Dari Milis tetangga,
 
Ivan,
----------





Tanggal 20 Mei 2008, U.S. Senate Committee on Homeland Security and 
Governmental Affairs mengadakan hearing dengan tajuk: Financial Speculation in 
Commodity Markets: Are Institutional Investors and Hedge Funds Contributing to 
Food and Energy Price Inflation?

Salah satu yang memberikan testimoni adalah Michael W. Masters, pakar dan 
praktisi portofolio & capital management, Masters’ testimony menjadi 
pembicaraan hangat karena secara meyakinkan menunjuk hidung bawa “Institutional 
Investors” ( Corporate and Government Pension Funds, Sovereign Wealth Funds, 
University Endowments and other Institutional Investors) adalah penyebab utama 
kenaikan komoditas belakangan ini.

Selama ini sudah banyak pihak menenggarai bahwa “spekulasi” sebagai salah satu 
biang utama kenaikan harga komoditas secara dramatis, testmony Masters 
menunjukkan “temuan baru” yang membuat banyak pihak (paling tidak senat US) 
untuk secara serius mengatur kembali mekanisme perdagangan di bursa komoditas 
berjangka ini.

Masters berangkat dari kenyataan bahwa melonjaknya harga komoditas 5 tahun 
terakhir berbeda dengan era sebelumnya, dimana lonjakan harga komoditas terjadi 
karena krisis pasokan, seperti yang terjadi tahun 1973 karena ada embargo 
minyak. Apa yang terjadi saat ini berbeda, nggak ada antrian di pom bensin, 
stock minyak cukup, bahan makanan tersedia banyak, tapi kenapa harga kok terus 
bergerak naik?. Bagaimana menerangkan 12 bulan terakhir harga minyak naik 
hampir dua kali lipat?. 

Testimoni Masters paling tidak meringankan beban perusahaan minyak, perusahaan 
penunjang dan negara produsen, yang selama ini jadi kambing hitam, padahal 
sebenarnya mereka juga terbengong bengong dengan pergerakan harga minyak. 
Masters tidak hanya meng cover sektor energi, tapi semua komoditas termasuk 
agricultural dan metal.

Apa yang membuat testimoni Master jadi heboh?

Pertama, Masters punya latar belakang sebagai pemain dan paham seluk beluk 
perdagangan komoditas berjangka, dalam testimoni dia mengaku sudah tidak 
telibat lagi dalam perdagangan komoditas berjangka, berbicara dengan kapasitas 
sebagai rakyat yang merasa concern dan tergerak untuk memberikan masukan 
terhadap situasi yang diyakini akan secara negatif berpengaruh terhadap ekonomi 
(US). Ada statemet menarik dari dia yang berbunyi: while some in my profession 
might be disappointed that I am presenting this testimony to Congress, I feel 
that it is the right thing to do… Ibaratnya: “kalau mau nangkap copet, suruh 
aja mantan copet..!”. 

Kedua, “temuan baru” Masters sebenarnya sama sekali tidak menggunakan data data 
yang sifatnya rahasia, dia cuma mengutak ngatik data lama yang sudah tersedia, 
dan dikemas secara meyakinkan untuk membuat orang jadi kaget. Kenapa? Karena 
ekonom klasik sangat jarang atau mungkin tidak pernah menganalisa demand di 
futures market, sibuk berkutat dengan physical supply – demand.

Ketiga, Masters menuding instutional investor yang kemudian dia sebut mereka 
ini dengan Index Speculators, untuk membedakan dengan Traditional Speculators. 
Pembagian ini relatif jarang dikemukakan sebelumnya, ini termasuk salah satu 
“temuan baru”. Inti point point penting yang saya kutip sebagai berikut: 

Traditional Speculators provide liquidity by both buying and selling futures. 
Index speculators buy futures and then roll their positions by buying calendar 
spreads. They never sell. Therefore, they consume liquidity and provide zero 
benefit to the futures markets.

Index Speculator demand is distinctly different from Traditional Speculator 
demand; it arises purely from portfolio allocation decisions. When an 
Institutional Investor decides to allocate 2% to commodities futures, for 
example, they come to the market with a set amount of money. They are not 
concerned with the price per unit; they will buy as many futures contracts as 
they need, at whatever price is necessary, until all of their money has been 
“put to work.” Their insensitivity to price multiplies their impact on 
commodity markets.

One particularly troubling aspect of Index Speculator demand is that it 
actually increases the more prices increase. This explains the accelerating 
rate at which commodity futures prices (and actual commodity prices) are 
increasing. Rising prices attract more Index Speculators, whose tendency is to 
increase their allocation as prices rise. So their profit-motivated demand for 
futures is the inverse of what you would expect from price-sensitive consumer 
behavior.

It is easy to see now that traditional policy measures will not work to correct 
the problem created by Index Speculators, whose allocation decisions are made 
with little regard for the supply and demand fundamentals in the physical 
commodity markets. If OPEC supplies the markets with more oil, it will have 
little affect on Index Speculator demand for oil futures. If Americans reduce 
their demand through conservation measures likecarpooling and using public 
transportation, it will have little affect on Institutional Investor demand for 
commodities futures.

Tidak bisa dipungkiri juga kalau larinya investor ke bursa komoditi belakangan 
ini juga karena pelemahan nilai tukar USD. Implikasi dari kesaksian Masters ini 
cukup menyeramkan: ancaman krisis pangan dan energi global. Versi lengkap 
(Chart, Data dan Hitungan2) testimoni Masters dapat diunduh disini.
http://hsgac.senate.gov/public/_files/052008Masters.pdf
 
salam,
Benny
http://ekonomi-migas.blogspot.com/



      

[Non-text portions of this message have been removed]


------------------------------------

=========================
Join Facebook AKI dimana Anda bisa ber social interactive sambil bermain games 
atau just have fun together. Compulsory bagi new members start 1 Jan 2008. 
http://www.facebook.com/group.php?gid=6247303045
=========================
Perhatian: Diskusi yg baik adalah bila saling menghormati pendapat yang ada. 
Anggota yang melanggar tata tertib millis akan dikenakan sanksi tegas.
=========================
Arsip Milis AKI online, demi kenyamanan Anda semua
http://www.mail-archive.com/ahlikeuangan-indonesia@yahoogroups.com
-------------------------
Untuk kenyamanan bersama, dalam hal me-reply posting, potong/edit ekor posting 
sebelumnyaYahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/AhliKeuangan-Indonesia/

<*> Your email settings:
    Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
    http://groups.yahoo.com/group/AhliKeuangan-Indonesia/join
    (Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
    mailto:[EMAIL PROTECTED] 
    mailto:[EMAIL PROTECTED]

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/

Kirim email ke