[yonsatu] Re: Jadi Gimana? Golput Saja? (Re: Harapan Tinggal Ha rapan-5 April)

2004-03-29 Terurut Topik Budi Nirwanto
setuju, pilih dengan cerdas.  

BudiNir(XIII)



-Original Message-
From: Akhmad Bukhari Saleh [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Tuesday, March 30, 2004 1:32 PM
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject: [yonsatu] Jadi Gimana? Golput Saja? (Re: Harapan Tinggal
Harapan-5 April)


- Original Message -
From: Abdullah Sodik
To: [EMAIL PROTECTED]
Sent: 30 Maret 2004 8:42
Subject: [yonsatu] Harapan Tinggal Harapan-5 April

Apa yang terjadi? Padahal caleg no urut 1 = 10 suara, no urut 2 = 15 suara,
no
urut 3 =5 suara, no urut 4 = 1000 suara, sedangkan no urut 5 = 299.999
suara.
Kita cuma bisa protes... lho kok bisa... aturannya bagaimana sih?

Semua itu karena UU Pemilu (dibuat dan disyahkan oleh DPR dan Presiden RI)
dengan formula seperti itu, tentu ketika "mereka" membuat UU Pemilu dengan
harapan mereka bisa manggung kembali jika memakai formula seperti itu,
tetapi sayang sekali banyak pihak tidak menyadari akan hal ini.

Itulah PEMILU "Harapan tinggal harapan ..."

===

Yang disampaikan Sodik ini betul.
Tetapi yang memang begitulah aturannya pada saat ini.

Jadi lantas bagaimana? Golput saja?
Ini pun pilihan keliru! Coba lihat hitung-hitungan di bawah ini.

Misalkan jumlah pemilih baik yang golput maupun yang tidak adalah 100 orang.
Dan ada tiga partai peserta pemilu, partai A, B dan C.

Katakanlah dari jumlah 100 orang itu perolehan suara (votes) masing-masing
partai adalah:
Partai A sebanyak 40 suara, yang berarti 40%
Partai B sebanyak 15 suara, yang berarti 15%
Partai C sebanyak 15 suara, yang berarti 15%
Yang mempunyai memilih tetapi tidak memilih (golput) sebanyak 30 orang, yang
berarti 30%
Hasil di atas seharusnya menunjukkan tidak ada partai dengan suara mayoritas
(lebih besar dari 50%)

Tapi karena ada 30 orang yang golput maka yang terhitung hanya 70 pemilih,
sehingga persentase perolehan masing-masing partai berubah menjadi:
Partai A memperoleh suara 40 dari 70 = 57,14% (mayoritas)
Partai B memperoleh suara 15 dari 70 = 21,43%
Partai C memperoleh suara 15 dari 70 = 21,43%

Ini menyebabkan partai A memperoleh suara "semu" sebanyak 57,14% dari 30
orang golput yaitu 57,14% x 30 = 17,14%.
Coba bayangkan, berarti partai A memperoleh share sebesar ini dari
orang-orang yang sama sekali tidak memilih partai A.
Selain itu akibatnya partai yang mestinya tidak mayoritas akan menjadi
mayoritas (57,14%), padahal dalam kenyataannya partai tersebut tidak
memperoleh dukungan mayoritas pemilih (hanya 40%).
Semakin besar jumlah Golput maka komposisi suara yang terjadi akan semakin
jauh dari kenyataan.

Jika partai yang leading adalah partai busuk, maka mereka yang golput itu,
dengan tanpa memilih sebetulnya telah ikut memilih partai busuk itu...

Jadi walau harapan kecil, tetapi jangan bilang "tinggal harapan".
Tetaplah memilih, dan memilihlah dengan cerdas!

Wasalam.




--[YONSATU - ITB]-  
Arsip   :   atau   
     
News Groups : gmane.org.region.indonesia.mahawarman 
Other Info  :  
   


--[YONSATU - ITB]-  
Arsip   :   atau   
     
News Groups : gmane.org.region.indonesia.mahawarman 
Other Info  :  
   


[yonsatu] Jadi Gimana? Golput Saja? (Re: Harapan Tinggal Harapan-5 April)

2004-03-29 Terurut Topik Akhmad Bukhari Saleh
- Original Message -
From: Abdullah Sodik
To: [EMAIL PROTECTED]
Sent: 30 Maret 2004 8:42
Subject: [yonsatu] Harapan Tinggal Harapan-5 April

Apa yang terjadi? Padahal caleg no urut 1 = 10 suara, no urut 2 = 15 suara,
no
urut 3 =5 suara, no urut 4 = 1000 suara, sedangkan no urut 5 = 299.999
suara.
Kita cuma bisa protes... lho kok bisa... aturannya bagaimana sih?

Semua itu karena UU Pemilu (dibuat dan disyahkan oleh DPR dan Presiden RI)
dengan formula seperti itu, tentu ketika "mereka" membuat UU Pemilu dengan
harapan mereka bisa manggung kembali jika memakai formula seperti itu,
tetapi sayang sekali banyak pihak tidak menyadari akan hal ini.

Itulah PEMILU "Harapan tinggal harapan ..."

===

Yang disampaikan Sodik ini betul.
Tetapi yang memang begitulah aturannya pada saat ini.

Jadi lantas bagaimana? Golput saja?
Ini pun pilihan keliru! Coba lihat hitung-hitungan di bawah ini.

Misalkan jumlah pemilih baik yang golput maupun yang tidak adalah 100 orang.
Dan ada tiga partai peserta pemilu, partai A, B dan C.

Katakanlah dari jumlah 100 orang itu perolehan suara (votes) masing-masing
partai adalah:
Partai A sebanyak 40 suara, yang berarti 40%
Partai B sebanyak 15 suara, yang berarti 15%
Partai C sebanyak 15 suara, yang berarti 15%
Yang mempunyai memilih tetapi tidak memilih (golput) sebanyak 30 orang, yang
berarti 30%
Hasil di atas seharusnya menunjukkan tidak ada partai dengan suara mayoritas
(lebih besar dari 50%)

Tapi karena ada 30 orang yang golput maka yang terhitung hanya 70 pemilih,
sehingga persentase perolehan masing-masing partai berubah menjadi:
Partai A memperoleh suara 40 dari 70 = 57,14% (mayoritas)
Partai B memperoleh suara 15 dari 70 = 21,43%
Partai C memperoleh suara 15 dari 70 = 21,43%

Ini menyebabkan partai A memperoleh suara "semu" sebanyak 57,14% dari 30
orang golput yaitu 57,14% x 30 = 17,14%.
Coba bayangkan, berarti partai A memperoleh share sebesar ini dari
orang-orang yang sama sekali tidak memilih partai A.
Selain itu akibatnya partai yang mestinya tidak mayoritas akan menjadi
mayoritas (57,14%), padahal dalam kenyataannya partai tersebut tidak
memperoleh dukungan mayoritas pemilih (hanya 40%).
Semakin besar jumlah Golput maka komposisi suara yang terjadi akan semakin
jauh dari kenyataan.

Jika partai yang leading adalah partai busuk, maka mereka yang golput itu,
dengan tanpa memilih sebetulnya telah ikut memilih partai busuk itu...

Jadi walau harapan kecil, tetapi jangan bilang "tinggal harapan".
Tetaplah memilih, dan memilihlah dengan cerdas!

Wasalam.




--[YONSATU - ITB]-  
Arsip   :   atau   
     
News Groups : gmane.org.region.indonesia.mahawarman 
Other Info  :  
   


[yonsatu] Kerusakan Radar di Bandara Sukarno-Hatta

2004-03-29 Terurut Topik Abas F Soeriawidjaja
Rekan2Ekek,
Saya awam dengan cara kerja Radar.
Kerusakan Radar di Bandara Sukarno Hatta, minggu yang lalu, menurut
berita di koran katanya Komputer Radar "Hang" karena "Overload" dari
data2 yang direkam dalam komputer.
Menuryt berita itu juga, katanya ada ketentuan internasional yang
mewajibkan merekam untuk beberapa saat ( hari?bulan?) data2 kegiatan
harian dari Bandara , dan kerusakan disebabkan data2 lalu yang
seharusnya sudah terhapus, masih tetap terekam ( mungkin
penyimpanan/record data adalah untuk kepentingan investigasi bila ada
kecelakaan, atau penilaian kwalifikasi bandara melalui performance
pelaksanaan hariannya)
 
Tetapi sebaliknya, mengingat sifat radar adalah mendeteksi dan merekam
data2, apakah mungkin radar itu "diserang" (melalui satelit, misalny)
dengan pancaran data2 palsu yang dalam waktu yang sangat singkat
sehingga komputernya oeverload dan hang. 
Atau, melalui komunikasi data antar kapal terbang dan bandara,
disisipkan secara sembunyi virus yang mampu menggandakan data2 sehingga
komputer overload.
Kalau memang bisa, sungguh rentan sistim pertahanan kita !!! Jangan2
kejadian tadi adala cara2 untuk menguji sistim pertahanan kita,
mengingat peralatan Bandara Sukarno Hatta pasti paling modern yang ada
di tanah air.
Bagaimana sistim pertahanan udara nasional kita ?? Dalam hal ini deteksi
terhadap serangan udara dan kemampuan kita untuk menangkal cara2 yang
dapat "membungkam" kemapuan deteksi radar.
 
Apakah bisa kita tahu, bahwa kerusakan yang lalu itu disebabkan oleh
kerusakan komputer semata dan bukan dirusakan oleh fihak lain?
Perbaikan komputer tersebut terjadi beberapa hari, katanya menunggu
ahlinya dari Perancis untuk memprogram kembali komputernya.
 
Mohon komentar dari rekan2 Ekek yang menggeluti bidang ini.
 
Wassalam,

--[YONSATU - ITB]-  
Arsip   :   atau   
     
News Groups : gmane.org.region.indonesia.mahawarman 
Other Info  :  
   


[yonsatu] Re: Suwe ora ketemu

2004-03-29 Terurut Topik mskasim
Hallo Mas Hardjono S.,
Saya juga akan membutuhkan keahlian Anda (bidang Teknik Mesin Motor Bakar &
Konversi Energi)
Insyaallah dalam waktu dekat saya akan meminta CV Anda (lengkap) sbg bahan
pertimbangan. Kalau perlu boleh juga kirimkan dari sekarang melalu email
saya. Mudah2an Anda bisa bergabung dg group saya. Terima kasih.
Wassalam,

M.Saleh Kasim (ekek IV)

- Original Message -
From: Hardjono Setiabudi <[EMAIL PROTECTED]>
To: <[EMAIL PROTECTED]>
Sent: Tuesday, March 30, 2004 1:05 AM
Subject: [yonsatu] Re: Suwe ora ketemu


> Assalaamu 'alaikum wrwb,
>
> Pak Koni,
> Saya bisnis rumahnya jualan buku-2 Penunjang di SD-2
> dibantu ama isteri.
> Yang lainnya belum ada yang nyantol, nggak tahu
> temen-2
> ada yang ngasih kerjaan nggak ama saya?
> Latar belakang saya:
> - Teknik Mesin Motor Bakar & Konversi Energi
> - Airframe Designer
> - EPC, Piping Designer
>
> Segitu kabisa saya, mudah-2an ada yang narik saya.
>
> M Hardjono S
> VIII
> --- Koni Nusetyo Ekantono
> <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> > Pak John O
> > Selamat bergabung jadi alumni Pajajaran 156.
> > Mau nerusin binis yang dirumah??
> > kalau punya rencana bagi tahu yaaa
> >
> > Salam Koni Nusetyo E VIII
> >
> > -Original Message-
> > From: Hardjono Setiabudi <[EMAIL PROTECTED]>
> > To: [EMAIL PROTECTED]
> > Date: Sat, 27 Mar 2004 12:50:38 -0800 (PST)
> > Subject: [yonsatu] Re: Suwe ora ketemu
> >
> > > Assalaamu 'alaikum wrwb.
> > >
> > > Mas Pang
> > > Piye kabare, mas
> > > Aku sekarang udah resmi keluar dari PT.DI
> > > Kelihatannya rame pembicaraannya.
> > >
> > > Hardjono S
> > >
> > >
> >
> >
> >
> >
> > --[YONSATU -
> > ITB]-
> >
> > Arsip :   atau
> >   
> > News Groups : gmane.org.region.indonesia.mahawarman
> >
> > Other Info : 
> >
>
>
> __
> Do you Yahoo!?
> Yahoo! Finance Tax Center - File online. File on time.
> http://taxes.yahoo.com/filing.html
>
>
> --[YONSATU - ITB]-
> Arsip :   atau
>   
> News Groups : gmane.org.region.indonesia.mahawarman
> Other Info : 
>
>




--[YONSATU - ITB]-  
Arsip   :   atau   
     
News Groups : gmane.org.region.indonesia.mahawarman 
Other Info  :  
   


[yonsatu] Harapan Tinggal Harapan-5 April

2004-03-29 Terurut Topik Abdullah Sodik
Hallo gank...
Pemilu 5 April 2004, tinggal hitungan hari (itu kalau tidak ada sesuatu yang
ruar biasa yang bisa membatalkan Pemilu ini).
 
Mungkin kita dalam bilik TPS nanti membutuhkan waktu paling tidak (minimum)
2 menit untuk menentukan pilihan, karena kumulasi pilihan tsb berimplikasi 5
tahun kedepan. Mungkin dalam hati kita sudah tertanam "TIDAK AKAN" memilih
Politisi "busuk" maupun Politisi "hitam" (kata LSM dan Media), yang
"kebetulan"  mereka justru menduduki nomor urut jadi. Tentu kita berpikir
untuk memilih nomor urut 5 (misalnya) yang namanya "Widya Castrena" dari
"Partai Ekek Dharma Siddha" dengan harapan bahwa pemilik nomor tsb yang
sudah kita kenal "hitam putihnya" adalah layak mewakili suara kita di
DPR/DPRD. 
 
Ternyata tanpa disadari cara berpikir kita, banyak juga dilakukan oleh
khalayak ramai. Nah setelah penghitungan suara no.5 "Widya Castrena" dari
"Partai Ekek Dharma Siddha" tsb memperoleh suara 299.999 suara, sementara
BPP (Bilangan Pembagi Pemilih) misalnya di daerah tsb 1 kursi = 300.000
suara. Itu berarti  "Widya Castrena" BATAL menduduki kursi legislatif dan
yang menduduki kursi di Legislatif justru no urut 1 "Dongue" dari "Partai
Demam Berdarah", kecuali jika no urut 5 "Widya Castrena" meraih suara
minimum 300.000, maka sudah bisa dipastikan akan mewakili kita di
Legislatif, kita cuma bisa bengong.
 
Apa yang terjadi? Padahal no urut 1 = 10 suara, no urut 2 = 15 suara, no
urut 3 =5 suara, no urut 4 = 1000 suara, sedangkan no urut 5 = 299.999
suara. Kita Cuma bisa protes...lho kok bisa...aturannya bagaimana sih? 
 
Semua itu karena UU Pemilu (dibuat dan disyahkan oleh DPR dan Presiden RI)
dengan formula seperti itu, tentu ketika "mereka" membuat UU Pemilu dengan
harapan mereka bisa manggung kembali jika memakai formula seperti itu,
tetapi sayang sekali banyak pihak tidak menyadari akan hal ini. 
 
Itulah PEMILU "Harapan tinggal harapan ...", 
Kita coba lagi 5 tahun mendatang, itupun kalau Allah swt mengijinkan dan
memberi kita kesempatan menghirup udara segar...
 
Salam
Asodik

--[YONSATU - ITB]-  
Arsip   :   atau   
     
News Groups : gmane.org.region.indonesia.mahawarman 
Other Info  :  
   


[yonsatu] Re: Suwe ora ketemu

2004-03-29 Terurut Topik Budi Nirwanto
Sam, Yok opo kabare.
semoga sukses selalu, setelah dari pajajaran 154. 

BudiNir.

-Original Message-
From: Hardjono Setiabudi [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Tuesday, March 30, 2004 1:06 AM
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject: [yonsatu] Re: Suwe ora ketemu


Assalaamu 'alaikum wrwb,

Pak Koni,
Saya bisnis rumahnya jualan buku-2 Penunjang di SD-2
dibantu ama isteri.
Yang lainnya belum ada yang nyantol, nggak tahu
temen-2
ada yang ngasih kerjaan nggak ama saya?
Latar belakang saya:
- Teknik Mesin Motor Bakar & Konversi Energi
- Airframe Designer
- EPC, Piping Designer

Segitu kabisa saya, mudah-2an ada yang narik saya.

M Hardjono S
VIII
--- Koni Nusetyo Ekantono
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> Pak John O
> Selamat bergabung jadi alumni Pajajaran 156.
> Mau nerusin binis yang dirumah??
> kalau punya rencana bagi tahu yaaa
> 
> Salam Koni Nusetyo E VIII
> 
> -Original Message-
> From: Hardjono Setiabudi <[EMAIL PROTECTED]>
> To: [EMAIL PROTECTED]
> Date: Sat, 27 Mar 2004 12:50:38 -0800 (PST)
> Subject: [yonsatu] Re: Suwe ora ketemu
> 
> > Assalaamu 'alaikum wrwb.
> > 
> > Mas Pang
> > Piye kabare, mas
> > Aku sekarang udah resmi keluar dari PT.DI
> > Kelihatannya rame pembicaraannya.
> > 
> > Hardjono S 
> > 
> >
> 
> 
> 
> 
> --[YONSATU -
> ITB]-   
>   
> Arsip :   atau   
>      
> News Groups   : gmane.org.region.indonesia.mahawarman 
>
> Other Info:  
>


__
Do you Yahoo!?
Yahoo! Finance Tax Center - File online. File on time.
http://taxes.yahoo.com/filing.html


--[YONSATU - ITB]-  
Arsip   :   atau   
     
News Groups : gmane.org.region.indonesia.mahawarman 
Other Info  :  
   


--[YONSATU - ITB]-  
Arsip   :   atau   
     
News Groups : gmane.org.region.indonesia.mahawarman 
Other Info  :  
   


[yonsatu] Re: Suwe ora ketemu

2004-03-29 Terurut Topik Hardjono Setiabudi
Assalaamu 'alaikum wrwb,

Pak Koni,
Saya bisnis rumahnya jualan buku-2 Penunjang di SD-2
dibantu ama isteri.
Yang lainnya belum ada yang nyantol, nggak tahu
temen-2
ada yang ngasih kerjaan nggak ama saya?
Latar belakang saya:
- Teknik Mesin Motor Bakar & Konversi Energi
- Airframe Designer
- EPC, Piping Designer

Segitu kabisa saya, mudah-2an ada yang narik saya.

M Hardjono S
VIII
--- Koni Nusetyo Ekantono
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> Pak John O
> Selamat bergabung jadi alumni Pajajaran 156.
> Mau nerusin binis yang dirumah??
> kalau punya rencana bagi tahu yaaa
> 
> Salam Koni Nusetyo E VIII
> 
> -Original Message-
> From: Hardjono Setiabudi <[EMAIL PROTECTED]>
> To: [EMAIL PROTECTED]
> Date: Sat, 27 Mar 2004 12:50:38 -0800 (PST)
> Subject: [yonsatu] Re: Suwe ora ketemu
> 
> > Assalaamu 'alaikum wrwb.
> > 
> > Mas Pang
> > Piye kabare, mas
> > Aku sekarang udah resmi keluar dari PT.DI
> > Kelihatannya rame pembicaraannya.
> > 
> > Hardjono S 
> > 
> >
> 
> 
> 
> 
> --[YONSATU -
> ITB]-   
>   
> Arsip :   atau   
>      
> News Groups   : gmane.org.region.indonesia.mahawarman 
>
> Other Info:  
>


__
Do you Yahoo!?
Yahoo! Finance Tax Center - File online. File on time.
http://taxes.yahoo.com/filing.html


--[YONSATU - ITB]-  
Arsip   :   atau   
     
News Groups : gmane.org.region.indonesia.mahawarman 
Other Info  :  
   


[yonsatu] Menwa Tidak Bisa Dibubarkan

2004-03-29 Terurut Topik Piet Prianggono NC

Jawa Tengah & DIY Aktual (Berita Suara Merdeka)


Senin, 29/03/04 : 18.26 WIB
 
 
Menwa Tidak Bisa Dibubarkan 
 
Semarang, CyberNews. 
Resimen mahasiswa (menwa) tidak dapat dibubarkan kecuali atas kemauan sendiri, karena 
hanya Unit Kegiatan 
Mahasiswa (UKM) biasa dan bukan organisasi ekslusif di kampus.
Hal tersebut dikatakan Deputi VI Menko Polkam Bidang Kesatuan Bangsa Dr Sudharmadi 
Wiryo 
Sudimo kepada sekitar 250 peserta sarasehan Menwa dari berbagai PTN dan PTS se-Jawa di 
kampus Universitas Negeri Semarang (Unnes) Sekaran Gunungpati, Senin.
Menurut dia, sejak diterbitkannya Surat Keputusan Bersama (SKB) Menteri 
Pertahanan, Menteri Pendidikan Nasional dan Menteri Dalam Negeri kerberadaan Menwa 
harus tetap 
dipertahankan. ''Menwa masih diperlukan dalam rangka bela negara,'' katanya. 
Sudharmadi menuturkan, upaya pembubaran Menwa merupakan ulah sekelompok oknum sebagai 
ekses adanya reformasi yang berupaya menciptakan kebencian terhadap militer.
Sementara itu Rektor Unnes Dr Ari Tri Sugito SH MM mengatakan, Menwa merupakan produk 
sejarah yang tidak mungkin dihilangkan begitu 
saja. 
''Menwa bukan produk politik, meski terombang ambing oleh situasi apapun harus tetap 
eksis,'' katanya. 
Menurut Ari Tri Sugito, melalui sarasehan ini diharapkan menwa mampu mereposisi dan 
merevitalisasi organisasi dan manajemen sendiri. 
''Menwa harus tegar penuh percaya diri dan tidak perlu nglokro dan minder meski telah 
dihujat,'' katanya. 
Pertemuan menwa se-Jawa ini dimasudkan untuk membangun komitmen bersama mempersiapkan 
peran dan fungsi Menwa di masa mendatang. 
(widodo prasetyo/cn07) 



Piet Prianggono NC/XXXI



--[YONSATU - ITB]-  
Arsip   :   atau   
     
News Groups : gmane.org.region.indonesia.mahawarman 
Other Info  :