Re: [Keuangan] Re: OOT-- potret ketakberdayaan konsumen atau kurangnya pengetahuan akan produk keuangan yang ada

2010-08-26 Terurut Topik daniel marsan
Nah ini yang susah nih goodwill :) apa boleh buat kalau dari posisi 
konsumen 
harus betul2 teliti sebelum membeli dan kalaupun ternyata salah.. contoh 
kasus tadi mungkin mo dipailitkan perusahaannya susah juga ntar aset dijual 
ternyata tetap nggak cukup buat bayar nasabahnya.
yang agak aneh setahu saya sejak 1998 UU pemerintah untuk perusahaan asuransi 
solvensi minimal 120% dengan aturan yang lebih detail lagi jumlah maksimal di 
masing2 klasifikasi aset yang ada (mis: simpan di deposito maks nilainya brapa 
biar nggak ditaruh smua di deposito di satu bank trus klo bank kolaps hilang 
deh 
duitnya)...cmiiw


Best wishes
Daniel R Marsan






  
seringkali problemnya kurangnya goodwill dr prusahaan penyelenggara, slain 
kurangnya pengetahuan nasabah juga. klo dah bermasalah, prusahaan sring maen 
bola, lempar sana lempar sini, ktendang bola dhe nasabahnya... :D

thx.

-

 


  

[Non-text portions of this message have been removed]



[Keuangan] Re: OOT-- potret ketakberdayaan konsumen atau kurangnya pengetahuan akan produk keuangan yang ada

2010-08-25 Terurut Topik davidbela...@ymail.com
seringkali problemnya kurangnya goodwill dr prusahaan penyelenggara, slain 
kurangnya pengetahuan nasabah juga. klo dah bermasalah, prusahaan sring maen 
bola, lempar sana lempar sini, ktendang bola dhe nasabahnya... :D


thx.

--- In AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com, daniel marsan denici...@... 
wrote:

 Berita ini apa menunjukkan konsumen di Indonesia masih kurang proteksinya 
 atau 
 pengetahuan tentang risiko produk keuangan yang ditawarkan yang masih rendah 
 ? 
 Atau mis-selling dari agen asuransinya? AAJI sedang giat-giatnya menerapkan 
 sertifikasi agen asuransi jiwa tapi apa iya bisa mengurangi kasus mis-selling 
 dan kasus yg seperti di bawah ini (kesan dari wajib sertifikasi lebih ke 
 profit oriented dari opini penulis)
 
 
 
 
 Rabu, 25/08/2010 10:36 WIB
 Nasabah Bakrie Life: Kasihanilah Kami
 Herdaru Purnomo - detikFinance  
 Jakarta - Nasabah Diamond Investa PT Asuransi Jiwa Bakrie (Bakrie Life) 
 hanya  
 bisa pasrah menunggu ketidakpastian pembayaran cicilan dana pokok  mereka.
 
 Nasabah masih meminta penyelesaian gagal bayar ini  diselesaikan secara 
 musyawarah dengan dukungan Bapepam-LK, Asosiasi  Asuransi Jiwa Indonesia 
 (AAJI) 
 dan khususnya dari manajemen Bakrie Life  dan pemegang sahamnya PT Bakrie 
 Capital Indonesia (BCI).
 
 Nasabah  akan berjuang terus secara musyawarah untuk mendapatkan haknya 
 kembali.  Nasabah berharap masalah gagal bayar ini dapat diselesaikan secara  
 musyawarah oleh Bapepam-LK, AAJI, Bakrie Life dan BCI, jadi tidak perlu  ke 
 jalur hukum, ujar Koordinator Tim Penyelamatan Pengembalian Dana  Nasabah 
 (TP2DN) Bakrie Life, melalui
 pesan elektroniknya kepada detikFinance di Jakarta, Rabu (25/08/2010).
 
 Menurut  TP2DN, peran aktif Bapepam-LK dan AAJI belakangan kembali menurun  
 dimana tidak lagi mendesak pihak manajemen untuk dapat melunasi dana  para 
 nasabah. 
 
 Nasabah berharap Bapepam-LK dan AAJI lebih berperan  aktif dalam kasus ini, 
 karena kalau sampai dana nasabah hilang, akan  mencoreng dunia perasuransian 
 di 
 Indonesia dan dunia investasi di  Indonesia pada umumnya, papar TP2DN.
 
 Selain itu, TP2N menyatakan  seluruh nasabah berharap dapat bertemu dengan 
 pemegang saham langsung  yakni BCI dimana dipimpin oleh Nirwan Bakrie untuk 
 mendapatkan kepastian  pembayaran. 
 
 
 Nasabah yakin Tuhan pasti mengetuk pintu hati  Bapak Nirwan Bakrie untuk 
 menyelesaikan masalah ini. Karena kalau dana  sampai hilang, banyak nasabah 
 yang 
 hartanya disimpan di Diamond Investa  Bakrie Life. Jadi kasihanilah kami, 
 tutur 
 TP2DN.
 
 Sebelumnya,  Direktur Utama Bakrie Life Timoer Sutanto mengatakan pihaknya 
 tidak 
 mau  lagi berjanji kepada para nasabah Diamond Investa terkait cicilan  
 pengembalian dana. Saat ini perusahaan milik Grup Bakrie tersebut tengah  
 mengalami kesulitan likuiditas sehingga tidak ada kepastian mengenai  
 pengembalian dana nasabah.
 
 Seperti diketahui Bakrie Life  menderita gagal bayar nasabah Diamond Investa 
 sebesar Rp 360 miliar.  Kemudian Bakrie Life berjanji akan melunasi nasabah 
 sesuai Surat  Kesepakatan Bersama (SKB).
 
 SKB tersebut berupa komitmen Bakrie  Life untuk membayar bunga 9,5% per bulan 
 beserta cicilan pokok secara  kuartal per tahunnya yaitu 2010 sebesar 25%, 
 2011 
 sebesar 25% dan  Januari 2012 sebesar 50%. Dana tersebut seharusnya mulai 
 dibayarkan pada  Maret 2010 sampai Januari 2012. Namun SKB tersebut tidak 
 ditepati  sehingga nasabah kembali mendapatkan kekecewaan.
 
 original source :
 http://www.detikfinance.com/read/2010/08/25/103657/1427366/5/nasabah-bakrie-life-kasihanilah-kami?f9911013
 
  
 Best wishes
 Daniel R Marsan