Saya setuju sekali dengan pendapat Pak Poltak. Fokusnya adalah pemerintah,
dimana banyaknya cost siluman yang dikondisikan oleh oknum2 di hampir semua
instansi yang ada, NGO pun ikut dalam proses ini (di bidang usaha saya).
Sejak era Megawati rasanya cost of doing business di Indonesia bertambah
mengingat untuk level tertentu aplikasi online ini gratis, saya rasa ini
kabar cukup menggembirakan bagi teman2 UKM se-Indonesia Raya
salut buat teman2 di Kebon Buah Naga di Setokok
*BR, ari.ams
*baloi, batam
artikel asli:
negara kita terlalu besar biaya tidak tercatat
Pangaloan-email: ujp_pangal...@yahoo.co.id
Visiting http://publicvaluerconsultant.blogspot.com/
--- Pada Kam, 7/1/10, Ignace I. Worang ignacewor...@gmail.com menulis:
Dari: Ignace I. Worang ignacewor...@gmail.com
Judul: RE: [Keuangan] Made in
Satu lagi: negara kita terlalu banyak middle-man...
Godspeed,
Dharendra W.
Dari: UJP PANGALOAN SIAHAAN ujp_pangal...@yahoo.co.id
Kepada: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
Terkirim: Kam, 7 Januari, 2010 14:03:41
Judul: RE: [Keuangan] Made in
1. Biaya siluman itu memang sudah lagu lama, dari dulu juga seperti itu.
Contohnya ada teman yang mengambil proyek pemerintah, maka sudah dipastikan
10-20% dari nilai proyek habis untuk para pejabat yang menanda tangani
berkas-berkas perizinan tersebut.
2. Setahu saya, gaji pejabat itu tidak
Intinya adalah secara makro Indonesia lebih diuntungkan bila mengikuti
perjanjian perdagangan AFTA dan FTA ASEAN-China, sekalipun secara
mikro ada beberapa sektor yang mengalami dampak negatif dari
Perdagangan Bebas tersebut.
What do you think?
SEBAIKNYA TIDAK IKUT FTA