Bener John, gua di Semen Cibinong sama di Semen Andalas, Aceh pake
TNT/Dinamit buatan Dahana biar murah,kadang aku campur pake Solar ( Anfo)
biar ledakannya agak lambar sedikit supaya daya dorongnya kuat, yang mahal
sumbunya, biasanya pake Cortex supaya nggak kena induksi kalau ada
kilat/halilintar sebagai pengganti kabel, detonatornya sih yang biasa aja
yang waktunya diatur menurut urutan lubang kearah dinding terbuka.
- Original Message -
From: Akhmad Bukhari Saleh [EMAIL PROTECTED]
To: [EMAIL PROTECTED]
Sent: Saturday, October 19, 2002 12:00 AM
Subject: [yonsatu] Ngarang! (Re: FW: FYI... bocoran)
- Original Message -
From: Bachtiar Iskandar [EMAIL PROTECTED]
To: [EMAIL PROTECTED]
Sent: Friday, October 18, 2002 3:23 PM
Subject: [yonsatu] FW: FYI... bocoran
Menambah Conspiracynya Pak Abdul Sodik,
input bagi kita semua agar dapat berfikir bebas
dari tekanan .
Ha ha ha, kan kelihatan kalau itu sih bocoran palsu.
Repot kita kalau mau berfikir bebas tetapi dengan mengacu pada
disinformasi seperti itu.
Di pertambangan terbuka, mosok pakai Semtex.
Kan mendingan pakai dinamit/TNT, yang lebih murah, mana buatan dalam
negeri,
dan prosedur pemakaiannya (perizinannya) pun lebih mudah.
Betul gak Iwan Purwo? Saya nggak ngerti tambang nih...
Yang pakai Semtex di TNI adalah satuan khusus, seperti Kopassus dan Den
Jaka
(Marinir).
Bukan Zeni, yang malahan lebih banyak pakai dinamit/TNT.
Orang BIN (yang beneran) tentu tahu ini.
Terus dibilang ledakan di Menado berkekuatan rendah karena pakai C4.
Wah, C4 koq dibilang berkekuatan ledakan rendah!?
Analisis tentang kelompok yang disebutnya fundamentalis juga kelihatan
meremehkan potensi bahaya mereka.
Laskar Jihad (LJ) dibilang tidak punya kemampuan persenjataan. Tidak
mungkin
BIN bikin analisis begitu tentang LJ.
(Justru pembubaran mendadak LJ, langsung sehari setelah bom Bali, sangat
mencurigakan!
LJ itu mengoperasikan ribuan orang dari Jawa di Maluku dan Poso,
masing-masing membawa keluarganya. Ini suatu operasi yang TNI pun tidak
mampu melakukannya (pergi perang bawa keluarga).
Kemudian ketika katanya dibubarkan, semua orang itu sekaligus
didemobilisasi
dalam waktu sangat singkat. Pemerintah RI mau mengangkut pulang TKI dari
Nunukan kelabakan setengah mati, tetapi LJ melakukan itu lancar-lancar
saja.
Tidak terbayangkan kekuatan keuangan mereka. Tidak mungkin diperoleh dari
ngedarin kencreng di perempatan dan pintu tol (Bahkan kebanyakan orang di
tempat-tempat itu sebal lihat mereka, sehingga yang nyumbang sedikit
sekali). Jadi darimana dana mereka!?
Bodoh kita kalau hanya mengamati fenomena LJ ini secara sambil lalu
saja!!)
Kemudian, mana ada analisis Staf-1 yang sampai kepada menyuruh prosesi
keagamaan, lengkap dengan tanggal sekian untuk Islam, tanggal sekian untuk
Kristen dst.
Itu kan urusan Staf-2 dan/atau Staf-5, setelah membaca analisis S-1...
Akhirnya, yang paling mentertawakan, analisis ditutup dengan kalimat:
Demikian hasil Analisa Intelejen ini dibuat untuk dirilis secara terbatas
kepada Pihak
Keamanan, Pemerintahan Pusat dan di daerah, Organisasi Masyarakat dan Umum
tertentu.
Analisis Staf-1 sih hanya dikasih kode Distribusi xyz, yang baca juga
sudah lantas mengerti bagaimana level confidentiality dan distribusinya.
Lagipula apa itu Umum tertentu?? Itu kan contradictio-in-terminis...
Nomor suratnya juga mosok No.1.
Kelihatan betul ngarangnya...
Wasalam.
--[YONSATU -
ITB]--
Online archive : http://yonsatu.mahawarman.net
Moderators : mailto:yonsatu-moderators;mahawarman.net
Unsubscribe: mailto:yonsatu-unsubscribe;mahawarman.net
Vacation : mailto:listar;mahawarman.net?BODY=vacation%20yonsatu
1 Mail/day :
mailto:listar;mahawarman.net?BODY=set%20yonsatu%20digest
--[YONSATU - ITB]--
Online archive : http://yonsatu.mahawarman.net
Moderators : mailto:yonsatu-moderators;mahawarman.net
Unsubscribe: mailto:yonsatu-unsubscribe;mahawarman.net
Vacation : mailto:listar;mahawarman.net?BODY=vacation%20yonsatu
1 Mail/day : mailto:listar;mahawarman.net?BODY=set%20yonsatu%20digest