orang ini bener2 salah baca buku kayaknya. yang namanya sufi, itu sama2 aja 
dengan filosof. Sufi dan filsuf datang dari asal kata yang sama, sophia. dan 
kalo anda gak salah baca buku, tentunya anda akan sadar bahwa setelah 
perpustakaan besar di alexandria dibakar, para sufi seperti ibn sina dan ibn 
rus adalah orang2 yang ilmunya berperan besar membawa pencerahan ke bangsa 
eropa.

kalo baca buku tu pake mata yang terbuka dong bu...

lurino
/tukangmikir

--- On Fri, 8/1/08, Hafsah Salim <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
From: Hafsah Salim <[EMAIL PROTECTED]>
Subject: [zamanku] Logika itu Musuh Islam !!!
To: zamanku@yahoogroups.com
Date: Friday, August 1, 2008, 11:29 AM










    
            Logika itu Musuh Islam !!!                                          
 ?



Umat Islam dilarang mempelajari logika, mereka dicekoki dengan Sofi

atau aturan2 sesat yang ditetapkan para Sufi yang isinya menyerupai

logika namun menyesatkan sehingga tidak lagi dinamakan logika tetapi

disebut sebagai "Sofi".  Ulama2 yang mengajarkan Sofi disebut sebagai

SUFI yang memusuhi Filsof2 yang benar2 menguasai logika.



Itulah sebabnya, dalam perkembangan ilmu pengetahuan tidak pernah para

Sufi bisa ikut serta berpartisipasi menyumbangkan metodenya sehingga

dalam pengembangan ilmu pengetahuan kita hanya menjumpai para filsoof

bukan para sufi.



SUFI = Penipu.



> Lurino <[EMAIL PROTECTED] > wrote:

> hadits yang anda kutip memang benar dan shahih,

> dalam cakupan terbatas, yang saya angkat di sini

> adalah hukum logika. misalnya gini: pernyataan A

> benar, dan pernyataan B benar, hubungan A dan B

> masih dipertanyakan, apakah itu berarti A dan B

> pasti merujuk pada satu hal yang sama? analisis

> teks, sayangnya, gak seawam itu bung.

> 



Hadist itu bukanlah buku ilmu pengetahuan apalagi buku logika!!

Hadist itu cuma berisi kepercayaan manusia Arab dulu, dan 

kepercayaan itu merupakan bagian aktivitas otak dalam ber-

angan2.  Jadi Logika itu sama sekali bukanlah kepercayaan'

melainkan merupakan metode untuk menyimpulkan secara analisis

melalui urut2an yang valid apakah suatu pernyataan itu benar

atau salah, contohnya:



Semua yang ada hanya bisa "ADA" kalo ada penciptanya.

Allah itu tidak ada penciptanya.

Kesimpulannya: Allah itu "TIDAK ADA".



Pernyataan A benar, pernyataan B benar, dan pernyataan C juga sebagai

kesimpulan yang benar karena pernyataan A dan B saling berhubungan

yang mengikat pernyataan C sebagai kesimpulan yang VALID ATAU SHAHIH.



Demikianlah metode dalam logika dalam menemukan kebenaran yang hakiki

yang tidak mungkin bisa dibohongi dengan kata2 dalam kitab2 suci yang

banyak ataupun dengan pernyataan2 panjang yang penuh berlika-liku

dalam menyesatkan umatnya.



Dengan cara atau metode logika inilah ilmu pengetahuan berkembang

pesat sehingga anda bisa mengendarai mobil, pesawat terbang, menikmati

TV, DVD, dll yang kesemuanya tidak tercatat dalam Quran maupun Hadist2nya.



Ny. Muslim binti Muskitawati.




      

    
    
        
         
        
        








        


        
        


      

Kirim email ke