Re: [wanita-muslimah] Re: Puncak = Lokalisasi Zina Arab
alamat kan udah dikirim jauh jauh hari via japri ... haiya ... :D On 5/25/06, jano ko [EMAIL PROTECTED] wrote: Mas Arcon bertanya = eh, alat lukisnya belum nyampe lho. apakah itu termsuk canvas dan bingkainya, cat minyak, dan kuas lukis dari bulu babi ??? --- Jano ko berkata = Tolong alamatnya dikirim sekarang Mas. Nanti tak kenalin Batikterapi, hasil penggalian ogut untuk seluruh alam semesta..hehehhehhe Kalau membatik itu medianya pakai canting, bukan kuasjadi engga ada bulu bagongnya ginyu wassalam. Ari Condro [EMAIL PROTECTED] wrote: eh, alat lukisnya belum nyampe lho. apakah itu termsuk canvas dan bingkainya, cat minyak, dan kuas lukis dari bulu babi ??? On 5/25/06, Ari Condro [EMAIL PROTECTED] wrote: hidup kang jano aktipis kita :D !!! On 5/25/06, jano ko [EMAIL PROTECTED] wrote: Bu Sri berkata = Kang He-Man, muka Arab-nya yg kaya gimana sih? Yg berjubah dan bersorban apa sekedar 'muka Arab'? :) Dipikir-pikir, kesian amat 'orang Arab' yak. Padahal, gak semua orang Arab kaya gitu kali ya? Seumur-umur, saya cuma punya satu temen 'Arab tulen' (Arab keturunan sih banyak), tapi walah, kebetulan Arab progresip, baik, gentle dan sopan gak berani towal towel...di luar stereotype orang Arab yg diceritakan kang He-Man. Kebayang aja kalau misalnya dia main ke Indonesia terus saya ajak jalan2 liat ini itu, bisa2 disangka sedang 'melayani' orang Arab :) Walah... ciloko twelep.. Jano ko berkata = Nah ini contoh ibu yang bijaksini.:) Kita doakan aja semoga Bung He-man tidak menganut pemikiran pro-judi-sech prejudicekasihan moderator WM yang lain...hihihihihihi... Tapi saya salut dech sama Bung He-man yang punya morality super tinggi, semoga kita bisa meniru beliau.( meniru morality-nya yang baik ) wassalam. Herni Sri Nurbayanti [EMAIL PROTECTED] wrote: Sebenarnya, petugas KUA korup kalau dipanggil ke rumah utk ngawinin. Kalau nikahnya di KUA sih gak mahal, sekitar 20-25ribu. Tapi kalau dipanggil ke rumah, yg harusnya sekitar 35-55ribu, jadi ratusan ribu rupiah. Alasannya mungkin bukan karena murah gaknya, tapi ya lebih gampang aja utk urusan kawin-cerainya. Soal penelitian, nanggepin mas Hadi sekalian, tergantung jenis penelitiannya juga. Kalau kualitatif, kadang2 jumlah gak jadi masalah, tapi representasi yg jadi masalah. Gak harus punya 'jumlah besar yg mencengangkan' utk bisa menarik perhatian ke suatu masalah. Kecuali kalau memang niatnya ingin 'mengguncangkan jagad raya' atau setidaknya mengguncangkan masyarakat dng jumlah tadi :) Kang He-Man, muka Arab-nya yg kaya gimana sih? Yg berjubah dan bersorban apa sekedar 'muka Arab'? :) Dipikir-pikir, kesian amat 'orang Arab' yak. Padahal, gak semua orang Arab kaya gitu kali ya? Seumur-umur, saya cuma punya satu temen 'Arab tulen' (Arab keturunan sih banyak), tapi walah, kebetulan Arab progresip, baik, gentle dan sopan gak berani towal towel...di luar stereotype orang Arab yg diceritakan kang He-Man. Kebayang aja kalau misalnya dia main ke Indonesia terus saya ajak jalan2 liat ini itu, bisa2 disangka sedang 'melayani' orang Arab :) Walah... ciloko twelep.. wassalam, --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, He-Man [EMAIL PROTECTED] wrote: Salah satu pemicu budaya pelacuran itu adalah budaya kawin cerai , kenapa kawin cerai gampang , karena prosesnya rata-rata tidak tercatat , kenapa gak tercatat karena biaya pengurusan surat-suratnya mahal, kenapa mahal karena petugas KUA nya korup dan melipatgandakan biaya resmi sampai puluhan kali lipat .Udah tau kayak gini koq masih ngarepin pemerintah, udah tau pangkal masalahnya justru dari mereka.Apa gak pernah liat iklan A Mild yang lalu ditiru KFC. Anda pernah ke Bali , Danau Toba dll nggak..? pokoknya tempat wisaya diluar Jabar lah , pernah liat muka Arab nggak...? nyaris gak pernah kan.Tapi coba di Puncak , Cianjur , Sukabumi dll berjibun dan mereka berwisatanya kebanyakan malah ke pelosok kampung.Emang mo ngapain di kampung , hayang ngojai , ato ngusep..?? Nggak jauh dan gak lebih dari urusan seks itu.Turis bule malah jarang keliatan di daerah-daerah itu.Kenapa turis Arab fokus ke wilayah-wilayah bisnis esek-esek bukannya ke tempat wisata yang umum di tanah air kalau bukan emang cuma pengen wisata seks. - Original Message - From: Hadi Nugraha [EMAIL PROTECTED] To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Sent: Tuesday, May 23, 2006 1:46 PM Subject: [wanita-muslimah] Re: Puncak = Lokalisasi Zina Arab Hehehe... ni orang koq kerjaannya main labrak... dipikirannya cuman bikin heboh melulu. Data... kapan saya bikin pernyataan kalo penelitian yg menghasilkan data itu gak perlu shg cuman nunggu action dari pemerintah doang? Kalo data itu bisa dipake oleh LSM sbg
Re: [wanita-muslimah] Re: Puncak = Lokalisasi Zina Arab
Bagaimana kalo kang he-man dan mbak herni yang sama2 jadi aktipis :D... -hery- - Original Message - From: Ari Condro [EMAIL PROTECTED] To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Sent: Thursday, May 25, 2006 7:58 AM Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Puncak = Lokalisasi Zina Arab halah, kalo ngeliat dari tulisan dibwah ini, gimana kalo herni aja yang jadi aktipis :D On 5/25/06, Herni Sri Nurbayanti [EMAIL PROTECTED] wrote: Sebenarnya, petugas KUA korup kalau dipanggil ke rumah utk ngawinin. Kalau nikahnya di KUA sih gak mahal, sekitar 20-25ribu. Tapi kalau dipanggil ke rumah, yg harusnya sekitar 35-55ribu, jadi ratusan ribu rupiah. Alasannya mungkin bukan karena murah gaknya, tapi ya lebih gampang aja utk urusan kawin-cerainya. Soal penelitian, nanggepin mas Hadi sekalian, tergantung jenis penelitiannya juga. Kalau kualitatif, kadang2 jumlah gak jadi masalah, tapi representasi yg jadi masalah. Gak harus punya 'jumlah besar yg mencengangkan' utk bisa menarik perhatian ke suatu masalah. Kecuali kalau memang niatnya ingin 'mengguncangkan jagad raya' atau setidaknya mengguncangkan masyarakat dng jumlah tadi :) Kang He-Man, muka Arab-nya yg kaya gimana sih? Yg berjubah dan bersorban apa sekedar 'muka Arab'? :) Dipikir-pikir, kesian amat 'orang Arab' yak. Padahal, gak semua orang Arab kaya gitu kali ya? Seumur-umur, saya cuma punya satu temen 'Arab tulen' (Arab keturunan sih banyak), tapi walah, kebetulan Arab progresip, baik, gentle dan sopan gak berani towal towel...di luar stereotype orang Arab yg diceritakan kang He-Man. Kebayang aja kalau misalnya dia main ke Indonesia terus saya ajak jalan2 liat ini itu, bisa2 disangka sedang 'melayani' orang Arab :) Walah... ciloko twelep.. wassalam, --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, He-Man [EMAIL PROTECTED] wrote: Salah satu pemicu budaya pelacuran itu adalah budaya kawin cerai , kenapa kawin cerai gampang , karena prosesnya rata-rata tidak tercatat , kenapa gak tercatat karena biaya pengurusan surat-suratnya mahal, kenapa mahal karena petugas KUA nya korup dan melipatgandakan biaya resmi sampai puluhan kali lipat .Udah tau kayak gini koq masih ngarepin pemerintah, udah tau pangkal masalahnya justru dari mereka.Apa gak pernah liat iklan A Mild yang lalu ditiru KFC. Anda pernah ke Bali , Danau Toba dll nggak..? pokoknya tempat wisaya diluar Jabar lah , pernah liat muka Arab nggak...? nyaris gak pernah kan.Tapi coba di Puncak , Cianjur , Sukabumi dll berjibun dan mereka berwisatanya kebanyakan malah ke pelosok kampung.Emang mo ngapain di kampung , hayang ngojai , ato ngusep..?? Nggak jauh dan gak lebih dari urusan seks itu.Turis bule malah jarang keliatan di daerah-daerah itu.Kenapa turis Arab fokus ke wilayah-wilayah bisnis esek-esek bukannya ke tempat wisata yang umum di tanah air kalau bukan emang cuma pengen wisata seks. - Original Message - From: Hadi Nugraha [EMAIL PROTECTED] To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Sent: Tuesday, May 23, 2006 1:46 PM Subject: [wanita-muslimah] Re: Puncak = Lokalisasi Zina Arab Hehehe... ni orang koq kerjaannya main labrak... dipikirannya cuman bikin heboh melulu. Data... kapan saya bikin pernyataan kalo penelitian yg menghasilkan data itu gak perlu shg cuman nunggu action dari pemerintah doang? Kalo data itu bisa dipake oleh LSM sbg pengawas di daerah2 kenapa gak, dan kl data itu bisa disodorin ke pemerintah supaya menjadi legal formal kenapa harus ditolak juga? Kemarin saya kira diskusinya mau dibikin santai, ... makanya saya gak minta lebih jauh mengenai keakurasian data yg penelitian situ hasilkan. Situ tulis Tapi orang-orang Arab ini jumlahnya cukup banyak , turis bule kebanyakan memang berlibur liat pemandangan , bersantai dll , tapi turis Arab NYARIS SEMUA NYARI SEKS. (http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/message/87982)http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/message/87982%29 Kalo memang benar begitu kenapa gak sekalian dibeberkan sj di sini datanya biar dibuka bareng2. Berapa jumlah turis arab yg masuk, dan kita lihat apa bener kata situ nyaris semuanya nyari seks. Situ gak bakalan rugi, dijamin...hehehe Kalaupun ternyata datanya gak sebombastis yg situ katakan di milis ini, paling2 saya cuman bisa maklum. :D Justru tujuannya kan biar semua masyarakat tau, lebih banyak masyarakat tau makin banyak yg ngawasin. Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com This mailing list has a special spell casted to reject any attachment SPONSORED LINKS Womenhttp://groups.yahoo.com
Re: [wanita-muslimah] Re: Puncak = Lokalisasi Zina Arab
Bu Sri berkata = Kang He-Man, muka Arab-nya yg kaya gimana sih? Yg berjubah dan bersorban apa sekedar 'muka Arab'? :) Dipikir-pikir, kesian amat 'orang Arab' yak. Padahal, gak semua orang Arab kaya gitu kali ya? Seumur-umur, saya cuma punya satu temen 'Arab tulen' (Arab keturunan sih banyak), tapi walah, kebetulan Arab progresip, baik, gentle dan sopan gak berani towal towel...di luar stereotype orang Arab yg diceritakan kang He-Man. Kebayang aja kalau misalnya dia main ke Indonesia terus saya ajak jalan2 liat ini itu, bisa2 disangka sedang 'melayani' orang Arab :) Walah... ciloko twelep.. Jano ko berkata = Nah ini contoh ibu yang bijaksini.:) Kita doakan aja semoga Bung He-man tidak menganut pemikiran pro-judi-sech prejudicekasihan moderator WM yang lain...hihihihihihi... Tapi saya salut dech sama Bung He-man yang punya morality super tinggi, semoga kita bisa meniru beliau.( meniru morality-nya yang baik ) wassalam. Herni Sri Nurbayanti [EMAIL PROTECTED] wrote: Sebenarnya, petugas KUA korup kalau dipanggil ke rumah utk ngawinin. Kalau nikahnya di KUA sih gak mahal, sekitar 20-25ribu. Tapi kalau dipanggil ke rumah, yg harusnya sekitar 35-55ribu, jadi ratusan ribu rupiah. Alasannya mungkin bukan karena murah gaknya, tapi ya lebih gampang aja utk urusan kawin-cerainya. Soal penelitian, nanggepin mas Hadi sekalian, tergantung jenis penelitiannya juga. Kalau kualitatif, kadang2 jumlah gak jadi masalah, tapi representasi yg jadi masalah. Gak harus punya 'jumlah besar yg mencengangkan' utk bisa menarik perhatian ke suatu masalah. Kecuali kalau memang niatnya ingin 'mengguncangkan jagad raya' atau setidaknya mengguncangkan masyarakat dng jumlah tadi :) Kang He-Man, muka Arab-nya yg kaya gimana sih? Yg berjubah dan bersorban apa sekedar 'muka Arab'? :) Dipikir-pikir, kesian amat 'orang Arab' yak. Padahal, gak semua orang Arab kaya gitu kali ya? Seumur-umur, saya cuma punya satu temen 'Arab tulen' (Arab keturunan sih banyak), tapi walah, kebetulan Arab progresip, baik, gentle dan sopan gak berani towal towel...di luar stereotype orang Arab yg diceritakan kang He-Man. Kebayang aja kalau misalnya dia main ke Indonesia terus saya ajak jalan2 liat ini itu, bisa2 disangka sedang 'melayani' orang Arab :) Walah... ciloko twelep.. wassalam, --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, He-Man [EMAIL PROTECTED] wrote: Salah satu pemicu budaya pelacuran itu adalah budaya kawin cerai , kenapa kawin cerai gampang , karena prosesnya rata-rata tidak tercatat , kenapa gak tercatat karena biaya pengurusan surat-suratnya mahal, kenapa mahal karena petugas KUA nya korup dan melipatgandakan biaya resmi sampai puluhan kali lipat .Udah tau kayak gini koq masih ngarepin pemerintah, udah tau pangkal masalahnya justru dari mereka.Apa gak pernah liat iklan A Mild yang lalu ditiru KFC. Anda pernah ke Bali , Danau Toba dll nggak..? pokoknya tempat wisaya diluar Jabar lah , pernah liat muka Arab nggak...? nyaris gak pernah kan.Tapi coba di Puncak , Cianjur , Sukabumi dll berjibun dan mereka berwisatanya kebanyakan malah ke pelosok kampung.Emang mo ngapain di kampung , hayang ngojai , ato ngusep..?? Nggak jauh dan gak lebih dari urusan seks itu.Turis bule malah jarang keliatan di daerah-daerah itu.Kenapa turis Arab fokus ke wilayah-wilayah bisnis esek-esek bukannya ke tempat wisata yang umum di tanah air kalau bukan emang cuma pengen wisata seks. - Original Message - From: Hadi Nugraha [EMAIL PROTECTED] To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Sent: Tuesday, May 23, 2006 1:46 PM Subject: [wanita-muslimah] Re: Puncak = Lokalisasi Zina Arab Hehehe... ni orang koq kerjaannya main labrak... dipikirannya cuman bikin heboh melulu. Data... kapan saya bikin pernyataan kalo penelitian yg menghasilkan data itu gak perlu shg cuman nunggu action dari pemerintah doang? Kalo data itu bisa dipake oleh LSM sbg pengawas di daerah2 kenapa gak, dan kl data itu bisa disodorin ke pemerintah supaya menjadi legal formal kenapa harus ditolak juga? Kemarin saya kira diskusinya mau dibikin santai, ... makanya saya gak minta lebih jauh mengenai keakurasian data yg penelitian situ hasilkan. Situ tulis Tapi orang-orang Arab ini jumlahnya cukup banyak , turis bule kebanyakan memang berlibur liat pemandangan , bersantai dll , tapi turis Arab NYARIS SEMUA NYARI SEKS. (http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/message/87982) Kalo memang benar begitu kenapa gak sekalian dibeberkan sj di sini datanya biar dibuka bareng2. Berapa jumlah turis arab yg masuk, dan kita lihat apa bener kata situ nyaris semuanya nyari seks. Situ gak bakalan rugi, dijamin...hehehe Kalaupun ternyata datanya gak sebombastis yg situ katakan di milis ini, paling2 saya cuman bisa maklum. :D Justru tujuannya kan biar semua masyarakat tau, lebih banyak masyarakat tau makin banyak yg ngawasin. Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web:
Re: [wanita-muslimah] Re: Puncak = Lokalisasi Zina Arab
hidup kang jano aktipis kita :D !!! On 5/25/06, jano ko [EMAIL PROTECTED] wrote: Bu Sri berkata = Kang He-Man, muka Arab-nya yg kaya gimana sih? Yg berjubah dan bersorban apa sekedar 'muka Arab'? :) Dipikir-pikir, kesian amat 'orang Arab' yak. Padahal, gak semua orang Arab kaya gitu kali ya? Seumur-umur, saya cuma punya satu temen 'Arab tulen' (Arab keturunan sih banyak), tapi walah, kebetulan Arab progresip, baik, gentle dan sopan gak berani towal towel...di luar stereotype orang Arab yg diceritakan kang He-Man. Kebayang aja kalau misalnya dia main ke Indonesia terus saya ajak jalan2 liat ini itu, bisa2 disangka sedang 'melayani' orang Arab :) Walah... ciloko twelep.. Jano ko berkata = Nah ini contoh ibu yang bijaksini.:) Kita doakan aja semoga Bung He-man tidak menganut pemikiran pro-judi-sech prejudicekasihan moderator WM yang lain...hihihihihihi... Tapi saya salut dech sama Bung He-man yang punya morality super tinggi, semoga kita bisa meniru beliau.( meniru morality-nya yang baik ) wassalam. Herni Sri Nurbayanti [EMAIL PROTECTED] wrote: Sebenarnya, petugas KUA korup kalau dipanggil ke rumah utk ngawinin. Kalau nikahnya di KUA sih gak mahal, sekitar 20-25ribu. Tapi kalau dipanggil ke rumah, yg harusnya sekitar 35-55ribu, jadi ratusan ribu rupiah. Alasannya mungkin bukan karena murah gaknya, tapi ya lebih gampang aja utk urusan kawin-cerainya. Soal penelitian, nanggepin mas Hadi sekalian, tergantung jenis penelitiannya juga. Kalau kualitatif, kadang2 jumlah gak jadi masalah, tapi representasi yg jadi masalah. Gak harus punya 'jumlah besar yg mencengangkan' utk bisa menarik perhatian ke suatu masalah. Kecuali kalau memang niatnya ingin 'mengguncangkan jagad raya' atau setidaknya mengguncangkan masyarakat dng jumlah tadi :) Kang He-Man, muka Arab-nya yg kaya gimana sih? Yg berjubah dan bersorban apa sekedar 'muka Arab'? :) Dipikir-pikir, kesian amat 'orang Arab' yak. Padahal, gak semua orang Arab kaya gitu kali ya? Seumur-umur, saya cuma punya satu temen 'Arab tulen' (Arab keturunan sih banyak), tapi walah, kebetulan Arab progresip, baik, gentle dan sopan gak berani towal towel...di luar stereotype orang Arab yg diceritakan kang He-Man. Kebayang aja kalau misalnya dia main ke Indonesia terus saya ajak jalan2 liat ini itu, bisa2 disangka sedang 'melayani' orang Arab :) Walah... ciloko twelep.. wassalam, --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, He-Man [EMAIL PROTECTED] wrote: Salah satu pemicu budaya pelacuran itu adalah budaya kawin cerai , kenapa kawin cerai gampang , karena prosesnya rata-rata tidak tercatat , kenapa gak tercatat karena biaya pengurusan surat-suratnya mahal, kenapa mahal karena petugas KUA nya korup dan melipatgandakan biaya resmi sampai puluhan kali lipat .Udah tau kayak gini koq masih ngarepin pemerintah, udah tau pangkal masalahnya justru dari mereka.Apa gak pernah liat iklan A Mild yang lalu ditiru KFC. Anda pernah ke Bali , Danau Toba dll nggak..? pokoknya tempat wisaya diluar Jabar lah , pernah liat muka Arab nggak...? nyaris gak pernah kan.Tapi coba di Puncak , Cianjur , Sukabumi dll berjibun dan mereka berwisatanya kebanyakan malah ke pelosok kampung.Emang mo ngapain di kampung , hayang ngojai , ato ngusep..?? Nggak jauh dan gak lebih dari urusan seks itu.Turis bule malah jarang keliatan di daerah-daerah itu.Kenapa turis Arab fokus ke wilayah-wilayah bisnis esek-esek bukannya ke tempat wisata yang umum di tanah air kalau bukan emang cuma pengen wisata seks. - Original Message - From: Hadi Nugraha [EMAIL PROTECTED] To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Sent: Tuesday, May 23, 2006 1:46 PM Subject: [wanita-muslimah] Re: Puncak = Lokalisasi Zina Arab Hehehe... ni orang koq kerjaannya main labrak... dipikirannya cuman bikin heboh melulu. Data... kapan saya bikin pernyataan kalo penelitian yg menghasilkan data itu gak perlu shg cuman nunggu action dari pemerintah doang? Kalo data itu bisa dipake oleh LSM sbg pengawas di daerah2 kenapa gak, dan kl data itu bisa disodorin ke pemerintah supaya menjadi legal formal kenapa harus ditolak juga? Kemarin saya kira diskusinya mau dibikin santai, ... makanya saya gak minta lebih jauh mengenai keakurasian data yg penelitian situ hasilkan. Situ tulis Tapi orang-orang Arab ini jumlahnya cukup banyak , turis bule kebanyakan memang berlibur liat pemandangan , bersantai dll , tapi turis Arab NYARIS SEMUA NYARI SEKS. (http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/message/87982)http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/message/87982%29 Kalo memang benar begitu kenapa gak sekalian dibeberkan sj di sini datanya biar dibuka bareng2. Berapa jumlah turis arab yg masuk, dan kita lihat apa bener kata situ nyaris semuanya nyari seks. Situ gak bakalan rugi, dijamin...hehehe Kalaupun ternyata datanya gak sebombastis yg situ katakan di milis ini, paling2 saya cuman bisa maklum. :D
Re: [wanita-muslimah] Re: Puncak = Lokalisasi Zina Arab
eh, alat lukisnya belum nyampe lho. apakah itu termsuk canvas dan bingkainya, cat minyak, dan kuas lukis dari bulu babi ??? On 5/25/06, Ari Condro [EMAIL PROTECTED] wrote: hidup kang jano aktipis kita :D !!! On 5/25/06, jano ko [EMAIL PROTECTED] wrote: Bu Sri berkata = Kang He-Man, muka Arab-nya yg kaya gimana sih? Yg berjubah dan bersorban apa sekedar 'muka Arab'? :) Dipikir-pikir, kesian amat 'orang Arab' yak. Padahal, gak semua orang Arab kaya gitu kali ya? Seumur-umur, saya cuma punya satu temen 'Arab tulen' (Arab keturunan sih banyak), tapi walah, kebetulan Arab progresip, baik, gentle dan sopan gak berani towal towel...di luar stereotype orang Arab yg diceritakan kang He-Man. Kebayang aja kalau misalnya dia main ke Indonesia terus saya ajak jalan2 liat ini itu, bisa2 disangka sedang 'melayani' orang Arab :) Walah... ciloko twelep.. Jano ko berkata = Nah ini contoh ibu yang bijaksini.:) Kita doakan aja semoga Bung He-man tidak menganut pemikiran pro-judi-sech prejudicekasihan moderator WM yang lain...hihihihihihi... Tapi saya salut dech sama Bung He-man yang punya morality super tinggi, semoga kita bisa meniru beliau.( meniru morality-nya yang baik ) wassalam. Herni Sri Nurbayanti [EMAIL PROTECTED] wrote: Sebenarnya, petugas KUA korup kalau dipanggil ke rumah utk ngawinin. Kalau nikahnya di KUA sih gak mahal, sekitar 20-25ribu. Tapi kalau dipanggil ke rumah, yg harusnya sekitar 35-55ribu, jadi ratusan ribu rupiah. Alasannya mungkin bukan karena murah gaknya, tapi ya lebih gampang aja utk urusan kawin-cerainya. Soal penelitian, nanggepin mas Hadi sekalian, tergantung jenis penelitiannya juga. Kalau kualitatif, kadang2 jumlah gak jadi masalah, tapi representasi yg jadi masalah. Gak harus punya 'jumlah besar yg mencengangkan' utk bisa menarik perhatian ke suatu masalah. Kecuali kalau memang niatnya ingin 'mengguncangkan jagad raya' atau setidaknya mengguncangkan masyarakat dng jumlah tadi :) Kang He-Man, muka Arab-nya yg kaya gimana sih? Yg berjubah dan bersorban apa sekedar 'muka Arab'? :) Dipikir-pikir, kesian amat 'orang Arab' yak. Padahal, gak semua orang Arab kaya gitu kali ya? Seumur-umur, saya cuma punya satu temen 'Arab tulen' (Arab keturunan sih banyak), tapi walah, kebetulan Arab progresip, baik, gentle dan sopan gak berani towal towel...di luar stereotype orang Arab yg diceritakan kang He-Man. Kebayang aja kalau misalnya dia main ke Indonesia terus saya ajak jalan2 liat ini itu, bisa2 disangka sedang 'melayani' orang Arab :) Walah... ciloko twelep.. wassalam, --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, He-Man [EMAIL PROTECTED] wrote: Salah satu pemicu budaya pelacuran itu adalah budaya kawin cerai , kenapa kawin cerai gampang , karena prosesnya rata-rata tidak tercatat , kenapa gak tercatat karena biaya pengurusan surat-suratnya mahal, kenapa mahal karena petugas KUA nya korup dan melipatgandakan biaya resmi sampai puluhan kali lipat .Udah tau kayak gini koq masih ngarepin pemerintah, udah tau pangkal masalahnya justru dari mereka.Apa gak pernah liat iklan A Mild yang lalu ditiru KFC. Anda pernah ke Bali , Danau Toba dll nggak..? pokoknya tempat wisaya diluar Jabar lah , pernah liat muka Arab nggak...? nyaris gak pernah kan.Tapi coba di Puncak , Cianjur , Sukabumi dll berjibun dan mereka berwisatanya kebanyakan malah ke pelosok kampung.Emang mo ngapain di kampung , hayang ngojai , ato ngusep..?? Nggak jauh dan gak lebih dari urusan seks itu.Turis bule malah jarang keliatan di daerah-daerah itu.Kenapa turis Arab fokus ke wilayah-wilayah bisnis esek-esek bukannya ke tempat wisata yang umum di tanah air kalau bukan emang cuma pengen wisata seks. - Original Message - From: Hadi Nugraha [EMAIL PROTECTED] To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Sent: Tuesday, May 23, 2006 1:46 PM Subject: [wanita-muslimah] Re: Puncak = Lokalisasi Zina Arab Hehehe... ni orang koq kerjaannya main labrak... dipikirannya cuman bikin heboh melulu. Data... kapan saya bikin pernyataan kalo penelitian yg menghasilkan data itu gak perlu shg cuman nunggu action dari pemerintah doang? Kalo data itu bisa dipake oleh LSM sbg pengawas di daerah2 kenapa gak, dan kl data itu bisa disodorin ke pemerintah supaya menjadi legal formal kenapa harus ditolak juga? Kemarin saya kira diskusinya mau dibikin santai, ... makanya saya gak minta lebih jauh mengenai keakurasian data yg penelitian situ hasilkan. Situ tulis Tapi orang-orang Arab ini jumlahnya cukup banyak , turis bule kebanyakan memang berlibur liat pemandangan , bersantai dll , tapi turis Arab NYARIS SEMUA NYARI SEKS. (http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/message/87982)http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/message/87982%29 Kalo memang benar begitu kenapa gak sekalian dibeberkan sj di sini
Re: [wanita-muslimah] Re: Puncak = Lokalisasi Zina Arab
Mas Arcon bertanya = eh, alat lukisnya belum nyampe lho. apakah itu termsuk canvas dan bingkainya, cat minyak, dan kuas lukis dari bulu babi ??? --- Jano ko berkata = Tolong alamatnya dikirim sekarang Mas. Nanti tak kenalin Batikterapi, hasil penggalian ogut untuk seluruh alam semesta..hehehhehhe Kalau membatik itu medianya pakai canting, bukan kuasjadi engga ada bulu bagongnya ginyu wassalam. Ari Condro [EMAIL PROTECTED] wrote: eh, alat lukisnya belum nyampe lho. apakah itu termsuk canvas dan bingkainya, cat minyak, dan kuas lukis dari bulu babi ??? On 5/25/06, Ari Condro [EMAIL PROTECTED] wrote: hidup kang jano aktipis kita :D !!! On 5/25/06, jano ko [EMAIL PROTECTED] wrote: Bu Sri berkata = Kang He-Man, muka Arab-nya yg kaya gimana sih? Yg berjubah dan bersorban apa sekedar 'muka Arab'? :) Dipikir-pikir, kesian amat 'orang Arab' yak. Padahal, gak semua orang Arab kaya gitu kali ya? Seumur-umur, saya cuma punya satu temen 'Arab tulen' (Arab keturunan sih banyak), tapi walah, kebetulan Arab progresip, baik, gentle dan sopan gak berani towal towel...di luar stereotype orang Arab yg diceritakan kang He-Man. Kebayang aja kalau misalnya dia main ke Indonesia terus saya ajak jalan2 liat ini itu, bisa2 disangka sedang 'melayani' orang Arab :) Walah... ciloko twelep.. Jano ko berkata = Nah ini contoh ibu yang bijaksini.:) Kita doakan aja semoga Bung He-man tidak menganut pemikiran pro-judi-sech prejudicekasihan moderator WM yang lain...hihihihihihi... Tapi saya salut dech sama Bung He-man yang punya morality super tinggi, semoga kita bisa meniru beliau.( meniru morality-nya yang baik ) wassalam. Herni Sri Nurbayanti [EMAIL PROTECTED] wrote: Sebenarnya, petugas KUA korup kalau dipanggil ke rumah utk ngawinin. Kalau nikahnya di KUA sih gak mahal, sekitar 20-25ribu. Tapi kalau dipanggil ke rumah, yg harusnya sekitar 35-55ribu, jadi ratusan ribu rupiah. Alasannya mungkin bukan karena murah gaknya, tapi ya lebih gampang aja utk urusan kawin-cerainya. Soal penelitian, nanggepin mas Hadi sekalian, tergantung jenis penelitiannya juga. Kalau kualitatif, kadang2 jumlah gak jadi masalah, tapi representasi yg jadi masalah. Gak harus punya 'jumlah besar yg mencengangkan' utk bisa menarik perhatian ke suatu masalah. Kecuali kalau memang niatnya ingin 'mengguncangkan jagad raya' atau setidaknya mengguncangkan masyarakat dng jumlah tadi :) Kang He-Man, muka Arab-nya yg kaya gimana sih? Yg berjubah dan bersorban apa sekedar 'muka Arab'? :) Dipikir-pikir, kesian amat 'orang Arab' yak. Padahal, gak semua orang Arab kaya gitu kali ya? Seumur-umur, saya cuma punya satu temen 'Arab tulen' (Arab keturunan sih banyak), tapi walah, kebetulan Arab progresip, baik, gentle dan sopan gak berani towal towel...di luar stereotype orang Arab yg diceritakan kang He-Man. Kebayang aja kalau misalnya dia main ke Indonesia terus saya ajak jalan2 liat ini itu, bisa2 disangka sedang 'melayani' orang Arab :) Walah... ciloko twelep.. wassalam, --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, He-Man [EMAIL PROTECTED] wrote: Salah satu pemicu budaya pelacuran itu adalah budaya kawin cerai , kenapa kawin cerai gampang , karena prosesnya rata-rata tidak tercatat , kenapa gak tercatat karena biaya pengurusan surat-suratnya mahal, kenapa mahal karena petugas KUA nya korup dan melipatgandakan biaya resmi sampai puluhan kali lipat .Udah tau kayak gini koq masih ngarepin pemerintah, udah tau pangkal masalahnya justru dari mereka.Apa gak pernah liat iklan A Mild yang lalu ditiru KFC. Anda pernah ke Bali , Danau Toba dll nggak..? pokoknya tempat wisaya diluar Jabar lah , pernah liat muka Arab nggak...? nyaris gak pernah kan.Tapi coba di Puncak , Cianjur , Sukabumi dll berjibun dan mereka berwisatanya kebanyakan malah ke pelosok kampung.Emang mo ngapain di kampung , hayang ngojai , ato ngusep..?? Nggak jauh dan gak lebih dari urusan seks itu.Turis bule malah jarang keliatan di daerah-daerah itu.Kenapa turis Arab fokus ke wilayah-wilayah bisnis esek-esek bukannya ke tempat wisata yang umum di tanah air kalau bukan emang cuma pengen wisata seks. - Original Message - From: Hadi Nugraha [EMAIL PROTECTED] To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Sent: Tuesday, May 23, 2006 1:46 PM Subject: [wanita-muslimah] Re: Puncak = Lokalisasi Zina Arab Hehehe... ni orang koq kerjaannya main labrak... dipikirannya cuman bikin heboh melulu. Data... kapan saya bikin pernyataan kalo penelitian yg menghasilkan data itu gak perlu shg cuman nunggu action dari pemerintah doang? Kalo data itu bisa dipake oleh LSM sbg pengawas di daerah2 kenapa gak, dan kl data itu bisa disodorin ke pemerintah supaya menjadi legal formal kenapa harus ditolak juga? Kemarin saya kira diskusinya mau dibikin santai, ... makanya saya gak
Re: [wanita-muslimah] Re: Puncak = Lokalisasi Zina Arab
halah, kalo ngeliat dari tulisan dibwah ini, gimana kalo herni aja yang jadi aktipis :D On 5/25/06, Herni Sri Nurbayanti [EMAIL PROTECTED] wrote: Sebenarnya, petugas KUA korup kalau dipanggil ke rumah utk ngawinin. Kalau nikahnya di KUA sih gak mahal, sekitar 20-25ribu. Tapi kalau dipanggil ke rumah, yg harusnya sekitar 35-55ribu, jadi ratusan ribu rupiah. Alasannya mungkin bukan karena murah gaknya, tapi ya lebih gampang aja utk urusan kawin-cerainya. Soal penelitian, nanggepin mas Hadi sekalian, tergantung jenis penelitiannya juga. Kalau kualitatif, kadang2 jumlah gak jadi masalah, tapi representasi yg jadi masalah. Gak harus punya 'jumlah besar yg mencengangkan' utk bisa menarik perhatian ke suatu masalah. Kecuali kalau memang niatnya ingin 'mengguncangkan jagad raya' atau setidaknya mengguncangkan masyarakat dng jumlah tadi :) Kang He-Man, muka Arab-nya yg kaya gimana sih? Yg berjubah dan bersorban apa sekedar 'muka Arab'? :) Dipikir-pikir, kesian amat 'orang Arab' yak. Padahal, gak semua orang Arab kaya gitu kali ya? Seumur-umur, saya cuma punya satu temen 'Arab tulen' (Arab keturunan sih banyak), tapi walah, kebetulan Arab progresip, baik, gentle dan sopan gak berani towal towel...di luar stereotype orang Arab yg diceritakan kang He-Man. Kebayang aja kalau misalnya dia main ke Indonesia terus saya ajak jalan2 liat ini itu, bisa2 disangka sedang 'melayani' orang Arab :) Walah... ciloko twelep.. wassalam, --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, He-Man [EMAIL PROTECTED] wrote: Salah satu pemicu budaya pelacuran itu adalah budaya kawin cerai , kenapa kawin cerai gampang , karena prosesnya rata-rata tidak tercatat , kenapa gak tercatat karena biaya pengurusan surat-suratnya mahal, kenapa mahal karena petugas KUA nya korup dan melipatgandakan biaya resmi sampai puluhan kali lipat .Udah tau kayak gini koq masih ngarepin pemerintah, udah tau pangkal masalahnya justru dari mereka.Apa gak pernah liat iklan A Mild yang lalu ditiru KFC. Anda pernah ke Bali , Danau Toba dll nggak..? pokoknya tempat wisaya diluar Jabar lah , pernah liat muka Arab nggak...? nyaris gak pernah kan.Tapi coba di Puncak , Cianjur , Sukabumi dll berjibun dan mereka berwisatanya kebanyakan malah ke pelosok kampung.Emang mo ngapain di kampung , hayang ngojai , ato ngusep..?? Nggak jauh dan gak lebih dari urusan seks itu.Turis bule malah jarang keliatan di daerah-daerah itu.Kenapa turis Arab fokus ke wilayah-wilayah bisnis esek-esek bukannya ke tempat wisata yang umum di tanah air kalau bukan emang cuma pengen wisata seks. - Original Message - From: Hadi Nugraha [EMAIL PROTECTED] To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Sent: Tuesday, May 23, 2006 1:46 PM Subject: [wanita-muslimah] Re: Puncak = Lokalisasi Zina Arab Hehehe... ni orang koq kerjaannya main labrak... dipikirannya cuman bikin heboh melulu. Data... kapan saya bikin pernyataan kalo penelitian yg menghasilkan data itu gak perlu shg cuman nunggu action dari pemerintah doang? Kalo data itu bisa dipake oleh LSM sbg pengawas di daerah2 kenapa gak, dan kl data itu bisa disodorin ke pemerintah supaya menjadi legal formal kenapa harus ditolak juga? Kemarin saya kira diskusinya mau dibikin santai, ... makanya saya gak minta lebih jauh mengenai keakurasian data yg penelitian situ hasilkan. Situ tulis Tapi orang-orang Arab ini jumlahnya cukup banyak , turis bule kebanyakan memang berlibur liat pemandangan , bersantai dll , tapi turis Arab NYARIS SEMUA NYARI SEKS. (http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/message/87982)http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/message/87982%29 Kalo memang benar begitu kenapa gak sekalian dibeberkan sj di sini datanya biar dibuka bareng2. Berapa jumlah turis arab yg masuk, dan kita lihat apa bener kata situ nyaris semuanya nyari seks. Situ gak bakalan rugi, dijamin...hehehe Kalaupun ternyata datanya gak sebombastis yg situ katakan di milis ini, paling2 saya cuman bisa maklum. :D Justru tujuannya kan biar semua masyarakat tau, lebih banyak masyarakat tau makin banyak yg ngawasin. Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com This mailing list has a special spell casted to reject any attachment SPONSORED LINKS Womenhttp://groups.yahoo.com/gads?t=msk=Womenw1=Womenw2=Different+religions+beliefsw3=Islamw4=Muslimahw5=Women+in+islamc=5s=89.sig=HgbJE4zpaps5tGM_RkkKug Different religions
Re: [wanita-muslimah] Re: Puncak = Lokalisasi Zina Arab
kayaknya urusannya oom hadi ama heman dah urusan personal yah .. hueheheheh emang pada seriusan mau menggarap para pelaku pelacuran muda usia di kawasan puncak nih ? yg diomongin kok bukannya agenda aksi, tapi satru satruannya. On 5/23/06, Hadi Nugraha [EMAIL PROTECTED] wrote: Hehehe... ni orang koq kerjaannya main labrak... dipikirannya cuman bikin heboh melulu. Data... kapan saya bikin pernyataan kalo penelitian yg menghasilkan data itu gak perlu shg cuman nunggu action dari pemerintah doang? Kalo data itu bisa dipake oleh LSM sbg pengawas di daerah2 kenapa gak, dan kl data itu bisa disodorin ke pemerintah supaya menjadi legal formal kenapa harus ditolak juga? Kemarin saya kira diskusinya mau dibikin santai, ... makanya saya gak minta lebih jauh mengenai keakurasian data yg penelitian situ hasilkan. Situ tulis Tapi orang-orang Arab ini jumlahnya cukup banyak , turis bule kebanyakan memang berlibur liat pemandangan , bersantai dll , tapi turis Arab NYARIS SEMUA NYARI SEKS. ( http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/message/87982)http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/message/87982%29 Kalo memang benar begitu kenapa gak sekalian dibeberkan sj di sini datanya biar dibuka bareng2. Berapa jumlah turis arab yg masuk, dan kita lihat apa bener kata situ nyaris semuanya nyari seks. Situ gak bakalan rugi, dijamin...hehehe Kalaupun ternyata datanya gak sebombastis yg situ katakan di milis ini, paling2 saya cuman bisa maklum. :D Justru tujuannya kan biar semua masyarakat tau, lebih banyak masyarakat tau makin banyak yg ngawasin. --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, He-Man [EMAIL PROTECTED] wrote: Aduh ini orang.Udah jaman gini hari masih berpikir feodal, semua masalah diserahkan kepada penguasa biar mereka yang menyelesaikannya, penguasa adalah superman , semua masalah pasti bisa diselesaikan oleh mereka , benar-benar pola pikir kuno seperti juga kunonya era raja-raja, kalau masih berpikir kayak gini harusnya otaknya dimasukkin musium aja.Fatwa pula dianggap solusi , udah tau fatwa itu sama sekali tidak mengikat dan tidak ngaruh sama sekali.Kalau kami dulu berpikir seperti anda ngapain capek-capek bikin penelitian itu, mana banyak pake uang pribadi lagi. - Original Message - From: Hadi Nugraha [EMAIL PROTECTED] To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Sent: Monday, May 22, 2006 6:41 PM Subject: [wanita-muslimah] Re: Puncak = Lokalisasi Zina Arab Ya, baguslah. Tindak lanjut dari data2 tsb sebaiknya diserahkan pada pemkab setempat, agar pihak berwenang bisa mengawasi praktek2 demikian. Ini sangat meresahkan. Masyarakat juga harus mendapat pengarahan dari pemkab setempat akan kerugian yg bisa mereka derita akibat resiko dari perkawinan yg tidak tercatat di catatan sipil. Menurut berita hari ini di detik.com http://www.detiknews.com/index.php/detik.read/tahun/2006/bulan/05/tgl/22/time/125752/idnews/600012/idkanal/10 MUI akan mengeluarkan fatwa tentang nikah sirri. Mudah2an saja isinya positif, dan bisa mencegah kasus2 semacam di puncak. Come!! to Bandung http://www.visitbandung.net --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, He-Man gorgious@ wrote: Kami membuat data itu tahun 1998-2000 an , ada dua penelitian yang kami buat waktu itu selain beberapa penelitian kecil buat makalah.Yang satu tentang budaya pelacuran di Jawa Barat dimana juga melibatkan pelacur anak disana juga ada data mengenai pelacuran oleh orang-orang Arab dimana perilaku mereka juga berpengaruh dalam budaya pelacuran anak disana, data diambil di sukabumi dan indramayu.Yangkedua tentang masalah pekerja perempuan dan posisi mereka dalam ekonomi keluarga yang ini kami mengambil data dari buruh pabrik di daerah banjaran dan soreang bekerja sama dengan professor dari deakin university. Jadi ini bukan sekedar gossip di chat room (lagian orang chatting emang ada yang ngebahas ginian) selain kami beberapa lembaga penelitian juga pernah mengumpulkan data tentang ini juga diangkat oleh sejumlah media massa. Come!! to Bandung - www.visitbandung.net [Non-text portions of this message have been removed] Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com This mailing list has a special spell casted to reject any attachment SPONSORED LINKS Womenhttp://groups.yahoo.com/gads?t=msk=Womenw1=Womenw2=Different+religions+beliefsw3=Islamw4=Muslimahw5=Women+in+islamc=5s=89.sig=HgbJE4zpaps5tGM_RkkKug Different religions
Re: [wanita-muslimah] Re: Puncak = Lokalisasi Zina Arab
sengaja pakai kata yg multitafsir cak. habis cak hadi katanya bunglon. jadi pengen ngetes, kalo yg ditempelin gak jelas warnanya, doi ikut berubah jadi gimana ? :p On 5/23/06, Muhammad Syafei [EMAIL PROTECTED] wrote: --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Ari Condro [EMAIL PROTECTED] wrote: kayaknya urusannya oom hadi ama heman dah urusan personal yah .. hueheheheh emang pada seriusan mau menggarap para pelaku pelacuran muda usia di kawasan puncak nih ? Eh, kata menggarap itu multi tafsir lho. Ini mau pakai tafsir yg aliran mana? :-D Salam (lagi hobby nyeletuk) [Non-text portions of this message have been removed] Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com This mailing list has a special spell casted to reject any attachment SPONSORED LINKS Women Different religions beliefs Islam Muslimah Women in islam YAHOO! GROUPS LINKS Visit your group "wanita-muslimah" on the web. To unsubscribe from this group, send an email to:[EMAIL PROTECTED] Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of Service.
Re: [wanita-muslimah] Re: Puncak = Lokalisasi Zina Arab
Pola pikir yang menganggap pemimpin itu harus dan bisa melakukan segalanya adalah pola pikir feodal yang bikin kita gak maju-maju karena selalu bersikap pasif.Padahal pemimpin juga manusia . Ada perbedaan jelas dari pola pikir seorang aktivis dengan non aktivis , yang aktivis minimal dia selalu sigap dalam mengambil keputusan , bisa mengorganisir sesuatu , menyusun job description , mengatur kepanitaan dll. Tapi aktivis pun ada dua aktivis lapangan dan aktivis menara gading.Perbedaan mereka dari pola pikir dalam memandang dan menyikapi masalah.Aktivis menara gading kurang kreatif berpikir karena mereka terkurung dalam kotaknya sendiri dan menganggap ada solusi instan akan segala sesuatu.Beda dengan aktivis lapangan yang menganggap tidak pernah ada solusi untuk apapun karena setiap satu masalah diselesaikan maka akan ada masalah-masalah lain yang harus juga diselesaikan akibat penyelesaian masalah itu.Dan aktivis islam rata-rata adalah aktivis menara gading. Ambil contoh kasus satu misal anak jalanan , bagaimana pola aktivis-aktivis islam mencari solusi buat mereka..? pasti gak jauh dari berusaha bikin panti asuhan , beasiswa dll , apa ini berhasil , nyaris semua gagal.Apa penyebab mereka gagal karena mereka memperlakukan anak jalanan itu sebagai obyek saja. Sementara NGO-NGO rata-rata mengajukan konsep rumah singgah bagi anak jalanan.Ini sama sekali bukan solusi yang bisa mengeluarkan anak jalanan itu dari jalanan, mereka juga tau itu.Tapi dengan keberadaan rumah singgah itu kontinyuitas pembinaan terhadap mereka bisa terjaga plus bisa menjamin hak-hak dasar anak jalanan itu misal pendidikan , makan dll . Asal mula konsep rumah singgah ini yah dari penelitian , penelitian yang menjadikan anak jalanan itu sebagai subyek , jadi penelitian itu memfokuskan diri untuk melihat segala sesuatu dari sudut pandang anak jalanan tersebut. Kesalahan fatal aktivis menara gading itu disini, mereka memandang masalah anak jalanan itu dari sudut pandang mereka bukan si anak jalanan jadi mereka berpikir anak jalanan itu dibina seperti membina anak kecil biasa. Padahal anak jalanan itu beda , mereka menemukan kebahagiannya justru dari kemerdekaannya.Mo tidur dimanapun , mau makan apapun dll gak ada yang ngelarang walaupun mereka dieksploitasi oleh orang dewasa.Jadi kalau kasar kayak memenjarakan binatang liar , yang terjadi kan seringnya binatang itu malah mati.Itu juga yang terjadi dengan anak jalanan. Makanya konsep rumah singgah itu dibuat untuk menjembatani keinginan anak jalanan itu sebagai pribadi merdeka yang gak suka diatur-atur sekaligus keinginan pihak aktivis untuk bisa membina dan memenuhi hak-hak dasar mereka sebagai anak-anak. Ini sama saja dengan penelitian kami mengenai pelacuran di Jawa Barat. Pelacuran itu dianggap budaya di beberapa daerah di jawa Barat di beberapa daerah di kab Indramayu misalnya kaderisasi PSK itu terjadi secara kontinyu dan turun menurun , bahkan ketika mereka masih duduk di bangku SD pun mereka sudah diajari cara melayani tamu.Makanya PSK asal Indramayu terkenal di kalangan hidung belang sangat bagus servicenya, sampai-sampai nyaris semua PSK di Kramat Tunggak misalnya selalu mengaku dari Indramayu, karena mereka memang sudah dididik dan dilatih dari kecil. Di Sukabumi juga sama , ce disana seperti yang pernah beberapa kali saya ceritakan di milis ini , malah bangga kalau dipake oleh pejabat misal pak carik, pak camat dll , karena itu meningkatkan harga jual/pasaran mereka.Kalau pernah dipake pak Camat misalnya co yang mau ngelamar mereka harus kasih mahar lebih gede, di beberapa daerah Jawa Barat kan terkenal istilah panen kawin , paceklik cerai , makanya baru umur belasan pun udah ngejanda beberapa kali. Nah budaya yang permisif terhadap praktek prostitusi ini yang kemudian dipake turis-turis Arab itu.Plus mereka juga berpengaruh pada pembentukan kultur budaya semacam itu , kawin resmi semalem yang prosesi akad nikahnya lengkap ada wali, saksi dll lalu besoknya setelah puas tinggal talak adalah praktek yang dibudayakan orang-orang Arab itu biasanya cuma buat ngerasain perawan belasan tahun. Dan untuk merubah budaya semacam ini kalau mengharapkan UU dll emangnya bisa..? Anda sendiri saya rasa tidak akan mempercayainya.Mental pejabat kita juga kan udah pada tau cuma suka mendengar yang baik-baik saja.Beberapa waktu lalu bupati Indramayu memaki-maki LSM yang mengangkat isu pelacuran Indramayu itu. Jadi dasar penelitian itu adalah menyusun langkah-langkah strategis untuk mencari dan meminimalkan praktek budaya semacam itu.Tapi dulu kami gak berhasil karena keburu perang rebutan jabatan, biasalah ormas Islam. - Original Message - From: irwank [EMAIL PROTECTED] To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Sent: Tuesday, May 23, 2006 9:52 AM Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Puncak = Lokalisasi Zina Arab Lho koq ujungnya gitu bos? :-) Saya sepakat dengan Mas Hadi bahwa hasil penelitian tersebut perlu disampaikan ke pihak terkait (Pemerintah DPR). Sehingga hasil
Re: [wanita-muslimah] Re: Puncak = Lokalisasi Zina Arab
Salah satu pemicu budaya pelacuran itu adalah budaya kawin cerai , kenapa kawin cerai gampang , karena prosesnya rata-rata tidak tercatat , kenapa gak tercatat karena biaya pengurusan surat-suratnya mahal, kenapa mahal karena petugas KUA nya korup dan melipatgandakan biaya resmi sampai puluhan kali lipat .Udah tau kayak gini koq masih ngarepin pemerintah, udah tau pangkal masalahnya justru dari mereka.Apa gak pernah liat iklan A Mild yang lalu ditiru KFC. Anda pernah ke Bali , Danau Toba dll nggak..? pokoknya tempat wisaya diluar Jabar lah , pernah liat muka Arab nggak...? nyaris gak pernah kan.Tapi coba di Puncak , Cianjur , Sukabumi dll berjibun dan mereka berwisatanya kebanyakan malah ke pelosok kampung.Emang mo ngapain di kampung , hayang ngojai , ato ngusep..?? Nggak jauh dan gak lebih dari urusan seks itu.Turis bule malah jarang keliatan di daerah-daerah itu.Kenapa turis Arab fokus ke wilayah-wilayah bisnis esek-esek bukannya ke tempat wisata yang umum di tanah air kalau bukan emang cuma pengen wisata seks. - Original Message - From: Hadi Nugraha [EMAIL PROTECTED] To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Sent: Tuesday, May 23, 2006 1:46 PM Subject: [wanita-muslimah] Re: Puncak = Lokalisasi Zina Arab Hehehe... ni orang koq kerjaannya main labrak... dipikirannya cuman bikin heboh melulu. Data... kapan saya bikin pernyataan kalo penelitian yg menghasilkan data itu gak perlu shg cuman nunggu action dari pemerintah doang? Kalo data itu bisa dipake oleh LSM sbg pengawas di daerah2 kenapa gak, dan kl data itu bisa disodorin ke pemerintah supaya menjadi legal formal kenapa harus ditolak juga? Kemarin saya kira diskusinya mau dibikin santai, ... makanya saya gak minta lebih jauh mengenai keakurasian data yg penelitian situ hasilkan. Situ tulis Tapi orang-orang Arab ini jumlahnya cukup banyak , turis bule kebanyakan memang berlibur liat pemandangan , bersantai dll , tapi turis Arab NYARIS SEMUA NYARI SEKS. (http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/message/87982) Kalo memang benar begitu kenapa gak sekalian dibeberkan sj di sini datanya biar dibuka bareng2. Berapa jumlah turis arab yg masuk, dan kita lihat apa bener kata situ nyaris semuanya nyari seks. Situ gak bakalan rugi, dijamin...hehehe Kalaupun ternyata datanya gak sebombastis yg situ katakan di milis ini, paling2 saya cuman bisa maklum. :D Justru tujuannya kan biar semua masyarakat tau, lebih banyak masyarakat tau makin banyak yg ngawasin. Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com This mailing list has a special spell casted to reject any attachment SPONSORED LINKS Women Different religions beliefs Islam Muslimah Women in islam YAHOO! GROUPS LINKS Visit your group "wanita-muslimah" on the web. To unsubscribe from this group, send an email to:[EMAIL PROTECTED] Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of Service.
Re: [wanita-muslimah] Re: Puncak = Lokalisasi Zina Arab
kan udah dibilang, mereka gak pakai mut'ah. mereka pakai nikah misyar (ala saudi dan mesir) atau nikah bawah tangan seperti yang banyak terjadi di indoensia. On 5/22/06, Hadi Nugraha [EMAIL PROTECTED] wrote: Klaim semua turis arab melakukan hal demikian kan datang dari anda sendiri. Jadi lucu kl justru saya yang harus mengecek kebenarannya. Istilahnya si jusfiq, the burden of proof justru ada di tangan anda sendiri sbg pembawa klaim. Saya bukannya mau menolak kalau ada turis arab ada yg melakukan kawin semacam itu, tapi sebuah klaim hendaknya memenuhi syarat2 yang harus dipertanggungjawabkan secara ilmiah ataupun hukum agar bisa dipercaya oleh orang lain. Misalnya data asal turis2 tsb, tujuan kedatangannya untuk apa, apakah turis arab tahun ini sama dengan turis arab yang tahun kemarin datang. Kalau benar si turis yg mendatangi perempuan pribumi itu status perkawinannya apakah masih resmi sebagai status suami-istri atau bukan; krn boleh jadi perempuan itu merupakan istri legal ke 2, ke 3 atau ke empatnya si turis arab tsb .. dsb. Sehingga kalau datanya cuma visual, atau kabar dari mulut ke mulut, sangat jauh dari kriteria data yg valid. Mungkin kl di chatroom atau di ruang gosip, kabar spt ini memang bisa laku tp kl kabar miskin data ini dijadikan thesis akademik bisa2 ditolak mentah2. Di imel sebelumnya saya mengulang lagi kalimat bahwa turis arab itu tidak mungkin melakukan mut'ah hanya sebagai penegasan bahwa orang arab yg berprinsip salafyah/wahabiah tidak mungkin melakukan kawin mut'ah, dan dengan sendirinya itu menggugat kevalidan artikel yg dikirim pa Wida; walaupun pada kenyataannya sangat mungkin turis arab itu melakukan kawin dengan perempuan pribumi, dan saya tidak akan menyangkalnya. Kalau anda ingin terus berdebat masalah ini silahkan, tapi selama data yg valid itu tidak anda sodorkan sebagai bukti klaim anda sendiri, maka yg ada hanya akan debat kusir yg bakalan melebar ke masalah2 yg lain. Come!! to Bandung - www.visitbandung.net--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, He-Man [EMAIL PROTECTED] wrote: Lha kan anda ngotot mereka orang Iran/Parsi...Mengapa anda tidak berani buktikan sendiri mereka orang Arab Teluk, saya katakan sekali lagi jumlah mereka ratusan bukan satu dua orang saja.Wisata seks adalah menu wisata favorit turis Arab. Di negri asalnya memperkosa TKW , di negri ini mezinahi anak kecil. Dan semuanya berlindung di balik dalil agama. [Non-text portions of this message have been removed] Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com This mailing list has a special spell casted to reject any attachment SPONSORED LINKS Womenhttp://groups.yahoo.com/gads?t=msk=Womenw1=Womenw2=Different+religions+beliefsw3=Islamw4=Muslimahw5=Women+in+islamc=5s=89.sig=HgbJE4zpaps5tGM_RkkKug Different religions beliefshttp://groups.yahoo.com/gads?t=msk=Different+religions+beliefsw1=Womenw2=Different+religions+beliefsw3=Islamw4=Muslimahw5=Women+in+islamc=5s=89.sig=fkugGyAv9s2MOsJosNDsLw Islamhttp://groups.yahoo.com/gads?t=msk=Islamw1=Womenw2=Different+religions+beliefsw3=Islamw4=Muslimahw5=Women+in+islamc=5s=89.sig=nhzAfQEGWf85z0pGtYfZqQ Muslimahhttp://groups.yahoo.com/gads?t=msk=Muslimahw1=Womenw2=Different+religions+beliefsw3=Islamw4=Muslimahw5=Women+in+islamc=5s=89.sig=vsdTDaJ0bGOpeSCcN8C_Lw Women in islamhttp://groups.yahoo.com/gads?t=msk=Women+in+islamw1=Womenw2=Different+religions+beliefsw3=Islamw4=Muslimahw5=Women+in+islamc=5s=89.sig=IGwlKtOp2boOvQxJEhVLVg -- YAHOO! GROUPS LINKS - Visit your group wanita-muslimahhttp://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah on the web. - To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED][EMAIL PROTECTED] - Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of Service http://docs.yahoo.com/info/terms/. -- [Non-text portions of this message have been removed] Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com This mailing list has a special spell casted to reject any attachment SPONSORED LINKS Women Different religions beliefs
Re: [wanita-muslimah] Re: Puncak = Lokalisasi Zina Arab
Kami membuat data itu tahun 1998-2000 an , ada dua penelitian yang kami buat waktu itu selain beberapa penelitian kecil buat makalah.Yang satu tentang budaya pelacuran di Jawa Barat dimana juga melibatkan pelacur anak disana juga ada data mengenai pelacuran oleh orang-orang Arab dimana perilaku mereka juga berpengaruh dalam budaya pelacuran anak disana, data diambil di sukabumi dan indramayu.Yang kedua tentang masalah pekerja perempuan dan posisi mereka dalam ekonomi keluarga yang ini kami mengambil data dari buruh pabrik di daerah banjaran dan soreang bekerja sama dengan professor dari deakin university. Jadi ini bukan sekedar gossip di chat room (lagian orang chatting emang ada yang ngebahas ginian) selain kami beberapa lembaga penelitian juga pernah mengumpulkan data tentang ini juga diangkat oleh sejumlah media massa. - Original Message - From: Hadi Nugraha [EMAIL PROTECTED] To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Sent: Monday, May 22, 2006 1:46 PM Subject: [wanita-muslimah] Re: Puncak = Lokalisasi Zina Arab Klaim semua turis arab melakukan hal demikian kan datang dari anda sendiri. Jadi lucu kl justru saya yang harus mengecek kebenarannya. Istilahnya si jusfiq, the burden of proof justru ada di tangan anda sendiri sbg pembawa klaim. Saya bukannya mau menolak kalau ada turis arab ada yg melakukan kawin semacam itu, tapi sebuah klaim hendaknya memenuhi syarat2 yang harus dipertanggungjawabkan secara ilmiah ataupun hukum agar bisa dipercaya oleh orang lain. Misalnya data asal turis2 tsb, tujuan kedatangannya untuk apa, apakah turis arab tahun ini sama dengan turis arab yang tahun kemarin datang. Kalau benar si turis yg mendatangi perempuan pribumi itu status perkawinannya apakah masih resmi sebagai status suami-istri atau bukan; krn boleh jadi perempuan itu merupakan istri legal ke 2, ke 3 atau ke empatnya si turis arab tsb .. dsb. Sehingga kalau datanya cuma visual, atau kabar dari mulut ke mulut, sangat jauh dari kriteria data yg valid. Mungkin kl di chatroom atau di ruang gosip, kabar spt ini memang bisa laku tp kl kabar miskin data ini dijadikan thesis akademik bisa2 ditolak mentah2. Di imel sebelumnya saya mengulang lagi kalimat bahwa turis arab itu tidak mungkin melakukan mut’ah hanya sebagai penegasan bahwa orang arab yg berprinsip salafyah/wahabiah tidak mungkin melakukan kawin mut’ah, dan dengan sendirinya itu menggugat kevalidan artikel yg dikirim pa Wida; walaupun pada kenyataannya sangat mungkin turis arab itu melakukan kawin dengan perempuan pribumi, dan saya tidak akan menyangkalnya. Kalau anda ingin terus berdebat masalah ini silahkan, tapi selama data yg valid itu tidak anda sodorkan sebagai bukti klaim anda sendiri, maka yg ada hanya akan debat kusir yg bakalan melebar ke masalah2 yg lain. Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com This mailing list has a special spell casted to reject any attachment SPONSORED LINKS Women Different religions beliefs Islam Muslimah Women in islam YAHOO! GROUPS LINKS Visit your group "wanita-muslimah" on the web. To unsubscribe from this group, send an email to:[EMAIL PROTECTED] Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of Service.
Re: [wanita-muslimah] Re: Puncak = Lokalisasi Zina Arab
Aduh ini orang.Udah jaman gini hari masih berpikir feodal, semua masalah diserahkan kepada penguasa biar mereka yang menyelesaikannya, penguasa adalah superman , semua masalah pasti bisa diselesaikan oleh mereka , benar-benar pola pikir kuno seperti juga kunonya era raja-raja, kalau masih berpikir kayak gini harusnya otaknya dimasukkin musium aja.Fatwa pula dianggap solusi , udah tau fatwa itu sama sekali tidak mengikat dan tidak ngaruh sama sekali.Kalau kami dulu berpikir seperti anda ngapain capek-capek bikin penelitian itu, mana banyak pake uang pribadi lagi. - Original Message - From: Hadi Nugraha [EMAIL PROTECTED] To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Sent: Monday, May 22, 2006 6:41 PM Subject: [wanita-muslimah] Re: Puncak = Lokalisasi Zina Arab Ya, baguslah. Tindak lanjut dari data2 tsb sebaiknya diserahkan pada pemkab setempat, agar pihak berwenang bisa mengawasi praktek2 demikian. Ini sangat meresahkan. Masyarakat juga harus mendapat pengarahan dari pemkab setempat akan kerugian yg bisa mereka derita akibat resiko dari perkawinan yg tidak tercatat di catatan sipil. Menurut berita hari ini di detik.com http://www.detiknews.com/index.php/detik.read/tahun/2006/bulan/05/tgl/22/time/125752/idnews/600012/idkanal/10 MUI akan mengeluarkan fatwa tentang nikah sirri. Mudah2an saja isinya positif, dan bisa mencegah kasus2 semacam di puncak. Come!! to Bandung http://www.visitbandung.net --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, He-Man [EMAIL PROTECTED] wrote: Kami membuat data itu tahun 1998-2000 an , ada dua penelitian yang kami buat waktu itu selain beberapa penelitian kecil buat makalah.Yang satu tentang budaya pelacuran di Jawa Barat dimana juga melibatkan pelacur anak disana juga ada data mengenai pelacuran oleh orang-orang Arab dimana perilaku mereka juga berpengaruh dalam budaya pelacuran anak disana, data diambil di sukabumi dan indramayu.Yang kedua tentang masalah pekerja perempuan dan posisi mereka dalam ekonomi keluarga yang ini kami mengambil data dari buruh pabrik di daerah banjaran dan soreang bekerja sama dengan professor dari deakin university. Jadi ini bukan sekedar gossip di chat room (lagian orang chatting emang ada yang ngebahas ginian) selain kami beberapa lembaga penelitian juga pernah mengumpulkan data tentang ini juga diangkat oleh sejumlah media massa. - Original Message - From: Hadi Nugraha [EMAIL PROTECTED] To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Sent: Monday, May 22, 2006 1:46 PM Subject: [wanita-muslimah] Re: Puncak = Lokalisasi Zina Arab Klaim semua turis arab melakukan hal demikian kan datang dari anda sendiri. Jadi lucu kl justru saya yang harus mengecek kebenarannya. Istilahnya si jusfiq, the burden of proof justru ada di tangan anda sendiri sbg pembawa klaim. Saya bukannya mau menolak kalau ada turis arab ada yg melakukan kawin semacam itu, tapi sebuah klaim hendaknya memenuhi syarat2 yang harus dipertanggungjawabkan secara ilmiah ataupun hukum agar bisa dipercaya oleh orang lain. Misalnya data asal turis2 tsb, tujuan kedatangannya untuk apa, apakah turis arab tahun ini sama dengan turis arab yang tahun kemarin datang. Kalau benar si turis yg mendatangi perempuan pribumi itu status perkawinannya apakah masih resmi sebagai status suami-istri atau bukan; krn boleh jadi perempuan itu merupakan istri legal ke 2, ke 3 atau ke empatnya si turis arab tsb .. dsb. Sehingga kalau datanya cuma visual, atau kabar dari mulut ke mulut, sangat jauh dari kriteria data yg valid. Mungkin kl di chatroom atau di ruang gosip, kabar spt ini memang bisa laku tp kl kabar miskin data ini dijadikan thesis akademik bisa2 ditolak mentah2. Di imel sebelumnya saya mengulang lagi kalimat bahwa turis arab itu tidak mungkin melakukan mut’ah hanya sebagai penegasan bahwa orang arab yg berprinsip salafyah/wahabiah tidak mungkin melakukan kawin mut’ah, dan dengan sendirinya itu menggugat kevalidan artikel yg dikirim pa Wida; walaupun pada kenyataannya sangat mungkin turis arab itu melakukan kawin dengan perempuan pribumi, dan saya tidak akan menyangkalnya. Kalau anda ingin terus berdebat masalah ini silahkan, tapi selama data yg valid itu tidak anda sodorkan sebagai bukti klaim anda sendiri, maka yg ada hanya akan debat kusir yg bakalan melebar ke masalah2 yg lain. [Non-text portions of this message have been removed] Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com This mailing list has a special spell casted to reject any attachment SPONSORED LINKS
Re: [wanita-muslimah] Re: Puncak = Lokalisasi Zina Arab
Lho koq ujungnya gitu bos? :-) Saya sepakat dengan Mas Hadi bahwa hasil penelitian tersebut perlu disampaikan ke pihak terkait (Pemerintah DPR). Sehingga hasil temuan tersebut bisa ditindaklanjuti dengan pembuatan atau revisi aturan (UU?) yang melindungi kaum yang lemah/dizhalimi. Mis: UU anti 'traficking human humiliation'. AFAIK, biasanya orang komunis/sosialis benci konsep kerajaan/feodal.. Tapi saya gak bilang anda komunis lho.. Karena konsep/prinsip egaliter yang mendominasi worldview mereka. :-) Logikanya jangan dibalik ya.. bahwa kalau komunis benci kerajaan maka yang benci kerajaan pasti komunis.. karena dalam logika matematika: if a then b (a -- b) bukanlah/tidak menjadi if b then a (b -- a). :-) CMIIW. Wassalam, Irwan.K On 5/22/06, He-Man [EMAIL PROTECTED] wrote: Aduh ini orang.Udah jaman gini hari masih berpikir feodal, semua masalah diserahkan kepada penguasa biar mereka yang menyelesaikannya, penguasa adalah superman , semua masalah pasti bisa diselesaikan oleh mereka , benar-benar pola pikir kuno seperti juga kunonya era raja-raja, kalau masih berpikir kayak gini harusnya otaknya dimasukkin musium aja.Fatwa pula dianggap solusi , udah tau fatwa itu sama sekali tidak mengikat dan tidak ngaruh sama sekali.Kalau kami dulu berpikir seperti anda ngapain capek-capek bikin penelitian itu, mana banyak pake uang pribadi lagi. - Original Message - From: Hadi Nugraha [EMAIL PROTECTED] Sent: Monday, May 22, 2006 6:41 PM Subject: [wanita-muslimah] Re: Puncak = Lokalisasi Zina Arab Ya, baguslah. Tindak lanjut dari data2 tsb sebaiknya diserahkan pada pemkab setempat, agar pihak berwenang bisa mengawasi praktek2 demikian. Ini sangat meresahkan. Masyarakat juga harus mendapat pengarahan dari pemkab setempat akan kerugian yg bisa mereka derita akibat resiko dari perkawinan yg tidak tercatat di catatan sipil. Menurut berita hari ini di detik.com http://www.detiknews.com/index.php/detik.read/tahun/2006/bulan/05/tgl/22/time/125752/idnews/600012/idkanal/10 MUI akan mengeluarkan fatwa tentang nikah sirri. Mudah2an saja isinya positif, dan bisa mencegah kasus2 semacam di puncak. Come!! to Bandung http://www.visitbandung.net --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, He-Man [EMAIL PROTECTED] wrote: Kami membuat data itu tahun 1998-2000 an , ada dua penelitian yang kami buat waktu itu selain beberapa penelitian kecil buat makalah.Yang satu tentang budaya pelacuran di Jawa Barat dimana juga melibatkan pelacur anak disana juga ada data mengenai pelacuran oleh orang-orang Arab dimana perilaku mereka juga berpengaruh dalam budaya pelacuran anak disana, data diambil di sukabumi dan indramayu.Yangkedua tentang masalah pekerja perempuan dan posisi mereka dalam ekonomi keluarga yang ini kami mengambil data dari buruh pabrik di daerah banjaran dan soreang bekerja sama dengan professor dari deakin university. Jadi ini bukan sekedar gossip di chat room (lagian orang chatting emang ada yang ngebahas ginian) selain kami beberapa lembaga penelitian juga pernah mengumpulkan data tentang ini juga diangkat oleh sejumlah media massa. [Non-text portions of this message have been removed] Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com This mailing list has a special spell casted to reject any attachment SPONSORED LINKS Women Different religions beliefs Islam Muslimah Women in islam YAHOO! GROUPS LINKS Visit your group "wanita-muslimah" on the web. To unsubscribe from this group, send an email to:[EMAIL PROTECTED] Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of Service.
Re: [wanita-muslimah] Re: Puncak = Lokalisasi Zina Arab
Jangan lupa mas Irwan, sambil nunggu Pemerintah menindaklanjuti... yang bergantung pada urusan politik yang makin centang perenang ini Yang paling penting malah kita-kita ini bisa memahami isi dari laporan itu dan menyimpulkannya sendiri apa yang sebaiknya dilakukan. Nah kalau ini dilakukan terus menerus, masyarakat akan terbiasa berdiskusi dengan data, argumen bukan hanya klaim, akal sehat bukan hanya ikut patron. lha wong urusan RUU APP saja dipolitisir sampai ratusan ribu orang harus demo, dua kubu dibiarkan baku hantam di jalan... politisinya ada di senayan berjas rapih digaji puluhan juta malah santai-santai saja... nggak ada resiko, mau RUU APP goal apa nggak... nunggu siapa kubu yang lebih sedikit kalah saja, lalu ikut kemana angin bertiup... padahal ini kan harusnya kerjaan anggota DPR dia yang harus meyakinkan semua pihak (katanya sih konstituennya) bahwa RUU itu memang layak... jangan-jangan anggota DPR juga tidak punya argumen dan data ato memang nggak punya kualitas untuk jadi legislator, jagonya ya hanya urusan pemilu...intrik politik...makanya semuanya dipolitisir... mumpung masyarakatnya sedang demam politik... what a waste Salam Ary - Original Message - From: irwank [EMAIL PROTECTED] To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Sent: Tuesday, May 23, 2006 4:52 AM Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Puncak = Lokalisasi Zina Arab Lho koq ujungnya gitu bos? :-) Saya sepakat dengan Mas Hadi bahwa hasil penelitian tersebut perlu disampaikan ke pihak terkait (Pemerintah DPR). Sehingga hasil temuan tersebut bisa ditindaklanjuti dengan pembuatan atau revisi aturan (UU?) yang melindungi kaum yang lemah/dizhalimi. Mis: UU anti 'traficking human humiliation'. AFAIK, biasanya orang komunis/sosialis benci konsep kerajaan/feodal.. Tapi saya gak bilang anda komunis lho.. Karena konsep/prinsip egaliter yang mendominasi worldview mereka. :-) Logikanya jangan dibalik ya.. bahwa kalau komunis benci kerajaan maka yang benci kerajaan pasti komunis.. karena dalam logika matematika: if a then b (a -- b) bukanlah/tidak menjadi if b then a (b -- a). :-) CMIIW. Wassalam, Irwan.K On 5/22/06, He-Man [EMAIL PROTECTED] wrote: Aduh ini orang.Udah jaman gini hari masih berpikir feodal, semua masalah diserahkan kepada penguasa biar mereka yang menyelesaikannya, penguasa adalah superman , semua masalah pasti bisa diselesaikan oleh mereka , benar-benar pola pikir kuno seperti juga kunonya era raja-raja, kalau masih berpikir kayak gini harusnya otaknya dimasukkin musium aja.Fatwa pula dianggap solusi , udah tau fatwa itu sama sekali tidak mengikat dan tidak ngaruh sama sekali.Kalau kami dulu berpikir seperti anda ngapain capek-capek bikin penelitian itu, mana banyak pake uang pribadi lagi. - Original Message - From: Hadi Nugraha [EMAIL PROTECTED] Sent: Monday, May 22, 2006 6:41 PM Subject: [wanita-muslimah] Re: Puncak = Lokalisasi Zina Arab Ya, baguslah. Tindak lanjut dari data2 tsb sebaiknya diserahkan pada pemkab setempat, agar pihak berwenang bisa mengawasi praktek2 demikian. Ini sangat meresahkan. Masyarakat juga harus mendapat pengarahan dari pemkab setempat akan kerugian yg bisa mereka derita akibat resiko dari perkawinan yg tidak tercatat di catatan sipil. Menurut berita hari ini di detik.com http://www.detiknews.com/index.php/detik.read/tahun/2006/bulan/05/tgl/22/time/125752/idnews/600012/idkanal/10 MUI akan mengeluarkan fatwa tentang nikah sirri. Mudah2an saja isinya positif, dan bisa mencegah kasus2 semacam di puncak. Come!! to Bandung http://www.visitbandung.net --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, He-Man [EMAIL PROTECTED] wrote: Kami membuat data itu tahun 1998-2000 an , ada dua penelitian yang kami buat waktu itu selain beberapa penelitian kecil buat makalah.Yang satu tentang budaya pelacuran di Jawa Barat dimana juga melibatkan pelacur anak disana juga ada data mengenai pelacuran oleh orang-orang Arab dimana perilaku mereka juga berpengaruh dalam budaya pelacuran anak disana, data diambil di sukabumi dan indramayu.Yangkedua tentang masalah pekerja perempuan dan posisi mereka dalam ekonomi keluarga yang ini kami mengambil data dari buruh pabrik di daerah banjaran dan soreang bekerja sama dengan professor dari deakin university. Jadi ini bukan sekedar gossip di chat room (lagian orang chatting emang ada yang ngebahas ginian) selain kami beberapa lembaga penelitian juga pernah mengumpulkan data tentang ini juga diangkat oleh sejumlah media massa. [Non-text portions of this message have been removed] Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera
Re: [wanita-muslimah] Re: Puncak = Lokalisasi Zina Arab
Makanya saya suruh anda datang dan liat sendiri pas musim haji , main ke cengkareng pas kloter yang bawa haji ke Arab pulang , muka arab bersileweran.Muka orang Arab itu beda dengan orang Parsi.Tidak peduli mereka pakai dalil apa tapi yang pasti itu dilakukan secara besar-besaran bukan satu dua orang saja.Bila cuma satu dua orang bolehlah anda sebut itu perilaku oknum , tapi ini mencapai ratusan kasus per tahun.Makanya sekali lagi saya katakan turun ke lapangan, jangan cuma baca buku atau majalah buat liat realitas sebenarnya. Anda kira orang Arab yang mengamalkan mazhab wahaby itu suci-suci apa , lha jamaah haji perempuan aja suka diwanti-wanti jangan pergi keluar sendirian , kalau naik taksi usahakan suami naik duluan dan keluar belakangan dll.Soalnya pemerkosa berkeliaran. - Original Message - From: Hadi Nugraha [EMAIL PROTECTED] To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Sent: Friday, May 19, 2006 10:22 AM Subject: [wanita-muslimah] Re: Puncak = Lokalisasi Zina Arab . Dengan alasan, orang arab bukanlah pemeluk syiah yg membolehkan pengikutnya untuk bermut'ah, dan larangan itu - menurut saya (di imel lain) begitu tegas. Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com This mailing list has a special spell casted to reject any attachment SPONSORED LINKS Women Islam Muslimah Women in islam YAHOO! GROUPS LINKS Visit your group "wanita-muslimah" on the web. To unsubscribe from this group, send an email to:[EMAIL PROTECTED] Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of Service.
Re: [wanita-muslimah] Re: Puncak = Lokalisasi Zina Arab
Lha kan anda ngotot mereka orang Iran/Parsi...Mengapa anda tidak berani buktikan sendiri mereka orang Arab Teluk, saya katakan sekali lagi jumlah mereka ratusan bukan satu dua orang saja.Wisata seks adalah menu wisata favorit turis Arab. Di negri asalnya memperkosa TKW , di negri ini mezinahi anak kecil. Dan semuanya berlindung di balik dalil agama. - Original Message - From: Hadi Nugraha [EMAIL PROTECTED] To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Sent: Friday, May 19, 2006 6:11 PM Subject: [wanita-muslimah] Re: Puncak = Lokalisasi Zina Arab Memang kamu siapa beraninya suruh2 saya? Kl pun saya ngecek, maka butuh berapa kali musim haji utk memastikan yg datang itu bukan orang yg sama. Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com This mailing list has a special spell casted to reject any attachment SPONSORED LINKS Women Islam Muslimah Women in islam YAHOO! GROUPS LINKS Visit your group "wanita-muslimah" on the web. To unsubscribe from this group, send an email to:[EMAIL PROTECTED] Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of Service.