RR, Hari minggu yang lalu, saya menonton film ini melalui DVD. Mohon maaf bila RR sekalian telah menontonnya. Saya sendiri terus terang tidak tahu apa sudah pernah diputar di bioskop Indonesia atau belum. Saya tertarik, bukan karena pemeran utamanya (Aaron Kwok, Zhang Tielin, dan Hao Lei) melainkan justru karena sinopsis di halaman belakang sampul DVD itu.
Kisahnya sendiri mengenai survivalnya sebuah bank di Tianjin melalui masa sulit (baca: belum lama selesai revolusi Taiping Tianguo-nya Hong Xiuquan, sedang masuk episode kelanjutannya gerakan kaum Boxer yang anti barat, sementara ada serangan pasukan gabungan negara2 Eropa ke istana musim panas, dan akhirnya revolusi pasukan nasionalis kuomintang yang menggulingkan kekaisaran terakhir di China mainland). Dalam film, tentu ada bumbu romantiknya. Tapi saya sendiri malah tidak terlalu tertarik; selain buat saya dibahasnya rada sedikit aneh, kebetulan habis nonton si cantik Gao Yuanyuan dalam film yang sedikit stressing: Nanking! Nanking! The City of Life and Death. Buat saya, dibanding Yuanyuan, Hao Lei ya kalah jauh lah ( lho kok saya malah jadi cerita beginian sih.. maaf.. maaf..) Yang menarik dari film ini, sehingga saya cenderung sepakat dengan salah satu resensi film yang menempatkannya sebagai "financial drama" adalah: *1. penggambaran pola penggunaan mata uang tael perak, yang digunakan sebagai mata uang saat itu.* ternyata dulu penggunaan mata uang perak ini di jaman dinasti Qing (ngga tau kalo di timur tengah atau eropa) benar2 mobile, kalo misalnya kita bertransaksi katakanlah 30 tael perak dengan pengusaha di Beijing, maka uang perak milik kita akan digiring oleh bank (dalam film ini dikawal sendiri oleh pihak piaohao/bank, kalo di cerita silat mungkin melalui jasa perusahaan piawkiok --maaf saya ngga tau nulisnya yang bener gimana dalam pinyin hehe) benar2 disorong sampe ke Beijing. Itu, membuat saya bertanya apakah lantas kalo misalnya si bank ngga punya cabang di Beijing, bagaimana model transaksi antar bank jaman dulu ya ? lalu gini, hari gini nih beli emas dan perak (perhiasan) per gram-nya bisa jadi beda antara di toko emas di BSD, Jawa dengan toko emas di pulau Sulawesi. apakah nilai mata uang itu benar2 relatif tetap ? apa alat ukurnya ? jangan2 kalo di Tianjin 1 tael perak = 100 koin perunggu yang bolong tengahnya itu, sedang di Beijing 90 koin..? ukuran 1:100 ini cuma misalnya saja loh.. trus itu duit dibawa2 begitu, apa ngga jadi sasaran perampokan ? tapi mestinya iya, soalnya kemudian ada hal di bawah ini nih: *2. "evolusi" (mudah2an pilihan kata saya ini ngga hiperbola :) penggunaan "uang kertas" sebagai pengganti uang tael perak* dalam film itu diceritakan bahwa, entah atas inisiatif bankers entah dari pemerintah, yang jelas pemerintah Qing menetapkan mata uang kertas (yang dicap oleh pemerintah dan oleh bank) sebagai tanda atau jaminan bahwa si pemegang uang kertas ini benar2 memiliki uang sejumlah yang tercantum di bank yang ada capnya di situ, dan sudah diverifikasi atau dicek atau gimanalah oleh pemerintah Qing. artinya, uang itu sekarang ngga harus digotong2 kesana kemari setiap kali ada transaksi, dong.. entah bagaimana teknisnya dulu itu. tapi yang jelas, uang kertas itu benar2 bisa dicairkan dengan uang perak 100% jadi kalo dipikir2 sebagai langkah mempermudah, menggunakan uang kertas ngga salah (atau tidak berarti pasti kerjaan kaum freemason ;p) seperti yang biasa dituduhkan beberapa orang dong.. sepanjang.. mungkin ini kuncinya.. sepanjang ia benar2 dijamin 100% atau mungkin bahasanya adalah uang kertas ini adalah pengganti fisik, alias bukti kepemilikan sejumlah perak di bank.. wah saya malah jadi bertanya lagi, dulu pertimbangannya pemerintah tidak menjamin 100% uang kertas itu apa ya ? apakah situasinya bener2 parah sampai pemerintah tidak sanggup lagi menjamin uang kertas itu ? satu lagi, terus kalo saya bawa uang kertas senilai 100 tael perak, lalu saya beli permen seharga 1 keping koin perunggu.. cara ngasih kembaliannya gimana yah ? mohon maaf kalo pertanyaan saya ngga penting :) oke, kalo demikian, maka siapa yang menerbitkan uang kertas ? apakah bank yang lantas minta pengesahan dari pengadilan ? mestinya sih di kerajaan Qing maupun di Utsmaniyyah maupun di Inggris ngga jauh jauh beda dong caranya :) *3. terobosan bank, dengan menyilakan rakyat biasa membuka rekening di bank mereka meskipun dengan 1 tael perak* pertanyaan berikutnya tentu siapa saja yang boleh membuka rekening di bank ? kalo di film, kayaknya uang kertas itu niatnya buat mempermudah dan demi keamanan, jadi ngga diterbitkan dalam satuan kecil. maka mestinya orang kudu kaya dulu baru punya uang kertas.. tapi dalam situasi sulit saat itu, berapa orang yang punya perak sebesar itu ? mungkin itu juga sebabnya bank di Tianjin ini malah membuka diri buat rakyat kecil.. bagus ? ya buat orang yang oon kayak saya sih nampaknya bagus bagus aja sih.. tapi, maaf ini pertanyaan ngga penting saya lagi: saat itu apa pemerintah Qing ngga geger, harus mengesahkan uang kertas dengan nilai kecil kecil ? kan jumlah memeriksa dan nge-cap kertasnya jadi tambah banyak.. (ada uang capeknya ngga ya buat ngecapin itu semua... hehehe) *4. rush, karena revolusi kuomintang, maka siapa yang bisa menjamin uang kertas yang diterbitkan itu* revolusi kuomintang terjadi. kaisar terakhir aisin gioro henry pu-yi dimakzulkan.. (kalo di film the last emperor sih dimakzulkannya udah sejak jaman dr sun yatsen yah, mestinya sih itu beberapa tahun sebelum jaman revolusi chiang kaishek ini yah?). pertanyaan saya, kalo uang kertas itu adalah tanda memiliki simpanan di bank, kenapa juga harus rush ya ? lah kan peraknya ada di bank dong.. tapi nyatanya semua bank kesulitan. termasuk bank ini. sampai2 harus membongkar harta karun keluarga untuk bisa mengembalikan perak simpanan rakyat. itu kejadian di masa uang kertas dijamin 100%. lah kalo kayak di dunia jaman sekarang,yang mungkin sesen aja ngga dijamin pemerintah, gimana ? -- sayang sekali, film-nya berakhir sampai keputusan mengembalikan perak simpanan rakyat dengan harta keluarga. masih banyak yang ingin saya ketahui, seperti bagaimana mengembalikan kepercayaan rakyat lagi kepada uang kertas. tapi ya, kalo sampai sana, mungkin filmnya jadi film dokumenter a la discovery yah ? hehe tapi memang film ini menarik buat saya, karena ternyata mengganti mata uang, apakah itu dari perak ke uang kertas dan atau sebaliknya, tidak semudah membalik telapak tangan. masing-masing memiliki kelebihan dan kelemahannya masing-masing nah yang di atas panjang lebar itu semua adalah pertanyaan-pertanyaan saya selepas nonton film ini. mohon maaf kalo pertanyaan itu ngga terlalu penting tapi andainya ada RR financiers yang berkenan menjelaskan konsepsinya pada saya yang oon ini, maka saya akan sangat berterima kasih.. omong-omong, mengenai filmnya sendiri, ini ada link resensi film itu. barangkali saja berminat.. http://www.variety.com/review/VE1117939763.html?categoryid=31&cs=1 http://twitchfilm.net/reviews/2009/09/empire-of-silver-review.php link yang terakhir diperkaya dengan cuplikan foto film :) mohon maaf dan terima kasih *BR, ari.ams* [Non-text portions of this message have been removed]