Re: [Keuangan] Resiko Sistemik yang menjadi landasan bail out Bank Century (artikel 2)

2009-11-22 Terurut Topik Jhon Kho
Sorry copy paste dari milist sebelah nih mudah mudahan nyambung
‎​‎​Fakta kasus KPK-POLRI http://bit.ly/314deI.Must Read!!!
 
 


From: Poltak Hotradero hotrad...@gmail.com
To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
Sent: Friday, 20 November 2009 11:11:57
Subject: Re: [Keuangan] Resiko Sistemik yang menjadi landasan bail out Bank 
Century (artikel 2)

  
At 10:52 AM 11/20/2009, you wrote:

Semua pemicu peristiwa bank rush (penarikan dana secara massif oleh 
masyarakat) berdasarkan aspek psikologis. Aspek psikologis ini pun 
bisa rasional ataupun tidak rasional. Di China awal tahun 2004, 
pernah terjadi bank-rush hanya karena tersebarnya pesan SMS...

TETAPI - bila penarikan dana secara massif sudah mulai terjadi, maka 
satu-satunya tindakan paling rasional adalah ikut dalam penarikan 
tersebut (akibat assymetric information) .

Diam saja, justru malah nggak rasional.

Dan kalau satu bank sudah mengalami bank-rush -- dengan sangat mudah 
terjadi peristiwa serupa akan juga menimpa bank-bank 
lainnya. Dimulai dari bank yang lebih kecil hingga ke bank yang lebih besar.

Coba kita ingat lagi peristiwa 12 tahun lalu, bank sekelas BCA pun 
tidak bisa terhindar dari rush.
Ketika BCA memberlakukan peraturan bahwa nasabah hanya boleh 
mencairkan dana-nya di tempat membuka rekening -- yang terjadi 
bukannya masyarakat tenang, tetapi malah makin panik. Segala jenis 
informasi menjadi tidak berguna dan malah punya efek sebaliknya.

Saya ingat waktu itu ada antrian sangat panjang (hingga puluhan 
meter) di kantor Bank BCA Bandara Soekarno-Hatta - karena hanya di 
tempat itu orang bisa menarik uangnya di luar cabang tempat pembukaan rekening.

kalo mengutip pendapatnya Pak Anggito dan Pak Fuad Rachmany, analisa 
resiko sistemik belum didukung data yang akurat, analisanya lebih 
pada dampak psikologis.

http://web.bisnis. com/edisi- cetak/edisi- harian/1id147775 
.htmlhttp://web.bisnis. com/edisi- cetak/edisi- harian/1id147775 .html

Jumat, 20/11/2009
Bocornya notulen CenturyEntah kebetulan atau tidak, kemarin, notulen 
rapat Komite Stabilitas
Sistem Keuangan (KSSK) beredar di kalangan pengamat, anggota parlemen,
dan tentu saja para wartawan. Ini berarti, hanya sehari sebelum hasil
audit investigatif penyelamatan PT Bank Century Tbk diserahkan kepada
Dewan Perwakilan Rakyat.

Audit investigatif Bank Century-kini berubah nama menjadi Bank
Mutiara-adalah titah DPR kepada Badan Pemeriksa Keuangan, agar
menelusuri sinyalemen ketidakberesan dalam penyelamatan bank tersebut.





  New Email names for you! 
Get the Email name you#39;ve always wanted on the new @ymail and @rocketmail. 
Hurry before someone else does!
http://mail.promotions.yahoo.com/newdomains/sg/

[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [Keuangan] Resiko Sistemik yang menjadi landasan bail out Bank Century (artikel 2)

2009-11-19 Terurut Topik Poltak Hotradero
At 10:52 AM 11/20/2009, you wrote:

Semua pemicu peristiwa bank rush (penarikan dana secara massif oleh 
masyarakat) berdasarkan aspek psikologis.   Aspek psikologis ini pun 
bisa rasional ataupun tidak rasional.   Di China awal tahun 2004, 
pernah terjadi bank-rush hanya karena tersebarnya pesan SMS...

TETAPI - bila penarikan dana secara massif sudah mulai terjadi, maka 
satu-satunya tindakan paling rasional adalah ikut dalam penarikan 
tersebut (akibat assymetric information).

Diam saja, justru malah nggak rasional.

Dan kalau satu bank sudah mengalami bank-rush -- dengan sangat mudah 
terjadi peristiwa serupa akan juga menimpa bank-bank 
lainnya.  Dimulai dari bank yang lebih kecil hingga ke bank yang lebih besar.

Coba kita ingat lagi peristiwa 12 tahun lalu, bank sekelas BCA pun 
tidak bisa terhindar dari rush.
Ketika BCA memberlakukan peraturan bahwa nasabah hanya boleh 
mencairkan dana-nya di tempat membuka rekening -- yang terjadi 
bukannya masyarakat tenang, tetapi malah makin panik.  Segala jenis 
informasi menjadi tidak berguna dan malah punya efek sebaliknya.

Saya ingat waktu itu ada antrian sangat panjang (hingga puluhan 
meter) di kantor Bank BCA Bandara Soekarno-Hatta - karena hanya di 
tempat itu orang bisa menarik uangnya di luar cabang tempat pembukaan rekening.



kalo mengutip pendapatnya Pak Anggito dan Pak Fuad Rachmany, analisa 
resiko sistemik belum didukung data yang akurat, analisanya lebih 
pada dampak psikologis.

http://web.bisnis.com/edisi-cetak/edisi-harian/1id147775.htmlhttp://web.bisnis.com/edisi-cetak/edisi-harian/1id147775.html

Jumat, 20/11/2009
Bocornya notulen CenturyEntah kebetulan atau tidak, kemarin, notulen 
rapat Komite Stabilitas
Sistem Keuangan (KSSK) beredar di kalangan pengamat, anggota parlemen,
dan tentu saja para wartawan. Ini berarti, hanya sehari sebelum hasil
audit investigatif penyelamatan PT Bank Century Tbk diserahkan kepada
Dewan Perwakilan Rakyat.

Audit investigatif Bank Century-kini berubah nama menjadi Bank
Mutiara-adalah titah DPR kepada Badan Pemeriksa Keuangan, agar
menelusuri sinyalemen ketidakberesan dalam penyelamatan bank tersebut.



Re: [Keuangan] Resiko Sistemik yang menjadi landasan bail out Bank Century (artikel 2)

2009-11-17 Terurut Topik Tigor J. Siagian
Bank for International Settlements baru saja mengeluarkan quarterly review 
mereka. Salah satu topik adalah mengenai the systemic importance of financial 
institutions. Berikut link artikel tsb:
http://www.bis.org/publ/qtrpdf/r_qt0909h.pdf

Salam
Tigor
Sent using BlackBerry® 9000
Powered by Telkomsel

-Original Message-
From: Poltak Hotradero hotrad...@gmail.com
Date: Mon, 16 Nov 2009 09:51:42 
To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
Subject: Re: [Keuangan] Resiko Sistemik yang menjadi landasan bail out
  Bank Century (artikel 2)

At 10:10 AM 11/15/2009, you wrote:

Baru tadi malam saya baca (kembali) tentang bank run yang terjadi 
pada Bank Northern Rock di Inggris.

Ternyata bank tersebut masih punya likuiditas saat di-rush TETAPI 
karena karena setiap nasabahnya berasumsi bahwa likuiditas bank 
tersebut akan habis - maka mereka beramai-ramai me-rush bank tersebut 
- tanpa peduli pengumuman Northern Rock bahwa bank tersebut punya 
posisi cash yang cukup.   Sehingga apa apa yang seharusnya tidak 
terjadi (likuiditas yang cukup) ternyata menjadi terjadi.

Celakanya, bank yang seharusnya menyetor pembayaran ke Northern Rock 
- ternyata justru berhenti menyetor, dan lebih memilih membayar denda 
dan bunga - daripada menyetor ke Northern Rock.  Maka makin parahlah 
tekanan likuiditas di Northern Rock.

Jadi, transaksi antarbank juga ternyata punya sikap yang sama dengan 
transaksi bank dengan nasabah.  Cenderung akan cari selamat.

Ini mengingatkan saya pada dua orang pegawai bank Jerman yang dipecat 
gara-gara mereka tidak tahu bahwa Lehman Brothers sudah dinyatakan 
bangkrut di waktu Amerika.  Mereka tidak tahu hal itu.  Menjelang 
sore, mereka menyetor pembayaran transaksi beberapa puluh juta dollar 
ke rekening Lehman Brothers.  Duit yang nggak akan pernah kembali...





[Non-text portions of this message have been removed]





=
Blog resmi AKI, dengan alamat www.ahlikeuangan-indonesia.com 
-
Facebook AKI, untuk mengenal member lain lebih personal, silahkan join 
http://www.facebook.com/group.php?gid=6247303045
-
Arsip Milis AKI online, demi kenyamanan Anda semua
http://www.mail-archive.com/ahlikeuangan-indonesia@yahoogroups.com
=
Perhatian :
- Untuk kenyamanan bersama, dalam hal me-reply posting, potong/edit ekor 
posting sebelumnya
- Diskusi yg baik adalah bila saling menghormati pendapat yang ada. Anggota 
yang melanggar tata tertib millis akan dikenakan sanksi tegas
- Saran, kritik dan tulisan untuk blog silahkan 
ahlikeuangan-indonesia-ow...@yahoogroups.comyahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/AhliKeuangan-Indonesia/

* Your email settings:
Individual Email | Traditional

* To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/AhliKeuangan-Indonesia/join
(Yahoo! ID required)

* To change settings via email:
ahlikeuangan-indonesia-dig...@yahoogroups.com 
ahlikeuangan-indonesia-fullfeatu...@yahoogroups.com

* To unsubscribe from this group, send an email to:
ahlikeuangan-indonesia-unsubscr...@yahoogroups.com

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/



Re: [Keuangan] Resiko Sistemik yang menjadi landasan bail out Bank Century (artikel 2)

2009-11-15 Terurut Topik Poltak Hotradero
At 10:10 AM 11/15/2009, you wrote:

Baru tadi malam saya baca (kembali) tentang bank run yang terjadi 
pada Bank Northern Rock di Inggris.

Ternyata bank tersebut masih punya likuiditas saat di-rush TETAPI 
karena karena setiap nasabahnya berasumsi bahwa likuiditas bank 
tersebut akan habis - maka mereka beramai-ramai me-rush bank tersebut 
- tanpa peduli pengumuman Northern Rock bahwa bank tersebut punya 
posisi cash yang cukup.   Sehingga apa apa yang seharusnya tidak 
terjadi (likuiditas yang cukup) ternyata menjadi terjadi.

Celakanya, bank yang seharusnya menyetor pembayaran ke Northern Rock 
- ternyata justru berhenti menyetor, dan lebih memilih membayar denda 
dan bunga - daripada menyetor ke Northern Rock.  Maka makin parahlah 
tekanan likuiditas di Northern Rock.

Jadi, transaksi antarbank juga ternyata punya sikap yang sama dengan 
transaksi bank dengan nasabah.  Cenderung akan cari selamat.

Ini mengingatkan saya pada dua orang pegawai bank Jerman yang dipecat 
gara-gara mereka tidak tahu bahwa Lehman Brothers sudah dinyatakan 
bangkrut di waktu Amerika.  Mereka tidak tahu hal itu.  Menjelang 
sore, mereka menyetor pembayaran transaksi beberapa puluh juta dollar 
ke rekening Lehman Brothers.  Duit yang nggak akan pernah kembali...




[Keuangan] Resiko Sistemik yang menjadi landasan bail out Bank Century (artikel 2)

2009-11-14 Terurut Topik herisetiono004
Kondisi ekonomi saat itu sungguh berada dalam posisi clear and present danger. 
Bangkrutnya Lehman Brothers dan ditutupnya lebih dari 50 bank di Amerika, belum 
termasuk di Eropa, telah menimbulkan kengerian yang luar biasa di berbagai 
negara, termasuk Indonesia. Sistem keuangan Indonesia saat itu mengalami 
tekanan hebat. Kepercayaan publik terhadap perbankan merosot drastis. Hal itu 
dapat dilihat pada dana perbankan di Sertifikat Bank Indonesia (SBI) yang 
biasanya mencapai Rp 200 triliun, tiba-tiba menyusut hingga hanya Rp 89 
triliun. Itu artinya, masyarakat beramai-ramai menarik dananya dari perbankan 
dalam jumlah besar. Untuk menutupi kebutuhan itu, perbankan mencairkan dana 
mereka di SBI

Indikator kepanikan masyarakat juga dilihat dari anjloknya dana deposito 
masyarakat di bank. Menyikapi penarikan ini, bank melakukan perang suku bunga, 
guna menghindari penarikan lebih lanjut. Di Pasar Uang Antar Bank (PUAB), 
bank-bank besar mulai menahan dana dan enggan saling meminjamkan pada bank yang 
membutuhkan. Pada saat itu terjadi gejala flight to quality, yaitu perpindahan 
dana bank lebih kecil ke bank besar.  Akibatnya, bank kecil dan menengah 
mengalami kesulitan likuiditas.

Di sisi lain, ada indikator risiko gagal kredit yang dinamakan CDS (Credit 
Default Swap). Ini adalah indikator yang berlaku internasional untuk melihat 
risiko kegagalan suatu negara dalam membayar kewajibannya. Makin tinggi 
indeksnya, makin tinggi risikonya. Saat itu, CDS Indonesia melonjak dari angka 
200 basis point (bps) menjadi 1400 bps. Risiko gagal Indonesia saat itu sungguh 
tinggi. Hal ini kemudian diikuti oleh penarikan dana asing yang mencapai 
sekitar 6 miliar dollar AS. Nilai tukar rupiah pun ikut tertekan. Masyarakat 
makin resah dan panik. Sebagian menarik simpanannya dan menukar ke dollar.

Penutupan bank, dalam kontekstualisasi keadaan seperti di atas, akan 
menyebabkan kondisi semakin tidak terkendali. Masyarakat merosot kepercayaannya 
pada bank. Trauma penutupan 16 bank di tahun 1998 masih jelas membayang dan 
menjadikan mereka gelisah. Dengan analisa tersebut lalu dinyatakan Bank Century 
sebagai bank gagal yang sistemik sehingga harus diselamatkan oleh LPS