Re: Re[2]: [wanita-muslimah] ATM Kondom, Perlukah?

2006-01-16 Terurut Topik L.Meilany
Di indonesia, barang2 yg murah meriah, gratisan cepet laris manis.
Meski nanti gak tahu untuk apa?
:-))

salam
l.meilany

- Original Message - 
  From: Ambon 
  To: wanita-muslimah@yahoogroups.com 
  Sent: Sunday, January 15, 2006 6:33 AM
  Subject: Re: Re[2]: [wanita-muslimah] ATM Kondom, Perlukah?


  Belum juga selesai soal kondom, konon beritanya semua telah terjual habis. 
  Maklumlah lagi bulan purnama.

  - Original Message - 
  From: Donnie [EMAIL PROTECTED]
  To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
  Sent: Thursday, January 12, 2006 5:45 AM
  Subject: Re: Re[2]: [wanita-muslimah] ATM Kondom, Perlukah?



  
   Ass. Wr. Wb
   Wa'alaikumsalam Wr wb
  
  
   Salam kenal..
   Salam kenal balik mas
  
   Seks Bebas sudah menjadi fakta..itu betul..
   Adanya ATM Kondom membuat seks bebas akan makin
   cepat merajalela (banjir
   bandang)..sangat mungkin...
   
   hmm... untuk membuat kesimpulan kausalitas saya pikir
   kita harus lebih berhati-hati daripada asumsi saja...
   ada kriteria-kriteria minimal kalau kita bisa bilang
   hal itu.
  
   dengan adanya mesin itu yang untung produsen mesin
   dan kondom...jelas dong
   ...:-)
   =
   Agree there is no such free lunch...
   Siapa yang paling diuntungkan dengan merebaknya flu
   burung? tentu pengusaha vaksin.  Siapa yang paling
   diuntungkan dengan tingginya kasus demam berdarah?
   tentu produsen dan pengusaha obat nyamuk.
   Siapa yang diuntungkan dengan isu formalin? tentu
   produsen pengawet yang dianggap aman dan efektif.
   Tapi apakah kemudian kita membuat teori konspirasi
   bahwa produsen itu yang menyebabkan tingginya demam
   berdarah, atau penyebaran flu burung?
  
   Mereka adalah businessman, mereka melihat kesempatan
   dan memanfaatkan.  meskipun secara politis mereka bisa
   mempunyai pengaruhi pembuatan kebijakan.  Tidak semua
   pembuat kebijakan dan peneliti yang meneliti
   keefektifan sebuah produk intervensi bisa dibeli oleh
   mereka.
  
  
  
  
Apa kita bisa membuat ke 12 juta orang tersebut
   tidak
melakukan hubungan seks diluar berganti pasangan?.
Pikiran bodoh saya bilang impossible.
  
   Saya yakin ke 12 juta orang tersebut tidak serentak
   waktu jadi pecandu seks
   bebas...
   seyakin bahwa ke dua belas orang tersbut segera
   menggunakan kondom..pada
   saat melakukan seks bebasnya..walaupun masing-masing
   punya ATM kondom :-)
   ==
   That is the point..
   anda sudah menjawab sendiri...
   tidak serentak ke 12 juta menjadi pecandu seks
   tidak serentak ke 12 juta mau menggunakan kondom..
  
   So bagaimana anda bisa mengkaitkan antara kondom
   menyebabkan seks bebas??
  
  
   wong membuat orang untuk memakai kondom saat ini amat
   sangat susah.. banyak kendalanya mas, malas lah, tidak
   enak lah, malu lah, nggak nyaman lah.. dan sederet
   alasan lainnya (ini berdasar data dilapangan hasil
   survei perilaku lho), dan ini masih menjadi kendala
   dalam pemasaran kondom (bahkan dinegara maju/barat
   sekalipun)
  
   Banyak alasan orang untuk melakukan/tidak melakukan
   hubungan seks dan itu tidak bisa disimplifikasikan
   dengan ada/tidak adanya kondom secara bebas...
  
   Tapi yang pasti.. (berdasar data dilapangan, dengan
   melalui survei perilaku beresiko... kelompok2 yang
   ssaya sebutkan diatas memang kelompok yang sebagian
   besar mempunyai resiko tertular HIV/AIDS karena
   kebanyakan mereka mempunyai perilaku multi partner.
   Jadi kebutuhan untuk mencegah penularan HIV dengan
   kondom ada disana.  Itulah kenapa kebijakan itu
   diambil (berdasarkan kebutuhan, bukan asumsi).
  
  
   Sama dengan pertanyaan saya...berapa lama kita bisa
   memaksa mereka semua
   menggunakan kondom pada saat berganti2 pasangan
   seks...:-)
   Bagaimana Thailand bisa mulai mengontrol HIV
   dinegaranya? dengan kondom mas...
   Bagaimana Uganda (salah satu negara yang paling parah
   terkena dampak HIV) berhasil mengontrol HIV (uganda
   juga salah satu contoh sukses keberhasilan
   pengendalian HIV)? disamping strategi Abstinence, Be
   faithful, mereka juga sukses melakukan promosi kondom.
  
   Thailand mungkin dianggap negara dengan seks bebas dan
   bukan muslim, tapi itu membuktikan bahwa kondom works,
   Uganda adalah salah satu negara dengan populasi
   muslim yang signifikan
  
   seharusnya yang dicegah itu perbuatan
   buruknya...bukan dampak buruk dari
   perbuatan buruk...
   termasuk dengan tidak memfasilitasi perbuatan
   tersebut...biasanya perbuatan
   buruk kalau difasilitasi bisa jadi dianggap benar..
   oleh karena itu..stuju dgn mba wida  say no to atm
   kondom...
   ==
   Mas Anda mengenal istilah externalitas nggak?  Ini
   berarti manfaat yang didapatkan oleh sebuah intervensi
   tidak melulu dirasakan oleh orang yang mendapatkan
   tapi oleh orang lain disekitarnya.   Promosi kondom
   melindungi orang disekitar resiko tinggi (istri,
   pasangan, anak)  (affected population) agar

Re: Re[2]: [wanita-muslimah] ATM Kondom, Perlukah?

2006-01-16 Terurut Topik L.Meilany
Nimbrung ;
Seksbebas sudah marak sejak dulu kala.
Cuma saja sekarang lebih keliatan karena faktor 'keterbukaan', globalisasi.
Media cetak, televisi, buku2 bisa bebas merdeka bersuara dan menceritakan 
perihal ini, 
tanpa filter.
Bahkan ada majalah yg isinya kebanyakan masalah seputar seks [ lisensi luar] 
bisa beredar 
di indonesia dan malaysia, yg mayoritas islam.
Padahal di Singapura sendiri dilarang.

menurut saya :
Yg sangat mendesak adalah menengok kembali sistim pendidikan.
Bagaimana efektifitas pelajaran agama, budi pekerti, pendidikan di rumah.
Sehingga dapat meminimalkan pengaruh jahat - dekadensi moral seperti yg 
ditengarai saat ini..

Salam
l.meilany 

  - Original Message - 
  From: [EMAIL PROTECTED] 
  To: wanita-muslimah@yahoogroups.com 
  Sent: Wednesday, January 11, 2006 12:49 PM
  Subject: Re: Re[2]: [wanita-muslimah] ATM Kondom, Perlukah?


  Mungkin itulah bedanya antara saya dan anda bung Eko. Anda mengatakan 
  bahwa seks bebas itu adalah fakta. Saya menganggap seks bebas itu saat in 
  baru berupa gejala yang mengarah ke sana. Faktanya masih sangat sedikit 
  yang melakukannya dibandingkan yang tidak melakukannya. Itupun masih 
  sembunyi-sembunyi karena malu. Oleh karenanya saya tidak ingin memberikan 
  percepatan bagi budaya seks bebas untuk menjadi besar di masyarakat 
  Indonesia. Sekalipun fasilitas seperti warnet, penjualan VCD porno, 
  buku-buku semacam undercover, tayangan2 seks tengah malam, sudah 
  memberikan percepatan tertentu bagi berkembangnya seks bebas di masyarakat 
  Indonesia. Apalagi jika disediakan fasilitas ATM Kondom ini. Dengan adanya 
  fasilitas ATM Kondom ini, jangan lagi kita berfikir mengurangi seks bebas 
  setelah itu, kita justru akan menjadikannya banjir bandang. Tidak akan 
  pernah sanggup untuk kita kurangi kembali. Sekali pintunya dibuka, kita 
  tidak akan pernah sanggup untuk menutupnya kembali. 

  Jika budaya seks bebas itu telah menjadi besar di masyarakat Indonesia, 
  maka penanganan HIV / AIDS akan menjadi jauh lebih rumit dan lebih susah 
  lagi. Jadi jangan dibuka pintunya. Say NO to ATM Kondom!





  Eko Bambang Subiyantoro [EMAIL PROTECTED] 
  Sent by: wanita-muslimah@yahoogroups.com
  01/11/2006 11:29 AM
  Please respond to
  wanita-muslimah@yahoogroups.com


  To
  [EMAIL PROTECTED] wanita-muslimah@yahoogroups.com
  cc

  Subject
  Re[2]: [wanita-muslimah] ATM Kondom, Perlukah?






  Mbak Wida,
  Tidak sederhana itu, mengkorelasikan hancurnya generasi muda dengan
  ATM Kondom. Mbak Wida, Seks Bebas terjadi bukan karena ATM Kondom.
  ATM Kondom justru hadir menjadi salah satu solusi (bukan satu-satunya)
  pencegahan penularan PMS termasuk HIV AIDS. ATM Kondom sebaiknya tidak 
  dilihat sebagai
  legalisasi seks bebas, tetapi sebagai langkah meminimalisir kerentanan
  tertularnya PMS / HIV AIDS tadi. Mas Donnie secara panjang lebar sudah 
  cukup menjelaskan tentang
  strategi penanganan HIV AIDS, melalui ATM Kondom.

  Mbak Wida, seks bebas bukan lagi wacana, tetapi fakta. Tidak hanya
  anak-anak remaja orang dewasapun juga banyak melakukan seks
  bebas. Intervensi moral, agama bahkan pendidikan seks yang
  bertanggungjawab saja gagal untuk mencegah seks bebas. Ini sekaligus
  menjawab pertanyaan mas donnie. Pendapat saya,
  sambil kita bersama-sama mengurangi seks bebas, yang bisa kita lakukan
  adalah mengurangi dampak buruknya, yang jelas nyata sperti PMS,
  kesehatan reproduksi dan sebagainya. Bagi saya ini perlu, karena
  mengurangi perilaku seks bebas tidak bisa secepat membalikkan tangan.
  Ada proses yang terus menerus berlangsung, namun dalam proses itu kita
  tidak bisa menghindarkan adanya penularan, nah itulah yang kita cegah.


  salam,

  Eko Bambang S






  Monday, January 9, 2006, 11:15:44 AM, you wrote:

   ATM Kondom hanya akan membuat anak-anak SMA dan Mahasiswa yang 
  berpacaran
   melakukan seks bebas. Setelah mereka teracuni situs-situs porno di 
  warnet,
   atau penjualan VCD porno yang semakin bebas, maka mereka akan 
  mencobanyan
   sendiri. Mereka pikir it's fun! Worth to try! Masa bodoh dengan 
   berikutnya. Negara maju saja begitu bebas. Kenapa kita tidak? Kita 
  sedang
   menuju kemajuan! 

   Dan generasi muda kita akan semakin hancur cur cur currr!!! 
  Percayalah!!!

   Tidak perlu teori muluk2 untuk melihat kehancuran generasi muda 
  Indonesia
   akibat pornografi dan kemudahan fasilitas seks bebas macam ATM Kondom. 
  Dan
   kalau generasi mudanya saja sudah rusak, apa yang bisa kita lihat 
  sebagai
   masa depan kita, bangsa Indonesia? Buram! Gelap!

   Narkoba. Seks bebas. Hura-hura. Dugem. Tawuran. Pengangguran. Preman. 
  Apa
   lagi? Oh generasi muda Indonesia 




   Donnie [EMAIL PROTECTED] 
   Sent by: wanita-muslimah@yahoogroups.com
   01/09/2006 10:49 AM
   Please respond to
   wanita-muslimah@yahoogroups.com


   To
   wanita-muslimah@yahoogroups.com
   cc

   Subject
   Re: [wanita-muslimah] ATM Kondom, Perlukah?








   Alkisah... (cerita sebelum Helm jadi

Re: Re[2]: [wanita-muslimah] ATM Kondom, Perlukah?

2006-01-16 Terurut Topik Wida . Kusuma
Hayo jangan bawa-bawa agama. Islam sebagai ajaran sagat keras sekali dalam 
hal zina. Jika memang beredar di Indonesia dan Malaysia, siapa dulu 
penerbitnya? Dan ini membuktikan ada jarak antara Islam dan Umat Islam.

Kalau mau mengacu kepada yang non muslim, acu dong yang Amerika dan Eropa 
itu. Jangan Singapura.

Jika Singapura bisa melarang media porno seperti itu, kenapa Indonesia 
tidak bisa? Ada apa dengan Indonesia? Mungkin kita perlu menyalin 
undang-undang anti media porno di Singapura? Why not?

Setuju dengan menurut anda.

Salam,




L.Meilany [EMAIL PROTECTED] 
Sent by: wanita-muslimah@yahoogroups.com
01/16/2006 09:20 PM
Please respond to
wanita-muslimah@yahoogroups.com


To
wanita-muslimah@yahoogroups.com
cc

Subject
Re: Re[2]: [wanita-muslimah] ATM Kondom, Perlukah?






Nimbrung ;
Seksbebas sudah marak sejak dulu kala.
Cuma saja sekarang lebih keliatan karena faktor 'keterbukaan', 
globalisasi.
Media cetak, televisi, buku2 bisa bebas merdeka bersuara dan menceritakan 
perihal ini, 
tanpa filter.
Bahkan ada majalah yg isinya kebanyakan masalah seputar seks [ lisensi 
luar] bisa beredar 
di indonesia dan malaysia, yg mayoritas islam.
Padahal di Singapura sendiri dilarang.

menurut saya :
Yg sangat mendesak adalah menengok kembali sistim pendidikan.
Bagaimana efektifitas pelajaran agama, budi pekerti, pendidikan di rumah.
Sehingga dapat meminimalkan pengaruh jahat - dekadensi moral seperti yg 
ditengarai saat ini..

Salam
l.meilany 


  [Non-text portions of this message have been removed]




  Milis Wanita Muslimah
  Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
  Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
  ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
  Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
  Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
  Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
  Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

  This mailing list has a special spell casted to reject any attachment 
 
  Yahoo! Groups Links



 




[Non-text portions of this message have been removed]




Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment  

Yahoo! Groups Links



 





[Non-text portions of this message have been removed]



 Yahoo! Groups Sponsor ~-- 
Join modern day disciples reach the disfigured and poor with hope and healing
http://us.click.yahoo.com/lMct6A/Vp3LAA/i1hLAA/aYWolB/TM
~- 

Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment  
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




Re: Re[2]: [wanita-muslimah] ATM Kondom, Perlukah?

2006-01-13 Terurut Topik Ary Setijadi Prihatmanto
Saya kira kita sepakat dengan mas Wida dalam hal ini. Hanya menurut saya
kita memang harus hati-hati memilah-milah mana yang harus dilarang mana yang
harus dicegah eksesnya.

Kalau kita turun ke masyarakat golongan mayoritas (yang tentu saja beragama
islam),
kita sebetulnya akan menghadapi masyarakat yang dasarnya terbuka terhadap
seks.
Dan ini bukan perkara baru, tapi sudah merupakan perkara lama.
Jadi memahami fakta bahwa perkara ini sudah ada di masyarakat, skala-nya dan
akibat-akibatnya (infonya mas Donnie itu luar biasa) kita bisa melihat
proporsi aksi yang harus kita ambil antara mengobati gejala dan efek
samping, mengobati penyakitnya dan mencegah penyakit. Kita tidak perlu
fatalistis untuk hanya mencegah dan mengobati saja tapi semuanya harus
dilakukan.

Kadang-kadang minum obat juga harus mau menerima ekses obat itu sebelum pada
akhirnya sembuh.
He he he he kayaknya Bang Yos akan nimpali kecuali pake air kelapa. ;)
setuju Bang Yos, sayangnya air kelapa-nya nggak ada...adanya obat
eksperimental yang ketika diminum badannya meriang-meriang, muntah2, rambut
rontokmudah2-an Allah meridhai ikhtiar kita ini dengan menganugerahkan
kesembuhan

Kira-kira begitu bang Wida(hmmm...ini kayaknya lebih cocok lebih
berirama...).

Salam
Ary


- Original Message - 
From: [EMAIL PROTECTED]
To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Sent: Friday, January 13, 2006 7:39 AM
Subject: Re: Re[2]: [wanita-muslimah] ATM Kondom, Perlukah?


 Pendapat yang sangat baik. Terimakasih atas masukannya. Saya juga masih
 perlu banyak belajar.

 Pendapat saya berdasarkan keprihatinan saya akan semakin bebasnya remaja
 sekarang dalam hal seks dibandingkan generasi saya dahulu. Contohnya Kasus
 VCD Mahasiswa Itenas merupakan puncak gunung es dari badan gunung di bawah
 air yang tidak terlihat. Realita di bawah sana lebih besar dari yang
 terpublikasikan. Dan penolakan saya adalah berdasarkan keprihatinan bahwa
 gejala ini kelak akan semakin membesar. Bagaimana dengan pelajar SMA?

 Mungkin saya tidak perlu terlalu keras menolaknya jika ATM itu diletakkan
 di lokasi tertentu (mis. prostitusi). Di awal, mungkin akan taat dengan
 pemberlakuan lokasi yang disepakati. Tetapi jika berikutnya pebisnis ATM
 Kondom itu mencoba untuk memperluas marketnya dengan meletakkan di tempat
 umum. Maka hukum dan aparat belum tentu bertindak tegas untuk
 menghilangkannya. Atau akan dibuat opini untuk mendukung penempatan di
 tempat umum itu. Pada akhirnya, ada kemungkinan lokasi ATM itu menyebar
 lebih luas dari tujuan semula. Dan biasanya, semuanya akan diam dari
 mencoba mentertibkan kesalahan ini. Maka ketentuan lokasi untuk mencegah
 penyalah gunaan mesin ATM itu menjadi tidak berarti. Bisnis memang seperti
 itu. Pertimbangan moral seringkali dikorbankan. Padahal taruhannya adalah
 generasi muda kita. Adik-adik kita atau bahkan anak-anak kita sendiri.

 Sama halnya dengan percobaan penerbitan majalah Playboy edisi Indonesia.
 Awalnya seluruh anggota DPR akan memberikan batasan Sesuai norma
 Indonesia dan ketimuran. Padahal norma yang dimaksud jika sudah masuk
 majalah Playboy sudah sangat luntur sekali. Tetapi okelah, yang penting
 terbit dahulu pikir sang penerbit. Ada urusan uang di sini. Namun apa yang
 terjadi kemudian? Majalah PB edisi Indonesia itu akan mulai sedikit demi
 sedikit menjadi model Amerika! Tidak percaya? Tetapi begitulah sifat
 bisnis yang sudah jarang mengindahkan moral. Padahal sekali lagi,
 taruhannya adalah adik-adik kita atau bahkan anak-anak kita sendiri.

 Kira-kira itulah alasan saya, mengapa saya lebih baik menolak dari pada
 memberikan batasan-batasan. Karena sifat pebisnis itu akan cenderung
 selalu melanggar batasan-batasan semula demi memperbanyak market mereka.
 Dan biasanya... yang selalu membela mereka di awal-awal dengan memberikan
 batasan-batasan kemudian akan diam. Tinggallah ketelanjuran ini menjadi
 petaka bagi generasi muda kita.

 Sepertinya seperti itulah yang terjadi setiap kali kita mencoba memberikan
 batasan bagi bisnis yang sebetulnya melanggar norma-norma agama atau adab
 budaya ketimuran kita. Pada akhirnya kita akan mengorbankan norma, adab
 dan budaya ketimuran kita. Pasrah saja dengan keterlanjuran. Dan saya akan
 berkata saat itu, sekali pintunya dibuka... tidak akan bisa ditutup
 kembali. Semoga saja tidak akan terjadi. Saya betul-betul prihatin.

 Maaf, tanpa data. 8-)




 Donnie [EMAIL PROTECTED]
 Sent by: wanita-muslimah@yahoogroups.com
 01/13/2006 12:11 PM
 Please respond to
 wanita-muslimah@yahoogroups.com


 To
 wanita-muslimah@yahoogroups.com
 cc

 Subject
 Re: Re[2]: [wanita-muslimah] ATM Kondom, Perlukah?







 mas Arcon dan pak Wida,

 Mungkin mas Ary juga pernah menjelaskan, dan saya juga
 sudah mencoba menjelaskan dalam posting sebelumnya,
 terutama setelah pak Wida menjelaskan background dia.

 Istilah pokoknya  bukan karena saya mengangap bahwa
 pak Wida sebagai wakil agama vis a vis dengan saya
 yang non agama.  Justru saya merasa diskusi saya
 selama ini tidak

Re: Re[2]: [wanita-muslimah] ATM Kondom, Perlukah?

2006-01-12 Terurut Topik Donnie


mbak Wida
Jika anda mau lebih sedikit open mind, kita bisa lebih
belajar bersama untuk memecahkan masalah ini dengan
solusi yang konstruktif, bukan dengan jawaban
pokoknya.
Satu hal yang mendasar adalah kita semua ingin kondisi
yang lebih baik bagi kemanusiaan.  
Saya pikir anda setuju dengan hal itu.  Seperti 
banyak teman disini juga bilang, saya dan anda juga
bilang, kita semua tidak suka pornografi, eksploitasi
perempuan dll.

Tapi realitas dunia ini terlalu kompleks, dan apa yang
tampak dan tertangkap oleh indera kita tidak
sesederhana gambar yang kita tangkap, underlying cause
seringkali tidak kasat mata dan dengan mudah diukur
magnitudenya maupun causal effectnya . 
Realitas sosial tidak mudah didekati dengan model
matematis, seperti anda membuat model matematis untuk
meningkatkan safety factor.  

Seringkali sekuensi logis matematis tidak sejalan
dengan sekuensi logis realitas sosial, atau kalau
boleh dibuat dengan kalimat lain, seringkali ada
mekanisme yang tidak tampak diantara dua variabel yang
sepertinya punya sekuensi logis sebab akibat (seperti
halnya kondom akan menyebabkan meningkatnya perilaku
seks bebas).  Kenapa saya berani mengatakan demikian,
karena bukti-bukti ilmiah dengan metode yang telah
standard sampai saat ini tidak menunjukkan apa yang
anda asumsikan.  Bagi saya itulah fakta atau bukti.  

Tapi jika anda telah memilih sikap untuk pokoknya
sayapun tidak bisa memaksa dan menghargai pilihan
anda.  Yang saya sesalkan hanyalah tidak adanya solusi
konstruktif yang operasional bagi masalah ini. 

Dan dalam kasus AIDS, mungkin kita harus menunggu
kondisinya seperti di Afrika sampai kita sadar bahwa
kita terlambat untuk itu.  
Ada pepatah pengalaman adalah pembelajaran yang paling
berharga, akan tetapi harga yang harus dibayar
sangatlah mahal.  Akan lebih murah (dan mungkin lebih
bijaksana)  apabila kita bisa dan mau belajar dari
pengalaman orang/negara lain, for better or worse.

regards,
Donnie


=
--- [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Saya rasa saya tidak emosi bung Ayeye. Saya tidak
 menanggapi lagi thread 
 ini (dan akhirnya kali ini saya terpaksa menjelaskan
 posisi saya) karena 
 saya rasa saya sudah menjelaskan alasan penolakan
 saya atas subject ini. 
 Jika anda mengharapkan data, saya mungkin tidak akan
 bisa memberikan data 
 yang diminta karena pekerjaan saya tidak di situ.
 Atau saya tidak terlalu 
 berminat menganalisa data-data itu. Tetapi bagi saya
 data-data itu 
 bukanlah segalanya dalam analisa perilaku sosial.
 Tidak sebagaimana ilmu 
 eksakta atau fisik. Para pengamat sosial yang
 mendasarkan analisanya dari 
 data-data, kemudian ketika analisanya salah sering
 kali mengatakan ada 
 kesalahan dari data-data yang dia pakai. Atau
 data-data yang dipakai belum 
 menyeluruh. Atau ada parameter-parameter lain yang
 belum diperhatikan.
 
 Jadi sebelum para analis sosial itu berkata
 demikian, saya akan menutup 
 pintu itu rapat-rapat dan tidak akan mentolerir
 kesalahan mereka dengan 
 akibat meluasnya seks bebas di masayarakat
 Indonesia. Ini bukanlah sesuatu 
 hal yang mudah untuk dipertaruhkan. Sebisa mungkin
 harus dicegah 
 terjadinya. Tidak boleh berspekulasi. Saya katakan,
 sekali pintunya dibuka 
 ia tidak akan pernah bisa ditutup lagi selamanya.
 Jadi, jangan buka 
 pintunya.
 
 Sebagai seorang sarjana teknik, saya memang selalu
 berfikir Safety Factor 
 dalam setiap analisis. Maka dalam hal ini saya
 menerapkan SF yang sangat 
 besar. Saya tidak ingin ambil resiko. Sebelum ada
 suatu hal yang bisa 
 membuat saya melihat bahwa pilihan ini tidak akan
 mengarah kepada seks 
 bebas bagi masyarakat Indonesia. Oh ya... mungkin
 saya adalah seorang yang 
 masih kolot memegang nilai-nilai agama atau adab
 ketimuran. Tetapi saya 
 memang sangat tidak ingin melihat bangsa ini hancur
 akibat perzinaan yang 
 meraja lela. Saya tidak akan membuka keran ke arah
 sana sama sekali. 
 Bangsa ini sudah babak belur dengan citra negara
 terkorup no 2. Dan itu 
 semua di alamatkan ke umat Islam yang mayoritas di
 negara ini. Lalu apa 
 jadinya bangsa ini jika kemudian menjadi negara seks
 bebas no 2 juga di 
 dunia? Tidak! Hal ini harus dicegah sekuat tenaga.
 
 Jadi, selama saya belum bisa melihat bahwa pilihan
 ini tidak akan mengarah 
 kepada perilaku seks bebas yang semakin buas di
 negeri ini, saya tidak 
 akan mendukung pilihan ini. Bahayanya jauh lebih
 besar dari pada 
 manfaatnya.
 
 Salaam...
 
 
 
 
 ayeye [EMAIL PROTECTED] 
 Sent by: wanita-muslimah@yahoogroups.com
 01/12/2006 01:19 AM
 Please respond to
 wanita-muslimah@yahoogroups.com
 
 
 To
 WM wanita-muslimah@yahoogroups.com
 cc
 
 Subject
 Re: Re[2]: [wanita-muslimah] ATM Kondom, Perlukah?
 
 
 
 
 
 
 Ikut nyimbrung :-)
 
 Mbak atau Mas Wida boleh saja mempunyai pendapat
 bahwa
 dengan diadakan ATM Kondom, budaya seks bebas akan
 semakin besar. Tetapi hingga sekarang pendapat Anda
 belum didasari atas argumentasi yang memadai dan
 malahan ingin menutupi diskusi dengan nada emosional
 dan berkeras

Re: Re[2]: [wanita-muslimah] ATM Kondom, Perlukah?

2006-01-12 Terurut Topik Firman Gunawan

- Original Message - 
From: He-Man [EMAIL PROTECTED]


 Kondom adalah alat pencegah kehamilan bukan promosi seks.Baik ada atau
 tidak adanya kondom tidak berpengaruh pada seks bebas.Seks bebas adalah
 ekses globalisasi dan modernisasi bukan ekses dari kondom.

Yup..setuju..itu fungsi langsungnya...:-)
efek tak langsungnya...alat promosi seks bebas yang lumayan aman..:-)
karena resiko hamil dan hiv berkurang
di dunia promosi..efek samping begini sudah biasa..bisa aman bisa 
berbahaya...
kadang yang orang awam lihat sebagai efek samping mungkin saja sebenarnya 
adalah efek sesungguhnya yang menjadi tujuan:-)


 Saya sudah katakan kemaren ATM Kondom itu bukan program profitable
 justru itu proyek rugi dimana harga kondomnya disubsidi pemerintah.Harga
 normal satu pak kondom itu antara 3500-7500 rupiah sementara di ATM
 Kondom cuma 1500.

kalo disubsidi..produsen tetp ga rugi dong...khan dibayarin pemerintah...


 Ini adalah proyek untuk meminimalisasi penyebaran virus HIV/AIDS bukan
 program kampanye seks.HIV/AIDS itu adalah penyakit menular dan bukan
 cuma ditularkan melalui hubungan sex , tapi juga tranfusi darah , jarum
 suntik,

mana yang dominan nih...kok hanya kondom yang dijadikan alat pencegah sampai 
dibuatkan ATMnya?

 luka dll.Jadi satu orang saja yang terkena maka banyak orang yang bisa
 tertular bahkan yang tidak pernah melakukan seks bebas bahkan tidak
 pernah melakukan hubungan seks sama sekali.Bahkan anda juga bisa
 saja terkena tanpa sengaja.

kalo tertular akibat melakukan seks bebas...Insya Allah tidak..tapi kalau 
tertular karena hal lain
mungkin itu sudah kehendak Allah SWT..tapi sy tetap berdoa supaya tidak 
kena...:-)


 Dan kampanye penggunaan kondom adalah kampanye untuk meminimalisasi
 penularan virus HIV/AID ini sekali lagi meminimalisasi bukan mencegah.

bisa jadi menjadi kampanye seks bebas juga..secara tidak langsungkrn 
resiko penularan HIV minim (seperti yg anda katakan)..
dan mungkin mencegah kehamilaman deh..:-)
spt sy bilang di e-mail terdahulu..cegah perbuatan buruknya bukan mencegah 
akibat buruk dari perbuatan buruk...
atau berharap hasil baik dari perbuatan yang buruk...ga bakalan bisa...:-)

 Tapi ini lebih baik daripada tidak melakukan apa-apa sama sekali.

:-)sebetulnya..banyak yang sudah melakukan apa-apa..tanpa 
promosi/sosialisasi seperti ATM kondom ini...
melakukan apa-apapun harus dilihat juga sudah tepat apa belum..jangan-jangan 
malah memperparah keadaan :-)


 - Original Message -
 From: Firman Gunawan [EMAIL PROTECTED]
 To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
 Sent: Wednesday, January 11, 2006 3:54 PM
 Subject: Re: Re[2]: [wanita-muslimah] ATM Kondom, Perlukah?


 Ass. Wr. Wb

 Salam kenal..

 Seks Bebas sudah menjadi fakta..itu betul..
 Adanya ATM Kondom membuat seks bebas akan makin cepat merajalela (banjir
 bandang)..sangat mungkin...
 dengan adanya mesin itu yang untung produsen mesin dan kondom...jelas 
 dong
 ...:-)





 Milis Wanita Muslimah
 Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
 Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
 ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
 Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
 Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
 Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
 Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

 This mailing list has a special spell casted to reject any attachment 
 Yahoo! Groups Links





 



 Yahoo! Groups Sponsor ~-- 
Join modern day disciples reach the disfigured and poor with hope and healing
http://us.click.yahoo.com/lMct6A/Vp3LAA/i1hLAA/aYWolB/TM
~- 

Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment  
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




Re: Re[2]: [wanita-muslimah] ATM Kondom, Perlukah?

2006-01-12 Terurut Topik Firman Gunawan

- Original Message - 
From: [EMAIL PROTECTED]

 Sebagai seorang sarjana teknik, saya memang selalu berfikir Safety Factor
 dalam setiap analisis. Maka dalam hal ini saya menerapkan SF yang sangat
 besar. Saya tidak ingin ambil resiko. Sebelum ada suatu hal yang bisa
 membuat saya melihat bahwa pilihan ini tidak akan mengarah kepada seks
 bebas bagi masyarakat Indonesia. Oh ya... mungkin saya adalah seorang yang
 masih kolot memegang nilai-nilai agama atau adab ketimuran.

Memegang nilai agama itu..bukan kolot bu :-)itu bagus..sudah jarang yang 
seperti itu..

 Tetapi saya
 memang sangat tidak ingin melihat bangsa ini hancur akibat perzinaan yang
 meraja lela. Saya tidak akan membuka keran ke arah sana sama sekali.
 Bangsa ini sudah babak belur dengan citra negara terkorup no 2. Dan itu
 semua di alamatkan ke umat Islam yang mayoritas di negara ini. Lalu apa
 jadinya bangsa ini jika kemudian menjadi negara seks bebas no 2 juga di
 dunia? Tidak! Hal ini harus dicegah sekuat tenaga.

Nah..ini dia...sepertinya ada gejala menggiring negri ini yang mayoritas 
muslim
menjadi negara muslim yang menganut seks bebas:-)


 Jadi, selama saya belum bisa melihat bahwa pilihan ini tidak akan mengarah
 kepada perilaku seks bebas yang semakin buas di negeri ini, saya tidak
 akan mendukung pilihan ini. Bahayanya jauh lebih besar dari pada
 manfaatnya.

Setuju lah
btw..nama milisnya wanita muslimah..kok banyak masnya yach...:-) surprise 
juga..



 Salaam...








 Milis Wanita Muslimah
 Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
 Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
 ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
 Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
 Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
 Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
 Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

 This mailing list has a special spell casted to reject any attachment 
 Yahoo! Groups Links





 



 Yahoo! Groups Sponsor ~-- 
Join modern day disciples reach the disfigured and poor with hope and healing
http://us.click.yahoo.com/lMct6A/Vp3LAA/i1hLAA/aYWolB/TM
~- 

Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment  
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




Re: Re[2]: [wanita-muslimah] ATM Kondom, Perlukah?

2006-01-12 Terurut Topik Rudyanto Arief
Nggak banyak mas saja, berita otomotif, satwa, sepakbola juga laku:-)

- Original Message -
From: Firman Gunawan [EMAIL PROTECTED]
To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Sent: Thursday, January 12, 2006 8:27 AM
Subject: Re: Re[2]: [wanita-muslimah] ATM Kondom, Perlukah?



 - Original Message -
 From: [EMAIL PROTECTED]
 
  Sebagai seorang sarjana teknik, saya memang selalu berfikir Safety
Factor
  dalam setiap analisis. Maka dalam hal ini saya menerapkan SF yang sangat
  besar. Saya tidak ingin ambil resiko. Sebelum ada suatu hal yang bisa
  membuat saya melihat bahwa pilihan ini tidak akan mengarah kepada seks
  bebas bagi masyarakat Indonesia. Oh ya... mungkin saya adalah seorang
yang
  masih kolot memegang nilai-nilai agama atau adab ketimuran.

 Memegang nilai agama itu..bukan kolot bu :-)itu bagus..sudah jarang
yang
 seperti itu..

  Tetapi saya
  memang sangat tidak ingin melihat bangsa ini hancur akibat perzinaan
yang
  meraja lela. Saya tidak akan membuka keran ke arah sana sama sekali.
  Bangsa ini sudah babak belur dengan citra negara terkorup no 2. Dan itu
  semua di alamatkan ke umat Islam yang mayoritas di negara ini. Lalu apa
  jadinya bangsa ini jika kemudian menjadi negara seks bebas no 2 juga di
  dunia? Tidak! Hal ini harus dicegah sekuat tenaga.

 Nah..ini dia...sepertinya ada gejala menggiring negri ini yang mayoritas
 muslim
 menjadi negara muslim yang menganut seks bebas:-)

 
  Jadi, selama saya belum bisa melihat bahwa pilihan ini tidak akan
mengarah
  kepada perilaku seks bebas yang semakin buas di negeri ini, saya tidak
  akan mendukung pilihan ini. Bahayanya jauh lebih besar dari pada
  manfaatnya.

 Setuju lah
 btw..nama milisnya wanita muslimah..kok banyak masnya yach...:-) surprise
 juga..


 
  Salaam...
 
 
 
 
 
 
 
 
  Milis Wanita Muslimah
  Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
  Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
  ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
  Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
  Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
  Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
  Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com
 
  This mailing list has a special spell casted to reject any attachment

  Yahoo! Groups Links
 
 
 
 
 
 




 Milis Wanita Muslimah
 Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
 Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
 ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
 Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
 Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
 Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
 Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

 This mailing list has a special spell casted to reject any attachment 
 Yahoo! Groups Links









 Yahoo! Groups Sponsor ~-- 
Join modern day disciples reach the disfigured and poor with hope and healing
http://us.click.yahoo.com/lMct6A/Vp3LAA/i1hLAA/aYWolB/TM
~- 

Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment  
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




Re: Re[2]: [wanita-muslimah] ATM Kondom, Perlukah?

2006-01-12 Terurut Topik Wida . Kusuma
Menurut saya kurang baik mengenakan perkataan pokoknya kepada seseorang, 
padahal seseorang itu tidak berkata demikian. Apalagi kalimatnya adalah 
keluar kata pokoknya seolah saya menuliskan kata itu. Beda bukan?

Untuk fakta yang disampaikan oleh bung Donie apakah saya menolak? Bukankah 
saya mengiyakan. Hanya saja saya katakan bahwa fakta itu akan membesar. 
Jika fakta yang diberikan harus saya jawab dengan fakta juga, maka ini 
tidak adil. Tentu yang akan unggul adalah mereka yang memang bergelut di 
bidang itu. Atau menekuni bidang itu. Lalu apakah tidak boleh seseorang 
berpendapat berdasarkan prediksinya. Dengan sedikit informasi yang dia 
miliki?

Penilaian tentang alur logika atau argumentasi yang mapan ini bisa 
subyektif. Apakah saya tidak pernah menyampaikan sama sekali alasan saya 
sebelumnya? Juga ditambahkan setelah itu? Betapapun apa yang saya 
sampaikan?

Saya memang pernah ingin berhenti diskusi thread ini, karena mungkin apa 
yang akan saya sampaikan kemudian cuma mengulang-ulang apa yang sudah 
pernah saya sampaikan. Jadi saya pikir bagi saya kurang efektif. Tetapi 
saya tidak mengajak untuk menghentikan diskusi ini bagi yang lain bukan?

Berarti teman2 mentafsirkan argumen saya sebagai pokoknya? 8-) Betapapun 
yang saya sampaikan, kurang baik rasanya menjudge saya dengan kalimat itu. 
Apalagi saya sendiri kurang suka berkata pokoknya.

Saya wakil agamis? Oh ya, saya mungkin agamis, terlihat mungkin dari 
kalimat saya. Saya memang masih percaya dengan konsep agama, salah satunya 
konsep dosa. Tetapi saya tidak memposisikan teman-teman diskusi sebagai 
non agamis bukan? Bukankah saya hanya menyampaikan pendapat saya? Dan 
tidak pernah menghakimi pendapat teman2? Kalau karena pendapat saya 
beberapa teman menjadi merasa non agamis berarti sebaiknya saya tidak usah 
memberikan pendapat saja?

Salam,




Ari Condro [EMAIL PROTECTED] 
Sent by: wanita-muslimah@yahoogroups.com
01/13/2006 10:08 AM
Please respond to
wanita-muslimah@yahoogroups.com


To
wanita-muslimah@yahoogroups.com
cc

Subject
Re: Re[2]: [wanita-muslimah] ATM Kondom, Perlukah?






Mbak wida memang tidak pernah pakai kata pokoknya secara eksplisit.  Saya
sendiri bertanya tanya kenapa ada impresi seperti itu ?

Ketika saya lihat lagi postingan mbak Wida, nampaknya bermula dari 
postingan
di bawah ini.

1. Ada pilihan kata dan penolakan pada fakta yg diungkap mas Donnie

2. Tidak ada alur logika atau argumentasi yg mapan untuk menegasikan fakta
plus pemikiran yg diuangkap mas donnie sebelumnya, namun langsung meloncat
pada kesimpulan, yang pada intinya menolak.

3. Setelah menjelaskan posisi, ada informasi bahwa akan berhenti diskusi
masalah topik ini.  Namun karena topiknya meamng asik ya akhirnya masih
lanjut juga ...

Btw, itu yg saya tangkap mengapa impresi teman teman pada Wida adalah pola
pikir pokoknya menolak.  Argumen argumen sebelum dan sesudahnya juga
secara gak langsung memposisikan diri sebagai wakil agama dan yg lain non
agamis.

Kalau menurut mbak Wida sendiri bagaimana ???


salam,
Ari Condro

- Original Message -
From: [EMAIL PROTECTED]

Terimakasih atas faktanya bung Donie. Dan fakta itu -menurut pertimbangan
saya- AKAN SEMAKIN BERTAMBAH BESAR dengan diadakannya ATM Kondom. Budaya
seks bebas yang semakin membesar, hanya akan menambah pelaku HIV / AIDS.
Bukan penularan kepada pelaku pasif, melainkan akan menambah banyak pelaku
aktifnya. Cari cara lain untuk HIV / AIDS, tetapi itu bukan ATM Kondom.
...
Saya tidak akan menanggapi lagi thread ini. I think I have made my self
clear enough. Say NO! to ATM Kondom!







Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment  

Yahoo! Groups Links



 





[Non-text portions of this message have been removed]



 Yahoo! Groups Sponsor ~-- 
Join modern day disciples reach the disfigured and poor with hope and healing
http://us.click.yahoo.com/lMct6A/Vp3LAA/i1hLAA/aYWolB/TM
~- 

Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment  
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web

Re[2]: [wanita-muslimah] ATM Kondom, Perlukah?

2006-01-12 Terurut Topik Eko Bambang Subiyantoro

 Mungkin saja remaja itu melakukannya di siang hari. Tetapi ngambil 
 kondomnya kan sembunyi2 di malam hari. Bisa saja toh? Malah kemungkinan
 besar akan seperti itu. Dan siapa bilang remaja zaman sekarang kurang
 ngelayapnya di malam hari? Dugem itu apa? Mahasiswa in the kost? Nah mbak
 Mei belum pernah jadi anak kost yah? 8-)

Mbak Wida apa yang anda kemukakan itu benar dan itu fakta yang
menunjukkan bahwa seks bebas telah ada dan terjadi jauh dari ide munculnya ATM
Kondom muncul. Jadi untuk kesekian kalinya mengkorelasikan antara seks bebas
dan ATM Kondom itu kekeliruan besar dalam cara berpikir.


 Saya melihat stimulus bagi anak remaja ke arah seks bebas sekarang ini
 sangat besar sekali mbak. Pernah dengar berita anak SD nonton VCD porno
 dengan pembantunya? Pernah lihat anak SMP mangkal di warnet? Pernah lihat
 dagangan VCD porno di glodok yang tanpa malu-malu itu bahkan bisa dilihat
 covernya yang saru oleh anak SD yang lewat? Stimulus bagi remaja saat ini
 untuk mengarah ke seks bebas itu sangat luar biasa sekali mbak. 
 Seakan-akan generasi muda kita saat ini tengah digiring untuk menuju seks
 bebas di kemudian hari.

Tontotanan dewasa bagi anak-anak jelas ini melanggar
ketentuan, saya sepakat itu untuk dihindarkan. Namun, nonton VCD Porno, Situs 
Porno itu tidak bisa disamakan dengan
keberadaan ATM Kondom dan orang memakai kondom. Ini beda konteks dan beda 
fungsi.
Jika saya nonton vcd porno, bisa jadi saja mendapat stimulus untuk melakukan 
hubungan
seks, tetapi bisa jadi juga  tidak terpengaruh. Tetapi jika saya
ingin memakai kondom maka saya ingin melakukan hubungan seks itu secara
aman, bukan berniat untuk melakukan hubungan seks, karena saya bisa
melakukan hubungan tanpa kondom.

 ATM kondom hari ini memang baru akan dipasang di daerah prost atau daerah
 merah. Tetapi kalau budaya seks bebas itu sudah meraja lela di remaja
 Indonesia? Lalu bukan lagi demi alasan HIV/AIDS ATM Kondom akan 
 dikampanyekan. Tetapi sudah bergeser menjadi supaya anak remaja kita tidak
 hamil ketika melakukan seks bebas pra nikah.

Bagi saya, membeli kondom di supermarket mungkin jauh lebih mudah daripada di 
ATM
Kondom. Kalau hanya untuk emncegah kehamilan, untuk apa pemerintah
menggalakkan program ATM Kondom, terlalu mahal. Saya kira ini sudah
dipikirkan secara matang. Jadi, fungsi kondom jangan direduksi
sebagai sekedar pencegah kehamilan apalagi mendeskreditkan kondom
sebagai pemicu seks bebas pra nikah, akan terlalu sempit perannya.

Istilah daerah merahpun, bagi saya anda telah mendeskreditkan
perempuan yang berada disitu. Daerah merah adalah tudingan miring.
Sama halnya dengan daerah gelap yang mempunyai konotasi negatif untuk
menyebut daerah-daerah prostitusi. Apa mbak Wida pikir yang menjadi pelacur 
adalah
perempuan yang tidak berbudi? Saya kira Itu stigma kotor yang kita tidak
pernah memahami proses kehidupan mereka. Bagaimana dengan fenomena
trafiking, dimana banyak sekali perempuan dan anak yang dilacurkan dan
banyak didaerah prostitusi, apakah mereka masih kita anggap sebagai
orang-orang hitam, merah yang tidak pantas untuk diperhatikan. Kenapa
tidak menggunakan daerah rentan atau beresiko tinggi, atau katakan
saja sebagai tempat prostitusi, itu jauh lebih baik.

 Mendemo Glodok? Seorang diri? Wah konyol dong saya! Lebih baik undang FPI
 saja untuk obrak-abrik penjualan VCD porno itu. Soale polisi juga sudah
 disumpal dengan doku oleh suplier VCD porno itu.

Sebenarnya Pola pikir mbak Wida ini seperti apa sih? heran. anda menolak seks 
bebas tapi
anda melegalkan kekerasan FPI? Lebih baik tidak ada seks bebas tetapi
ramai dengan kekerasan? Nauzubillah,,Perilaku kekerasan FPI adalah perilaku yang
tidak beradab, tindakan yang keliru. Seburuk apapun hukum atau aparat penegak 
hukum,
itulah yang harus kita gunakan. Kita kontrol
bersama-sama kelakuan hakim atau aparat penegak hukum yang korup dan
menyelewengkan wewenang. Disitulah kita bisa belajar menggunakan hukum sebagai
perangkat yang tepat untuk mencapai keadilan masyarakat, bukan lalu
kita lari ke mekanisme kekerasan.

 Solusi? Saya tidak punya solusi apa-apa kecuali memberantas semua stimulus
 yang saya sebutkan di atas. Apapun solusinya yang kita berikan dalam
 rangka pengobatan atau penanggulangan, tanpa menghilangkan semua stimulus
 itu, itu semua akan sia-sia. Wasting time. Wasting money.



 Salam,

salam juga,

Eko Bambang S




 L.Meilany [EMAIL PROTECTED] 
 Sent by: wanita-muslimah@yahoogroups.com
 01/12/2006 05:50 PM
 Please respond to
 wanita-muslimah@yahoogroups.com


 To
 wanita-muslimah@yahoogroups.com
 cc

 Subject
 Re: [wanita-muslimah] ATM Kondom, Perlukah?





   LM : Bu/Pak Wida inosen sekali :-) sepertinya masalah kondom itu baru
 heboh sekarang. 
   Kenyataannya kondom itu ada/dijual dimana-mana seperti orang jual 
 permen. Kalo saya bilang, 
   orang yg membeli kondom suka malu2, bukankah demikian juga perempuan yg
 membeli pembalut, 
   di warung rokok dengan penjualnya yg pria. ATM kondom sepertinya serupa
 saja dengan ATM 

Re: Re[2]: [wanita-muslimah] ATM Kondom, Perlukah?

2006-01-12 Terurut Topik Wida . Kusuma
Saya tidak menutup mata bahwa seks bebas telah ada sebelum ide ATM Kondom. 
Bukankah saya pernah mengatakan bahwa bagi saya hari ini seks bebas itu 
masih cukup kecil. Yang saya khawatirkan, dengan keberadaan ATM Kondom 
itu, seks bebas di kalangan remaja akan semakin meningkat. Apalagi 
stimulus ke arah sana semakin besar hari ini.

Nah, saya hanya mengulang-ulang pendapat saya bukan?

Kalau anda mempertanyakan kenapa saya menyuruh FPI ke glodok, tanyakan 
pula kepada yang menganjurkan saya untuk berdemo di glodok.




Eko Bambang Subiyantoro [EMAIL PROTECTED] 
Sent by: wanita-muslimah@yahoogroups.com
01/13/2006 11:08 AM
Please respond to
wanita-muslimah@yahoogroups.com


To
[EMAIL PROTECTED] wanita-muslimah@yahoogroups.com
cc

Subject
Re[2]: [wanita-muslimah] ATM Kondom, Perlukah?







 Mungkin saja remaja itu melakukannya di siang hari. Tetapi ngambil 
 kondomnya kan sembunyi2 di malam hari. Bisa saja toh? Malah kemungkinan
 besar akan seperti itu. Dan siapa bilang remaja zaman sekarang kurang
 ngelayapnya di malam hari? Dugem itu apa? Mahasiswa in the kost? Nah 
mbak
 Mei belum pernah jadi anak kost yah? 8-)

Mbak Wida apa yang anda kemukakan itu benar dan itu fakta yang
menunjukkan bahwa seks bebas telah ada dan terjadi jauh dari ide munculnya 
ATM
Kondom muncul. Jadi untuk kesekian kalinya mengkorelasikan antara seks 
bebas
dan ATM Kondom itu kekeliruan besar dalam cara berpikir.


 Saya melihat stimulus bagi anak remaja ke arah seks bebas sekarang ini
 sangat besar sekali mbak. Pernah dengar berita anak SD nonton VCD porno
 dengan pembantunya? Pernah lihat anak SMP mangkal di warnet? Pernah 
lihat
 dagangan VCD porno di glodok yang tanpa malu-malu itu bahkan bisa 
dilihat
 covernya yang saru oleh anak SD yang lewat? Stimulus bagi remaja saat 
ini
 untuk mengarah ke seks bebas itu sangat luar biasa sekali mbak. 
 Seakan-akan generasi muda kita saat ini tengah digiring untuk menuju 
seks
 bebas di kemudian hari.

Tontotanan dewasa bagi anak-anak jelas ini melanggar
ketentuan, saya sepakat itu untuk dihindarkan. Namun, nonton VCD Porno, 
Situs Porno itu tidak bisa disamakan dengan
keberadaan ATM Kondom dan orang memakai kondom. Ini beda konteks dan beda 
fungsi.
Jika saya nonton vcd porno, bisa jadi saja mendapat stimulus untuk 
melakukan hubungan
seks, tetapi bisa jadi juga  tidak terpengaruh. Tetapi jika saya
ingin memakai kondom maka saya ingin melakukan hubungan seks itu secara
aman, bukan berniat untuk melakukan hubungan seks, karena saya bisa
melakukan hubungan tanpa kondom.

 ATM kondom hari ini memang baru akan dipasang di daerah prost atau 
daerah
 merah. Tetapi kalau budaya seks bebas itu sudah meraja lela di remaja
 Indonesia? Lalu bukan lagi demi alasan HIV/AIDS ATM Kondom akan 
 dikampanyekan. Tetapi sudah bergeser menjadi supaya anak remaja kita 
tidak
 hamil ketika melakukan seks bebas pra nikah.

Bagi saya, membeli kondom di supermarket mungkin jauh lebih mudah daripada 
di ATM
Kondom. Kalau hanya untuk emncegah kehamilan, untuk apa pemerintah
menggalakkan program ATM Kondom, terlalu mahal. Saya kira ini sudah
dipikirkan secara matang. Jadi, fungsi kondom jangan direduksi
sebagai sekedar pencegah kehamilan apalagi mendeskreditkan kondom
sebagai pemicu seks bebas pra nikah, akan terlalu sempit perannya.

Istilah daerah merahpun, bagi saya anda telah mendeskreditkan
perempuan yang berada disitu. Daerah merah adalah tudingan miring.
Sama halnya dengan daerah gelap yang mempunyai konotasi negatif untuk
menyebut daerah-daerah prostitusi. Apa mbak Wida pikir yang menjadi 
pelacur adalah
perempuan yang tidak berbudi? Saya kira Itu stigma kotor yang kita tidak
pernah memahami proses kehidupan mereka. Bagaimana dengan fenomena
trafiking, dimana banyak sekali perempuan dan anak yang dilacurkan dan
banyak didaerah prostitusi, apakah mereka masih kita anggap sebagai
orang-orang hitam, merah yang tidak pantas untuk diperhatikan. Kenapa
tidak menggunakan daerah rentan atau beresiko tinggi, atau katakan
saja sebagai tempat prostitusi, itu jauh lebih baik.

 Mendemo Glodok? Seorang diri? Wah konyol dong saya! Lebih baik undang 
FPI
 saja untuk obrak-abrik penjualan VCD porno itu. Soale polisi juga sudah
 disumpal dengan doku oleh suplier VCD porno itu.

Sebenarnya Pola pikir mbak Wida ini seperti apa sih? heran. anda menolak 
seks bebas tapi
anda melegalkan kekerasan FPI? Lebih baik tidak ada seks bebas tetapi
ramai dengan kekerasan? Nauzubillah,,Perilaku kekerasan FPI adalah 
perilaku yang
tidak beradab, tindakan yang keliru. Seburuk apapun hukum atau aparat 
penegak hukum,
itulah yang harus kita gunakan. Kita kontrol
bersama-sama kelakuan hakim atau aparat penegak hukum yang korup dan
menyelewengkan wewenang. Disitulah kita bisa belajar menggunakan hukum 
sebagai
perangkat yang tepat untuk mencapai keadilan masyarakat, bukan lalu
kita lari ke mekanisme kekerasan.

 Solusi? Saya tidak punya solusi apa-apa kecuali memberantas semua 
stimulus
 yang saya sebutkan di atas. Apapun solusinya yang kita

Re: Re[2]: [wanita-muslimah] ATM Kondom, Perlukah?

2006-01-12 Terurut Topik Donnie

mas Arcon dan pak Wida,

Mungkin mas Ary juga pernah menjelaskan, dan saya juga
sudah mencoba menjelaskan dalam posting sebelumnya,
terutama setelah pak Wida menjelaskan background dia.

Istilah pokoknya  bukan karena saya mengangap bahwa
pak Wida sebagai wakil agama vis a vis dengan saya
yang non agama.  Justru saya merasa diskusi saya
selama ini tidak pernah disentuhkan pada masalah
tersebut.  Saya mencoba menjaga agar isi diskusi tadi
berbasis fakta/bukti dari lapangan dan logika-logika
teoritis.  Karena isu penyebaran HIV adalah isu
kesehatan, maka bukti dan logika kesehatan yang saya
gunakan, kalau seandainya isu tersebut kebetulan
menyentuh agama, itu karena terkait masalah
seksualitas.  Toh saya sudah mencoba menjelaskan bahwa
masalah HIV adalah lintas agama, karena nilai
seksualitas juga berbeda-beda antar agama.

Istilah pokoknya dan openmindtidak saya maksudkan
untuk melabeli/menstigmatisasi pribadi pak Wida,
tetapi lebih pada argumentasi yang anda berikan.  Anda
punya asumsi syah-syah saja dan saya menghargai itu.
Untuk itu saya mencoba memberi bukti berdasar data di
lapangan dan juga bukti dari best practices yang telah
terbukti efektif untuk mencegah HIV sampai saat ini. 
Seandainya pak Wida menerima/menolak hal tersbut juga
syah-syah saja.   

Kalau saya kemudian menyimpulkan bahwa argumen pak
Wida adalah argumen pokoknya (berdasarkan apa yang
saya persepsikan dari diskusi dengan beliau, dan saya
mungkin bisa keliru),  karena pak Wida dalam diskusi
hanya berdasarkan asumsi, tidak ada supporting
evidence, kemudian melakukan prediksi.
Mengakui bahwa dia bukan ahli/pakar dibidang tersebut
(tapi jangan kemudian dipelintirkan bahwa saya mengaku
sebagai ahli, hanya kebetulan memang saya cukup banyak
menerima informasi tentang hal itu), sehingga menurut
pak Wida tidak punya kepentingan untuk memberikan
alternatif intervensi lain kecuali apa yang diyakini
saja,  bagi saya itu juga tidak fair.
Kemudian menolak untuk melihat dari perspektif lain
(kecuali perspektif pak Wida sebagai ahli teknik, yang
bergelut dengan risk factor), dan merasa bahwa hal itu
sudah cukup kemudian menutup dengan end of
discussion, dan juga statemen bahwa beliau tidak
terlalu percaya dengan ilmuwan sosial.

Personally (sekali lagi dalam persepsi saya) argumen
tersebut adalah argumen yang mengikuti logika
pokoknya, dan model berdiskusi dengan tidak mencoba
menggunakan kaca mata lain model diskusi yang tidak
mengedepankan open mind.   
Saya tidak akan mencoba untuk bersikap pokoknya
(tanpa harus mengatakan pokoknya secara verbal atau
literal) pada pak Wida, ketika kita berdiskusi tentang
risk factor di Industri.  Karena asumsi saya bisa
keliru, dan saya menjadi tidak belajar karenanya.

Tidak berarti saya mencap bahwa pak Wida adalah orang
yang alot, keukeuh, ngeyel atau sebagainya.  Karena
orang yang tidak seperti itupun suatu saat bisa
terjebak pada situasi pokoknya, ketika keyakinan dia
sangat absolut terhadap topik yang didiskusikan.  Tapi
dalam situasi ini learning proses tidak akan terjadi. 


Beda kalau saya mencap bodoh, dungu, tidak punya otak,
atau ngeyel. itu adalah pelabelan pada individu, saya
sangat menghindari pelabelan semacam itu.

Kalau pak Wida menganggap bahwa objektifitas logika
ilmu lain adalah sesuatu yang subjektif itupun
syah-syah saja, sesuatu yang tidak salah dan saya juga
menghargai itu.  Bagi saya no hurt feeling, ini bagian
dari proses pembelajaran saya.  Dan juga belajar dalam
komunikasi di milis banyak terjadi mispersepsi antara
pemberi dan penerima pesan, yang tidak bisa
dikonfirmasi secara realtime.

Yang saya sesali dalam kasus ini (berdasarkan
subjektifitas saya) adalah bukan saya atau pak wida
dan member milis lainnya atau tidak terjadinya saling
pengertian, tetapi mereka yang potensial terkena HIV,
karena kita kemudian hanya berkutat pada wacana,
sementara mereka membutuhkan real action.

regards,
Donnie




--- Ari Condro [EMAIL PROTECTED] wrote:

 saya kira keterangan mas wida cukup oke sekaligus
 buat klarifikasi temen
 temen ...  gimana nih temen temen   maklum
 komunikasi dunia maya ...
 suka mispersepsi ..
 
 salam,
 Ari Condro
 
 - Original Message -
 From: [EMAIL PROTECTED]
 
 Menurut saya kurang baik mengenakan perkataan
 pokoknya kepada seseorang,
 padahal seseorang itu tidak berkata demikian.
 Apalagi kalimatnya adalah
 keluar kata pokoknya seolah saya menuliskan kata
 itu. Beda bukan?
 
 Untuk fakta yang disampaikan oleh bung Donie apakah
 saya menolak? Bukankah
 saya mengiyakan. Hanya saja saya katakan bahwa fakta
 itu akan membesar.
 Jika fakta yang diberikan harus saya jawab dengan
 fakta juga, maka ini
 tidak adil. Tentu yang akan unggul adalah mereka
 yang memang bergelut di
 bidang itu. Atau menekuni bidang itu. Lalu apakah
 tidak boleh seseorang
 berpendapat berdasarkan prediksinya. Dengan sedikit
 informasi yang dia
 miliki?
 
 Penilaian tentang alur logika atau argumentasi yang
 mapan ini bisa
 subyektif. Apakah saya tidak pernah menyampaikan
 sama sekali 

Re: Re[2]: [wanita-muslimah] ATM Kondom, Perlukah?

2006-01-12 Terurut Topik Wida . Kusuma
Pendapat yang sangat baik. Terimakasih atas masukannya. Saya juga masih 
perlu banyak belajar.

Pendapat saya berdasarkan keprihatinan saya akan semakin bebasnya remaja 
sekarang dalam hal seks dibandingkan generasi saya dahulu. Contohnya Kasus 
VCD Mahasiswa Itenas merupakan puncak gunung es dari badan gunung di bawah 
air yang tidak terlihat. Realita di bawah sana lebih besar dari yang 
terpublikasikan. Dan penolakan saya adalah berdasarkan keprihatinan bahwa 
gejala ini kelak akan semakin membesar. Bagaimana dengan pelajar SMA? 

Mungkin saya tidak perlu terlalu keras menolaknya jika ATM itu diletakkan 
di lokasi tertentu (mis. prostitusi). Di awal, mungkin akan taat dengan 
pemberlakuan lokasi yang disepakati. Tetapi jika berikutnya pebisnis ATM 
Kondom itu mencoba untuk memperluas marketnya dengan meletakkan di tempat 
umum. Maka hukum dan aparat belum tentu bertindak tegas untuk 
menghilangkannya. Atau akan dibuat opini untuk mendukung penempatan di 
tempat umum itu. Pada akhirnya, ada kemungkinan lokasi ATM itu menyebar 
lebih luas dari tujuan semula. Dan biasanya, semuanya akan diam dari 
mencoba mentertibkan kesalahan ini. Maka ketentuan lokasi untuk mencegah 
penyalah gunaan mesin ATM itu menjadi tidak berarti. Bisnis memang seperti 
itu. Pertimbangan moral seringkali dikorbankan. Padahal taruhannya adalah 
generasi muda kita. Adik-adik kita atau bahkan anak-anak kita sendiri.

Sama halnya dengan percobaan penerbitan majalah Playboy edisi Indonesia. 
Awalnya seluruh anggota DPR akan memberikan batasan Sesuai norma 
Indonesia dan ketimuran. Padahal norma yang dimaksud jika sudah masuk 
majalah Playboy sudah sangat luntur sekali. Tetapi okelah, yang penting 
terbit dahulu pikir sang penerbit. Ada urusan uang di sini. Namun apa yang 
terjadi kemudian? Majalah PB edisi Indonesia itu akan mulai sedikit demi 
sedikit menjadi model Amerika! Tidak percaya? Tetapi begitulah sifat 
bisnis yang sudah jarang mengindahkan moral. Padahal sekali lagi, 
taruhannya adalah adik-adik kita atau bahkan anak-anak kita sendiri.

Kira-kira itulah alasan saya, mengapa saya lebih baik menolak dari pada 
memberikan batasan-batasan. Karena sifat pebisnis itu akan cenderung 
selalu melanggar batasan-batasan semula demi memperbanyak market mereka. 
Dan biasanya... yang selalu membela mereka di awal-awal dengan memberikan 
batasan-batasan kemudian akan diam. Tinggallah ketelanjuran ini menjadi 
petaka bagi generasi muda kita.

Sepertinya seperti itulah yang terjadi setiap kali kita mencoba memberikan 
batasan bagi bisnis yang sebetulnya melanggar norma-norma agama atau adab 
budaya ketimuran kita. Pada akhirnya kita akan mengorbankan norma, adab 
dan budaya ketimuran kita. Pasrah saja dengan keterlanjuran. Dan saya akan 
berkata saat itu, sekali pintunya dibuka... tidak akan bisa ditutup 
kembali. Semoga saja tidak akan terjadi. Saya betul-betul prihatin.

Maaf, tanpa data. 8-)




Donnie [EMAIL PROTECTED] 
Sent by: wanita-muslimah@yahoogroups.com
01/13/2006 12:11 PM
Please respond to
wanita-muslimah@yahoogroups.com


To
wanita-muslimah@yahoogroups.com
cc

Subject
Re: Re[2]: [wanita-muslimah] ATM Kondom, Perlukah?







mas Arcon dan pak Wida,

Mungkin mas Ary juga pernah menjelaskan, dan saya juga
sudah mencoba menjelaskan dalam posting sebelumnya,
terutama setelah pak Wida menjelaskan background dia.

Istilah pokoknya  bukan karena saya mengangap bahwa
pak Wida sebagai wakil agama vis a vis dengan saya
yang non agama.  Justru saya merasa diskusi saya
selama ini tidak pernah disentuhkan pada masalah
tersebut.  Saya mencoba menjaga agar isi diskusi tadi
berbasis fakta/bukti dari lapangan dan logika-logika
teoritis.  Karena isu penyebaran HIV adalah isu
kesehatan, maka bukti dan logika kesehatan yang saya
gunakan, kalau seandainya isu tersebut kebetulan
menyentuh agama, itu karena terkait masalah
seksualitas.  Toh saya sudah mencoba menjelaskan bahwa
masalah HIV adalah lintas agama, karena nilai
seksualitas juga berbeda-beda antar agama.

Istilah pokoknya dan openmindtidak saya maksudkan
untuk melabeli/menstigmatisasi pribadi pak Wida,
tetapi lebih pada argumentasi yang anda berikan.  Anda
punya asumsi syah-syah saja dan saya menghargai itu.
Untuk itu saya mencoba memberi bukti berdasar data di
lapangan dan juga bukti dari best practices yang telah
terbukti efektif untuk mencegah HIV sampai saat ini. 
Seandainya pak Wida menerima/menolak hal tersbut juga
syah-syah saja. 

Kalau saya kemudian menyimpulkan bahwa argumen pak
Wida adalah argumen pokoknya (berdasarkan apa yang
saya persepsikan dari diskusi dengan beliau, dan saya
mungkin bisa keliru),  karena pak Wida dalam diskusi
hanya berdasarkan asumsi, tidak ada supporting
evidence, kemudian melakukan prediksi.
Mengakui bahwa dia bukan ahli/pakar dibidang tersebut
(tapi jangan kemudian dipelintirkan bahwa saya mengaku
sebagai ahli, hanya kebetulan memang saya cukup banyak
menerima informasi tentang hal itu), sehingga menurut
pak Wida tidak punya kepentingan untuk memberikan

Re: Re[2]: [wanita-muslimah] ATM Kondom, Perlukah?

2006-01-11 Terurut Topik Donnie


Mbak Wida (feeling saya anda perempuan sih.. :p)

Apa beda gejala dengan fakta yang anda maksudkan?
kalau liat toh anda menyebutkan faktanya ada meskipun
sedikit.
Sedikit atau banyak itu masalah persepsi mbak.  
Fakta: ada air setinggi 10 cm dalam gelas setinggi 20
cm.  
Orang bisa bilang gelas itu setengah penuh atau
setengah kosong.

Angka proporsi penderita HIV 0,6%  itu tinggi atau
rendah mbak ? (estimasi skenario yang optimistik dari
WHO/UNAIDS)

bagaimana kalau 0,6% itu dikalikan penduduk indonesia?
600.000 orang.  Menurut saya itu adalah angka yang
besar.

Mau tahu data tentang berapa estimasi kelompok resiko
tinggi yang sangat mungkin tertular HIV (transmisi
seksual saja) (estimasi tahun 2002) di Indonesia?

Pasangan pengguna narkoba suntik (yang belum tentu
pecandu)   : 94.125
Pekerja seks  
:   193.234
Pelanggan pekerja seks
 : 6.859.402
Pasangan pelanggan PSK
  :  4.934.487
(yang belum tentu juga melakukan seks bebas)
Gay   
 :  
574.904
Pekerja seks pria 
  :2.100
Pasangan PSK pria (yang belum tentu melakukan seks
bebas) :  992
Waria 
:  
7.831
Pelanggan waria   
  :   173.050
Pasangan tetap waria : 2.128
Anak jalanan  
:  70.872
Penjara   
:   
733.794
Total:
  sekitar 12.650.000

12 Juta lebih orang mempunyai resiko tinggi untuk
tertular HIV.  Anda bisa mengatakan itu gejala atau
apapun.  tapi angka tersebut menurut saya cukup..
bukan.. sangat besar... (bila ingin membaca reportnya
saya punya soft copynya).
12 juta itu bisa seorang pelajar, mahasiswa, ibu rumah
tangga, polisi, tentara, politisi, pejabat, USTADZ
(jadi inget cerita seorang Waria yang dulu pacarnya
anak pesantren - hidup serumah -yang kemudian menjadi
ustadz).  Diluar itu masih ditambah anak-anak yang
lahir dari pasangan tersebut.  

Dan itu adalah Fakta mbak.

Apa kita bisa membuat ke 12 juta orang tersebut tidak
melakukan hubungan seks diluar berganti pasangan?. 
Pikiran bodoh saya bilang impossible.  

Mari kita berandai-andai...  Katakan kita bisa membuat
mereka tidak melakukan seks berganti-ganti pasangan
saja (kalau disuruh melakukan seks monogamus dalam
perkawinan tentu akan lebih sulit lagi), berapa lama
waktu yang dibutuhkan untuk itu.  1 tahun? 2 tahun? 10
tahun? dan yang terpenting apakah ada pengalaman/bukti
bahwa intervensi tersebut berhasil?

In the meanwhile.. virus HIV sudah menyebar pada
kelompok resiko rendah di populasi.
Cara yang bisa kita lakukan untuk damage control ya..
bikin agar aktivitas seksual mereka tidak menebarkan
virus HIV, meminimalisir dampak buruk aktivitas tadi. 
Harm reduction.  Ujungnya ya mereka itu dikondomi.  

Regards,
Donnie




--- [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Mungkin itulah bedanya antara saya dan anda bung
 Eko. Anda mengatakan 
 bahwa seks bebas itu adalah fakta. Saya menganggap
 seks bebas itu saat in 
 baru berupa gejala yang mengarah ke sana. Faktanya
 masih sangat sedikit 
 yang melakukannya dibandingkan yang tidak
 melakukannya. Itupun masih 
 sembunyi-sembunyi karena malu. Oleh karenanya saya
 tidak ingin memberikan 
 percepatan bagi budaya seks bebas untuk menjadi
 besar di masyarakat 
 Indonesia. Sekalipun fasilitas seperti warnet,
 penjualan VCD porno, 
 buku-buku semacam undercover, tayangan2 seks tengah
 malam, sudah 
 memberikan percepatan tertentu bagi berkembangnya
 seks bebas di masyarakat 
 Indonesia. Apalagi jika disediakan fasilitas ATM
 Kondom ini. Dengan adanya 
 fasilitas ATM Kondom ini, jangan lagi kita berfikir
 mengurangi seks bebas 
 setelah itu, kita justru akan menjadikannya banjir
 bandang. Tidak akan 
 pernah sanggup untuk kita kurangi kembali. Sekali
 pintunya dibuka, kita 
 tidak akan pernah sanggup untuk menutupnya kembali. 
 
 Jika budaya seks bebas itu telah menjadi besar di
 masyarakat Indonesia, 
 maka penanganan HIV / AIDS akan menjadi jauh lebih
 rumit dan lebih susah 
 lagi. Jadi jangan dibuka pintunya. Say NO to ATM
 Kondom!
 
 
 
 
 
 Eko Bambang Subiyantoro [EMAIL PROTECTED] 
 Sent by: wanita-muslimah@yahoogroups.com
 01/11/2006 11:29 AM
 Please respond to
 wanita-muslimah@yahoogroups.com
 
 
 To
 [EMAIL PROTECTED]
 wanita-muslimah@yahoogroups.com
 cc
 
 Subject
 Re[2]: [wanita-muslimah] ATM Kondom, Perlukah

Re: Re[2]: [wanita-muslimah] ATM Kondom, Perlukah?

2006-01-11 Terurut Topik Wida . Kusuma
Terimakasih atas faktanya bung Donie. Dan fakta itu -menurut pertimbangan 
saya- AKAN SEMAKIN BERTAMBAH BESAR dengan diadakannya ATM Kondom. Budaya 
seks bebas yang semakin membesar, hanya akan menambah pelaku HIV / AIDS. 
Bukan penularan kepada pelaku pasif, melainkan akan menambah banyak pelaku 
aktifnya. Cari cara lain untuk HIV / AIDS, tetapi itu bukan ATM Kondom.

Dan untuk bung Ari, jika budaya di luar sana akan membuat bangsa ini rusak 
bergelimang dosa zina, ya! memang lebih baik kita menutup diri sebisa 
mungkin. Dari pada bangsa ini semakin rusak akibat perbuatan zina, mari 
kita tolak sekuat tenaga arus budaya luar itu. Saya tidak akan membiarkan 
bangsa ini bergelimang dalam dosa zina mulai dari generasi mudanya.

Saya tidak akan menanggapi lagi thread ini. I think I have made my self 
clear enough. Say NO! to ATM Kondom!

Salaam...




Donnie [EMAIL PROTECTED] 
Sent by: wanita-muslimah@yahoogroups.com
01/11/2006 03:35 PM
Please respond to
wanita-muslimah@yahoogroups.com


To
wanita-muslimah@yahoogroups.com
cc

Subject
Re: Re[2]: [wanita-muslimah] ATM Kondom, Perlukah?








Mbak Wida (feeling saya anda perempuan sih.. :p)

Apa beda gejala dengan fakta yang anda maksudkan?
kalau liat toh anda menyebutkan faktanya ada meskipun
sedikit.
Sedikit atau banyak itu masalah persepsi mbak. 
Fakta: ada air setinggi 10 cm dalam gelas setinggi 20
cm. 
Orang bisa bilang gelas itu setengah penuh atau
setengah kosong.

Angka proporsi penderita HIV 0,6%  itu tinggi atau
rendah mbak ? (estimasi skenario yang optimistik dari
WHO/UNAIDS)

bagaimana kalau 0,6% itu dikalikan penduduk indonesia?
600.000 orang.  Menurut saya itu adalah angka yang
besar.

Mau tahu data tentang berapa estimasi kelompok resiko
tinggi yang sangat mungkin tertular HIV (transmisi
seksual saja) (estimasi tahun 2002) di Indonesia?

Pasangan pengguna narkoba suntik (yang belum tentu
pecandu)   : 94.125
Pekerja seks 
:   193.234
Pelanggan pekerja seks 
 : 6.859.402
Pasangan pelanggan PSK 
  :  4.934.487
(yang belum tentu juga melakukan seks bebas)
Gay 
 : 
574.904
Pekerja seks pria 
  :2.100
Pasangan PSK pria (yang belum tentu melakukan seks
bebas) :  992
Waria 
: 
7.831
Pelanggan waria 
  :   173.050
Pasangan tetap waria : 2.128
Anak jalanan 
:  70.872
Penjara 
: 
733.794
Total: 
  sekitar 12.650.000

12 Juta lebih orang mempunyai resiko tinggi untuk
tertular HIV.  Anda bisa mengatakan itu gejala atau
apapun.  tapi angka tersebut menurut saya cukup..
bukan.. sangat besar... (bila ingin membaca reportnya
saya punya soft copynya).
12 juta itu bisa seorang pelajar, mahasiswa, ibu rumah
tangga, polisi, tentara, politisi, pejabat, USTADZ
(jadi inget cerita seorang Waria yang dulu pacarnya
anak pesantren - hidup serumah -yang kemudian menjadi
ustadz).  Diluar itu masih ditambah anak-anak yang
lahir dari pasangan tersebut. 

Dan itu adalah Fakta mbak.

Apa kita bisa membuat ke 12 juta orang tersebut tidak
melakukan hubungan seks diluar berganti pasangan?. 
Pikiran bodoh saya bilang impossible. 

Mari kita berandai-andai...  Katakan kita bisa membuat
mereka tidak melakukan seks berganti-ganti pasangan
saja (kalau disuruh melakukan seks monogamus dalam
perkawinan tentu akan lebih sulit lagi), berapa lama
waktu yang dibutuhkan untuk itu.  1 tahun? 2 tahun? 10
tahun? dan yang terpenting apakah ada pengalaman/bukti
bahwa intervensi tersebut berhasil?

In the meanwhile.. virus HIV sudah menyebar pada
kelompok resiko rendah di populasi.
Cara yang bisa kita lakukan untuk damage control ya..
bikin agar aktivitas seksual mereka tidak menebarkan
virus HIV, meminimalisir dampak buruk aktivitas tadi. 
Harm reduction.  Ujungnya ya mereka itu dikondomi. 

Regards,
Donnie




--- [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Mungkin itulah bedanya antara saya dan anda bung
 Eko. Anda mengatakan 
 bahwa seks bebas itu adalah fakta. Saya menganggap
 seks bebas itu saat in 
 baru berupa gejala yang mengarah ke sana. Faktanya
 masih sangat sedikit 
 yang melakukannya dibandingkan yang tidak
 melakukannya. Itupun masih 
 sembunyi-sembunyi karena malu. Oleh karenanya saya
 tidak ingin memberikan 
 percepatan bagi budaya seks bebas untuk menjadi
 besar di masyarakat 
 Indonesia. Sekalipun fasilitas seperti warnet,
 penjualan VCD porno, 
 buku-buku semacam undercover, tayangan2 seks tengah
 malam, sudah 
 memberikan percepatan tertentu bagi berkembangnya
 seks bebas di masyarakat 
 Indonesia. Apalagi jika disediakan fasilitas ATM
 Kondom ini. Dengan adanya 
 fasilitas ATM Kondom ini, jangan lagi kita berfikir
 mengurangi seks bebas 
 setelah itu, kita justru akan

Re: Re[2]: [wanita-muslimah] ATM Kondom, Perlukah?

2006-01-11 Terurut Topik Ari Condro
sebenarnya, siapa sih yg gak mau generasi mudanya selamat ?  jadi generasi
penerus yg tangguh, sehat dan baik ?  saya kira semua menginginkannya.

yg jadi masalah kalau mereka yg ingin generasi mudanya baik ini bersikap
fatalistis.  dalam artian secara faktual kita melihat bahwa pendekatan moral
dan spritual masih bisa diterobos (tidak diacuhkan) oleh para pengguna obat
terlarang dan pelaku homo / biseksual ini.

kalau pengguna obat terlarang, kita bisa batasi peredarannya, bisa bikin
klinik untuk mengatasi pecandu narkoba di mana mana, tapi gimana dengan hiv
ini ?

obatnya belum ditemukan tuh ...  mau bikin atm kondom dengan filterisasi yg
boleh ambil hanya yg sudah masuk targetted consumer ?  ya pada lari malahan
para tergetted consumer ini  wong beli kondom yg jelas jelas ada di tiap
swalayan aja banyak orang normal yg malu malu kok 

sebaiknya mas wida berargumen lebih luas dan detail, gimana supaya bukan
target luar (innocent teen) tidak terimbas budaya ini ...  dan supaya tidak
menjadi konsumen ikutan atm kondom dan ikut gaya hidup gila gilaan ...
bukan semata membanned atm kondom tanpa data dan pemikiran yg akurat ...

salam,
Ari Condro

- Original Message -
From: [EMAIL PROTECTED]

Terimakasih atas faktanya bung Donie. Dan fakta itu -menurut pertimbangan
saya- AKAN SEMAKIN BERTAMBAH BESAR dengan diadakannya ATM Kondom. Budaya
seks bebas yang semakin membesar, hanya akan menambah pelaku HIV / AIDS.
Bukan penularan kepada pelaku pasif, melainkan akan menambah banyak pelaku
aktifnya. Cari cara lain untuk HIV / AIDS, tetapi itu bukan ATM Kondom.

Dan untuk bung Ari, jika budaya di luar sana akan membuat bangsa ini rusak
bergelimang dosa zina, ya! memang lebih baik kita menutup diri sebisa
mungkin. Dari pada bangsa ini semakin rusak akibat perbuatan zina, mari
kita tolak sekuat tenaga arus budaya luar itu. Saya tidak akan membiarkan
bangsa ini bergelimang dalam dosa zina mulai dari generasi mudanya.

Saya tidak akan menanggapi lagi thread ini. I think I have made my self
clear enough. Say NO! to ATM Kondom!

Salaam...






 Yahoo! Groups Sponsor ~-- 
Join modern day disciples reach the disfigured and poor with hope and healing
http://us.click.yahoo.com/lMct6A/Vp3LAA/i1hLAA/aYWolB/TM
~- 

Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment  
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




Re: Re[2]: [wanita-muslimah] ATM Kondom, Perlukah?

2006-01-11 Terurut Topik Firman Gunawan
Ass. Wr. Wb

Salam kenal..

Seks Bebas sudah menjadi fakta..itu betul..
Adanya ATM Kondom membuat seks bebas akan makin cepat merajalela (banjir 
bandang)..sangat mungkin...
dengan adanya mesin itu yang untung produsen mesin dan kondom...jelas dong 
...:-)

 Apa kita bisa membuat ke 12 juta orang tersebut tidak
 melakukan hubungan seks diluar berganti pasangan?.
 Pikiran bodoh saya bilang impossible.

Saya yakin ke 12 juta orang tersebut tidak serentak waktu jadi pecandu seks 
bebas...
seyakin bahwa ke dua belas orang tersbut segera menggunakan kondom..pada 
saat melakukan seks bebasnya..walaupun masing-masing punya ATM kondom :-)

 Mari kita berandai-andai...  Katakan kita bisa membuat
 mereka tidak melakukan seks berganti-ganti pasangan
 saja (kalau disuruh melakukan seks monogamus dalam
 perkawinan tentu akan lebih sulit lagi), berapa lama
 waktu yang dibutuhkan untuk itu.  1 tahun? 2 tahun? 10
 tahun? dan yang terpenting apakah ada pengalaman/bukti
 bahwa intervensi tersebut berhasil?

Sama dengan pertanyaan saya...berapa lama kita bisa memaksa mereka semua 
menggunakan kondom pada saat berganti2 pasangan seks...:-)

 In the meanwhile.. virus HIV sudah menyebar pada
 kelompok resiko rendah di populasi.
 Cara yang bisa kita lakukan untuk damage control ya..
 bikin agar aktivitas seksual mereka tidak menebarkan
 virus HIV, meminimalisir dampak buruk aktivitas tadi.
 Harm reduction.  Ujungnya ya mereka itu dikondomi

sepertinya aneh ya...berharap perbuatan buruk tidak menimbulkan dampak yang 
buruk :-)
seharusnya yang dicegah itu perbuatan buruknya...bukan dampak buruk dari 
perbuatan buruk...
termasuk dengan tidak memfasilitasi perbuatan tersebut...biasanya perbuatan 
buruk kalau difasilitasi bisa jadi dianggap benar..
oleh karena itu..stuju dgn mba wida  say no to atm kondom...

Wass,
Firman


- Original Message - 
From: Donnie [EMAIL PROTECTED]
To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Sent: Wednesday, January 11, 2006 4:35 PM
Subject: Re: Re[2]: [wanita-muslimah] ATM Kondom, Perlukah?




 Mbak Wida (feeling saya anda perempuan sih.. :p)

 Apa beda gejala dengan fakta yang anda maksudkan?
 kalau liat toh anda menyebutkan faktanya ada meskipun
 sedikit.

 Dan itu adalah Fakta mbak.



.




 Regards,
 Donnie





 __
 Do You Yahoo!?
 Tired of spam?  Yahoo! Mail has the best spam protection around
 http://mail.yahoo.com



 Milis Wanita Muslimah
 Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
 Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
 ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
 Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
 Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
 Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
 Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

 This mailing list has a special spell casted to reject any attachment 
 Yahoo! Groups Links





 



 Yahoo! Groups Sponsor ~-- 
Join modern day disciples reach the disfigured and poor with hope and healing
http://us.click.yahoo.com/lMct6A/Vp3LAA/i1hLAA/aYWolB/TM
~- 

Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment  
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




Re: Re[2]: [wanita-muslimah] ATM Kondom, Perlukah? - Sabar

2006-01-11 Terurut Topik SUTIYOSO WIJANARKO WIJANARKO

  Yang sabar ya mbak menghadapi adek-adek kita, namanya saja adek-adek, perlu 
kita bimbing dengan kesabaran, setuju kan:)
  
  wassalam
  
  

[EMAIL PROTECTED] wrote:  Terimakasih atas faktanya bung Donie. Dan 
fakta itu -menurut pertimbangan 
  saya- AKAN SEMAKIN BERTAMBAH BESAR dengan diadakannya ATM Kondom. Budaya 
  seks bebas yang semakin membesar, hanya akan menambah pelaku HIV / AIDS. 
  Bukan penularan kepada pelaku pasif, melainkan akan menambah banyak pelaku 
  aktifnya. Cari cara lain untuk HIV / AIDS, tetapi itu bukan ATM Kondom.
  
  Dan untuk bung Ari, jika budaya di luar sana akan membuat bangsa ini rusak 
  bergelimang dosa zina, ya! memang lebih baik kita menutup diri sebisa 
  mungkin. Dari pada bangsa ini semakin rusak akibat perbuatan zina, mari 
  kita tolak sekuat tenaga arus budaya luar itu. Saya tidak akan membiarkan 
  bangsa ini bergelimang dalam dosa zina mulai dari generasi mudanya.
  
  Saya tidak akan menanggapi lagi thread ini. I think I have made my self 
  clear enough. Say NO! to ATM Kondom!
  
  Salaam...
  
  
  
  
  Donnie [EMAIL PROTECTED] 
  Sent by: wanita-muslimah@yahoogroups.com
  01/11/2006 03:35 PM
  Please respond to
  wanita-muslimah@yahoogroups.com
  
  
  To
  wanita-muslimah@yahoogroups.com
  cc
  
  Subject
  Re: Re[2]: [wanita-muslimah] ATM Kondom, Perlukah?
  
  
  
  
  
  
  
  
  Mbak Wida (feeling saya anda perempuan sih.. :p)
  
  Apa beda gejala dengan fakta yang anda maksudkan?
  kalau liat toh anda menyebutkan faktanya ada meskipun
  sedikit.
  Sedikit atau banyak itu masalah persepsi mbak. 
  Fakta: ada air setinggi 10 cm dalam gelas setinggi 20
  cm. 
  Orang bisa bilang gelas itu setengah penuh atau
  setengah kosong.
  
  Angka proporsi penderita HIV 0,6%  itu tinggi atau
  rendah mbak ? (estimasi skenario yang optimistik dari
  WHO/UNAIDS)
  
  bagaimana kalau 0,6% itu dikalikan penduduk indonesia?
  600.000 orang.  Menurut saya itu adalah angka yang
  besar.
  
  Mau tahu data tentang berapa estimasi kelompok resiko
  tinggi yang sangat mungkin tertular HIV (transmisi
  seksual saja) (estimasi tahun 2002) di Indonesia?
  
  Pasangan pengguna narkoba suntik (yang belum tentu
  pecandu)   : 94.125
  Pekerja seks 
 :   193.234
  Pelanggan pekerja seks 
: 6.859.402
  Pasangan pelanggan PSK 
 :  4.934.487
  (yang belum tentu juga melakukan seks bebas)
  Gay 
: 
  574.904
  Pekerja seks pria 
 :2.100
  Pasangan PSK pria (yang belum tentu melakukan seks
  bebas) :  992
  Waria 
   : 
  7.831
  Pelanggan waria 
 :   173.050
  Pasangan tetap waria : 2.128
  Anak jalanan 
   :  70.872
  Penjara 
   : 
  733.794
  Total: 
 sekitar 12.650.000
  
  12 Juta lebih orang mempunyai resiko tinggi untuk
  tertular HIV.  Anda bisa mengatakan itu gejala atau
  apapun.  tapi angka tersebut menurut saya cukup..
  bukan.. sangat besar... (bila ingin membaca reportnya
  saya punya soft copynya).
  12 juta itu bisa seorang pelajar, mahasiswa, ibu rumah
  tangga, polisi, tentara, politisi, pejabat, USTADZ
  (jadi inget cerita seorang Waria yang dulu pacarnya
  anak pesantren - hidup serumah -yang kemudian menjadi
  ustadz).  Diluar itu masih ditambah anak-anak yang
  lahir dari pasangan tersebut. 
  
  Dan itu adalah Fakta mbak.
  
  Apa kita bisa membuat ke 12 juta orang tersebut tidak
  melakukan hubungan seks diluar berganti pasangan?. 
  Pikiran bodoh saya bilang impossible. 
  
  Mari kita berandai-andai...  Katakan kita bisa membuat
  mereka tidak melakukan seks berganti-ganti pasangan
  saja (kalau disuruh melakukan seks monogamus dalam
  perkawinan tentu akan lebih sulit lagi), berapa lama
  waktu yang dibutuhkan untuk itu.  1 tahun? 2 tahun? 10
  tahun? dan yang terpenting apakah ada pengalaman/bukti
  bahwa intervensi tersebut berhasil?
  
  In the meanwhile.. virus HIV sudah menyebar pada
  kelompok resiko rendah di populasi.
  Cara yang bisa kita lakukan untuk damage control ya..
  bikin agar aktivitas seksual mereka tidak menebarkan
  virus HIV, meminimalisir dampak buruk aktivitas tadi. 
  Harm reduction.  Ujungnya ya mereka itu dikondomi. 
  
  Regards,
  Donnie
  
  
  
  
  --- [EMAIL PROTECTED] wrote:
  
   Mungkin itulah bedanya antara saya dan anda bung
   Eko. Anda mengatakan 
   bahwa seks bebas itu adalah fakta. Saya menganggap
   seks bebas itu saat in 
   baru berupa gejala yang mengarah ke sana. Faktanya
   masih sangat sedikit 
   yang melakukannya dibandingkan yang tidak
   melakukannya. Itupun masih 
   sembunyi-sembunyi karena malu. Oleh karenanya saya
   tidak ingin memberikan

Re: Re[2]: [wanita-muslimah] ATM Kondom, Perlukah?

2006-01-11 Terurut Topik SUTIYOSO WIJANARKO WIJANARKO

  Katanya Al Qur'an sich.jangan mendekati zina, karena zina itu keji,  
berarti kalau deket-deket dengan zina namanya jadi keji-nger...maksud  ogut 
keblinger...begitu
  
  Jaman jahiliah di Mekah dulu, sebelum kedatangan kanjeng Nabi,  situasinya 
malah lebih perahech...ech ...ternyata oleh Kanjeng Nabi  situasi yang 
tidak baik tersebut bisa diperbaiki.ayo siapa yang mau  arisan memperbaiki 
keadaan ?
  
  wassalam


  Ari Condro [EMAIL PROTECTED] wrote:  saya lahir di era 70an, 
mungkin banyak juga generasi kelahiran seventies ini
  di wm.  nah ceritanya ketika sd kelas 4 saya pindah dari malang ke jakarta.
  
  yg saya lihat breakdance sedang menjamur, tawuran dan minuman keras masuk ke
  perumahan perumahan, heroin mulai merajalela.  jakarta bukan tempat yang
  baik untuk berkembang biak .. ooops   untuk tumbuh kembang anak.
  
  saya sendiri waktu itu gak tinggal di heart of jakarta,maklum warga urban :)
  info yg didapat bokap buat cari rumah adalah di depok (obsesinya masih cari
  daerah yg adem buat tempat tinggal, biar kayak malang), depok adalah jakarta
  coret dan di masa itu masih kehitung sebagai kabupaten bogor.
  
  supermarket aja baru ada Tri-M model model kayak alfamart dan baru buka
  tahun 87an, UI aja baru mau pindah ke depok kala itu.   sebagai anak kecil
  saya menyalahkan budaya asing yg masuk keindonesia dengan derasnya tanpa
  filter, dan yg mempromosikan pertama kali dalam kacamata saya ketika itu
  adalah orang china.
  
  dengan sedikit rasis, saya pengen bilang, mereka kaya, mereka bukan muslim,
  pulang dari foya foya dan sekolah di ln mereka bawa budaya yukensi u can
  see, kaos ketat, cewek ngerokok, celana pendek, rok span, de el el.  tivi
  pun bukan hitam putih tvri kebanggaan dengan si huma dan si unyil.  ada rcti
  dan sctv dengan santa barbara dan the bold and the beautifulnya yg dulu jadi
  patron hujatan para ustad :D
  
  kalau sampean sampean baca laskar pelanginya andrea hirata anda akan
  meangkap gagap budaya itu juga terjadi di bangka belitung tahun 70 80an.
  ketika masyrakat lokal dengan buruh tambang tradisonal berhadapan dengan
  hegemoni PN Timah ...
  
  jaman sekarang saya bisa bilang, tanpa rasa rasis, bahwa itulah yg terjadi
  ketika dua budaya bertemu.  dulu kita sudah main budaya tertutup, di era
  orde baru, namun arus pusar budaya di luar sana memang melibas hanyut bangsa
  ini, kita pemain pinggiran memang dan itu kenyataan, itu fakta.  apa yg
  menjadi intrik di luar, kita adalah pion catur.  sampean, oom wida, yg
  berada dalam pusar perusahaan jepang bisa melihat dengan jelas gimana sistem
  kanban jepang yang beranak berakar, dari moyang sampai cucu kait mengait.
  dan ini hanya satu pusar arus di luar sana yg ebrimbas ke kita.
  
  bagi saya, konflik masalah tutup keran mirip dengan ketegangan yg terjadi di
  jepang di era meiji.  ketika jepang mau tidak mau harus membuka keran
  budayanya.  dari politik isolasi menjadi era keterbukaan.  di era sekarang
  kita bisa melihat ahmadinejad yg baru baru ini membanned lagi banyak media
  massa dan membatasi televisi di Iran.
  
  jaman 1600an china pernah main main seperti ini.  setelah ekspedisi cheng ho
  yg 6 kali keliling dunia, china memilih isolasi, dan sejak itu perannya di
  dunia international turun drastis, seiring dropnya perekonomian china.  dia
  pun mengalami konflik keterbukaan yg sama dengan jepang.  kalau di jepun
  meiji berhasil melakukan restorasi vis a vis berhadapan dengan para shogun
  dan samurai turutannya, di china para mandarin, bangsawan dan kaum
  terpelajar justru yg sulit berubah dan tidak menginginkan perubahan.  calon
  kaisar yg punya visi keterbukaan justru dihabisi.
  
  imo, pilihan yg ada adalah diombang ambing arus atau menjadi the real
  player.  politik isolasi seperti kita lihat tidak banyak berpengaruh, karena
  arus di luar tetap ada.  kecuali anda memilih jadi orang amish di amerika
  sana.
  
  
  salam,
  Ari Condro
  
  - Original Message -
  From: [EMAIL PROTECTED]
  
  Mungkin itulah bedanya antara saya dan anda bung Eko. Anda mengatakan
  bahwa seks bebas itu adalah fakta. Saya menganggap seks bebas itu saat in
  baru berupa gejala yang mengarah ke sana. Faktanya masih sangat sedikit
  yang melakukannya dibandingkan yang tidak melakukannya. Itupun masih
  sembunyi-sembunyi karena malu. Oleh karenanya saya tidak ingin memberikan
  percepatan bagi budaya seks bebas untuk menjadi besar di masyarakat
  Indonesia. Sekalipun fasilitas seperti warnet, penjualan VCD porno,
  buku-buku semacam undercover, tayangan2 seks tengah malam, sudah
  memberikan percepatan tertentu bagi berkembangnya seks bebas di masyarakat
  Indonesia. Apalagi jika disediakan fasilitas ATM Kondom ini. Dengan adanya
  fasilitas ATM Kondom ini, jangan lagi kita berfikir mengurangi seks bebas
  setelah itu, kita justru akan menjadikannya banjir bandang. Tidak akan
  pernah sanggup untuk kita kurangi kembali. Sekali pintunya dibuka, kita
  tidak akan 

Re: Re[2]: [wanita-muslimah] ATM Kondom, Perlukah?

2006-01-11 Terurut Topik SUTIYOSO WIJANARKO WIJANARKO
:)
  
  Lhoh ada program-nya juga tho ?,  kalau boleh tahu programnya apa ya ?, pak 
Eko bisa memberi info tidak ya ?
  
  salam sejahtera.
  
  

Eko Bambang Subiyantoro [EMAIL PROTECTED] wrote:  Pak SUTIYOSO,
  merusak generasi muda seperti apa pak?  apakah bapak tahu oknum2 itu
  siapa dan apa sudah membaca secara jelas programnya? lalu apa yang bisa bapak
  lakukan untuk pencegahan HIV AIDS dan PMS lainnya?
  
  salam,
  Eko Bambang S
  
  Monday, January 9, 2006, 10:11:11 PM, you wrote:
  
   Pertanyaannyatujuan oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab
   merusak generasi muda itu apa ya ?
 
 Siapa tho yang punya ide ATM - Kondom itu ?

   wassalam
 
 

   [EMAIL PROTECTED] wrote:
 ATM Kondom hanya akan membuat anak-anak SMA dan Mahasiswa yang berpacaran
   melakukan seks bebas. Setelah mereka teracuni situs-situs porno di warnet,
   atau penjualan VCD porno yang semakin bebas, maka mereka akan mencobanyan
   sendiri. Mereka pikir it's fun! Worth to try! Masa bodoh dengan 
   berikutnya. Negara maju saja begitu bebas. Kenapa kita tidak? Kita sedang
   menuju kemajuan! 
  
   Dan generasi muda kita akan semakin hancur cur cur currr!!! Percayalah!!!
  
   Tidak perlu teori muluk2 untuk melihat kehancuran generasi muda Indonesia
   akibat pornografi dan kemudahan fasilitas seks bebas macam ATM Kondom. Dan
   kalau generasi mudanya saja sudah rusak, apa yang bisa kita lihat sebagai
   masa depan kita, bangsa Indonesia? Buram! Gelap! 
  
   Narkoba. Seks bebas. Hura-hura. Dugem. Tawuran. Pengangguran. Preman. Apa
   lagi? Oh generasi muda Indonesia  
  
  
  
  
   Donnie [EMAIL PROTECTED] 
   Sent by: wanita-muslimah@yahoogroups.com 
   01/09/2006 10:49 AM 
   Please respond to 
   wanita-muslimah@yahoogroups.com 
  
  
   To 
   wanita-muslimah@yahoogroups.com 
   cc 
  
   Subject 
   Re: [wanita-muslimah] ATM Kondom, Perlukah? 
  
  
  
  
  
  
  
  
   Alkisah... (cerita sebelum Helm jadi aksesoris 
   standard pengguna motor) 
   Para dokter bedah di Inggris (kalau tidak salah), 
   melihat bahwa efek samping paling buruk dan tersering 
   pada pengendara motor ada cedera kepala yang 
   seringkali berujung pada kematian. 
   Mereka berpikir bagaimana mencegahnya?  paling efektif 
   tentu saja membuat kebijakan agar mencegah orang 
   supaya tidak mengendarai motor, end of story. 
   Tapi ternyata tidak sebegitu mudahnya.  Kebutuhan 
   jaman menyebabkan kita tidak mampu menyebabkan orang 
   untuk berhenti menggunakan motor. 
  
   Cara kedua adalah mendidik pengendara motor untuk 
   lebih berhati-hati dalam mengendarai motornya, supaya 
   jangan ngebut, supaya tidak melanggar lampu merah 
   dengan berbagai peraturan lalu lintas dan sanksinya. 
   Toh masih ada juga orang yang mengalami akibat buruk 
   karena kecelakaan motor.  Karena ada juga orang yang 
   melanggar lalu lintas, ugal-ugalan, ngebut dll. 
  
   Maka pada para dokter tersebut kemudian berpikir 
   ulang... kalau kecelakaan fatal kebanyakan ditimbulkan 
   oleh benturan di kepala, cara yang bisa kita lakukan 
   adalah dengan mencegah dampak buruk  akibat benturan 
   di kepala.  Bagaimana? mereka kemudian membuat alat 
   untuk melindungi bagian tubuh yang vital tersebut 
   dengan menggunakan helm. 
  
   Kebijakan ini yang dikenal sebagai kebijakan harm 
   reduction.  Tapi kemudian ada pemikiran, kalau helm 
   jadi kebijakan bagi pengendara motor untuk melindungi 
   kepala mereka, maka orang akan cenderung berperilaku 
   tidak bertanggung jawab, ugal-ugalan dijalan, 
   melanggar lalu lintas dll 
   Fakta yang ada ternyata tidak seperti itu.  Orang yang 
   ugal-ugalan tetap ada (akan selalu ada orang dalam 
   kategori ekstrim), tetapi itu bukanlah mayoritas 
   pengendara motor.  Kelompok yang ugal-ugalan tersebut 
   yang sebenarnya merupakan sasaran utama kebijakan 
   helm.  Toh helm tetap diberlakukan bagi pengendara 
   motor, karena para pengendara motor tersebut juga 
   punya resiko untuk mengalami kecelakaan cedera kepala, 
   dan langkah terefektif (sampai saat ini) untuk 
   meminimalisir dampak buruk penggunaan motor adalah 
   dengan helm. 
  
   Dalam konteks seperti itulah kebijakan Promosi kondom 
   (salah satunya dengan pengadaan ATM kondom) dibuat dan 
   dilaksanakan. 
  
   Sebuah fakta orang yang dewasa akan melakukan hubungan 
   seks (diluar dan didalam koridor nilai agama apapun). 
   Agama tertentu (agama2 semit) menempatkan hubungan 
   seks dalam lembaga perkawinan (itu fakta yang lain) 
   tapi toh tidak semua agama dan/atau kepercayaan 
   seperti itu.  Fakta pula bahwa ada atau banyak orang 
   yang beragama tadi juga melakukan hubungan diluar 
   nikah. Fakta yang lain, hubungan seks yang tidak 
   terlindungi (dengan kondom) mempunyai resiko yang 
   sangat besar untuk menularkan penyakit seksual dan 
   yang terpenting adalah HIV/AIDS.  Bercermin dari 
   alkisah cerita diatas, ada 3 kebijakan juga yang bisa 
   diterapkan dan ketiganya 

Re: Re[2]: [wanita-muslimah] ATM Kondom, Perlukah?

2006-01-11 Terurut Topik ayeye
Ikut nyimbrung :-)

Mbak atau Mas Wida boleh saja mempunyai pendapat bahwa
dengan diadakan ATM Kondom, budaya seks bebas akan
semakin besar. Tetapi hingga sekarang pendapat Anda
belum didasari atas argumentasi yang memadai dan
malahan ingin menutupi diskusi dengan nada emosional
dan berkeras kepala. Kita boleh saja menjadi emosional
terhadap sesuatu, namanya juga manusia. Tetapi
kadang-kadang ada gunanya kalau kita tetap bersabar
dan terus mempelajari persoalan yang tadi membuat kita
menjadi emosional. Mending emosi dijadikan sebagai
motivasi untuk terus mencari ilmu daripada untuk
menyerah :-)

Menurut pengalaman pribadi saya, aktifitas seksual di
luar nikah bukan merupakan phenomena baru di
Indonesia, baik di antara remaja maupun dewasa. Tetapi
setelah masa ORBA, seksualitas mulai dibicarakan
dengan lebih terbuka di ruangan publik, sehingga siapa
yang baru dengar tentang kasus seksual cenderung
memahaminya sebagai hal yang baru, apalagi yang kuper,
padahal bukan. Perkembangan yang sejenisnya pun pernah
dialami oleh masrakyat di negara-negara lain.
Perubahan dalam perilaku secara umum lebih banyak
didorong oleh perubahan lingkungan sekitarnya seperti
disebabkan oleh proses modernisasi, baik di kota
maupun di daerah, daripada oleh pengaruh budaya luar.
Hal itu sudah dijelaskan dengan baik sekali oleh Mas
Arcon dan Mas He-Man. Strategi menyalahkan budaya
asing atas perkembangan yang kurang disenangi sudah
ada pula sejak jaman dahulu. Kita tidak menolak adanya
pengaruh dari budaya luar, tetapi seberapa besar
pengaruh dari budaya itu terhadap perilaku seksual?
Coba Anda berdiskusi dengan nenek-nenek dan
kakek-kakek Eropa atau Amerika Serikat (misalnya)
tentang seksualitas. Kayanya masih banyak juga yang
tidak akan mentolerir seks di luar nikah. Jangan kaget
ketika di antara mereka ada yang menyalahkan budaya
Asia atau Afrika atas keburukan moral generasi muda,
khususnya masih di jaman tahun 60-70an. Sama saja toh
:-)

Di pihak lain, saya pernah membaca beberapa majalah
lokal yang sensual, misalyna soal pembahasan tentang
masalah seksual. Anehnya, atau justru tidak aneh,
pengalaman serta pertanyaan-pertanyaan mengenai seks
ditulis oleh orang Indonesia, banyak yang statusnya
belum berumah-tangga. Tetapi gambar-gambar sensual
justru lebih sering menampilkan manusia kaukasian yang
berwarna kulit putih.

Padahal kebutuhan seksual bukan diciptakan oleh suatu
kebudayaan atau agama, tetapi sudah menjadi kodrat
biologis manusia dari dahulu. Budaya maupun agama
dapat saja mempengaruhi pandangan terhadap
seksualitas, tetapi tidak akan mampu untuk mengubah
seksualitas sendiri. Ketika suatu agama atau budaya
tidak membenarkan hubungan seks di luar nikah,
sementara semakin banyak pemuda/pemudi tidak mendapat
kesempatan untuk menikah, maka akan semakin sulit
untuk tetap menjadi abstinen dari hubungan intim.
Terlepas dari adanya ATM Kondom atau tidak. Itu saya
kemarin sebut sebagai  penyimpangan antara kebudayaan
dan realita di lapangan yang lebih banyak telah
disebabkan oleh proses modernisasi.

Salam,
ayeye



Terimakasih atas faktanya bung Donie. Dan fakta itu
-menurut pertimbangan
saya- AKAN SEMAKIN BERTAMBAH BESAR dengan diadakannya
ATM Kondom. Budaya
seks bebas yang semakin membesar, hanya akan menambah
pelaku HIV / AIDS.
Bukan penularan kepada pelaku pasif, melainkan akan
menambah banyak pelaku
aktifnya. Cari cara lain untuk HIV / AIDS, tetapi itu
bukan ATM Kondom.

Dan untuk bung Ari, jika budaya di luar sana akan
membuat bangsa ini rusak
bergelimang dosa zina, ya! memang lebih baik kita
menutup diri sebisa
mungkin. Dari pada bangsa ini semakin rusak akibat
perbuatan zina, mari
kita tolak sekuat tenaga arus budaya luar itu. Saya
tidak akan membiarkan
bangsa ini bergelimang dalam dosa zina mulai dari
generasi mudanya.

Saya tidak akan menanggapi lagi thread ini. I think I
have made my self
clear enough. Say NO! to ATM Kondom!

Salaam...






__ 
Do you Yahoo!? 
New and Improved Yahoo! Mail - 1GB free storage! 
http://sg.whatsnew.mail.yahoo.com


 Yahoo! Groups Sponsor ~-- 
Join modern day disciples reach the disfigured and poor with hope and healing
http://us.click.yahoo.com/lMct6A/Vp3LAA/i1hLAA/aYWolB/TM
~- 

Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment  
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:

Re: Re[2]: [wanita-muslimah] ATM Kondom, Perlukah? - Sabar

2006-01-11 Terurut Topik Rudyanto Arief
 diam. Dan
bagi yang mampu lantas dia diam, menolak untuk mengucapkan kebenaran, ia
adalah syetan yang bisu. Untuk mencapai kebaikan Islam seseorang, tidak
cukup dengan diamnya lisan, dan anggota tubuh yang lain dari hal-hal yang
dilarang oleh Allah Swt. Namun ia harus juga diam dan meninggalkan hal-hal
yang tidak bermanfaat baginya. Dan juga bagi agamanya Islam. Rasulullah Saw
bersabda: Diantara kebaikan Islam seseorang itu yaitu meninggalkan hal-hal
yang tidak bermanfaat baginya.

  Kalau seseorang sudah mampu untuk memilih hanya yang bermanfaat
baginya, bagi keluarga, agama, dan masyarakatnya, dan mampu juga untuk diam
meninggalkan yang tak bermanfaat, ia sudah selamat dari kejahatan dan bala`
yang besar. Dan keselamatan dari kejahatan itu, berarti prestasi besar dalam
meraih kebaikan yang besar. Ada ulama salaf mengatakan: Barangsiapa yang
menyadari bahwa ucapan itu sebagian dari perbuatannya, dapat dipastikan ia
tidak akan berbicara kecuali yang bermanfaat baginya. Dan orang yang
menuntut sesuatu yang tidak bermanfaat baginya, akan mendapatkannya
sedangkan ia sendiri tidak puas dan tidak merelakannya.


- Original Message -
From: SUTIYOSO WIJANARKO WIJANARKO [EMAIL PROTECTED]
To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Sent: Thursday, January 12, 2006 12:22 AM
Subject: Re: Re[2]: [wanita-muslimah] ATM Kondom, Perlukah? - Sabar



   Yang sabar ya mbak menghadapi adek-adek kita, namanya saja adek-adek,
perlu kita bimbing dengan kesabaran, setuju kan:)

   wassalam



 [EMAIL PROTECTED] wrote:  Terimakasih atas faktanya bung
Donie. Dan fakta itu -menurut pertimbangan
   saya- AKAN SEMAKIN BERTAMBAH BESAR dengan diadakannya ATM Kondom. Budaya
   seks bebas yang semakin membesar, hanya akan menambah pelaku HIV / AIDS.
   Bukan penularan kepada pelaku pasif, melainkan akan menambah banyak
pelaku
   aktifnya. Cari cara lain untuk HIV / AIDS, tetapi itu bukan ATM Kondom.

   Dan untuk bung Ari, jika budaya di luar sana akan membuat bangsa ini
rusak
   bergelimang dosa zina, ya! memang lebih baik kita menutup diri sebisa
   mungkin. Dari pada bangsa ini semakin rusak akibat perbuatan zina, mari
   kita tolak sekuat tenaga arus budaya luar itu. Saya tidak akan
membiarkan
   bangsa ini bergelimang dalam dosa zina mulai dari generasi mudanya.

   Saya tidak akan menanggapi lagi thread ini. I think I have made my self
   clear enough. Say NO! to ATM Kondom!

   Salaam...




   Donnie [EMAIL PROTECTED]
   Sent by: wanita-muslimah@yahoogroups.com
   01/11/2006 03:35 PM
   Please respond to
   wanita-muslimah@yahoogroups.com


   To
   wanita-muslimah@yahoogroups.com
   cc

   Subject
   Re: Re[2]: [wanita-muslimah] ATM Kondom, Perlukah?








   Mbak Wida (feeling saya anda perempuan sih.. :p)

   Apa beda gejala dengan fakta yang anda maksudkan?
   kalau liat toh anda menyebutkan faktanya ada meskipun
   sedikit.
   Sedikit atau banyak itu masalah persepsi mbak.
   Fakta: ada air setinggi 10 cm dalam gelas setinggi 20
   cm.
   Orang bisa bilang gelas itu setengah penuh atau
   setengah kosong.

   Angka proporsi penderita HIV 0,6%  itu tinggi atau
   rendah mbak ? (estimasi skenario yang optimistik dari
   WHO/UNAIDS)

   bagaimana kalau 0,6% itu dikalikan penduduk indonesia?
   600.000 orang.  Menurut saya itu adalah angka yang
   besar.

   Mau tahu data tentang berapa estimasi kelompok resiko
   tinggi yang sangat mungkin tertular HIV (transmisi
   seksual saja) (estimasi tahun 2002) di Indonesia?

   Pasangan pengguna narkoba suntik (yang belum tentu
   pecandu)   : 94.125
   Pekerja seks
  :   193.234
   Pelanggan pekerja seks
 : 6.859.402
   Pasangan pelanggan PSK
  :  4.934.487
   (yang belum tentu juga melakukan seks bebas)
   Gay
 :
   574.904
   Pekerja seks pria
  :2.100
   Pasangan PSK pria (yang belum tentu melakukan seks
   bebas) :  992
   Waria
:
   7.831
   Pelanggan waria
  :   173.050
   Pasangan tetap waria : 2.128
   Anak jalanan
:  70.872
   Penjara
:
   733.794
   Total:
  sekitar 12.650.000

   12 Juta lebih orang mempunyai resiko tinggi untuk
   tertular HIV.  Anda bisa mengatakan itu gejala atau
   apapun.  tapi angka tersebut menurut saya cukup..
   bukan.. sangat besar... (bila ingin membaca reportnya
   saya punya soft copynya).
   12 juta itu bisa seorang pelajar, mahasiswa, ibu rumah
   tangga, polisi, tentara, politisi, pejabat, USTADZ
   (jadi inget cerita seorang Waria yang dulu pacarnya
   anak pesantren - hidup serumah -yang kemudian menjadi
   ustadz).  Diluar itu masih ditambah anak-anak yang
   lahir dari pasangan tersebut

Re: Re[2]: [wanita-muslimah] ATM Kondom, Perlukah?

2006-01-11 Terurut Topik Donnie




 Ass. Wr. Wb
Wa'alaikumsalam Wr wb 


 Salam kenal..
Salam kenal balik mas

 Seks Bebas sudah menjadi fakta..itu betul..
 Adanya ATM Kondom membuat seks bebas akan makin
 cepat merajalela (banjir 
 bandang)..sangat mungkin...

hmm... untuk membuat kesimpulan kausalitas saya pikir
kita harus lebih berhati-hati daripada asumsi saja...
ada kriteria-kriteria minimal kalau kita bisa bilang
hal itu.

 dengan adanya mesin itu yang untung produsen mesin
 dan kondom...jelas dong 
 ...:-)
=
Agree there is no such free lunch...
Siapa yang paling diuntungkan dengan merebaknya flu
burung? tentu pengusaha vaksin.  Siapa yang paling
diuntungkan dengan tingginya kasus demam berdarah?
tentu produsen dan pengusaha obat nyamuk.  
Siapa yang diuntungkan dengan isu formalin? tentu
produsen pengawet yang dianggap aman dan efektif.
Tapi apakah kemudian kita membuat teori konspirasi
bahwa produsen itu yang menyebabkan tingginya demam
berdarah, atau penyebaran flu burung?

Mereka adalah businessman, mereka melihat kesempatan
dan memanfaatkan.  meskipun secara politis mereka bisa
mempunyai pengaruhi pembuatan kebijakan.  Tidak semua
pembuat kebijakan dan peneliti yang meneliti
keefektifan sebuah produk intervensi bisa dibeli oleh
mereka.



 
  Apa kita bisa membuat ke 12 juta orang tersebut
 tidak
  melakukan hubungan seks diluar berganti pasangan?.
  Pikiran bodoh saya bilang impossible.
 
 Saya yakin ke 12 juta orang tersebut tidak serentak
 waktu jadi pecandu seks 
 bebas...
 seyakin bahwa ke dua belas orang tersbut segera
 menggunakan kondom..pada 
 saat melakukan seks bebasnya..walaupun masing-masing
 punya ATM kondom :-)
==
That is the point..
anda sudah menjawab sendiri...
tidak serentak ke 12 juta menjadi pecandu seks 
tidak serentak ke 12 juta mau menggunakan kondom..

So bagaimana anda bisa mengkaitkan antara kondom
menyebabkan seks bebas??


wong membuat orang untuk memakai kondom saat ini amat
sangat susah.. banyak kendalanya mas, malas lah, tidak
enak lah, malu lah, nggak nyaman lah.. dan sederet
alasan lainnya (ini berdasar data dilapangan hasil
survei perilaku lho), dan ini masih menjadi kendala
dalam pemasaran kondom (bahkan dinegara maju/barat
sekalipun)

Banyak alasan orang untuk melakukan/tidak melakukan
hubungan seks dan itu tidak bisa disimplifikasikan
dengan ada/tidak adanya kondom secara bebas...

Tapi yang pasti.. (berdasar data dilapangan, dengan
melalui survei perilaku beresiko... kelompok2 yang
ssaya sebutkan diatas memang kelompok yang sebagian
besar mempunyai resiko tertular HIV/AIDS karena
kebanyakan mereka mempunyai perilaku multi partner. 
Jadi kebutuhan untuk mencegah penularan HIV dengan
kondom ada disana.  Itulah kenapa kebijakan itu
diambil (berdasarkan kebutuhan, bukan asumsi).


 Sama dengan pertanyaan saya...berapa lama kita bisa
 memaksa mereka semua 
 menggunakan kondom pada saat berganti2 pasangan
 seks...:-)
Bagaimana Thailand bisa mulai mengontrol HIV
dinegaranya? dengan kondom mas...
Bagaimana Uganda (salah satu negara yang paling parah
terkena dampak HIV) berhasil mengontrol HIV (uganda
juga salah satu contoh sukses keberhasilan
pengendalian HIV)? disamping strategi Abstinence, Be
faithful, mereka juga sukses melakukan promosi kondom.

Thailand mungkin dianggap negara dengan seks bebas dan
bukan muslim, tapi itu membuktikan bahwa kondom works,
 Uganda adalah salah satu negara dengan populasi
muslim yang signifikan

 seharusnya yang dicegah itu perbuatan
 buruknya...bukan dampak buruk dari 
 perbuatan buruk...
 termasuk dengan tidak memfasilitasi perbuatan
 tersebut...biasanya perbuatan 
 buruk kalau difasilitasi bisa jadi dianggap benar..
 oleh karena itu..stuju dgn mba wida  say no to atm
 kondom...
==
Mas Anda mengenal istilah externalitas nggak?  Ini
berarti manfaat yang didapatkan oleh sebuah intervensi
tidak melulu dirasakan oleh orang yang mendapatkan
tapi oleh orang lain disekitarnya.   Promosi kondom
melindungi orang disekitar resiko tinggi (istri,
pasangan, anak)  (affected population) agar tidak
tertular oleh HIV.  
pengurangan dampak buruk hanyalah pendekatan
pragmatis.  Dan pengurangan dampak buruk ini hanya
salah satu strategi.  Strategi laen agar orang sadar
Abstinence dan Be faithfull itu juga sebuah
keharusan.. Pertanyaannya, apakah kita sudah
melakukannya? dan dengan serius? bukan dengan
penghakiman dan asumsi semata?

Dan ketika anda sudah mempunyai asumsi bahwa promosi
kondom tidak serta merta menyebabkan orang mau
menggunakan, bagaimana kemudian bisa disimpulkan bahwa
kondom menyebabkan seks bebas? such an
inconsistency...  :P


 Wass,
 Firman

Wassalam juga,
Donnie


__
Do You Yahoo!?
Tired of spam?  Yahoo! Mail has the best spam protection around 
http://mail.yahoo.com 


 Yahoo! Groups Sponsor ~-- 
Join modern day disciples reach the disfigured and poor with hope and healing

Re[2]: [wanita-muslimah] ATM Kondom, Perlukah?

2006-01-10 Terurut Topik Eko Bambang Subiyantoro
Pak SUTIYOSO,
merusak generasi muda seperti apa pak?  apakah bapak tahu oknum2 itu
siapa dan apa sudah membaca secara jelas programnya? lalu apa yang bisa bapak
lakukan untuk pencegahan HIV AIDS dan PMS lainnya?

salam,
Eko Bambang S

Monday, January 9, 2006, 10:11:11 PM, you wrote:

 Pertanyaannyatujuan oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab
 merusak generasi muda itu apa ya ?
   
   Siapa tho yang punya ide ATM - Kondom itu ?
  
 wassalam
   
   
  
 [EMAIL PROTECTED] wrote:
   ATM Kondom hanya akan membuat anak-anak SMA dan Mahasiswa yang berpacaran
 melakukan seks bebas. Setelah mereka teracuni situs-situs porno di warnet,
 atau penjualan VCD porno yang semakin bebas, maka mereka akan mencobanyan
 sendiri. Mereka pikir it's fun! Worth to try! Masa bodoh dengan 
 berikutnya. Negara maju saja begitu bebas. Kenapa kita tidak? Kita sedang
 menuju kemajuan! 

 Dan generasi muda kita akan semakin hancur cur cur currr!!! Percayalah!!!

 Tidak perlu teori muluk2 untuk melihat kehancuran generasi muda Indonesia
 akibat pornografi dan kemudahan fasilitas seks bebas macam ATM Kondom. Dan
 kalau generasi mudanya saja sudah rusak, apa yang bisa kita lihat sebagai
 masa depan kita, bangsa Indonesia? Buram! Gelap! 

 Narkoba. Seks bebas. Hura-hura. Dugem. Tawuran. Pengangguran. Preman. Apa
 lagi? Oh generasi muda Indonesia  




 Donnie [EMAIL PROTECTED] 
 Sent by: wanita-muslimah@yahoogroups.com 
 01/09/2006 10:49 AM 
 Please respond to 
 wanita-muslimah@yahoogroups.com 


 To 
 wanita-muslimah@yahoogroups.com 
 cc 

 Subject 
 Re: [wanita-muslimah] ATM Kondom, Perlukah? 








 Alkisah... (cerita sebelum Helm jadi aksesoris 
 standard pengguna motor) 
 Para dokter bedah di Inggris (kalau tidak salah), 
 melihat bahwa efek samping paling buruk dan tersering 
 pada pengendara motor ada cedera kepala yang 
 seringkali berujung pada kematian. 
 Mereka berpikir bagaimana mencegahnya?  paling efektif 
 tentu saja membuat kebijakan agar mencegah orang 
 supaya tidak mengendarai motor, end of story. 
 Tapi ternyata tidak sebegitu mudahnya.  Kebutuhan 
 jaman menyebabkan kita tidak mampu menyebabkan orang 
 untuk berhenti menggunakan motor. 

 Cara kedua adalah mendidik pengendara motor untuk 
 lebih berhati-hati dalam mengendarai motornya, supaya 
 jangan ngebut, supaya tidak melanggar lampu merah 
 dengan berbagai peraturan lalu lintas dan sanksinya. 
 Toh masih ada juga orang yang mengalami akibat buruk 
 karena kecelakaan motor.  Karena ada juga orang yang 
 melanggar lalu lintas, ugal-ugalan, ngebut dll. 

 Maka pada para dokter tersebut kemudian berpikir 
 ulang... kalau kecelakaan fatal kebanyakan ditimbulkan 
 oleh benturan di kepala, cara yang bisa kita lakukan 
 adalah dengan mencegah dampak buruk  akibat benturan 
 di kepala.  Bagaimana? mereka kemudian membuat alat 
 untuk melindungi bagian tubuh yang vital tersebut 
 dengan menggunakan helm. 

 Kebijakan ini yang dikenal sebagai kebijakan harm 
 reduction.  Tapi kemudian ada pemikiran, kalau helm 
 jadi kebijakan bagi pengendara motor untuk melindungi 
 kepala mereka, maka orang akan cenderung berperilaku 
 tidak bertanggung jawab, ugal-ugalan dijalan, 
 melanggar lalu lintas dll 
 Fakta yang ada ternyata tidak seperti itu.  Orang yang 
 ugal-ugalan tetap ada (akan selalu ada orang dalam 
 kategori ekstrim), tetapi itu bukanlah mayoritas 
 pengendara motor.  Kelompok yang ugal-ugalan tersebut 
 yang sebenarnya merupakan sasaran utama kebijakan 
 helm.  Toh helm tetap diberlakukan bagi pengendara 
 motor, karena para pengendara motor tersebut juga 
 punya resiko untuk mengalami kecelakaan cedera kepala, 
 dan langkah terefektif (sampai saat ini) untuk 
 meminimalisir dampak buruk penggunaan motor adalah 
 dengan helm. 

 Dalam konteks seperti itulah kebijakan Promosi kondom 
 (salah satunya dengan pengadaan ATM kondom) dibuat dan 
 dilaksanakan. 

 Sebuah fakta orang yang dewasa akan melakukan hubungan 
 seks (diluar dan didalam koridor nilai agama apapun). 
 Agama tertentu (agama2 semit) menempatkan hubungan 
 seks dalam lembaga perkawinan (itu fakta yang lain) 
 tapi toh tidak semua agama dan/atau kepercayaan 
 seperti itu.  Fakta pula bahwa ada atau banyak orang 
 yang beragama tadi juga melakukan hubungan diluar 
 nikah. Fakta yang lain, hubungan seks yang tidak 
 terlindungi (dengan kondom) mempunyai resiko yang 
 sangat besar untuk menularkan penyakit seksual dan 
 yang terpenting adalah HIV/AIDS.  Bercermin dari 
 alkisah cerita diatas, ada 3 kebijakan juga yang bisa 
 diterapkan dan ketiganya merupakan strategi bagi 
 pencegahan penularan HIV/AIDS, yang dikenal sebagai 
 strategi ABC. 

 1.  Mencegah orang untuk tidak berhubungan seks 
 (Abstinence = strategi A).  Bagi negara barat ini 
 berarti mencegah berhubungan seks sampai mereka mampu 
 membuat keputusan yang sesuai dengan keinginannya dan 
 merasa siap untuk itu (dewasa secara biologis dan 
 psikologis).  Bagi konteks negara(/agama) lain, bisa 
 berarti tidak melakukan hubungan seks 

Re: Re[2]: [wanita-muslimah] ATM Kondom, Perlukah?

2006-01-10 Terurut Topik SUTIYOSO WIJANARKO WIJANARKO
Hiya Pak Eko,
   
  Tunggu ya pak...sebenarnya mau tak balas postingannya Pak Eko, tapi ini 
lho ada pasien mau konsultasi,  nanti dech saya usahakan untuk membalasnya  :)
   
  salam sejahtera.
   
  

Eko Bambang Subiyantoro [EMAIL PROTECTED] wrote:
  Pak SUTIYOSO,
merusak generasi muda seperti apa pak?  apakah bapak tahu oknum2 itu
siapa dan apa sudah membaca secara jelas programnya? lalu apa yang bisa bapak
lakukan untuk pencegahan HIV AIDS dan PMS lainnya?

salam,
Eko Bambang S

Monday, January 9, 2006, 10:11:11 PM, you wrote:

 Pertanyaannyatujuan oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab
 merusak generasi muda itu apa ya ?
   
   Siapa tho yang punya ide ATM - Kondom itu ?
  
 wassalam
   
   
  
 [EMAIL PROTECTED] wrote:
   ATM Kondom hanya akan membuat anak-anak SMA dan Mahasiswa yang berpacaran
 melakukan seks bebas. Setelah mereka teracuni situs-situs porno di warnet,
 atau penjualan VCD porno yang semakin bebas, maka mereka akan mencobanyan
 sendiri. Mereka pikir it's fun! Worth to try! Masa bodoh dengan 
 berikutnya. Negara maju saja begitu bebas. Kenapa kita tidak? Kita sedang
 menuju kemajuan! 

 Dan generasi muda kita akan semakin hancur cur cur currr!!! Percayalah!!!

 Tidak perlu teori muluk2 untuk melihat kehancuran generasi muda Indonesia
 akibat pornografi dan kemudahan fasilitas seks bebas macam ATM Kondom. Dan
 kalau generasi mudanya saja sudah rusak, apa yang bisa kita lihat sebagai
 masa depan kita, bangsa Indonesia? Buram! Gelap! 

 Narkoba. Seks bebas. Hura-hura. Dugem. Tawuran. Pengangguran. Preman. Apa
 lagi? Oh generasi muda Indonesia  




 Donnie [EMAIL PROTECTED] 
 Sent by: wanita-muslimah@yahoogroups.com 
 01/09/2006 10:49 AM 
 Please respond to 
 wanita-muslimah@yahoogroups.com 


 To 
 wanita-muslimah@yahoogroups.com 
 cc 

 Subject 
 Re: [wanita-muslimah] ATM Kondom, Perlukah? 








 Alkisah... (cerita sebelum Helm jadi aksesoris 
 standard pengguna motor) 
 Para dokter bedah di Inggris (kalau tidak salah), 
 melihat bahwa efek samping paling buruk dan tersering 
 pada pengendara motor ada cedera kepala yang 
 seringkali berujung pada kematian. 
 Mereka berpikir bagaimana mencegahnya?  paling efektif 
 tentu saja membuat kebijakan agar mencegah orang 
 supaya tidak mengendarai motor, end of story. 
 Tapi ternyata tidak sebegitu mudahnya.  Kebutuhan 
 jaman menyebabkan kita tidak mampu menyebabkan orang 
 untuk berhenti menggunakan motor. 

 Cara kedua adalah mendidik pengendara motor untuk 
 lebih berhati-hati dalam mengendarai motornya, supaya 
 jangan ngebut, supaya tidak melanggar lampu merah 
 dengan berbagai peraturan lalu lintas dan sanksinya. 
 Toh masih ada juga orang yang mengalami akibat buruk 
 karena kecelakaan motor.  Karena ada juga orang yang 
 melanggar lalu lintas, ugal-ugalan, ngebut dll. 

 Maka pada para dokter tersebut kemudian berpikir 
 ulang... kalau kecelakaan fatal kebanyakan ditimbulkan 
 oleh benturan di kepala, cara yang bisa kita lakukan 
 adalah dengan mencegah dampak buruk  akibat benturan 
 di kepala.  Bagaimana? mereka kemudian membuat alat 
 untuk melindungi bagian tubuh yang vital tersebut 
 dengan menggunakan helm. 

 Kebijakan ini yang dikenal sebagai kebijakan harm 
 reduction.  Tapi kemudian ada pemikiran, kalau helm 
 jadi kebijakan bagi pengendara motor untuk melindungi 
 kepala mereka, maka orang akan cenderung berperilaku 
 tidak bertanggung jawab, ugal-ugalan dijalan, 
 melanggar lalu lintas dll 
 Fakta yang ada ternyata tidak seperti itu.  Orang yang 
 ugal-ugalan tetap ada (akan selalu ada orang dalam 
 kategori ekstrim), tetapi itu bukanlah mayoritas 
 pengendara motor.  Kelompok yang ugal-ugalan tersebut 
 yang sebenarnya merupakan sasaran utama kebijakan 
 helm.  Toh helm tetap diberlakukan bagi pengendara 
 motor, karena para pengendara motor tersebut juga 
 punya resiko untuk mengalami kecelakaan cedera kepala, 
 dan langkah terefektif (sampai saat ini) untuk 
 meminimalisir dampak buruk penggunaan motor adalah 
 dengan helm. 

 Dalam konteks seperti itulah kebijakan Promosi kondom 
 (salah satunya dengan pengadaan ATM kondom) dibuat dan 
 dilaksanakan. 

 Sebuah fakta orang yang dewasa akan melakukan hubungan 
 seks (diluar dan didalam koridor nilai agama apapun). 
 Agama tertentu (agama2 semit) menempatkan hubungan 
 seks dalam lembaga perkawinan (itu fakta yang lain) 
 tapi toh tidak semua agama dan/atau kepercayaan 
 seperti itu.  Fakta pula bahwa ada atau banyak orang 
 yang beragama tadi juga melakukan hubungan diluar 
 nikah. Fakta yang lain, hubungan seks yang tidak 
 terlindungi (dengan kondom) mempunyai resiko yang 
 sangat besar untuk menularkan penyakit seksual dan 
 yang terpenting adalah HIV/AIDS.  Bercermin dari 
 alkisah cerita diatas, ada 3 kebijakan juga yang bisa 
 diterapkan dan ketiganya merupakan strategi bagi 
 pencegahan penularan HIV/AIDS, yang dikenal sebagai 
 strategi ABC. 

 1.  Mencegah orang untuk tidak berhubungan seks 
 (Abstinence = strategi A).  Bagi negara barat ini 
 

Re: Re[2]: [wanita-muslimah] ATM Kondom, Perlukah?

2006-01-10 Terurut Topik SUTIYOSO WIJANARKO WIJANARKO
Hiya Pak Eko,
   
  Tunggu ya pak...sebenarnya mau tak balas postingannya Pak Eko, tapi ini 
lho ada pasien mau konsultasi,  nanti dech saya usahakan untuk membalasnya  :)
   
  salam sejahtera.
   
  

Eko Bambang Subiyantoro [EMAIL PROTECTED] wrote:
  Pak SUTIYOSO,
merusak generasi muda seperti apa pak?  apakah bapak tahu oknum2 itu
siapa dan apa sudah membaca secara jelas programnya? lalu apa yang bisa bapak
lakukan untuk pencegahan HIV AIDS dan PMS lainnya?

salam,
Eko Bambang S

Monday, January 9, 2006, 10:11:11 PM, you wrote:

 Pertanyaannyatujuan oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab
 merusak generasi muda itu apa ya ?
   
   Siapa tho yang punya ide ATM - Kondom itu ?
  
 wassalam
   
   
  
 [EMAIL PROTECTED] wrote:
   ATM Kondom hanya akan membuat anak-anak SMA dan Mahasiswa yang berpacaran
 melakukan seks bebas. Setelah mereka teracuni situs-situs porno di warnet,
 atau penjualan VCD porno yang semakin bebas, maka mereka akan mencobanyan
 sendiri. Mereka pikir it's fun! Worth to try! Masa bodoh dengan 
 berikutnya. Negara maju saja begitu bebas. Kenapa kita tidak? Kita sedang
 menuju kemajuan! 

 Dan generasi muda kita akan semakin hancur cur cur currr!!! Percayalah!!!

 Tidak perlu teori muluk2 untuk melihat kehancuran generasi muda Indonesia
 akibat pornografi dan kemudahan fasilitas seks bebas macam ATM Kondom. Dan
 kalau generasi mudanya saja sudah rusak, apa yang bisa kita lihat sebagai
 masa depan kita, bangsa Indonesia? Buram! Gelap! 

 Narkoba. Seks bebas. Hura-hura. Dugem. Tawuran. Pengangguran. Preman. Apa
 lagi? Oh generasi muda Indonesia  




 Donnie [EMAIL PROTECTED] 
 Sent by: wanita-muslimah@yahoogroups.com 
 01/09/2006 10:49 AM 
 Please respond to 
 wanita-muslimah@yahoogroups.com 


 To 
 wanita-muslimah@yahoogroups.com 
 cc 

 Subject 
 Re: [wanita-muslimah] ATM Kondom, Perlukah? 








 Alkisah... (cerita sebelum Helm jadi aksesoris 
 standard pengguna motor) 
 Para dokter bedah di Inggris (kalau tidak salah), 
 melihat bahwa efek samping paling buruk dan tersering 
 pada pengendara motor ada cedera kepala yang 
 seringkali berujung pada kematian. 
 Mereka berpikir bagaimana mencegahnya?  paling efektif 
 tentu saja membuat kebijakan agar mencegah orang 
 supaya tidak mengendarai motor, end of story. 
 Tapi ternyata tidak sebegitu mudahnya.  Kebutuhan 
 jaman menyebabkan kita tidak mampu menyebabkan orang 
 untuk berhenti menggunakan motor. 

 Cara kedua adalah mendidik pengendara motor untuk 
 lebih berhati-hati dalam mengendarai motornya, supaya 
 jangan ngebut, supaya tidak melanggar lampu merah 
 dengan berbagai peraturan lalu lintas dan sanksinya. 
 Toh masih ada juga orang yang mengalami akibat buruk 
 karena kecelakaan motor.  Karena ada juga orang yang 
 melanggar lalu lintas, ugal-ugalan, ngebut dll. 

 Maka pada para dokter tersebut kemudian berpikir 
 ulang... kalau kecelakaan fatal kebanyakan ditimbulkan 
 oleh benturan di kepala, cara yang bisa kita lakukan 
 adalah dengan mencegah dampak buruk  akibat benturan 
 di kepala.  Bagaimana? mereka kemudian membuat alat 
 untuk melindungi bagian tubuh yang vital tersebut 
 dengan menggunakan helm. 

 Kebijakan ini yang dikenal sebagai kebijakan harm 
 reduction.  Tapi kemudian ada pemikiran, kalau helm 
 jadi kebijakan bagi pengendara motor untuk melindungi 
 kepala mereka, maka orang akan cenderung berperilaku 
 tidak bertanggung jawab, ugal-ugalan dijalan, 
 melanggar lalu lintas dll 
 Fakta yang ada ternyata tidak seperti itu.  Orang yang 
 ugal-ugalan tetap ada (akan selalu ada orang dalam 
 kategori ekstrim), tetapi itu bukanlah mayoritas 
 pengendara motor.  Kelompok yang ugal-ugalan tersebut 
 yang sebenarnya merupakan sasaran utama kebijakan 
 helm.  Toh helm tetap diberlakukan bagi pengendara 
 motor, karena para pengendara motor tersebut juga 
 punya resiko untuk mengalami kecelakaan cedera kepala, 
 dan langkah terefektif (sampai saat ini) untuk 
 meminimalisir dampak buruk penggunaan motor adalah 
 dengan helm. 

 Dalam konteks seperti itulah kebijakan Promosi kondom 
 (salah satunya dengan pengadaan ATM kondom) dibuat dan 
 dilaksanakan. 

 Sebuah fakta orang yang dewasa akan melakukan hubungan 
 seks (diluar dan didalam koridor nilai agama apapun). 
 Agama tertentu (agama2 semit) menempatkan hubungan 
 seks dalam lembaga perkawinan (itu fakta yang lain) 
 tapi toh tidak semua agama dan/atau kepercayaan 
 seperti itu.  Fakta pula bahwa ada atau banyak orang 
 yang beragama tadi juga melakukan hubungan diluar 
 nikah. Fakta yang lain, hubungan seks yang tidak 
 terlindungi (dengan kondom) mempunyai resiko yang 
 sangat besar untuk menularkan penyakit seksual dan 
 yang terpenting adalah HIV/AIDS.  Bercermin dari 
 alkisah cerita diatas, ada 3 kebijakan juga yang bisa 
 diterapkan dan ketiganya merupakan strategi bagi 
 pencegahan penularan HIV/AIDS, yang dikenal sebagai 
 strategi ABC. 

 1.  Mencegah orang untuk tidak berhubungan seks 
 (Abstinence = strategi A).  Bagi negara barat ini 
 

Re[2]: [wanita-muslimah] ATM Kondom, Perlukah?

2006-01-10 Terurut Topik Eko Bambang Subiyantoro
Mbak Wida,
Tidak sederhana itu, mengkorelasikan hancurnya generasi muda dengan
ATM Kondom. Mbak Wida, Seks Bebas terjadi bukan karena ATM Kondom.
ATM Kondom justru hadir menjadi salah satu solusi (bukan satu-satunya)
pencegahan penularan PMS termasuk HIV AIDS. ATM Kondom sebaiknya tidak dilihat 
sebagai
legalisasi seks bebas, tetapi sebagai langkah meminimalisir kerentanan
tertularnya PMS / HIV AIDS tadi. Mas Donnie secara panjang lebar sudah cukup 
menjelaskan tentang
strategi penanganan HIV AIDS, melalui ATM Kondom.

Mbak Wida, seks bebas bukan lagi wacana, tetapi fakta. Tidak hanya
anak-anak remaja orang dewasapun juga banyak melakukan seks
bebas. Intervensi moral, agama bahkan pendidikan seks yang
bertanggungjawab saja gagal untuk mencegah seks bebas. Ini sekaligus
menjawab pertanyaan mas donnie. Pendapat saya,
sambil kita bersama-sama mengurangi seks bebas, yang bisa kita lakukan
adalah mengurangi dampak buruknya, yang jelas nyata sperti PMS,
kesehatan reproduksi dan sebagainya. Bagi saya ini perlu, karena
mengurangi perilaku seks bebas tidak bisa secepat membalikkan tangan.
Ada proses yang terus menerus berlangsung, namun dalam proses itu kita
tidak bisa menghindarkan adanya penularan, nah itulah yang kita cegah.


salam,

Eko Bambang S






Monday, January 9, 2006, 11:15:44 AM, you wrote:

 ATM Kondom hanya akan membuat anak-anak SMA dan Mahasiswa yang berpacaran
 melakukan seks bebas. Setelah mereka teracuni situs-situs porno di warnet,
 atau penjualan VCD porno yang semakin bebas, maka mereka akan mencobanyan
 sendiri. Mereka pikir it's fun! Worth to try! Masa bodoh dengan 
 berikutnya. Negara maju saja begitu bebas. Kenapa kita tidak? Kita sedang
 menuju kemajuan! 

 Dan generasi muda kita akan semakin hancur cur cur currr!!! Percayalah!!!

 Tidak perlu teori muluk2 untuk melihat kehancuran generasi muda Indonesia
 akibat pornografi dan kemudahan fasilitas seks bebas macam ATM Kondom. Dan
 kalau generasi mudanya saja sudah rusak, apa yang bisa kita lihat sebagai
 masa depan kita, bangsa Indonesia? Buram! Gelap!

 Narkoba. Seks bebas. Hura-hura. Dugem. Tawuran. Pengangguran. Preman. Apa
 lagi? Oh generasi muda Indonesia 




 Donnie [EMAIL PROTECTED] 
 Sent by: wanita-muslimah@yahoogroups.com
 01/09/2006 10:49 AM
 Please respond to
 wanita-muslimah@yahoogroups.com


 To
 wanita-muslimah@yahoogroups.com
 cc

 Subject
 Re: [wanita-muslimah] ATM Kondom, Perlukah?








 Alkisah... (cerita sebelum Helm jadi aksesoris
 standard pengguna motor)
 Para dokter bedah di Inggris (kalau tidak salah),
 melihat bahwa efek samping paling buruk dan tersering
 pada pengendara motor ada cedera kepala yang
 seringkali berujung pada kematian.
 Mereka berpikir bagaimana mencegahnya?  paling efektif
 tentu saja membuat kebijakan agar mencegah orang
 supaya tidak mengendarai motor, end of story.
 Tapi ternyata tidak sebegitu mudahnya.  Kebutuhan
 jaman menyebabkan kita tidak mampu menyebabkan orang
 untuk berhenti menggunakan motor.

 Cara kedua adalah mendidik pengendara motor untuk
 lebih berhati-hati dalam mengendarai motornya, supaya
 jangan ngebut, supaya tidak melanggar lampu merah
 dengan berbagai peraturan lalu lintas dan sanksinya. 
 Toh masih ada juga orang yang mengalami akibat buruk
 karena kecelakaan motor.  Karena ada juga orang yang
 melanggar lalu lintas, ugal-ugalan, ngebut dll.

 Maka pada para dokter tersebut kemudian berpikir
 ulang... kalau kecelakaan fatal kebanyakan ditimbulkan
 oleh benturan di kepala, cara yang bisa kita lakukan
 adalah dengan mencegah dampak buruk  akibat benturan
 di kepala.  Bagaimana? mereka kemudian membuat alat
 untuk melindungi bagian tubuh yang vital tersebut
 dengan menggunakan helm. 

 Kebijakan ini yang dikenal sebagai kebijakan harm
 reduction.  Tapi kemudian ada pemikiran, kalau helm
 jadi kebijakan bagi pengendara motor untuk melindungi
 kepala mereka, maka orang akan cenderung berperilaku
 tidak bertanggung jawab, ugal-ugalan dijalan,
 melanggar lalu lintas dll 
 Fakta yang ada ternyata tidak seperti itu.  Orang yang
 ugal-ugalan tetap ada (akan selalu ada orang dalam
 kategori ekstrim), tetapi itu bukanlah mayoritas
 pengendara motor.  Kelompok yang ugal-ugalan tersebut
 yang sebenarnya merupakan sasaran utama kebijakan
 helm.  Toh helm tetap diberlakukan bagi pengendara
 motor, karena para pengendara motor tersebut juga
 punya resiko untuk mengalami kecelakaan cedera kepala,
 dan langkah terefektif (sampai saat ini) untuk
 meminimalisir dampak buruk penggunaan motor adalah
 dengan helm.

 Dalam konteks seperti itulah kebijakan Promosi kondom
 (salah satunya dengan pengadaan ATM kondom) dibuat dan
 dilaksanakan.

 Sebuah fakta orang yang dewasa akan melakukan hubungan
 seks (diluar dan didalam koridor nilai agama apapun). 
 Agama tertentu (agama2 semit) menempatkan hubungan
 seks dalam lembaga perkawinan (itu fakta yang lain)
 tapi toh tidak semua agama dan/atau kepercayaan
 seperti itu.  Fakta pula bahwa ada atau banyak orang
 yang beragama tadi juga 

Re: Re[2]: [wanita-muslimah] ATM Kondom, Perlukah?

2006-01-10 Terurut Topik Wida . Kusuma
Mungkin itulah bedanya antara saya dan anda bung Eko. Anda mengatakan 
bahwa seks bebas itu adalah fakta. Saya menganggap seks bebas itu saat in 
baru berupa gejala yang mengarah ke sana. Faktanya masih sangat sedikit 
yang melakukannya dibandingkan yang tidak melakukannya. Itupun masih 
sembunyi-sembunyi karena malu. Oleh karenanya saya tidak ingin memberikan 
percepatan bagi budaya seks bebas untuk menjadi besar di masyarakat 
Indonesia. Sekalipun fasilitas seperti warnet, penjualan VCD porno, 
buku-buku semacam undercover, tayangan2 seks tengah malam, sudah 
memberikan percepatan tertentu bagi berkembangnya seks bebas di masyarakat 
Indonesia. Apalagi jika disediakan fasilitas ATM Kondom ini. Dengan adanya 
fasilitas ATM Kondom ini, jangan lagi kita berfikir mengurangi seks bebas 
setelah itu, kita justru akan menjadikannya banjir bandang. Tidak akan 
pernah sanggup untuk kita kurangi kembali. Sekali pintunya dibuka, kita 
tidak akan pernah sanggup untuk menutupnya kembali. 

Jika budaya seks bebas itu telah menjadi besar di masyarakat Indonesia, 
maka penanganan HIV / AIDS akan menjadi jauh lebih rumit dan lebih susah 
lagi. Jadi jangan dibuka pintunya. Say NO to ATM Kondom!





Eko Bambang Subiyantoro [EMAIL PROTECTED] 
Sent by: wanita-muslimah@yahoogroups.com
01/11/2006 11:29 AM
Please respond to
wanita-muslimah@yahoogroups.com


To
[EMAIL PROTECTED] wanita-muslimah@yahoogroups.com
cc

Subject
Re[2]: [wanita-muslimah] ATM Kondom, Perlukah?






Mbak Wida,
Tidak sederhana itu, mengkorelasikan hancurnya generasi muda dengan
ATM Kondom. Mbak Wida, Seks Bebas terjadi bukan karena ATM Kondom.
ATM Kondom justru hadir menjadi salah satu solusi (bukan satu-satunya)
pencegahan penularan PMS termasuk HIV AIDS. ATM Kondom sebaiknya tidak 
dilihat sebagai
legalisasi seks bebas, tetapi sebagai langkah meminimalisir kerentanan
tertularnya PMS / HIV AIDS tadi. Mas Donnie secara panjang lebar sudah 
cukup menjelaskan tentang
strategi penanganan HIV AIDS, melalui ATM Kondom.

Mbak Wida, seks bebas bukan lagi wacana, tetapi fakta. Tidak hanya
anak-anak remaja orang dewasapun juga banyak melakukan seks
bebas. Intervensi moral, agama bahkan pendidikan seks yang
bertanggungjawab saja gagal untuk mencegah seks bebas. Ini sekaligus
menjawab pertanyaan mas donnie. Pendapat saya,
sambil kita bersama-sama mengurangi seks bebas, yang bisa kita lakukan
adalah mengurangi dampak buruknya, yang jelas nyata sperti PMS,
kesehatan reproduksi dan sebagainya. Bagi saya ini perlu, karena
mengurangi perilaku seks bebas tidak bisa secepat membalikkan tangan.
Ada proses yang terus menerus berlangsung, namun dalam proses itu kita
tidak bisa menghindarkan adanya penularan, nah itulah yang kita cegah.


salam,

Eko Bambang S






Monday, January 9, 2006, 11:15:44 AM, you wrote:

 ATM Kondom hanya akan membuat anak-anak SMA dan Mahasiswa yang 
berpacaran
 melakukan seks bebas. Setelah mereka teracuni situs-situs porno di 
warnet,
 atau penjualan VCD porno yang semakin bebas, maka mereka akan 
mencobanyan
 sendiri. Mereka pikir it's fun! Worth to try! Masa bodoh dengan 
 berikutnya. Negara maju saja begitu bebas. Kenapa kita tidak? Kita 
sedang
 menuju kemajuan! 

 Dan generasi muda kita akan semakin hancur cur cur currr!!! 
Percayalah!!!

 Tidak perlu teori muluk2 untuk melihat kehancuran generasi muda 
Indonesia
 akibat pornografi dan kemudahan fasilitas seks bebas macam ATM Kondom. 
Dan
 kalau generasi mudanya saja sudah rusak, apa yang bisa kita lihat 
sebagai
 masa depan kita, bangsa Indonesia? Buram! Gelap!

 Narkoba. Seks bebas. Hura-hura. Dugem. Tawuran. Pengangguran. Preman. 
Apa
 lagi? Oh generasi muda Indonesia 




 Donnie [EMAIL PROTECTED] 
 Sent by: wanita-muslimah@yahoogroups.com
 01/09/2006 10:49 AM
 Please respond to
 wanita-muslimah@yahoogroups.com


 To
 wanita-muslimah@yahoogroups.com
 cc

 Subject
 Re: [wanita-muslimah] ATM Kondom, Perlukah?








 Alkisah... (cerita sebelum Helm jadi aksesoris
 standard pengguna motor)
 Para dokter bedah di Inggris (kalau tidak salah),
 melihat bahwa efek samping paling buruk dan tersering
 pada pengendara motor ada cedera kepala yang
 seringkali berujung pada kematian.
 Mereka berpikir bagaimana mencegahnya?  paling efektif
 tentu saja membuat kebijakan agar mencegah orang
 supaya tidak mengendarai motor, end of story.
 Tapi ternyata tidak sebegitu mudahnya.  Kebutuhan
 jaman menyebabkan kita tidak mampu menyebabkan orang
 untuk berhenti menggunakan motor.

 Cara kedua adalah mendidik pengendara motor untuk
 lebih berhati-hati dalam mengendarai motornya, supaya
 jangan ngebut, supaya tidak melanggar lampu merah
 dengan berbagai peraturan lalu lintas dan sanksinya. 
 Toh masih ada juga orang yang mengalami akibat buruk
 karena kecelakaan motor.  Karena ada juga orang yang
 melanggar lalu lintas, ugal-ugalan, ngebut dll.

 Maka pada para dokter tersebut kemudian berpikir
 ulang... kalau kecelakaan fatal kebanyakan ditimbulkan
 oleh benturan di kepala, cara yang bisa kita lakukan

Re: Re[2]: [wanita-muslimah] ATM Kondom, Perlukah?

2006-01-10 Terurut Topik Ari Condro
saya lahir di era 70an, mungkin banyak juga generasi kelahiran seventies ini
di wm.  nah ceritanya ketika sd kelas 4 saya pindah dari malang ke jakarta.

yg saya lihat breakdance sedang menjamur, tawuran dan minuman keras masuk ke
perumahan perumahan, heroin mulai merajalela.  jakarta bukan tempat yang
baik untuk berkembang biak .. ooops   untuk tumbuh kembang anak.

saya sendiri waktu itu gak tinggal di heart of jakarta,maklum warga urban :)
info yg didapat bokap buat cari rumah adalah di depok (obsesinya masih cari
daerah yg adem buat tempat tinggal, biar kayak malang), depok adalah jakarta
coret dan di masa itu masih kehitung sebagai kabupaten bogor.

supermarket aja baru ada Tri-M model model kayak alfamart dan baru buka
tahun 87an, UI aja baru mau pindah ke depok kala itu.   sebagai anak kecil
saya menyalahkan budaya asing yg masuk keindonesia dengan derasnya tanpa
filter, dan yg mempromosikan pertama kali dalam kacamata saya ketika itu
adalah orang china.

dengan sedikit rasis, saya pengen bilang, mereka kaya, mereka bukan muslim,
pulang dari foya foya dan sekolah di ln mereka bawa budaya yukensi u can
see, kaos ketat, cewek ngerokok, celana pendek, rok span, de el el.  tivi
pun bukan hitam putih tvri kebanggaan dengan si huma dan si unyil.  ada rcti
dan sctv dengan santa barbara dan the bold and the beautifulnya yg dulu jadi
patron hujatan para ustad :D

kalau sampean sampean baca laskar pelanginya andrea hirata anda akan
meangkap gagap budaya itu juga terjadi di bangka belitung tahun 70 80an.
ketika masyrakat lokal dengan buruh tambang tradisonal berhadapan dengan
hegemoni PN Timah ...

jaman sekarang saya bisa bilang, tanpa rasa rasis, bahwa itulah yg terjadi
ketika dua budaya bertemu.  dulu kita sudah main budaya tertutup, di era
orde baru, namun arus pusar budaya di luar sana memang melibas hanyut bangsa
ini, kita pemain pinggiran memang dan itu kenyataan, itu fakta.  apa yg
menjadi intrik di luar, kita adalah pion catur.  sampean, oom wida, yg
berada dalam pusar perusahaan jepang bisa melihat dengan jelas gimana sistem
kanban jepang yang beranak berakar, dari moyang sampai cucu kait mengait.
dan ini hanya satu pusar arus di luar sana yg ebrimbas ke kita.

bagi saya, konflik masalah tutup keran mirip dengan ketegangan yg terjadi di
jepang di era meiji.  ketika jepang mau tidak mau harus membuka keran
budayanya.  dari politik isolasi menjadi era keterbukaan.  di era sekarang
kita bisa melihat ahmadinejad yg baru baru ini membanned lagi banyak media
massa dan membatasi televisi di Iran.

jaman 1600an china pernah main main seperti ini.  setelah ekspedisi cheng ho
yg 6 kali keliling dunia, china memilih isolasi, dan sejak itu perannya di
dunia international turun drastis, seiring dropnya perekonomian china.  dia
pun mengalami konflik keterbukaan yg sama dengan jepang.  kalau di jepun
meiji berhasil melakukan restorasi vis a vis berhadapan dengan para shogun
dan samurai turutannya, di china para mandarin, bangsawan dan kaum
terpelajar justru yg sulit berubah dan tidak menginginkan perubahan.  calon
kaisar yg punya visi keterbukaan justru dihabisi.

imo, pilihan yg ada adalah diombang ambing arus atau menjadi the real
player.  politik isolasi seperti kita lihat tidak banyak berpengaruh, karena
arus di luar tetap ada.  kecuali anda memilih jadi orang amish di amerika
sana.


salam,
Ari Condro

- Original Message -
From: [EMAIL PROTECTED]

Mungkin itulah bedanya antara saya dan anda bung Eko. Anda mengatakan
bahwa seks bebas itu adalah fakta. Saya menganggap seks bebas itu saat in
baru berupa gejala yang mengarah ke sana. Faktanya masih sangat sedikit
yang melakukannya dibandingkan yang tidak melakukannya. Itupun masih
sembunyi-sembunyi karena malu. Oleh karenanya saya tidak ingin memberikan
percepatan bagi budaya seks bebas untuk menjadi besar di masyarakat
Indonesia. Sekalipun fasilitas seperti warnet, penjualan VCD porno,
buku-buku semacam undercover, tayangan2 seks tengah malam, sudah
memberikan percepatan tertentu bagi berkembangnya seks bebas di masyarakat
Indonesia. Apalagi jika disediakan fasilitas ATM Kondom ini. Dengan adanya
fasilitas ATM Kondom ini, jangan lagi kita berfikir mengurangi seks bebas
setelah itu, kita justru akan menjadikannya banjir bandang. Tidak akan
pernah sanggup untuk kita kurangi kembali. Sekali pintunya dibuka, kita
tidak akan pernah sanggup untuk menutupnya kembali.





 Yahoo! Groups Sponsor ~-- 
Join modern day disciples reach the disfigured and poor with hope and healing
http://us.click.yahoo.com/lMct6A/Vp3LAA/i1hLAA/aYWolB/TM
~- 

Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga