[yonsatu] Re: Yon I ...oh Yon I

2003-01-07 Terurut Topik tri.hardjono

Saya setuju dengan usulannya Bambang Herunadi, kondisi dan situasinya memang
sudah berubah, prioritas tuntutan/kebutuhan eksternal dalam hal ini  Bangsa,
Negara dan dunia kampus kemungkinan besar juga bergeser.
Disini pak Bambang memberikan way out untuk internal problem dengan merubah
paradigma berpikir tanpa mengorbankan nilai2 hakiki WCDS . Sarjana plus itu
ada dikepalanya bukan diototnya.
Sedangkan ROTC problematikanya lebih pada faktor eksternal ini diperlukan
pendekatan kepada penguasa baik excecutive maupun legislativ, pasti ada
senior yang punya hubungan atau kita undang Dirjen Strategi pertahanan,
Lemhanas, atau komisi 1 DPRRI
Wss
Harri Tri
- Original Message -
From: Bambang Herunadi [EMAIL PROTECTED]
To: [EMAIL PROTECTED]
Sent: Tuesday, January 07, 2003 1:20 PM
Subject: [yonsatu] Yon I ...oh Yon I



 Menyimak presentasi Yon I saat malam HANATA di rumah Pak
 Tutun saya sangat prihatin. Sempat berbincang-bincang
 dengan beberapa kawan apa yang salah sehingga minat
 mahasiswa ITB masuk Yon I menurun drastis. Hal ini tidak
 lepas dari faktor eksternal yang terjadi di luat
 mahawarman pasca pencabutan SKB menteri PK, Menhankam dan
 Mendagri. Situasi politik nasional yang ditandai dengan
 era demiliterisasi tampaknya juga sangat berpengaruh di
 sini. Faktor dari dalam menwa sendiri mungkin juga sangat
 memberi dampak negatif. Kita tahu di beberapa perguruan
 tinggi keberadaan menwa memang sering memberi citra
 negatif.
 Berbeda sekali dengan era awal pembentukan mahawarman
 dulu, kehadiran menwa memang dibutuhkan oleh semua pihak.
 Sekarang ini seolah pemerintah tidak butuh lagi dengan
 menwa, apalagi masyarakat kampus. Kita yang pernah menjadi
 bagian dari menwa memang sangat menyayangkan hal itu,
 sebab meskipun sekarang Indonesia dalam keadaan damai
 ternyata menurut Pak Budiono justru 'damai itulah perang
 yang sesungguhnya'. Artinya menurut saya negeri ini
 membutuhkan SDM yang profesional, memiliki daya juang dan
 berhati mulia (Widya Castrena Dharma Sidda Plus!). Menwa
 dapat dijadikan sarana untuk mencapai hal itu.
 Kondisi memang sudah demikian, lalu apa yang musti
 diperbuat. Menjadikan Batalyon I menjadi seperti ROTC ala
 Indonesia yang banyak diperbincangkan para ekek adalah
 salah satu alternatif. Namun.., bagi saya mungkin perlu
 dipikirkan bagaimana menghilangkan kesan militeristis di
 tubuh Yon I. Kita akui disiplin militer dan ilmu
 keprajuritan perlu dipahami, tetapi barangkali tidak perlu
 berseragam seperti militer. Nama 'Resimen' dan 'Batalyon'
 juga kental dengan citra militer. Sehingga saya sempat
 berfikir apakah tidak sebaiknya Yon I bermetamorfosa
 menjadi semacam 'Unit Pusat Studi Bela Negara' di kampus
 dan setara dengan unit kegiatan lainnya.
 Ini hanya sekedar lamunan saya yang barangkali tidak pas.
 Mungkin ada saran yang lebih baik dari pendapat saya ini.
 salam,

 Bambang Herunadi
 UPT Baruna Jaya BPPT
 Jl. MH Thamrin 8, Gedung I Lantai 18, JAKARTA
 Phone: 3168800, Fax: 62-21-3108149
 email: [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]

 --[YONSATU -
ITB]--
 Online archive : http://yonsatu.mahawarman.net
 Moderators : mailto:[EMAIL PROTECTED]
 Unsubscribe: mailto:[EMAIL PROTECTED]
 Vacation   : mailto:[EMAIL PROTECTED]?BODY=vacation%20yonsatu




--[YONSATU - ITB]--
Online archive : http://yonsatu.mahawarman.net
Moderators : mailto:[EMAIL PROTECTED]
Unsubscribe: mailto:[EMAIL PROTECTED]
Vacation   : mailto:[EMAIL PROTECTED]?BODY=vacation%20yonsatu





[yonsatu] Re: Yon I ...oh Yon I

2003-01-07 Terurut Topik Edy Gaffar

saya sependapat pak Bambang, lagipula apa yang bisa kita lakukan buat 
masyarakat secara langsung itulah yang akan membangkitkan citra Mahawarman, 
mungkin kita ingat usaha pak Johnet (alm) dalam pengabdian masyarakat di 
Tasikmalaya bersama pak Utun dkk, pembuatan saluran air di desa Ciwaruga oleh 
pak Agus Daryat dkk (pak Agus jurusan Teknik Penyehatan), pencarian orang 
hilang waktu tanah longsor di kabupaten Tasik (?) dimana pak Taufik tidak bisa 
makan dua hari akibat mengambil mayat yang sudah busuk, Operasi Menwa sewaktu 
ada letusan gunung Galunggung dll.
Apa yang bisa kita lakukan sekarang?.
Wasalam
Edi Gafar
Puslit Geoteknologi-LIPI
Bandung


 
 Menyimak presentasi Yon I saat malam HANATA di rumah Pak 
 Tutun saya sangat prihatin. Sempat berbincang-bincang 
 dengan beberapa kawan apa yang salah sehingga minat 
 mahasiswa ITB masuk Yon I menurun drastis. Hal ini tidak 
 lepas dari faktor eksternal yang terjadi di luat 
 mahawarman pasca pencabutan SKB menteri PK, Menhankam dan 
 Mendagri. Situasi politik nasional yang ditandai dengan 
 era demiliterisasi tampaknya juga sangat berpengaruh di 
 sini. Faktor dari dalam menwa sendiri mungkin juga sangat 
 memberi dampak negatif. Kita tahu di beberapa perguruan 
 tinggi keberadaan menwa memang sering memberi citra 
 negatif.
 Berbeda sekali dengan era awal pembentukan mahawarman 
 dulu, kehadiran menwa memang dibutuhkan oleh semua pihak. 
 Sekarang ini seolah pemerintah tidak butuh lagi dengan 
 menwa, apalagi masyarakat kampus. Kita yang pernah menjadi 
 bagian dari menwa memang sangat menyayangkan hal itu, 
 sebab meskipun sekarang Indonesia dalam keadaan damai 
 ternyata menurut Pak Budiono justru 'damai itulah perang 
 yang sesungguhnya'. Artinya menurut saya negeri ini 
 membutuhkan SDM yang profesional, memiliki daya juang dan 
 berhati mulia (Widya Castrena Dharma Sidda Plus!). Menwa 
 dapat dijadikan sarana untuk mencapai hal itu.
 Kondisi memang sudah demikian, lalu apa yang musti 
 diperbuat. Menjadikan Batalyon I menjadi seperti ROTC ala 
 Indonesia yang banyak diperbincangkan para ekek adalah 
 salah satu alternatif. Namun.., bagi saya mungkin perlu 
 dipikirkan bagaimana menghilangkan kesan militeristis di 
 tubuh Yon I. Kita akui disiplin militer dan ilmu 
 keprajuritan perlu dipahami, tetapi barangkali tidak perlu 
 berseragam seperti militer. Nama 'Resimen' dan 'Batalyon' 
 juga kental dengan citra militer. Sehingga saya sempat 
 berfikir apakah tidak sebaiknya Yon I bermetamorfosa 
 menjadi semacam 'Unit Pusat Studi Bela Negara' di kampus 
 dan setara dengan unit kegiatan lainnya. 
 Ini hanya sekedar lamunan saya yang barangkali tidak pas. 
 Mungkin ada saran yang lebih baik dari pendapat saya ini.
 salam,
 
 Bambang Herunadi
 UPT Baruna Jaya BPPT
 Jl. MH Thamrin 8, Gedung I Lantai 18, JAKARTA
 Phone: 3168800, Fax: 62-21-3108149
 email: [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]
 
 --[YONSATU - ITB]--
 Online archive : http://yonsatu.mahawarman.net
 Moderators : mailto:[EMAIL PROTECTED]
 Unsubscribe: mailto:[EMAIL PROTECTED]
 Vacation   : mailto:[EMAIL PROTECTED]?BODY=vacation%20yonsatu
 
 




---
This mail sent through: http://webmail.lipi.go.id/

--[YONSATU - ITB]--
Online archive : http://yonsatu.mahawarman.net
Moderators : mailto:[EMAIL PROTECTED]
Unsubscribe: mailto:[EMAIL PROTECTED]
Vacation   : mailto:[EMAIL PROTECTED]?BODY=vacation%20yonsatu