Re: [Keuangan] Khudori : Menjinakkan Inflasi

2010-08-11 Terurut Topik Bali da Dave
Teknik dan teknologi pertanian tentu tambah maju. Tapi kalau melihat 
perkembangan teknologi makanan yang arahnya pada 'pengawetan', modifikasi 
genetika, dan formulasi nutrisi/chemical compound, maka ini arahnya jelas lain 
dengan yang kita ambil/asumsikan.

Pertanian tradisional yang berdasarkan tanah dan iklim yang baik sudah semakin 
sedikit. Menurut saya daerah terbaik untuk cocok tanam adalah daerah tropis sub 
tropis yang tidak punya 4 musim. Dibandingkan panjang ekuatorial 360derajat, 
maka panjang sabang sampai merauke ini (tidak menghitung laut dan gurun yang 
biasanya ada di tengah dunia), maka ekuatorial tanah kepulauan kita adalah aset 
yang sangat-sangat berharga. Afrika dan Mesir, juga Amerika (barangkali) 
memiliki daerah tropis. Tapi berhubung benuanya yang sangat besar, penguapan 
laut tidak pernah sampai ke tengah benua tersebut sehingga sering kali daerah 
besar macam afrika, amerika australia tengah-tengahnya nyaris tidak bisa dihuni 
apalagi ditanami karena tidak ada airnya. Dibandingkan dengan kepulauan kita, 
daerah kering pun masih adalah hujannya sedikit-sedikit karena jarak tengah 
pulaunya dengan laut masih tidak terlalu besar..

NAh dari 360derajat garis ekuatorial dunia ini, yang banyak pulaunya dan tropis 
cocok untuk padi dan makanan penduduk indonesia mana lagi? Vietnam dan thailan 
kalau sudah semakin maju tentu tidak akan mau lagi menjual beras murah ke 
indonesia. Perluasan wilayah tanam menurut teori pertanian tradisional sudah 
tidak mungkin lagi. Arahnya sudah mulai ke makanan kaleng dan makanan tablet, 
juga makanan beku. Tapi kalau harga makanan tidak diperbolehkan naik, maka 
tentu inovasi untuk produk makanan juga akan terhambat.

--- On Thu, 12/8/10, Hok An  wrote:
From: Hok An 








 



  



  
  
  Kalau pasar Indonesia tertutup pendapat Anda benar.

Tetapi ada produsen2 barang pertanian lain yang besar dan lebih murah 

produksinya dari Indonesia. Sebab itu ada tekanan pasar menuju stagnasi 

harga bahan makanan.



 



  






  

[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [Keuangan] Menkeu Nilai Penguatan Rupiah Justru Merugikan

2010-08-11 Terurut Topik Bali da Dave
Saya buat cerita perumpamaan saja...
Dikisahkan ada bapak dan anak. Sang bapak bekerja sangat berat tiap hari jadi 
kuli di pasar sampai akhirnya bisa punya segudang uang emas yang disembunyikan 
sedikit di sini dan sedikit di sana. Peta harta karun ini kemudian pada saat 
meninggalnya diberikan kepada sang anak.

Sang anak, alih-alih bekerja di pasar (entah jadi kuli atau jadi apa kek), tiap 
hari hanya memperhatikan peta harta karun warisan bapaknya. Begitu ketemu, 
langsung saja bahagia dan berpesta pora. Demikianlah sampai akhirnya seluruh 
peta harta karun sang bapak dipecahkannya dan tidak ada lagi sisanya. Begitu 
selesai, ia tidak punya uang dan mau kerja di pasar pun sudah tak bisa. Semua 
orang bilang sang anak adalah pemimpi dan cuma mencari enaknya/jalan gampangan 
saja.

Nah sekarang perhatikan saja neraca ekspor impor kita. Yang namanya ekspor 
murni dari produksi kita sendiri ini berapa persen (kerja kuli) dan berapa 
persen lagi dari eksploitasi bahan berharga tak terbaharukan (mencari harta 
karun warisan bapak). Kalau kita menganggap menggali bahan tak terbaharukan 
sebagai produksi yang sehat  saya tidak bisa berargumentasi lagi. 
Barangkali ada pemerhati milis yang bisa lebih menunjukkan 'logika' saya bahwa 
produksi kita sekarang ini masih kurang produktif/kurang efisien. Kita masih 
menganggap bahwa ongkos mengangkat logam/minyak sebagai biaya dasar minyak. 
Kita tidak melihat bahwa yang namanya minyak tak terbaharukan itu dulunya 
melalui proses ribuan tahun yang tak bisa diganti begitu saja (kerja keras sang 
bapak jadi kuli seumur hidup - kalau menurut perumpamaan tadi). Dan kalau kita 
hitung 'menemukan warisan bapak' sebagai hasil kerja keras 'saya' sendiri  
saya jadi bingung mau lebih menjelaskannya
 bagaimana caranya lagi.?

Dan menurut saya, penguatan dolar yang didasari masukan dana investasi asing 
(investasi real maupun terlebih lagi dana panas), adalah penguatan yang 
dibuat-buat. Penguatan yang didasari penerimaan penjualan aset tak terbaharukan 
juga adalah penguatan yang dibuat-buat. Kalau sudah habis sumber daya alam 
kita, mau jualan apa lagi kita?

Negara Dubay yang kaya raya dengan minyak saja tidak mau mengandalkan 
penerimaan minyaknya sampai ribuan tahun lagi. Memangnya tower yang luar biasa 
dan pulau buatan palem yang megah, hotel bawah laut, semua itu cuma buat 
prestige saja? Mereka ingin jadi kuli dengan memanfaatkan harta karun dari 
bawah tanah mereka. Mereka ingin mengubah negara mereka menjadi negara maju 
tempat parkir dana-dana minyak negara timur tengah lain, berikut tempat 
pariwisata. Lah kalau mereka yang lebih kaya dan penduduknya lebih sedikit 
berpikir pintar, masakan kita yang kekayaannya lebih sedikit dan mulut yang 
harus dikasih makan lebih banyak malah lebih malas dan ongkang-ongkang kaki 
saja, cuma mengandalkan penambangan logam dan minyak yang bisa habis 
sewaktu-waktu?

--- On Wed, 11/8/10, Rachmad M  wrote:

From: Rachmad M 

Padahal jelas pendapatan perkapita kita diukur dengan US $.



Korban dari devaluasi terjadi pada periode yang pendek yakni sampai 
ditemukannya kesetimbangan baru dalam hal tukar-menukar barang dan jasa. 
Korbannya adalah mereka yang berpenghasilan tetap ie. PNS/ABRI dan pensiunan. 
Mereka tidak mudah untuk mencapai penyesuaian baru sehingga cendrung korupsi 
dalam berbagai bentuknya.



Tentu saja penguatan yang terjadi bukan penguatan yang dibuat-buat lho.



Salam



RM



--- In AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com, Bali da Dave  wrote:

>

> Berkali kali argumen yang diajukan adalah berfokus pada konsumsi lokal...  
> dengan mengandalkan barang impor yang murah. Kalau penduduk kita gak ada 
> kerjaan...  mau beli pake apa pak? 

> 

> Kalau mata uang menguat tanpa ada peningkatan produksi lokal (ekspor), 
> berarti ini karena ada banyuak pinjaman luar negeri yuang masuk. Ini pinjaman 
> nantinya musti di bayar. Kalau gak bisa bayar, ntar kejadian macam tahun 1998 
> lagi. Asian financial crisis. Atau sama juga Greek Crisis 2010. Mereka punya 
> uang euro kuat tapi kemampuan produksi dalam negerinya lemah. Akibatnya 
> begitu pinjaman jatuh tempo mau dibayar langsung ekonomi berantakan. Banyak 
> yang jadi pengangguran mendadak karena bisnis-bisnis yang berfokus impor 
> tiba-tiba harus tutup.

> 

> --- On Wed, 11/8/10, Rachmad M  wrote:

> 

> From: Rachmad M 

> Subject: Re: [Keuangan] Menkeu Nilai Penguatan Rupiah Justru Merugikan

> To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com

> Received: Wednesday, 11 August, 2010, 6:32 PM

> 

> 

> 

> 

> 

> 

> 

>  

> 

> 

> 

>   

> 

> 

> 

>   

>   

>   Lha kok gak kerasa kalau hampir semua tarikan nafas kita berbau import 
> :-D

> 

> 

> 

> Kalau rupiah melemah, harga kedelai naik konskwensinya tahu/tempe anda beli 
> di pasar ukurannya mengecil.

> 

> 

> 

> Harga BBM non subsidi akan bergerak dengan sendirinya.

> 

> 

> 

> Subsidi BBM Premium akan membengkak dengan sendirinya. Dan pemerintah segera 
> membuat kebijakan

Re: [Keuangan] Khudori : Menjinakkan Inflasi

2010-08-11 Terurut Topik Ari
beli beras murah ke thailand dan vietnam.  otomatis harga beras turun
drastis.

devisa lari ke luar negeri dan petani dalam negeri ndomblong, tapinya ... ^^


salam,
Ari

 


2010/8/8 lubeck 

>
>
> Setuju pemerintah tdk perlu jelimet.sederhana saja yaitu jangan gerocokin
> mekanisme pasar spt jgn batasi impor sembako.maka rakyat tdk akan kekurangan
> apalagi kelaparan..smakin pemerintah ikut campur,semakin kacau keadaan..
>
> Peace,
> Lubeck
> -Original Message-
> From: "Andi MF Avandy" >
> Sender: 
> AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
> Date: Sun, 8 Aug 2010 10:28:18
> To: 
> >
>
> Reply-To: 
> AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
> Subject: Re: [Keuangan] Khudori : Menjinakkan Inflasi
>
> Mas eko,
> Setiap kebijakan ada side stream-nya..
> Yang penting salah satu tugas pemerintah sederhana aja ga perlu jlimet,
> bagaimana caranya agar rakyat bisa cukup pangan. Intinya ketersediaan dan
> keterjangkauan.
> Best Wishes,Andi MF Avandy«Info: MEGA UKM Kredit Usaha Yang Tepat Untuk
> Anda. Cepat, Ringan, Mudah» Sent from my VandyBerry® smarphone
>
> -Original Message-
> From: Eko Prasetiyo >
> Sender: 
> AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
> Date: Sun, 8 Aug 2010 16:38:02
> To: 
> >
>
> Reply-To: 
> AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
> Subject: Re: [Keuangan] Khudori : Menjinakkan Inflasi
>
> yaa klo otak kriminil kan bisa aja beli banyak lalu jual di tempat yg
> agak jauh. ato beras bulog di oplos am beras non bulog trs dijual
> mahal.
>
> *efek kebanyakan nonton berita kriminal ;D
>
> On 8/8/10, Andi MF Avandy >
> wrote:
> > Mas eko..
> > Gimana mo jualan mahal, wong bersaing dengan bulog di pasar?
> > Best Wishes,Andi MF Avandy«Info: MEGA UKM Kredit Usaha Yang Tepat Untuk
> > Anda. Cepat, Ringan, Mudah» Sent from my VandyBerry® smarphone
> >
> > -Original Message-
> > From: Eko Prasetiyo >
> > Sender: 
> > AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
> > Date: Sun, 8 Aug 2010 15:24:53
> > To: 
> > >
>
> > Reply-To: 
> > AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
> > Subject: Re: [Keuangan] Khudori : Menjinakkan Inflasi
> >
> > dan karena orang indonesia semangat penyelewengannya tinggi maka beras
> > murah dari bulog itu akan dijual lagi oleh pembelinya dengan harga
> > mahal.
> > jadinya ga efektif.
> >
> > On 8/8/10, Andi MF Avandy >
> wrote:
> >> Solusinya suruh bulog beli beras mahal ke petani dan jual murah ke
> pasar.
> >> Gitu aja repot.
> >> * Oka
> >> cuma PORI ngak bilang keniakan yang wajar tuh berapa persen dan apakah
> >> setelah puasa/lebaran harga bisa turun kembali. PORI juga ngak ngomong
> >> soal
> >> pengarunya terhadap inflasi >>>paling tidak diberita itu ngak
> >> disebutkan.Jadi jika PORI ngak terlalu kuatir dengan inflasi knapa kita
> >> harus?Jelas karena PORI tidak merasakan...ibu PORI tak pernah belanja
> >> kepasar untuk memenuhi kebutuhan dapurnya
> >>
> >>
> >> Best Wishes,Andi MF Avandy«Info: MEGA UKM Kredit Usaha Yang Tepat Untuk
> >> Anda. Cepat, Ringan, Mudah» Sent from my VandyBerry® smarphone
> >>
> >> 
> >>
> >> =
> >> Millis AKI mendukung kampanye "Stop Smoking"
> >> =
> >> Alamat penting terkait millis AKI
> >> Blog resmi AKI: www.ahlikeuangan-indonesia.com
> >> Facebook AKI: http://www.facebook.com/group.php?gid=6247303045
> >> Arsip Milis AKI online:
> >> http://www.mail-archive.com/ahlikeuangan-indonesia@yahoogroups.com
> >> =
> >> Perhatian :
> >> Untuk kenyamanan bersama, agar diperhatikan hal-hal berikut:
> >> - Dalam hal me-reply posting, potong/edit ekor posting sebelumnya
> >> - Diskusi yg baik adalah bila saling menghormati pendapat yang ada.
> >> Anggota
> >> yang melanggar tata tertib millis akan dikenakan sanksi tegas
> >> - Saran, kritik dan tulisan untuk blog silahkan kirim ke
> >> ahlikeuangan-indonesia-ow...@yahoogroups.comyahoo!
> Groups Links
> >>
> >>
> >>
> >>
> >
> >
> > --
> > (^-^)v
> >
> >
> >
> > [Non-text portions of this message have been removed]
> >
> >
>
>
> --
> (^-^)v
>
>
>
> [Non-text portions of this message have been removed]
>
>
>
> [Non-text portions of this message have been removed]
>
>  
>


[Non-text portions of this message have been removed]





=
Millis AKI mendukung kampanye "Stop Smoking"
=
Alamat penting terkait millis AKI
Blog resmi AKI: www.ahlikeuangan-indonesia.com 
Facebook AKI: http://www.facebook.com/group.php?gid=6247303045
Arsip Milis AKI online: 
http://www.mail-archive.com/ahlikeuangan-indonesia@yahoogroups.com
=
Perhatian : 
Untuk kenyamanan bersama, agar diperhatikan hal-hal berikut: 
- Dalam hal me-reply posting, potong/edit ekor posting sebelumnya
- Diskusi yg baik adalah bila saling menghormati pendapat yang ada. Anggota 
yang melanggar tata tertib millis akan dikenakan sanksi tegas
- Saran, kritik dan tulisan untuk blog silahkan kirim

Re: [Keuangan] Khudori : Menjinakkan Inflasi

2010-08-11 Terurut Topik Hok An
Kalau pasar Indonesia tertutup pendapat Anda benar.
Tetapi ada produsen2 barang pertanian lain yang besar dan lebih murah 
produksinya dari Indonesia. Sebab itu ada tekanan pasar menuju stagnasi 
harga bahan makanan.
Tekanan ini juga datang dari distributor yang banting harga satu dua 
bahan makanan untuk memancing pembeli datang.
Saya sendiri juga kuatir dengan kenyataan bahwa pesatnya pertumbuhan 
penduduk menuju angka 400 juta orang. Bisa jadi mengisi perut semua 
orang bisa diusahakan dengan menggunakan laut untuk menanam bahan 
makanan, tetapi mengusahakan tempat kerja yang baik merupakan usaha 
raksasa yang jauh lebih muskil, sebab usaha yang berkembang justru 
usaha2 besar dan modern yang cukup diolah oleh sedikit orang saja.

Sebab itu salah satu hal yang penting untuk itu adalah kenaikan 
penghasilan masyarakat luas, sehingga daya konsumsi naik yang berikutnya 
memberi ruang untuk kegiatan produksi2 UKM yang lebih besar.

Salam

Hok An


Bali da Dave schrieb:
>
> Secara Natural, permintaan selalu akan naik karena peningkatan jumlah 
> penduduk yang tidak terkendali (tidak stagnan). Diikuti dengan 
> pengurangan lahan produktif dan penggunaan lahan kurang produktif 
> (seperti yang Pak Hok An katakan), maka sewajarnya HARGA baiknya sih NAIK.
>
> Sisi politiknya tentu jelek, sehingga pemerintah intervensi menurunkan 
> harga. Akibatnya petani semakin miskin dan lahan yang produktif juga 
> semakin kurang menarik buat ditanam oleh petani. Ini namanya lingkaran 
> setan. Semakin harga diturunkan, semakin sulit memenuhi kebutuhan 
> penduduk yang semakin NAIK. PROBLEMATIKA yang musti di pecahkan 
> anak-anak IQ jenius di Indonesia.
>
> --- On Tue, 10/8/10, Hok An  > wrote:
>
> From: Hok An mailto:Hokan%40t-online.de>>
> Subject: Re: [Keuangan] Khudori : Menjinakkan Inflasi
> To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com 
> 
> Received: Tuesday, 10 August, 2010, 3:58 PM
>
>
>
> Ada produk pertanian kita a.l. beras yang sulit bersaing dengan pasar
>
> interintersional, sebab produk2 itu biaya produksinya, karena letaknya
>
> di iklim yang panas lebih mahal dari biaya di iklim sejuk. Sebab itu
>
> tendensi import bahan makanan mulai dari terigu, jagung dan apalagi
>
> buah2an iklim sejuk naik terus.
>
> Masalah ini hanya bisa dihadapi dengan pendekatan2 jangka panjang yang
>
> memerlukan investasi2 berkepanjangan dan besar. Tetapi yang terjadi
>
> justru sebaliknya. Misalnya lahan2 sawah yang dibudayakan sejak ratusan
>
> tahun susut. Dipihak lain terus lahan padi tanpa pengairan ditempat yang
>
> tidak layak (asam atau asin) dipaksakan tanpa hasil yang ekonomis.
>
> Walaupun tahun depan harga bahan makanan agak naik tetapi tendensi umum
>
> adalah stagnasi dari harga makanan. Sebab itu yang diperlukan adalah
>
> kenaikan produktivitas pertanian, dan modernisasi pertanian (produksi
>
> makanan jadi atau bahan industri siap pasar) dan daya beli masyarakat
>
> yang memerlukan kenaikan upah umum.
>
> Salam
>
> Hok An
>
> Bali da Dave schrieb:
>
> >
>
> > > Ah PORI (President Of the Republic of Indonesia), malah bilang awajar
>
> > > kalo ada kenaikan harga, hitung2 rejeki bagi petani setahun sekali...
>
> >
>
> > Menurut saya sih sudah sepantasnya harga barang pokok naik. Nilai
>
> > politisnya tentu jelek karena bisa bikin rakyat banyak marah.
>
> >
>
> > Bicara pasar bebas, atau teregulasi.. kita sering anggap beras ini
>
> > sudah harga wajar. Kalau menurut saya sih ini sudah harga yang
>
> > 'dipaksa' turun. Alasannya apa? Pemerintah selalu mengupayakan membuka
>
> > jutaan hektar lahan khusus buat nanam padi ini. Kalau memang mekanisme
>
> > pasar, tentunya tidak perlu ada program pemerintah 'lahan gambut
>
> > sejuta hektar... dll sebagainya'. Harga naik biarkan saja, nanti
>
> > petani tentu akan lebih kaya dan bisa membeli tanah yang memang
>
> > diperuntukkan untuk tanaman (tentunya juga ada resiko petani nekat
>
> > yang sembarangan membuka hutan lindung). Dan membuka lahan penanaman
>
> > baru pun harusnya juga membiayakan harga ganti rugi penanaman pohon,
>
> > pemeliharaan binatang yang harus selalu diberi makan, dll.
>
> >
>
> > Prinsipnya adalah lahan kosong (hutan) itu bukannya tidak ada
>
> > harganya. Sama juga dengan mineral bawah tanah itu musti di hargakan
>
> > 'ongkos gantinya' atau replacement cost nya. Mentang-mentang tinggal
>
> > dikeruk saja, maka hanya memperhitungkan ongkos mengeruk saja bukanlah
>
> > perhitungan akuntansi yang kredibel.
>
> >
>
> > Jadi di sini walaupun tidak ketara, sudah ada intervensi pemerintah
>
> > yang mencegah kekacauan bernegara akibat krisis harga makanan yang
>
> > tinggi. Caranya menekan harga turun dengan mengorbankan lahan 'tidak
>
> > terpakai'. Jadi kalau bensin ada subsidi, harga makanan pun sebenarnya
>
> > sudah di subsidi. Yang kasihan tapi ya si petani. Kalau subsidi
>
> > bensin, pemerintah malah bayar uang ke penyedia atau perusahaan
>
> > minyaknya. Kalau untuk pr

RE: [Keuangan] Perlukah Pelajaran Tambahan Ekonomi?

2010-08-11 Terurut Topik Jhon Veter
 

Saya sekarang ngasih kursus pelajaran ekonomi kok namanya KDFA (Kursus Dasar
Fundamental Analisis)... Cuma biasanya yang kursus bukan lagi orang-orang
muda seperti anak SMA tetapi orang yang sudah bekerja dan mulai ingin untuk
berinvestasi J. Kebanyakan kalo saya tanya kenapa baru sekarang maka akan
menjawab karena baru ngerti kegunaannya setelah punya uang hehehe.

 

Salam

 

JV

 

 

 

From: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
[mailto:ahlikeuangan-indone...@yahoogroups.com] On Behalf Of
davidbela...@ymail.com
Sent: 11 Agustus 2010 10:22
To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
Subject: [Keuangan] Perlukah Pelajaran Tambahan Ekonomi?

 

  

Dear Guys,

Saya mau tanya, klo mnurut kalian perlu gak sih les plajaran ekonomi? Saya
sering lihat, les mata plajaran fisika, kimia, biologi dan matematika, tapi
jarang dan bahkan tidak ada-CMIIW-les plajaran ekonomi, padahal bagi
saya-CMIIW-ilmu ekonomi sangatlah penting untuk kehidupan sehari-hari,
bahkan lebih penting dr ke-4 les di atas.

Terus terang, utk les fisika, sy gak lihat manfaat utk khidupan
shari-hari-CMIIW, apalagi kimia, kcuali klo buat jadi ilmuwan, sdg-kan
ilmuwan di negri ini gajinya kecil-CMIIW. Utk les biologi, mgkn sdikit bantu
dlm kseharian buat kesehatan, buat calon dokter-yg gajinya lumayan, gak tau
lainnya buat apa. Kalo matematika, lumayanlah buat logika, buat itung2an,
bagi saya yang penting ngitung duit gampang... :D

Nah, klo ilmu ekonomi, walaupun gak jadi ekonom, tapi ilmu ini perlu buat
dagang, buat jadi karyawan juga perlu, shg tau kondisi kesehatan prusahaan,
buat keuangan kluarga, dan paling penting dg berbekal ilmu ekonomi gak
gampang panik waktu harga2 naik... :P

Gimana klo mnurut kalian???

Sori klo topiknya agak nyeleneh... :D

Thx.





[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [Keuangan] Perlukah Pelajaran Tambahan Ekonomi?

2010-08-11 Terurut Topik ryan
Kalo menurut saya, kenapa les ekonomi gak banyak yang bikin, karena porsi 
ekonomi dalam ujian nasional itu gak banyak. 

Koreksi saya kalo salah, bahwa ekonomi itu jadi satu dalam pelajaran IPS (skrg 
namanya apa ya?) di sma. Jadi porsinya gak sebanyak pelajaran lainnya. Plus gak 
ada jurusan ekonomi di sma, yg ada cuma fisika dan biologi plus sosial.

Tapi saya gak yakin sie, soale dulu saya sekolah di SMK jurusan akuntansi :p 
(SMEA gitu :p)

Salam

Ryan


-Original Message-
From: "davidbela...@ymail.com" 
Sender: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
Date: Wed, 11 Aug 2010 03:21:59 
To: 
Reply-To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
Subject: [Keuangan] Perlukah Pelajaran Tambahan Ekonomi?

Dear Guys,

Saya mau tanya, klo mnurut kalian perlu gak sih les plajaran ekonomi? Saya 
sering lihat, les mata plajaran fisika, kimia, biologi dan matematika, tapi 
jarang dan bahkan tidak ada-CMIIW-les plajaran ekonomi, padahal bagi 
saya-CMIIW-ilmu ekonomi sangatlah penting untuk kehidupan sehari-hari, bahkan 
lebih penting dr ke-4 les di atas.

Terus terang, utk les fisika, sy gak lihat manfaat utk khidupan 
shari-hari-CMIIW, apalagi kimia, kcuali klo buat jadi ilmuwan, sdg-kan ilmuwan 
di negri ini gajinya kecil-CMIIW. Utk les biologi, mgkn sdikit bantu dlm 
kseharian buat kesehatan, buat calon dokter-yg gajinya lumayan, gak tau lainnya 
buat apa. Kalo matematika, lumayanlah buat logika, buat itung2an, bagi saya 
yang penting ngitung duit gampang... :D

Nah, klo ilmu ekonomi, walaupun gak jadi ekonom, tapi ilmu ini perlu buat 
dagang, buat jadi karyawan juga perlu, shg tau kondisi kesehatan prusahaan, 
buat keuangan kluarga, dan paling penting dg berbekal ilmu ekonomi gak gampang 
panik waktu harga2 naik... :P

Gimana klo mnurut kalian???

Sori klo topiknya agak nyeleneh... :D


Thx.




[Non-text portions of this message have been removed]



[Keuangan] Lowongan Programmer!

2010-08-11 Terurut Topik Buku Sekolah

Pak Admin,
Mohon ijin utk posting.


Dibutuhkan segera programmer lulusan 2009/2010
minimal D3 informatika ngerti SQL server.
Lokasi kantor Jl. Jenderal Sudirman, Jaksel.

Peminat kirim CV ke : supp...@power-it.co.id
paling lambat tanggal 12 Agustus 2010.

Regards



[Keuangan] Perlukah Pelajaran Tambahan Ekonomi?

2010-08-11 Terurut Topik davidbela...@ymail.com
Dear Guys,

Saya mau tanya, klo mnurut kalian perlu gak sih les plajaran ekonomi? Saya 
sering lihat, les mata plajaran fisika, kimia, biologi dan matematika, tapi 
jarang dan bahkan tidak ada-CMIIW-les plajaran ekonomi, padahal bagi 
saya-CMIIW-ilmu ekonomi sangatlah penting untuk kehidupan sehari-hari, bahkan 
lebih penting dr ke-4 les di atas.

Terus terang, utk les fisika, sy gak lihat manfaat utk khidupan 
shari-hari-CMIIW, apalagi kimia, kcuali klo buat jadi ilmuwan, sdg-kan ilmuwan 
di negri ini gajinya kecil-CMIIW. Utk les biologi, mgkn sdikit bantu dlm 
kseharian buat kesehatan, buat calon dokter-yg gajinya lumayan, gak tau lainnya 
buat apa. Kalo matematika, lumayanlah buat logika, buat itung2an, bagi saya 
yang penting ngitung duit gampang... :D

Nah, klo ilmu ekonomi, walaupun gak jadi ekonom, tapi ilmu ini perlu buat 
dagang, buat jadi karyawan juga perlu, shg tau kondisi kesehatan prusahaan, 
buat keuangan kluarga, dan paling penting dg berbekal ilmu ekonomi gak gampang 
panik waktu harga2 naik... :P

Gimana klo mnurut kalian???

Sori klo topiknya agak nyeleneh... :D


Thx.



[Keuangan] [OOT] Vacancy - Finance and Accounting Supervisor

2010-08-11 Terurut Topik Ardhy Ryadi
A group of companies engaged in mining, energy, shipping and property
businesses are currently looking for a candidate for the position of Finance
and Accounting Supervisor.
The requirement:
- Graduate from reputable university with min GPA 3.0
- majoring accounting
- Experience in public accounting firms is preferred
- Fluent in english
- Excellent knowledge in Indonesian taxation and consolidation principles
- Expertise in mining or property industry is an advantage

Please send your resume, recent photograph and related supporting documents
to:

recruit...@gmail.com
 


[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [Keuangan] Menkeu Nilai Penguatan Rupiah Justru Merugikan

2010-08-11 Terurut Topik sigitdani
Menurut FB spt ini
@faisalbasri: Kebanyakan petinggi negeri lbh gundah dan kebakaran jenggot kalau 
rp menguat ketimbang melemah. Mrk numpuk kekayaan dlm $, termsk presiden.

Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: Bali da Dave 
Sender: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
Date: Mon, 9 Aug 2010 23:10:43 
To: 
Reply-To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
Subject: Re: [Keuangan] Menkeu Nilai Penguatan Rupiah Justru Merugikan

Setuju dengan Bapak Agus...

Rakyat Indonesia masih banyak yang gampang terkesima dengan produk luar negeri. 
Begitu rupiah menguat, yang belanja sale di Singapore, Malaysia dan impor 
produk luar lainnya sudah gak kira-kira. Kamera diskon di Singapore aja di 
kejer beli. Lagi murah katanya...  harga turun (padahal gara-gara kurs rupiah 
menguat).

Beli kamera lokal kenapa sih? Oh iya...  lupa...  gak ada ternyata...  he he

--- On Mon, 9/8/10, anton ms wardhana  wrote:

From: anton ms wardhana 
Subject: [Keuangan] Menkeu Nilai Penguatan Rupiah Justru Merugikan
To: ahlikeuangan-indonesia@yahoogroups.com
Received: Monday, 9 August, 2010, 11:06 PM

artikel asli:
http://www.kontan.co.id/nasional/news/43805/Menkeu-Nilai-Penguatan-Rupiah-Justru-Merugikan

Senin, 09 Agustus 2010 | 19:25

PENGUATAN NILAI RUPIAH

*Menkeu Nilai Penguatan Rupiah Justru Merugikan*

JAKARTA. Banyak orang berdebat mengenai dampak penguatan nilai rupiah.
Pemerintah pun jarang sekali menyatakan sikapnya terhadap berapa nilai
rupiah yang ideal. Tapi ternyata Menteri Keuangan Indonesia Agus
Martowardojo, mempunyai pandangan yang jelas. Ia menilai, penguatan nilai
tukar rupiah khususnya terhadap dollar Amerika justru merugikan Indonesia.

Untuk itu, Agus mengatakan, pemerintah bersama Bank Indonesia akan melakukan
sejumlah langkah inisiatif untuk menjaga agar Indonesia tetap kompetitif.
“Penguatan rupiah sekarang di bawah Rp 9.000 memang akan membuat kondisi
kita tidak akan kompetitif,” ucap Agus, Senin (9/8).

Sayang, Agus Marto mengaku masih belum dapat menjabarkan langkah apa saja
yang akan dilakukan baik oleh pemerintah maupun Bank Indonesia.

Pendapat berbeda justru dikatakan Umar Juoro, Ekonom Center Indonesia for
Development and Studies. Umar menilai, penguatan nilai tukar rupiah justru
menunjukkan kepercayaan investor terhadap Indonesia. “Hal itu akan positif
bagi perkembangan ekonomi selama investasi oleh investor asing dapat di
dorong untuk sektor riil,” ucapnya.

Martina Prianti

-- 
-
save a tree, don't print this email unless you really need to


[Non-text portions of this message have been removed]





=
Millis AKI mendukung kampanye "Stop Smoking"
=
Alamat penting terkait millis AKI
Blog resmi AKI: www.ahlikeuangan-indonesia.com 
Facebook AKI: http://www.facebook.com/group.php?gid=6247303045
Arsip Milis AKI online: 
http://www.mail-archive.com/ahlikeuangan-indonesia@yahoogroups.com
=
Perhatian : 
Untuk kenyamanan bersama, agar diperhatikan hal-hal berikut: 
- Dalam hal me-reply posting, potong/edit ekor posting sebelumnya
- Diskusi yg baik adalah bila saling menghormati pendapat yang ada. Anggota 
yang melanggar tata tertib millis akan dikenakan sanksi tegas
- Saran, kritik dan tulisan untuk blog silahkan kirim ke 
ahlikeuangan-indonesia-ow...@yahoogroups.comyahoo! Groups Links






  

[Non-text portions of this message have been removed]




[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [Keuangan] Menkeu Nilai Penguatan Rupiah Justru Merugikan

2010-08-11 Terurut Topik Rachmad M
Coba pak dibuka-buka lagi data eksport kita mulai tahun 1930 sampai tahun 1940, 
data itu tercatat di buku karangan Sukarno "Di Bawah Bendera Revolusi". 
Kemudian buka lagi data BPS dari tahun 1997 sampai 2004. Komposisinya gak 
berubah. eksport kita 200 % dari import.

Bedanya jaman Belanda hampir semua teknologi yang baru ditemukan langsung 
diterapkan di Indonesia, sementara kita saat ini sangat tertinggal :-(

Argumentasi perlemahan rupiah demi meningkatkan daya saing adalah argumentasi 
yang dibangun secara masif oleh rezim Suharto, karena ketidak mampuannya 
mengelola rupiah sehingga berulang harus di devaluasi. Padahal jelas pendapatan 
perkapita kita diukur dengan US $.

Korban dari devaluasi terjadi pada periode yang pendek yakni sampai 
ditemukannya kesetimbangan baru dalam hal tukar-menukar barang dan jasa. 
Korbannya adalah mereka yang berpenghasilan tetap ie. PNS/ABRI dan pensiunan. 
Mereka tidak mudah untuk mencapai penyesuaian baru sehingga cendrung korupsi 
dalam berbagai bentuknya.

Setelah tercapai kesetimbangan baru maka semua komposisi kembali dalam proporsi 
yang normal sehingga kalaupun diadakan Redenominasi 1  US$ menjadi RP. 9,- juga 
gak masalah selama semuanya dibagi  dengan suatu bilangan tetap dalam hal ini 
1.000,-

Tentu saja penguatan yang terjadi bukan penguatan yang dibuat-buat lho.


Salam

RM




--- In AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com, Bali da Dave  wrote:
>
> Berkali kali argumen yang diajukan adalah berfokus pada konsumsi lokal...  
> dengan mengandalkan barang impor yang murah. Kalau penduduk kita gak ada 
> kerjaan...  mau beli pake apa pak? 
> 
> Kalau mata uang menguat tanpa ada peningkatan produksi lokal (ekspor), 
> berarti ini karena ada banyuak pinjaman luar negeri yuang masuk. Ini pinjaman 
> nantinya musti di bayar. Kalau gak bisa bayar, ntar kejadian macam tahun 1998 
> lagi. Asian financial crisis. Atau sama juga Greek Crisis 2010. Mereka punya 
> uang euro kuat tapi kemampuan produksi dalam negerinya lemah. Akibatnya 
> begitu pinjaman jatuh tempo mau dibayar langsung ekonomi berantakan. Banyak 
> yang jadi pengangguran mendadak karena bisnis-bisnis yang berfokus impor 
> tiba-tiba harus tutup.
> 
> --- On Wed, 11/8/10, Rachmad M  wrote:
> 
> From: Rachmad M 
> Subject: Re: [Keuangan] Menkeu Nilai Penguatan Rupiah Justru Merugikan
> To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
> Received: Wednesday, 11 August, 2010, 6:32 PM
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
>  
> 
> 
> 
>   
> 
> 
> 
>   
>   
>   Lha kok gak kerasa kalau hampir semua tarikan nafas kita berbau import 
> :-D
> 
> 
> 
> Kalau rupiah melemah, harga kedelai naik konskwensinya tahu/tempe anda beli 
> di pasar ukurannya mengecil.
> 
> 
> 
> Harga BBM non subsidi akan bergerak dengan sendirinya.
> 
> 
> 
> Subsidi BBM Premium akan membengkak dengan sendirinya. Dan pemerintah segera 
> membuat kebijakan kenaikan harga BBM. Akan diikuti kenaikan harga lainnya.
> 
> 
> 
> Terus dimana tidak terpengaruhnya daya beli masyarakat ?
> 
> Lagi pula penguatan itu hanya menguntungkan Pengusaha, bukan karyawan 
> berpenghasilan tetap meski dia karyawan eksportir itu sekalipun :-(
> 
> 
> 
> Salam
> 
> 
> 
> RM
> 
> 
> 
> --- In AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com, Bali da Dave  wrote:
> 
> >
> 
> > Pelemahan mata uang = pelemahan daya beli,
> 
>  
> 
> 
> 
>   
> 
> 
> 
> 
> 
> 
>   
> 
> [Non-text portions of this message have been removed]
>




Re: [Keuangan] Menkeu Nilai Penguatan Rupiah Justru Merugikan

2010-08-11 Terurut Topik Bali da Dave
Berkali kali argumen yang diajukan adalah berfokus pada konsumsi lokal...  
dengan mengandalkan barang impor yang murah. Kalau penduduk kita gak ada 
kerjaan...  mau beli pake apa pak? 

Kalau mata uang menguat tanpa ada peningkatan produksi lokal (ekspor), berarti 
ini karena ada banyuak pinjaman luar negeri yuang masuk. Ini pinjaman nantinya 
musti di bayar. Kalau gak bisa bayar, ntar kejadian macam tahun 1998 lagi. 
Asian financial crisis. Atau sama juga Greek Crisis 2010. Mereka punya uang 
euro kuat tapi kemampuan produksi dalam negerinya lemah. Akibatnya begitu 
pinjaman jatuh tempo mau dibayar langsung ekonomi berantakan. Banyak yang jadi 
pengangguran mendadak karena bisnis-bisnis yang berfokus impor tiba-tiba harus 
tutup.

--- On Wed, 11/8/10, Rachmad M  wrote:

From: Rachmad M 
Subject: Re: [Keuangan] Menkeu Nilai Penguatan Rupiah Justru Merugikan
To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
Received: Wednesday, 11 August, 2010, 6:32 PM







 



  



  
  
  Lha kok gak kerasa kalau hampir semua tarikan nafas kita berbau import :-D



Kalau rupiah melemah, harga kedelai naik konskwensinya tahu/tempe anda beli di 
pasar ukurannya mengecil.



Harga BBM non subsidi akan bergerak dengan sendirinya.



Subsidi BBM Premium akan membengkak dengan sendirinya. Dan pemerintah segera 
membuat kebijakan kenaikan harga BBM. Akan diikuti kenaikan harga lainnya.



Terus dimana tidak terpengaruhnya daya beli masyarakat ?

Lagi pula penguatan itu hanya menguntungkan Pengusaha, bukan karyawan 
berpenghasilan tetap meski dia karyawan eksportir itu sekalipun :-(



Salam



RM



--- In AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com, Bali da Dave  wrote:

>

> Pelemahan mata uang = pelemahan daya beli,

 



  






  

[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [Keuangan] Menkeu Nilai Penguatan Rupiah Justru Merugikan

2010-08-11 Terurut Topik Rachmad M
Lha kok gak kerasa kalau hampir semua tarikan nafas kita berbau import :-D

Kalau rupiah melemah, harga kedelai naik konskwensinya tahu/tempe anda beli di 
pasar ukurannya mengecil.

Harga BBM non subsidi akan bergerak dengan sendirinya.

Subsidi BBM Premium akan membengkak dengan sendirinya. Dan pemerintah segera 
membuat kebijakan kenaikan harga BBM. Akan diikuti kenaikan harga lainnya.

Terus dimana tidak terpengaruhnya daya beli masyarakat ?
Lagi pula penguatan itu hanya menguntungkan Pengusaha, bukan karyawan 
berpenghasilan tetap meski dia karyawan eksportir itu sekalipun :-(

Salam

RM



--- In AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com, Bali da Dave  wrote:
>
> Pelemahan mata uang = pelemahan daya beli, hanya kalau kita belinya barang 
> impor semua. Kalau barang dibuat di Indonesia semua, matauang kita melemah 
> seberapa pun dibanding barang impor, maka daya beli masyarakat seharusnya 
> sama saja.
> 
> Dengan pelemahan daya beli impor, diharapkan ada penguatan daya produksi 
> lokal, yang ujung-ujungnya berarti penguatan daya beli impor juga nantinya. 
> 
> Maka dibandingkan dengan saran anda, yang menggunakan subsidi untuk 
> menyarukan daya beli seolah lebih kuat (padahal daya produksi lokal lemah), 
> mending di lemahkan supaya daya produksi lokal semakin kuat. Lapangan kerja 
> makin besar dan artinya nanti konsumsi lokal juga semakin kuat.
> 
> --- On Wed, 11/8/10, Rachmad M  wrote:
> 
> From: Rachmad M 
> SPerlemahan mata uang sebenarnya adalah pelemahan daya beli, pelemahan 
> pendapatan perorang pertahun karena semua kita ukur dengan mata uang asing ie 
> US $
> 
> 
> 
> Salam
> 
> 
> 
>   
>   Switch to: Text-Only, Daily Digest • Unsubscribe • Terms of Use
> 
> 
> 
> 
>
> 
>   
>   
>   
> 
> 
> 
>  
> 
> 
> 
> 
>  
> 
>   .
> 
> 
>
> 
> 
> 
> 
> 
>  
> 
> 
> 
>   
> 
> 
> 
> 
> 
> 
>   
> 
> [Non-text portions of this message have been removed]
>




Fw: [Keuangan] Menkeu Nilai Penguatan Rupiah Justru Merugikan

2010-08-11 Terurut Topik daniel marsan


 Best wishes
Daniel R Marsan



- Forwarded Message 
From: daniel marsan 
To: ahli keuangan milis 
Sent: Wed, August 11, 2010 4:20:12 PM
Subject: Fw: [Keuangan] Menkeu Nilai Penguatan Rupiah Justru Merugikan


> Perlemahan mata uang sebenarnya adalah pelemahan daya beli, pelemahan  
>pendapatan perorang pertahun karena semua kita ukur dengan mata uang  asing ie 
>US $
Nilai rupiah yang rendah --> eksportir untung mereka ekspor dibayar dengan 
dollar / mata uang asing trus konversi ke rupiah namun importir meradang karena 
bayar pake dollar trus jual barang dengan harga rupiah
Problem di Indonesia klo melihat yang selama ini terjadi ekspor kita masih 
banyak dalam kondisi setengah jadi kemudian diimpor lagi ke dalam negeri pada 
saat sudah menjadi barang jadi (cmiiw). Yang dasar aja misalnya BBMapakah 
ada pengolahan minyak mentah jadi bensin solar avtur dll di 
Indonesia...?...sejak kita masih masuk negara pengekspor minyak OPEC sampai 
sekarang sudah lebih banyak impornya.. 

Menkeu bilang penguatan rupiah merugikan bisa jadi iya dalam jangka 
pendek.tapi jangka panjangnya...
Jadi ingat buku om Peter Fisk (business genius) pertumbuhan bisnis ada tiga 
operasional, inovatif, strategis --- operasional : cepat dan relatif mudah 
dilakukan tapi hasilnya terbatas ; inovatif : jangka  menegah dan hasil lebih 
dari operasional ; strategis : jangka panjang, lamban tapi hasil lipat 
ganda..
Bagaimana dengan master plan Indonesia sudah dibuat nggak ya seperti itu  

(rindu lihat ada monorail juga di indonesia dan saluran pengendali banjir bawah 
tanah seperti di KL padahal dulu Malaysia minta tenaga insiyur,dokter, guru 
dari 
Indonesia karena mereka kurang tenaga ahli)

Best wishes
Daniel R Marsan




> 
> > =
> 
> > Millis AKI mendukung kampanye "Stop Smoking"
> 
> > =
> 
> > Alamat penting terkait millis AKI
> 
> > Blog resmi AKI: www.ahlikeuangan-indonesia.com 
> 
> > Facebook AKI: http://www.facebook.com/group.php?gid=6247303045
> 
> > Arsip Milis AKI online: 
>http://www.mail-archive.com/ahlikeuangan-indonesia@yahoogroups.com
> 
> > =
> 
> > Perhatian : 
> 
> > Untuk kenyamanan bersama, agar diperhatikan hal-hal berikut: 
> 
> > - Dalam hal me-reply posting, potong/edit ekor posting sebelumnya
> 
> > - Diskusi yg baik adalah bila saling menghormati pendapat yang ada. Anggota 
>yang melanggar tata tertib millis akan dikenakan sanksi tegas
> 
> > - Saran, kritik dan tulisan untuk blog silahkan kirim ke 
>ahlikeuangan-indonesia-ow...@! Groups Links
> 
> > 
> 
> > 
> 
> > 
> 
> > 
> 
> > 
> 
> > 
> 
> > 
> 
> > 
> 
> > [Non-text portions of this message have been removed]
> 
> >
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> [Non-text portions of this message have been removed]
>


 



  

[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [Keuangan] Menkeu Nilai Penguatan Rupiah Justru Merugikan

2010-08-11 Terurut Topik Bali da Dave
Pelemahan mata uang = pelemahan daya beli, hanya kalau kita belinya barang 
impor semua. Kalau barang dibuat di Indonesia semua, matauang kita melemah 
seberapa pun dibanding barang impor, maka daya beli masyarakat seharusnya sama 
saja.

Dengan pelemahan daya beli impor, diharapkan ada penguatan daya produksi lokal, 
yang ujung-ujungnya berarti penguatan daya beli impor juga nantinya. 

Maka dibandingkan dengan saran anda, yang menggunakan subsidi untuk menyarukan 
daya beli seolah lebih kuat (padahal daya produksi lokal lemah), mending di 
lemahkan supaya daya produksi lokal semakin kuat. Lapangan kerja makin besar 
dan artinya nanti konsumsi lokal juga semakin kuat.

--- On Wed, 11/8/10, Rachmad M  wrote:

From: Rachmad M 
SPerlemahan mata uang sebenarnya adalah pelemahan daya beli, pelemahan 
pendapatan perorang pertahun karena semua kita ukur dengan mata uang asing ie 
US $



Salam



  
  Switch to: Text-Only, Daily Digest • Unsubscribe • Terms of Use




   

  
  
  



 




 

  .


   





 



  






  

[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [Keuangan] Menkeu Nilai Penguatan Rupiah Justru Merugikan

2010-08-11 Terurut Topik Rachmad M
Sebetulnya bukan fokus pada subsidi, namun penarikan subsidi adalah biang 
terjadinya inflasi. Jadi daripada ditarik subsidinya kan lebih baik rupiahnya 
yang menguat.

Perlemahan mata uang sebenarnya adalah pelemahan daya beli, pelemahan 
pendapatan perorang pertahun karena semua kita ukur dengan mata uang asing ie 
US $


Salam

RM

--- In AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com, Bali da Dave  wrote:
>
> Fokus bapak sama subsidinya..
> Subsidi (belanja negara) cuma sebagian kecil dari kesatuan ekonomi seluruh 
> bangsa.
> 
> Untuk situasi sekarang, pelemahan yang dapat memperkuat kemampuan produksi 
> dalam negeri (dan konsumsi dalam negeri) lebih penting dari pada 
> pen-subsidian konsumsi barang-barang IMPOR
> 
> --- On Tue, 10/8/10, Rachmad M  wrote:
> 
> From: Rachmad M 
> Subject: Re: [Keuangan] Menkeu Nilai Penguatan Rupiah Justru Merugikan
> To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
> Received: Tuesday, 10 August, 2010, 5:09 PM
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
>  
> 
> 
> 
>   
> 
> 
> 
>   
>   
>   Memilih mata uang menjadi lemah adalah suatu kesalahan yang fatal. Yang 
> benar adalah terus dijaga pada nilainya dan kalau perlu diperkuat secara 
> gradual sampai yang namanya subsidi hilang dengan sendirinya. Setelah hilang 
> subsidi dan semua berada pada kesetimbangan baru, baru kita mikir 
> mempertahankannya dan bukan melemahkannya.
> 
> 
> 
> Kenapa ?
> 
> 
> 
> Namanya juga melemah dan ini juga melemahkan daya beli masyarakat. Masyarakat 
> yang daya belinya melemah hanya memikirkan kebutuhan makan. Tidak sempat 
> memikirkan kebutuhan yang lainnya ie. Kesehatan, pendidikan apalagi konsumsi 
> barang bermutu :-(
> 
> 
> 
> Masyarakat yang berdaya beli cendrung memikirkan konsumsi lainnya selain 
> makan, dan ini menimbulkan gairah untuk menyediakan berbagai bentuk layanan 
> barang/jasa serta selalu mengadakan inovasi untuk kenyamanan pengguna. Dan 
> masyarakat yang melek terhadap perlunya memperbaiki layanan barang/jasa akan 
> mudah mengglobal.
> 
> 
> 
> Salam
> 
> 
> 
> RM
> 
> 
> 
> --- In AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com, Bali da Dave  wrote:
> 
> >
> 
> > Setuju dengan Bapak Agus...
> 
> > 
> 
> > Rakyat Indonesia masih banyak yang gampang terkesima dengan produk luar 
> > negeri. Begitu rupiah menguat, yang belanja sale di Singapore, Malaysia dan 
> > impor produk luar lainnya sudah gak kira-kira. Kamera diskon di Singapore 
> > aja di kejer beli. Lagi murah katanya...  harga turun (padahal gara-gara 
> > kurs rupiah menguat).
> 
> > 
> 
> > Beli kamera lokal kenapa sih? Oh iya...  lupa...  gak ada ternyata...  
> > he he
> 
> > 
> 
> > --- On Mon, 9/8/10, anton ms wardhana  wrote:
> 
> > 
> 
> > From: anton ms wardhana 
> 
> > Subject: [Keuangan] Menkeu Nilai Penguatan Rupiah Justru Merugikan
> 
> > To: ahlikeuangan-indonesia@yahoogroups.com
> 
> > Received: Monday, 9 August, 2010, 11:06 PM
> 
> > 
> 
> > artikel asli:
> 
> > http://www.kontan.co.id/nasional/news/43805/Menkeu-Nilai-Penguatan-Rupiah-Justru-Merugikan
> 
> > 
> 
> > Senin, 09 Agustus 2010 | 19:25
> 
> > 
> 
> > PENGUATAN NILAI RUPIAH
> 
> > 
> 
> > *Menkeu Nilai Penguatan Rupiah Justru Merugikan*
> 
> > 
> 
> > JAKARTA. Banyak orang berdebat mengenai dampak penguatan nilai rupiah.
> 
> > Pemerintah pun jarang sekali menyatakan sikapnya terhadap berapa nilai
> 
> > rupiah yang ideal. Tapi ternyata Menteri Keuangan Indonesia Agus
> 
> > Martowardojo, mempunyai pandangan yang jelas. Ia menilai, penguatan nilai
> 
> > tukar rupiah khususnya terhadap dollar Amerika justru merugikan Indonesia.
> 
> > 
> 
> > Untuk itu, Agus mengatakan, pemerintah bersama Bank Indonesia akan melakukan
> 
> > sejumlah langkah inisiatif untuk menjaga agar Indonesia tetap kompetitif.
> 
> > “Penguatan rupiah sekarang di bawah Rp 9.000 memang akan membuat kondisi
> 
> > kita tidak akan kompetitif,” ucap Agus, Senin (9/8).
> 
> > 
> 
> > Sayang, Agus Marto mengaku masih belum dapat menjabarkan langkah apa saja
> 
> > yang akan dilakukan baik oleh pemerintah maupun Bank Indonesia.
> 
> > 
> 
> > Pendapat berbeda justru dikatakan Umar Juoro, Ekonom Center Indonesia for
> 
> > Development and Studies. Umar menilai, penguatan nilai tukar rupiah justru
> 
> > menunjukkan kepercayaan investor terhadap Indonesia. “Hal itu akan positif
> 
> > bagi perkembangan ekonomi selama investasi oleh investor asing dapat di
> 
> > dorong untuk sektor riil,” ucapnya.
> 
> > 
> 
> > Martina Prianti
> 
> > 
> 
> > -- 
> 
> > -
> 
> > save a tree, don't print this email unless you really need to
> 
> > 
> 
> > 
> 
> > [Non-text portions of this message have been removed]
> 
> > 
> 
> > 
> 
> > 
> 
> > 
> 
> > 
> 
> > =
> 
> > Millis AKI mendukung kampanye "Stop Smoking"
> 
> > =
> 
> > Alamat penting terkait millis AKI
> 
> > Blog resmi AKI: www.ahlikeuangan-indonesia.com 
> 
> > Facebook AKI: http://www.facebook.com/group.php?gid=6247303045
> 
> > Arsip M