestina. Dilain pihak, terorisme yang menghujani roket2 Kazam ke Israel justru didukung Hamas yang memusuhi AlFatah. AlFatah dibawah kepemimpin Abbas ini didukung penuh oleh negara2 Arab diseluruh dunia yang beraliran Sunni. Sebaliknya Hamas hanya mendapatkan dukungan dari Iran yang ter-sendat2 bantuannya. Meskipun katanya Hamas menguasai lebih dari 90% dukungan rakyatnya, ternyata sebetulnya Hamas sendiri tidak berkuasa memimpin rakyatnya sendiri sehingga sering mem-bunuh2i rakyatnya sendiri dengan tuduhan mata2 Israel atau mata2 AlFatah. Sementara itu Hamas di UN tercatat sebagai kelompok organisasi terorist jihad yang harus ditumpas dari muka bumi ini. Jadi dengan blokada Israel kepada Hamas tak banyak pendukung2 Hamas yang berani nekad memberikan bantuannya. Bahwa Hamas tidak banyak pengaruhnya dalam memimpin rakyatnya bisa terlihat dan dibuktikan bagaimana perintah2 Hamas tidak pernah dijalankan dan dikerjakan bawahan2nya secara patuh. Bawahannya yang menyelewengkan perintah2nya itu ternyata tidak bisa dihukum dan juga tidak dipecat karena Hamas sendiri tergantung kepada mereka. Itulah sebabnya meskipun kelihatannya Hamas lebih banyak pengikutnya, namun sama sekali merupakan tong kosong yang tidak terpimpin dalam kelompok yang baik yang bisa diatur