Re: [wanita-muslimah] Re: 5 berita maximum, setuju pak ambon?

2009-12-20 Terurut Topik L.Meilany
Ya kalo kapasitas mail boxnya terbatas musti tahu diri :-)
Harus ada skala prioritas.
Saya juga sering bouncing karena suka gak buka milis lebih dari 2 hari saja.
Tapi ya sudahlah, itulah risikonya.

Salam, 
l.meilany
  - Original Message - 
  From: H. M. Nur Abdurahman 
  To: wanita-muslimah@yahoogroups.com 
  Sent: Thursday, December 17, 2009 9:02 PM
  Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: 5 berita maximum, setuju pak ambon?



  Ikut nimbrung
  Kasihan bagi mereka yang kapasitas mail-boxnya terbatas
  Salam
  HMNA

  - Original Message - 
  From: L.Meilany wpamu...@centrin.net.id
  To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
  Sent: Thursday, December 17, 2009 14:16
  Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: 5 berita maximum, setuju pak ambon?

  Semua kan ada plus minus.
  Secanggih apapun yg namanya BB, notbuk, PC pastinya punya lebih dan kurang.
  Gak ada yg sempurna.

  Baca koran juga gitu. Ada yg gak suka iklan baris tapi ada yg sangat suka.
  Terus terang saja saya kalo baca koran tak pernah melewatkan iklan kematian.
  Engkoh di toko bangunan dekat rumah juga gitu, kalo dia sih baca iklan 
  kematian karena senang ngumpulin nama2
  yg katanya bagus2 bisa jadi insipirasi untuk kasih nama cucunya.

  Salam,
  l.meilany

  - Original Message - 
  From: Abbas
  To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
  Sent: Tuesday, December 15, 2009 5:26 AM
  Subject: [wanita-muslimah] Re: 5 berita maximum, setuju pak ambon?

  masalahnya bukan gak apa apa ; kalo kita mo nyari tulisan yang penting, 
  kita jadi kesulitan, akibat tertutup banyknya tulisan macam forwardan. Kalau 
  berguna sih dak apa. Tapi kalau sembarang forwardan kan kaya baca koran ? 
  Iklan baris ! Apa yang menambah ilmu kalau
  begitu ? Lebih bagus dia forward, trus dia kasih komentar pake nalar 
  sendiri jangan hanya sekedar ngirim doangan ?

  --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, L.Meilany wpamu...@... wrote:
  
   Saya pikir gak pa-pa juga Pak Ambon Sunny ngirim banyak2 artikel.
   Kalo tak suka langsung delete saja.
   Kan keliatan gitu dari judulnya.
   Kalo saya kebetulan juga lebih lebih suka baca koran, majalah langganan, 
  majalah boleh pinjam, gratisan,
   hobi numpang baca di gramed ; jadi kebanyakan artikel yg pak Ambon kirim 
  biasanya sudah saya tahu.
  
   Sepengetahuan saya jarang gitu milis yg bahas masalah khusus bisa 
  bernapas setiap hari
   kecuali WM.
   Lantaran ada artikel2 yg dikirim Pak Ambon bertubi-tubi maka tetep nyala 
  gitulah.
   Ya meskipun artikelnya gak nyambung; OOT tapi kan ada juga yg suka 
  komentarin :-)
  
   Mendingan mana, WM nya cuma buka toko 2 atau 3 hari sekali atau setiap 
  hari?
   Kali musti di bikin polling gitu supaya adil :-)
   Lantas nanti di set kalo yg suka ngirim2 bertubi-tubi atau tak sesuai 
  misi WM musti di 'moderasi' :-)
   Mohon maap
  
   salam,
   l.meilany
  
   - Original Message - 
   From: Lina
   To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
   Sent: Monday, December 14, 2009 11:12 AM
   Subject: [wanita-muslimah] Re: 5 berita maximum, setuju pak ambon?
  
  
  
  
   Om, Tradisi baca juga dah diajarin sama Allah via AlQur'an. Ane dah 
  faham. Tapi kan baca itu buanyak sekali sumbernya dan jenisnya. Nah sumber 
  yang ada di milis ini sudah memilih 'ciri khas'nya sendiri. Untuk itu ane 
  datang ke milis ini, selaen ane juga hadir di milis2 laen.
  
   Ane gak mungkin dateng ke dokter gigi untuk ngobatin panu ane. Ane gak 
  mungkin googling foto panas seleb ke milis WM. Pan gitu.
  
   Ane gemar baca, tapi ane milih2 or selektip gitu, karena waktu ane yang 
  terbatas.
  
   Coba ente knape gak kirimin loper ente yg seabrek abrek ini ke FPK 
  dengan alasan or niat yang sama yaitu biar menambah wawasan?
  
   Salam klise,
  
   --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, sunny ambon@ wrote:
   

  
p://thejakartaglobe.com/home/forum-indonesia-membaca-instills-a-love-for-the-written-word/347144
   
   
Forum Indonesia Membaca's programs to encourage reading include story 
  sessions, book discussions and writing workshops. It also holds an annual 
  event, 'World Book Day Indonesia.' (Photos courtesy of Forum Indonesia 
  Membaca)
   
   
   
Forum Indonesia Membaca Instills a Love for the Written Word
   
The benefits of reading cannot be emphasized enough. Reading opens a 
  window onto the wider world, and helps create well-informed and more 
  knowledgeable citizens.
   
Unfortunately, reading is not a big part of Indonesian culture - or at 
  least, that's what Dessy Sekar Astina believes.
   
Dessy is the program director of Forum Indonesia Membaca (Indonesian 
  Reading Forum), a nonprofit organization that seeks to promote reading among 
  young people.
   
Our young people don't seem to make reading a part of their daily 
  routine, and that's sad, she said.
   
Forum Indonesia Membaca was established in October 2001 by 15 people 
  who believed that instilling a reading culture among young Indonesians was 
  one way

Re: [wanita-muslimah] Re: 5 berita maximum, setuju pak ambon?

2009-12-17 Terurut Topik H. M. Nur Abdurahman
Ikut nimbrung
Kasihan bagi mereka yang kapasitas mail-boxnya terbatas
Salam
HMNA

- Original Message - 
From: L.Meilany wpamu...@centrin.net.id
To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Sent: Thursday, December 17, 2009 14:16
Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: 5 berita maximum, setuju pak ambon?


Semua kan ada plus minus.
Secanggih apapun yg namanya BB, notbuk, PC pastinya punya lebih dan kurang.
Gak ada yg sempurna.

Baca koran juga gitu. Ada yg gak suka iklan baris tapi ada yg sangat suka.
Terus terang saja saya kalo baca koran tak pernah melewatkan iklan kematian.
Engkoh di toko bangunan dekat rumah juga gitu, kalo dia sih baca iklan 
kematian karena senang ngumpulin nama2
yg katanya bagus2 bisa jadi insipirasi untuk kasih nama cucunya.

Salam,
l.meilany

  - Original Message - 
  From: Abbas
  To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
  Sent: Tuesday, December 15, 2009 5:26 AM
  Subject: [wanita-muslimah] Re: 5 berita maximum, setuju pak ambon?



  masalahnya bukan gak apa apa ; kalo kita mo nyari tulisan yang penting, 
kita jadi kesulitan, akibat tertutup banyknya tulisan macam forwardan. Kalau 
berguna sih dak apa. Tapi kalau sembarang forwardan kan kaya baca koran ? 
Iklan baris ! Apa yang menambah ilmu kalau
  begitu ? Lebih bagus dia forward, trus dia kasih komentar pake nalar 
sendiri jangan hanya sekedar ngirim doangan ?

  --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, L.Meilany wpamu...@... wrote:
  
   Saya pikir gak pa-pa juga Pak Ambon Sunny ngirim banyak2 artikel.
   Kalo tak suka langsung delete saja.
   Kan keliatan gitu dari judulnya.
   Kalo saya kebetulan juga lebih lebih suka baca koran, majalah langganan, 
majalah boleh pinjam, gratisan,
   hobi numpang baca di gramed ; jadi kebanyakan artikel yg pak Ambon kirim 
biasanya sudah saya tahu.
  
   Sepengetahuan saya jarang gitu milis yg bahas masalah khusus bisa 
bernapas setiap hari
   kecuali WM.
   Lantaran ada artikel2 yg dikirim Pak Ambon bertubi-tubi maka tetep nyala 
gitulah.
   Ya meskipun artikelnya gak nyambung; OOT tapi kan ada juga yg suka 
komentarin :-)
  
   Mendingan mana, WM nya cuma buka toko 2 atau 3 hari sekali atau setiap 
hari?
   Kali musti di bikin polling gitu supaya adil :-)
   Lantas nanti di set kalo yg suka ngirim2 bertubi-tubi atau tak sesuai 
misi WM musti di 'moderasi' :-)
   Mohon maap
  
   salam,
   l.meilany
  
   - Original Message - 
   From: Lina
   To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
   Sent: Monday, December 14, 2009 11:12 AM
   Subject: [wanita-muslimah] Re: 5 berita maximum, setuju pak ambon?
  
  
  
  
   Om, Tradisi baca juga dah diajarin sama Allah via AlQur'an. Ane dah 
faham. Tapi kan baca itu buanyak sekali sumbernya dan jenisnya. Nah sumber 
yang ada di milis ini sudah memilih 'ciri khas'nya sendiri. Untuk itu ane 
datang ke milis ini, selaen ane juga hadir di milis2 laen.
  
   Ane gak mungkin dateng ke dokter gigi untuk ngobatin panu ane. Ane gak 
mungkin googling foto panas seleb ke milis WM. Pan gitu.
  
   Ane gemar baca, tapi ane milih2 or selektip gitu, karena waktu ane yang 
terbatas.
  
   Coba ente knape gak kirimin loper ente yg seabrek abrek ini ke FPK 
dengan alasan or niat yang sama yaitu biar menambah wawasan?
  
   Salam klise,
  
   --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, sunny ambon@ wrote:
   

p://thejakartaglobe.com/home/forum-indonesia-membaca-instills-a-love-for-the-written-word/347144
   
   
Forum Indonesia Membaca's programs to encourage reading include story 
sessions, book discussions and writing workshops. It also holds an annual 
event, 'World Book Day Indonesia.' (Photos courtesy of Forum Indonesia 
Membaca)
   
   
   
Forum Indonesia Membaca Instills a Love for the Written Word
   
The benefits of reading cannot be emphasized enough. Reading opens a 
window onto the wider world, and helps create well-informed and more 
knowledgeable citizens.
   
Unfortunately, reading is not a big part of Indonesian culture - or at 
least, that's what Dessy Sekar Astina believes.
   
Dessy is the program director of Forum Indonesia Membaca (Indonesian 
Reading Forum), a nonprofit organization that seeks to promote reading among 
young people.
   
Our young people don't seem to make reading a part of their daily 
routine, and that's sad, she said.
   
Forum Indonesia Membaca was established in October 2001 by 15 people 
who believed that instilling a reading culture among young Indonesians was 
one way they could contribute to the country's progress.
   
Ade Oktarini, a member of the organization since 2003, said most young 
people preferred hanging out with their friends or surfing social networking 
sites like Facebook to reading.
   
The country, however, seems to be making inroads where literacy is 
concerned. In September, Hamid Muhammad, the director general of 
nontraditional education at the Ministry of Education, said that by the end 
of the year, the illiteracy rate in Indonesia would stand at about 5.3 
percent

Re: [wanita-muslimah] Re: 5 berita maximum, setuju pak ambon?

2009-12-16 Terurut Topik L.Meilany
Semua kan ada plus minus.
Secanggih apapun yg namanya BB, notbuk, PC pastinya punya lebih dan kurang.
Gak ada yg sempurna.

Baca koran juga gitu. Ada yg gak suka iklan baris tapi ada yg sangat suka.
Terus terang saja saya kalo baca koran tak pernah melewatkan iklan kematian.
Engkoh di toko bangunan dekat rumah juga gitu, kalo dia sih baca iklan kematian 
karena senang ngumpulin nama2
yg katanya bagus2 bisa jadi insipirasi untuk kasih nama cucunya.

Salam, 
l.meilany

  - Original Message - 
  From: Abbas 
  To: wanita-muslimah@yahoogroups.com 
  Sent: Tuesday, December 15, 2009 5:26 AM
  Subject: [wanita-muslimah] Re: 5 berita maximum, setuju pak ambon?



  masalahnya bukan gak apa apa ; kalo kita mo nyari tulisan yang penting, kita 
jadi kesulitan, akibat tertutup banyknya tulisan macam forwardan. Kalau berguna 
sih dak apa. Tapi kalau sembarang forwardan kan kaya baca koran ? Iklan baris ! 
Apa yang menambah ilmu kalau
  begitu ? Lebih bagus dia forward, trus dia kasih komentar pake nalar sendiri 
jangan hanya sekedar ngirim doangan ?

  --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, L.Meilany wpamu...@... wrote:
  
   Saya pikir gak pa-pa juga Pak Ambon Sunny ngirim banyak2 artikel.
   Kalo tak suka langsung delete saja.
   Kan keliatan gitu dari judulnya.
   Kalo saya kebetulan juga lebih lebih suka baca koran, majalah langganan, 
majalah boleh pinjam, gratisan,
   hobi numpang baca di gramed ; jadi kebanyakan artikel yg pak Ambon kirim 
biasanya sudah saya tahu.
   
   Sepengetahuan saya jarang gitu milis yg bahas masalah khusus bisa bernapas 
setiap hari
   kecuali WM.
   Lantaran ada artikel2 yg dikirim Pak Ambon bertubi-tubi maka tetep nyala 
gitulah.
   Ya meskipun artikelnya gak nyambung; OOT tapi kan ada juga yg suka 
komentarin :-)
   
   Mendingan mana, WM nya cuma buka toko 2 atau 3 hari sekali atau setiap hari?
   Kali musti di bikin polling gitu supaya adil :-)
   Lantas nanti di set kalo yg suka ngirim2 bertubi-tubi atau tak sesuai misi 
WM musti di 'moderasi' :-)
   Mohon maap
   
   salam, 
   l.meilany
   
   - Original Message - 
   From: Lina 
   To: wanita-muslimah@yahoogroups.com 
   Sent: Monday, December 14, 2009 11:12 AM
   Subject: [wanita-muslimah] Re: 5 berita maximum, setuju pak ambon?
   
   
   
   
   Om, Tradisi baca juga dah diajarin sama Allah via AlQur'an. Ane dah faham. 
Tapi kan baca itu buanyak sekali sumbernya dan jenisnya. Nah sumber yang ada di 
milis ini sudah memilih 'ciri khas'nya sendiri. Untuk itu ane datang ke milis 
ini, selaen ane juga hadir di milis2 laen. 
   
   Ane gak mungkin dateng ke dokter gigi untuk ngobatin panu ane. Ane gak 
mungkin googling foto panas seleb ke milis WM. Pan gitu. 
   
   Ane gemar baca, tapi ane milih2 or selektip gitu, karena waktu ane yang 
terbatas. 
   
   Coba ente knape gak kirimin loper ente yg seabrek abrek ini ke FPK dengan 
alasan or niat yang sama yaitu biar menambah wawasan?
   
   Salam klise,
   
   --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, sunny ambon@ wrote:
   

p://thejakartaglobe.com/home/forum-indonesia-membaca-instills-a-love-for-the-written-word/347144


Forum Indonesia Membaca's programs to encourage reading include story 
sessions, book discussions and writing workshops. It also holds an annual 
event, 'World Book Day Indonesia.' (Photos courtesy of Forum Indonesia Membaca)



Forum Indonesia Membaca Instills a Love for the Written Word

The benefits of reading cannot be emphasized enough. Reading opens a 
window onto the wider world, and helps create well-informed and more 
knowledgeable citizens. 

Unfortunately, reading is not a big part of Indonesian culture - or at 
least, that's what Dessy Sekar Astina believes. 

Dessy is the program director of Forum Indonesia Membaca (Indonesian 
Reading Forum), a nonprofit organization that seeks to promote reading among 
young people. 

Our young people don't seem to make reading a part of their daily 
routine, and that's sad, she said. 

Forum Indonesia Membaca was established in October 2001 by 15 people who 
believed that instilling a reading culture among young Indonesians was one way 
they could contribute to the country's progress. 

Ade Oktarini, a member of the organization since 2003, said most young 
people preferred hanging out with their friends or surfing social networking 
sites like Facebook to reading. 

The country, however, seems to be making inroads where literacy is 
concerned. In September, Hamid Muhammad, the director general of nontraditional 
education at the Ministry of Education, said that by the end of the year, the 
illiteracy rate in Indonesia would stand at about 5.3 percent, or about 8.3 
million people. 

The problem, according to Desy, is in actually encouraging people to 
read. 

Our government only focuses on literacy initiatives and that is not 
enough, she said. 

Ade agreed that picking up a book 

Re: [wanita-muslimah] Re: 5 berita maximum, setuju pak ambon?

2009-12-14 Terurut Topik aurora_2805
Tp dr awal saya masuk milis ini bukankah memang sudah gak sesuai dgn judul 
wanita muslimah, yg mestinya membahas tentang sesuatu yg berkaitan dgn wanita 
muslim, barusan saya baca ada anggota milis yg komplain krn isi milis ini jauh 
dari judul. Jadi saya rasa gak salah2 amet kalo pak ambon menyimpang dikit 
soale dari awal yg lain jg membahas hal2 yg saya pikir jauh dari judul wanita 
muslimah. Maksud saya jgn menyudutkan satu orang yg pdhl ada banyak orang yg 
memposting jauh dari judul. 

Salam 
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

-Original Message-
From: Lina linadah...@yahoo.com
Date: Mon, 14 Dec 2009 03:21:56 
To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Subject: [wanita-muslimah] Re: 5 berita maximum, setuju pak ambon?

Saya pikir Nyong Ambon manise wat milis sendiri aja yang punya ciri khas 
sendiri dan beda dari WM ini. Misal milis Loper. Jadi bagi yang mo menambah 
wawasan yang berciri khas loper, ya nangkring aje disitu. Jangan menghilangkan 
ciri khas suatu milis yg dah ada dunk.

Yang bikin 'refot otak ane' nih, ane dah semangat mo mengunjungi WM dengan 
berharap mendapat pelajaran seperti yang sudah-sudah 'pengajian wanita muslimah 
yang moderat' dari diskusi diskusi yg timbul..eh tiba tiba satu screen isinya 
dijual jamu kuat lelaki, Bandrex cap ayam jago. Ya..memang akhirnya ane 
tinggal. Jadi, bukan cuma soal delete-mendelete.

Begono menurut ane seh!

wassalam,
--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, aurora_2...@... wrote:

 Saya pikir ini urusan mod nya untuk meloloskan postingannya atau tidak. Dan 
 rasanya berita yg pak ambon kirimkan lumayan berguna bwt nambah wawasan, kalo 
 gak suka kan tinggal delete aja atau gak usah baca. Gak pake tenaga banyak 
 kok bwt delete. Kalo gusdur bilang 'Gitu aja kok repot' Maaf ya kalo ikut2an. 
  saya yakin niat pak ambon ini baik, insya allah. 
 Sent from my BlackBerry®
 powered by Sinyal Kuat INDOSAT
 
 -Original Message-
 From: aldiy al...@...
 Date: Sun, 13 Dec 2009 15:45:08 
 To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
 Subject: [wanita-muslimah] Re: 5 berita maximum, setuju pak ambon?
 
 Coba kita tanya ke Pak Ambon, apakah bapak setuju mengirim berita maximum 5 
 berita per 24 jam?
 
 salam
 Mia
 
 --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, sunny ambon@ wrote:
 
  Apakah tidak dibutuhkan selingan untuk relax dalam hidup?
  
- Original Message - 
From: Dwi Soegardi 
To: wanita-muslimah@yahoogroups.com 
Sent: Saturday, December 12, 2009 4:08 AM
Subject: Re: [wanita-muslimah] Hitler feared going to the dentist
  
  
  
kalo begitu baca saja sendiri,
dan diskusikan pada waktu makan atau minum kopi,
bukan sembarangan milis Anda penuh-penuhi.
  
Kalo Anda posting sehari satu-dua sih ngga masalah kadang-kadang OOT
(out of topic),
tapi Anda kirimnya ngga terbatas,
OOT-nya tak terbatas pulak,
Apa pantes begitu?
  
 
 
 
 
 
 [Non-text portions of this message have been removed]






[Non-text portions of this message have been removed]





===
Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Twitter: http://twitter.com/wanita_muslimah
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:wanita-muslimah-unsubscr...@yahoogroups.com
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejaht...@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelism...@yahoogroups.com

Milis ini tidak menerima attachment.Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

* Your email settings:
Individual Email | Traditional

* To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/join
(Yahoo! ID required)

* To change settings via email:
wanita-muslimah-dig...@yahoogroups.com 
wanita-muslimah-fullfeatu...@yahoogroups.com

* To unsubscribe from this group, send an email to:
wanita-muslimah-unsubscr...@yahoogroups.com

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/



Re: [wanita-muslimah] Re: 5 berita maximum, setuju pak ambon?

2009-12-14 Terurut Topik L.Meilany
Saya pikir gak pa-pa juga Pak Ambon Sunny ngirim banyak2 artikel.
Kalo tak suka langsung delete saja.
Kan keliatan gitu dari judulnya.
Kalo saya kebetulan juga lebih lebih suka baca koran, majalah langganan, 
majalah boleh pinjam, gratisan,
hobi numpang baca di gramed ; jadi kebanyakan artikel yg pak Ambon kirim 
biasanya sudah saya tahu.

Sepengetahuan saya jarang gitu milis yg bahas masalah khusus bisa bernapas 
setiap hari
kecuali WM.
Lantaran ada artikel2 yg dikirim Pak Ambon bertubi-tubi maka tetep nyala 
gitulah.
Ya meskipun artikelnya gak nyambung; OOT tapi kan ada juga yg suka komentarin 
:-)

Mendingan mana, WM nya cuma buka toko 2 atau 3 hari sekali atau setiap hari?
Kali musti di bikin polling gitu supaya adil :-)
Lantas nanti di set kalo yg suka ngirim2 bertubi-tubi atau tak sesuai misi WM  
musti di 'moderasi' :-)
Mohon maap

salam, 
l.meilany

  - Original Message - 
  From: Lina 
  To: wanita-muslimah@yahoogroups.com 
  Sent: Monday, December 14, 2009 11:12 AM
  Subject: [wanita-muslimah] Re: 5 berita maximum, setuju pak ambon?




  Om, Tradisi baca juga dah diajarin sama Allah via AlQur'an. Ane dah faham. 
Tapi kan baca itu buanyak sekali sumbernya dan jenisnya. Nah sumber yang ada di 
milis ini sudah memilih 'ciri khas'nya sendiri. Untuk itu ane datang ke milis 
ini, selaen ane juga hadir di milis2 laen. 

  Ane gak mungkin dateng ke dokter gigi untuk ngobatin panu ane. Ane gak 
mungkin googling foto panas seleb ke milis WM. Pan gitu. 

  Ane gemar baca, tapi ane milih2 or selektip gitu, karena waktu ane yang 
terbatas. 

  Coba ente knape gak kirimin loper ente yg seabrek abrek ini ke FPK dengan 
alasan or niat yang sama yaitu biar menambah wawasan?

  Salam klise,

  --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, sunny am...@... wrote:
  
   
p://thejakartaglobe.com/home/forum-indonesia-membaca-instills-a-love-for-the-written-word/347144
   
   
   Forum Indonesia Membaca's programs to encourage reading include story 
sessions, book discussions and writing workshops. It also holds an annual 
event, 'World Book Day Indonesia.' (Photos courtesy of Forum Indonesia Membaca)
   
   
   
   Forum Indonesia Membaca Instills a Love for the Written Word
   
   The benefits of reading cannot be emphasized enough. Reading opens a window 
onto the wider world, and helps create well-informed and more knowledgeable 
citizens. 
   
   Unfortunately, reading is not a big part of Indonesian culture - or at 
least, that's what Dessy Sekar Astina believes. 
   
   Dessy is the program director of Forum Indonesia Membaca (Indonesian 
Reading Forum), a nonprofit organization that seeks to promote reading among 
young people. 
   
   Our young people don't seem to make reading a part of their daily routine, 
and that's sad, she said. 
   
   Forum Indonesia Membaca was established in October 2001 by 15 people who 
believed that instilling a reading culture among young Indonesians was one way 
they could contribute to the country's progress. 
   
   Ade Oktarini, a member of the organization since 2003, said most young 
people preferred hanging out with their friends or surfing social networking 
sites like Facebook to reading. 
   
   The country, however, seems to be making inroads where literacy is 
concerned. In September, Hamid Muhammad, the director general of nontraditional 
education at the Ministry of Education, said that by the end of the year, the 
illiteracy rate in Indonesia would stand at about 5.3 percent, or about 8.3 
million people. 
   
   The problem, according to Desy, is in actually encouraging people to read. 
   
   Our government only focuses on literacy initiatives and that is not 
enough, she said. 
   
   Ade agreed that picking up a book did not come naturally to many 
Indonesians. In this country, you don't see people reading a book in public 
places, like a bus stop or a park, Ade said. And while in many developed 
countries it's not unusual to see someone reading a thick paperback while 
waiting for a bus, Ade said that here, you'll probably get teased for holding 
a big book. 
   
   In contrast, she said, it's so much easier to find young people glued to 
their computer screens or smartphones, logged on to Facebook or engrossed in a 
video game. 
   
   Dessy said the spread of technology itself had become a barrier to 
encouraging young people to read. 
   
   She said people preferred watching TV, surfing the Internet or playing 
video games on PlayStation to reading. 
   
   The fact that technology is advancing every day is a good thing, Dessy 
said. But we have to use this technology wisely. 
   
   Our young people think that they can find everything on Google, she said. 
Well, that's not totally wrong. Google does give us everything, but only in a 
small portions. If they want to find out more information, in a lengthier 
version, they have to rely on books. 
   
   The importance of reading, Dessy said, could be seen in Unesco's Literacy 
for Life report in 

Re: [wanita-muslimah] Re: 5 berita maximum, setuju pak ambon?

2009-12-14 Terurut Topik Ari Condro
kalau pakai gmail masih enak tuh.  kan bacanya berdasarkan thread email.
jadi yg judulnya sama langsung di kelompokkan.

kalau bacanya liwat ymail atau blekberi, emang nggak enak sih :)


On Tue, Dec 15, 2009 at 5:26 AM, Abbas abas_ami...@yahoo.com wrote:



 masalahnya bukan gak apa apa ; kalo kita mo nyari tulisan yang penting,
 kita jadi kesulitan, akibat tertutup banyknya tulisan macam forwardan. Kalau
 berguna sih dak apa. Tapi kalau sembarang forwardan kan kaya baca koran ?
 Iklan baris ! Apa yang menambah ilmu kalau
 begitu ? Lebih bagus dia forward, trus dia kasih komentar pake nalar
 sendiri jangan hanya sekedar ngirim doangan ?





[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [wanita-muslimah] Re: 5 berita maximum, setuju pak ambon?

2009-12-13 Terurut Topik Dwi Soegardi
apa ngga terlalu sedikit, mbak? :-)

bak pecandu nikotin, kalau tiba-tiba distop
bisa pusing nanti :-)

Gimana kalau 10,
5 berita,
plus 5 tanggapan diskusi, biar enak kan
makin kenal, makin akrab, dua arah,
tidak bertepuk sebelah tangan.

Agar kecanduannya tidak bikin pusing, saya usulkan:
- kirimnya ke milis tetangga, hahaha
- bikin milis sendiri misalnya sunnyam...@yahoogroups.com,
dibuat settingnya terbuka untuk umum, dapat diakses kapan saja, sekali-kali
rangkumannya (bukan semuanya) dikirim ke sini tidak apa-apa. Saya siap jadi
orang pertama yang langganan milis Om.
- bikin website sendiri misalnya ambonnewsnetwork.com
isinya berita-berita yang sering menuh2i berbagai milis,
lebih mudah diakses, dan tidak dimaki-maki orang banyak :-) Bisa pasang
gambar dan video youtube.
Lebih bebas lagi bikin tajuk rencana: anti-SBY, NKRI 60 tahun merdeka terus
menderita, tirulah Kuba, dll .

silakan dipertimbangkan Om Ambon ..

Sekedar gambaran soal informasi dan membaca seperti yang tampaknya jadi
anjuran Om Ambon:
- selain langganan 100-an milis (paling banter ngga sampai 10 yang saya baca
rutin), saya juga punya account google reader, yomomedia dan netvibes,
yang bisa menampilkan headlines berbagai berita, blog maupun milis. Tak
kurang dari 200 RSS Feeds (dan podcasts) dari berbagai kategori (news, tech,
sports, dll) yang diupdate setiap saat, dan saya akses dari PC maupun
cellphone. Tentunya saya punya harapan bahwa tiap news feed itu menampilkan
berita khas, termasuk posting2 WM. Lha kalo 200 feeds isinya sama semua,
postingnya om Ambon semua, buat apa langganan banyak-banyak?

salam,




2009/12/13 aldiy al...@yahoo.com

 Coba kita tanya ke Pak Ambon, apakah bapak setuju mengirim berita maximum 5
 berita per 24 jam?

 salam
 Mia

 --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, sunny am...@... wrote:
 
  Apakah tidak dibutuhkan selingan untuk relax dalam hidup?
 
- Original Message -
From: Dwi Soegardi
To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Sent: Saturday, December 12, 2009 4:08 AM
Subject: Re: [wanita-muslimah] Hitler feared going to the dentist
 
 
 
kalo begitu baca saja sendiri,
dan diskusikan pada waktu makan atau minum kopi,
bukan sembarangan milis Anda penuh-penuhi.
 
Kalo Anda posting sehari satu-dua sih ngga masalah kadang-kadang OOT
(out of topic),
tapi Anda kirimnya ngga terbatas,
OOT-nya tak terbatas pulak,
Apa pantes begitu?
 




 

 ===
 Milis Wanita Muslimah
 Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
 Twitter: http://twitter.com/wanita_muslimah
 Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
 ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
 Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
 Berhenti mailto:wanita-muslimah-unsubscr...@yahoogroups.com
 Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejaht...@yahoogroups.com
 Milis Anak Muda Islam mailto:majelism...@yahoogroups.com

 Milis ini tidak menerima attachment.Yahoo! Groups Links






[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [wanita-muslimah] Re: 5 berita maximum, setuju pak ambon?

2009-12-13 Terurut Topik aurora_2805
Saya pikir ini urusan mod nya untuk meloloskan postingannya atau tidak. Dan 
rasanya berita yg pak ambon kirimkan lumayan berguna bwt nambah wawasan, kalo 
gak suka kan tinggal delete aja atau gak usah baca. Gak pake tenaga banyak kok 
bwt delete. Kalo gusdur bilang 'Gitu aja kok repot' Maaf ya kalo ikut2an.  saya 
yakin niat pak ambon ini baik, insya allah. 
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

-Original Message-
From: aldiy al...@yahoo.com
Date: Sun, 13 Dec 2009 15:45:08 
To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Subject: [wanita-muslimah] Re: 5 berita maximum, setuju pak ambon?

Coba kita tanya ke Pak Ambon, apakah bapak setuju mengirim berita maximum 5 
berita per 24 jam?

salam
Mia

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, sunny am...@... wrote:

 Apakah tidak dibutuhkan selingan untuk relax dalam hidup?
 
   - Original Message - 
   From: Dwi Soegardi 
   To: wanita-muslimah@yahoogroups.com 
   Sent: Saturday, December 12, 2009 4:08 AM
   Subject: Re: [wanita-muslimah] Hitler feared going to the dentist
 
 
 
   kalo begitu baca saja sendiri,
   dan diskusikan pada waktu makan atau minum kopi,
   bukan sembarangan milis Anda penuh-penuhi.
 
   Kalo Anda posting sehari satu-dua sih ngga masalah kadang-kadang OOT
   (out of topic),
   tapi Anda kirimnya ngga terbatas,
   OOT-nya tak terbatas pulak,
   Apa pantes begitu?
 





[Non-text portions of this message have been removed]





===
Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Twitter: http://twitter.com/wanita_muslimah
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:wanita-muslimah-unsubscr...@yahoogroups.com
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejaht...@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelism...@yahoogroups.com

Milis ini tidak menerima attachment.Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

* Your email settings:
Individual Email | Traditional

* To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/join
(Yahoo! ID required)

* To change settings via email:
wanita-muslimah-dig...@yahoogroups.com 
wanita-muslimah-fullfeatu...@yahoogroups.com

* To unsubscribe from this group, send an email to:
wanita-muslimah-unsubscr...@yahoogroups.com

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/



Re: [wanita-muslimah] Re: 5 berita maximum, setuju pak ambon?

2009-12-13 Terurut Topik Ari Condro
1. hahaha ...
mas dwi sbg mod di suruh mencekal pak ambon donk jadinya.

2. sekarang saya gak langganan rss feed atau liat berita via bb lagi,
alasannya cukup langganan satu milis (wm aja) udah dapat semuanya :p
kan udah di rangkum ama pak ambon.  milis lain yg ada pak ambonnya
juga saya sign out, biar isinya ndak doble doble.

btw, saya sendiri malah jarang baca tulisan yg dikitim pak ambon, karena :
- banyak yg bahasa asing.  kalo yg bahasa asing, saya baru nimbrung
kalo berpotensi jadi debatan
- bentuk kurang menarik, beda dengan di web apakabar atau fesbuk. di
milis kan plain gitu

apa lagi ya ? bosen kali ?  :))




2009/12/13  aurora_2...@yahoo.com:
 Saya pikir ini urusan mod nya untuk meloloskan postingannya atau tidak. Dan 
 rasanya berita yg pak ambon kirimkan lumayan berguna bwt nambah wawasan, kalo 
 gak suka kan tinggal delete aja atau gak usah baca. Gak pake tenaga banyak 
 kok bwt delete. Kalo gusdur bilang 'Gitu aja kok repot' Maaf ya kalo ikut2an. 
  saya yakin niat pak ambon ini baik, insya allah.




-- 
salam,
Ari


Re: [wanita-muslimah] Re: 5 berita maximum, setuju pak ambon?

2009-12-13 Terurut Topik sunny
p://thejakartaglobe.com/home/forum-indonesia-membaca-instills-a-love-for-the-written-word/347144


Forum Indonesia Membaca's programs to encourage reading include story sessions, 
book discussions and writing workshops. It also holds an annual event, 'World 
Book Day Indonesia.'  (Photos courtesy of Forum Indonesia Membaca)



Forum Indonesia Membaca Instills a Love for the Written Word

The benefits of reading cannot be emphasized enough. Reading opens a window 
onto the wider world, and helps create well-informed and more knowledgeable 
citizens. 

Unfortunately, reading is not a big part of Indonesian culture - or at least, 
that's what Dessy Sekar Astina believes. 

Dessy is the program director of Forum Indonesia Membaca (Indonesian Reading 
Forum), a nonprofit organization that seeks to promote reading among young 
people. 

Our young people don't seem to make reading a part of their daily routine, and 
that's sad, she said. 

Forum Indonesia Membaca was established in October 2001 by 15 people who 
believed that instilling a reading culture among young Indonesians was one way 
they could contribute to the country's progress. 

Ade Oktarini, a member of the organization since 2003, said most young people 
preferred hanging out with their friends or surfing social networking sites 
like Facebook to reading. 

The country, however, seems to be making inroads where literacy is concerned. 
In September, Hamid Muhammad, the director general of nontraditional education 
at the Ministry of Education, said that by the end of the year, the illiteracy 
rate in Indonesia would stand at about 5.3 percent, or about 8.3 million 
people. 

The problem, according to Desy, is in actually encouraging people to read. 

Our government only focuses on literacy initiatives and that is not enough, 
she said. 

Ade agreed that picking up a book did not come naturally to many Indonesians. 
In this country, you don't see people reading a book in public places, like a 
bus stop or a park, Ade said. And while in many developed countries it's not 
unusual to see someone reading a thick paperback while waiting for a bus, Ade 
said that here, you'll probably get teased for holding a big book. 

In contrast, she said, it's so much easier to find young people glued to their 
computer screens or smartphones, logged on to Facebook or engrossed in a video 
game. 

Dessy said the spread of technology itself had become a barrier to encouraging 
young people to read. 

She said people preferred watching TV, surfing the Internet or playing video 
games on PlayStation to reading. 

The fact that technology is advancing every day is a good thing, Dessy said. 
But we have to use this technology wisely. 

Our young people think that they can find everything on Google, she said. 
Well, that's not totally wrong. Google does give us everything, but only in a 
small portions. If they want to find out more information, in a lengthier 
version, they have to rely on books. 

The importance of reading, Dessy said, could be seen in Unesco's Literacy for 
Life report in 2006, which showed that there is a strong connection between 
illiteracy and poverty. Countries that have high illiteracy levels also have 
more people living below the poverty line, according to the report. That's how 
important reading is, Dessy said. 

She said the government had not done enough to promote the written word, 
pointing to the lack of libraries in the country. Dessy said the government had 
been unable to work with community groups to improve local libraries. 

In addition to the scarcity of reading materials, there is also the issue of 
cost. Sometimes we can't blame people for not reading books, Dessy said. 
This is because they can't find places where they can borrow books for free, 
or buy them at cheap prices. 

Forum Indonesia Membaca is trying to spread the love of the written word from 
its modest office at the Bank Mandiri Museum in Kota Tua, West Jakarta. They 
have implemented the Begini Begitu program for kids and Makin Menter for 
teens. These programs involve weekly storytelling sessions, books discussions 
and writing workshops. 

We want to let young people know that reading can be so much fun, Dessy said. 
And it's a lot easier if this is done as early as possible. 

In addition, the organization also holds World Book Day Indonesia, an annual 
event where book publishers and members of the community, from nongovernment 
organizations to green groups, come together. The event was last held in May. 

Forum Indonesia Membaca is run by a core group of 10 full-time volunteers, with 
as many as 150 part-time members. 

The organization also manages the Bank Mandiri Museum's library, libr...@batavia

  - Original Message - 
  From: Lina 
  To: wanita-muslimah@yahoogroups.com 
  Sent: Monday, December 14, 2009 4:21 AM
  Subject: [wanita-muslimah] Re: 5 berita maximum, setuju pak ambon?



  Saya pikir Nyong Ambon manise wat milis sendiri aja yang 

Re: [wanita-muslimah] Re: 5 berita maximum, setuju pak ambon?

2009-12-13 Terurut Topik Dwi Soegardi
Topik diskusi yang OOT (out of topic) yaitu membahas perilaku om Ambon di
milis,
ditanggapi oleh yang bersangkutan dengan artikel yang OOT juga 

hihihi kapokmu kapan :D



On Sun, Dec 13, 2009 at 10:29 PM, sunny am...@tele2.se wrote:

 p://
 thejakartaglobe.com/home/forum-indonesia-membaca-instills-a-love-for-the-written-word/347144


 Forum Indonesia Membaca's programs to encourage reading include story
 sessions, book discussions and writing workshops. It also holds an annual
 event, 'World Book Day Indonesia.'  (Photos courtesy of Forum Indonesia
 Membaca)



 Forum Indonesia Membaca Instills a Love for the Written Word

 The benefits of reading cannot be emphasized enough. Reading opens a window
 onto the wider world, and helps create well-informed and more knowledgeable
 citizens.

 Unfortunately, reading is not a big part of Indonesian culture - or at
 least, that's what Dessy Sekar Astina believes.

 Dessy is the program director of Forum Indonesia Membaca (Indonesian
 Reading Forum), a nonprofit organization that seeks to promote reading among
 young people.

 Our young people don't seem to make reading a part of their daily routine,
 and that's sad, she said.

 Forum Indonesia Membaca was established in October 2001 by 15 people who
 believed that instilling a reading culture among young Indonesians was one
 way they could contribute to the country's progress.

 Ade Oktarini, a member of the organization since 2003, said most young
 people preferred hanging out with their friends or surfing social networking
 sites like Facebook to reading.

 The country, however, seems to be making inroads where literacy is
 concerned. In September, Hamid Muhammad, the director general of
 nontraditional education at the Ministry of Education, said that by the end
 of the year, the illiteracy rate in Indonesia would stand at about 5.3
 percent, or about 8.3 million people.

 The problem, according to Desy, is in actually encouraging people to read.

 Our government only focuses on literacy initiatives and that is not
 enough, she said.

 Ade agreed that picking up a book did not come naturally to many
 Indonesians. In this country, you don't see people reading a book in public
 places, like a bus stop or a park, Ade said. And while in many developed
 countries it's not unusual to see someone reading a thick paperback while
 waiting for a bus, Ade said that here, you'll probably get teased for
 holding a big book.

 In contrast, she said, it's so much easier to find young people glued to
 their computer screens or smartphones, logged on to Facebook or engrossed in
 a video game.

 Dessy said the spread of technology itself had become a barrier to
 encouraging young people to read.

 She said people preferred watching TV, surfing the Internet or playing
 video games on PlayStation to reading.

 The fact that technology is advancing every day is a good thing, Dessy
 said. But we have to use this technology wisely.

 Our young people think that they can find everything on Google, she said.
 Well, that's not totally wrong. Google does give us everything, but only in
 a small portions. If they want to find out more information, in a lengthier
 version, they have to rely on books.

 The importance of reading, Dessy said, could be seen in Unesco's Literacy
 for Life report in 2006, which showed that there is a strong connection
 between illiteracy and poverty. Countries that have high illiteracy levels
 also have more people living below the poverty line, according to the
 report. That's how important reading is, Dessy said.

 She said the government had not done enough to promote the written word,
 pointing to the lack of libraries in the country. Dessy said the government
 had been unable to work with community groups to improve local libraries.

 In addition to the scarcity of reading materials, there is also the issue
 of cost. Sometimes we can't blame people for not reading books, Dessy
 said. This is because they can't find places where they can borrow books
 for free, or buy them at cheap prices.

 Forum Indonesia Membaca is trying to spread the love of the written word
 from its modest office at the Bank Mandiri Museum in Kota Tua, West Jakarta.
 They have implemented the Begini Begitu program for kids and Makin
 Menter for teens. These programs involve weekly storytelling sessions,
 books discussions and writing workshops.

 We want to let young people know that reading can be so much fun, Dessy
 said. And it's a lot easier if this is done as early as possible.

 In addition, the organization also holds World Book Day Indonesia, an
 annual event where book publishers and members of the community, from
 nongovernment organizations to green groups, come together. The event was
 last held in May.

 Forum Indonesia Membaca is run by a core group of 10 full-time volunteers,
 with as many as 150 part-time members.

 The organization also manages the Bank Mandiri Museum's library,
 libr...@batavia

  -