RE: [Keuangan] Harga Beras RI Termahal di Dunia

2010-08-29 Terurut Topik Jhon Veter
 

Wh ko Ayong beritanya udah sampe milis keuangan nih J. Setiap minggu
ketemu ama dia karena memang dia suplier beras untuk toko ane. Btw beras
vietnam yang 4.000 mah kualitasnya ancur binasa deh ... biasanya dijadikan
bahan untuk campuran makanan ternak. Kalo yang kulaitas medium beras Vietnam
masih diatas kita (Rp 8500 an) bahkan kualitas tingginya yang dikenal dengan
jenis long grain masih di harga Rp 30.000 per kg. 

 

Semoga bermanfaat dan Happy Investing

 

Salam

 

JV

  www.facebook.com/HappyInvesting

 

 

 

Jumat, 27/08/2010 13:26 WIB
Harga Beras RI Termahal di Dunia
Suhendra - detikFinance

Jakarta - Gejolak harga beras di pasar dalam negeri yang terjadi belakangan
ini perlahan-lahan telah menempatkan harga beras Indonesia tertinggi dari
negara-negara produsen beras dunia lainnya seperti Vietnam maupun Thailand. 

Padahal tahun 2009 lalu ketiga harga beras dunia bergejolak justru harga
beras di dalam negeri sangat stabil tak terpengaruh gejolak harga.

Direktur Utama PT Alam Makmur Sembada Ayong Suherman Dinata yang merupakan
salah satu pedagang beras terbesar, mengatakan harga beras Indonesia untuk
jenis medium sudah lebih tinggi 50-60% dari harga beras Vietnam dan
Thailand.

"Harga beras Vietnam US$ 380 per metrik ton kalau sudah sampai di Indonesia
hanya Rp 4.000 per kg, harga beras disini sudah Rp 6.000-7.000 per kg," kata
Ayong saat dihubungi detikFinance, Jumat (27/8/2010).

Ayong menuturkan tren posisi harga beras Indonesia diatas harga beras dunia
sudah mulai terjadi sejak dua bulan lalu. Ia pun tak bisa memastikan sampai
kapan harga beras di dalam negeri tetap tinggi.

"Penyebabnya karena cuaca tak bersahabat, panen mundur, tidak cukup
matahari, hama makin mengganas, produksi turun, ya harga naik," katanya.

Sehingga kata dia kenaikan harga beras di dalam negeri saat ini tidak
terlepas dari faktor permintaan dan penawaran. Tudingan adanya permainan
pasar terutama para pedagang, menurutnya hal itu tak benar.

"Kita tertinggi dibandingkan dengan negara-negara produsen beras di dunia,
kecuali Jepang (premium)," katanya.





[Non-text portions of this message have been removed]



RE: [Keuangan] Perlukah Pelajaran Tambahan Ekonomi?

2010-08-11 Terurut Topik Jhon Veter
 

Saya sekarang ngasih kursus pelajaran ekonomi kok namanya KDFA (Kursus Dasar
Fundamental Analisis)... Cuma biasanya yang kursus bukan lagi orang-orang
muda seperti anak SMA tetapi orang yang sudah bekerja dan mulai ingin untuk
berinvestasi J. Kebanyakan kalo saya tanya kenapa baru sekarang maka akan
menjawab karena baru ngerti kegunaannya setelah punya uang hehehe.

 

Salam

 

JV

 

 

 

From: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
[mailto:ahlikeuangan-indone...@yahoogroups.com] On Behalf Of
davidbela...@ymail.com
Sent: 11 Agustus 2010 10:22
To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
Subject: [Keuangan] Perlukah Pelajaran Tambahan Ekonomi?

 

  

Dear Guys,

Saya mau tanya, klo mnurut kalian perlu gak sih les plajaran ekonomi? Saya
sering lihat, les mata plajaran fisika, kimia, biologi dan matematika, tapi
jarang dan bahkan tidak ada-CMIIW-les plajaran ekonomi, padahal bagi
saya-CMIIW-ilmu ekonomi sangatlah penting untuk kehidupan sehari-hari,
bahkan lebih penting dr ke-4 les di atas.

Terus terang, utk les fisika, sy gak lihat manfaat utk khidupan
shari-hari-CMIIW, apalagi kimia, kcuali klo buat jadi ilmuwan, sdg-kan
ilmuwan di negri ini gajinya kecil-CMIIW. Utk les biologi, mgkn sdikit bantu
dlm kseharian buat kesehatan, buat calon dokter-yg gajinya lumayan, gak tau
lainnya buat apa. Kalo matematika, lumayanlah buat logika, buat itung2an,
bagi saya yang penting ngitung duit gampang... :D

Nah, klo ilmu ekonomi, walaupun gak jadi ekonom, tapi ilmu ini perlu buat
dagang, buat jadi karyawan juga perlu, shg tau kondisi kesehatan prusahaan,
buat keuangan kluarga, dan paling penting dg berbekal ilmu ekonomi gak
gampang panik waktu harga2 naik... :P

Gimana klo mnurut kalian???

Sori klo topiknya agak nyeleneh... :D

Thx.





[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [Keuangan] Selamat kepada Team Ekonomi Indonesia

2010-07-25 Terurut Topik jhon veter
 
Waduh neo liberal lagi dibawa-bawa ... masih mau muter-muter diisu itu aja ya 
:)??? Sekarang bagaimana jika kondisinya kita balik, anggap saja kita memiliki 
uang USD 1 Milyar untuk diinvestasikan di negara lain, nah apa saja sih yang 
akan kita lihat dan hitung? tentu resiko negara tersebut dan likuiditas 
investasi.
 
Apabila seorang investor masih melihat bahwa resiko berinvestasi di sebuah 
negara cukup besar (tetapi memiliki prospek yang cerah) maka mereka akan 
berusaha berinvestasi di aset-aset yang likuid terlebih dahulu agar jika ada 
apa-apa mereka bisa segera keluar.Sebaliknya ketika resiko pada negara tersebut 
semakin kecil barulah uang yang tadinya parkir di aset likuid akan pindah ke 
sektor riil karena bagaimanapun investasi di sektor riil selalu menawarkan 
return investasi yang lebih besar.
 
Nah dari penjelasan diatas dapat dilihat bahwa saat ini kita telah memiliki 
peluang yaitu dana dana yang sudah jelas parkir di aset-aset likuid 
milik Indonesia walaupun. Berdasarkan fakta tersebut maka jelaslah bahwa tugas 
kita selanjutnya sebagai warga negara bangsa adalah bagaimana agar aset 
tersebut dapat berpindah ke sektor riil sehingga ekonomi dapat bertumbuh secara 
riil.
 
Jadi menurut hemat saya bukan dananya yang kita ributkan tetapi bagaimana agar 
dana tersebut dapat memberikan keuntungan maksimal kepada kita ... Oh ya 
lagipula IHSG itu leading indicator kok bagi ekonomi jadi setidaknya 
kepercayaan sudah ada dan tinggal bagaimana kita mengelola kepercayaan tersebut 
:).
 
Semoga bermanfaat dan Happy Investing.
 
Salam
 
JV

--- On Sat, 24/7/10, Dyah Anggitasari  wrote:


From: Dyah Anggitasari 
Subject: Re: [Keuangan] Selamat kepada Team Ekonomi Indonesia
To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
Date: Saturday, 24 July, 2010, 9:19 PM


  



Saya juga tidak habis mengerti apa hubungannya keberhasilan ekonomi dengan 
IHSG. 
Harga harga pada naik, listrik naik, tabung elpiji yang meledak di mana mana 
tanpa ada yang merasa bertanggung jawab, kok begitu dibilang berhasil semata 
mata karena indikator IHSG. Ini adalah pemikiran neo liberal yang tidak membumi 
dengan masyarakat di Indonesia. Sebaiknya lebih membumilah dengan kenyataan 
masyarakat sekarang ini. Realistis perlu dilakukan dengan melihat sesuatu yang 
lebih riil. Menteri mundur IHSG turun jadi panik bukan main yang katanya 
ekonomi 
mundur karena IHSG. Saya lebih menyenangi pernyataan Pak JK kalau melihat 
ekonomi Indonesia ya pergilah ke Tanah Abang, pergilah ke pasar pasar. Di sana 
itu baru namanya ekonomi masyarakat. Kuat nggak masyarakat membeli barang 
barang di pasar. Baru itu namanya keberhasilan bisa diukur.


From: Oka Widana 
To: Millis AKI 
Sent: Sat, July 24, 2010 1:40:07 PM
Subject: Re: [Keuangan] Selamat kepada Team Ekonomi Indonesia

Memang ucapan selamat, kalopun ada yg mau mengucapkan, masih terlalu dini. Akan 
tetapi, kita juga perlu paham IHSG bukanlah indikator yang berdiri sendiri. Itu 
merupakan resultante dari berbagai indikator lainnya. 

Sederhananya, IHSG bisa naik, karena sovereign risk Indonesia yg membaik, 
sehingga banyak investor portfolio mau menanamkan uangnya dipasar keuangan 
kita. 
Membaiknya sovereign risk, tentu juga karena membaiknya indikator2 makro 
seperti 
pertumbuhan ekonomi, inflasi, nilai tukar dst 

Saya paham bahwa banyak yg berpendapat keberhasilan ekonomi seharusnya diukur 
dengan apa yg dirasakan masyarakat secara riel, sehari-hari. IHSG naik, tapi 
harga sembako naik tak terkontrol, biaya pendidikan dan kesehatan menggila, 
sementara peningkatan upah tak sebanding. 

Kita pasti tak bisa menerima ketika IHSG naik dan Pemerintah diberi selamat, 
padahal kasat mata, orang miskin tambah banyak. Tetapi secara statistik, 
dikatakan orang miskin berkurang.. 

Saya tak menafikan keberhasilan yg sudah dibuat. Cuma, kita seharusnya lebih 
berani dan progresif, sehingga tdk ada kesan kita menipu diri sendiri ketika 
mengclaim keberhasilan. Misalnya, apakah benar kemiskinan diukur dg pendapatan 
Rp. 8000-an perhari? Apa benar yg disebut penganggur adalah orang yg bekerja 
kurang dari 2 jam selama seminggu? Dan berbagai asumsi, indikator atau 
statistik 
apapun namanya 

Jabat erat dan tabik 

[Non-text portions of this message have been removed]










[Non-text portions of this message have been removed]



RE: [Keuangan] Soal inflasi

2010-07-06 Terurut Topik Jhon Veter
Dear pak Wawan,

 

Pengalaman di toko (kebeneran saya punya bisnis agen sembako) saya sih waktu
harga naik dan saya lihat toko lain pada gak mau nyetok barang maka saya
malah berani ambil barang partai besar karena itu berarti demmand sedang
besar (contoh telur atau beras). Sebaliknya ketika toko-toko kecil udah pada
mau nyetok saya gak pernah mau ambil barang banyak karena itu berarti harga
akan turun dan market sedang lesu di komoditas itu.

 

Jadi perlu dilihat stock barangnya juga, untuk cabe kita lihat aja satu
bulan lagi karena sekarang para petani lagi rame-rame tanem cabe lagi, pasti
harganya akan jatuh :D. Jadi menurut hemat saya ketika inflasi minus bukan
justru masyarakat konsumtif tapi karena memang demandnya sedang tidak ada.
Contoh harga telur di bulan sapar selalu paling rendah setiap tahun karena
bulan tersebut jarn banget orang beli telur. Gak tau kenapa?

 

Salam

 

JV

cid:image001.jpg@01CB18F9.6E781D40

 

Happy Investing dapat dibeli online di " http://www.bukukita .com/Ekonomi-
dan-Manajemen/
  Bisnis-Investasi /78768-Happy- Investing. html "

Bedah Buku Happy Investing ada di http://www.kaskus. us/showthread.
php?t=3831585  

 

 

 

 

 

-Original Message-
From: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
[mailto:ahlikeuangan-indone...@yahoogroups.com] On Behalf Of
wa...@ahlikeuangan-indonesia.com
Sent: 06 Juli 2010 12:01
To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
Subject: Re: [Keuangan] Soal inflasi

 

Coba kita liat kebiasaan masyarakat.

Kalau daging naik, mereka tidak akan beli daging, pindah ke ikan.

Kalau telor naik, maka mereka mengurangi konsumsi misalkan dari konsumsi 2
kg jadi 1 kg.

Kalau cabe naik, biasanya kita libur makan cabe.

 

Memang terjadi penurunan kuantitas tapi belum tentu turun kualitas. Apa
memang benar makan banyak cabe menyehatkan? Hehe...

 

Kita juga tidak tahu kan pada saat inflasi minus/normal ternyata
mengakibatkan masyarakat konsumtif? Seberapa besar?

Mungkin gak dengan inflasi yang sedemikian ini masyarakat mulai menjual
handphone?

 

Just a thought :-)

Cheers

 

Sent from my BlackBerryR

powered by Sinyal Kuat INDOSAT

 

-Original Message-

From: agungpurw...@gmail.com

Sender: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com

Date: Tue, 6 Jul 2010 03:26:56 

To: 

Reply-To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com

Subject: Re: [Keuangan] Soal inflasi

 

 

Cabe termasuk makanan pokok, karena nilai konsumsi masyarakat terhadap cabe
cukup tinggi. Makanya pergerakan harga cabe langsung merusak angka inflasi.
Secara teknis, penghitungan inflasi tergantung dari dua faktor: 1.
Pergerakan harga barang, 2. Seberapa besar barang tsb dikonsumsi masyarakat.

 



[Non-text portions of this message have been removed]



RE: [Keuangan] Kembali soal Subsidi BBM

2010-06-28 Terurut Topik Jhon Veter
 

Dear all,

 

Itulah sebabnya semangat kewirausahaan di Indonesia perlu dikembangkan, coba
bayangkan saat ini lebih dari 4 juta orang (hanya 30%nya menggunakan
angkutan umum) setiap hari pergi ke Jakarta dari kawasan Tangerang, Bekasi,
Depok, Bogor, dll. Dengan asumsi perjalanan sekitar 60 KM (bolak balik) maka
cost yang ditanggung baik secara langsung (BBM dan toll) maupun secara tidak
langsung (depresiasi mobil, waktu, dan psikologis) adalah sangat-sangat
besar. Very ... Very Frustating man ...

 

Jika saja 50% dari penglaju tersebut mampu menjadi wirausaha atau berkreasi
membuat industri kreatif maka bayangkan IMPACT nya pada kondisi sosial kita.
GDP akan meningkat demikian juga kualitas hidup sehingga setiap orang
memiliki waktu untuk berpikir dan menghasilkan ide baru, tidak seperti saat
ini dimana setiap orang terlihat lelah dan letih baik yang di bus, yang bawa
motor, atau yang bawa mobil sehingga tidak sempat lagi berpikir apapun.
Contoh dari quality of life di Indonesia dapat kita temui di Bali ... dimana
industri kreatif dan kewirausahaan telah merubah Bali menjadi tempat yang
sangat inspiratif.

 

Nah sekarang bagaimana implementasinya? Tugas kitalah sebagai Ahli keuangan
untuk memperkenalkan hal-hal yang menarik dari sudut pandang investasi dan
financing. Kita harus mulai mengajarkan sisi laverage dari kata financial
... sehingga masyarakat mengerti bahwa tidak melulu soal modal saja tetapi
soal idelah yang paling penting. 

 

Demikian sedikit sumbang saran saya dari seorang praktisi keuangan yang
cinta Indonesia. Happy Investing.

 

Salam

 

JV

cid:E3E7BF7926E14A4198DAB0D56545FA3C@komet130160

Bedah Buku Happy Investing ada di http://www.kaskus. us/showthread.
php?t=3831585  

 

 

 

 

 

From: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
[mailto:ahlikeuangan-indone...@yahoogroups.com] On Behalf Of Judyanto
Sent: 29 Juni 2010 9:44
To: AhliKeuangan-Indonesia
Subject: Re: [Keuangan] Kembali soal Subsidi BBM

 

  

Nimbrung lagi ya?..
Dari 5 why yang pernah saya tuliskan di posting terdahulu.

Pokok pangkal permasalahan adalah tersebarnya mobilitas yang meningkatkan
jumlah kebutuhan transportasi,yang ujung2nya mengkonsumsi bbm.

Kalau dilihat, mohon maaf kalau saya berasumsi, bahwa penggunaan bbm
terkonsentrasi di Jakarta, dengan sederhana asumsi itu base on jumlah
penduduk, jarak yg harus ditempuh, perputaran ekonomi dll.

Jadi Jakarta sebaiknya menggunakan realokasi subsidi bbm dengan membangun
apartemen dgn harga terjangkau, memperbaiki kondisi lingkungan tempat
tinggal, formulasi agar ke mana2 max 2 point transfer bisa sampai tempat
tinggal.

Karena dekat sehingga jumlah point transfer transportasi menurun, maka
kebutuhan bbm juga menurun. Biaya transportasi per kepala juga turun, harga
barang terpengaruh seharusnya turun juga.
Contoh, kota modern, New York, Hongkong, Singapore, Seoul.

Dari efisiensi bertransportasi maka kemacetan menurun, tingkat stress
menurun, produktifitas meningkat, saving meningkat, 

Jadi ujung2nya adalah tata kota dan harga akomodasi. 

Jika master plan ini bisa direplicate sebagai dasar tata kota di Indonesia.

Ingat, artikel mengapa Ford tidak tergiur masuk Indonesia?salah satunya
adalah infrastruktur transportasi.


Menurut hemat saya Sudah waktunya dibuat daerah industri baru beserta
penunjangnya dan pelabuhan penunjangnya yg diusahakan infrastrukturnya tidak
overlap dengan lalulintas perkotaan. Contoh Sinar Mas group yg punya port
sendiri. 

Selain dari itu, PNKA dengan kereta apinya adalah jalan keluar jitu, jika
bisa membangun beberapa line khusus barang saja dari-ke daerah industri,
pelabuhan, airport sehingga bisa terjamin supply chain dengan manajemen
transport kereta yang minim independensinya terhadap kondisi jalan yg lain.

Mohon maaf jika ada kata/data yang salah2 maklum, masih belajar...

Bagaimana pendapat anda
successberry





[Non-text portions of this message have been removed]



RE: [Keuangan] Kenapa Anggito Abimanyu Mundur

2010-05-21 Terurut Topik Jhon Veter
 

Bukannya beliau juga orang partai ya? Pridenya tinggi sepertinya .

 

Anggito resigns, but will be back

Aditya Suharmoko, The Jakarta Post, Jakarta | Fri, 05/21/2010 1:41 PM |
Business 

A   | A   | A
  | 

Knowing he was not chosen as a vice finance minister, Finance Ministry head
of fiscal policy Anggito Abimanyu will officially resign from the ministry
on May 24 to return as a lecturer in his hometown of Yogyakarta.
 
He "proudly" and "professionally" filed his resignation after learning the
State Palace chose Anny Ratnawati, the ministry's director general of
budget, over him despite the fact he had been promised the position since
six months ago.
 
There is no explanation yet from the palace why Anggito was overlooked as a
vice finance minister or even a finance minister, while he was named as a
strong candidate to replace former finance minister Sri Mulyani Indrawati
who will serve the World Bank starting June 1.
 
Instead, Bank Mandiri President Director Agus Martowardojo was installed as
the new finance minister on Thursday, along with Anny.
 
"I resign because my professional pride is irritated ... Another position
offering will not affect my professional decision to resign," said Anggito
who wants to return to the Gadjah Mada University (UGM) in Yogyakarta.
 
He said he already talked about his resignation to Agus, who said he
respected Anggito's decision.
 
On Thursday Mulyani also said she respected Anggito's decision.
 
Even though Coordinating Minister for the Economy Hatta Rajasa, also
chairman of the National Mandate Party (PAN), expressed his disappointment
over Anggito's resignation, Anggito explained: "(Hatta) made an assessment
and he said I should not be allowed to resign. But I have my rights."
 
PAN and the Golkar Party were known to favor Anggito to become a finance
minister upon hearing Mulyani's leaving early this month.
 
Anggito did not directly state that he was disappointed with the palace. He
only said now he had found the answer he had been looking for.
 
In January he signed a pact of integrity to become a vice finance minister
but failed to become one due to an administrative matter. But within a week
his civil servant rank was raised to echelon 1A to be able to become a vice
minister.
 
"So I wait and I wait ... But if can't be (a vice minister) then I'll return
to UGM, where I'll be greeted with red carpet," he said.
 
"It's the President's prerogative right (to install officials). I resign
because there's a vice minister now and certainty of what I've been waiting
for," he added.
 
Rumors spread that Vice President Boediono did not want Anggito to become a
minister or vice minister because of his alleged affiliation with political
parties.
 
Anggito denied it. "There is no affiliation with political parties. I need
to explain what is alleged by many people in the media is not true," he
said.
 
Anggito assured that he would not accept another position offering. "I won't
accept it. It's not a winning like what was stated by Mulyani. The winning
is if I refuse the position," he said, referring to Mulyani's statement that
her resignation was a winning because she was "not being dictated".
 
Asked whether he would serve the government in the future, he simply said
with a smile: "I'll be back."

 

 

  _  

From: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
[mailto:ahlikeuangan-indone...@yahoogroups.com] On Behalf Of
irahen...@yahoo.com
Sent: 21 Mei 2010 15:12
To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
Subject: Re: [Keuangan] Kenapa Anggito Abimanyu Mundur

 

  

Setuju.
Sent from my BlackBerryR
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

-Original Message-
From: "Saumiere" mailto:saumiere%40gmail.com> >
Sender: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
 
Date: Fri, 21 May 2010 08:07:17 
To: mailto:AhliKeuangan-Indonesia%40yahoogroups.com> >
Reply-To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
 
Subject: [Keuangan] Kenapa Anggito Abimanyu Mundur

Salam rekan-rekan para ahli keuangan

Belakangan ini saya jadi bingung, kenapa satu persatu orang-orang yang
memiliki kapabilitas dan integritas baik seperti Sri Mulyani dan Anggito
mundur secara perlahan dari pemerintahan, apakah benar, kondisi politik
Indonesia yang tidak kondusif bagi para professional seperti yang
dilontarkan Sri Mulyani benar adanya... kalau begitu waduh... negeri ini
seperti digadaikan kepada para politisi. 

Salam Hangat
Saumi



[Non-text portions of this message have been removed]





[Non-text portions of this message have been removed]



RE: [Keuangan] Re: Ini bukan soal Sri Mulyani

2010-05-10 Terurut Topik Jhon Veter
 

Dear pak Winarto,

 

Mau menterinya siapapun baik orang Indonesia, orang arab, orang chinese,
orang bule, bahkan orang kampung pun kasus century pasti terjadi karena inti
masalah disana adalah dana investasi nasabah yang diselewengkan. Cepat atau
lambat bau busuk kan pasti tercium juga :-).

 

Apalagi kalo soal kena tipu atau bahkan bunuh diri waduh pak itu semua kan
keputusan pribadi gak ada hubungan sama pemerintah, SMI, DPR, atau BI ...
Bapak terlalu mengeneralisir masalah sehingga jadi tambah ruwet deh
kelihatannya. Please lah fokus.

 

Satu lagi pak kita sama-sama belajar kok.

 

Salam

 

JV 

 

 

  _  

From: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
[mailto:ahlikeuangan-indone...@yahoogroups.com] On Behalf Of winarto sugondo
Sent: 07 Mei 2010 11:52
To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
Subject: Re: [Keuangan] Re: Ini bukan soal Sri Mulyani

 

  

Kayak ceritanya Three Kingdom yang dikombinasi dengan akal sehat (no
offences ya Bro Daniel). Wakakakaka.

Ngomongi SMI aja, Noh...takutin badai matahari, Bill
Gates bikin bunker, MEE bikin negara bawah tanah, US Gov nyari The 2nd
Earth, Indonesia, di Porong Sidoarjo aja dicuekin.

Professional, kalau udah terkenal mah lupa ma yang dibawah, sekarang aja
berkoar-koar kayak jagoan, Ngomong mah GRATIS Bung. Kecuali loe dari
Luar Negeri, karena loe kudu kasihin ke gue COR/COD loe yang dilengkapi
dengan formulir DGT-1 atau DGT-2 (simbol arogansi yang akhirnya di-revisi)
baru boleh pake tax treaty.

Lihat korban century noh..mungkin ngga ada dari mereka yang
sodara loe yang berkoar-koar hebatnya SMI. Ada yang gantung diri, ada yang
gila...deel.el..

Saya goblog soal ilmu ekonomi, karena itu mau nanya nih.Century
kan sebuah lembaga moneter ya, bukannya bertanggungjawabnya ke B***
Indone***? Kenape M*nk*u yang terlibat? B*** Indone*** bukannya setingkat
Pres***en? Kenapa ngga dibahas didepan D*R dan M*R? Mereka pada kemana?
Moneter bukannya setingkat dengan Eksekutif dan Legislatif?

Karena saya Goblog, jadinya saya nanya sama yang pintermohon
arahannya ya para guru

Thread ini hanya untuk dikonsumsi didalam Millist Ahli Keuangan Indonesia
(AKI) dan tidak ditujukan untuk menghujat dan menghina orang dan/atau
instansi tertentu, mohon maaf apabila ada yang merasa terlecehkan melalui
thread ini, Thread ini hanya sekedar meminta pendapat dan pengajaran dari
rekan-rekan yang ahli di bidangnya, tanpa memiliki maksud untuk menyudutkan
pihak tertentu.

Salam,

Winarto Sugondo

2010/5/7 daniel marsan mailto:denicivil%40yahoo.com> com>

>
>
> quote
> HmmmI can't agree more.
> > Proses Pansus memang tidak akan mengurangi minat orang untuk
> menjadi pejabat
> > negara. Tapi dampak sampingan kriminalisasi kebijakan di pansus
> adalah akan
> > sangat sedikit (bahkan tidak ada) pejabat negara yang berani
> mengambil
> > keputusan di saat genting...
>
> Konon ada cerita penasihat negara yg akan lengser menulis tiga buah amplop
> surat untuk penerusnya dan berkata :" Jika terjadi kondisi genting yg
sudah
> tidak bisa engkau pikirkan jalan keluarnya lagi bukalah amplop pertama di
> situ ada jawabannya. Jika di kemudian hari kamu menghadapi masalah berat
> lagi yang tidak terselesaikan maka bukalah amplop kedua maka kamu akan
> menemukan jawabannya di sana. Jika terjadi lagi kondisi gawat yg berikut
dan
> kamu tidak bisa mendapatkan jalan keluar lagi bukalah amplop yang ketiga.
> Kamu tidak akan mendapatkan lebih dari 3 situasi genting sehingga 3 amplop
> itu cukup untukmu.". Maka penerusnya pun menerima 3 amplop tersebut. Awal
> berjalan dengan baik sampai tiba pada suatu kondisi yang pelik dan membuat
> si penerus itu harus membuka amplop pertama. Di dalamnya tertulis
> "Salahkanlah pendahulumu untuk semua yang terjadi saat ini".dia pun
> melakukan dan kondisi negara kembali tenang. Beberapa waktu berlalu dan
> terjadi lagi
> kondisi gawat yang kedua dan si penerus pun harus membuka amplop yang
kedua
> yang berisi : "Salahkanlah kondisi ekonomi dan iklim dan situasi di dunia
> yang sedang terjadi" dan si penerus pun bisa menenangkan keadaan sampai
> terjadi kondisi gawat yang ketiga dan terburu-buru ia pun membuka amplop
> yang ketiga yang berisi :"Siapkanlah tiga lembar surat dan masukkkan ke
> dalam tiga amplop untuk penerusmu...kamu harus mundur".
>
> with smile
>
> Best Regards
> Daniel R Marsan
>
>
> [Non-text portions of this message have been removed]
>
> 
>

[Non-text portions of this message have been removed]





[Non-text portions of this message have been removed]



RE: Bls: Bls: [Keuangan] Rhenald Kasali: Ekonomi RI Tanpa Sri Mulyani

2010-05-06 Terurut Topik Jhon Veter
 

Inflasi 100%??? Masa sih ? ini inflasi pada data BPS atau harga playstation?
Namun demikian inflasi itu jangan jadi momok lah. Coba kalo gak ada inflasi
mana mungkin perusahaan bisa menambah profit (dari sisi price increase) yang
pada akhirnya gaji kita para ahli keuangan bisa naik tinggi :-).

 

Atau mau seperti di Jepang . dulu waktu SMA saya kesana gaji tamat SMA
sekitar 200 ribu Yen pas tahun 2005 saya kesana lagi gajinya udah turun jadi
150.000 Yen untuk tamatan SMA :-)

 

Salam

 

JV

 

  _  

From: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
[mailto:ahlikeuangan-indone...@yahoogroups.com] On Behalf Of rental VCD dan
Playstation
Sent: 06 Mei 2010 12:12
To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
Subject: Re: Bls: Bls: [Keuangan] Rhenald Kasali: Ekonomi RI Tanpa Sri
Mulyani

 

  

Kayaknya lebih baik group-nya Sri Mulyani keluar dari kabinetlah..
Soalnya coba kalian hitung angka inflasi yang gak keruan Sejak SBY naik
sampai saat ini angka inflasi lebih dari 100%. Perekonomian kacau
teratur.. Yah banyak yang jatuh sedikit yang bangun Yang bangun
cuman Pemerintahan dengan melonjaknya angka penerimaan pajak. Masyarakat nya
sakit kepala.. Salam dari saya

[Non-text portions of this message have been removed]





[Non-text portions of this message have been removed]



RE: Bls: [Keuangan] Rhenald Kasali: Ekonomi RI Tanpa Sri Mulyani

2010-05-05 Terurut Topik Jhon Veter
 

Gini aja deh bro Wa Idl . Ente kalo ditawarin kerja di Bank Dunia mau gak?
Gak usah panjang-panjang penjelasannya

 

Kalo ane sih mau :-)

 

Salam

 

JV

 

  _  

From: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
[mailto:ahlikeuangan-indone...@yahoogroups.com] On Behalf Of wa idl
Sent: 06 Mei 2010 11:00
To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
Subject: Bls: Bls: [Keuangan] Rhenald Kasali: Ekonomi RI Tanpa Sri Mulyani

 

  

Dear all,

Saya membaca tulisan Rhenald Kasali, tidak ada yang substantif. Dia hanya
berbicara 2 hal. Pertama, Bank Dunia adalah ukuran kebaikan, prestasi, dan
pokoknya ukuran absolut termasuk dalam hal kinerja. Barang siapa yang
diterima baik oleh Bank Dunia, maka dia adalah orang terbaik. Di sini Sri
Mulyani adalah orangnya. Sebagai akibatnya, siapapun yang kritis terhadap
Sri Mulyani, maka orang tersebut adalah politisi yang sok tahu tentang
ekonomi. Dan kedua, yang berhak berbicara tentang ekonomi, termasuk
mengkritik kebijakan ekonomi, adalah hanya para ekonom. Rakyat kecil
tidaklah perlu bicara, apalagi menuntut pemidanaan sebuah kebijakan. (Ini
perdebatan apakah sebuah kebijakan bisa dipidanakan atau tidak. Yang
kira-kira intinya berujung: kebijakan seorang penguasa pastilah benar dan
tidak boleh dipidanakan, meskipun terindikasi koruptif).

Selain Kasali, selama 2 hari ini ada banyak pemujaan yang berlebihan kepada
Sri Mulyani, yang jika ditarik akan menjadi pemujaan terhadap Bank Dunia.
Tetapi, belum ada yang berbicara, termasuk Kasali, hal-hal yang sifatnya
lebih substantif. Misalnya: apa prestasi sri mulyani dan bank dunia bagi 
indonesia dan terutama rakyat kecil? Remunerasi jelas gagal dan tidak
membuahkan kinerja yang baik, bahkan kinerja pajak ketahuan dimaling,
penerbitan SUN dan SUKUK 
dengan bunga besar yang dibeli sebagian besar asing dan sekaligus merupakan
hot money yang setiap saat menjadi capital flight yang mengancam dan mendera
indonesia, 
stimulus fiskal yang tidak memberi stimulus bagi pertumbuhan ekonomi 
rakyat, dan banyak lagi. Kepada bank dunia, indonesia harus mengalokasikan
dana besar 
bahkan untuk nyahur utang yang belum dipakai, mengurangi subsidi rakyat, dan
menghindari alokasi dana untuk pertumbuhan ekonomi rakyat. 

Berilah penjelasan yang rasional, sehingga enak kalau mau angkat topi kepada
Sri Mulyani misalnya.

Wassalam,

Waidl


Dari: prastowo prastowo mailto:sesawi04%40yahoo.com> com>
Kepada: AhliKeuangan- 
indone...@yahoogroups.com
Terkirim: Kam, 6 Mei, 2010 10:22:31
Judul: Bls: [Keuangan] Rhenald Kasali: Ekonomi RI Tanpa Sri Mulyani

Betul, bangsa ini juga harus belajar memilih dan memilah, agar mendewasa.
Bahwa Ibu Sri Mulyani terkait persoalan Bank Century, biarlah itu
diselesaikan oleh KPK yang memang berwenang untuk itu. Saya juga mengucapkan
selamat kepada Ibu Sri atas pencapaian yang tidak mudah ini. Kata Fauzi
Ichsan semalem, sedikit sekali orang Asia (kebanyakan India) yang bisa
menempati posisi Managing Director WB. Berarti reputasi Ibu Sri memang
diakui dunia internasional.

Terburu-buru dan terkesan membabi buta sekedar mengaitkan SMI dengan neolib
( Ichsanudin Noorsy) dan pendiktean asing ( KKG). Ada saatnya kita berbeda,
ada kalanya kita bersatu. Rasanya mencari figur komplit seperti SMI akan
menjadi tugas berat bagi SBY, terlebih beban bagi Menkeu berikutnya, krn
akan selalu dibandingkan dg pendahulunya. Contohlah perpaduan : integritas,
kapabilitas, dan loyalitas SMI.

salam,

pras

 _ _ __
Dari: sen diskartes 
Kepada: AhliKeuangan- Indonesia@ yahoogroups. com
Terkirim: Rab, 5 Mei, 2010 20:03:19
Judul: Re: [Keuangan] Rhenald Kasali: Ekonomi RI Tanpa Sri Mulyani

Bagaimanapun kita harus mengangkat topi buat Bu Sri Mulyani
kinerja beliau sudah menunjukkan hasil nyata

salam
-kartes-

 _ _ __
From: anton ms wardhana 
Sent: Thu, May 6, 2010 9:55:53 AM
Subject: [Keuangan] Rhenald Kasali: Ekonomi RI Tanpa Sri Mulyani

tulisan bung rhenald_kasali di kompas cetak,
tentang ekonomi RI tanpa SMI

*BR, ari.ams*

-- Pesan terusan --
Dari: Koran Digital
Tanggal: 6 Mei 2010 09:15
Subjek: [Koran-Digital] Rhenald Kasali: Ekonomi RI Tanpa Sri Mulyani

artikel asli: http://cetak. kompas.com/ read/xml/ 2010/05/06/ 0432580/
ekonomi.ri.tanpa. sri.mulyani

*Ekonomi RI Tanpa Sri Mulyani*

Kamis, 6 Mei 2010 | 04:32 WIB

*Rhenald Kasali*

Pada tahun 1961, David McClelland menulis buku terkenal yang berjudul
Achieving Society. Di buku itu McClelland mengingatkan, suatu bangsa akan
jatuh bila mengandalkan pemimpin-pemimpinny a (baca: menteri atau CEO)
berdasarkan motif-motif afiliasi (baca: persekongkolan, kekerabatan,
afiliasi politik) atau motif kekuasaan (bagi-bagi kuasa). Sebagai gantinya,
bangsa-bangsa harus mulai berorientasi pada achievement (hasil/kinerja) .

Riset yang dibukukan itu diterima luas di dunia dan diterapkan di
negara-negara maju, mulai dari Amerika Serikat, Jerman, Inggris, 

RE: Knapa IB di Indonedsia perkembangannya lambat.......RE: [Millis AKI- stop smoking] Fatwa Bunga Bank Haram 'Suburkan' Bank Syariah

2010-04-09 Terurut Topik Jhon Veter
 

Menurut saya karena kurang promosi dan setengah-setangah jalaninnya. 

 

Salam

 

JV

 

  _  

From: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
[mailto:ahlikeuangan-indone...@yahoogroups.com] On Behalf Of
fitriya...@ahlikeuangan-indonesia.com
Sent: 09 April 2010 16:05
To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
Subject: Re: Knapa IB di Indonedsia perkembangannya lambat...RE: [Millis
AKI- stop smoking] Fatwa Bunga Bank Haram 'Suburkan' Bank Syariah

 

  

Hai,

Campur tangan pemerintah sekarang malah membuat bank syariah mundur 1
langkah dengan adanya pengenaan PPN terhadap jasa yang dihasilkan oleh IB.

Salam

Ryan
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: "Yadi Setiadi" mailto:y.setiadi%40gmail.com> com>
Date: Fri, 9 Apr 2010 08:58:17 
To: mailto:AhliKeuangan-Indonesia%40yahoogroups.com>
indone...@yahoogroups.com>
Subject: Re: Knapa IB di Indonedsia perkembangannya lambat...RE: [Millis
AKI- stop smoking] Fatwa Bunga Bank Haram 'Suburkan' Bank Syariah


Ikut nimbrung, ya :)


IMHO: 
Share 5% itu khan relatif terhadap aset perbankan nasional (konventional),,
Bagaimana bisa Islamic Bank di Indonesia mau tambah,, wong aset konventional
bank saja terus menerus bertambah?

Menurutku,, solusinya: perlu intervensi pemerintah, ini terilhami dari kasus
Malaysia,

Silahkan ditanggapi lebih lanjut,,

Salam
YS


-Original Message-
From: "oka.widana" mailto:oka%40ahlikeuangan-indonesia.com> indonesia.com>
Date: Fri, 9 Apr 2010 15:48:58 
To: mailto:AhliKeuangan-Indonesia%40yahoogroups.com>
indone...@yahoogroups.com>
Subject: Knapa IB di Indonedsia perkembangannya lambat...RE: [Millis
AKI- stop smoking] Fatwa Bunga Bank Haram 'Suburkan' Bank Syariah

Ganti thread ya. sudah 20 tahun eksistensi Bank syariah, market sharenya
ngal lebih dari 5 %. Knapa ya.yuk sharing



From: AhliKeuangan- 
indone...@yahoogroups.com [mailto:AhliKeuangan-
 indone...@yahoogroups.com]
On Behalf Of prastowo prastowo
Sent: 08 April 2010 14:03
To: AhliKeuangan- 
indone...@yahoogroups.com
Subject: Bls: [Millis AKI- stop smoking] Fatwa Bunga Bank Haram 'Suburkan'
Bank Syariah





Sebenarnya ada dua isu di sini:
1. soal islamic finance (IF) itu sendiri, secara konseptual dan praksis.
2. debat soal haram-halalnya bunga bank konvensional.

Hemat saya dua hal itu harus dibicarakan terpisah. IF punya prospek yang
bagus menurut saya, terlebih ketika pasca-krisis ini kita menanyakan kembali
mengenai kaitan ekonomi dan moralitas (etika ). Saya sendiri awam soal apa
dan bagaimana IF secara detail tapi minimal ada bbrp hal pokok:
- underlying asset yang meminimalisasi spekulasi dan kemungkinan meminjam
melebihi kemampuan.
- paternalisme, krn sistem IF mengandaikan ada otoritas, baik profesional
maupun moral.
- self-control, sebagaimana ditulis kawan kita sebelumnya, dan ini sejajar
dg gagasan Adam Smith tentang self-command.

Pembicaraan IF masih sebatas riba dan bunga yg haram atau halal, krn
aktivisnya masih terjebak dalam 'form-over-substance', dan belum masuk ke
'substance-over-form'. Tapi kita maklum, elaborasi di level 'bentuk' ini
terkait dengan politik identitas dan upaya mengurangi hegemoni sistem
ekonomi lainnya ( Barat ). Belum dicoba secara sungguh2 misalnya, menyiangi
kerumitan teknis (pengedepanan istilah dan simbol2 Arab misalnya), tapi
masuk ke substansi, semisal efisiensi, efektivitas, akuntabilitas, dan hal2
terkait nilai, prosedur, dll.

Saya justru menilai pengharaman bunga bank tanpa proses deliberasi di tengah
semakin egaliter dan sekulernya umat akan kontraproduktif. Sebaiknya memilih
jalan berputar, misalnya bicara soal kepantasan ambil untung (tingkat bunga
wajar), dll. Karena sejauh saya tahu, di kalangan ahli fiqh masih ada
perdebatan tajam soal riba ini. Ada pandangan yg kuat juga, misalnya fatwa
Al-Azhar Institute of Islamic Jurisprudence tahun 2002 yang menghalalkan
bunga bank, namun ditolak sebagian ulama ahli fiqh lainnya. Jika diskurs
soal ini diteruskan dan ditarik ke ranah publik lebih luas, tentu akan lebih
baik.

Formalisme dan semangat sekedar beda hanya akan menghasilkan pandangan sinis
dan misleading sebagaimana misalnya ditulis Ussem di majalah Fortune tahun
2004:
The result looked a lot like interest, and some argue that murabaha is
simply a thinly veiled
version of it; the markup [bank’s name] charges is very close to the
prevailing interest rate.
But bank officials argue that God is in the details.

Soal sejarah saya sependapat dg Anda. Riba setidaknya dilihat dlm dua
perspektif, riba al-nasi'a (jahilliyah) yang ada sebelum pra-Islam dan
umumnya praktik lintah darat, dan riba al-fadl, yakni melakukan mark up
secara sepihak yg menyebabkan ketidakadilan krn tidak diikuti kinerja sektor
riil ( underlying asset ).

Hal lain, ini juga terkait pandangan Yahudi dan Kristen medieval soal riba (
usury ), riba yang dilaran

RE: Bls: [Millis AKI- stop smoking] Fatwa Bunga Bank Haram 'Suburkan' Bank Syariah

2010-04-07 Terurut Topik Jhon Veter
 

Selamat siang semua,

 

Sebenarnya untuk sistem Syariah ada satu dua hal yang jadi pertanyaan saya
(mohon dilihat sebagai pertanyaan dari orang awam dan bukan menyerang
kebijakan dari Muhamadiyah) :

 

*   Prinsip Syariah kan seharusnya bagi hasil … Nah bagaimana jika pada
suatu waktu misalnya orang yang pinjam uang sedang terkena musibah sehingga
tidak mampu membayar … Apakah akan ada sita jaminan ? Atau sesuai prinsip
bagi hasil maka bank Syariah akan menunggu sampai si debitur mampu membayar?
*   Kedua untuk pernyataan haram dari Muhamadiyah apakah itu berarti
orang yang kerja di bank konvesional secara otomatis juga manjadi haram?
Atau ada pemisahan antara konsep haramnya ….

 

Semoga teman-teman dapat membantu kedua jawaban diatas.

 

Salam

 

JV

 

  _  

From: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
[mailto:ahlikeuangan-indone...@yahoogroups.com] On Behalf Of Muh. Nurul
Falah
Sent: 08 April 2010 12:22
To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
Subject: Re: Bls: [Millis AKI- stop smoking] Fatwa Bunga Bank Haram
'Suburkan' Bank Syariah

 

  

Om Ari, saya nggak kerja di bank atau lembaga keuangan apa pun. Pengetahuan
syariah saya masih cetek banget (itu pun cuma lewat browsing sekali-sekali)
..:-)

Setahu saya dalam syariah itu diharuskan menyerahkan suatu urusan itu pada
ahlinya, kalau sesuatu diserahkan bukan pada ahlinya maka tunggulah saat
kehancurannya (hadits Nabi). Selain itu harus punya sifat amanah (dapat
dipercaya) & bukan khianat (curang). Termasuk dalam sifat amanah adalah
mematuhi akad yang sudah ditandatangani & bersifat transparan.

Mungkin saja instrumen yang dipakai adalah instrumen syariah tapi kalau
pengelola instrumen tersebut bukan ahlinya & tidak amanah bisa kejadian kaya
Dubai World. Mungkin si Dubai World ini salah dalam manajemen cash flownya
sehingga tidak mampu membayar hutang secara on time, hutangnya kegedean
karena sifat hedonisme ingin mendirikan bangunan super megah tanpa
mempertimbangkan return on invesmentnya dengan tepat, dll. Terus gimana
underlying assetnya ? Yah kalo si Dubai & investornya nggak menemukan kata
sepakat (misalnya reschedul hutang, dll) mau nggak mau tuh asset harus
dilepas sesuai akad.

Terus gimana kalo ada lembaga syariah baru yang masih apa adanya (misalnya
spt kata Om Ari, internet masih lewat listrik). Saya melihat ini sebagai
usaha untuk merintis suatu kebaikan, meskipun dengan kondisi yang serba
terbatas.

Tentu tidak akan seimbang bila melihat pertandingan bola antara Barcelona
yang super kaya dengan klub anak-anak muda yang baru belajar sepakbola,
meskipun mungkin klub itu mempunyai sistem pelatihan yang bagus. Dibutuhkan
waktu agar anak-anak itu bisa benar-benar menerapkan sistem tersebut dengan
baik sehingga mereka bisa mahir.

Btw, ente udah nggak ikhwan lagi ? akhwat kah ? he..he..

Pada 8 April 2010 11:51, Ari Condro mailto:masarcon%40gmail.com> com> menulis:

> konsepnya bagus, inget waktu masih ikhwan :)
>
> btw, kang. kerja di bank kan diminta untuk prudent, meskipun itu bank
> syariah. nah, bisa kejadian bobol seperti dubai world atau icon plus yang
> belum kelihatan hasil kerjanya (internet liwat listrik) sekarang ini
> bagaimana yah ? bisa putus kongsi ndak kalau yang didanai pakai sukuk itu
> ternyata tidak menjalankan bisnisnya secara benar dan transparan. kan ada
> underlying assetnya, jadi bisa donk, diambil bagian underlying assetnya,
> terus di jual 
>
> misalnya lho, yah ...
>
> 2010/4/8 Muh. Nurul Falah mailto:matfaleh%40gmail.com>
com>
>
> >
> >
> > Saya pernah jalan-jalan ke suatu pantai di Manado. Saat waktu makan saya
> > menemukan kesulitan mencari tempat makan yang halal karena sebagian
besar
> > warung makan di sana menjual makanan yang diharamkan (maaf, babi atau
> > anjing), karena meskipun saya hanya memakan bubur manado tapi bila wajan
> > atau alat dapur yang dipergunakan untuk memproses makanan tersebut
> dipakai
> > bersama-sama maka makanan halal tersebut menjadi tercemar kehalalannya.
> > Akhirnya saya berhasil menemukan tempat makan yang halal karena di situ
> > khusus menjual sea food. Meskipun yang punya adalah orang Nasrani (ada
> > simbol keagamaan di dindingnya). Tapi sebelumnya saya tanyakan dulu ke
> > pemilik warung apakah makanannya dicampur ang ciu atau tidak, dia bilang
> > tidak, yah udah bismillah saya makan. Tentu akan lebih aman & afdhal
> > lagi bila saya membeli makanan pada pemilik warung yang memakai kopiah
> haji
> > ..:-) karena pasti halal semuanya.
> >
> > Sistem perbankan syariah yang didirikan oleh perbankan konvensional bisa
> > dilakukan bila ada pemisahan pengelolaan prosesnya (wajan atau alat
> > dapurnya
> > harus terpisah). Bila bercampur maka menjadi ikutan haram. Makanya unit
> > syariah juga membuat laporan keuangan tersendiri yang menunjukkan
> > kinerjanya
> > secara terpisah (tidak bercampur). Baru setelah itu dibuatkan
> > konsolidasinya. Unit syariah atau bank syariah bisa saja didirikan oleh
> > yang non muslim tapi dalam prosesnya harus

RE: [Millis AKI- stop smoking] Antara Neoliberalisme dan hasil Privatisasi Air di Jakarta sekarang

2010-03-23 Terurut Topik Jhon Veter
 

Sore pak Wong Cilik,

 

No heart feeling pak … Pendapat dan permisalan saya tadi hanya menanggapi
tulisan dari Tempo yang merupakan awal dari perbincangan kita. Terima kasih.

 

Salam

 

JV

 

  _  

From: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
[mailto:ahlikeuangan-indone...@yahoogroups.com] On Behalf Of Wong Cilik
Sent: 23 Maret 2010 13:00
To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
Subject: Re: [Millis AKI- stop smoking] Antara Neoliberalisme dan hasil
Privatisasi Air di Jakarta sekarang

 

  

Saya rasa banyak yang bukan neolib. Maksud anda neolib atau anti neolib ini
apa? Banyak nuansa dalam lib nolib, neolib, monopoli, dll... jadi kalo
ngomong jangan terlalu ngambang dengan konsep-konsep yang namanya sering di
salah artikan masyarakat... Kalau cuma monopoli dan bukan monopoli sih ilmu
ekonomi umum biasa juga bahas begitu. Sudah sejak SMP dan jamak jadi
tidak termasuk bahasan neolib dan sosialis atau komunis segala...

Ada satu konsep yang perlu dipelajari dan dipahami bila berkaitan dengan
'public goods' yakni eksternalitas.

2010/3/23 Jhon Veter mailto:jhon_veter%40yahoo.com.sg>
com.sg>

> Kira-kira demikian pandangan saya untuk orang-orang yang anti neolib
> padahal
> mereka kayanya dari neolib juga.
>
>
>
> Salam
>
>
>
> JV
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
> -Original Message-
> From: AhliKeuangan- <mailto:AhliKeuangan-Indonesia%40yahoogroups.com>
indone...@yahoogroups.com
> [mailto:AhliKeuangan- <mailto:AhliKeuangan-Indonesia%40yahoogroups.com>
indone...@yahoogroups.com] On Behalf Of Wong Cilik
> Sent: 22 Maret 2010 14:44
> To: AhliKeuangan- <mailto:AhliKeuangan-Indonesia%40yahoogroups.com>
indone...@yahoogroups.com
> Subject: Re: [Millis AKI- stop smoking] Antara Neoliberalisme dan hasil
> Privatisasi Air di Jakarta sekarang
>
>
>
> Setuju sih...
>
>
>
> Walaupun kadang yang diajak jadi mitra swastanya kadang-kadang bisa
>
> kelewatan juga. Di negara lain (entah kongo atau mana di afrika gitu
>
> kale...) saya pernah lihat penduduknya malah kena kutuk... Gara-garanya
>
> kenapa? Waktu ngajak mitra asing bangun saluran air/kebersihan, ternyata
>
> pemerintahnya malah kasi monopoli. Saking jahatnya mau nampung air ujan
aja
>
> gak bole sama itu swasta.
>
>
>
> Sama lah dengan India jamannya Mahatma Gandhi. Seluruh hak pembuatan garam
>
> dimiliki swasta (inggris), sampai-sampai penduduk pantai mau jemur air
laut
>
> buat garam sendiri juga gak boleh.
>
>
>
> Yah yang macam di atas ini sih gara-gara pemerintahnya bodo dan tangan
> besi.
>
>
>
> Kasus modern barangkali seperti studi kasusnya pak Palamu99... soal
> stapled
>
> securities itu. Kasusnya kan masalah perusahaan infrastruktur/jalan tol
>
> kalau gak salah. Di australia karena banyak jalan alternatif, banyak yang
>
> lebih pilih jalan gratis walaupun akibatnya jalan alternatif tersebut jadi
>
> macet. Sudah di bangun tapi jalan tolnya sepi pengunjung gara-gara mahal.
>
> Yah yang macam begini kan jadi dilema juga... ngundang investor bikin
> jalan
>
> tapi malah investornya merugi.
>
>
>
> 2010/3/22 Jhon Veter mailto:jhon_veter%40yahoo.com.sg>
com.sg>
>
>
>
> >
>
> >
>
> > Dear pak Poltak,
>
> >
>
> >
>
> >
>
> > Pandangan inilah yang harusnya diketahui publik, terkadang di Koran atau
>
> > pun
>
> > majalah kebanyakan pandangan dari LSM yang gak tahu juntrungannya,
> pahlawan
>
> > kesiangan lah. Padahal yang namanya kapitalisasi itu gak selamanya buruk
> ..
>
> > Malah win-win solution.
>
> >
>
> >
>
> >
>
> > Salam
>
> >
>
> >
>
> >
>
> > JV
>
> >
>
> >
>
> >
>
> > _
>
> >
>
> > From: AhliKeuangan- <mailto:AhliKeuangan-Indonesia%40yahoogroups.com>
indone...@yahoogroups.com
>
> > [mailto:AhliKeuangan- <mailto:AhliKeuangan-Indonesia%40yahoogroups.com>
indone...@yahoogroups.com] On Behalf Of Poltak
>
> > Hotradero
>
> > Sent: 22 Maret 2010 6:53
>
> > To: AhliKeuangan- <mailto:AhliKeuangan-Indonesia%40yahoogroups.com>
indone...@yahoogroups.com
>
> > Subject: Re: [Millis AKI- stop smoking] Antara Neoliberalisme dan hasil
>
> > Privatisasi Air di Jakarta sekarang
>
> >
>
> >
>
> >
>
> >
>
> >
>
> > At 11:36 PM 3/21/2010, you wrote:
>
> >
>
> > Betul, masalah adalah lebih kompleks daripada yang terlihat.
>
> > Coba kita analisa satu persatu:
>
> >
>
> > PAM = Perusahaan Air Minum. Ini berarti output perusahaan tersebut
>
> > ad

RE: [Millis AKI- stop smoking] Antara Neoliberalisme dan hasil Privatisasi Air di Jakarta sekarang

2010-03-22 Terurut Topik Jhon Veter
 

Kapitalisasi itu saya rasa berbeda dengan monopoli. Kalo monopoli kan tidak
ada persaingan, sementara kapitalisasi berbicara tentang memberikan
kesempatan kepada semua pihak. Sebagai contoh untuk kapitalisasi kita bisa
lihat pada kasus toko sembako. Misal di sebuah tempat hanya ada satu toko
sembako maka jelas ia dapat mengeruk keuntungan sebanyak-banyaknya karena
memang setiap orang butuh barang yang toko ini jual. 

 

Selanjutnya kemudian karena melihat keuntungan yang besar maka muncullah
toko sembako lain yang ingin ikut merasakan keuntungan besar tersebut.
Setelah toko-toko sembako lain muncul maka mau tidak mau akan ada persaingan
harga sampai di sebuah titik dimana para toko sembako seakan-akan "sepakat"
tidak akan menurunkan harga di bawah itu lagi. Harga kesepakatan inilah yang
membuat harga menjadi "efisien".

 

Apabila kemudian muncul pemain baru toko sembako di daerah tersebut dan
kemudian menurunkan harga secara gila maka itu biasanya hanya terjadi sesaat
saja ... pada akhirnya kebutuhan akan profit margin akan berbicara dan harga
kembali ke tingkat efisien tersebut. Sebaliknya jika pemain lama atau pemain
baru tidak dapat mengikuti harga "efisien" tersebut maka sudah pasti toko
tersebut akan gulung tikar karena ditinggal pembelinya.

 

Nah yang jad masalah itu kalo di daerah tersebut ada LSM ... dengan nama
"Kongsi Sembako Murah (KosemMur)". Di mata LSM harga di toko sembako
mashhh mahal. Menurutnya pemerintah harus menurunkan harga karena rakyat
tidak bisa membeli sembako, bahkan sedengnya kadang mereka bilang
neoliberalisme hanya menguntungkan para pedagang toko sembako saja ...
wakakak. Apakah dia tidak tahu satu toko sembako minimum memperkerjakan 3
orang karyawan dan setidaknya ada 10 orang yang hidupnya bergantung dari
profit toko tersebut?

 

Kira-kira demikian pandangan saya untuk orang-orang yang anti neolib padahal
mereka kayanya dari neolib juga.

 

Salam

 

JV

 

 

 

 

 

 

-Original Message-
From: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
[mailto:ahlikeuangan-indone...@yahoogroups.com] On Behalf Of Wong Cilik
Sent: 22 Maret 2010 14:44
To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
Subject: Re: [Millis AKI- stop smoking] Antara Neoliberalisme dan hasil
Privatisasi Air di Jakarta sekarang

 

Setuju sih...

 

Walaupun kadang yang diajak jadi mitra swastanya kadang-kadang bisa

kelewatan juga. Di negara lain (entah kongo atau mana di afrika gitu

kale...) saya pernah lihat penduduknya malah kena kutuk...  Gara-garanya

kenapa? Waktu ngajak mitra asing bangun saluran air/kebersihan, ternyata

pemerintahnya malah kasi monopoli. Saking jahatnya mau nampung air ujan aja

gak bole sama itu swasta.

 

Sama lah dengan India jamannya Mahatma Gandhi. Seluruh hak pembuatan garam

dimiliki swasta (inggris), sampai-sampai penduduk pantai mau jemur air laut

buat garam sendiri juga gak boleh.

 

Yah yang macam di atas ini sih gara-gara pemerintahnya bodo dan tangan besi.

 

Kasus modern barangkali seperti studi kasusnya pak Palamu99...  soal stapled

securities itu. Kasusnya kan masalah perusahaan infrastruktur/jalan tol

kalau gak salah. Di australia karena banyak jalan alternatif, banyak yang

lebih pilih jalan gratis walaupun akibatnya jalan alternatif tersebut jadi

macet. Sudah di bangun tapi jalan tolnya sepi pengunjung gara-gara mahal.

Yah yang macam begini kan jadi dilema juga...  ngundang investor bikin jalan

tapi malah investornya merugi.

 

2010/3/22 Jhon Veter 

 

> 

> 

> Dear pak Poltak,

> 

> 

> 

> Pandangan inilah yang harusnya diketahui publik, terkadang di Koran atau

> pun

> majalah kebanyakan pandangan dari LSM yang gak tahu juntrungannya,
pahlawan

> kesiangan lah. Padahal yang namanya kapitalisasi itu gak selamanya buruk
..

> Malah win-win solution.

> 

> 

> 

> Salam

> 

> 

> 

> JV

> 

> 

> 

>  _

> 

> From: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com

> [mailto:ahlikeuangan-indone...@yahoogroups.com] On Behalf Of Poltak

> Hotradero

> Sent: 22 Maret 2010 6:53

> To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com

> Subject: Re: [Millis AKI- stop smoking] Antara Neoliberalisme dan hasil

> Privatisasi Air di Jakarta sekarang

> 

> 

> 

> 

> 

> At 11:36 PM 3/21/2010, you wrote:

> 

> Betul, masalah adalah lebih kompleks daripada yang terlihat.

> Coba kita analisa satu persatu:

> 

> PAM = Perusahaan Air Minum. Ini berarti output perusahaan tersebut

> adalah Air untuk Minum.

> Pertanyaannya: Apakah airnya bisa langsung diminum? Ternyata

> tidak. Masih perlu diolah dengan cara dimasak dulu. Berapa

> harganya? Untuk Jakarta rata-rata sekitar Rp. 6600 per meter

> kubik. Ini sama setara dengan Rp. 6,6 per liter.

> 

> Berapa yang kita bayar untuk beli air minum galonan? Rp. 5000 -

> 12000 per galonan (isi 19 liter). Ini berarti harganya Rp. 2

RE: [Millis AKI- stop smoking] Antara Neoliberalisme dan hasil Privatisasi Air di Jakarta sekarang

2010-03-21 Terurut Topik Jhon Veter
 

Dear pak Poltak,

 

Pandangan inilah yang harusnya diketahui publik, terkadang di Koran atau pun
majalah kebanyakan pandangan dari LSM yang gak tahu juntrungannya, pahlawan
kesiangan lah. Padahal yang namanya kapitalisasi itu gak selamanya buruk ….
Malah win-win solution.

 

Salam

 

JV

 

  _  

From: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
[mailto:ahlikeuangan-indone...@yahoogroups.com] On Behalf Of Poltak
Hotradero
Sent: 22 Maret 2010 6:53
To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
Subject: Re: [Millis AKI- stop smoking] Antara Neoliberalisme dan hasil
Privatisasi Air di Jakarta sekarang

 

  

At 11:36 PM 3/21/2010, you wrote:

Betul, masalah adalah lebih kompleks daripada yang terlihat.
Coba kita analisa satu persatu:

PAM = Perusahaan Air Minum. Ini berarti output perusahaan tersebut 
adalah Air untuk Minum.
Pertanyaannya: Apakah airnya bisa langsung diminum? Ternyata 
tidak. Masih perlu diolah dengan cara dimasak dulu. Berapa 
harganya? Untuk Jakarta rata-rata sekitar Rp. 6600 per meter 
kubik. Ini sama setara dengan Rp. 6,6 per liter.

Berapa yang kita bayar untuk beli air minum galonan? Rp. 5000 - 
12000 per galonan (isi 19 liter). Ini berarti harganya Rp. 263 
hingga Rp. 630 per liter. Saya jadi heran, kalau ada orang yang 
ribut soal air PAM yang hampir 50-100 kali lebih murah -- tapi nggak 
ribut soal harga air minum galonan.

Ah iya, apakah di antara kita ada yang mandi pakai air galonan? atau 
siram WC? atau cuci mobil? Nggak ada. Air galonan cuma buat diminum.

Ini berarti mahalnya harga air berakibat kita semakin berhemat dalam 
mengkonsumsinya. Dan juga sebaliknya, bila air harganya murah -- 
maka kita akan cenderung memboroskannya. Kita pakai untuk mandi, 
mencuci pakaian, menyiram WC, mencuci mobil, menyiram 
kebun. Sedemikian borosnya, sampai kalau pipa / keran bocor saja 
kita malas memperbaikinya. Dibiarkan saja bocor.

Ini namanya munafik. Mau harga murah, tapi malah dibuang-buang. Diboroskan.

Air memang gratis - ada di mana-mana, tapi air bersih tidak pernah 
bisa gratis.
Mengapa? Karena selalu ada biaya ekonomi yang diperlukan untuk 
membersihkan air. Menampungnya, Mengalirkannya.

Dulu PAM yang melakukannya. Tapi karena harga jual air-nya tidak 
pernah menutup biaya produksi jadinya tekor - akibatnya modal PAM 
terkuras. Dengan modal yang terkuras, PAM tidak bisa memperluas 
jaringan - karena tidak ada duit untuk mengusahakan air baku, 
menampung, membersihkan, dan mengalirkannya. Jangan kata beli pipa 
berpuluh atau beratus kilometer.

Alhasil, yang dari satu kota - yang bisa dilayani cuman 
30-40%-nya. Sisanya tidak terlayani. Dan yang tidak terlayani ini 
terpaksa membeli air bersih pikulan. Atau menampung air hujan. Atau 
menyedot air tanah (sehingga permukaan air tanah jadi turun - air 
asin merembes masuk dan akhirnya merusak lingkungan). Air pikulan 
harganya berkali-kali lebih mahal daripada air PAM.

Privasisasi Air adalah untuk mencapai jalan tengah.

Dengan melibatkan sektor private/swasta, maka tersedia modal bagi 
perusahaan air untuk mengembangkan jaringan. Buat beli pipa dan 
memasangnya. Buat mengusahakan air baku.

Harga air jadi naik? Ya wajar saja, kan pipa harus dibeli dan 
dipasang. Air yang perlu dibersihkan dan dialirkan kan juga jadi 
lebih banyak.

Namun begitu, bagi ribuan rumah tangga dan jutaan orang yang 
sebelumnya harus beli air pikulan -- harga itu tetap JAUH lebih 
murah. Dan kualitasnya jauh lebih baik daripada air hujan yang 
ditampung - atau air tanah yang makin tercemar (JUTAAN orang yang 
tinggal di daerah Jakarta Utara - tahu persis seperti apa kualitas 
air tanah di sana seperti apa).

Harga yang lebih mahal juga akan membuat orang lebih menghargai 
air. Kalau punya pipa yang bocor atau keran yang rusak -- akan 
segera diperbaiki, karena membiarkannya akan sama dengan membuang-buang
uang.

Wajarkah kalau perusahaan air bersih beroleh laba? Wajar-wajar 
saja. Toh dengan laba tersebut - maka akan diperoleh modal yang 
lebih kuat. Modal yang lebih kuat akan berkonsekuensi belanja modal 
(capex) yang lebih besar, yang berarti lebih banyak pipa yang bisa 
dibeli dan lebih banyak air yang bisa dibersihkan. Dan ini berarti 
lebih banyak lagi orang yang bisa beroleh akses terhadap air bersih 
lewat pipa. Nggak perlu dipikul atau nampung air hujan. Perusahaan 
air beroleh laba - sementara konsumen beroleh untung. Win-win situation.

Dengan air yang lebih mahal - maka orang akan cenderung mandi 
menggunakan shower. Mengapa? Karena mandi menggunakan bak dan 
gayung bisa 5-10 kali lebih boros air.

Selama orang masih mandi menggunakan bak dan gayung -- berarti air 
bersih masih dianggap murah.
Selama orang membiarkan pipa dan kerannya rusak -- berarti air bersih 
masih dianggap murah.
Air bocor yang menetes tiap 2 detik -- volumenya akan setara dengan 
16,35 liter per hari - hampir sebanyak air galonan.

Sebesar itulah air yang terbuang. Per hari. Hanya dari satu titik kebocoran.

Dan selama masih ada air yang terbuang percuma... jangan ribu

RE: [Millis AKI- stop smoking] Re: AMERIKA SERIKAT & EMAS PAPUA

2010-03-17 Terurut Topik Jhon Veter
 

Sepengetahuan Ane sih sekarang Pertamina udah mulai collect beberapa well
terutama yang sudah berproduksi dari tangan asing. Salah satunya adalah pada
well di On West Java (ONWJ). Tinggal nunggu waktu aja kok sebelum kita bisa
ambil alih semua (tapi selama ada willing dari government).

 

Untuk Freeport ane ngalah deeh . asli kagak tahu awalnya yang jelas sampe
sekarang yang tinggal di pinggir Freeport aja belum pake celana :D.

 

Salam

 

JV

 

  _  

From: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
[mailto:ahlikeuangan-indone...@yahoogroups.com] On Behalf Of ?
Sent: 17 Maret 2010 14:23
To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
Subject: Re: [Millis AKI- stop smoking] Re: AMERIKA SERIKAT & EMAS PAPUA

 

  

2010/3/17, zoendee73 mailto:zoendee73%40yahoo.com> com>:
> Apa yang akan bisa kita lakukan jika kontrak dan UU pertambangan sudah
> berpihak ke kita.? (anggap aja peranan asing sudah lepas)

Lanjutkan, wong operator lapangan orang lokal, kontrak purchase masih ada.
Ini cuma masalah kepemilikan ngak lebih ngak kurang.

> Betulkah kita sudah mampu mengolah tambang-tambang yg mereka tinggalkan.?

Mampu aja, wong Stanvac aja mampu kita ambil kok.
Bedanya yang satu jadi mendunia => SHELL
Yang satunya jadi melarat => Pertamina

> Bagaimana caranya mengangkut tanah/pasir yg jumlahnya jutaan metric ton
itu?
> Berarti kita harus beli/sewa lagi alat-alat berat, mesin dan truck raksasa
> yg cuman ada di AS itu.
> Akhirnya kita pun di buatkan kontrak beli/sewa yang akan memberatkan kita
> lagi.

Bisnis tambang = bisnis finansial => jelas aja alatnya leasing.
Malah kalau bisa di subkonkan, biar lebih jelas ngitung risikonya.

> Berarti Teknologi Mesin dan alat-berat pertambangan adalah satu-satunya
> jalan yg harus kita tempuh agar kita terbebas dari jeratan kontrak yg
> membunuh para politikus dan ekonom2 kita sendiri.
> Agar kita mandiri dlm mengelola kekayaan kita sendiri tanpa hrs sewa
cangkul
> dan sekop dari negeri asing.
>
> Kita punya Krakatau Steel dan sumber pasir besi di Yogyakarta, kita hrs
buat
> mesin dan truck-2 itu dari besi dan baja kita sendiri.
>
> Saya yakin masih banyak POLITIKUS dan EKONOM di negeri ini yg mencintai
> negerinya.

Ini ngomong apa ngomong??

Bisnis Tambang = bisnis beli kertas pakai kertas lalu kertanya dijual
lagi untuk beli kertas yang lebih mahal, jadi menurut gw mau kertasnya
produk dalam negri atau luar negri, ngak masalah, selama kontribusi
materiael & non materiel kelihatan.

Liat apa tambang batubara di Sumatra, Kalimantan baik tambang rakyat
illegal dan PMA/PMDN semua cuma kontribusi Kerusakan Jalan, banjir
bandag udah gitu ngemplang pajak.
Yang makmur cuma orang sektor pertambangan disana, jadi benar2 "Kita
Untung Rakyat Buntung" ini memang "Sudah Terbukti Sudah Teruji"
dilapangan sejak thn.80'an





[Non-text portions of this message have been removed]