Islam Bukan Pemersatu Tapi Pemecah Belah !!!
FPI sendiri sudah menyatakan bahwa Islam tidak mengenal batas negara,
artinya tidak mengenal kebangsaan, padahal Islam di Arab Saudia tidak
mengakui Islam Indonesia karena itulah setiap umat Islam Indonesia
tidak bisa masuk dan bekerja di Arab Saudia tanpa visa dan pasport.
Naah.... kalo sudah ada aturan persyaratan pasport dan visa, maka
disanalah adanya batas NEGARA. Lalu kenapa FPI menganggap Islam itu
tidak mengenal batas negara ??? Zaman Muhammad memang belum dikenal
batas negara, namun kita ini khan bukan hidup dizaman Muhammad
melainkan disaman modern sekarang ini dibawah kepemimpinan orang2
kafir yang pengasih penyayang dan penuh keadilan itu.
Sepanjang sejarah belum pernah bisa dibuktikan bahwa Islam itu
pemersatu, mungkin maksudnya adalah Islam memaksakan cuma satu yang
dibolehkan dan Islam lainnya dibantai.
> "Moh. Ilham Soeroer" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> Sebaliknya, karena spirit Islam sehingga Aceh
> tetap menjadi pemersatu tanah air - Republik Indonesia.
> Bukan Republik Aceh.
>
Tahukah anda??? Perang Aceh dan TNI itu berlangsung sejak mulainya
diproklamasikan kemerdekaan.
Bahkan Dakota yang dalam sejara RI diceritakan katanya diberi kepada
pemerintah RI ternyata sebenarnya Dakota itu disita Sukarno bukan
dikasih oleh rakyat Aceh.
Namun karena punya cita2 nasionalis, Bung Karno berusaha menyatukan
rakyat Aceh kepada RI dengan menyatakan Dakota itu disumbangkan oleh
rakyat Aceh kepada RI.
Maksud Sukarno itu jelas, dia mau bilang bahwa Rakyat Aceh lah yang
mau masuk RI sehingga menyogoknya dengan Dakota. Padahal pada waktu
itu semua orang sudah tahu, bahwa Dakota itu disita Sukarno.
Lalu apanya yang anda maksudkan Islam sebagai pemersatu???
Cuma karena sama2 menghadap kiblat sewaktu shalat tidaklah menjadikan
umat Islam Ahmadia bisa menyatu dengan Islam MUI, bisa menyatu dengan
Islam Sunni, bisa menyatu dengan Islam Syiah, bisa menyatu dengan
Islam Kejawen.
Tidak, tidak ada Islam yang pernah besatu, yang ada adalah Islam yang
saling membunuh dan hal itu gampang dibuktikannya.
Ny. Muslim binti Muskitawati.
