[yonsatu] Re: Dana Kompensasi BBM utk Lalu Lintas

2003-01-11 Terurut Topik Priyo Pribadi Soemarno

Assalamu'alaikum  Dimas  Harri Tri ,
Saya pernah hubungan dengan teman saya , Ir.Bambang Anggoro , memang dari 
penjelasan beliau , PINDAD  sudah mulai menggarap sektor ini . Kalau nggak 
salah , boiler nya ..Tapi untuk manufactur keseluruhan , belum bisa , harus 
diintegrasikan dengan pabrik lain . Persoalanya ,  Quality  Assurance , ... 
siapa  yang menjamin  pabrik CPO ini secara keseluruhan .
Saya juga pernah hubungi PT Timah Industri , Bp.Ir. Ari Fauzi , mereka sudah 
bisa  membuat sebagian besar  peralatan pabrik CPO , diantaranya juga joint 
dengan  PINDAD , tetapi mereka bisa memberikan  QA .
Kelihatannya , kita perlu sinergy kan  semua kemampuan bangsa , sehingga 
tidak membuang devisa untuk beli peralatan dari LN . Dan khusus untuk  CPO , 
kita memang masih harus belajar dari Malaysia .
Dimas Harri Tri , kalau berminat serius , saya mendapat peluang untuk 
membangun PKS di Sumatera Barat , kapasitas  2X15 TPH , di Pasaman , 
Sijunjung  dan  Sawahlunto .
Kita  sudah mendapat penawaran dari RRC , harganya sekitar  55BRp.
Apakah kita sudah bisa membuat dengan harga lebih murah  ??
Wassalam ,
Priyo  , A.7200059
-


From: tri.hardjono [EMAIL PROTECTED]
Reply-To: [EMAIL PROTECTED]
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject: [yonsatu] Re: Dana Kompensasi BBM utk Lalu Lintas
Date: Fri, 10 Jan 2003 10:20:51 +0700


Nyambung konfirmasi mas Priyo, Pindad saat ini telah membuat pabrik 
pengolah
kelapa sawit berupa pabrik CPO dan pabrik minyak goreng untuk skala kecil
dan skala menengah, hasil kerjasama dengan Malaysia. Maunya sih demi Bangsa
dan Negara untuk pasar kecil perkebunan rakyat atau Gabungan koperasi.
Masalahnya buat kami2 di pabrikan kadang bahkan sering terkendala mBuat
produk itu sulit tapi lebih sulit nJual produknya.
Wss, Harri Tri
- Original Message -
From: Priyo Pribadi Soemarno [EMAIL PROTECTED]
To: [EMAIL PROTECTED]
Sent: Wednesday, January 08, 2003 11:48 PM
Subject: [yonsatu] Re: Dana Kompensasi BBM utk Lalu Lintas


 
  Assalamu'alaikum  Pak Syafril ,
  Anda memang enggak ada capeknya ,  betul2  tinggi  fighting spiritnya .
  Tentang energi alternatif , kita cari yang tepat guna dan terjangkau 
sama
  dana yang pas2an  dari Pemerintah . Kalau Batubara cair , teknologi 
Rusia
  paling murah , bukan coal-liquifaction , tetapi hanya sesederhana
  ekoton , yaitu  batubara halus yang dijadikan  slurry (dicampur air) 
dan
  dilairkan  dalam pipa  bertekanan tinggi dan dipanaskan , akan
menghasilkan
  gas yang mudah terbakar (methane) . Murah meriah .  Coal Liquifaction ,
baru
  kita jalankan kalau memang kita ingin menghasilkan berbagai turunan dari
  batubara dan kalau anggarannya  banyak sekali  (dari windfall profit-
minyak
  ??)
  Untuk sawit , kita mesti belajar dari Malaysia , enggak usah malu 
  Karena kita lebih suka  korupsi dengan mecetak ribuan hektar kebun sawit
  yang susah dikontrolnya , maka akibatnya ,  berapa ribu ton  TBS (tandan
  buah Segar) yang dibakar atau dibuang percuma karena tidak ada pabrik
  pengolahannya . Kalau kita mau masuk bisnis ini ,  dirikanlah lebih 
dahulu
  pabrik2 pengolahan kelapa sawit  (PKS) , baru nanti dilanjutkan dengan
  pabrik Olein dan selanjutnya bahan bakar pengganti solar , dll . Dari 
hulu
  kehilirnya masih belum beres .
 
  Mungkin kangmas2 yang di BPPT  atau PINDAD  bisa ikut bicara , karena
  masalah ini betul2  persoalan serious  buat bangsa kita .
  Sekian dulu , pak Syafril , amit munduuur ,...
 
  Wassalam ,
  Priyo , A.7200059
  
 
 
  From: Syafril Hermansyah [EMAIL PROTECTED]
  Reply-To: [EMAIL PROTECTED]
  To: [EMAIL PROTECTED]
  Subject: [yonsatu] Re: Dana Kompensasi BBM utk Lalu Lintas
  Date: Wed, 8 Jan 2003 12:32:17 +0700
  
  
  On Wed, 08 Jan 2003 00:09:58 +0700 Priyo Pribadi Soemarno [PPS] wrote:
  
hal tersebut . Tetapi , kita bisa memberikan masukan pada beliau ,
sektor2 mana saja yang  sebetulnya  bisa mensukseskan program
pemerintah tersebut , antara lain misalnya penghematan penggunaan 
BBM
dengan mengatur ketertiban lalulintas  , yang nantinya akan menjadi
programnya  Polisi atau DLLAJR .
  
  Juga perlu dipikirkan mekanisme control/monitoringnya, dpl ukuran
  keberhasilan/pelaksanaan program perlu diperhatikan, shg nyata terlihat
  apakah tingkat keberhasilan program sampai sejauh mana (utk umpan balik
  program berikutnya).
  
Saya malah lebih tertarik pada pemikiran  dan upaya2 mencari energi
alternatif yang murah dan tidak tergantung dari BBM , seperti energi
angin , geotermal dll , yang menjadi bagian dari tugasnya pak LULUK
selaku Dirjen Listrik dan Pengembangan Energi .
  
  Iya setuju, misalkan riset lebih lanjut mengenai penggunaan minyak 
sawit
  sbg pengganti bahan bakar solar (sdh dipakai di perkebunan-2x di 
Sumut).
  Batu bara cair atau bentuk lainnya, shg bahan bakar batubara lbh mudah
  dalam distribusinya. Biogas utk penerangan kota/desa.
  
  Riset mengenai penggunaan

[yonsatu] Re: Dana Kompensasi BBM utk Lalu Lintas

2003-01-09 Terurut Topik Krishna S. Pribadi

Walaikum salam wr wbr Mas Pri,
Ada acara apa di Bali dan kapan. Kalo cocok, saya ikut.
Salam
- Original Message -
From: Priyo Pribadi Soemarno [EMAIL PROTECTED]
To: [EMAIL PROTECTED]
Sent: Thursday, January 09, 2003 11:40 PM
Subject: [yonsatu] Re: Dana Kompensasi BBM utk Lalu Lintas



 Assalamu'alaikum mas  Yanto ,
 Kalau dilihat  dari anggaran PLN , hampir  60% anggaran biaya produksi
 mereka adalah untuk membeli BBM . Padahal BBM semakin mahal , disubsidi
dan
 bahkan harga listriknya pun harus disubsidi juga .
 Karena  listrik adalah energi yang mempunyai nilai strategis pada keadaan
 ekonomi , pembangunan dan bahkan ketahanan nasional , maka ketergantungan
 listrik pada  BBM harus dikurangi sebanyak-banyaknya .
 Kekurangan daya listrik  yang saat ini dirasakan oleh kita semua , adalah
 karena kita terlambat mengadakan revisi program (rescue) , sehingga
 pembangunan pembangkit listrik tertunda selama 3-4 tahun dan ..
 sialnya ,  PLN malahan impor generator yang menggunakan  solar (BBM) .
 Mas Yanto , dengan dihapuskannya subsidi  BBM , artinya harga BBM akan
 menjadi tinggi dan energi alternatif berpeluang untuk dikembangkan .
 Jadi , kalau kita memikirkan penghematan BBM hanya terfokus pada  masalah
 BBM  untuk kendaraan (traffic problem) yang lebih bersifat individual
(bisa
 dengan penghematan) , tetapi kalau memikirkan penghematan BBM untuk
listrik
 bisa berdampak lebih luas dan bersifat strategis .
 Gitu , mas Yanto , Mau ikutan nggak ke Bali  ??
 Wassalam ,
 Priyo ,
 -


 From: Krishna S. Pribadi [EMAIL PROTECTED]
 Reply-To: [EMAIL PROTECTED]
 To: [EMAIL PROTECTED]
 Subject: [yonsatu] Re: Dana Kompensasi BBM utk Lalu Lintas
 Date: Wed, 8 Jan 2003 17:08:07 +0700
 
 
 Sumbang ide, karena BBM banyak digunakan juga utk sektor transport publik
 yg
 banyak digunakan oleh lapisan bawah, maka porsi cukup besar dari dana
 kompensasi subsidi BBM sepantasnya masuk ke sektor transportasi publik
 (bukan infrastruktur spt jalan tol atau lainnya), jadi subsidi utk KA
kelas
 ekonomi, subsidi utk bis klas ekonomi, bis kota, angkot dsb.Dengan
demikian
 subsidi bisa masuk ke mereka yg membutuhkan.
 Salam
 Krishna
 - Original Message -
 From: Priyo Pribadi Soemarno [EMAIL PROTECTED]
 To: [EMAIL PROTECTED]
 Sent: Wednesday, January 08, 2003 12:09 AM
 Subject: [yonsatu] Re: Dana Kompensasi BBM utk Lalu Lintas
 
 
  
   Assalamu'alaikum pak Eddy ZG ,
   Menyambung pemikiran anda tentang dana subsidi BBM , memang Pak Hardi
   Prasetyo adalah  master mind nya , yang punya ide2 bagaimana
   men-sosialisasikan penghapusan BBM , tanpa menimbulkan gejolak di
 masyarakat
   . Jadi , titik beratnya bukan  kearah  pemanfaat dana subsidi BBM itu
   sendiri , apalagi menggunakannya  untuk kepentingan2  pribadi atau
   kelompoknya sendiri  Hal ini sangat bernuansa conflict of interest
 dan
   saya yakin pak Hardi (EKEK , YON II , adiknya kang Hardi Soesilo)
tidak
   akan mungkin  memanfaatkan posisinya untuk hal tersebut .
   Tetapi , kita bisa memberikan masukan pada beliau , sektor2 mana saja
 yang
   sebetulnya  bisa mensukseskan program pemerintah tersebut , antara
lain
   misalnya penghematan penggunaan BBM dengan mengatur ketertiban
 lalulintas
 ,
   yang nantinya akan menjadi programnya  Polisi atau DLLAJR . Saya malah
 lebih
   tertarik pada pemikiran  dan upaya2 mencari energi alternatif yang
murah
 dan
   tidak tergantung dari BBM , seperti energi  angin , geotermal dll ,
yang
   menjadi bagian dari tugasnya pak LULUK selaku Dirjen Listrik dan
   Pengembangan Energi .
   Begitu pak Eddy , .. jadi , anggarannya  pak Hardi sebenarnya
tidak
   tersedia , kecuali untuk promosi , bikin majalah , pemantauan gejolak
   kenaikan harga BBM , dll.  Saya dapat mengakses pak Hardi , kalau anda
   memerlukannya dan disana sudah ada  anggota kita CORPS Yon I yang
 bernama
   Madian . InsyaAllah  Madian bersedia membantu usaha2 yang sedang anda
   rencanakan .
   OK bosss , ... kapan kita copy darat  ??? Udah sembuh sakit perutnya
??
  
   Wassalam ,
   Priyo Pribadi
   --
  
  
   From: Syafril Hermansyah [EMAIL PROTECTED]
   Reply-To: [EMAIL PROTECTED]
   To: [EMAIL PROTECTED]
   Subject: [yonsatu] Re: Dana Kompensasi BBM utk Lalu Lintas
   Date: Tue, 7 Jan 2003 11:48:35 +0700
   
   
   On Mon,  6 Jan 2003 17:28:42 +0700 Edy Gaffar [EG] wrote:
   
 pak Syafril dkk, saya pernah rapat dengan mas Hardi Prasetyo (ex
Dan
 Yon II) di Sekretariat Alumni Jabar dan beliau meminta bantuan
menwa
 aktif untuk turut serta memantau dana kompensasi BBM hanya saya
 kurang
 tahu realisasinya, malah waktu itu beliau akan menyediakan sebuah
 workstation/server untuk Menwa, apa anda bisa menjadi
penghubungnya
 untuk kita coba realisasikan/membantu beliau dalam memantau, kalau
 ada
 biaya pantauan maka bisa dipakai oleh adik-adik kita anggota aktif
 atau alumni yang berperan besar.
   
   Bagus sekali kalau bisa

[yonsatu] Re: Dana Kompensasi BBM utk Lalu Lintas

2003-01-08 Terurut Topik Oetomo Tri Winarno

WCDS,

Menyambung lontaran pak Syafril, pak Priyo, dan pak Ongku mengenai energi
alternatif. Barangkali ada sesuatu yang dapat saya sampaikan.

Saya bersama beberapa alumni muda sudah mensurvei potensi mikrohidro di Desa
Hariang, Lebak. Jadi ceritanya pada waktu kami mengerjakan proyek di desa
tersebut pada tahun 1998, kami melihat potensi air yang cukup bagus dan
warganya juga sangat ingin untuk mendapatkan listrik.

Termasuk dalam tim kami di antaranya pak Herman, pak Yose, pak Adi. Medannya
sangat berat untuk ukuran daerah di Jawa. Sehingga untuk melaksanakan proyek
tersebut saya merekrut anggota Yon I yang sudah teruji ketabahannya dalam
medan seperti ini. Sebagai arsiteknya pak Herman, dan sebagai penanggung
jawab pelaksanaannya pak Yose. Sebagai gambaran, untuk mencapai desa
tersebut harus ditempuh dengan naik truk (selepas jalan aspal), disambung
jalan kaki, disambung lagi dengan rakit.

Kira-kira enam bulan yang lalu kami kembali melakukan survei yang agak lebih
serius untuk mengukur potensi mikrohidro dan potensi penyerapannya oleh
masyarakat. Pelaksana surveinya pak Simamora dan pak Nomo. Saat ini saya
sedang mencoba mencari-cari barangkali ada dana bantuan atau bahkan investor
yang tertarik untuk mengembangkan mikrohidro di sana. Seperti kita lihat,
mikrohidro yang baru diresmikan di perkebunan Dewata bulan kemarin juga
dilakukan secara komersial.

Barangkali ada bapak/ibu yang dapat membantu? Khususnya kepada pak Luluk,
barangkali ini dapat sebagai masukan.

Wassalam,
Oetomo Tri Winarno
Ekek 24


--[YONSATU - ITB]--
Online archive : http://yonsatu.mahawarman.net
Moderators : mailto:[EMAIL PROTECTED]
Unsubscribe: mailto:[EMAIL PROTECTED]
Vacation   : mailto:[EMAIL PROTECTED]?BODY=vacation%20yonsatu





[yonsatu] Re: Dana Kompensasi BBM utk Lalu Lintas

2003-01-08 Terurut Topik Priyo Pribadi Soemarno

Assalamu'alaikum  Pak Syafril ,
Anda memang enggak ada capeknya ,  betul2  tinggi  fighting spiritnya .
Tentang energi alternatif , kita cari yang tepat guna dan terjangkau sama 
dana yang pas2an  dari Pemerintah . Kalau Batubara cair , teknologi Rusia 
paling murah , bukan coal-liquifaction , tetapi hanya sesederhana  
ekoton , yaitu  batubara halus yang dijadikan  slurry (dicampur air) dan 
dilairkan  dalam pipa  bertekanan tinggi dan dipanaskan , akan menghasilkan 
gas yang mudah terbakar (methane) . Murah meriah .  Coal Liquifaction , baru 
kita jalankan kalau memang kita ingin menghasilkan berbagai turunan dari 
batubara dan kalau anggarannya  banyak sekali  (dari windfall profit- minyak 
??)
Untuk sawit , kita mesti belajar dari Malaysia , enggak usah malu 
Karena kita lebih suka  korupsi dengan mecetak ribuan hektar kebun sawit 
yang susah dikontrolnya , maka akibatnya ,  berapa ribu ton  TBS (tandan 
buah Segar) yang dibakar atau dibuang percuma karena tidak ada pabrik 
pengolahannya . Kalau kita mau masuk bisnis ini ,  dirikanlah lebih dahulu 
pabrik2 pengolahan kelapa sawit  (PKS) , baru nanti dilanjutkan dengan 
pabrik Olein dan selanjutnya bahan bakar pengganti solar , dll . Dari hulu 
kehilirnya masih belum beres .

Mungkin kangmas2 yang di BPPT  atau PINDAD  bisa ikut bicara , karena 
masalah ini betul2  persoalan serious  buat bangsa kita .
Sekian dulu , pak Syafril , amit munduuur ,...

Wassalam ,
Priyo , A.7200059



From: Syafril Hermansyah [EMAIL PROTECTED]
Reply-To: [EMAIL PROTECTED]
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject: [yonsatu] Re: Dana Kompensasi BBM utk Lalu Lintas
Date: Wed, 8 Jan 2003 12:32:17 +0700


On Wed, 08 Jan 2003 00:09:58 +0700 Priyo Pribadi Soemarno [PPS] wrote:

  hal tersebut . Tetapi , kita bisa memberikan masukan pada beliau ,
  sektor2 mana saja yang  sebetulnya  bisa mensukseskan program
  pemerintah tersebut , antara lain misalnya penghematan penggunaan BBM
  dengan mengatur ketertiban lalulintas  , yang nantinya akan menjadi
  programnya  Polisi atau DLLAJR .

Juga perlu dipikirkan mekanisme control/monitoringnya, dpl ukuran
keberhasilan/pelaksanaan program perlu diperhatikan, shg nyata terlihat
apakah tingkat keberhasilan program sampai sejauh mana (utk umpan balik
program berikutnya).

  Saya malah lebih tertarik pada pemikiran  dan upaya2 mencari energi
  alternatif yang murah dan tidak tergantung dari BBM , seperti energi
  angin , geotermal dll , yang menjadi bagian dari tugasnya pak LULUK
  selaku Dirjen Listrik dan Pengembangan Energi .

Iya setuju, misalkan riset lebih lanjut mengenai penggunaan minyak sawit
sbg pengganti bahan bakar solar (sdh dipakai di perkebunan-2x di Sumut).
Batu bara cair atau bentuk lainnya, shg bahan bakar batubara lbh mudah
dalam distribusinya. Biogas utk penerangan kota/desa.

Riset mengenai penggunaan metana (gasohol) sbg bahan bakar kendaraan
bermotor yg dulu dilakukan oleh BPPT tdk ada kabar lanjutnya ya ?

--
syafril
---
Syafril Hermansyahsyafril-at-dutaint.co.id

--[YONSATU - ITB]--
Online archive : http://yonsatu.mahawarman.net
Moderators : mailto:[EMAIL PROTECTED]
Unsubscribe: mailto:[EMAIL PROTECTED]
Vacation   : mailto:[EMAIL PROTECTED]?BODY=vacation%20yonsatu


_
MSN 8 helps eliminate e-mail viruses. Get 3 months FREE*. 
http://join.msn.com/?page=features/virusxAPID=42PS=47575PI=7324DI=7474SU= 
http://www.hotmail.msn.com/cgi-bin/getmsgHL=1216hotmailtaglines_virusprotection_3mf


--[YONSATU - ITB]--
Online archive : http://yonsatu.mahawarman.net
Moderators : mailto:[EMAIL PROTECTED]
Unsubscribe: mailto:[EMAIL PROTECTED]
Vacation   : mailto:[EMAIL PROTECTED]?BODY=vacation%20yonsatu





[yonsatu] Re: Dana Kompensasi BBM utk Lalu Lintas

2003-01-08 Terurut Topik Edy Gaffar

Kalau saya tidak salah, penelitian dan hasilnya sudah ada di LAPAN, bisa 
tanyakan langsung pada abang saya A.Zakir Gafar (pensiunan LAPAN) beliau sudah 
pernah membuat kincir angin untuk energi.
wasalam
edi gafar

 
 
 Saya malah lebih
 tertarik pada pemikiran  dan upaya2 mencari energi alternatif yang murah
 dan
 tidak tergantung dari BBM , seperti energi  angin , geotermal dll , yang
 menjadi bagian dari tugasnya pak LULUK selaku Dirjen Listrik dan
 Pengembangan Energi .
 
 Saya setuju dengan idenya Pak Priyo ini, terutama untuk kebutuhan listrik
 pedesaan, dimana bisa dicarikan solusi untuk pembangkit dan distribusi yang
 stand alone untuk kebutuhan kecil tersebut. Katakanlah mulai dari ukuran 40
 KW sampai dengan 1 MW. Tidak perlu harus interkoneksi dengan jaringan PLN.
 Saya fikir, sebagai negara kepulauan, salah satu cara tercepat untuk
 menyediakan infrastruktur energy di pulau-pulau dan desa-desa terpencil
 adalah dengan scattered power generation semacam wind turbine atau hybrid
 antara Wind Turbine dengan Solar cells. Dengan cara demikian ketergantungan
 terhadap diesel fuel untuk penyediaan energy di daerah-daerah terpencil
 akan dieliminir. Demikian juga biaya pembangunan saluran transmissi yang
 sangat besar kalau supply ke daerah terpencil ini harus disediakan dari
 eksisting jaringan PLN.
 
 Apalagi kalau kita kaitkan dengan konsep ketahanan nasional dan keutuhan
 NKRI. Masih sangat segar dalam ingatan lepasnya Sipadan Ligitan, yang kalau
 tidak salah tafsir utamanya karena Malaysia telah lama menggarap
 pulau-pulau ini. Kita sendiri masih sangat banyak 'mengabaikan' pembangunan
 di pulau-pulau kecil, terutama yang berdekatan dengan perbatasan dengan
 negara lain. Kalau pembangunan di frontier area ini difokuskan, pertumbuhan
 ekonomi daerah tersebut akan membaik, dan keterikatan masyarakatnya kepada
 NKRI akan semakin baik (moral contract).
 
 Saya ingat waktu saya anak-anak dulu, di kampung saya radio yang bisa
 diterima dengan jelas adalah Radio Malaysia, sehingga orang-orang tidak
 banyak dapat info mengenai Indonesia. Saya yakin di daerah daerah
 perbatasan semacam di kepulauan di SULUT, di utara Aceh (daerah Sabang dan
 Sinabung), di kepulauan Natuna dan pulau-pulau kecil sekitar selat Malaka
 atau di NTT dan Maluku hal-hal semacam ini masih ada.
 
 Dalam hal energy pedesaan ini, saya ingat ada program Rural
 Electrification, salah satunya melalui Scattered Diesel (contoh RE-II) yang
 juga dibawah kendali PLN waktu itu. Meskipun cepat dan relatif murah dan
 mudah pembangunannya, tapi masalah supply diesel adalah masalah yang sangat
 besar bagi daerah terpencil, apalagi dengan kenaikan BBM sekarang. Dengan
 wind turbine atau solar atau hybrid yang meskipun sedikit lebih mahal tapi
 ketergantungan bahan bakarnya tidak ada.
 
 Saya pernah bicara dengan salah satu colega dari salah satu negara maju,
 biaya pembangunan wind turbine power station di bawah 2000 USD per kW.
 Kalau kita asumsi untuk kebutuhan per rumah tangga sekitar 0,5 kW di
 pedesaan, maka dengan 40 kW bisa disediakan kebutuhan sekitar 80 rumah
 tangga dengan investasi kira-kira 80 KUSD. Biaya operasional murah, biaya
 bahan bakar nol (angin dan matahari gratis koq). Kalaulah dana kompensasi
 subsidi BBM ini secara bertahap sebagian diarahkan ke sini, plus sebagian
 dana dari alokasi DAU plus juga dari dana asli daerah (otonomi), saya fikir
 rakyat yang selama ini hanya jadi penonton akan merasakan nikmatnya
 kemerdekaan ini. Disamping itu konsumsi BBM bisa dihemat untuk kebutuhan
 yang lain.
 
 Bagaimana Pak Luluk ? Mungkin sudah ada ya Pak ide-ide semacam ini.
 
 
 --[YONSATU - ITB]--
 Online archive : http://yonsatu.mahawarman.net
 Moderators : mailto:[EMAIL PROTECTED]
 Unsubscribe: mailto:[EMAIL PROTECTED]
 Vacation   : mailto:[EMAIL PROTECTED]?BODY=vacation%20yonsatu
 
 




---
This mail sent through: http://webmail.lipi.go.id/

--[YONSATU - ITB]--
Online archive : http://yonsatu.mahawarman.net
Moderators : mailto:[EMAIL PROTECTED]
Unsubscribe: mailto:[EMAIL PROTECTED]
Vacation   : mailto:[EMAIL PROTECTED]?BODY=vacation%20yonsatu





[yonsatu] Re: Dana Kompensasi BBM utk Lalu Lintas

2003-01-08 Terurut Topik Edy Gaffar

bang Ongku,
Barusan pak Zakir menelpon ke saya dan saya sudah sampaikan keinginan anda, 
rupanya beliau sudah pernah bicara dg pak Luluk (maaf kalau salah) hanya belum 
sampai pada tindak lanjut dan juga beliau pernah ditanyakan pak Priyo Pribadi 
dan beliau segera kontak pak Priyo.
masalahnya adalah komunikasi (tidak ada telepon ataupun HP) alamat beliau Jl 
Sarirasa X Blok V no 41 Bandung. Sayapun kesulitan berkomunikasi dengan beliau
kecuali datang ke rumahnya.
wasalam 
e.z.gaffar
 
 
 Kalau saya tidak salah, penelitian dan hasilnya sudah ada di LAPAN, bisa
 tanyakan langsung pada abang saya A.Zakir Gafar (pensiunan LAPAN) beliau
 sudah
 pernah membuat kincir angin untuk energi.
 wasalam
 edi gafar
 
 Apa Khabar Pak Eddy? Banyak kawan-kawan mengharapkan Bapak datang di
 HANATA, tapi kalau tidak salah Pak Zakir bilang bapak kurang sehat wkt itu.
 
 Mengenai penelitian LAPAN ini, saya sangat berminat ? Bagaimana Pak Zakir ?
 Apakah Bapak ada di milis ini. Kalau tidak, mungkin Pak Eddy bisa kasi info
 sedikit bagaimana menghubungi Pak Zakir (alamat email ?).
 
 
 --[YONSATU - ITB]--
 Online archive : http://yonsatu.mahawarman.net
 Moderators : mailto:[EMAIL PROTECTED]
 Unsubscribe: mailto:[EMAIL PROTECTED]
 Vacation   : mailto:[EMAIL PROTECTED]?BODY=vacation%20yonsatu
 
 




---
This mail sent through: http://webmail.lipi.go.id/

--[YONSATU - ITB]--
Online archive : http://yonsatu.mahawarman.net
Moderators : mailto:[EMAIL PROTECTED]
Unsubscribe: mailto:[EMAIL PROTECTED]
Vacation   : mailto:[EMAIL PROTECTED]?BODY=vacation%20yonsatu





[yonsatu] Re: Dana Kompensasi BBM utk Lalu Lintas

2003-01-08 Terurut Topik Syafril Hermansyah

On Thu,  9 Jan 2003 12:35:32 +0700 Edy Gaffar (EG) wrote:

 Barusan pak Zakir menelpon ke saya dan saya sudah sampaikan keinginan
 anda, rupanya beliau sudah pernah bicara dg pak Luluk (maaf kalau
 salah) hanya belum sampai pada tindak lanjut dan juga beliau pernah
 ditanyakan pak Priyo Pribadi dan beliau segera kontak pak Priyo.

Private mail Pak Luluk bounce terus akhir-2x ini, shg saya masukkan
e-mail address kantornya, semoga Pak Luluk bisa kasih pendapat di Milis
ini soal energi alternatif.

 masalahnya adalah komunikasi (tidak ada telepon ataupun HP) alamat
 beliau Jl Sarirasa X Blok V no 41 Bandung. Sayapun kesulitan
 berkomunikasi dengan beliau kecuali datang ke rumahnya.

Mungkin Pak Edy harus kesana, titipan CD Damai Itu Perang saya berikan
ke Pak Zakir (sekalian print out bbr foto beliau).

-- 
syafril
---
Syafril Hermansyahsyafril-at-dutaint.co.id


--[YONSATU - ITB]--
Online archive : http://yonsatu.mahawarman.net
Moderators : mailto:[EMAIL PROTECTED]
Unsubscribe: mailto:[EMAIL PROTECTED]
Vacation   : mailto:[EMAIL PROTECTED]?BODY=vacation%20yonsatu





[yonsatu] Re: Dana Kompensasi BBM utk Lalu Lintas

2003-01-07 Terurut Topik Priyo Pribadi Soemarno

Assalamu'alaikum pak Eddy ZG ,
Menyambung pemikiran anda tentang dana subsidi BBM , memang Pak Hardi 
Prasetyo adalah  master mind nya , yang punya ide2 bagaimana 
men-sosialisasikan penghapusan BBM , tanpa menimbulkan gejolak di masyarakat 
. Jadi , titik beratnya bukan  kearah  pemanfaat dana subsidi BBM itu 
sendiri , apalagi menggunakannya  untuk kepentingan2  pribadi atau 
kelompoknya sendiri  Hal ini sangat bernuansa conflict of interest dan 
saya yakin pak Hardi (EKEK , YON II , adiknya kang Hardi Soesilo)  tidak 
akan mungkin  memanfaatkan posisinya untuk hal tersebut .
Tetapi , kita bisa memberikan masukan pada beliau , sektor2 mana saja yang  
sebetulnya  bisa mensukseskan program pemerintah tersebut , antara lain 
misalnya penghematan penggunaan BBM dengan mengatur ketertiban lalulintas  , 
yang nantinya akan menjadi programnya  Polisi atau DLLAJR . Saya malah lebih 
tertarik pada pemikiran  dan upaya2 mencari energi alternatif yang murah dan 
tidak tergantung dari BBM , seperti energi  angin , geotermal dll , yang 
menjadi bagian dari tugasnya pak LULUK selaku Dirjen Listrik dan 
Pengembangan Energi .
Begitu pak Eddy , .. jadi , anggarannya  pak Hardi sebenarnya tidak 
tersedia , kecuali untuk promosi , bikin majalah , pemantauan gejolak 
kenaikan harga BBM , dll.  Saya dapat mengakses pak Hardi , kalau anda 
memerlukannya dan disana sudah ada  anggota kita CORPS Yon I yang bernama  
Madian . InsyaAllah  Madian bersedia membantu usaha2 yang sedang anda 
rencanakan .
OK bosss , ... kapan kita copy darat  ??? Udah sembuh sakit perutnya ??

Wassalam ,
Priyo Pribadi
--


From: Syafril Hermansyah [EMAIL PROTECTED]
Reply-To: [EMAIL PROTECTED]
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject: [yonsatu] Re: Dana Kompensasi BBM utk Lalu Lintas
Date: Tue, 7 Jan 2003 11:48:35 +0700


On Mon,  6 Jan 2003 17:28:42 +0700 Edy Gaffar [EG] wrote:

  pak Syafril dkk, saya pernah rapat dengan mas Hardi Prasetyo (ex Dan
  Yon II) di Sekretariat Alumni Jabar dan beliau meminta bantuan menwa
  aktif untuk turut serta memantau dana kompensasi BBM hanya saya kurang
  tahu realisasinya, malah waktu itu beliau akan menyediakan sebuah
  workstation/server untuk Menwa, apa anda bisa menjadi penghubungnya
  untuk kita coba realisasikan/membantu beliau dalam memantau, kalau ada
  biaya pantauan maka bisa dipakai oleh adik-adik kita anggota aktif
  atau alumni yang berperan besar.

Bagus sekali kalau bisa dicari tahu persisnya spt apa.

BTW. Sebenarnya saya merasa kurang 'sreg' dg ancangan dana kompensasi
ini, yg lalu-2x terkesan hanya memberikan 'ikan' bukan kail kepada
rakyat. Mestinya kita bisa lakukan lbh baik, misalkan soal perbaikan
jalan-2x negara spt diatas, bisa dikerahkan orang-2x homeless, preman
atau bahkan RT-RW utk memperbaiki jalan lingkungan (pemerintah
menyediakan aspal, semen dan alat-2x berat). Infrastruktur jalan yg
bagus membuat akses ke Puskesmas menjadi cepat dan nyaman, biaya
transportasi pedesaan menjadi lbh murah, ekonomi desa bisa lbh
bergairah.

Ide lain, misalkan utk diversifikasi energi penggunaan batu bara yg sdh
mulai diterapkan di industri semen/listrik, cuma kali ini utk rakyat
kecil, y.i. kampanye tungku batubara. Misalkan saja kepada warung-2x
makan yg masih menggunakan kompor minyak tanah, kpd mereka ini
ditawarkan utk 'tukar tambah gratis'  kompor minyak tanah mereka dg
Kompor Batu Bara (plus bbr bricket batu bara sbg bonus); biar mereka
mencoba dan merasakan produk alternatif.

Untuk lingkungan hidup, diberikan insentif kepada petani yg mau
melakukan terasering (utk daerah-2x hulu sungai terutama)
sawah/kebunnya; misalkan insentif berupa pupuk dg harga special atau
bibit unggul dg harga khusus. Dg terasering, maka konservasi tanah dan
air menjadi lbh bagus. Di perkotaan, rumah-2x yg sudah membuat 'sumur
resapan' diberi insentif dg membebaskan biaya pembuatan KTP utk satu
keluarga, dg sumur resapan (khususnya di daerah selatan Jakarta) maka
limpasan air hujan tidak masuk ke jalan atau got-2x mampet, mengurangi
dampak banjir.


--
syafril
---
Syafril Hermansyahsyafril-at-dutaint.co.id

--[YONSATU - ITB]--
Online archive : http://yonsatu.mahawarman.net
Moderators : mailto:[EMAIL PROTECTED]
Unsubscribe: mailto:[EMAIL PROTECTED]
Vacation   : mailto:[EMAIL PROTECTED]?BODY=vacation%20yonsatu


_
MSN 8 with e-mail virus protection service: 2 months FREE* 
http://join.msn.com/?page=features/virus


--[YONSATU - ITB]--
Online archive : http://yonsatu.mahawarman.net
Moderators : mailto:[EMAIL PROTECTED]
Unsubscribe: mailto:[EMAIL PROTECTED]
Vacation   : mailto:[EMAIL PROTECTED]?BODY=vacation%20yonsatu





[yonsatu] Re: Dana Kompensasi BBM utk Lalu Lintas

2003-01-07 Terurut Topik Edy Gaffar

saya setuju sekali, bagaimana kalau dipakai yayasan Yon I atau apalah yang 
merupakan suatu LSM dengan anggota alumni Yon I dan anggota aktif Yon I yang 
saya yakin tentunya masih idealisme tinggi.
demi eksistensi Mahawarman dimata masyarakat.
wasalam 
edi gafar

 
 On Mon,  6 Jan 2003 17:28:42 +0700 Edy Gaffar [EG] wrote:
 
  pak Syafril dkk, saya pernah rapat dengan mas Hardi Prasetyo (ex Dan
  Yon II) di Sekretariat Alumni Jabar dan beliau meminta bantuan menwa
  aktif untuk turut serta memantau dana kompensasi BBM hanya saya kurang
  tahu realisasinya, malah waktu itu beliau akan menyediakan sebuah
  workstation/server untuk Menwa, apa anda bisa menjadi penghubungnya
  untuk kita coba realisasikan/membantu beliau dalam memantau, kalau ada
  biaya pantauan maka bisa dipakai oleh adik-adik kita anggota aktif
  atau alumni yang berperan besar.
 
 Bagus sekali kalau bisa dicari tahu persisnya spt apa.
 
 BTW. Sebenarnya saya merasa kurang 'sreg' dg ancangan dana kompensasi
 ini, yg lalu-2x terkesan hanya memberikan 'ikan' bukan kail kepada
 rakyat. Mestinya kita bisa lakukan lbh baik, misalkan soal perbaikan
 jalan-2x negara spt diatas, bisa dikerahkan orang-2x homeless, preman
 atau bahkan RT-RW utk memperbaiki jalan lingkungan (pemerintah
 menyediakan aspal, semen dan alat-2x berat). Infrastruktur jalan yg
 bagus membuat akses ke Puskesmas menjadi cepat dan nyaman, biaya
 transportasi pedesaan menjadi lbh murah, ekonomi desa bisa lbh
 bergairah.
 
 Ide lain, misalkan utk diversifikasi energi penggunaan batu bara yg sdh
 mulai diterapkan di industri semen/listrik, cuma kali ini utk rakyat
 kecil, y.i. kampanye tungku batubara. Misalkan saja kepada warung-2x
 makan yg masih menggunakan kompor minyak tanah, kpd mereka ini
 ditawarkan utk 'tukar tambah gratis'  kompor minyak tanah mereka dg
 Kompor Batu Bara (plus bbr bricket batu bara sbg bonus); biar mereka
 mencoba dan merasakan produk alternatif.
 
 Untuk lingkungan hidup, diberikan insentif kepada petani yg mau
 melakukan terasering (utk daerah-2x hulu sungai terutama)
 sawah/kebunnya; misalkan insentif berupa pupuk dg harga special atau
 bibit unggul dg harga khusus. Dg terasering, maka konservasi tanah dan
 air menjadi lbh bagus. Di perkotaan, rumah-2x yg sudah membuat 'sumur
 resapan' diberi insentif dg membebaskan biaya pembuatan KTP utk satu
 keluarga, dg sumur resapan (khususnya di daerah selatan Jakarta) maka
 limpasan air hujan tidak masuk ke jalan atau got-2x mampet, mengurangi
 dampak banjir.
 
 
 -- 
 syafril
 ---
 Syafril Hermansyahsyafril-at-dutaint.co.id
 
 --[YONSATU - ITB]--
 Online archive : http://yonsatu.mahawarman.net
 Moderators : mailto:[EMAIL PROTECTED]
 Unsubscribe: mailto:[EMAIL PROTECTED]
 Vacation   : mailto:[EMAIL PROTECTED]?BODY=vacation%20yonsatu
 
 




---
This mail sent through: http://webmail.lipi.go.id/

--[YONSATU - ITB]--
Online archive : http://yonsatu.mahawarman.net
Moderators : mailto:[EMAIL PROTECTED]
Unsubscribe: mailto:[EMAIL PROTECTED]
Vacation   : mailto:[EMAIL PROTECTED]?BODY=vacation%20yonsatu