Nah ini yang susah nih goodwill :) apa boleh buat kalau dari posisi
konsumen
harus betul2 teliti sebelum membeli dan kalaupun ternyata salah.. contoh
kasus tadi mungkin mo dipailitkan perusahaannya susah juga ntar aset dijual
ternyata tetap nggak cukup buat bayar nasabahnya.
yang ag
seringkali problemnya kurangnya goodwill dr prusahaan penyelenggara, slain
kurangnya pengetahuan nasabah juga. klo dah bermasalah, prusahaan sring maen
bola, lempar sana lempar sini, ktendang bola dhe nasabahnya... :D
thx.
--- In AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com, daniel marsan
wrote:
>