Berita menarik, sebenarnya, even untuk kita, financer atau akuntan. Sayang 
beritanya tenggelam dg berita perseteruan cicak vs buaya (KPK vs Polisi).

-------

 http://www.antarane ws.com/berita/ 1253856625/ muntahan- minyak-di- 
laut-timor- belum-bisa- diatasi

Muntahan Minyak di Laut Timor Belum Bisa Diatasi

Jumat, 25 September 2009 12:30 WIB | Peristiwa | Umum | Dibaca 897 kali

Kupang (ANTARA News) - Sebuah ladang minyak di Laut Timor, yang meledak sejak 
21 Agustus memuntahkan 500.000 liter minyak setiap hari di wilayah perairan 
Laut Timor.

"Lokasi ladang minyak itu berjarak sekitar 690 km barat Darwin, Australia Utara 
dan 250 km barat laut Truscott di Australia Barat," kata Ketua Yayasan Peduli 
Timor Barat (YPTB), Ferdi Tanoni kepada pers di Kupang, Jumat.

Mantan agen imigrasi Kedutaan Besar Australia mengemukakan adanya muntahan 
ratusan ribu liter minyak mentah ke Laut Timor akibat meledaknya sebuah ladang 
minyak di Laut Timor itu, berdasarkan laporan jaringan YPTB yang bermarkas di 
Canberra, Australia.

Tanoni yang juga Ketua Pokja Celah Timor ini mengatakan, ladang minyak Montara 
yang meledak tersebut, letaknya lebih dekat dengan gugusan Pulau Pasir (ashmore 
reef) yang menjadi pusat pencarian ikan dan biota laut lainnya oleh nelayan 
tradisional Indonesia.

Berdasarkan laporan tersebut, ujar penulis buku "Skandal Laut Timor, Sebuah 
Barter Politik Ekonomi Canberra-Jakarta" ini, muntahan ratusan ribu liter 
minyak mentah tersebut telah mencemari perairan Laut Timor dan lingkungan di 
sekitarnya serta mengancam seluruh habitat yang berada di kawasan tersebut.

Ladang minyak Montara ini dioperasikan PTTEP Australasia, sebuah perusahaan 
minyak asal Thailand. 

Untuk mengatasi kebocoran tersebut, perusahaan minyak itu terpaksa memindahkan 
alat pembor minyak lepas pantai canggih milik Australia West Tritton yang 
berada di Pulau Batam ke lokasi insiden tersebut.

Peralatan pengeboran canggih milik perusahaan minyak Australia West Tritton itu 
dimanfaatkan untuk mengebor sebuah sumur pelepas guna memompa lumpur tebal ke 
dalam sumur minyak yang meledak itu untuk menutup kebocoran.

Juru bicara PTTEP Australasia, Mike Groves mengatakan, tumpahan minyak tersebut 
luasnya hanya mencapai 15 km panjang dan 30 meter lebar.

Meskipun demikian, kata Tanoni dengan mengutip laporan jaringan YPTB dari 
Canberra, insiden mengenaskan itu masih tetap menjadi perdebatan sengit dalam 
Perlemen Australia di Canberra.

Senator Rachel Siewart dan Pimpinan Partai Hijau di Parlemen Senator Bob Brown 
menuding PTTEP Australasia tidak transparan dan mempertanyakan pemerintahan 
Partai Buruh Australia soal kepastian angka muntahan minyak yang disemburkan 
dan mencemari Laut Timor.

Hingga posisi 29 Agustus 2009, kebocoran itu telah menjangkau 3.000 km2, bahkan 
menurut petugas Otoritas Keselamatan Maritim Australia pada tanggal 30 Agustus 
2009, kebocoran telah mencapai 6.000 km2. 

Mereka juga mempertanyakan besarnya angka muntahan minyak yang dikemukakan 
Menteri Lingkungan Australia, Senator Garett bahwa muntahan minyak mentah hanya 
mencapai sekitar 48.000-64.000 liter/hari.

Namun, menurut laporan media Australia, kata Tanoni, telah terjadi muntahan 
minyak sebanyak 500 ribu liter per hari dan telah mencemari perairan dan 
lingkungan di Laut Timor yang berdampak langsung terhadap ekosistem yang ada.

"Kami sangat mengkhawatirkan insiden tersebut, karena akan menyerupai kasus 
terbelahnya kapal tanker Exxon Valdez pada Maret 1989 yang tenggelam di pantai 
barat Amerika Serikat dan menumpahkan 42 juta liter minyak yang mencemari 
perairan dan lingkungan di Teluk Alaska, yang hingga saat ini sudah 20 tahun 
lamanya tetapi dampaknya masih terus ada," katanya.

"Bila ini terjadi, maka tidaklah mustahil jika suatu waktu masyarakat di Pulau 
Timor, baik yang ada di Timor Leste maupun Timor barat bagian Nusa Tenggara 
Timur (NTT), tidak bisa lagi mendapatkan ikan dan biota laut lainnya untuk 
dikonsumsi," katanya. 

Tanoni menambahkan, pihaknya saat ini sedang mempelajari sebuah laporan 
penelitian ilmiah setebal 30 halaman dari sebuah lembaga ilmiah di Melbourne, 
Australia tentang kebocoran minyak di Laut Timor tersebut dan dampaknya 
terhadap lingkungan dan ekosistem yang ada di Laut Timor. (*)
Powered by Telkomsel BlackBerry®

------------------------------------

=========================
Blog resmi AKI, dengan alamat www.ahlikeuangan-indonesia.com 
-------------------------
Facebook AKI, untuk mengenal member lain lebih personal, silahkan join 
http://www.facebook.com/group.php?gid=6247303045
-------------------------
Arsip Milis AKI online, demi kenyamanan Anda semua
http://www.mail-archive.com/ahlikeuangan-indonesia@yahoogroups.com
=========================
Perhatian :
- Untuk kenyamanan bersama, dalam hal me-reply posting, potong/edit ekor 
posting sebelumnya
- Diskusi yg baik adalah bila saling menghormati pendapat yang ada. Anggota 
yang melanggar tata tertib millis akan dikenakan sanksi tegas
- Saran, kritik dan tulisan untuk blog silahkan 
ahlikeuangan-indonesia-ow...@yahoogroups.comyahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/AhliKeuangan-Indonesia/

<*> Your email settings:
    Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
    http://groups.yahoo.com/group/AhliKeuangan-Indonesia/join
    (Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
    mailto:ahlikeuangan-indonesia-dig...@yahoogroups.com 
    mailto:ahlikeuangan-indonesia-fullfeatu...@yahoogroups.com

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    ahlikeuangan-indonesia-unsubscr...@yahoogroups.com

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/

Kirim email ke