http://inilah.com/berita/ekonomi/2008/11/08/60449/kisah-baru-soal-menkeu-sri-mulyani/ 08/11/2008 12:59 Kisah Baru Soal Menkeu Sri Mulyani Ahluwalia Sri Mulyani (*inilah.com/Bayu Suta*)
*INILAH.COM, Jakarta Kisruh soal suspensi saham PT Bumi Resources masih terus berlanjut. Nama Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati pun disebut-sebut. Sayangnya, perhitungan Menkeu soal kerugian investor jika suspensi dicabut, faktanya tak benar. * Selasa (4/11) malam, suspensi Bumi masih dilangsungkan. Namun Menkeu Sri Mulyani meminta suspensi dihitung sejak awal. Dan, karena dianggapnya sudah cukup waktu, Menkeu meminta suspensi dicabut Rabu (5/11) pagi. Padahal, Menkeu tahu bahwa pada 31 Oktober, kesepakatan penjualan 35% saham BUMI dari Grup Bakrie ke Northstar dengan nilai US$ 1,3 miliar telah dicapai. Dan itu tertuang dalam *sales purchased agreement* (SPA). Kedua belah pihak sepakat perlu waktu dua minggu untuk melakukan *due dilligence*dan dua minggu untuk melakukan masa closing untuk jaminan kepastian. Dan Grup Bakrie kemudian melaporkan penjualan saham BUMI ke Northstar itu kepada Presiden SBY untuk melaporkan semua prosesi transaksi jual beli saham itu. Dan Presiden SBY setuju agar suspensi saham BUMI dilanjutkan mengingat sudah ada SPA tersebut. Namun Rabu pagi, Menkeu Sri Mulyani melakukan intervensi ke BEI. Dia minta BEI mencabut suspensi saham BUMI. Itulah yang dilaporkan Meneg BUMN Sofyan Djalil kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan dan Wapres Jusuf Kalla. "Lho, kenapa sudah ada SPA, kok masih dipaksa harus mencabut suspensi saham BUMI?" tanya Wapres Kalla, heran. Kalau suspensi BUMI dicabut, maka investor yang rugi. Namun Menkeu bersikukuh bahwa suspensi harus dicabut. Alasannya, jika supensi tak dicabut, banyak investor yang bunuh diri. Menkeu yakin hal itu benar. Rabu itu juga, dari pukul 13.00 WIB hingga 19.00 WIB, Menkeu tak bisa menghubungi Presiden SBY. Akhirnya, Menkeu menyerahkan surat pengunduran diri pada malam itu. Dia berniat menyampaikan surat itu ke presiden. Tapi upayanya tak berhasil. Menteri Sri Mulyani hanya menyerahkan surat mundur itu ke ajudan presiden. Esoknya, Presiden memanggil Menkeu dan menyatakan tak mengizinkan Sri Mulyani mundur karena akan berdampak merugikan kepentingan nasional. Presiden SBY juga ingin membuktikan kebenaran asumsi Menkeu bahwa kalau suspensi saham BUMI tak dicabut, maka banyak investor bunuh diri. Soal asumsi ini, di lapangan ternyata tak seperti dugaan Menkeu. Buktinya, ketika suspensi dibuka, hanya 400 ribu lembar saham (senilai Rp 880 juta) yang diperdagangkan. Sementara, banyak orang yang menjual saham BUMI sebanyak 1,62 miliar lembar saham senilai Rp 3,5 triliun. Ini semua membuktikan argumentasi Menkeu Sri Mulyani bahwa jika suspensi saham BUMI tak dibuka banyak investor bunuh diri dan banyak yang merugi, terbukti salah. Sebab, begitu suspensi dibuka, terbukti banyak investor yang rugi. Saham-saham lain terkena imbas negatifnya, sehingga merugikan bursa saham secara keseluruhan. "Seharusnya suspensi BUMI cenderung tetap dipertahankan," tandas anggota Komisi XI DPR RI, Drajad Wibowo. Pasalnya, menurut Drajad, sentimen terhadap saham BUMI sangat tinggi. Itu disebabkan sedikit pergerakan saja, saham BUMI sangat berpengaruh pada pergerakan saham lain dalam perdagangan bursa saham di BEI. "Suka tidak suka, yang jelas BUMI menggerakkan perdagangan saham di bursa. Makanya suspensi dicabut, saham anjlok dan berentet ke saham lainnya," tegas Dradjat. Kabarnya, melihat Menkeu sudah mentok dan keliru, Presiden SBY dan Wapres JK sepakat meminta Sri Mulyani mengumumkan penurunan harga BBM untuk menetralisir suasana dan membangun kepercayaan publik kepadanya. Para analis mengingatkan agar Menkeu belajar bahwa *textbook* ekonomi saja tak cukup. Dan yang paling penting, nasionalisme ekonominya jangan terus dikorbankan hanya karena semata ia mementingkan integritas pribadinya sendiri. Imagologi Menkeu sudah berlebihan di mana ia menggunakan media internasional dan media berbahasa Inggris di sini untuk membangun pencitraannya. [I4] *Tags : *bumi <http://inilah.com/tag/bumi/>, sri mulyani<http://inilah.com/tag/sri-mulyani/> -- ----- save a tree.. please don't print this email unless you really need to [Non-text portions of this message have been removed] ------------------------------------ ========================= Join Facebook AKI dimana Anda bisa ber social interactive sambil bermain games atau just have fun together. Compulsory bagi new members start 1 Jan 2008. http://www.facebook.com/group.php?gid=6247303045 ========================= Perhatian: Diskusi yg baik adalah bila saling menghormati pendapat yang ada. Anggota yang melanggar tata tertib millis akan dikenakan sanksi tegas. ========================= Arsip Milis AKI online, demi kenyamanan Anda semua http://www.mail-archive.com/ahlikeuangan-indonesia@yahoogroups.com ------------------------- Untuk kenyamanan bersama, dalam hal me-reply posting, potong/edit ekor posting sebelumnyaYahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/AhliKeuangan-Indonesia/ <*> Your email settings: Individual Email | Traditional <*> To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/AhliKeuangan-Indonesia/join (Yahoo! ID required) <*> To change settings via email: mailto:[EMAIL PROTECTED] mailto:[EMAIL PROTECTED] <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/