Refleksi: Pemungutan suara  adalah sbb: "142  in favour,  4 against and 8 
abstain ".  Kalau Indonseia abstain karena Israel tidak dikutuk, tetapi 
mengenai text reolusi diberitakan dari PBB sbb: The adopted text was hammered 
out in negotiations between the European Union and the Palestinian Authority's 
ambassador, Riyad Mansour, and was supported by moderate Arab states. 
    "I want to thank you for succeeding in what you wanted to accomplish: in 
having an almost unanimous vote in pressuring Israel to comply with resolution 
1860 - beginning with an immediate ceasefire that will stopthe killing of our 
people," Mansour told the Assembly President, Miguel d'Escoto Brockmann of 
Nicaragua after the vote." 

Jadi Indonesia berbeda pendapat dengan wakil Palestina.   Dalam konferesi pers 
beberapa  dua jam lalu perdana menteri Olmert dari menyatakan gencatatan 
senjata sepihak pada jam 02.00 waktu local jadi dalam 1 menit yang akan datang.
 ++
Suara Mereka
17/01/2009 23:17 wib - Nasional Aktual


Indonesia Abstain di Sidang Darurat PBB soal Agresi Israel 



Jakarta, CyberNews. Pemerintah Indonesia bersikap abstain dalam pemungutan 
suara proses adopsi resolusi Sidang Darurat Majelis Umum PBB mengenai agresi 
Israel di Jalur Gaza.

"Indonesia memilih abstain karena posisi prinsip Indonesia bahwa resolusi itu 
tidak cukup keras mengecam Israel atas serangan kejinya ke Gaza," kata Juru 
bicara Departemen Luar Negeri Teuku Faizasyah di Jakarta, Sabtu, mengenai 
posisi Indonesia tersebut.

Sikap abstain yang diambil Indonesia memang boleh jadi cukup mengejutkan 
mengingat Indonesia adalah penggagas Sidang Darurat Majelis Umum PBB itu, jauh 
sebelum Dewan Keamanan PBB mengeluarkan resolusi No.1860 pekan lalu.

Sementara itu dalam pidatonya pada sidang tersebut Duta Besar RI untuk PBB 
Marty Natalegawa mengatakan bahwa sebagai salah satu pendukung utama Palestina, 
Indonesia sangat menyesal tidak dapat bergabung dengan negara-negara anggota 
PBB yang lain mewujudkan suatu konsensus dalam sidang itu.

"Delegasi kami akan memiliki kesulitan besar untuk menjelaskan hal ini kepada 
masyarakat Indonesia, tentang bagaimana mungkin kita, sebagai Majelis Umum, 
bukan Dewan Keamanan, sebagai suatu Majelis Umum yang beranggotakan 190 negara, 
tidak dapat secara eksplisit berkata kepada Israel, kekuatan pendudukan, untuk 
menghentikan aksi kekerasannya dan keluar dari Gaza sekarang," kata Marty.

Menurut Marty, dengan adanya perubahan pada naskah resolusi tepatnya pada 
paragraf tiga pembukaan naskah baru, Majelis Umum bahkan tidak mampu 
mengidentifikasi tersangka utama dari seluruh krisis kemanusiaan itu, yaitu 
Israel. "Tentu saja setiap nyawa berharga, saya tidak mengatakan bahwa nyawa 
seseorang lebih berharga dari yang lain. Kami mengutuk, kami merasa prihatin 
dengan setiap warga sipil yang tewas, baik Palestina maupun Israel," katanya.

Tapi, lanjut dia, Sidang Darurat Majelis Umum kali ini adalah saat yang tepat 
untuk bersikap tegas dan jelas. "Kami dapat mengatakan bahwa kami tidak dapat 
mendukung resolusi ini, tidak karena kami tidak mendukung Palestina. Sebaliknya 
kami mendukung Palestina 110 persen sehingga kami merasa bahwa resolusi ini 
tidak cukup keras mengutuk Israel, dalam meminta Israel untuk segera menarik 
diri dari wilayah Palestina yang didudukinya," katanya.

Oleh karena itu, kata Marty, dengan bersikap abstain maka Indonesia justru 
menunjukkan sikap dan solidaritasnya secara total kepada penderitaan warga 
Palestina sehingga meminta dengan segera penarikan pasukan Israel dari Jalur 
Gaza.

Sementara itu akhir pekan ini Sidang Darurat Majelis Umum PBB dalam suatu 
resolusi tak mengikat yang diubah, badan yang beranggotakan 192 negara tersebut 
hampir dengan secara bulat memberi suara untuk mendesak penghormatan penuh 
resolusi No 1860 yang menyerukan suatu gencatan senjata segera, bertahan lama 
dan sepenuhnya dipatuhi, terutama penarikan seluruh pasukan Israel dari Jalur 
Gaza.

Resolusi itu diadopsi melalui perdebatan berjam-jam dengan suara 142 menerima, 
enam menolak, dan sisanya abstain. Resolusi Dewan Keamanan PBB 1860 juga 
menyerukan agar tidak dihambatnya penyediaan dan distribusi bantuan 
kemanusiaan, termasuk bahan makanan, bahan bakar dan obat-obatan di seluruh 
Jalur Gaza.

Sementara itu, jumlah korban tewas di kalangan warga Palestina selama perang 
tiga pekan terakhir ini menurut kementerian kesehatan di Jalur Gaza sedikitnya 
mencapai 1.105 orang, dengan sekitar 15.000 cedera. Para pejabat Palestina 
memperkirakan serangan itu juga mengakibatkan kerusakan sekitar 1,4 miliar 
dolar AS.

Biro Pusat Statistik Palestina mengatakan, sekitar 26.000 penduduk Gaza tak 
bisa tinggal di rumah-rumah mereka, dan untuk sementara mereka ditampung di 
tempat-tempat penampungan darurat. Biro itu memperkirakan sekitar 20.000 
bangunan telah porak-poranda akibat serangan udara Israel, selain serangan laut 
dan darat yang dimulai 27 Desember, dan sekitar 4.000 bangunan hancur total. 
Para surveyor melaporkan kepada biro itu, bahwa bangunan-bangunan umum juga 
dirusak termasuk 18 gedung sekolah dan perguruan tinggi, jalan raya, jembatan, 
saluran tenaga listrik, air dan pipa pembuangan limbah. 

(Ant /CN05)

Kirim email ke