Bls: [zamanku] Hormati Hindu Sama Seperti Menghormati Islam

2009-12-21 Terurut Topik Chris Poerba

hormati semua agama...
termasuk mereka yang tidak termasuk 
dalam 5 agama yang dianggap paling sahih di Indonesia ini

 hormati semua agama

semakin beragam semakin menarik dan semakin mulia

hormati semua agama
termasuk menghilangkan kolom agama di KTP

CP  

--- Pada Ming, 20/12/09, muskitawati muskitaw...@yahoo.com menulis:

Dari: muskitawati muskitaw...@yahoo.com
Judul: [zamanku] Hormati Hindu Sama Seperti Menghormati Islam
Kepada: zamanku@yahoogroups.com
Tanggal: Minggu, 20 Desember, 2009, 6:23 PM







 



  



  
  
  Hormati Hindu Sama Seperti Menghormati Islam

  

Saling menghormati bukan berarti saling menghujat, juga bukan berarti muslim 
boleh menghujat tapi Hindu dimusuhi apabila menghujat Islam.



 Abbas abas_amin08@ ... wrote:

 Ka_bah untuk arah shalat.

 Kalau ada umat Islam yang menyembahnya,

 maka ia keluar dari Islam.

 Orang luar apalagi PEMBENCI ISLAM

 selalu akan menyiratkan yang negativenya

 saja ! Dan bukan nanya ke UNAT ISLAM;

 mereka kaum Anti Islam HANYA INGIN

 menghujat orang Islam; tanpa argumen

 yang jelas. Itulah yang terjadi



Sama, patung brahmana juga cuman patokan arah saat umatnya berdoa, yang jelas 
yang disembah adalah Tuhan Eyang Widi.



Apakah agama Hindu termasuk agama berhala padahal sama2 punya patokan arah 
menghadap saat berdoa???



Kalo umat Hindu berkiblat ke patung brahmananya, maka umat Islam berkiblat 
kepada batu Kabahnya.  Sama2 menghadap patokan arahnya.



Kalo umat Islam mencium batu aswat, maka umat Hindu mencium patung brahma.  
Keduanya itu bukan berarti menyembah tetapi menghormatinya.



Saya meskipun beragama Islam tapi sama sekali bukan pembenci agama Hindu, dan 
sama sekali tidak anti agama Hindu.  Dan saya bahkan memperlakukan agama Hindu 
sama sebangun dengan agama saya yang Islam yang dalam hal ini tentunya tidak 
boleh menghujat agama Islam maupun agama Hindu.



Menghujat agama Hindu itu sebagai agama berhala, sama artinya menghujat agama 
Islam itu sebagai agama berhala.



Saya menghargai agama Hindu sama seperti saya menghargai agama Islam, tak akan 
saya menghujat agama Hindu karena berarti juga menghujat agama Islam.



Setuju bukan ?  Adil bukan 

Ajaran Buddha bilang, jangan cubit kalo tak mau dicubit !!!

Jangan menghujat kalo tak mau dihujat.

Jangan menjarah kalo tak mau dijarah.



Ny. Muslim binti Muskitawati.






 





 



  






  Yahoo! Mail Kini Lebih Cepat dan Lebih Bersih. Rasakan bedanya sekarang! 
http://id.mail.yahoo.com

[zamanku] Memaksa Kembalikan Mahar Penghinaan Terhadap Wanita

2009-12-21 Terurut Topik muskitawati
Memaksa Kembalikan Mahar Penghinaan Terhadap Wanita
   
Pelacur itu tidak sama dengan isteri, karena dalam dunia pelacuran sekalipun 
kalo transaksi sudah berlangsung sama2 setuju maka sang hidung belang harus 
bayar terlepas nantinya diranjang si lelaki hidung belang tidak sanggup 
membuktikan kejantanannya karena impotent misalnya atau karena nafsu besar 
tenaga kurang.

Kasus Manohara adalah contoh yang baik untuk mengenal kebiadaban Syariah Islam. 
 Sang isteri digebuki suaminya tanpa bisa meminta perlindungan Syariah, 
akhirnya lari pulang ke Indonesia.  Sang suami meminta keadilan pengadilan 
Syariah dan pengadilan Syariah memutuskan Manohara dan ibunya wajib 
mengembalikan mahar yang bermilyard rupiah yang tentunya tidak mungkin mampu 
dikembalikan karena memang belum pernah terima uang dan mahar yang diberikan 
dulunya hanya sajadah dan Quran saja yang kemudian dinilai milyardan rupiah 
karena isterinya lari setelah disetubuhi dan digebuki.

Kepada para pembaca apapun agamanya saya persilahkan untuk menganalisa kedua 
pernyataan dari 2 orang yang sama2 umat Islam dan sama2 membela agama Islam 
dibawah ini.  Ternyata pernyataannya saling berlawanan, yang satu bilang tidak 
ada isteri cerai maharnya diminta balik, tapi dari umat yang sama lainnya malah 
menyatakan bahwa maharnya dapat diminta kembali sebelum terjadi persetubuhan.

 Greg Le Mond grek_2...@... wrote:
 mana ada istri cerai maharnya diminta
 sama suaminya, sarap lu ngarang aja
 kerjanya. 

 stephanus iqbal krag...@... wrote:
 Seandainya belum terjadi persetubuhan
 antara suami istri, maka mahar tersebut
 dapat diminta kembali.

Naaah susahnya untuk menentukan persetubuhan atau tidak memang tidak diajarkan 
cara2nya baik dalam Quran maupun dalam Hadist-nya, jadi cuma terserah 
di-karang2 sendiri oleh bekas suaminya.

Lhaaa  kalo sudah dinyatakan sebagai suami, maka tak mungkinlah untuk 
dianggap belum terjadi persetubuhan apalagi pernikahan bukan dasarnya atas 
persetubuhan melainkan atas dasar saling mencintai.

Laki2 yang sudah bersetubuh dengan wanita tidak bisa dinamakan suami karena 
bersetubuh dengan pelacur atau dengan budak pun bukan dinamakan pernikahan.

Lalu apa alasannya bahwa pernikahan yang belum terjadi persetubuhan sudah boleh 
meminta maharnya kembali ?

Demikianlah yang telah terjadi dalam kasus Manohara, dia menikah secara Islam 
dan kemudian melarikan diri karena ditolak waktu minta cerai, ternyata 
pengadilan Syariah memutuskan bahwa mahar yang diberikan sang suami HARUS 
dikembalikan bukan boleh diminta kembali melainkan keharusan dikembalikan atas 
dasar keputusan pengadilan Syariah.  BIADAB BUKAN   Jumlahnya terhitung 
milyardan rupiah dan sang bekas isteri mana mungkin punya uang sebanyak itu 
padahal waktu dia melarikan diri tidak bawa uang dan cuma memikirkan 
keselamatan badannya saja yang telah digebuki sang suami.

Seharusnya Suami Manohara itu membayar ganti rugi kepada Manohara karena telah 
menodainya dan juga telah memukulinya hingga luka2.  Inilah contohnya bagaimana 
biadabnya Syariah Islam ini.

Sebagai wanita saya juga muslimah, sama dengan Manohara yang muslimah, tetapi 
bukan berarti harus membenarkan kebiadaban ajaran2 Islam itu sendiri karena 
tugas kita sebagai muslim dan muslimah adalah mengubah ajaran biadab menjadi 
ajaran yang tunduk kepada HAM.

Ny. Muslim binti Muskitawati.





[zamanku] Freedom from Dogma

2009-12-21 Terurut Topik leonardo rimba
Friends,


Percakapan pertama dilakukan dengan
seorang teman yg ternyata sudah terkena virus agnotik juga. Yg kedua
dengan seorang teman dari Bali yg sangat antusias menghaturkan salam
freedom from dogma. Seperti apa? Baca aja.





+



PERCAKAPAN 1: TERNYATA SAYA AGNOSTIK JUGA





T = Halo Mas Leo,



Salam kenal. Saya suka membaca catatan-catatan Mas Leo. Tapi baru di
catatan terakhir saya menemukan arti yg berbeda dari agnosticism. Entah
versi Mas Leo itu yg paling benar atau bukan, tapi rasanya klop dengan
yg saya alami.



J = Good, then?



T = Dari semasa kuliah saya enggan memakai konsep ketuhanan dan konsep
beragama ala orang awam. Karena buat saya sedikit susah masuk di nalar.
Dari situlah saya cenderung tidak memegang konsep kemutlakan dalam
memaknai Tuhan, agama  hidup.



J = That's very good, then?



T = Saya cenderung memegang nilai-nilai kekinian yg mudah diterima akal
sehat dan dipraktekkannya pun tidak mengundang interpretasi beda-beda,
misalnya nilai kepastian hukum, menghargai keberagaman, dan toleransi.
Buat saya itu cukup untuk bekal hidup di dunia ini. Sedangkan setelah
mati who knows, itu tadi saya bilang tidak ada penjelasan yg
benar-benar saya bisa terima. Jadi daripada menjadi budak buta dari
belief system yg tidak jelas, saya memilih memerdekakan nalar saya
untuk menerima bahwa hal-hal setelah kematian masih tidak pasti.



J = Iyalah, ngapain beriman kepada spekulasi yg dbuat oleh manusia masa
lalu yg tidak mengenal internet. Tidak punya surat kabar dan majalah.
Tidak tahu pakai HP. Masyarakatnya masih marak buta huruf, tidak tahu
sanitasi, kerjanya menggembala kambing domba, dan suka teriak-teriak
mengganggu orang. Itu masyarkat yg berspekulasi tentang Tuhan, dan kita
diharapkan untuk mengikuti mereka?



I beg your pardon, kata manusia paska modern yg biasa-biasa saja. In my
opinion those nomadens lah yg harus mengikuti kita. Kita sudah bisa
kirim manusia ke bulan, sudah pakai facebook. Sedangkan mereka semuanya
masih hidup di abad kegelapan. Tidak ada listrik, dan kalau malam harus
menyalakan obor. Masak pakai kayu bakar. Masa kita harus mengikuti iman
manusia seperti itu?



Orang-orang masa lalu yg sekarang di-nabikan itulah yg harus mengikuti
pengertian kita karena kita sudah jauh lebih maju. Kita sudah jauh
lebih beradab, sudah mengenal HAM universal, sudah menghormati
kesetaraan gender, etc...



T = Well, thanks atas sharingnya tentang agnostik. Lalu bagaimana
feedback terhadap pandangan orang bahwa agnostik berarti malas
menggunakan akalnya untuk memahami tanda-tanda kebesaran Tuhan (hehe..
ungkapan yg umum kita dengar dari kaum beragama) ? Agnostik dipandang
sebagai cara simple memahami hidup dan terkesan tidak mau repot, mau
enak saja, alias hedonis.



J = Menurut saya yg malas menggunakan akalnya itu adalah orang
beragama. Mereka tidak mau mempertanyakan agama mereka. Mereka tidak
mau belajar dan membandingkan. Kalau mereka mau menggunakan otaknya,
akan mudah saja untuk menemukan bahwa semua manusia bisa saja mengaku
sebagai nabi. Caranya mudah, yaitu tinggal mengaku saja. Lalu ada orang
lain yg menjadi pengikut si manusia yg mengaku sebagai nabi. Lalu
ucapannya dikumpulkan dan disebut kitab suci. Lalu ada orang-orang yg
diangkat sebagai imam dalam ibadah. Dan jadilah agama.



Caranya mudah sekali membuat agama. Dan itu hal yg normal saja.
Merupakan HAM yg ada di diri setiap manusia untuk membuat dan
menyebarkan agamanya sendiri. Di negara-negara maju, hal ini sudah
dipraktekkan dengan konsekwen. Kita tinggal mengaku menjadi nabi dan
mendaftarkan organisasi kita. Kita bisa beriklan, bisa berpakaian
aneh-aneh. Bisa wanita yg memimpin agama itu, dan para pria diharuskan
berjilbab atau at least berkerudung dengan alasan bahwa Allah suka
kepada pria yg taat kepada wanita.



Bisa seperti itu dan sah saja. Itu namanya HAM. Dan agama baru itu bisa
bikin aturan bahwa harus jiarah keliling Monas dengan alasan Allah
tempat tinggalnya di pucuk Monas. Asal jiarahnya dilakukan dengan
tertib, itu seharusnya diperbolehkan karena merupakan HAM kebebasan
beragama. Tetapi yg namanya HAM kebebasan beragama belum sempurna
dipraktekkan di Indonesia. Masih ada kelompok agama yg merasa agamanya
benar, dan agama lain salah. Pedahal agama yg ziarah ke Mekkah dan
agama yg ziarah ke Monas memiliki HAM yg sama. Statusnya sama di depan
hukum. Harusnya begitu.



Tentang hedonisme, bukankah kita semua orang hedonis? Kita semua mau
hidup enak bukan? Dan semua orang yg mau hidup enak bisa disebut
sebagai hedonis. Kalau tidak mau disebut hedonis bisa saja, kita
tinggal pergi ke tengah padang pasir dan menternakkan kambing domba.
Tetapi, menurut pengalaman, mereka yg nomadens itu juga hedonis. Suka
kawin sampai istrinya empat orang gitu lho. Walaupun malam hari tidak
ada listrik, mereka tetap saja hedonis. Mereka main bola bersama
istri-istrinya dan perbuatan itu, konon, direstui oleh dewa padang
pasir. Apa bedanya dengan kita yg ke luar masuk mall setiap akhir pekan
dan cuma beristri satu, 

Re: Mahar - Re: [zamanku] Re: Opo Polygami podo dg Pelacuran?

2009-12-21 Terurut Topik stephanus iqbal
Yang dituntut sama suaminya Manohara itu bukan mahar, tapi uangnya yang 
digunakan Manohara untuk belanja-belanja. Kok pembahasannya jadi semakin bodoh 
begini? Korban acara gosip..

Salam,

Stephanus Iqbal





From: muskitawati muskitaw...@yahoo.com
To: zamanku@yahoogroups.com
Sent: Mon, December 21, 2009 9:44:47 AM
Subject: Mahar - Re: [zamanku] Re: Opo Polygami podo dg Pelacuran?

  

 item abu item...@...  wrote:
 Mahar itu cuma sekali aja koq,
 kalo udah dikasih isteri itu
 ga dpt apa2 lagi. Cuma suami
 itu mesti ngasih makan isterinya
 SELAMA isterinya patuh. Kalo
 isterinya ga patuh, ga wajib
 dikasih makan. Ya maklum aja
 kalo isteri mesti dikasih makan,
 kan harus terus ngelayani suaminya
 tiap kali suaminya horny.
 Kalo udah cerai, kan si isteri cuma
 dpt maharnya doang. Ga ada beda dgn
 pelacur, kalo udah dipake ya jelas
 hrs bayar.
 

Tergantung juga sih, kalo isterinya yang minta cerai, maka maharnya harus 
dibayar balik berikut bunganya.  Contohnya Manohara karena melarikan diri dari 
suaminya dia dituntut pengadilan Syariah untuk mengembalikan mahar suaminya 
sebanyak sekian milyard.  Padahal darimana Manohara bisa dapat duit sebanyak 
itu, sedangkan waktu menikah sekalipun maharnya cuma Quran saja.  Namun nilai 
Quran itu menjadi milyard rupiah setelah dia menceraikan suaminya.

Jadi masalah poligamy jangan pusing2, tanpa perlu didebat sama sekali sudah 
otomatis diseluruh dunia dianggap sebagai bentuk variasi praktek pelacuran.

Poligamy berlangsung karena suka sama suka, tidak berbeda dengan pelacuran pun 
juga berlangsung karena suka sama suka.

Jadi hingga kini tidak ditemukan dalam ayat Quran atau Hadisnya yang bisa 
digunakan untuk menyanggah argument dari HAM yang menyatakan pelarangan 
poligamy karena merupakan bentuk variasi pelacuran.

Ny. Muslim binti Muskitawati.


 


  

[zamanku] Agama yg benar unt paedophile

2009-12-21 Terurut Topik item abu
Barusan gua liat di website gimana Hamas ngadain kawin masal buat 450 pasangan. 
Hebatnya adalah yg laki itu kebanyakan udah gede berusia 20an ke atas, yg 
ceweknya adalah anak2 ingusan di bawah 10 thn.

Islam itu emang betul2 agama yg benar buat paedophile, tukang perkosa, sex 
maniak, tukang mukulin cewek dll. Nabinya kan jg emang paedophile, tukang 
perkosa, sex maniak , tukang mukulin cewek.

http://islammonitor.org/index.php?option=com_contentview=articleid=3158:gala-in-gaza-or-lock-up-your-daughters-catid=193Itemid=68

 



  






  

Re: [zamanku] Isteri Minta Cerai Maka Mahar Harus Dikembalikan

2009-12-21 Terurut Topik item abu
Salah tuh, yg benar adalah kalo belum diembat, maka si isteri hrs ngembaliin 
maharnya. Itu kan kayak kita beli barang, tp langsung dikembalikan, maka ada 
refundnya. Paling dipotong biaya administrasi. Krn belum nikmatin isterinya, 
maka bisa refund.



--- On Sun, 12/20/09, muskitawati muskitaw...@yahoo.com wrote:

From: muskitawati muskitaw...@yahoo.com
Subject: [zamanku] Isteri Minta Cerai Maka Mahar Harus Dikembalikan
To: zamanku@yahoogroups.com
Date: Sunday, December 20, 2009, 6:48 PM







 



  



  
  
  Isteri Minta Cerai Maka Mahar Harus Dikembalikan



Hingga kini perkawinan dalam Islam merupakan satu2nya perkawinan agama yang 
melanggar persamaan hak2 wanita.



 item abu item...@...  wrote:

 Mahar itu cuma sekali aja koq,

 kalo udah dikasih isteri itu

 ga dpt apa2 lagi. Cuma suami

 itu mesti ngasih makan isterinya

 SELAMA isterinya patuh. Kalo

 isterinya ga patuh, ga wajib

 dikasih makan. Ya maklum aja

 kalo isteri mesti dikasih makan,

 kan harus terus ngelayani suaminya

 tiap kali suaminya horny.

 Kalo udah cerai, kan si isteri cuma

 dpt maharnya doang. Ga ada beda dgn

 pelacur, kalo udah dipake ya jelas

 hrs bayar.

 



Tergantung juga sih, kalo isterinya yang minta cerai, maka maharnya harus 
dibayar balik berikut bunganya.  Contohnya Manohara karena melarikan diri dari 
suaminya dia dituntut pengadilan Syariah untuk mengembalikan mahar suaminya 
sebanyak sekian milyard.  Padahal darimana Manohara bisa dapat duit sebanyak 
itu, sedangkan waktu menikah sekalipun maharnya cuma Quran saja.  Namun nilai 
Quran itu menjadi milyard rupiah setelah dia menceraikan suaminya.



Jadi masalah poligamy jangan pusing2, tanpa perlu didebat sama sekali sudah 
otomatis diseluruh dunia dianggap sebagai bentuk variasi praktek pelacuran.



Poligamy berlangsung karena suka sama suka, tidak berbeda dengan pelacuran pun 
juga berlangsung karena suka sama suka.



Jadi hingga kini tidak ditemukan dalam ayat Quran atau Hadisnya yang bisa 
digunakan untuk menyanggah argument dari HAM yang menyatakan pelarangan 
poligamy karena merupakan bentuk variasi pelacuran.



Ny. Muslim binti Muskitawati.






 





 



  






  

Re: [zamanku] Memaksa Kembalikan Mahar Penghinaan Terhadap Wanita

2009-12-21 Terurut Topik mala mala
MAU BERSETUBUH..MAU NGAK...MALU ACH..JIKA PEMBERIAN DI MINTA KEMBALI...BAGAI 
LUDAH YG SUDAH JATUH KE TANAH DI JILAT KEMBALI
RADA GENTLEMENT DIKIT NAPA SEHKALAU MEMBERI YAH BERIKAN DG IKHLASKALAU 
DI MINTA KEMBALI ITU NAMANYA NGAK IKHLAS DAN NGAK PERNAH CINTA AMA 
ISTRINYA...LAKI2 SEPERTI INI NGAK PANTAS UNTUK DI JADIKAN SUAMI..JADI BUANG 
AJAH KE LAUT..CARI YG BENER2 CINTA.





From: muskitawati muskitaw...@yahoo.com
To: zamanku@yahoogroups.com
Sent: Mon, December 21, 2009 10:22:20 AM
Subject: [zamanku] Memaksa Kembalikan Mahar Penghinaan Terhadap Wanita

  
Memaksa Kembalikan Mahar Penghinaan Terhadap Wanita

Pelacur itu tidak sama dengan isteri, karena dalam dunia pelacuran sekalipun 
kalo transaksi sudah berlangsung sama2 setuju maka sang hidung belang harus 
bayar terlepas nantinya diranjang si lelaki hidung belang tidak sanggup 
membuktikan kejantanannya karena impotent misalnya atau karena nafsu besar 
tenaga kurang.

Kasus Manohara adalah contoh yang baik untuk mengenal kebiadaban Syariah Islam. 
Sang isteri digebuki suaminya tanpa bisa meminta perlindungan Syariah, akhirnya 
lari pulang ke Indonesia. Sang suami meminta keadilan pengadilan Syariah dan 
pengadilan Syariah memutuskan Manohara dan ibunya wajib mengembalikan mahar 
yang bermilyard rupiah yang tentunya tidak mungkin mampu dikembalikan karena 
memang belum pernah terima uang dan mahar yang diberikan dulunya hanya sajadah 
dan Quran saja yang kemudian dinilai milyardan rupiah karena isterinya lari 
setelah disetubuhi dan digebuki.

Kepada para pembaca apapun agamanya saya persilahkan untuk menganalisa kedua 
pernyataan dari 2 orang yang sama2 umat Islam dan sama2 membela agama Islam 
dibawah ini. Ternyata pernyataannya saling berlawanan, yang satu bilang tidak 
ada isteri cerai maharnya diminta balik, tapi dari umat yang sama lainnya malah 
menyatakan bahwa maharnya dapat diminta kembali sebelum terjadi persetubuhan.

 Greg Le Mond grek_2...@. .. wrote:
 mana ada istri cerai maharnya diminta
 sama suaminya, sarap lu ngarang aja
 kerjanya. 

 stephanus iqbal krag...@...  wrote:
 Seandainya belum terjadi persetubuhan
 antara suami istri, maka mahar tersebut
 dapat diminta kembali.

Naaah susahnya untuk menentukan persetubuhan atau tidak memang tidak diajarkan 
cara2nya baik dalam Quran maupun dalam Hadist-nya, jadi cuma terserah 
di-karang2 sendiri oleh bekas suaminya.

Lhaaa kalo sudah dinyatakan sebagai suami, maka tak mungkinlah untuk 
dianggap belum terjadi persetubuhan apalagi pernikahan bukan dasarnya atas 
persetubuhan melainkan atas dasar saling mencintai.

Laki2 yang sudah bersetubuh dengan wanita tidak bisa dinamakan suami karena 
bersetubuh dengan pelacur atau dengan budak pun bukan dinamakan pernikahan.

Lalu apa alasannya bahwa pernikahan yang belum terjadi persetubuhan sudah boleh 
meminta maharnya kembali ?

Demikianlah yang telah terjadi dalam kasus Manohara, dia menikah secara Islam 
dan kemudian melarikan diri karena ditolak waktu minta cerai, ternyata 
pengadilan Syariah memutuskan bahwa mahar yang diberikan sang suami HARUS 
dikembalikan bukan boleh diminta kembali melainkan keharusan dikembalikan atas 
dasar keputusan pengadilan Syariah. BIADAB BUKAN  Jumlahnya terhitung 
milyardan rupiah dan sang bekas isteri mana mungkin punya uang sebanyak itu 
padahal waktu dia melarikan diri tidak bawa uang dan cuma memikirkan 
keselamatan badannya saja yang telah digebuki sang suami.

Seharusnya Suami Manohara itu membayar ganti rugi kepada Manohara karena telah 
menodainya dan juga telah memukulinya hingga luka2. Inilah contohnya bagaimana 
biadabnya Syariah Islam ini.

Sebagai wanita saya juga muslimah, sama dengan Manohara yang muslimah, tetapi 
bukan berarti harus membenarkan kebiadaban ajaran2 Islam itu sendiri karena 
tugas kita sebagai muslim dan muslimah adalah mengubah ajaran biadab menjadi 
ajaran yang tunduk kepada HAM.

Ny. Muslim binti Muskitawati.





  

Re: [zamanku] Agama yg benar unt paedophile

2009-12-21 Terurut Topik stephanus iqbal
Bisakah anda jelaskan standar dari pedophilia?

Salam,

Stephanus Iqbal





From: item abu item...@yahoo.com
To: gerejabethanyindone...@yahoogroups.com; zamanku@yahoogroups.com
Sent: Mon, December 21, 2009 1:54:53 PM
Subject: [zamanku] Agama yg benar unt paedophile

  
Barusan gua liat di website gimana Hamas ngadain kawin masal buat 450 pasangan. 
Hebatnya adalah yg laki itu kebanyakan udah gede berusia 20an ke atas, yg 
ceweknya adalah anak2 ingusan di bawah 10 thn.

Islam itu emang betul2 agama yg benar buat paedophile, tukang perkosa, sex 
maniak, tukang mukulin cewek dll. Nabinya kan jg emang paedophile, tukang 
perkosa, sex maniak , tukang mukulin cewek.

http://islammonitor .org/index. php?option= 
com_contentview=articleid=3158:gala- in-gaza-or- lock-up-your- 
daughters-catid=193Itemid=68  

 


  

Re: Mahar - Re: [zamanku] Re: Opo Polygami podo dg Pelacuran?

2009-12-21 Terurut Topik stephanus iqbal
Dari mana dasarnya anda mengatakan kalau wanita tidak bisa minta cerai? Ya 
ampun, makin nyata saja kebodohan anda.

Dalam sejarah Islam, bahkan sahabat nabi pernah dicerai oleh istrinya.

Salam,

Stephanus Iqbal





From: item abu item...@yahoo.com
To: zamanku@yahoogroups.com
Sent: Mon, December 21, 2009 12:43:04 PM
Subject: Re: Mahar - Re: [zamanku] Re: Opo Polygami podo dg Pelacuran?

  
Nurut Islam, isteri itu ga bisa minta cerai dan jg ga bisa nyeraiin suaminya. 
Yg bisa cuma suaminya nyeraiin isterinya, cukup pake 3 kata doang.

Bayangin deh, mahar dr si suami itu bisa aja cuma kemampuan si suami ngapalin 
beberapa ayat Quran, lalu kalo udah puas, langsung si suami ngomong talak, 
talak, talak, maka resmi deh perceraiannya. Itulah seberapa besar Islam 
ngehargain cewek, cewek itu ga ada nilai sepeser jg.

Gw rasa, yg diapalin oleh si suami yg cuma beberapa ayat itu tentunya ayat yg 
bilang hrs mukulin isteri yg ga patuh. Atau ayat yg bilang kalo pengen ngeganti 
bini, auloh tentu akan ngasih bini yg lebih baik. Hihihi bisa ganti bini 
kayak ganti baju atau sepatu.


--- On Sun, 12/20/09, muskitawati muskitawati@ yahoo.com wrote:


From: muskitawati muskitawati@ yahoo.com
Subject: Mahar - Re: [zamanku] Re: Opo Polygami podo dg Pelacuran?
To: zama...@yahoogroups .com
Date: Sunday, December 20, 2009, 6:44 PM






  

 
  
 

 item abu item...@...  wrote:
 Mahar itu cuma sekali aja koq,
 kalo udah dikasih isteri itu
 ga dpt apa2 lagi. Cuma suami
 itu mesti ngasih makan isterinya
 SELAMA isterinya patuh. Kalo
 isterinya ga patuh, ga wajib
 dikasih makan. Ya maklum aja
 kalo isteri mesti dikasih makan,
 kan harus terus ngelayani suaminya
 tiap kali suaminya horny.
 Kalo udah cerai, kan si isteri cuma
 dpt maharnya doang. Ga ada beda dgn
 pelacur, kalo udah dipake ya jelas
 hrs bayar.
 

Tergantung juga sih, kalo isterinya yang minta cerai, maka maharnya harus 
dibayar balik berikut bunganya.  Contohnya Manohara karena melarikan diri 
dari suaminya dia dituntut pengadilan Syariah untuk mengembalikan mahar 
suaminya sebanyak sekian milyard.  Padahal darimana Manohara bisa dapat duit 
sebanyak itu, sedangkan waktu menikah sekalipun maharnya cuma Quran saja.  
Namun nilai Quran itu menjadi milyard rupiah setelah dia menceraikan suaminya.

Jadi masalah poligamy jangan pusing2, tanpa perlu didebat sama sekali sudah 
otomatis diseluruh dunia dianggap sebagai bentuk variasi praktek pelacuran.

Poligamy berlangsung karena suka sama suka, tidak berbeda dengan pelacuran 
pun juga berlangsung karena suka sama suka.

Jadi hingga kini tidak ditemukan dalam ayat Quran atau Hadisnya yang bisa 
digunakan untuk menyanggah argument dari HAM yang menyatakan pelarangan 
poligamy karena merupakan bentuk variasi pelacuran.

Ny. Muslim binti Muskitawati.

 

 


  

[zamanku] Re: [mediacare] OOT-Aliran-Aliran Dalam Islam

2009-12-21 Terurut Topik mediacare

Facebook:
Radityo Djadjoeri

  - Original Message - 
  From: Ahsa 
  To: daarut-tauhiid milis ; Taman2Syurga Milis 
  Cc: parapemikir milis ; mediacare 
  Sent: Sunday, December 20, 2009 7:49 PM
  Subject: [mediacare] OOT-Aliran-Aliran Dalam Islam




Judul : Aliran-Aliran Dalam Islam 
Penulis : Ahmad Sahidin 
Penerbit : Salamadani 
Tahun: 2009

Munculnya aliran-aliran sesat dan klaim adanya nabi setelah Muhammad 
saw merupakan persoalan yang tidak bisa dianggap angin lalu. Apalagi 
keberadaannya itu cenderung mengganggu ketenteraman umat beragama. Sudah pasti, 
aliran dan ajaran-ajarannya jauh dari nilai-nilai kebenaran. Jika tidak sesat, 
pasti menyimpang. Kita melihat bagaimana pemerintah dan umat Islam segera 
bertindak untuk mengamankan dan meminta pertanggungjawabannya. 

Memang, sudah jadi tugas pemerintah untuk menciptakan suasana yang 
aman, tenteram, dan damai bagi rakyatnya, termasuk menghentikan aktivitas 
mereka. 

Harus diakui bahwa persoalan keyakinan seorang manusia bersifat 
individu. Namun, hal yang bersifat pribadi pun bisa menjadi masalah ketika 
individu tersebut mengajak orang lain bergabung dengan cara yang tidak wajar 
dan bersifat menodai agama, apalagi dengan menyebutkan dirinya sebagai Nabi 
Allah terakhir yang jelas membuat marah umat Islam. Karena itu, untuk 
mengatahui aliran-aliran mana saja yang masih termasuk dalam lingkup Islam dan 
bagaimana ajaran dan pemikirannya, tampaknya harus mengenalinya dengan membaca 
buku ALIRAN-ALIRAN DALAM ISLAM. 

Pembahasan buku ini terbagi atas empat bagian. Pertama, asal-usul 
munculnya aliran teologi Islam, definisi, dan tema-tema yang dibahasnya. Kedua, 
berkaitan dengan aliran-aliran teologi (akidah) Islam sejak masa klasik hingga 
awal modern. Ketiga, mengulas aliran-aliran sempalan yang dikategorikan sesat. 
Keempat, menguraikan pentingnya ukhuwah Islamiyah dan langkah-langkah yang 
harus ditempuh umat Islam. 

Meskipun bukan satu-satunya buku yang membahas aliran-aliran Islam, 
karya ini memiliki keunggulan dibandingkan buku sejenisnya. Terutama dari 
penyusunan materinya yang mengacu pada kronologi sejarah Islam dengan tambahan 
analisis sosial dan politik dalam setiap bahasannya. 

Insya Allah, buku ini sangat membantu dalam menelusuri jejak-jejak 
pemikiran dan perkembangan pemahaman keagamaan, khususnya bidang akidah 
(teologi) Islam sejak masa klasik hingga awal abad modern. Karena itu, 
kehadirannya dapat menjadi pembuka kekayaan ilmu-ilmu Islam dalam khazanah 
peradaban dunia sehingga mencerahkan pemikiran umat Islam.

Buku ini dapat diperoleh di TB GRAMEDIA atau pesan ke Salamadani: 
021-3926774, 022-5222052


www.ahmadsahidin.wordpress.com 




--
  Lebih aman saat online. 
  Upgrade ke Internet Explorer 8 baru dan lebih cepat yang dioptimalkan untuk 
Yahoo! agar Anda merasa lebih aman. Gratis. Dapatkan IE8 di sini!

  

[zamanku] Candi Kuno di Kampus UII Yogyakarta Mulai Terungkap

2009-12-21 Terurut Topik mediacare
Candi Kuno di Kampus UII Mulai Terungkap
Selasa, 22 Desember 2009 | 04:14 WIB

SLEMAN, KOMPAS - Wujud candi kuno yang terkubur di kompleks Universitas Islam 
Indonesia, Sleman, DI Yogyakarta, mulai terungkap. Peneliti dari Balai 
Pelestarian Peninggalan Purbakala Yogyakarta berhasil memetakan denah bangunan.

Dari hasil ekskavasi dua hari terakhir, diketahui struktur candi berbentuk 
bujur sangkar dengan ukuran 6 x 6 meter. Terdapat satu pintu selebar 60 cm di 
sisi timur bangunan. Selain itu, ditemukan pagar batu berjarak 2 meter dari 
candi sepanjang 7 meter.

Koordinator ekskavasi dari BP3 Yogyakarta Budi Sancoyo mengatakan, meski sudah 
terungkap sebagian, pihaknya belum bisa menyimpulkan asal agama candi dan raja 
yang memerintahkan pembangunan candi itu. Kami masih mencari arca atau 
prasasti yang bisa menjelaskan riwayat candi ini, katanya di lokasi 
penggalian, Senin (21/12).

Budi mengatakan, sangat dimungkinkan struktur yang terkubur berukuran sangat 
besar. Melihat denah yang bisa dipetakan saat ini, dimungkinkan terdapat 
bangunan lebih luas yang berada di sebelah timur dan selatan penemuan candi.

20 tenaga

BP3 Yogyakarta menurunkan empat arkeolog bersama beberapa juru ukur, juru 
gambar, dan 20 tenaga lokal. Ekskavasi menggunakan teknik test pit (lubang uji) 
di areal seluas sekitar 600 meter persegi. Hingga dua hari pelaksanaan 
ekskavasi, BP3 telah menggali di 15 test pit (satu test pit berukuran 2 x 2 
meter) dari puluhan yang direncanakan.

Peneliti geologi dari Universitas Gadjah Mada, Andre Prasetyo, mengatakan, 
candi diduga terkubur oleh banjir lahar dingin dari aktivitas Gunung 
Merapi.(ENG)

http://cetak.kompas.com/read/xml/2009/12/22/04145884/candi.kuno.di.kampus.uii.mulai.terungkap



Facebook:
Radityo Djadjoeri