Re: [wanita-muslimah] Re: Puncak = Lokalisasi Zina Arab

2006-05-28 Terurut Topik Ari Condro



alamat kan udah dikirim jauh jauh hari via japri ... haiya ... :D

On 5/25/06, jano ko [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Mas Arcon bertanya =

 eh, alat lukisnya belum nyampe lho. apakah itu termsuk canvas dan
 bingkainya, cat minyak, dan kuas lukis dari bulu babi ???
 ---

 Jano ko berkata =
 Tolong alamatnya dikirim sekarang Mas.
 Nanti tak kenalin Batikterapi, hasil penggalian ogut untuk seluruh
 alam semesta..hehehhehhe
 Kalau membatik itu medianya pakai canting, bukan kuasjadi engga
 ada bulu bagongnya ginyu

 wassalam.



 Ari Condro [EMAIL PROTECTED] wrote:
 eh, alat lukisnya belum nyampe lho. apakah itu termsuk canvas dan
 bingkainya, cat minyak, dan kuas lukis dari bulu babi ???

 On 5/25/06, Ari Condro [EMAIL PROTECTED] wrote:
 
  hidup kang jano aktipis kita :D !!!
 
 
  On 5/25/06, jano ko [EMAIL PROTECTED] wrote:
  
   Bu Sri berkata =
  
   Kang He-Man, muka Arab-nya yg kaya gimana sih? Yg berjubah dan
   bersorban apa sekedar 'muka Arab'? :) Dipikir-pikir, kesian amat
   'orang Arab' yak. Padahal, gak semua orang Arab kaya gitu kali ya?
   Seumur-umur, saya cuma punya satu temen 'Arab tulen' (Arab keturunan
   sih banyak), tapi walah, kebetulan Arab progresip, baik, gentle dan
   sopan gak berani towal towel...di luar stereotype orang Arab yg
   diceritakan kang He-Man. Kebayang aja kalau misalnya dia main ke
   Indonesia terus saya ajak jalan2 liat ini itu, bisa2 disangka sedang
   'melayani' orang Arab :) Walah... ciloko twelep..
  
   
   Jano ko berkata =
   Nah ini contoh ibu yang bijaksini.:)
   Kita doakan aja semoga Bung He-man tidak menganut pemikiran
   pro-judi-sech prejudicekasihan moderator WM yang
   lain...hihihihihihi...
  
   Tapi saya salut dech sama Bung He-man yang punya morality super
   tinggi, semoga kita bisa meniru beliau.( meniru morality-nya yang
 baik )
  
   wassalam.
  
  
  
   Herni Sri Nurbayanti [EMAIL PROTECTED] wrote:
   Sebenarnya, petugas KUA korup kalau dipanggil ke rumah utk ngawinin.
   Kalau nikahnya di KUA sih gak mahal, sekitar 20-25ribu. Tapi kalau
   dipanggil ke rumah, yg harusnya sekitar 35-55ribu, jadi ratusan ribu
   rupiah. Alasannya mungkin bukan karena murah gaknya, tapi ya lebih
   gampang aja utk urusan kawin-cerainya.
  
   Soal penelitian, nanggepin mas Hadi sekalian, tergantung jenis
   penelitiannya juga. Kalau kualitatif, kadang2 jumlah gak jadi masalah,
   tapi representasi yg jadi masalah. Gak harus punya 'jumlah besar yg
   mencengangkan' utk bisa menarik perhatian ke suatu masalah. Kecuali
   kalau memang niatnya ingin 'mengguncangkan jagad raya' atau setidaknya
   mengguncangkan masyarakat dng jumlah tadi :)
  
   Kang He-Man, muka Arab-nya yg kaya gimana sih? Yg berjubah dan
   bersorban apa sekedar 'muka Arab'? :) Dipikir-pikir, kesian amat
   'orang Arab' yak. Padahal, gak semua orang Arab kaya gitu kali ya?
   Seumur-umur, saya cuma punya satu temen 'Arab tulen' (Arab keturunan
   sih banyak), tapi walah, kebetulan Arab progresip, baik, gentle dan
   sopan gak berani towal towel...di luar stereotype orang Arab yg
   diceritakan kang He-Man. Kebayang aja kalau misalnya dia main ke
   Indonesia terus saya ajak jalan2 liat ini itu, bisa2 disangka sedang
   'melayani' orang Arab :) Walah... ciloko twelep..
  
  
   wassalam,
  
  
  
   --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, He-Man [EMAIL PROTECTED] wrote:
  
   Salah satu pemicu budaya pelacuran itu adalah budaya kawin cerai ,
   kenapa kawin cerai gampang , karena prosesnya rata-rata tidak tercatat
   , kenapa gak tercatat karena biaya pengurusan surat-suratnya mahal,
   kenapa mahal karena petugas KUA nya korup dan melipatgandakan biaya
   resmi sampai puluhan kali lipat .Udah tau kayak gini koq masih
   ngarepin pemerintah, udah tau pangkal masalahnya justru dari
   mereka.Apa gak pernah liat iklan A Mild yang lalu ditiru KFC.
  
   Anda pernah ke Bali , Danau Toba dll nggak..? pokoknya tempat wisaya
   diluar Jabar lah , pernah liat muka Arab nggak...? nyaris gak pernah
   kan.Tapi coba di Puncak , Cianjur , Sukabumi dll berjibun dan mereka
   berwisatanya kebanyakan malah ke pelosok kampung.Emang mo ngapain di
   kampung , hayang ngojai , ato ngusep..?? Nggak jauh dan gak lebih dari
   urusan seks itu.Turis bule malah jarang keliatan di daerah-daerah
   itu.Kenapa turis Arab fokus ke wilayah-wilayah bisnis esek-esek
   bukannya ke tempat wisata yang umum di tanah air kalau bukan emang
   cuma pengen wisata seks.
  
   - Original Message -
From: Hadi Nugraha [EMAIL PROTECTED]
To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Sent: Tuesday, May 23, 2006 1:46 PM
Subject: [wanita-muslimah] Re: Puncak = Lokalisasi Zina Arab
   
   
 Hehehe... ni orang koq kerjaannya main labrak... dipikirannya
   cuman bikin
heboh melulu.
 Data... kapan saya bikin pernyataan kalo penelitian yg
   menghasilkan data
itu gak perlu shg cuman nunggu action dari pemerintah doang?
 Kalo data itu bisa dipake oleh LSM sbg 

Re: [wanita-muslimah] Re: Puncak = Lokalisasi Zina Arab

2006-05-27 Terurut Topik M.Heriyadi A.



Bagaimana kalo kang he-man dan mbak herni yang sama2 jadi aktipis :D...

-hery-

- Original Message - 
From: Ari Condro [EMAIL PROTECTED]
To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Sent: Thursday, May 25, 2006 7:58 AM
Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Puncak = Lokalisasi Zina Arab


 halah, kalo ngeliat dari tulisan dibwah ini, gimana kalo herni aja yang 
 jadi
 aktipis :D

 On 5/25/06, Herni Sri Nurbayanti [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Sebenarnya, petugas KUA korup kalau dipanggil ke rumah utk ngawinin.
 Kalau nikahnya di KUA sih gak mahal, sekitar 20-25ribu. Tapi kalau
 dipanggil ke rumah, yg harusnya sekitar 35-55ribu, jadi ratusan ribu
 rupiah. Alasannya mungkin bukan karena murah gaknya, tapi ya lebih
 gampang aja utk urusan kawin-cerainya.

 Soal penelitian, nanggepin mas Hadi sekalian, tergantung jenis
 penelitiannya juga. Kalau kualitatif, kadang2 jumlah gak jadi masalah,
 tapi representasi yg jadi masalah. Gak harus punya 'jumlah besar yg
 mencengangkan' utk bisa menarik perhatian ke suatu masalah. Kecuali
 kalau memang niatnya ingin 'mengguncangkan jagad raya' atau setidaknya
 mengguncangkan masyarakat dng jumlah tadi :)

 Kang He-Man, muka Arab-nya yg kaya gimana sih? Yg berjubah dan
 bersorban apa sekedar 'muka Arab'? :) Dipikir-pikir, kesian amat
 'orang Arab' yak. Padahal, gak semua orang Arab kaya gitu kali ya?
 Seumur-umur, saya cuma punya satu temen 'Arab tulen' (Arab keturunan
 sih banyak), tapi walah, kebetulan Arab progresip, baik, gentle dan
 sopan gak berani towal towel...di luar stereotype orang Arab yg
 diceritakan kang He-Man. Kebayang aja kalau misalnya dia main ke
 Indonesia terus saya ajak jalan2 liat ini itu, bisa2 disangka sedang
 'melayani' orang Arab :) Walah... ciloko twelep..


 wassalam,




 --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, He-Man [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Salah satu pemicu budaya pelacuran itu adalah budaya kawin cerai ,
 kenapa kawin cerai gampang , karena prosesnya rata-rata tidak tercatat
 , kenapa gak tercatat karena biaya pengurusan surat-suratnya mahal,
 kenapa mahal karena petugas KUA nya korup dan melipatgandakan biaya
 resmi sampai puluhan kali lipat .Udah tau kayak gini koq masih
 ngarepin pemerintah, udah tau pangkal masalahnya justru dari
 mereka.Apa gak pernah liat iklan A Mild yang lalu ditiru KFC.

 Anda pernah ke Bali , Danau Toba dll nggak..? pokoknya tempat wisaya
 diluar Jabar lah , pernah liat muka Arab nggak...? nyaris gak pernah
 kan.Tapi coba di Puncak , Cianjur , Sukabumi dll berjibun dan mereka
 berwisatanya kebanyakan malah ke pelosok kampung.Emang mo ngapain di
 kampung , hayang ngojai , ato ngusep..?? Nggak jauh dan gak lebih dari
 urusan seks itu.Turis bule malah jarang keliatan di daerah-daerah
 itu.Kenapa turis Arab fokus ke wilayah-wilayah bisnis esek-esek
 bukannya ke tempat wisata yang umum di tanah air kalau bukan emang
 cuma pengen wisata seks.

 - Original Message -
  From: Hadi Nugraha [EMAIL PROTECTED]
  To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
  Sent: Tuesday, May 23, 2006 1:46 PM
  Subject: [wanita-muslimah] Re: Puncak = Lokalisasi Zina Arab
 
 
   Hehehe... ni orang koq kerjaannya main labrak... dipikirannya
 cuman bikin
  heboh melulu.
   Data... kapan saya bikin pernyataan kalo penelitian yg
 menghasilkan data
  itu gak perlu shg cuman nunggu action dari pemerintah doang?
   Kalo data itu bisa dipake oleh LSM sbg pengawas di daerah2 kenapa
 gak, dan
  kl data itu bisa disodorin ke pemerintah supaya menjadi legal formal
 kenapa
  harus ditolak juga?
   Kemarin saya kira diskusinya mau dibikin santai, ... makanya saya gak
  minta lebih jauh mengenai keakurasian data yg penelitian situ hasilkan.
  Situ tulis Tapi orang-orang Arab ini jumlahnya cukup banyak , turis
 bule
  kebanyakan memang berlibur liat pemandangan , bersantai dll , tapi 
  turis
  Arab NYARIS SEMUA NYARI SEKS.
  (http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/message/87982)http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/message/87982%29
   Kalo memang benar begitu kenapa gak sekalian dibeberkan sj di sini
 datanya
  biar dibuka bareng2. Berapa jumlah turis arab yg masuk, dan kita
 lihat apa
  bener kata situ nyaris semuanya nyari seks.
   Situ gak bakalan rugi, dijamin...hehehe Kalaupun ternyata datanya gak
  sebombastis yg situ katakan di milis ini, paling2 saya cuman bisa
 maklum. :D
   Justru tujuannya kan biar semua masyarakat tau, lebih banyak
 masyarakat
  tau makin banyak yg ngawasin.
  
 






 Milis Wanita Muslimah
 Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
 Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
 ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
 Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
 Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
 Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
 Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

 This mailing list has a special spell casted to reject any attachment 
 



 SPONSORED LINKS
 
 Womenhttp://groups.yahoo.com

Re: [wanita-muslimah] Re: Puncak = Lokalisasi Zina Arab

2006-05-25 Terurut Topik jano ko



Bu Sri berkata =
Kang He-Man, muka Arab-nya yg kaya gimana sih? Yg berjubah dan
bersorban apa sekedar 'muka Arab'? :) Dipikir-pikir, kesian amat
'orang Arab' yak. Padahal, gak semua orang Arab kaya gitu kali ya?
Seumur-umur, saya cuma punya satu temen 'Arab tulen' (Arab keturunan
sih banyak), tapi walah, kebetulan Arab progresip, baik, gentle dan
sopan gak berani towal towel...di luar stereotype orang Arab yg
diceritakan kang He-Man. Kebayang aja kalau misalnya dia main ke
Indonesia terus saya ajak jalan2 liat ini itu, bisa2 disangka sedang
'melayani' orang Arab :) Walah... ciloko twelep..

 
 Jano ko berkata =
 Nah ini contoh ibu yang bijaksini.:)
 Kita doakan aja semoga Bung He-man tidak menganut pemikiran pro-judi-sech prejudicekasihan moderator WM yang lain...hihihihihihi...
 
 Tapi saya salut dech sama Bung He-man yang punya morality super tinggi, semoga kita bisa meniru beliau.( meniru morality-nya yang baik )
 
 wassalam.
 
 
Herni Sri Nurbayanti [EMAIL PROTECTED] wrote:
 Sebenarnya, petugas KUA korup kalau dipanggil ke rumah utk ngawinin.
Kalau nikahnya di KUA sih gak mahal, sekitar 20-25ribu. Tapi kalau
dipanggil ke rumah, yg harusnya sekitar 35-55ribu, jadi ratusan ribu
rupiah. Alasannya mungkin bukan karena murah gaknya, tapi ya lebih
gampang aja utk urusan kawin-cerainya.

Soal penelitian, nanggepin mas Hadi sekalian, tergantung jenis
penelitiannya juga. Kalau kualitatif, kadang2 jumlah gak jadi masalah,
tapi representasi yg jadi masalah. Gak harus punya 'jumlah besar yg
mencengangkan' utk bisa menarik perhatian ke suatu masalah. Kecuali
kalau memang niatnya ingin 'mengguncangkan jagad raya' atau setidaknya
mengguncangkan masyarakat dng jumlah tadi :)

Kang He-Man, muka Arab-nya yg kaya gimana sih? Yg berjubah dan
bersorban apa sekedar 'muka Arab'? :) Dipikir-pikir, kesian amat
'orang Arab' yak. Padahal, gak semua orang Arab kaya gitu kali ya?
Seumur-umur, saya cuma punya satu temen 'Arab tulen' (Arab keturunan
sih banyak), tapi walah, kebetulan Arab progresip, baik, gentle dan
sopan gak berani towal towel...di luar stereotype orang Arab yg
diceritakan kang He-Man. Kebayang aja kalau misalnya dia main ke
Indonesia terus saya ajak jalan2 liat ini itu, bisa2 disangka sedang
'melayani' orang Arab :) Walah... ciloko twelep..


wassalam,



--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, He-Man [EMAIL PROTECTED] wrote:

Salah satu pemicu budaya pelacuran itu adalah budaya kawin cerai ,
kenapa kawin cerai gampang , karena prosesnya rata-rata tidak tercatat
, kenapa gak tercatat karena biaya pengurusan surat-suratnya mahal,
kenapa mahal karena petugas KUA nya korup dan melipatgandakan biaya
resmi sampai puluhan kali lipat .Udah tau kayak gini koq masih
ngarepin pemerintah, udah tau pangkal masalahnya justru dari
mereka.Apa gak pernah liat iklan A Mild yang lalu ditiru KFC.

Anda pernah ke Bali , Danau Toba dll nggak..? pokoknya tempat wisaya
diluar Jabar lah , pernah liat muka Arab nggak...? nyaris gak pernah
kan.Tapi coba di Puncak , Cianjur , Sukabumi dll berjibun dan mereka
berwisatanya kebanyakan malah ke pelosok kampung.Emang mo ngapain di
kampung , hayang ngojai , ato ngusep..?? Nggak jauh dan gak lebih dari
urusan seks itu.Turis bule malah jarang keliatan di daerah-daerah
itu.Kenapa turis Arab fokus ke wilayah-wilayah bisnis esek-esek
bukannya ke tempat wisata yang umum di tanah air kalau bukan emang
cuma pengen wisata seks.

- Original Message -
 From: Hadi Nugraha [EMAIL PROTECTED]
 To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
 Sent: Tuesday, May 23, 2006 1:46 PM
 Subject: [wanita-muslimah] Re: Puncak = Lokalisasi Zina Arab
 
 
  Hehehe... ni orang koq kerjaannya main labrak... dipikirannya
cuman bikin
 heboh melulu.
  Data... kapan saya bikin pernyataan kalo penelitian yg
menghasilkan data
 itu gak perlu shg cuman nunggu action dari pemerintah doang?
  Kalo data itu bisa dipake oleh LSM sbg pengawas di daerah2 kenapa
gak, dan
 kl data itu bisa disodorin ke pemerintah supaya menjadi legal formal
kenapa
 harus ditolak juga?
  Kemarin saya kira diskusinya mau dibikin santai, ... makanya saya gak
 minta lebih jauh mengenai keakurasian data yg penelitian situ hasilkan.
 Situ tulis Tapi orang-orang Arab ini jumlahnya cukup banyak , turis
bule
 kebanyakan memang berlibur liat pemandangan , bersantai dll , tapi turis
 Arab NYARIS SEMUA NYARI SEKS.
 (http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/message/87982)
  Kalo memang benar begitu kenapa gak sekalian dibeberkan sj di sini
datanya
 biar dibuka bareng2. Berapa jumlah turis arab yg masuk, dan kita
lihat apa
 bener kata situ nyaris semuanya nyari seks.
  Situ gak bakalan rugi, dijamin...hehehe Kalaupun ternyata datanya gak
 sebombastis yg situ katakan di milis ini, paling2 saya cuman bisa
maklum. :D
  Justru tujuannya kan biar semua masyarakat tau, lebih banyak
masyarakat
 tau makin banyak yg ngawasin.
 







Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: 

Re: [wanita-muslimah] Re: Puncak = Lokalisasi Zina Arab

2006-05-25 Terurut Topik Ari Condro



hidup kang jano aktipis kita :D !!!

On 5/25/06, jano ko [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Bu Sri berkata =

 Kang He-Man, muka Arab-nya yg kaya gimana sih? Yg berjubah dan
 bersorban apa sekedar 'muka Arab'? :) Dipikir-pikir, kesian amat
 'orang Arab' yak. Padahal, gak semua orang Arab kaya gitu kali ya?
 Seumur-umur, saya cuma punya satu temen 'Arab tulen' (Arab keturunan
 sih banyak), tapi walah, kebetulan Arab progresip, baik, gentle dan
 sopan gak berani towal towel...di luar stereotype orang Arab yg
 diceritakan kang He-Man. Kebayang aja kalau misalnya dia main ke
 Indonesia terus saya ajak jalan2 liat ini itu, bisa2 disangka sedang
 'melayani' orang Arab :) Walah... ciloko twelep..

 
 Jano ko berkata =
 Nah ini contoh ibu yang bijaksini.:)
 Kita doakan aja semoga Bung He-man tidak menganut pemikiran
 pro-judi-sech prejudicekasihan moderator WM yang
 lain...hihihihihihi...

 Tapi saya salut dech sama Bung He-man yang punya morality super tinggi,
 semoga kita bisa meniru beliau.( meniru morality-nya yang baik )

 wassalam.



 Herni Sri Nurbayanti [EMAIL PROTECTED] wrote:
 Sebenarnya, petugas KUA korup kalau dipanggil ke rumah utk ngawinin.
 Kalau nikahnya di KUA sih gak mahal, sekitar 20-25ribu. Tapi kalau
 dipanggil ke rumah, yg harusnya sekitar 35-55ribu, jadi ratusan ribu
 rupiah. Alasannya mungkin bukan karena murah gaknya, tapi ya lebih
 gampang aja utk urusan kawin-cerainya.

 Soal penelitian, nanggepin mas Hadi sekalian, tergantung jenis
 penelitiannya juga. Kalau kualitatif, kadang2 jumlah gak jadi masalah,
 tapi representasi yg jadi masalah. Gak harus punya 'jumlah besar yg
 mencengangkan' utk bisa menarik perhatian ke suatu masalah. Kecuali
 kalau memang niatnya ingin 'mengguncangkan jagad raya' atau setidaknya
 mengguncangkan masyarakat dng jumlah tadi :)

 Kang He-Man, muka Arab-nya yg kaya gimana sih? Yg berjubah dan
 bersorban apa sekedar 'muka Arab'? :) Dipikir-pikir, kesian amat
 'orang Arab' yak. Padahal, gak semua orang Arab kaya gitu kali ya?
 Seumur-umur, saya cuma punya satu temen 'Arab tulen' (Arab keturunan
 sih banyak), tapi walah, kebetulan Arab progresip, baik, gentle dan
 sopan gak berani towal towel...di luar stereotype orang Arab yg
 diceritakan kang He-Man. Kebayang aja kalau misalnya dia main ke
 Indonesia terus saya ajak jalan2 liat ini itu, bisa2 disangka sedang
 'melayani' orang Arab :) Walah... ciloko twelep..


 wassalam,



 --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, He-Man [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Salah satu pemicu budaya pelacuran itu adalah budaya kawin cerai ,
 kenapa kawin cerai gampang , karena prosesnya rata-rata tidak tercatat
 , kenapa gak tercatat karena biaya pengurusan surat-suratnya mahal,
 kenapa mahal karena petugas KUA nya korup dan melipatgandakan biaya
 resmi sampai puluhan kali lipat .Udah tau kayak gini koq masih
 ngarepin pemerintah, udah tau pangkal masalahnya justru dari
 mereka.Apa gak pernah liat iklan A Mild yang lalu ditiru KFC.

 Anda pernah ke Bali , Danau Toba dll nggak..? pokoknya tempat wisaya
 diluar Jabar lah , pernah liat muka Arab nggak...? nyaris gak pernah
 kan.Tapi coba di Puncak , Cianjur , Sukabumi dll berjibun dan mereka
 berwisatanya kebanyakan malah ke pelosok kampung.Emang mo ngapain di
 kampung , hayang ngojai , ato ngusep..?? Nggak jauh dan gak lebih dari
 urusan seks itu.Turis bule malah jarang keliatan di daerah-daerah
 itu.Kenapa turis Arab fokus ke wilayah-wilayah bisnis esek-esek
 bukannya ke tempat wisata yang umum di tanah air kalau bukan emang
 cuma pengen wisata seks.

 - Original Message -
  From: Hadi Nugraha [EMAIL PROTECTED]
  To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
  Sent: Tuesday, May 23, 2006 1:46 PM
  Subject: [wanita-muslimah] Re: Puncak = Lokalisasi Zina Arab
 
 
   Hehehe... ni orang koq kerjaannya main labrak... dipikirannya
 cuman bikin
  heboh melulu.
   Data... kapan saya bikin pernyataan kalo penelitian yg
 menghasilkan data
  itu gak perlu shg cuman nunggu action dari pemerintah doang?
   Kalo data itu bisa dipake oleh LSM sbg pengawas di daerah2 kenapa
 gak, dan
  kl data itu bisa disodorin ke pemerintah supaya menjadi legal formal
 kenapa
  harus ditolak juga?
   Kemarin saya kira diskusinya mau dibikin santai, ... makanya saya gak
  minta lebih jauh mengenai keakurasian data yg penelitian situ hasilkan.
  Situ tulis Tapi orang-orang Arab ini jumlahnya cukup banyak , turis
 bule
  kebanyakan memang berlibur liat pemandangan , bersantai dll , tapi turis
  Arab NYARIS SEMUA NYARI SEKS.
  (http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/message/87982)http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/message/87982%29
   Kalo memang benar begitu kenapa gak sekalian dibeberkan sj di sini
 datanya
  biar dibuka bareng2. Berapa jumlah turis arab yg masuk, dan kita
 lihat apa
  bener kata situ nyaris semuanya nyari seks.
   Situ gak bakalan rugi, dijamin...hehehe Kalaupun ternyata datanya gak
  sebombastis yg situ katakan di milis ini, paling2 saya cuman bisa
 maklum. :D
   

Re: [wanita-muslimah] Re: Puncak = Lokalisasi Zina Arab

2006-05-25 Terurut Topik Ari Condro



eh, alat lukisnya belum nyampe lho. apakah itu termsuk canvas dan
bingkainya, cat minyak, dan kuas lukis dari bulu babi ???

On 5/25/06, Ari Condro [EMAIL PROTECTED] wrote:

 hidup kang jano aktipis kita :D !!!


 On 5/25/06, jano ko [EMAIL PROTECTED] wrote:
 
  Bu Sri berkata =
 
  Kang He-Man, muka Arab-nya yg kaya gimana sih? Yg berjubah dan
  bersorban apa sekedar 'muka Arab'? :) Dipikir-pikir, kesian amat
  'orang Arab' yak. Padahal, gak semua orang Arab kaya gitu kali ya?
  Seumur-umur, saya cuma punya satu temen 'Arab tulen' (Arab keturunan
  sih banyak), tapi walah, kebetulan Arab progresip, baik, gentle dan
  sopan gak berani towal towel...di luar stereotype orang Arab yg
  diceritakan kang He-Man. Kebayang aja kalau misalnya dia main ke
  Indonesia terus saya ajak jalan2 liat ini itu, bisa2 disangka sedang
  'melayani' orang Arab :) Walah... ciloko twelep..
 
  
  Jano ko berkata =
  Nah ini contoh ibu yang bijaksini.:)
  Kita doakan aja semoga Bung He-man tidak menganut pemikiran
  pro-judi-sech prejudicekasihan moderator WM yang
  lain...hihihihihihi...
 
  Tapi saya salut dech sama Bung He-man yang punya morality super
  tinggi, semoga kita bisa meniru beliau.( meniru morality-nya yang baik )
 
  wassalam.
 
 
 
  Herni Sri Nurbayanti [EMAIL PROTECTED] wrote:
  Sebenarnya, petugas KUA korup kalau dipanggil ke rumah utk ngawinin.
  Kalau nikahnya di KUA sih gak mahal, sekitar 20-25ribu. Tapi kalau
  dipanggil ke rumah, yg harusnya sekitar 35-55ribu, jadi ratusan ribu
  rupiah. Alasannya mungkin bukan karena murah gaknya, tapi ya lebih
  gampang aja utk urusan kawin-cerainya.
 
  Soal penelitian, nanggepin mas Hadi sekalian, tergantung jenis
  penelitiannya juga. Kalau kualitatif, kadang2 jumlah gak jadi masalah,
  tapi representasi yg jadi masalah. Gak harus punya 'jumlah besar yg
  mencengangkan' utk bisa menarik perhatian ke suatu masalah. Kecuali
  kalau memang niatnya ingin 'mengguncangkan jagad raya' atau setidaknya
  mengguncangkan masyarakat dng jumlah tadi :)
 
  Kang He-Man, muka Arab-nya yg kaya gimana sih? Yg berjubah dan
  bersorban apa sekedar 'muka Arab'? :) Dipikir-pikir, kesian amat
  'orang Arab' yak. Padahal, gak semua orang Arab kaya gitu kali ya?
  Seumur-umur, saya cuma punya satu temen 'Arab tulen' (Arab keturunan
  sih banyak), tapi walah, kebetulan Arab progresip, baik, gentle dan
  sopan gak berani towal towel...di luar stereotype orang Arab yg
  diceritakan kang He-Man. Kebayang aja kalau misalnya dia main ke
  Indonesia terus saya ajak jalan2 liat ini itu, bisa2 disangka sedang
  'melayani' orang Arab :) Walah... ciloko twelep..
 
 
  wassalam,
 
 
 
  --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, He-Man [EMAIL PROTECTED] wrote:
 
  Salah satu pemicu budaya pelacuran itu adalah budaya kawin cerai ,
  kenapa kawin cerai gampang , karena prosesnya rata-rata tidak tercatat
  , kenapa gak tercatat karena biaya pengurusan surat-suratnya mahal,
  kenapa mahal karena petugas KUA nya korup dan melipatgandakan biaya
  resmi sampai puluhan kali lipat .Udah tau kayak gini koq masih
  ngarepin pemerintah, udah tau pangkal masalahnya justru dari
  mereka.Apa gak pernah liat iklan A Mild yang lalu ditiru KFC.
 
  Anda pernah ke Bali , Danau Toba dll nggak..? pokoknya tempat wisaya
  diluar Jabar lah , pernah liat muka Arab nggak...? nyaris gak pernah
  kan.Tapi coba di Puncak , Cianjur , Sukabumi dll berjibun dan mereka
  berwisatanya kebanyakan malah ke pelosok kampung.Emang mo ngapain di
  kampung , hayang ngojai , ato ngusep..?? Nggak jauh dan gak lebih dari
  urusan seks itu.Turis bule malah jarang keliatan di daerah-daerah
  itu.Kenapa turis Arab fokus ke wilayah-wilayah bisnis esek-esek
  bukannya ke tempat wisata yang umum di tanah air kalau bukan emang
  cuma pengen wisata seks.
 
  - Original Message -
   From: Hadi Nugraha [EMAIL PROTECTED]
   To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
   Sent: Tuesday, May 23, 2006 1:46 PM
   Subject: [wanita-muslimah] Re: Puncak = Lokalisasi Zina Arab
  
  
Hehehe... ni orang koq kerjaannya main labrak... dipikirannya
  cuman bikin
   heboh melulu.
Data... kapan saya bikin pernyataan kalo penelitian yg
  menghasilkan data
   itu gak perlu shg cuman nunggu action dari pemerintah doang?
Kalo data itu bisa dipake oleh LSM sbg pengawas di daerah2 kenapa
  gak, dan
   kl data itu bisa disodorin ke pemerintah supaya menjadi legal formal
  kenapa
   harus ditolak juga?
Kemarin saya kira diskusinya mau dibikin santai, ... makanya saya
  gak
   minta lebih jauh mengenai keakurasian data yg penelitian situ
  hasilkan.
   Situ tulis Tapi orang-orang Arab ini jumlahnya cukup banyak , turis
  bule
   kebanyakan memang berlibur liat pemandangan , bersantai dll , tapi
  turis
   Arab NYARIS SEMUA NYARI SEKS.
   (http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/message/87982)http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/message/87982%29
Kalo memang benar begitu kenapa gak sekalian dibeberkan sj di sini
  

Re: [wanita-muslimah] Re: Puncak = Lokalisasi Zina Arab

2006-05-25 Terurut Topik jano ko



Mas Arcon bertanya =
 eh, alat lukisnya belum nyampe lho. apakah itu termsuk canvas dan
bingkainya, cat minyak, dan kuas lukis dari bulu babi ???
---
 
 Jano ko berkata =
 Tolong alamatnya dikirim sekarang Mas.
 Nanti tak kenalin Batikterapi, hasil penggalian ogut untuk seluruh alam semesta..hehehhehhe
 Kalau membatik itu medianya pakai canting, bukan kuasjadi engga ada bulu bagongnya ginyu
 
 wassalam. 
 

Ari Condro [EMAIL PROTECTED] wrote:
 eh, alat lukisnya belum nyampe lho. apakah itu termsuk canvas dan
bingkainya, cat minyak, dan kuas lukis dari bulu babi ???

On 5/25/06, Ari Condro [EMAIL PROTECTED] wrote:

 hidup kang jano aktipis kita :D !!!


 On 5/25/06, jano ko [EMAIL PROTECTED] wrote:
 
  Bu Sri berkata =
 
  Kang He-Man, muka Arab-nya yg kaya gimana sih? Yg berjubah dan
  bersorban apa sekedar 'muka Arab'? :) Dipikir-pikir, kesian amat
  'orang Arab' yak. Padahal, gak semua orang Arab kaya gitu kali ya?
  Seumur-umur, saya cuma punya satu temen 'Arab tulen' (Arab keturunan
  sih banyak), tapi walah, kebetulan Arab progresip, baik, gentle dan
  sopan gak berani towal towel...di luar stereotype orang Arab yg
  diceritakan kang He-Man. Kebayang aja kalau misalnya dia main ke
  Indonesia terus saya ajak jalan2 liat ini itu, bisa2 disangka sedang
  'melayani' orang Arab :) Walah... ciloko twelep..
 
  
  Jano ko berkata =
  Nah ini contoh ibu yang bijaksini.:)
  Kita doakan aja semoga Bung He-man tidak menganut pemikiran
  pro-judi-sech prejudicekasihan moderator WM yang
  lain...hihihihihihi...
 
  Tapi saya salut dech sama Bung He-man yang punya morality super
  tinggi, semoga kita bisa meniru beliau.( meniru morality-nya yang baik )
 
  wassalam.
 
 
 
  Herni Sri Nurbayanti [EMAIL PROTECTED] wrote:
  Sebenarnya, petugas KUA korup kalau dipanggil ke rumah utk ngawinin.
  Kalau nikahnya di KUA sih gak mahal, sekitar 20-25ribu. Tapi kalau
  dipanggil ke rumah, yg harusnya sekitar 35-55ribu, jadi ratusan ribu
  rupiah. Alasannya mungkin bukan karena murah gaknya, tapi ya lebih
  gampang aja utk urusan kawin-cerainya.
 
  Soal penelitian, nanggepin mas Hadi sekalian, tergantung jenis
  penelitiannya juga. Kalau kualitatif, kadang2 jumlah gak jadi masalah,
  tapi representasi yg jadi masalah. Gak harus punya 'jumlah besar yg
  mencengangkan' utk bisa menarik perhatian ke suatu masalah. Kecuali
  kalau memang niatnya ingin 'mengguncangkan jagad raya' atau setidaknya
  mengguncangkan masyarakat dng jumlah tadi :)
 
  Kang He-Man, muka Arab-nya yg kaya gimana sih? Yg berjubah dan
  bersorban apa sekedar 'muka Arab'? :) Dipikir-pikir, kesian amat
  'orang Arab' yak. Padahal, gak semua orang Arab kaya gitu kali ya?
  Seumur-umur, saya cuma punya satu temen 'Arab tulen' (Arab keturunan
  sih banyak), tapi walah, kebetulan Arab progresip, baik, gentle dan
  sopan gak berani towal towel...di luar stereotype orang Arab yg
  diceritakan kang He-Man. Kebayang aja kalau misalnya dia main ke
  Indonesia terus saya ajak jalan2 liat ini itu, bisa2 disangka sedang
  'melayani' orang Arab :) Walah... ciloko twelep..
 
 
  wassalam,
 
 
 
  --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, He-Man [EMAIL PROTECTED] wrote:
 
  Salah satu pemicu budaya pelacuran itu adalah budaya kawin cerai ,
  kenapa kawin cerai gampang , karena prosesnya rata-rata tidak tercatat
  , kenapa gak tercatat karena biaya pengurusan surat-suratnya mahal,
  kenapa mahal karena petugas KUA nya korup dan melipatgandakan biaya
  resmi sampai puluhan kali lipat .Udah tau kayak gini koq masih
  ngarepin pemerintah, udah tau pangkal masalahnya justru dari
  mereka.Apa gak pernah liat iklan A Mild yang lalu ditiru KFC.
 
  Anda pernah ke Bali , Danau Toba dll nggak..? pokoknya tempat wisaya
  diluar Jabar lah , pernah liat muka Arab nggak...? nyaris gak pernah
  kan.Tapi coba di Puncak , Cianjur , Sukabumi dll berjibun dan mereka
  berwisatanya kebanyakan malah ke pelosok kampung.Emang mo ngapain di
  kampung , hayang ngojai , ato ngusep..?? Nggak jauh dan gak lebih dari
  urusan seks itu.Turis bule malah jarang keliatan di daerah-daerah
  itu.Kenapa turis Arab fokus ke wilayah-wilayah bisnis esek-esek
  bukannya ke tempat wisata yang umum di tanah air kalau bukan emang
  cuma pengen wisata seks.
 
  - Original Message -
   From: Hadi Nugraha [EMAIL PROTECTED]
   To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
   Sent: Tuesday, May 23, 2006 1:46 PM
   Subject: [wanita-muslimah] Re: Puncak = Lokalisasi Zina Arab
  
  
Hehehe... ni orang koq kerjaannya main labrak... dipikirannya
  cuman bikin
   heboh melulu.
Data... kapan saya bikin pernyataan kalo penelitian yg
  menghasilkan data
   itu gak perlu shg cuman nunggu action dari pemerintah doang?
Kalo data itu bisa dipake oleh LSM sbg pengawas di daerah2 kenapa
  gak, dan
   kl data itu bisa disodorin ke pemerintah supaya menjadi legal formal
  kenapa
   harus ditolak juga?
Kemarin saya kira diskusinya mau dibikin santai, ... makanya saya
  gak
   

Re: [wanita-muslimah] Re: Puncak = Lokalisasi Zina Arab

2006-05-24 Terurut Topik Ari Condro



halah, kalo ngeliat dari tulisan dibwah ini, gimana kalo herni aja yang jadi
aktipis :D

On 5/25/06, Herni Sri Nurbayanti [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Sebenarnya, petugas KUA korup kalau dipanggil ke rumah utk ngawinin.
 Kalau nikahnya di KUA sih gak mahal, sekitar 20-25ribu. Tapi kalau
 dipanggil ke rumah, yg harusnya sekitar 35-55ribu, jadi ratusan ribu
 rupiah. Alasannya mungkin bukan karena murah gaknya, tapi ya lebih
 gampang aja utk urusan kawin-cerainya.

 Soal penelitian, nanggepin mas Hadi sekalian, tergantung jenis
 penelitiannya juga. Kalau kualitatif, kadang2 jumlah gak jadi masalah,
 tapi representasi yg jadi masalah. Gak harus punya 'jumlah besar yg
 mencengangkan' utk bisa menarik perhatian ke suatu masalah. Kecuali
 kalau memang niatnya ingin 'mengguncangkan jagad raya' atau setidaknya
 mengguncangkan masyarakat dng jumlah tadi :)

 Kang He-Man, muka Arab-nya yg kaya gimana sih? Yg berjubah dan
 bersorban apa sekedar 'muka Arab'? :) Dipikir-pikir, kesian amat
 'orang Arab' yak. Padahal, gak semua orang Arab kaya gitu kali ya?
 Seumur-umur, saya cuma punya satu temen 'Arab tulen' (Arab keturunan
 sih banyak), tapi walah, kebetulan Arab progresip, baik, gentle dan
 sopan gak berani towal towel...di luar stereotype orang Arab yg
 diceritakan kang He-Man. Kebayang aja kalau misalnya dia main ke
 Indonesia terus saya ajak jalan2 liat ini itu, bisa2 disangka sedang
 'melayani' orang Arab :) Walah... ciloko twelep..


 wassalam,




 --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, He-Man [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Salah satu pemicu budaya pelacuran itu adalah budaya kawin cerai ,
 kenapa kawin cerai gampang , karena prosesnya rata-rata tidak tercatat
 , kenapa gak tercatat karena biaya pengurusan surat-suratnya mahal,
 kenapa mahal karena petugas KUA nya korup dan melipatgandakan biaya
 resmi sampai puluhan kali lipat .Udah tau kayak gini koq masih
 ngarepin pemerintah, udah tau pangkal masalahnya justru dari
 mereka.Apa gak pernah liat iklan A Mild yang lalu ditiru KFC.

 Anda pernah ke Bali , Danau Toba dll nggak..? pokoknya tempat wisaya
 diluar Jabar lah , pernah liat muka Arab nggak...? nyaris gak pernah
 kan.Tapi coba di Puncak , Cianjur , Sukabumi dll berjibun dan mereka
 berwisatanya kebanyakan malah ke pelosok kampung.Emang mo ngapain di
 kampung , hayang ngojai , ato ngusep..?? Nggak jauh dan gak lebih dari
 urusan seks itu.Turis bule malah jarang keliatan di daerah-daerah
 itu.Kenapa turis Arab fokus ke wilayah-wilayah bisnis esek-esek
 bukannya ke tempat wisata yang umum di tanah air kalau bukan emang
 cuma pengen wisata seks.

 - Original Message -
  From: Hadi Nugraha [EMAIL PROTECTED]
  To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
  Sent: Tuesday, May 23, 2006 1:46 PM
  Subject: [wanita-muslimah] Re: Puncak = Lokalisasi Zina Arab
 
 
   Hehehe... ni orang koq kerjaannya main labrak... dipikirannya
 cuman bikin
  heboh melulu.
   Data... kapan saya bikin pernyataan kalo penelitian yg
 menghasilkan data
  itu gak perlu shg cuman nunggu action dari pemerintah doang?
   Kalo data itu bisa dipake oleh LSM sbg pengawas di daerah2 kenapa
 gak, dan
  kl data itu bisa disodorin ke pemerintah supaya menjadi legal formal
 kenapa
  harus ditolak juga?
   Kemarin saya kira diskusinya mau dibikin santai, ... makanya saya gak
  minta lebih jauh mengenai keakurasian data yg penelitian situ hasilkan.
  Situ tulis Tapi orang-orang Arab ini jumlahnya cukup banyak , turis
 bule
  kebanyakan memang berlibur liat pemandangan , bersantai dll , tapi turis
  Arab NYARIS SEMUA NYARI SEKS.
  (http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/message/87982)http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/message/87982%29
   Kalo memang benar begitu kenapa gak sekalian dibeberkan sj di sini
 datanya
  biar dibuka bareng2. Berapa jumlah turis arab yg masuk, dan kita
 lihat apa
  bener kata situ nyaris semuanya nyari seks.
   Situ gak bakalan rugi, dijamin...hehehe Kalaupun ternyata datanya gak
  sebombastis yg situ katakan di milis ini, paling2 saya cuman bisa
 maklum. :D
   Justru tujuannya kan biar semua masyarakat tau, lebih banyak
 masyarakat
  tau makin banyak yg ngawasin.
  
 






 Milis Wanita Muslimah
 Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
 Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
 ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
 Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
 Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
 Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
 Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

 This mailing list has a special spell casted to reject any attachment 



 SPONSORED LINKS
 Womenhttp://groups.yahoo.com/gads?t=msk=Womenw1=Womenw2=Different+religions+beliefsw3=Islamw4=Muslimahw5=Women+in+islamc=5s=89.sig=HgbJE4zpaps5tGM_RkkKug Different
 religions 

Re: [wanita-muslimah] Re: Puncak = Lokalisasi Zina Arab

2006-05-23 Terurut Topik Ari Condro



kayaknya urusannya oom hadi ama heman dah urusan personal yah .. hueheheheh
emang pada seriusan mau menggarap para pelaku pelacuran muda usia di kawasan
puncak nih ?

yg diomongin kok bukannya agenda aksi, tapi satru satruannya.





On 5/23/06, Hadi Nugraha [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Hehehe... ni orang koq kerjaannya main labrak... dipikirannya cuman bikin
 heboh melulu.
 Data... kapan saya bikin pernyataan kalo penelitian yg menghasilkan data
 itu gak perlu shg cuman nunggu action dari pemerintah doang?
 Kalo data itu bisa dipake oleh LSM sbg pengawas di daerah2 kenapa gak, dan
 kl data itu bisa disodorin ke pemerintah supaya menjadi legal formal kenapa
 harus ditolak juga?
 Kemarin saya kira diskusinya mau dibikin santai, ... makanya saya gak
 minta lebih jauh mengenai keakurasian data yg penelitian situ hasilkan.
 Situ tulis Tapi orang-orang Arab ini jumlahnya cukup banyak , turis bule
 kebanyakan memang berlibur liat pemandangan , bersantai dll , tapi turis
 Arab NYARIS SEMUA NYARI SEKS. (
 http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/message/87982)http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/message/87982%29
 Kalo memang benar begitu kenapa gak sekalian dibeberkan sj di sini datanya
 biar dibuka bareng2. Berapa jumlah turis arab yg masuk, dan kita lihat apa
 bener kata situ nyaris semuanya nyari seks.
 Situ gak bakalan rugi, dijamin...hehehe Kalaupun ternyata datanya gak
 sebombastis yg situ katakan di milis ini, paling2 saya cuman bisa maklum. :D
 Justru tujuannya kan biar semua masyarakat tau, lebih banyak masyarakat
 tau makin banyak yg ngawasin.


 --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, He-Man [EMAIL PROTECTED] wrote:
 
 
  Aduh ini orang.Udah jaman gini hari masih berpikir feodal, semua masalah
 diserahkan kepada penguasa biar mereka yang menyelesaikannya, penguasa
 adalah superman , semua masalah pasti bisa diselesaikan oleh mereka ,
 benar-benar pola pikir kuno seperti juga kunonya era raja-raja, kalau masih
 berpikir kayak gini harusnya otaknya dimasukkin musium aja.Fatwa pula
 dianggap solusi , udah tau fatwa itu sama sekali tidak mengikat dan tidak
 ngaruh sama sekali.Kalau kami dulu berpikir seperti anda ngapain
 capek-capek bikin penelitian itu, mana banyak pake uang pribadi lagi.
 
  - Original Message -
  From: Hadi Nugraha [EMAIL PROTECTED]
  To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
  Sent: Monday, May 22, 2006 6:41 PM
  Subject: [wanita-muslimah] Re: Puncak = Lokalisasi Zina Arab
 
 
   Ya, baguslah. Tindak lanjut dari data2 tsb sebaiknya diserahkan pada
 pemkab setempat, agar pihak berwenang bisa mengawasi praktek2 demikian. Ini
 sangat meresahkan. Masyarakat juga harus mendapat pengarahan dari pemkab
 setempat akan kerugian yg bisa mereka derita akibat resiko dari perkawinan
 yg tidak tercatat di catatan sipil.
   Menurut berita hari ini di detik.com
 http://www.detiknews.com/index.php/detik.read/tahun/2006/bulan/05/tgl/22/time/125752/idnews/600012/idkanal/10
   MUI akan mengeluarkan fatwa tentang nikah sirri. Mudah2an saja isinya
 positif, dan bisa mencegah kasus2 semacam di puncak.
  
   Come!! to Bandung http://www.visitbandung.net
  
   --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, He-Man gorgious@ wrote:
   
   
Kami membuat data itu tahun 1998-2000 an , ada dua penelitian yang
 kami buat
waktu itu selain beberapa penelitian kecil buat makalah.Yang satu
 tentang
budaya pelacuran di Jawa Barat dimana juga melibatkan pelacur anak
 disana
juga ada data mengenai pelacuran oleh
orang-orang Arab dimana perilaku mereka juga berpengaruh dalam
 budaya
pelacuran anak disana, data diambil di sukabumi dan indramayu.Yangkedua
tentang masalah pekerja perempuan dan posisi mereka dalam ekonomi
 keluarga
yang ini kami mengambil data dari buruh pabrik di daerah banjaran
 dan
soreang bekerja sama dengan professor dari deakin university.
   
Jadi ini bukan sekedar gossip di chat room (lagian orang chatting
 emang ada
yang ngebahas ginian) selain kami beberapa lembaga penelitian juga
 pernah
mengumpulkan data tentang ini juga diangkat oleh sejumlah media
 massa.
   

 


 Come!! to Bandung - www.visitbandung.net



 [Non-text portions of this message have been removed]



 Milis Wanita Muslimah
 Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
 Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
 ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
 Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
 Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
 Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
 Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

 This mailing list has a special spell casted to reject any attachment 



 SPONSORED LINKS
 Womenhttp://groups.yahoo.com/gads?t=msk=Womenw1=Womenw2=Different+religions+beliefsw3=Islamw4=Muslimahw5=Women+in+islamc=5s=89.sig=HgbJE4zpaps5tGM_RkkKug Different
 religions 

Re: [wanita-muslimah] Re: Puncak = Lokalisasi Zina Arab

2006-05-23 Terurut Topik Ari Condro



sengaja pakai kata yg multitafsir cak. habis cak hadi katanya bunglon.
jadi pengen ngetes, kalo yg ditempelin gak jelas warnanya, doi ikut berubah
jadi gimana ? :p


On 5/23/06, Muhammad Syafei [EMAIL PROTECTED] wrote:

 --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Ari Condro [EMAIL PROTECTED] wrote:
 
  kayaknya urusannya oom hadi ama heman dah urusan personal yah ..
 hueheheheh
  emang pada seriusan mau menggarap para pelaku pelacuran muda usia di
 kawasan
  puncak nih ?
 
 Eh, kata menggarap itu multi tafsir lho.
 Ini mau pakai tafsir yg aliran mana? :-D

 Salam
 (lagi hobby nyeletuk)



[Non-text portions of this message have been removed]







Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment 








  
  
SPONSORED LINKS
  
  
  

Women
  
  
Different religions beliefs
  
  
Islam
  
  


Muslimah
  
  
Women in islam
  

   
  







  
  
  YAHOO! GROUPS LINKS



  Visit your group "wanita-muslimah" on the web.
  To unsubscribe from this group, send an email to:[EMAIL PROTECTED]
  Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of Service.



  











Re: [wanita-muslimah] Re: Puncak = Lokalisasi Zina Arab

2006-05-23 Terurut Topik He-Man




Pola pikir yang menganggap pemimpin itu harus dan bisa melakukan segalanya
adalah pola pikir feodal yang bikin kita gak maju-maju karena selalu
bersikap
pasif.Padahal pemimpin juga manusia .

Ada perbedaan jelas dari pola pikir seorang aktivis dengan non aktivis ,
yang aktivis minimal dia selalu sigap dalam mengambil keputusan , bisa
mengorganisir sesuatu , menyusun job description , mengatur kepanitaan
dll.

Tapi aktivis pun ada dua aktivis lapangan dan aktivis menara
gading.Perbedaan
mereka dari pola pikir dalam memandang dan menyikapi masalah.Aktivis menara
gading kurang kreatif berpikir karena mereka terkurung dalam kotaknya
sendiri
dan menganggap ada solusi instan akan segala sesuatu.Beda dengan aktivis
lapangan yang menganggap tidak pernah ada solusi untuk apapun karena setiap
satu masalah diselesaikan maka akan ada masalah-masalah lain yang harus juga
diselesaikan akibat penyelesaian masalah itu.Dan aktivis islam rata-rata
adalah
aktivis menara gading.

Ambil contoh kasus satu misal anak jalanan , bagaimana pola aktivis-aktivis
islam mencari solusi buat mereka..? pasti gak jauh dari berusaha bikin panti
asuhan , beasiswa dll , apa ini berhasil , nyaris semua gagal.Apa penyebab
mereka
gagal karena mereka memperlakukan anak jalanan itu sebagai obyek saja.

Sementara NGO-NGO rata-rata mengajukan konsep rumah singgah bagi
anak jalanan.Ini sama sekali bukan solusi yang bisa mengeluarkan anak
jalanan itu dari jalanan, mereka juga tau itu.Tapi dengan keberadaan rumah
singgah itu kontinyuitas pembinaan terhadap mereka bisa terjaga plus bisa
menjamin hak-hak dasar anak jalanan itu misal pendidikan , makan dll .

Asal mula konsep rumah singgah ini yah dari penelitian , penelitian yang
menjadikan anak jalanan itu sebagai subyek , jadi penelitian itu memfokuskan
diri untuk melihat segala sesuatu dari sudut pandang anak jalanan tersebut.
Kesalahan fatal aktivis menara gading itu disini, mereka memandang masalah
anak jalanan itu dari sudut pandang mereka bukan si anak jalanan jadi mereka
berpikir anak jalanan itu dibina seperti membina anak kecil biasa.

Padahal anak jalanan itu beda , mereka menemukan kebahagiannya justru
dari kemerdekaannya.Mo tidur dimanapun , mau makan apapun dll gak
ada yang ngelarang walaupun mereka dieksploitasi oleh orang dewasa.Jadi
kalau kasar kayak memenjarakan binatang liar , yang terjadi kan seringnya
binatang itu malah mati.Itu juga yang terjadi dengan anak jalanan.

Makanya konsep rumah singgah itu dibuat untuk menjembatani keinginan
anak jalanan itu sebagai pribadi merdeka yang gak suka diatur-atur sekaligus
keinginan pihak aktivis untuk bisa membina dan memenuhi hak-hak dasar
mereka sebagai anak-anak.

Ini sama saja dengan penelitian kami mengenai pelacuran di Jawa Barat.
Pelacuran itu dianggap budaya di beberapa daerah di jawa Barat di beberapa
daerah di kab Indramayu misalnya kaderisasi PSK itu terjadi secara kontinyu
dan turun menurun , bahkan ketika mereka masih duduk di bangku SD pun
mereka sudah diajari cara melayani tamu.Makanya PSK asal Indramayu
terkenal di kalangan hidung belang sangat bagus servicenya, sampai-sampai
nyaris semua PSK di Kramat Tunggak misalnya selalu mengaku dari Indramayu,
karena mereka memang sudah dididik dan dilatih dari kecil.

Di Sukabumi juga sama , ce disana seperti yang pernah beberapa kali saya
ceritakan di milis ini , malah bangga kalau dipake oleh pejabat misal pak
carik,
pak camat dll , karena itu meningkatkan harga jual/pasaran mereka.Kalau
pernah dipake pak Camat misalnya co yang mau ngelamar mereka harus kasih
mahar lebih gede, di beberapa daerah Jawa Barat kan terkenal istilah panen
kawin , paceklik cerai , makanya baru umur belasan pun udah ngejanda
beberapa
kali.

Nah budaya yang permisif terhadap praktek prostitusi ini yang kemudian
dipake
turis-turis Arab itu.Plus mereka juga berpengaruh pada pembentukan kultur
budaya
semacam itu , kawin resmi semalem yang prosesi akad nikahnya lengkap ada
wali,
saksi dll lalu besoknya setelah puas tinggal talak adalah praktek yang
dibudayakan
orang-orang Arab itu biasanya cuma buat ngerasain perawan belasan tahun.

Dan untuk merubah budaya semacam ini kalau mengharapkan UU dll emangnya
bisa..? Anda sendiri saya rasa tidak akan mempercayainya.Mental pejabat kita
juga kan udah pada tau cuma suka mendengar yang baik-baik saja.Beberapa
waktu lalu bupati Indramayu memaki-maki LSM yang mengangkat isu pelacuran
Indramayu itu.

Jadi dasar penelitian itu adalah menyusun langkah-langkah strategis untuk
mencari dan meminimalkan praktek budaya semacam itu.Tapi dulu kami
gak berhasil karena keburu perang rebutan jabatan, biasalah ormas Islam.

- Original Message -
From: irwank [EMAIL PROTECTED]
To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Sent: Tuesday, May 23, 2006 9:52 AM
Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Puncak = Lokalisasi Zina Arab


 Lho koq ujungnya gitu bos? :-)

 Saya sepakat dengan Mas Hadi bahwa hasil penelitian tersebut perlu
 disampaikan ke pihak terkait (Pemerintah  DPR). Sehingga hasil

Re: [wanita-muslimah] Re: Puncak = Lokalisasi Zina Arab

2006-05-23 Terurut Topik He-Man




Salah satu pemicu budaya pelacuran itu adalah budaya kawin cerai , kenapa
kawin cerai gampang , karena prosesnya rata-rata tidak tercatat , kenapa gak
tercatat karena biaya pengurusan surat-suratnya mahal, kenapa mahal karena
petugas KUA nya korup dan melipatgandakan biaya resmi sampai puluhan kali
lipat .Udah tau kayak gini koq masih ngarepin pemerintah,
udah tau pangkal masalahnya justru dari mereka.Apa gak pernah liat iklan A
Mild yang lalu ditiru KFC.

Anda pernah ke Bali , Danau Toba dll nggak..? pokoknya tempat wisaya diluar
Jabar lah , pernah liat muka Arab nggak...? nyaris gak pernah kan.Tapi coba
di Puncak , Cianjur , Sukabumi dll berjibun dan mereka berwisatanya
kebanyakan malah ke pelosok kampung.Emang mo ngapain di kampung , hayang
ngojai , ato ngusep..?? Nggak jauh dan gak lebih dari urusan seks itu.Turis
bule malah jarang keliatan di daerah-daerah itu.Kenapa turis Arab fokus ke
wilayah-wilayah bisnis esek-esek bukannya ke tempat wisata yang umum di
tanah air kalau bukan emang cuma pengen wisata seks.

- Original Message -
From: Hadi Nugraha [EMAIL PROTECTED]
To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Sent: Tuesday, May 23, 2006 1:46 PM
Subject: [wanita-muslimah] Re: Puncak = Lokalisasi Zina Arab


 Hehehe... ni orang koq kerjaannya main labrak... dipikirannya cuman bikin
heboh melulu.
 Data... kapan saya bikin pernyataan kalo penelitian yg menghasilkan data
itu gak perlu shg cuman nunggu action dari pemerintah doang?
 Kalo data itu bisa dipake oleh LSM sbg pengawas di daerah2 kenapa gak, dan
kl data itu bisa disodorin ke pemerintah supaya menjadi legal formal kenapa
harus ditolak juga?
 Kemarin saya kira diskusinya mau dibikin santai, ... makanya saya gak
minta lebih jauh mengenai keakurasian data yg penelitian situ hasilkan.
Situ tulis Tapi orang-orang Arab ini jumlahnya cukup banyak , turis bule
kebanyakan memang berlibur liat pemandangan , bersantai dll , tapi turis
Arab NYARIS SEMUA NYARI SEKS.
(http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/message/87982)
 Kalo memang benar begitu kenapa gak sekalian dibeberkan sj di sini datanya
biar dibuka bareng2. Berapa jumlah turis arab yg masuk, dan kita lihat apa
bener kata situ nyaris semuanya nyari seks.
 Situ gak bakalan rugi, dijamin...hehehe Kalaupun ternyata datanya gak
sebombastis yg situ katakan di milis ini, paling2 saya cuman bisa maklum. :D
 Justru tujuannya kan biar semua masyarakat tau, lebih banyak masyarakat
tau makin banyak yg ngawasin.









Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment 








  
  
SPONSORED LINKS
  
  
  

Women
  
  
Different religions beliefs
  
  
Islam
  
  


Muslimah
  
  
Women in islam
  

   
  







  
  
  YAHOO! GROUPS LINKS



  Visit your group "wanita-muslimah" on the web.
  To unsubscribe from this group, send an email to:[EMAIL PROTECTED]
  Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of Service.



  











Re: [wanita-muslimah] Re: Puncak = Lokalisasi Zina Arab

2006-05-22 Terurut Topik Ari Condro



kan udah dibilang, mereka gak pakai mut'ah. mereka pakai nikah misyar (ala
saudi dan mesir) atau nikah bawah tangan seperti yang banyak terjadi di
indoensia.

On 5/22/06, Hadi Nugraha [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Klaim semua turis arab melakukan hal demikian kan datang dari anda
 sendiri. Jadi lucu kl justru saya yang harus mengecek kebenarannya.
 Istilahnya si jusfiq, the burden of proof justru ada di tangan anda sendiri
 sbg pembawa klaim. Saya bukannya mau menolak kalau ada turis arab ada yg
 melakukan kawin semacam itu, tapi sebuah klaim hendaknya memenuhi syarat2
 yang harus dipertanggungjawabkan secara ilmiah ataupun hukum agar bisa
 dipercaya oleh orang lain. Misalnya data asal turis2 tsb, tujuan
 kedatangannya untuk apa, apakah turis arab tahun ini sama dengan turis arab
 yang tahun kemarin datang. Kalau benar si turis yg mendatangi perempuan
 pribumi itu status perkawinannya apakah masih resmi sebagai status
 suami-istri atau bukan; krn boleh jadi perempuan itu merupakan istri legal
 ke 2, ke 3 atau ke empatnya si turis arab tsb .. dsb. Sehingga kalau
 datanya cuma visual, atau kabar dari mulut ke mulut, sangat jauh dari
 kriteria data yg valid. Mungkin kl di chatroom atau di
 ruang gosip, kabar spt ini memang bisa laku tp kl kabar miskin data ini
 dijadikan thesis akademik bisa2 ditolak mentah2.

 Di imel sebelumnya saya mengulang lagi kalimat bahwa turis arab itu
 tidak mungkin melakukan mut'ah hanya sebagai penegasan bahwa orang arab yg
 berprinsip salafyah/wahabiah tidak mungkin melakukan kawin mut'ah, dan
 dengan sendirinya itu menggugat kevalidan artikel yg dikirim pa Wida;
 walaupun pada kenyataannya sangat mungkin turis arab itu melakukan kawin
 dengan perempuan pribumi, dan saya tidak akan menyangkalnya.

 Kalau anda ingin terus berdebat masalah ini silahkan, tapi selama data
 yg valid itu tidak anda sodorkan sebagai bukti klaim anda sendiri, maka yg
 ada hanya akan debat kusir yg bakalan melebar ke masalah2 yg lain.




 Come!! to Bandung - www.visitbandung.net--- In
 wanita-muslimah@yahoogroups.com, He-Man [EMAIL PROTECTED] wrote:
 
 
  Lha kan anda ngotot mereka orang Iran/Parsi...Mengapa anda tidak
  berani buktikan sendiri mereka orang Arab Teluk, saya katakan sekali
  lagi jumlah mereka ratusan bukan satu dua orang saja.Wisata seks
  adalah menu wisata favorit turis Arab.
 
  Di negri asalnya memperkosa TKW , di negri ini mezinahi anak kecil.
  Dan semuanya berlindung di balik dalil agama.
 



 [Non-text portions of this message have been removed]



 Milis Wanita Muslimah
 Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
 Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
 ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
 Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
 Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
 Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
 Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

 This mailing list has a special spell casted to reject any attachment 



 SPONSORED LINKS
 Womenhttp://groups.yahoo.com/gads?t=msk=Womenw1=Womenw2=Different+religions+beliefsw3=Islamw4=Muslimahw5=Women+in+islamc=5s=89.sig=HgbJE4zpaps5tGM_RkkKug Different
 religions beliefshttp://groups.yahoo.com/gads?t=msk=Different+religions+beliefsw1=Womenw2=Different+religions+beliefsw3=Islamw4=Muslimahw5=Women+in+islamc=5s=89.sig=fkugGyAv9s2MOsJosNDsLw
 Islamhttp://groups.yahoo.com/gads?t=msk=Islamw1=Womenw2=Different+religions+beliefsw3=Islamw4=Muslimahw5=Women+in+islamc=5s=89.sig=nhzAfQEGWf85z0pGtYfZqQ
 Muslimahhttp://groups.yahoo.com/gads?t=msk=Muslimahw1=Womenw2=Different+religions+beliefsw3=Islamw4=Muslimahw5=Women+in+islamc=5s=89.sig=vsdTDaJ0bGOpeSCcN8C_Lw Women
 in islamhttp://groups.yahoo.com/gads?t=msk=Women+in+islamw1=Womenw2=Different+religions+beliefsw3=Islamw4=Muslimahw5=Women+in+islamc=5s=89.sig=IGwlKtOp2boOvQxJEhVLVg

 --
 YAHOO! GROUPS LINKS


 - Visit your group wanita-muslimahhttp://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah
 on the web.

 - To unsubscribe from this group, send an email to:
 [EMAIL PROTECTED][EMAIL PROTECTED]

 - Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of
 Service http://docs.yahoo.com/info/terms/.


 --



[Non-text portions of this message have been removed]







Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment 








  
  
SPONSORED LINKS
  
  
  

Women
  
  
Different religions beliefs
  

Re: [wanita-muslimah] Re: Puncak = Lokalisasi Zina Arab

2006-05-22 Terurut Topik He-Man




Kami membuat data itu tahun 1998-2000 an , ada dua penelitian yang kami buat
waktu itu selain beberapa penelitian kecil buat makalah.Yang satu tentang
budaya pelacuran di Jawa Barat dimana juga melibatkan pelacur anak disana
juga ada data mengenai pelacuran oleh
orang-orang Arab dimana perilaku mereka juga berpengaruh dalam budaya
pelacuran anak disana, data diambil di sukabumi dan indramayu.Yang kedua
tentang masalah pekerja perempuan dan posisi mereka dalam ekonomi keluarga
yang ini kami mengambil data dari buruh pabrik di daerah banjaran dan
soreang bekerja sama dengan professor dari deakin university.

Jadi ini bukan sekedar gossip di chat room (lagian orang chatting emang ada
yang ngebahas ginian) selain kami beberapa lembaga penelitian juga pernah
mengumpulkan data tentang ini juga diangkat oleh sejumlah media massa.

- Original Message -
From: Hadi Nugraha [EMAIL PROTECTED]
To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Sent: Monday, May 22, 2006 1:46 PM
Subject: [wanita-muslimah] Re: Puncak = Lokalisasi Zina Arab


 Klaim semua turis arab melakukan hal demikian kan datang dari anda
sendiri. Jadi lucu kl justru saya yang harus mengecek kebenarannya.
Istilahnya si jusfiq, the burden of proof justru ada di tangan anda sendiri
sbg pembawa klaim. Saya bukannya mau menolak kalau ada turis arab ada yg
melakukan kawin semacam itu, tapi sebuah klaim hendaknya memenuhi syarat2
yang harus dipertanggungjawabkan secara ilmiah ataupun hukum agar bisa
dipercaya oleh orang lain. Misalnya data asal turis2 tsb, tujuan
kedatangannya untuk apa, apakah turis arab tahun ini sama dengan turis arab
yang tahun kemarin datang. Kalau benar si turis yg mendatangi perempuan
pribumi itu status perkawinannya apakah masih resmi sebagai status
suami-istri atau bukan; krn boleh jadi perempuan itu merupakan istri legal
ke 2, ke 3 atau ke empatnya si turis arab tsb .. dsb. Sehingga kalau
datanya cuma visual, atau kabar dari mulut ke mulut, sangat jauh dari
kriteria data yg valid. Mungkin kl di chatroom atau di
 ruang gosip, kabar spt ini memang bisa laku tp kl kabar miskin data ini
dijadikan thesis akademik bisa2 ditolak mentah2.

 Di imel sebelumnya saya mengulang lagi kalimat bahwa turis arab itu
tidak mungkin melakukan mut’ah hanya sebagai penegasan bahwa orang arab yg
berprinsip salafyah/wahabiah tidak mungkin melakukan kawin mut’ah, dan
dengan sendirinya itu menggugat kevalidan artikel yg dikirim pa Wida;
walaupun pada kenyataannya sangat mungkin turis arab itu melakukan kawin
dengan perempuan pribumi, dan saya tidak akan menyangkalnya.

 Kalau anda ingin terus berdebat masalah ini silahkan, tapi selama data
yg valid itu tidak anda sodorkan sebagai bukti klaim anda sendiri, maka yg
ada hanya akan debat kusir yg bakalan melebar ke masalah2 yg lain.








Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment 








  
  
SPONSORED LINKS
  
  
  

Women
  
  
Different religions beliefs
  
  
Islam
  
  


Muslimah
  
  
Women in islam
  

   
  







  
  
  YAHOO! GROUPS LINKS



  Visit your group "wanita-muslimah" on the web.
  To unsubscribe from this group, send an email to:[EMAIL PROTECTED]
  Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of Service.



  











Re: [wanita-muslimah] Re: Puncak = Lokalisasi Zina Arab

2006-05-22 Terurut Topik He-Man




Aduh ini orang.Udah jaman gini hari masih berpikir feodal, semua masalah diserahkan kepada penguasa biar mereka yang menyelesaikannya, penguasa adalah superman , semua masalah pasti bisa diselesaikan oleh mereka , benar-benar pola pikir kuno seperti juga kunonya era raja-raja, kalau masih berpikir kayak gini harusnya otaknya dimasukkin musium aja.Fatwa pula dianggap solusi , udah tau fatwa itu sama sekali tidak mengikat dan tidak ngaruh sama sekali.Kalau kami dulu berpikir seperti anda ngapain capek-capek bikin penelitian itu, mana banyak pake uang pribadi lagi.

- Original Message - 
From: Hadi Nugraha [EMAIL PROTECTED]
To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Sent: Monday, May 22, 2006 6:41 PM
Subject: [wanita-muslimah] Re: Puncak = Lokalisasi Zina Arab


 Ya, baguslah. Tindak lanjut dari data2 tsb sebaiknya diserahkan pada pemkab setempat, agar pihak berwenang bisa mengawasi praktek2 demikian. Ini sangat meresahkan. Masyarakat juga harus mendapat pengarahan dari pemkab setempat akan kerugian yg bisa mereka derita akibat resiko dari perkawinan yg tidak tercatat di catatan sipil.
 Menurut berita hari ini di detik.com http://www.detiknews.com/index.php/detik.read/tahun/2006/bulan/05/tgl/22/time/125752/idnews/600012/idkanal/10
 MUI akan mengeluarkan fatwa tentang nikah sirri. Mudah2an saja isinya positif, dan bisa mencegah kasus2 semacam di puncak.
 
 Come!! to Bandung http://www.visitbandung.net
 
 --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, He-Man [EMAIL PROTECTED] wrote:
 
  
  Kami membuat data itu tahun 1998-2000 an , ada dua penelitian yang kami buat
  waktu itu selain beberapa penelitian kecil buat makalah.Yang satu tentang
  budaya pelacuran di Jawa Barat dimana juga melibatkan pelacur anak disana
  juga ada data mengenai pelacuran oleh
  orang-orang Arab dimana perilaku mereka juga berpengaruh dalam budaya
  pelacuran anak disana, data diambil di sukabumi dan indramayu.Yang kedua
  tentang masalah pekerja perempuan dan posisi mereka dalam ekonomi keluarga
  yang ini kami mengambil data dari buruh pabrik di daerah banjaran dan
  soreang bekerja sama dengan professor dari deakin university.
  
  Jadi ini bukan sekedar gossip di chat room (lagian orang chatting emang ada
  yang ngebahas ginian) selain kami beberapa lembaga penelitian juga pernah
  mengumpulkan data tentang ini juga diangkat oleh sejumlah media massa.
  
  - Original Message -
  From: Hadi Nugraha [EMAIL PROTECTED]
  To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
  Sent: Monday, May 22, 2006 1:46 PM
  Subject: [wanita-muslimah] Re: Puncak = Lokalisasi Zina Arab
  
  
   Klaim semua turis arab melakukan hal demikian kan datang dari anda
  sendiri. Jadi lucu kl justru saya yang harus mengecek kebenarannya.
  Istilahnya si jusfiq, the burden of proof justru ada di tangan anda sendiri
  sbg pembawa klaim. Saya bukannya mau menolak kalau ada turis arab ada yg
  melakukan kawin semacam itu, tapi sebuah klaim hendaknya memenuhi syarat2
  yang harus dipertanggungjawabkan secara ilmiah ataupun hukum agar bisa
  dipercaya oleh orang lain. Misalnya data asal turis2 tsb, tujuan
  kedatangannya untuk apa, apakah turis arab tahun ini sama dengan turis arab
  yang tahun kemarin datang. Kalau benar si turis yg mendatangi perempuan
  pribumi itu status perkawinannya apakah masih resmi sebagai status
  suami-istri atau bukan; krn boleh jadi perempuan itu merupakan istri legal
  ke 2, ke 3 atau ke empatnya si turis arab tsb .. dsb. Sehingga kalau
  datanya cuma visual, atau kabar dari mulut ke mulut, sangat jauh dari
  kriteria data yg valid. Mungkin kl di chatroom atau di
   ruang gosip, kabar spt ini memang bisa laku tp kl kabar miskin data ini
  dijadikan thesis akademik bisa2 ditolak mentah2.
  
   Di imel sebelumnya saya mengulang lagi kalimat bahwa turis arab itu
  tidak mungkin melakukan mut’ah hanya sebagai penegasan bahwa orang arab yg
  berprinsip salafyah/wahabiah tidak mungkin melakukan kawin mut’ah, dan
  dengan sendirinya itu menggugat kevalidan artikel yg dikirim pa Wida;
  walaupun pada kenyataannya sangat mungkin turis arab itu melakukan kawin
  dengan perempuan pribumi, dan saya tidak akan menyangkalnya.
  
   Kalau anda ingin terus berdebat masalah ini silahkan, tapi selama data
  yg valid itu tidak anda sodorkan sebagai bukti klaim anda sendiri, maka yg
  ada hanya akan debat kusir yg bakalan melebar ke masalah2 yg lain.
  
 


[Non-text portions of this message have been removed]







Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment 








  
  
SPONSORED LINKS
  
  
  

Re: [wanita-muslimah] Re: Puncak = Lokalisasi Zina Arab

2006-05-22 Terurut Topik irwank



Lho koq ujungnya gitu bos? :-)

Saya sepakat dengan Mas Hadi bahwa hasil penelitian tersebut perlu
disampaikan ke pihak terkait (Pemerintah  DPR). Sehingga hasil temuan
tersebut bisa ditindaklanjuti dengan pembuatan atau revisi aturan (UU?)
yang melindungi kaum yang lemah/dizhalimi. Mis: UU anti 'traficking 
human humiliation'.

AFAIK, biasanya orang komunis/sosialis benci konsep kerajaan/feodal..
Tapi saya gak bilang anda komunis lho.. Karena konsep/prinsip egaliter
yang mendominasi worldview mereka. :-)

Logikanya jangan dibalik ya.. bahwa kalau komunis benci kerajaan maka
yang benci kerajaan pasti komunis.. karena dalam logika matematika:
if a then b (a -- b) bukanlah/tidak menjadi if b then a (b -- a). :-)

CMIIW.

Wassalam,

Irwan.K

On 5/22/06, He-Man [EMAIL PROTECTED] wrote:


 Aduh ini orang.Udah jaman gini hari masih berpikir feodal, semua masalah
 diserahkan kepada penguasa biar mereka yang menyelesaikannya, penguasa
 adalah superman , semua masalah pasti bisa diselesaikan oleh mereka ,
 benar-benar pola pikir kuno seperti juga kunonya era raja-raja, kalau masih
 berpikir kayak gini harusnya otaknya dimasukkin musium aja.Fatwa pula
 dianggap solusi , udah tau fatwa itu sama sekali tidak mengikat dan tidak
 ngaruh sama sekali.Kalau kami dulu berpikir seperti anda ngapain
 capek-capek bikin penelitian itu, mana banyak pake uang pribadi lagi.

 - Original Message -
 From: Hadi Nugraha [EMAIL PROTECTED]
 Sent: Monday, May 22, 2006 6:41 PM
 Subject: [wanita-muslimah] Re: Puncak = Lokalisasi Zina Arab

  Ya, baguslah. Tindak lanjut dari data2 tsb sebaiknya diserahkan pada
 pemkab setempat, agar pihak berwenang bisa mengawasi praktek2 demikian. Ini
 sangat meresahkan. Masyarakat juga harus mendapat pengarahan dari pemkab
 setempat akan kerugian yg bisa mereka derita akibat resiko dari perkawinan
 yg tidak tercatat di catatan sipil.
  Menurut berita hari ini di detik.com
 http://www.detiknews.com/index.php/detik.read/tahun/2006/bulan/05/tgl/22/time/125752/idnews/600012/idkanal/10
  MUI akan mengeluarkan fatwa tentang nikah sirri. Mudah2an saja isinya
 positif, dan bisa mencegah kasus2 semacam di puncak.
 
  Come!! to Bandung http://www.visitbandung.net
 
  --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, He-Man [EMAIL PROTECTED] wrote:
  
   Kami membuat data itu tahun 1998-2000 an , ada dua penelitian yang
 kami buat
   waktu itu selain beberapa penelitian kecil buat makalah.Yang satu
 tentang
   budaya pelacuran di Jawa Barat dimana juga melibatkan pelacur anak
 disana
   juga ada data mengenai pelacuran oleh
   orang-orang Arab dimana perilaku mereka juga berpengaruh dalam budaya
   pelacuran anak disana, data diambil di sukabumi dan indramayu.Yangkedua
   tentang masalah pekerja perempuan dan posisi mereka dalam ekonomi
 keluarga
   yang ini kami mengambil data dari buruh pabrik di daerah banjaran dan
   soreang bekerja sama dengan professor dari deakin university.
  
   Jadi ini bukan sekedar gossip di chat room (lagian orang chatting
 emang ada
   yang ngebahas ginian) selain kami beberapa lembaga penelitian juga
 pernah
   mengumpulkan data tentang ini juga diangkat oleh sejumlah media massa.


[Non-text portions of this message have been removed]







Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment 








  
  
SPONSORED LINKS
  
  
  

Women
  
  
Different religions beliefs
  
  
Islam
  
  


Muslimah
  
  
Women in islam
  

   
  







  
  
  YAHOO! GROUPS LINKS



  Visit your group "wanita-muslimah" on the web.
  To unsubscribe from this group, send an email to:[EMAIL PROTECTED]
  Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of Service.



  











Re: [wanita-muslimah] Re: Puncak = Lokalisasi Zina Arab

2006-05-22 Terurut Topik Ary Setijadi Prihatmanto



Jangan lupa mas Irwan,
sambil nunggu Pemerintah menindaklanjuti...
yang bergantung pada urusan politik yang makin centang perenang ini

Yang paling penting malah kita-kita ini bisa memahami isi dari laporan itu
dan menyimpulkannya sendiri apa yang sebaiknya dilakukan.
Nah kalau ini dilakukan terus menerus,
masyarakat akan terbiasa berdiskusi dengan data,
argumen bukan hanya klaim,
akal sehat bukan hanya ikut patron.

lha wong urusan RUU APP saja dipolitisir sampai ratusan ribu orang harus
demo,
dua kubu dibiarkan baku hantam di jalan...
politisinya ada di senayan berjas rapih digaji puluhan juta malah
santai-santai saja...
nggak ada resiko, mau RUU APP goal apa nggak...
nunggu siapa kubu yang lebih sedikit kalah saja, lalu ikut kemana angin
bertiup...
padahal ini kan harusnya kerjaan anggota DPR
dia yang harus meyakinkan semua pihak (katanya sih konstituennya) bahwa RUU
itu memang layak...

jangan-jangan anggota DPR juga tidak punya argumen dan data
ato memang nggak punya kualitas untuk jadi legislator,
jagonya ya hanya urusan pemilu...intrik politik...makanya semuanya
dipolitisir...
mumpung masyarakatnya sedang demam politik...

what a waste

Salam
Ary

- Original Message - 
From: irwank [EMAIL PROTECTED]
To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Sent: Tuesday, May 23, 2006 4:52 AM
Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Puncak = Lokalisasi Zina Arab


 Lho koq ujungnya gitu bos? :-)

 Saya sepakat dengan Mas Hadi bahwa hasil penelitian tersebut perlu
 disampaikan ke pihak terkait (Pemerintah  DPR). Sehingga hasil temuan
 tersebut bisa ditindaklanjuti dengan pembuatan atau revisi aturan (UU?)
 yang melindungi kaum yang lemah/dizhalimi. Mis: UU anti 'traficking 
 human humiliation'.

 AFAIK, biasanya orang komunis/sosialis benci konsep kerajaan/feodal..
 Tapi saya gak bilang anda komunis lho.. Karena konsep/prinsip egaliter
 yang mendominasi worldview mereka. :-)

 Logikanya jangan dibalik ya.. bahwa kalau komunis benci kerajaan maka
 yang benci kerajaan pasti komunis.. karena dalam logika matematika:
 if a then b (a -- b) bukanlah/tidak menjadi if b then a (b -- a). :-)

 CMIIW.

 Wassalam,

 Irwan.K

 On 5/22/06, He-Man [EMAIL PROTECTED] wrote:
 
 
  Aduh ini orang.Udah jaman gini hari masih berpikir feodal, semua masalah
  diserahkan kepada penguasa biar mereka yang menyelesaikannya, penguasa
  adalah superman , semua masalah pasti bisa diselesaikan oleh mereka ,
  benar-benar pola pikir kuno seperti juga kunonya era raja-raja, kalau
masih
  berpikir kayak gini harusnya otaknya dimasukkin musium aja.Fatwa pula
  dianggap solusi , udah tau fatwa itu sama sekali tidak mengikat dan
tidak
  ngaruh sama sekali.Kalau kami dulu berpikir seperti anda ngapain
  capek-capek bikin penelitian itu, mana banyak pake uang pribadi lagi.
 
  - Original Message -
  From: Hadi Nugraha [EMAIL PROTECTED]
  Sent: Monday, May 22, 2006 6:41 PM
  Subject: [wanita-muslimah] Re: Puncak = Lokalisasi Zina Arab
 
   Ya, baguslah. Tindak lanjut dari data2 tsb sebaiknya diserahkan pada
  pemkab setempat, agar pihak berwenang bisa mengawasi praktek2 demikian.
Ini
  sangat meresahkan. Masyarakat juga harus mendapat pengarahan dari pemkab
  setempat akan kerugian yg bisa mereka derita akibat resiko dari
perkawinan
  yg tidak tercatat di catatan sipil.
   Menurut berita hari ini di detik.com
 
http://www.detiknews.com/index.php/detik.read/tahun/2006/bulan/05/tgl/22/time/125752/idnews/600012/idkanal/10
   MUI akan mengeluarkan fatwa tentang nikah sirri. Mudah2an saja isinya
  positif, dan bisa mencegah kasus2 semacam di puncak.
  
   Come!! to Bandung http://www.visitbandung.net
  
   --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, He-Man [EMAIL PROTECTED] wrote:
   
Kami membuat data itu tahun 1998-2000 an , ada dua penelitian yang
  kami buat
waktu itu selain beberapa penelitian kecil buat makalah.Yang satu
  tentang
budaya pelacuran di Jawa Barat dimana juga melibatkan pelacur anak
  disana
juga ada data mengenai pelacuran oleh
orang-orang Arab dimana perilaku mereka juga berpengaruh dalam
budaya
pelacuran anak disana, data diambil di sukabumi dan
indramayu.Yangkedua
tentang masalah pekerja perempuan dan posisi mereka dalam ekonomi
  keluarga
yang ini kami mengambil data dari buruh pabrik di daerah banjaran
dan
soreang bekerja sama dengan professor dari deakin university.
   
Jadi ini bukan sekedar gossip di chat room (lagian orang chatting
  emang ada
yang ngebahas ginian) selain kami beberapa lembaga penelitian juga
  pernah
mengumpulkan data tentang ini juga diangkat oleh sejumlah media
massa.


 [Non-text portions of this message have been removed]



 Milis Wanita Muslimah
 Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
 Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
 ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
 Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
 Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
 Milis Keluarga Sejahtera

Re: [wanita-muslimah] Re: Puncak = Lokalisasi Zina Arab

2006-05-19 Terurut Topik He-Man




Makanya saya suruh anda datang dan liat sendiri pas musim haji , main ke
cengkareng
pas kloter yang bawa haji ke Arab pulang , muka arab bersileweran.Muka orang
Arab itu beda dengan orang Parsi.Tidak peduli mereka pakai dalil apa tapi
yang
pasti itu dilakukan secara besar-besaran bukan satu dua orang saja.Bila cuma
satu
dua orang bolehlah anda sebut itu perilaku oknum , tapi ini mencapai ratusan
kasus
per tahun.Makanya sekali lagi saya katakan turun ke lapangan, jangan cuma
baca
buku atau majalah buat liat realitas sebenarnya.

Anda kira orang Arab yang mengamalkan mazhab wahaby itu suci-suci apa , lha
jamaah
haji perempuan aja suka diwanti-wanti jangan pergi keluar sendirian , kalau
naik taksi
usahakan suami naik duluan dan keluar belakangan dll.Soalnya pemerkosa
berkeliaran.

- Original Message -
From: Hadi Nugraha [EMAIL PROTECTED]
To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Sent: Friday, May 19, 2006 10:22 AM
Subject: [wanita-muslimah] Re: Puncak = Lokalisasi Zina Arab


. Dengan alasan, orang arab bukanlah pemeluk syiah yg membolehkan
pengikutnya untuk bermut'ah, dan larangan itu - menurut saya (di imel lain)
begitu tegas.








Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment 








  
  
SPONSORED LINKS
  
  
  

Women
  
  
Islam
  
  
Muslimah
  
  


Women in islam
  

   
  







  
  
  YAHOO! GROUPS LINKS



  Visit your group "wanita-muslimah" on the web.
  To unsubscribe from this group, send an email to:[EMAIL PROTECTED]
  Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of Service.



  











Re: [wanita-muslimah] Re: Puncak = Lokalisasi Zina Arab

2006-05-19 Terurut Topik He-Man




Lha kan anda ngotot mereka orang Iran/Parsi...Mengapa anda tidak
berani buktikan sendiri mereka orang Arab Teluk, saya katakan sekali
lagi jumlah mereka ratusan bukan satu dua orang saja.Wisata seks
adalah menu wisata favorit turis Arab.

Di negri asalnya memperkosa TKW , di negri ini mezinahi anak kecil.
Dan semuanya berlindung di balik dalil agama.

- Original Message -
From: Hadi Nugraha [EMAIL PROTECTED]
To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Sent: Friday, May 19, 2006 6:11 PM
Subject: [wanita-muslimah] Re: Puncak = Lokalisasi Zina Arab


 Memang kamu siapa beraninya suruh2 saya?
 Kl pun saya ngecek, maka butuh berapa kali musim haji utk memastikan yg
datang itu bukan orang yg sama.








Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment 








  
  
SPONSORED LINKS
  
  
  

Women
  
  
Islam
  
  
Muslimah
  
  


Women in islam
  

   
  







  
  
  YAHOO! GROUPS LINKS



  Visit your group "wanita-muslimah" on the web.
  To unsubscribe from this group, send an email to:[EMAIL PROTECTED]
  Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of Service.