kemungkinan pemalsuan uang lebih banyak?

--- On Wed, 4/8/10, anton ms wardhana <ari.am...@gmail.com> wrote:

From: anton ms wardhana <ari.am...@gmail.com>
Subject: [Keuangan] Tahap Demi Tahap Redenominasi Rupiah
To: ahlikeuangan-indonesia@yahoogroups.com
Received: Wednesday, 4 August, 2010, 2:42 AM







 



  


    
      
      
      artikel asli:

http://www.kontan.co.id/index.php/keuangan/news/43271/Tahap-Demi-Tahap-Redenominasi-Rupiah



Selasa, 03 Agustus 2010 | 14:47

REDENOMINASI RUPIAH

*Tahap Demi Tahap Redenominasi Rupiah*



JAKARTA. Bank Indonesia (BI) menegaskan keseriusan rencananya menerapkan

kebijakan redenominasi rupiah. Berbagai macam studi dan riset sudah

dilakukan termasuk studi banding ke beberapa negara. BI juga sudah

menyiapkan kisaran waktu alias range time-line 10 tahun mulai dari sekarang

meliputi sosialisasi, pelaksanaan masa transisi, hingga saat kebijakan

redenominasi dilaksanakan penuh.



Pjs. Gubernur BI Darmin Nasution menuturkan, akhir tahun ini BI akan

menyelesaikan segala macam persiapan. "Nanti pelaksanaannya, setelah selesai

hasil studi kami yang dipersiapkan akhir tahun ini, mulai dua tahun ke depan

yaitu tahun 2011 dan 2012 adalah masa sosialisasi," kata Darmin, Selasa

(3/8).



Kegiatan sosialisasi tidak akan melulu dilakukan lewat media massa seperti

teve dan koran, BI juga akan banyak merekrut pihak ketiga untuk ikut

mengampanyekan ini. "Apa cukup waktu dua tahun untuk sosialisasi? Menurut BI

itu cukup," tegas Darmin.



Nah, memasuki tahun 2013, tahapannya mulai ke masa transisi. Masa transisi

akan digelar selama tiga tahun hingga tahun 2015. Darmin bilang, dalam masa

transisi ini, akan ada dua quotasi penyebutan nominal uang. "Ini akan ada

aturannya, akan ada Undang Undangnya. Jadi, nanti satu toko yang menjual

barang wajib memasang dua label harga yakni harga barang lama dan baru.

Misalnya, ada barang seharga Rp 10 ribu maka labelnya ada dua yaitu satu

seharga Rp 10 ribu dan label kedua seharga Rp 10," jelasnya.



Di masa transisi itu pula, BI akan mulai mencetak uang baru yang telah

diredenominasi. "Misalnya nanti redenominasi adalah pemotongan tiga nol,

uang barunya nanti Rp 10 untuk menggantikan Rp 10.000," katanya.



Dalam masa transisi tersebut, Darmin bilang, masyarakat masih bisa

menggunakan dua jenis uang. Misalnya, ada pembeli dengan uang baru, si

penjual bisa memberi kembalian dengan uang baru maupun uang lama, ataupun

campuran keduanya. "Ini akan berjalan selama tiga tahun, kita hidup dengan

dua jenis itu," katanya. Ketika itu, uang baru akan dilengkapi dengan

tulisan 'baru'. "Seperti di Turki, ditulis New Lira," katanya.



Tahap selanjutnya yakni tahun 2016 sampai dengan 2018, BI memastikan uang

lama dengan jumlah nol yang masih belum dipotong akan benar-benar habis.

"Uang lama akan berakhir proses penarikannya tahun 2018," katanya.



Masuk tahun 2019 sampai dengan 2020, keterangan 'baru' dalam uang baru akan

dihilangkan. "Dan kita semua sudah mulai bisa bayar membayar dengan uang

baru yang telah diredenominasi," jelas Darmin.



Ruisa Khoiriyah

-- 

-----

save a tree, don't print this email unless you really need to



[Non-text portions of this message have been removed]





    
     

    
    


 



  






      

[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke