Re: [zamanku] Re: Kenapa Korban Lapindo Pilih Belanda Bukan ke-Negara2 Arab ?
Saya paling seneng kalo ngomentarin Tawang, soalnya kalo ngomong sandarannya entah pake buku apa yg bisa ancur banget logikanya. Buku AQ kali ya Wang. Contoh: Kata Tawang kalo muslim yg seneng ke barat artinya sekelas Muskitawati Islamnya. Coba lu bayangin gimana muslim yg jadi wn sana...hehehehe Komen gue lainnya: 1. Taufik dan Hamid memiliki kelainan seksual, yaitu mudah terangsang. Penderita penyakit ini memang berat jika hidup di negri Belanda atau AS yg hukumnya ketat terhadap pelaku pelecehan (bukan korbannya). Karena itu dia pindah ke negri yg lebih menutup aurat dan lebih longgar soal pelecehan. Kalo Tawang mau bantu, suruh dia ke afganistan aja. Disana jauh lebih tertutup kok. 2. Dr Iok lebih suka pulang kampung karena faktor historis aja. Jangankan dia, gue yg kresten aja lebih suka balik ke Indonesia daripada lama2 di Jepun. Tapi Dr Iok ini aneh ya, soal denger azan kan ga ada hubungannya dengan jadi warga negara Nihon. Emangnya kalo jadi WN Jepun ga boleh pergi ke Indon? 3. Anak lu ya anak lu. Setiap orang punya alasan sendiri soal pergi atau tidak ke LN, kaga ada hubungannya sama agama. HAHAHAHA tawang ini makin lucu 4. Nah ini soal ke Mekah. Orang Islam kok banyak yg ke Mekah ya karena di Islam emang nyuruhnya. Coba suruh pindah agama, pasti kaga bakalan mau ke Mekah liat batu. Muslim yg banyak duitnya pasti mau juga pergi ke Paris atau Londo... Tawang.tawang... konyol banget sih lu...gue sampe acit peyuu. From: tawangalun Sent: Monday, December 08, 2008 8:21 AM To: zamanku@yahoogroups.com ; islamkris...@yahoogroups.com ; prole...@yahoogroups.com ; debat_islam-kris...@yahoogroups.com Subject: [zamanku] Re: Kenapa Korban Lapindo Pilih Belanda Bukan ke-Negara2 Arab ? Kalau ke Londo itu jane gak salah juga,kan Barat khususnya Londo dulu pernah dinegeri ini 350 th lamanya.Sekarangpun tiap kota ada kuburan Londo (Kerkhoff).Perlu anda tahu bahwa Muslim yang masih seneng kenegeri Barat itu yang klas Muslim Binti Muskitawati. Kalau yg sudah klas Bin Laden walaupun dia punya jutaan USD kok nyatanya seneng di Afghan. Muslim yang ideal seneng dinegeri yang masih bisa denger azan,misal: 1.Taufiq warga Londo mualaf,dia di Depok sekarang dan bilang gak mau pulang lagi ke Londo,sebab pas musim panas aurat wedok pada diumbar.Dia lebih seneng tinggal di RI,so do temen dia Hamid warga US juga begitu. 2.Dr.Iok 16 th sudah kerja diperusahaan Telkomnya Jepang,akhirnya pulang ke RI padahal ditawari jadi warga Jepun gak gelem,soalnya disana gak kedengaran azan. 3.Anak saya R.M.barusan ini menolak SPD ke Ustrali sebab hanya kia2,tapi nanti kalau trainingdia mau. 4.Jamaah haji sebanyak 215000 /th kok lebih seneng ke Makah yang gur ada batu,kenapa duwitnya gak digunakan utk piknik ke Menara Eifel atau lihat Tulip di Londo? Opo anda gak heran wong mereka ke L.N.yo hanya kali itu tok kok tdk utk tamasaya? Nah yang masih memberati tamasya itulah yang masih klas Muslim Binti Muskitawati,tapi bagi yg sudah klas Bin Laden enggak,pilih lihat batu. Shalom, Tawangalun. - In zamanku@yahoogroups.com, Lanang Anom be_ki...@... wrote: meski rata rata korban lapindo beragama islam, sudah tentu mereka akan memilih belanda untuk dijadikan tempat untuk meminta suaka, alsannya cuma satu, belanda, yang bagi banyak umat islam diklaim sebagai penjajah kristen pada PD II, lebih memiliki nilai nilai kemanusiaan dan toleransi terhadap orang lain, terbukti dengan suriname hingga saat ini masih menjadi bagian dari belanda, dan disana ada partai jawa, yang kebetulan ketua DPR suriname sendiri berasal dari solo, namanya paul sumoharjo. lalu kalau arab, tentu mereka takut, sebab selama ini arab merasa bahwa mereka memililki derajat jauh lebih tinggi dibanding orang dari bangsa lain, terbukti banyak para TKI/TKW yang diperlakukan semena mena, dan di arab masih mengenal perbudakan. orang sidoarjo itu orang pinter, mana mau mereka menjadi budak. Dari: Hafsah Salim muskitaw...@... Kepada: zamanku@yahoogroups.com Terkirim: Jumat, 5 Desember, 2008 10:18:47 Topik: [zamanku] Kenapa Korban Lapindo Pilih Belanda Bukan ke-Negara2 Arab ??? Kenapa Korban Lapindo Pilih Belanda Bukan ke-Negara2 Arab ??? Memang munafik, semua korban2 Lapindo 100% muslim dan mereka rame2 secara mayoritas memohon belas kasihan dubes Belanda. Mereka semula bermaksud meminta suaka politik ke Belanda, namun karena ancaman penangkapan polisi dengan tuduhan pengkhianat dan subversi, maka secara munafik mereka menyatakan bukan mau minta suaka politik kepada Belanda melainkan memohon izin membuka kemah dihalaman kedubes Belanda. Yang jadi pertanyaan saya adalah bahwa pilihan negara2 lain didunia itu banyak sekali, lebih dari 200 negara bisa dipilih, tetapi kenapa harus ke Belanda Padahal Belanda secara terang2an sudah anti-Muslim, seorang wanita anggauta senat keturunan Afrika yang beragama Islam sudah diusir dari Belanda dan kewargaan negaranya dicabut.
RE: [zamanku] Re: Kenapa Korban Lapindo Pilih Belanda Bukan ke-Negara2 Arab ?
Jelas pak taufik lbh suka tingal di indonesia daripada di LN. Karena bisa ngawinin bocah 12taon. Kalo bu mustika seneng plesiran daridapa panas2an ke arab karena ingin menikmati surga didunia, wanita muslim sorganya dimana yah? Mungkin jd gundik iblis kale. -original message- Subject: [zamanku] Re: Kenapa Korban Lapindo Pilih Belanda Bukan ke-Negara2 Arab ? From: tawangalun [EMAIL PROTECTED] Date: 08/12/2008 11:22 am Kalau ke Londo itu jane gak salah juga,kan Barat khususnya Londo dulu pernah dinegeri ini 350 th lamanya.Sekarangpun tiap kota ada kuburan Londo (Kerkhoff).Perlu anda tahu bahwa Muslim yang masih seneng kenegeri Barat itu yang klas Muslim Binti Muskitawati. Kalau yg sudah klas Bin Laden walaupun dia punya jutaan USD kok nyatanya seneng di Afghan. Muslim yang ideal seneng dinegeri yang masih bisa denger azan,misal: 1.Taufiq warga Londo mualaf,dia di Depok sekarang dan bilang gak mau pulang lagi ke Londo,sebab pas musim panas aurat wedok pada diumbar.Dia lebih seneng tinggal di RI,so do temen dia Hamid warga US juga begitu. 2.Dr.Iok 16 th sudah kerja diperusahaan Telkomnya Jepang,akhirnya pulang ke RI padahal ditawari jadi warga Jepun gak gelem,soalnya disana gak kedengaran azan. 3.Anak saya R.M.barusan ini menolak SPD ke Ustrali sebab hanya kia2,tapi nanti kalau trainingdia mau. 4.Jamaah haji sebanyak 215000 /th kok lebih seneng ke Makah yang gur ada batu,kenapa duwitnya gak digunakan utk piknik ke Menara Eifel atau lihat Tulip di Londo? Opo anda gak heran wong mereka ke L.N.yo hanya kali itu tok kok tdk utk tamasaya? Nah yang masih memberati tamasya itulah yang masih klas Muslim Binti Muskitawati,tapi bagi yg sudah klas Bin Laden enggak,pilih lihat batu. Shalom, Tawangalun. - In zamanku@yahoogroups.com, Lanang Anom [EMAIL PROTECTED] wrote: meski rata rata korban lapindo beragama islam, sudah tentu mereka akan memilih belanda untuk dijadikan tempat untuk meminta suaka, alsannya cuma satu, belanda, yang bagi banyak umat islam diklaim sebagai penjajah kristen pada PD II, lebih memiliki nilai nilai kemanusiaan dan toleransi terhadap orang lain, terbukti dengan suriname hingga saat ini masih menjadi bagian dari belanda, dan disana ada partai jawa, yang kebetulan ketua DPR suriname sendiri berasal dari solo, namanya paul sumoharjo. lalu kalau arab, tentu mereka takut, sebab selama ini arab merasa bahwa mereka memililki derajat jauh lebih tinggi dibanding orang dari bangsa lain, terbukti banyak para TKI/TKW yang diperlakukan semena mena, dan di arab masih mengenal perbudakan. orang sidoarjo itu orang pinter, mana mau mereka menjadi budak. Dari: Hafsah Salim [EMAIL PROTECTED] Kepada: zamanku@yahoogroups.com Terkirim: Jumat, 5 Desember, 2008 10:18:47 Topik: [zamanku] Kenapa Korban Lapindo Pilih Belanda Bukan ke-Negara2 Arab ??? Kenapa Korban Lapindo Pilih Belanda Bukan ke-Negara2 Arab ??? Memang munafik, semua korban2 Lapindo 100% muslim dan mereka rame2 secara mayoritas memohon belas kasihan dubes Belanda. Mereka semula bermaksud meminta suaka politik ke Belanda, namun karena ancaman penangkapan polisi dengan tuduhan pengkhianat dan subversi, maka secara munafik mereka menyatakan bukan mau minta suaka politik kepada Belanda melainkan memohon izin membuka kemah dihalaman kedubes Belanda. Yang jadi pertanyaan saya adalah bahwa pilihan negara2 lain didunia itu banyak sekali, lebih dari 200 negara bisa dipilih, tetapi kenapa harus ke Belanda Padahal Belanda secara terang2an sudah anti-Muslim, seorang wanita anggauta senat keturunan Afrika yang beragama Islam sudah diusir dari Belanda dan kewargaan negaranya dicabut. Juga Belanda memproduksi filem2 dokumenter tentang terror2 Islam yang disebarkan keseluruh dunia bahkan juga disebarkan gratis di internet. Tapi tetap, Belanda memang merupakan sorga bagi semua umat Islam, karena disana setiap umat Islam bisa menjalankan ibadahnya secara bebas, lebih bebas dari di semua negara Islam sendiri. Kalo umat Islam Ahmadiah dilarang beribadah dan bershalat di Indonesia, maka mereka bebas bershalat dan beribadah cara agama mereka tanpa dibakar mesjidnya, tanpa dijarah harta benda umatnya. Seharusnya FPI sebagai pembela Islam memberikan reaksinya, mendorong umat Islam yang mau pindah keluar Indonesia untuk memilih negara2 Islam bukan negara2 kafir. Banyak negara2 Islam yang baik ekonominya seperti Arab Saudia, Kuwait, Qatar, Abu Dhabi, Yaman, Pakistant, Afghanistant, Iran, Iraq, Yordania, Syria, Libanon, Malaysia, Brunai, Turki, Aljazair, dan masih banyak pilihan lagi, tapi kenapa harus Belanda Kalopun mau berkemah, kenapa harus dikedutaan Belanda Kenapa bukan di Kedutaan Arab Saudia yang sudah biasa dengan banyak kemah2nya di padang Arafahnya Marilah kita semua umat Islam ikut merenungkan nasib mereka, karena nasib mereka juga adalah nasib kita. Daripada pindah ke Belanda, Australia, Amerika, atau negara manapun, kenapa kita