Jaman Nabi riba itu sudah ada dan itu dilarang.Jadi Bank yg pakai riba itu 
haram makane dibikinlah bank yg azasnya bagi hasil (Syariah).La Bank 
konvensional do ramai2 mendirikan Banak syariah kan berarti Islam itu digugu 
orang namanya.
Dulu narkoba atau shabu2 jaman Nabi belum ada,tapi Allah itu hanya dg melarang 
Khamr (yg memabukkan) maka jenewer,Ciu,Bir,Withe wine,red wine,shabu 
shabu,candu otomatis sudah termasuk semua.Melarang bagian tubuh wanita agar 
jangan kelihatan umum ,kecuali muka tapak tangan yg depan cukup dg mengatakan 
AURAT.Jadi Vocabulary Arabic itu more then English mau mengatakan opo wae 
bisa.La English itu gur mau bilang kerbau wae gak ada lalu diimport 
Buffaloe.Arabic gak usah nhimpor malah RI banyak ngimpor Arabic.

Shalom,
Tawangalun.

--- In zamanku@yahoogroups.com, "muskitawati" <muskitaw...@...> wrote:
>
> Seharusnya Bank Syariah Itu Diharamkan
>                                            
> Bank Syariah bukan ajaran Islam, karena dizaman nabi Muhammad belum ada bank. 
>  Bank Syariah adalah system riba ciptaan kafir yang dibungkus atribut2 Islam 
> untuk menyiasati atau menipu harta benda milik umat Allah ini.
> 
> Riba itu bukanlah bunga bank, juga bukan bank interest, tapi system bagi 
> hasil dalam praktek lintah darat yang konvensional.
> 
> Bank Syariah memang menyaru dengan nama bank, tapi beda dari bank 
> konvensional meskipun memakai nama sama2 nama bank tapi berbeda dalam 
> prakteknya.  Kalo bank konvensional memakai system interest, maka bank 
> Syariah menggunakan system riba.
> 
> Itulah sebabnya, Bung Karno yang dulunya melahirkan ide Nasakom ternyata 
> melarang system lintah darat sebaliknya dia malah mendorong masyarakat 
> memanfaatkan perbankan.  Karena system penggunaa bung dalam perbankan 
> konvensional berbeda dari system perbungaan Lintah darat.
> 
> Biaya yang dikenakan dalam system bank konvensional dinamakan "Interest".
> 
> Bagi keuntungan yang dikenakan dalam bank Syariah dinamakan riba atau "lintah 
> darat".
> 
> Untuk jujurnya harusnya semua media bersikap terbuka, yaitu semua keluhan2 
> pengguna bank Syariah agar dimuat tanpa dikenakan sensor.
> 
> 
> > "mediacare" <mediacare@> wrote:
> > Mas Irwan
> > Kalau teliti membaca berita dari Tempo
> > Interaktif terbitan tahun 2003,
> > mustinya bank syariah sudah ada.
> 
> Kalo benar bank Syariah itu berasal dari ajaran Islam, seharusnya bank 
> Syariah ini harusnya lebih dulu ada sebelum bank2 konvensional dibangun 
> orang2 Barat.
> 
> Ternyata bank Syariah tidak lebih dari jiplakan bank2 konvensional tetapi 
> praktek yang dilakukan sama seperti praktek2 lintah darat yang dinegara kafir 
> justru dilarang.
> 
> Bank Syariah adalah bank laknat memeras rakyat dengan mengelabui tak berbunga 
> tapi merampok keuntungan peminjam melebihi persentase yang dikenakan oleh 
> bank konvensional.
> 
> Praktek bank umumnya seperti di Amerika, tidak perlu peminjam duit itu 
> memberi jaminan tanah, barang, ataupun surat berharga seperti yang dilakukan 
> bank syariah.  Karena cara2 begini inilah yang biasa dilakukan lintah darat.  
> Mereka bilang tidak boleh menarik bunga, tapi boleh berbagi keuntungan, lalu 
> kalo enggak ada keuntungan maka jaminannya disita.  Beginilah praktek 
> kapitalisme lintah darat dizaman dulu.
> 
> Bank Syariah tidak memberi bunga kepada nasabahnya, tetapi uang nasabahnya 
> itu sendiri dibungakannya dibank lain atau diperjudikan dengan permainan 
> stock.  Sebaliknya nasabahnya yang meminjam uang malah diharuskan berbagi 
> hasil keuntungan dan harus menyerahkan jaminan2 yang harganya harus lebih 
> besar dari pinjamannya.
> 
> Pada hakekatnya bank Syariah bukanlah berasal dari ajaran Islam, tapi 
> merupakan cara2 para kapitalis yang berusaha menyiasati atau menipu umat 
> Islam yang diracuni keimanannya.  Secara etika, bank syariah harusnya 
> dilarang selain tidak etis juga amoral.  Betul, bahkan bank konvensional juga 
> belum tentu benar, tapi bank syariah yang menggunakan atribut2 Islam dalam 
> bersiasat sudah pasti tidak bisa dibenarkan dan MUI yang bertugas melindungi 
> umat seharusnya melarangnya.
> 
> Mengharamkan bank Konvensional karena alasan riba masih lebih masuk akal, 
> tapi kemudian menghalalkan praktek bank Syariah yang lebih laknat dari bank 
> konvensional, betul2 terkutuk.
> 
> Ny. Muslim binti Muskitawati.
>


Kirim email ke