Re: [Keuangan] Risiko Besar dalam Redenominasi Rupiah
Saat ini status redenominasi masih dalam kajian...tahap study dan masih jauh untuk dijadikan policy, makanya masih terbuka untuk didiskusikan...termasuk melalui milis ini...thanks teman2 untuk postingannya yang mencerahkan... topik ini pasti akan kontroversial, seperti kata woodrow wilson : If you want to make enemies, try to change something... jadi sangat wajar kalau ada penolakan/kekhawatiran masyarakat, apalagi jika informasinya masih belum lengkap dan sepotong2. Saya sendiri termasuk yang setuju dengan redenominasi, karena spirit utamanya adalah untuk memangkas transaction cost dan meruntuhkan administrative barrier agar transaksi lebih efektif dan efisien. Sebagai gambaran, di luar negeri kita bisa membeli mobil hanya dengan menggunakan 3 lembar bank note saja, sementara di indonesia mungkin butuh 1 tas kresek penuh berisi uang, untuk beli mobil seharga 30 juta. Bisa jadi sasaran empuk jambret, dan yang pasti baik penjual dan pembeli harus menghitung berkali2 (dengan perasaan was was di bawah pohon agar tidak terlihat jambret). Alasan lain tentu saja untuk meningkatkan kredibilitas Rupiah di mata perdagangan internasional. Saat ini rupiah yang kita pakai maksimal hanya berlaku sampai cengkareng.Susah laku di negeri orang dan jarang dipilih sebagai mata uang untuk transaksi perdagangan internasional. Money changer di amerika dan eropa jarang ada yang mau menerima rupiah. Rupiah tak pernah ditaruh dalam papan valuta, karena nominalnya tidak enak ditulis. 1 Rp = 0.0001 USD (coba anda cek dengan yahoo currency converter, nilai Rp 1 adalah 0.0001 sama utk USD dan Eur; padahal ini jelas jelas SALAH!!). Malaysia masih terlihat gagah : 1 RM = 0,293 Eur. walaupun terlihat sepele, masalah ini bisa menjadi pertimbangan serius saat perusahaan luar ingin berinvestasi ke Indonesia. Secara psikis indonesia menjadi sangat menakutkan untuk tujuan investasi (karena terlalu banyak nol dan problematika konversi). Salah satu yang membuat amerika cukup maju adalah karena mata uangnya bisa diterima dimana-mana, sehingga tidak akan ada hambatan psikis dan administratif untuk keluar masuknya investasi. Logika ini yang dipakai ekuador dan timor2 ketika memutuskan untuk memakai USD sebagai mata uang mereka. Tapi redenominasi ini tentu bukan hal yang gampang. Pasti akan ada gejolak dimasa transisi, inflasi karena round up dsb. Tapi saya yakin nanti pasti akan terkoreksi dengan sendirinya. Jadi kunci dari kebijakan ini terletak pada sosialisasinya. Jangan sampai muncul keresahan, rush dsb yang justru memperburuk kondisi ekonomi. Tugas kita sebagai agent of change masyarakat, seharusnya bisa memberi informasi yang cukup dan objektif untuk menghindarkan dampak buruk dari redenominasi ini. Berikut saya kirim ulang rilis pers dari BI ttg wacana redenominasi ini..maaf kalau repost. just my two cents eh my Rp 20 Rangga Almahendra 2010/8/10 Muh. Nurul Falah matfa...@gmail.com *Mata Uang yang Paling Tak Bernilai** Vietnam dong 19.095 Sao Tome dobra 18.655 Turkmenistan manat 14.250 Iran riyal 10.000 Indonesia rupiah 8.957 Laos kip 8.243 Guinea franc 5.150 Paraguay guarani 4.770 Zambia kwacha 4.870 Kamboja riel 4.233 **) per dolar AS Sumber: yahoo.com* Redenominasi tidak mempengaruhi daya beli uang, sangat beda jauh dengan sanering yang memotong daya beli uang tsb. Saya sangat setuju dengan redenominasi, tentu pelaksanaannya harus diawali dengan sosialisasi yang masif dahulu agar masyarakat tidak salah paham mengerti perbedaan antara redenominasi sanering. Mengenai fungsi intermediasi bank dalam meningkatkan sektor riil, dengan atau tanpa adanya redenominasi, tentu harus terus ditingkatkan. Salam, Falah Pada 9 Agustus 2010 20.21, Habibie Nugroho Wicaksono habibie.nugroho.wicaks...@gmail.comhabibie.nugroho.wicaksono%40gmail.com menulis: Artikel ini juga dapat dibaca di : untaianmakna.wordpress.com Saat saya tengah asik-asiknya membaca milis yang masuk dalam email saya, saya kaget dengan adanya informasi dari salah satu rekan saya bahwa BI berencana melakukan redenominasi rupiah. Seakan tak percaya, saya segera menyalakan televisi saya dan saya dapati pemberitaan di salah satu televisi berita mengenai hal ini. Jujur saja, saya kaget dengan wacana ini. Di tengah kondisi moneter yang relatif tidak berbahaya kok mendadak ada rencana seperti ini. Indonesia saat ini bisa dibilang cukup stabil dalam hal moneter, meskipun memiliki potensi besar untuk digoyang bila sewaktu-waktu bila hot money dalam pasar modal kita berpindah. Melihat bagaimana wacana ini dilontarkan oleh seorang Gubernur Bank Indonesia, saya jadi teringat banyak kisah rontoknya perusahaan multinasional raksasa ketika akhirnya ada fraud yang tidak bisa disembunyikan lagi dan mulai bocor katup pengamanannya yang ditandai dengan pemberitaan kecil yang aneh seperti ini. Seringkali, wacana nyeleneh seperti ini menunjukkan adanya ketidakberesan. Tetapi sudahlah, saya tidak akan
[Keuangan] Diskusi Online bersama Amien Rais
Hanya meneruskan informasi...siapa tahu ada yang tertarik untuk berdiskusi langsung atau memberi masukan terhadap isu-isu nasional terkini...saya dengar Pak Amien menjagokan Anggito sebagai Menkeu? kenapa tidak Pak Darmin saja?..mari kita tanyakan salam Rangga *Jakarta* - Sudah cukup lama mantan ketua MPR RI, Amien Rais, tidak muncul ke muka publik. Bagi yang punya pertanyaan tentang kondisi perpolitikan nasional, jangan lewatkan live chatting dengan tokoh nasional sekaligus motor penggerak reformasi melaui *detikForumhttp://forum.detik.com/showthread.php?t=185505 *! Politikus kelahiran Solo, Jawa Tengah, 26 April 1944 ini akan hadir di DetikForum Jumat, *14 Mei 2010 pukul 15.00 WIB*. Selama satu jam setengah Amien Rais akan meluangkan waktu untuk berdiskusi dengan para Bapak/Ibu sekalian. Yang lebih menarik lagi untuk 5 orang yang pertanyaaannya terbaik akan mendapatkan buku MENAPAK JEJAK AMIEN RAIS, novel biografi tentang kepemimpinan, keluarga dan mutiara hidup yang ditulis oleh putrinya sendiri. Klik Link nya disini: http://forum.detik.com/showthread.php?t=185505 Terimakasih, mohon bantuannya untuk menyebarluaskan informasi ini... salam www.hanumrais.com Informasi tambahan: Jangan lewatkan juga acara bedah buku dan talk show buku Menapak Jejak Amien Rais selanjutnya: 1. JAKTV - Program: BIJAK (Bincang-bincang di Jak TV) - Hari/tanggal: Jumat/14 Mei 2010 - Waktu: 19.30-20.30 - Narasumber: Amien Rais, Hanum Salsabiela Rais, A.M. Fatwa (Mantan Wakil Ketua MPR) -Topik : 12 Tahun Reformasi 2. TVOne - Program: Apa Kabar Indonesia Pagi - Hari/tanggal: Minggu/16 Mei 2010 - Waktu: 08.00-09.00 Narasumber: Hanum Salsabiela Rais, Drajad Wibowo (dari studio TVOne di Wisma Nusantara, Jakarta), dan Amien Rais (*Teleconference* dari Yogyakarta). [Non-text portions of this message have been removed] = Millis AKI mendukung kampanye Stop Smoking = Alamat penting terkait millis AKI Blog resmi AKI: www.ahlikeuangan-indonesia.com Facebook AKI: http://www.facebook.com/group.php?gid=6247303045 Arsip Milis AKI online: http://www.mail-archive.com/ahlikeuangan-indonesia@yahoogroups.com = Perhatian : Untuk kenyamanan bersama, agar diperhatikan hal-hal berikut: - Dalam hal me-reply posting, potong/edit ekor posting sebelumnya - Diskusi yg baik adalah bila saling menghormati pendapat yang ada. Anggota yang melanggar tata tertib millis akan dikenakan sanksi tegas - Saran, kritik dan tulisan untuk blog silahkan kirim ke ahlikeuangan-indonesia-ow...@yahoogroups.comyahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/AhliKeuangan-Indonesia/ * Your email settings: Individual Email | Traditional * To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/AhliKeuangan-Indonesia/join (Yahoo! ID required) * To change settings via email: ahlikeuangan-indonesia-dig...@yahoogroups.com ahlikeuangan-indonesia-fullfeatu...@yahoogroups.com * To unsubscribe from this group, send an email to: ahlikeuangan-indonesia-unsubscr...@yahoogroups.com * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Re: Bls: Bls: Bls: Bls: [Keuangan] Rhenald Kasali: Ekonomi RI Tanpa Sri Mulyani
Biar makin seru diskusinya, saya posting juga tulisan ttg SMI yang dimuat di harian yang sama kalo ini murni copy paste saya..hehe, *Sri Mulyani Sang Primadona* Kamis, 6 Mei 2010 | 04:32 WIB *Alvin Lie* Sri Mulyani Indrawati benar-benar sedang jadi primadona. Sejak akhir tahun 2009, namanya jadi langganan kontroversi. Mulai dari skandal Bank Century, makelar pajak yang terjadi di lembaga yang dipimpinnya, perseteruannya dengan Aburizal Bakrie (Ketua Umum DPP Partai Golkar), pemeriksaan KPK yang dilakukan di Kantor Kementerian Keuangan, hingga penolakan terhadap kehadirannya di DPR mewakili pemerintah dalam pembahasan Rancangan Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara tahun 2010. Belum reda gonjang-ganjing itu, Bank Dunia mengumumkan bahwa Sri Mulyani Indrawati (SMI) mereka pilih untuk memimpin lembaga keuangan dunia itu sebagai direktur pelaksana. *Tanggapan beragam* Sebagian khalayak langsung menanggapi positif pengumuman Bank Dunia tesebut. Kebanggaan buat Indonesia bahwa putri Indonesia dipercaya memimpin lembaga keuangan dunia, demikian argumentasi mereka yang optimistis. Sebagian lagi menilai bahwa penunjukan SMI merupakan pengakuan atas sukses Presiden Susilo Bambang Yudhoyono membenahi perekonomian Indonesia. Sebaliknya, tidak sedikit pula yang menanggapi negatif. Beberapa pihak menduga ini merupakan bukti bahwa selama ini sebenarnya SMI adalah kader Bank Dunia yang dikaryakan untuk menata perekonomian Indonesia sesuai dengan rencana dan keinginan Bank Dunia. Kebijakan-kebijakan yang dibuat lebih ditujukan untuk memuaskan Bank Dunia dan para pemodal besar, bukan untuk memenuhi kebutuhan rakyat kecil bangsa Indonesia sendiri. Setelah sukses, SMI mendapat reward promosi jabatan di Bank Dunia. Sebagian khalayak lagi justru lebih sinis menilai bahwa jabatan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini hanya menjadi muslihat SMI dan kabinet Yudhoyono untuk mengubur kasus Century. KPK akan kesulitan menyidik SMI jika dia sudah berkantor di Washington DC. *Tidak datang tiba-tiba* Keragaman tanggapan tersebut sangat dapat dimaklumi karena di tengah gencarnya perkembangan kasus yang menerpa SMI serta lembaga yang dipimpinnya, SMI justru mendapat kepercayaan yang luar biasa besar dari luar Indonesia. Namun, apakah benar keputusan Bank Dunia ini datang tiba-tiba? Kedekatan SMI dengan lembaga keuangan internasional sudah dia rintis sejak lama. Oktober 2002, SMI menjabat Executive Director Dana Moneter Internasional (IMF) mewakili 12 negara di Asia Tenggara. Sebelumnya, tahun 2001, SMI hijrah ke Atlanta, Georgia, Amerika Serikat, menjabat sebagai konsultan di USAid. Sejak awal menjabat Menteri Keuangan pada tahun 2005, SMI sudah sering dipuji oleh lembaga-lembaga keuangan internasional. Bahkan, pada tahun 2006 SMI mendapat penghargaan sebagai Menteri Keuangan Terbaik se-Asia versi Emerging Market Forum dan Minister of Finance of the Year 2006 oleh majalah Euromoney terbitan Swiss. Pada tahun 2008, majalah Forbes menempatkan SMI pada peringkat ke-23 dalam The 100 Most Powerful Women (100 Wanita Paling Berpengaruh). Tidak heran jika sejak awal SMI masuk kabinet, pihak yang skeptis sudah menilai bahwa kebijakan-kebijakan keuangan RI merupakan titipan kepentingan internasional. Sebagian malah berpendapat bahwa SMI lebih mementingkan pujian dan penghargaan internasional ketimbang membawa manfaat nyata buat kesejahteraan rakyat kecil. Kebijakan-kebijakannya dinilai terlalu elitis, tidak menyentuh kehidupan wong cilik. Akan tetapi, pihak optimistis tidak salah juga karena selama ini belum pernah ada putra ataupun putri Indonesia yang mendapat kepercayaan memegang jabatan super strategis seperti itu. Sebagai lembaga keuangan dunia yang sudah sangat mapan, tentunya Bank Dunia tidak akan sembarangan menunjuk seseorang untuk memegang pucuk kepemimpinan lembaganya. Berbagai kriteria teknis, akademis, politis, serta penyaringan kualitas pribadi diterapkan untuk menjaring kandidat dari seluruh dunia. Salah satu tokoh yang pernah menjabat sebagai Presiden Bank Dunia adalah Paul Wolfowitz yang pernah menjadi Dubes AS di Indonesia dan kemudian menjadi salah satu orang kepercayaan George W Bush, Presiden AS ketika itu. Wolfowitz pernah menjabat sebagai Menteri Pertahanan AS sebelum dikaryakan AS untuk menjabat sebagai Presiden Bank Dunia hingga akhirnya mengundurkan diri karena terlibat skandal pada tahun 2007. Bank Dunia pasti menilai ada sesuatu yang luar biasa pada diri SMI sehingga mengumumkan penunjukan SMI di tengah badai yang bertubi-tubi menerpanya di dalam negeri. Bank Dunia tentu sudah memperhitungkan apa risikonya jika setelah menjabat ternyata KPK meningkatkan status SMI menjadi tersangka dalam skandal Century. Apalagi jika kemudian SMI diwajibkan menghadiri persidangan di Indonesia dan divonis bersalah. Betapa besar aib dan kerugian yang harus ditanggung Bank Dunia. Apakah Bank Dunia mau mengulangi episode Paul Wolfowitz? Apakah ini merupakan sinyal bahwa Bank Dunia dan kalangan
Re: Bls: [Keuangan] Akbar: Satu Lagi, Donatur SBY-Boediono Diduga Terima Dana Century
Kita pernah mengalami selama 32 tahun, penguasa dibiarkan zalim seenaknya, memperkaya diri dan keluarganya, tanpa ada satupun yang berani mengingatkannya. Namrud menjadi namrud karena rakyatnya ikut menamrudkan dirinya. Saya sendiri melihat apa yang dilakukan Pansus sudah benar, sisi positifnya utk mengingatkan penguasa agar tidak main main lagi dalam membuat kebijakan. Saya sebagai orang awam juga merasakan adanya penyalahgunaan uang negara sebesar 6,7 triliun untuk menyelamatkan bank kecil yang sakit-sakitan dan korup... mekanisme pengambilan keputusan sangat absurd, dan pelaporannya pun terkesan main main (hanya pakai SMS, seperti anak ABG aja) Semoga dengan adanya teguran teguran dan check-balancing seperti ini, siapapun yang jadi penguasa akan lebih berhati hati dalam mengambil kebijakan. Tapi saya juga sepakat, jangan sampai pansus hanya digunakan sebagai kendaraan politik kepentingan tertentu. Jadi mari kita kawal bersama. salam hangat 2010/2/12 Wong Cilik gajahpelan...@gmail.com menurut artikel Budi Hardiman, ia mengutip Hannah Arendt dalam *Wahrheit und Lüge in der Politik, yang * katanya: barangsiapa hanya menghendaki kebenaran, maka ia berdiri di luar pertarungan politis Maksudnya apa? Ternyata masuk politik itu bukan untuk mencari kebenaran, membongkar fakta, atau menyejahterakan masyarakat (yang terakhir tergantung pribadi masing-masing sih... apa punya hati atau tidak), melainkan hanya untuk memenangkan pertarungan politiknya saja Jalan menangnya lewat nusuk dari belakang, atau lewat berteman/koalisi, lewat kesamaan cita-cita, lewat perusakan karakter, lewat fitnah, dll ternyata cuma alat politik praktis. Akibatnya ya ini, bikin pansus masalah jalan ke kampanye gate, ke kriminal lah, ke uang negaralah, ke pajak lah, mobil dinas, entah nanti ke mana lagi... 2010/2/12 Gianto Setiadi giantoseti...@gmail.comgiantosetiadi%40gmail.com Kalau kita bertanya kepada Akbar Faisal atau kepada anggota Pansus yang lain, maka masalah ekonomi akan digiring ke ranah politik. Jadi kalau sudah seperti ini maka bisa2 masalah utama century gate tidak selesai, malahan akan muncul masalah lain yaitu dana kampanye gate. Memang tidak mudah untuk mengikuti cara berpikirnya orang politik. Hanya pendapat. [Non-text portions of this message have been removed] [Non-text portions of this message have been removed] = Blog resmi AKI, dengan alamat www.ahlikeuangan-indonesia.com - Facebook AKI, untuk mengenal member lain lebih personal, silahkan join http://www.facebook.com/group.php?gid=6247303045 - Arsip Milis AKI online, demi kenyamanan Anda semua http://www.mail-archive.com/ahlikeuangan-indonesia@yahoogroups.com = Perhatian : - Untuk kenyamanan bersama, dalam hal me-reply posting, potong/edit ekor posting sebelumnya - Diskusi yg baik adalah bila saling menghormati pendapat yang ada. Anggota yang melanggar tata tertib millis akan dikenakan sanksi tegas - Saran, kritik dan tulisan untuk blog silahkan ahlikeuangan-indonesia-ow...@yahoogroups.comyahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/AhliKeuangan-Indonesia/ * Your email settings: Individual Email | Traditional * To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/AhliKeuangan-Indonesia/join (Yahoo! ID required) * To change settings via email: ahlikeuangan-indonesia-dig...@yahoogroups.com ahlikeuangan-indonesia-fullfeatu...@yahoogroups.com * To unsubscribe from this group, send an email to: ahlikeuangan-indonesia-unsubscr...@yahoogroups.com * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Re: [Keuangan] Listrik mati di lumbung (by Dahlan Iskan)
rekans, Kontroversi pengangkatan pak dahlan, mengingatkan saya dengan kontroversi Jack Welch, mantan CEO GE yang dinobatkan sebagai Manager Abad Ini oleh fortune, karena berhasil menaikkan income GE hingga lebih dari 7 kali lipat dan menjadikan GE sebagai Global most admired companies versi majalah fortune beberapa waktu yg lalu. Namun dibalik itu semua, teman2 mgkn juga pernah mendengar,selama menjadi CEO GE selama 20 tahun, program restrukturisasi Jack Welch telah memangkas lebih dari 50% karyawan GE. Tak heran profit GE jadi melejit, karena komponen cost karyawan juga dia potong habis habisan. Buat shareholder, Jack Welch adalah malaikat, buat karyawan GE, Jack Welch adalah mimpi buruk. Wajar kalo pengangkatan Pak Dahlan juga jadi kontroversial buat karyawan PLN. Saya jadi ingat kata pepatah, If you want to make enemies try to change something. Program Power Sector Restructuring PLN dikhawatirkan akan mengancam nasib ribuan karyawan PLN. Namun saya sendiri berpendapat, sebaiknya semangat perubahan untuk memperbaiki PLN harus didukung oleh semua pihak. Karena PLN milik bersama, bukan hanya milik karyawan. Lagipula PLN adalah satu satunya di Indonesia, saya sendiri setuju bahwa sebaiknya monopoli PLN dihapuskan, karena persaingan yang sehat pasti akan meningkatkan daya saing dan tingkat inovasi perusahaan. Dan pada akhirnya seluruh stakeholder yang akan diuntungkan. Jika PHK karyawan yang ditakutkan, pihak Serikat Pekerja bisa melakukan dialog dengan direksi untuk mencari titik temu bagaimana caranya restrukturisasi PLN juga bisa membawa manfaat untuk karyawan. Misal, dengan memperbaiki sistem reward karyawan berbasis performance, biar tidak ada lagi byar pet/pemadaman giliran dan karyawan yg berprestasi bisa terus diapresiasi dan dkembangkan. Kedua, Inefisiensi dan over employee, tidak harus diakhiri dengan PHK, tapi bisa juga dengan mengalokasikan resource employee untuk venture bisnis lain disesuaikan dengan minat dan kemampuan karyawan. Dan tentunya masih banyak cara cara kreatif lainnya yang bisa diterima semua pihak. Salam Rangga WU Vienna 2009/12/24 si Nung sinung4mi...@yahoo.com.sg On 24 Dec 2009 at 15:55, anton ms wardhana wrote: Begitu kaya Kalimantan akan batubara. Tapi, mayoritas pembangkit listrik di kawasan tadi menggunakan disel. Maka, PLTD (pembangkit listrik tenaga diesel) menjadi raja di sana. Raja yang haus uang, tapi lembek tenaga. Haus uang karena menghabiskan uang negara. Lembek karena lemah sekali tenaga listrik yang dihasilkannya. Padahal, wilayah itu begitu kaya akan batubara. Kaya-raya. Superkaya. Tapi, kekayaan itu tidak membawa berkah ke diri sendiri. Batubara itu mengalir ke India, Thailand, Tiongkok, Jepang, bahkan sampai ke Eropa dan Amerika. Ibarat lagu Gesang, batubara Kaltim itu mengalir sampai jauh. Sampai membuat wilayah Kalimantan dan Sulawesi sendiri terlupakan. selamat menjadi dirut PLN pak dahlan, energi listrik sebagaimana uang, adalah suatu bentuk energi yg 'relatif' lebih mudah untuk dikonversi menjadi energi lain punya listrik ... pingin panas, ada kompor listrik, rice cooker, water heater, dll pingin dingin , ada AC, kipas angin pingin ngobrol, ada HP berbaterai (yg dicharge di stopkontak listrik) pingin ... dst... punya uang ... pingin makan, jalan ke warung, food corner, pasar, tukang sayur, PKL, dll pingin tidur, masuk hotel, losmen, kost-kostan, apartemen, ruko dll pingin ... dst... semoga kemudahan listrik di kalimantan dapat menjadi pijakan kokoh utk ibukota NKRI dalam waktu dekat ... who knouw's :) sinung /*-sig- http://www.radarjogja.co.id/berita/internasional/5218-pseudo-democracy-demokrasi-kedoknya-demokrator-muaranya.html http://www.republika.co.id/koran/14/60867/Hari_Jilbab_Dunia_Mengenang_wafatnya_Sahidah_Pembela_Jilbab -sig-*/ [Non-text portions of this message have been removed] = Blog resmi AKI, dengan alamat www.ahlikeuangan-indonesia.com - Facebook AKI, untuk mengenal member lain lebih personal, silahkan join http://www.facebook.com/group.php?gid=6247303045 - Arsip Milis AKI online, demi kenyamanan Anda semua http://www.mail-archive.com/ahlikeuangan-indonesia@yahoogroups.com = Perhatian : - Untuk kenyamanan bersama, dalam hal me-reply posting, potong/edit ekor posting sebelumnya - Diskusi yg baik adalah bila saling menghormati pendapat yang ada. Anggota yang melanggar tata tertib millis akan dikenakan sanksi tegas - Saran, kritik dan tulisan untuk blog silahkan ahlikeuangan-indonesia-ow...@yahoogroups.comyahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/AhliKeuangan-Indonesia/ * Your email settings: Individual Email | Traditional * To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/AhliKeuangan-Indonesia/join (Yahoo! ID required) * To
Re: [Keuangan] Tim Ekonomi Dijuluki 'Teh Botol'
Bang Poltak yang saya hormati... Bukan kebebasan yang saya takutkan bang, tapi keserakahan. Setuju bahwa batas kebebasan adalah kebebasan orang lain, tapi bukankah keserakahan itu tanpa batas bang?. Secara implisit bang poltak juga mengakui kan?, bahwa kebebasanpun tidak boleh dibiarkan lepas kendali. Itulah gunanya pemerintah. Pemerintah juga untuk menjamin penegakan hukum, Demikin hukum juga bisa menyangga ketertiban dlm bermasyarakat. Jadi selain menjadi fasilitator pertumbuhan ekonomi, pemerintah juga berkewajiban menegakkan rambu/aturan main yang fair dan berkeadilan bagi setiap individu2 ekonomi. Bagaimana bisa bebas menggunakan jalan, kalau kita harus membayar mahal pajak tol untuk konglomerat? Bagaimana bisa bebas mengambil air, kalau mata air kita di sukabumi sudah di monopoli perusahaan asing? Bagaimana bisa bebas bekerja, kalau selalu diancam PHK dan dikebiri hak hak kita sebagai pekerja? Bagaimana bisa menikmati hidup, kalau setiap hari melihat ketidakadilan dimana2... hehe, jawaban saya inipun jadi khas politikus...:), ya tapi sudahlah, bukankah jawaban2 bang poltak juga selalu kental dengan nuansa ideologis??? point saya adalah mari kembangkan terus budaya dialektika yang santun, tidak perlulah sampai ada kata2 bodoh,tolol, kentut, dll.. apalagi saya juga melihat potensi bang poltak sebagai birokrat dan teknokrat yang cerdas, tentunya akan lebih diterima masyarakat jika menggunakan cara dan bahasa2 yang simpatik..:) sederhana saja kan? Jadi apa alasannya juga untuk anti terhadap politik? Dan mengapa kita harus takut dengan dengan perbedaan ideologi? Salam Hangat Selalu Rangga --- Itulah gunanya hukum. Hukum adalah untuk menjamin kebebasan. Hukum gunanya adalah agar kebebasan seseorang tidak mengurangi kebebasan orang lain. Anda bebas menggunakan jalan - sejauh tidak mengurangi hak orang lain dalam menggunakan jalan. Anda bebas mengambil air - sejauh tidak mengurangi hak orang lain dalam memperoleh air. Anda bebas bekerja - sejauh tidak membuat orang lain menjadi tidak bisa bekerja. Anda bebas menikmati hidup - sejauh anda tidak merampas hak tersebut dari orang lain. Batas kebebasan anda adalah... kebebasan orang lain. Demikian juga sebaliknya. Ini berarti semua orang posisinya sama di mata hukum. Tanpa adanya hukum, maka kebebasan tidak bisa terdistribusi dengan baik. Sederhana saja kan? Apa alasannya anda harus takut pada kebebasan? Dan mengapa pula anda harus takut pada kebebasan ekonomi? [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [Keuangan] Tim Ekonomi Dijuluki 'Teh Botol'
bang poltak yang paling pintarr. pertanyaannya, bagaimana jika setiap orang dibebaskan mengambil keputusan ekonomisnya masing2, tapi kemudian justru merugikan dimensi sosial disekitarnya? menimbulkan kerusakan lingkungan, budaya dan matinya individu2 yang tidak punya cukup skala untuk bersaing? apakah ini yang anda sebut wajar dan normal? bukankah sudah cukup pula bukti sejarah, bahwa keserakahan dan otonomi ekonomi tanpa batas, seperti yang anda agung2kan itulah yang menjadi sumber malapetaka ekonomi akhir2 ini?. saya bukan pengagum pemerintahan sentralistik, tapi saya juga tidak sepenuhnya sepakat dengan pendapat bang poltak.Seperti juga, saya tidak bersimpati dengan ekonom indef yang memakai bahasa kasar bodoh dan tolol, tapi membaca nada komentar bang poltak, tampaknya juga menunjukkan kualitas yang setali tiga uang...(maaf bang) Buat saya, keputusan ekonomi tetap harus dibingkai oleh ideologi,harus ada keberpihakan. Dan disinilah dimensi politik berperanan. Perkara siapa yang ngibul dan dikibuli, itu urusan lain. Lha buat apa juga memberi analisis yang penuh angka dan data, tapi kering dan miskin dengan sentuhan jiwa.. mudah2an bisa menjadi bahan renungan mas iman sugema dan bang poltak hotradero salam hangat Rangga 2009/3/19 nazar nazart...@gmail.com Daku la ya bilang, hehe.. Bung, pendapat bung saya pikir sama saja. Artinya politik dan ekonomi itu harus dikelola secara seimbang dan bersamaan. Wajar jika politisi memikirkan tentang ekonomi (pembangunan ekonomi) dan ekonom memikirkan tentang politik (politik yang sehat, aman dan berkeadilan). Sederhananya, ekonom harus mengerti politik dan politikus harus mengerti ekonomi. Dalam teori ekonomi mikro dan makro juga dibahas tentang ekonomi dan politik. Artinya harus ada kerja sama antara politikus (pemerintah) dengan pelaku ekonomi (ecconomic hit man) salam nazar on: tebo-jambu --- In AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.comAhliKeuangan-Indonesia%40yahoogroups.com, Poltak Hotradero hotrad...@... wrote: At 04:44 PM 3/19/2009, you wrote: Bung poltak, kok jadi aneh seperti itu? Apa anda lupa bahwa ekonomi dan politik itu berjalan searah? Sederhananya, jika kondisi politik kacau bagai mana ekonomi suatu negara akan maju? Hm, ingat bung. Politik dan ekonomi berjalan searah. Siapa bilang? Berdasarkan sejarah, gejala kekacauan politik dimulai dengan ketidak beresan ekonomi. Bukan sebaliknya. Ekonomi yang normal dan wajar bersifat desentralistik - di mana tiap orang memilih dan mengambil keputusan ekonomis masing-masing. Pada keadaan seperti ini, maka otonomi ekonomi akan bermuara pada otonomi politik. Indikator jelasnya adalah ketika fenomena politik menjadi fenomena lokal. Saya lebih peduli pada siapa yang menjadi lurah ketimbang siapa yang menjadi gubernur atau presiden. (dan ini sebenarnya adalah bentuk partisipasi politik yang paling sehat) Keadaan jadi kacau ketika ada orang yang tidak rela orang lain memiliki otonomi dalam memilih keputusan ekonominya sendiri. Mereka merasa lebih tau apa yang terbaik bagi seseorang - lebih daripada orang itu sendiri. Inilah awal dari pemerintahan sentralistik. Itulah awal matinya otonomi seseorang. Itulah awal malapetaka politik (dan ekonomi). [Non-text portions of this message have been removed]