Balasan: Re: [wanita-muslimah] satosakaki2003 dan satosakaki2004. Re: Anthony Charles George Herbert jews Walker's Bush
Yang keempat, Selamat deh, kaum wanita bangga punya anda. Yang kelima, Masalah TKW itu bukan cuma masalah perempuan. Tapi garis besarnya masalah negara yang nggak bisa menyediakan lapangan kerja buat warganya Bisa panjng dan laaama Aisha [EMAIL PROTECTED] menulis: Mas Bejo, Pertama, di postingan yang lalu saya pernah cerita bahwa jika saya menggunakan emoticon :) itu adalah ketika saya tersenyum atau becanda - misalnya ketika saya menyapa teman2 misalnya saya mba X yang baru nikah, kalimat dari email saya yang pertama adalah apa kabar pengantin baru? ...:) = ini bukan kalimat mengejek atau menghina, saya becanda dan tersenyum untuk mencairkan suasana karena sudah lama saya tidak ber-email ria dengan pengantin baru ini. Begitu juga saat saya menanggapi mas Rudy ini, bagi saya - siapapun di WM ini adalah teman saya dan tidak seharusnya saya membenci teman2 di sini, yang saya tanggapi adalah PENDAPATNYA, saya bisa saja tidak sependapat dengan mas Rudy, tapi secara pribadi saya tidak punya masalah - kenal secara fisik saja dengan mas Rudy ini tidak, dan dia tidak melakukan kesalahan apa2 ke saya, itu sebabnya sambil mengemukakan pendapat saya, saya tetap tersenyum dan becanda, coba kita lihat kalimat yang anda masalahkan itu Cobalah posting tulisan yang membuat orang jadi lebih sabar, lebih peka terhadap orang lain, lebih tekun belajar, dll. Cerita nabi bolehlah ...:) coba mas Bejo lihat lagi, dimana letak menghinanya? Saya tidak suka tulisan2 yang membuat orang marah membenci sesama muslim malah ada yang menyerang ke pribadinya, kalaupun ada ketidak setujuan - kemukakan dengan halus bahwa pendapat X tentang ini salah - yang bener adalah begini begitu - bukan menyerang si X-nya. Sebaliknya saya menghargai mas Rudy posting cerita Nabi, lalu dimana letak menghinanya jika saya posting mengemukakan pendapat sambil tetap santai becanda dan tersenyum? Di milis kan bukan satu sidang sarjana yang kaku, kita bisa membahas berbagai hal dengan santai walaupun tidak juga dengan cara cengengesan becanda ngawur, saya masih melihat obrolan disini becandanya masih terkontrol - kadang2 serius, kadang2 hahahihi ketawa atau tersenyum. Kedua, mungkin juga disini kita tidak sependapat masalah emoticon :), mas Bejo menganggap itu senyum penghinaan atau mengejek sehingga ketika saya bicara tulisan tentang Nabi dengan emoticon tsb dianggap menghina? Saya sudah menjelaskan maksud saya - memang seperti yang pernah saya obrolkan bertahun-tahun di WM ini, komunikasi lewat email di milis itu rawan salah pengertian karena ini hanya lewat tulisan kan? Di dunia nyata kita bisa bicara dan lebih mengerti maksud si pembicara juga dengan melihat face language body language-nya, misalnya kita bisa melihat di wajahnya senyum mengejek, senyum manis, senyum tulus, dll - ditunjang dengan sinar mata menghina, atau menghargai, dll - juga cara menggerakkan tangan, menggerakkan kepala, dll. Disini kan susah sekali emoticon yang mewakili perasaan kita, saya hanya bisa tersenyum dengan :), ketawa besoaaar sekali dengan :D, sedih dengan :( Ketiga, yang saya pahami dalam agama adalah membedakan masalah pekerjaan dan kehidupan keseharian saya dengan ibadah mahdlah saya. Bukankah Islam mengajarkan keadilan? Dalam kehidupan sehari-hari saya termasuk ketika saya ngobrol di WM, dengan keterbatasan ilmu, uang, waktu, dll yang saya punyai, saya berusaha menanggapi siapapun (tidak membedakan agama atau usia atau jenis kelamin, dll) - hanya berdasarkan topik pembicaraannya saja. Jadi adil bagi saya dalam bermilis ria seperti itu - mas Sato yang non muslim saya hargai ketika dia beberapa tahun yang lalu posting tentang hak2 wanita setelah bercerai di AS, tapi ketika dia menghina Nabi, saya juga beberapa tahun yang lalu pernah posting panjang2 di WM ke mas Sato ini tentang ketidak setujuan saya. Nah ... sekarang tentang tulisan mas Sato yang dianggap menghina Nabi inipun di postingan saya sebelumnya saya sudah menjelaskan - tulisan ini beredar di milis beberapa tahun yang lalu, tapi BUKAN di WM, penulisnya menghargai milis ini dan tidak memasukkan cerita porno seperti ini di WM. Saya dan teman2 juga sudah menanggapi tulisan ini BEBERAPA TAHUN YANG LALU di milis2 lain, jadi kalau membicarakan lagi topik ini - SAYA PRIBADI menganggap meributkan tulisan ini sudah basi karena saya dan teman2 sudah pernah membicarakannya DI MILIS LAIN, dan kembali lagi saya ulang, LAYAK TIDAK tulisan ini diobrolkan disini? Tapi saya menghargai teman2 disini yang mungkin tidak sependapat dengan saya maka di ujung postingan saya sebelumnya saya mempersilahkan teman2 untuk komentar, manusia kan beda2 - mungkin bagi teman2 lainnya, tulisan ini layak untuk dibicarakan dan tidak basi, silahkan saja. Jadi dimana letaknya saya memuji mas Sato? Malah saya tuliskan bahwa mas Sato ini terlihat dari tulisan2nya membenci Islam - lebih tepatnya lagi kalau mas Bejo sudah bertahun-tahun disini bisa tahu bahwa mas Sato membenci nabi Muhammad saw yang dianggap beristri banyak
Balasan: Re: [wanita-muslimah] satosakaki2003 dan satosakaki2004.
Dear Pak/mas Bejo Paijo. Saya memang sangat bangga ada perempuan seperti Aisya di WM ini.Bukan karena saya perempuan, tapi karena kearifan yang dimiliki Aisya. Dan saya berharap semakin banyak perempuan dan laki-laki yang mempunyai hati yang lembut, pikiran cerdas dan selalu menyampaikan sesuatu dengan cara bijaksana seperti Mbak Ai... Saya masih belajar terus-menerus untuk bisa sesabarnya. Saya sampe baca berulang kali, bulak balik mencari bagian kalimat yang mana Mbak Aisya ini memuji Mas Sato dan menghina orang yang posting sejarah nabi. Yang saya pahami, Mbak Ai setuju dengan posting sejarah nabi, tapi keberatan dengan tulisan yang mengobarkan kebencian kepada orang lain. Juga mempertanyakan kenapa tulisan Mas Sato di posting ke sini, sementara yang bersangkutan sendiri tidak mempostingnya. Huruf kapitas saya duga, untuk penekanan bahwa sebagai seorang non muslimpun (dalam kalimat yang lain Mbak Ai menyebutkan ia benci Islam), tapi ia menghargai aturan WM. Sepanjang saya kenal dan membaca posting2 Mbak aisya secara reguler, saya belum pernah menemukan kata2 yang sangat tidak sopan dari postingnya. Ternyata cara orang membaca dan memahami sebuah informasi emang beda2 ya. Saya sangat sepakat, Bahwa Rasulullah telah mengangkat derajat perempuan di banding sebelum Beliau di utus. Laki-laki yang sebelumnya bisa punya istri lebih dari 100 tiba-tiba dibatasi menjadi maksimal 4 misalnya. Tapi saya tidak menganggap menjunjung harkat dan martabat perempuan sebagai sesuatu yang basi, karena apa yang diperjuangkan Rasullah dulu, tidak semuanya dipahami/dijalankan oleh penganut Islam generasi berikutnya. Interpretasi dari yang disampaikan oleh Rasulullah juga bisa sangat meluas atau menyempit sesuai dengan pemahaman, kepentingan, latar belakang budaya dll yang mempengaruhi penafsir. Memberjuangkan hak-hak perempuan harus terus dilanjutkan karena sampai saat ini masih ada ibu Lilis yang ditangkap karena di kira PSK, masih ada ibu2 dikampung saya ditangkap karena persoalan baju yang dipakainya tidak sesuai dengan selera polisi Syariah, sekarang malahan dalam UU PA bagian tubuh perempuan dianggap porno... Peace, S --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Bejo Paijo [EMAIL PROTECTED] wrote: Ya begitulah yang namanya Aisha. Orang yang sangat menjunjung toleransi dan yang sangat berkeinginan menjunjung harkat dan martabat perempuan, yang sebenarnya dah basi, karena dengan diutusnya Nabi Muhammad, wanita sudah diangkat derajatnya dibanding sebelum Beliau diutus. Kata-kata anda sangat tidak sopan walaupun di kasih emoticon senyuman, malah menurut saya anda menghina orang yang posting sejaah Nabi. Sungguh aneh. Sebetulnya anda bisa lebih sopan dengan Mas Rudy. Umpamanya bilang, Mas, sato itu dah basi, kita sebaiknya nggak usah nanggepi. Cukup itu aja. Tapi ini nggak. Anda malah memuji-muji Sato, pake huruf kapital lagi soal Muslim dan non muslim. Sungguh ironis. Tampaknya and lebih mementingkan toleransi daripada ukhuwah. Selamat deh. Kaum wanita bangga punya anda. Aisha [EMAIL PROTECTED] menulis: Mas Rudy, Tulisan mas Sato ini sudah beredar beberapa tahun yang lalu, ybs posting di milis2 lainnya selain WM, dan sudah ditanggapi banyak pihak. Saya rasa walaupun ybs membenci Islam - kelihatan dari tulisan2nya yang lain, dan ini juga sudah pernah dibahas panjang lebar beberapa tahun yang lalu di WM dengan teman2 anggota WM termasuk debat panjang berkali-kali ybs dengan pak HMNA. Jadi anda sebagai anggota yang relatif baru, komentar begini jadi terasa aneh, sebab kenapa kita harus mengulang lagi beragam komentar padahal anda yang tidak tahu bahwa ini sudah dibahas di milis2 lainnya. Jika mas Rudy memang menghormati milis WM ini, menghormati anggota wanita2 dan laki2 disini, tolong donk posting sesuatu yang bermanfaat, mas Sato saja penulis tulisan yang memang BUKAN MUSLIM ini tidak berani posting disini (beraninya di milis2 lainnya seperti milis islam-kristen atau milis tertutup, dan milis lainnya), lha ... anda yang MENGAKU MUSLIM (dan mukmin?) kok memasukkan tulisan seperti ini? Rasanya teman2 disini dulu juga ketika ada anggota yang posting artikel dari Poskota - ada yang protes. Kenapa pula harus bereaksi ke tulisan seperti ini? Jadi sebelum anda anda heboh menganggap bahwa wanita2 disini bungkam, kenali dulu bagaimana obrolan WM di sekian tahun yang lalu - yang beginian sudah basi untuk diobrolkan di milis lainnya, apalagi di WM - layak tidak tulisan seperti ini diperbincangkan di WM? Cobalah posting tulisan yang membuat orang jadi lebih sabar, lebih peka terhadap orang lain, lebih tekun belajar, dll. Cerita nabi bolehlah ...:) - bukan tulisan2 yang mengobarkan kebencian terhadap orang lain. Tolong lain kali mas Rudy jangan posting tulisan aneh begini di WM. Mungkin di milis yang saling marah saling hina atau milis tertutup, tulisan seperti ini bisa didiskusikan, tapi bukan di WM. Ini pendapat saya