Ke valas karna konsep safe haven saja menurut saya sih, untuk long term memang
bagus untuk invest di perusahaan ataupun negara yang tingkat penduduknya akan
meningkat, seperti indonesia dan china, kmarin sempat diskusi dengan salah satu
fund manager besar , view ke depan negara2 eropa akan berkurang penduduknya,
cina pun jg begitu, indonesia dan india yang termasuk akan bertambah jumlah
penduduk.
Devin Christianto AWM
Senior Financial advisor
follow me @devinYohannes
085656042296
ym : ngemeng_aja_loe
gtalk : devin.yohannes
visit my web :
devinyohannes.multiply.com
-Original Message-
From: davidbela...@ymail.com davidbela...@ymail.com
Sender: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
Date: Wed, 01 Sep 2010 03:21:17
To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
Reply-To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
Subject: [Keuangan] Re: Investor ramai-ramai migrasi ke transaksi valas.
klo proyeksi ekonomi global masih pesimis, bukan bagusan mulai tingkatin
penjualan dalam negri yah? jadi klo-pun perdagangan saham, bukan bagusnya cari
prusahaan2 yg byk melakukan perdagangan di dalam negri, misal makanan-minuman,
dr pd prusahaan2 yg byk mlakukan ekspor.
thx.
--- In AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com, herisetiono004
herisetiono...@... wrote:
Pesimisme investor terhadap proyeksi ekonomi global mendorong spekulasi
perdagangan mata uang. Investor ramai-ramai migrasi ke transaksi valas.
Nikkei 225 Anjlok 3%, IHSG Kena Imbas
Indro Bagus - detikFinance
Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah 16 poin
gara-gara terkena imbas koreksi tajam bursa Jepang lebih dari 3% yang membuat
pergerakan bursa saham Asia tak memiliki ruang yang luwes. Seluruh bursa
saham Asia ikutan mengalami koreksi.
IHSG dibuka turun ke level 3.098,771 dan kemudian langsung turun ke level
3.063,703, turun 36 poin dari penutupan kemarin di level 3.099,565.
Sejak awal perdagangan, IHSG berada dalam tekanan jual massif. Meski sempat
mengurangi koreksi, namun aksi jual masih melanda lantai bursa. Sentimen
bursa regional sepertinya menjadi faktor utama yang menggerakkan IHSG.
Investor global masih terus dihantui kekhawatiran seputar proses pemulihan
ekonomi dunia. Pada perdagangan kemarin, indeks Dow Jones Industrial Average
(DJIA) menurun tajam mendekati level 10.000, sedangkan pada perdagangan hari
ini, indeks Nikkei 225 langsung merosot tajam lebih dari 3% ke bawah level
9.000.
Bank sentral Jepang gagal membendung penguatan Yen. Pesimisme investor
terhadap proyeksi ekonomi global mendorong spekulasi perdagangan mata uang.
Investor ramai-ramai migrasi ke transaksi valas.
Koreksi tajam indeks Nikkei 225 dipicu oleh aksi jual massif saham seiring
dengan terjadinya koleksi pada nilai tukar Yen. Jika tidak ada upaya menahan
koreksi di lantai bursa Jepang, penurunan bisa berlangsung selama beberapa
hari ke depan dan tentunya memberi pengaruh pada pergerakan IHSG pekan ini.
Transaksi asing juga mencatat penjualan bersih (foreign net sell) sebesar Rp
142,140 miliar.
[Non-text portions of this message have been removed]