Re: [Keuangan] Menkeu Nilai Penguatan Rupiah Justru Merugikan

2010-08-13 Terurut Topik sigitdani
Penguatan yang didasari penerimaan penjualan aset tak terbaharukan juga adalah 
penguatan yang dibuat-buat. Kalau sudah habis sumber daya alam kita, mau jualan 
apa lagi kita?

--- Asset tak terbarukan? Kalau sumber daya skrg berasal dr jutaan yg lalu, apa 
terus statis ya? Stop tidak ada lg. Artinya periode yg bergulir ini tidak 
menghasilkan sumber daya alam lagi?

Sorry saya sdkt melenceng ke ilmu bumi. 




Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: Bali da Dave 
Sender: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
Date: Wed, 11 Aug 2010 23:21:39 
To: 
Reply-To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
Subject: Re: [Keuangan] Menkeu Nilai Penguatan Rupiah Justru Merugikan

Saya buat cerita perumpamaan saja...
Dikisahkan ada bapak dan anak. Sang bapak bekerja sangat berat tiap hari jadi 
kuli di pasar sampai akhirnya bisa punya segudang uang emas yang disembunyikan 
sedikit di sini dan sedikit di sana. Peta harta karun ini kemudian pada saat 
meninggalnya diberikan kepada sang anak.

Sang anak, alih-alih bekerja di pasar (entah jadi kuli atau jadi apa kek), tiap 
hari hanya memperhatikan peta harta karun warisan bapaknya. Begitu ketemu, 
langsung saja bahagia dan berpesta pora. Demikianlah sampai akhirnya seluruh 
peta harta karun sang bapak dipecahkannya dan tidak ada lagi sisanya. Begitu 
selesai, ia tidak punya uang dan mau kerja di pasar pun sudah tak bisa. Semua 
orang bilang sang anak adalah pemimpi dan cuma mencari enaknya/jalan gampangan 
saja.

Nah sekarang perhatikan saja neraca ekspor impor kita. Yang namanya ekspor 
murni dari produksi kita sendiri ini berapa persen (kerja kuli) dan berapa 
persen lagi dari eksploitasi bahan berharga tak terbaharukan (mencari harta 
karun warisan bapak). Kalau kita menganggap menggali bahan tak terbaharukan 
sebagai produksi yang sehat  saya tidak bisa berargumentasi lagi. 
Barangkali ada pemerhati milis yang bisa lebih menunjukkan 'logika' saya bahwa 
produksi kita sekarang ini masih kurang produktif/kurang efisien. Kita masih 
menganggap bahwa ongkos mengangkat logam/minyak sebagai biaya dasar minyak. 
Kita tidak melihat bahwa yang namanya minyak tak terbaharukan itu dulunya 
melalui proses ribuan tahun yang tak bisa diganti begitu saja (kerja keras sang 
bapak jadi kuli seumur hidup - kalau menurut perumpamaan tadi). Dan kalau kita 
hitung 'menemukan warisan bapak' sebagai hasil kerja keras 'saya' sendiri  
saya jadi bingung mau lebih menjelaskannya
 bagaimana caranya lagi.?

Dan menurut saya, penguatan dolar yang didasari masukan dana investasi asing 
(investasi real maupun terlebih lagi dana panas), adalah penguatan yang 
dibuat-buat. Penguatan yang didasari penerimaan penjualan aset tak terbaharukan 
juga adalah penguatan yang dibuat-buat. Kalau sudah habis sumber daya alam 
kita, mau jualan apa lagi kita?

Negara Dubay yang kaya raya dengan minyak saja tidak mau mengandalkan 
penerimaan minyaknya sampai ribuan tahun lagi. Memangnya tower yang luar biasa 
dan pulau buatan palem yang megah, hotel bawah laut, semua itu cuma buat 
prestige saja? Mereka ingin jadi kuli dengan memanfaatkan harta karun dari 
bawah tanah mereka. Mereka ingin mengubah negara mereka menjadi negara maju 
tempat parkir dana-dana minyak negara timur tengah lain, berikut tempat 
pariwisata. Lah kalau mereka yang lebih kaya dan penduduknya lebih sedikit 
berpikir pintar, masakan kita yang kekayaannya lebih sedikit dan mulut yang 
harus dikasih makan lebih banyak malah lebih malas dan ongkang-ongkang kaki 
saja, cuma mengandalkan penambangan logam dan minyak yang bisa habis 
sewaktu-waktu?

--- On Wed, 11/8/10, Rachmad M  wrote:

From: Rachmad M 

Padahal jelas pendapatan perkapita kita diukur dengan US $.



Korban dari devaluasi terjadi pada periode yang pendek yakni sampai 
ditemukannya kesetimbangan baru dalam hal tukar-menukar barang dan jasa. 
Korbannya adalah mereka yang berpenghasilan tetap ie. PNS/ABRI dan pensiunan. 
Mereka tidak mudah untuk mencapai penyesuaian baru sehingga cendrung korupsi 
dalam berbagai bentuknya.



Tentu saja penguatan yang terjadi bukan penguatan yang dibuat-buat lho.



Salam



RM



--- In AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com, Bali da Dave  wrote:

>

> Berkali kali argumen yang diajukan adalah berfokus pada konsumsi lokal...  
> dengan mengandalkan barang impor yang murah. Kalau penduduk kita gak ada 
> kerjaan...  mau beli pake apa pak? 

> 

> Kalau mata uang menguat tanpa ada peningkatan produksi lokal (ekspor), 
> berarti ini karena ada banyuak pinjaman luar negeri yuang masuk. Ini pinjaman 
> nantinya musti di bayar. Kalau gak bisa bayar, ntar kejadian macam tahun 1998 
> lagi. Asian financial crisis. Atau sama juga Greek Crisis 2010. Mereka punya 
> uang euro kuat tapi kemampuan produksi dalam negerinya lemah. Akibatnya 
> begitu pinjaman jatuh tempo mau dibayar langsung ekonomi berantakan. Banyak 
> yang jadi pengangguran mendadak karena bisnis-

Re: [Keuangan] Menkeu Nilai Penguatan Rupiah Justru Merugikan

2010-08-13 Terurut Topik Rachmad M
Daya beli adalah daya beli, apakah itu hasil menggadaikan warisan atau hutang 
ke Bank, atau hasil kerja, bagi saya sebagai penjual barang dan jasa adalah 
sama saja. Yang penting pembeli saya memiliki daya beli dan saya bisa 
meningkatkan layanan saya. saya sebagai penjual disini sangat tergantung daya 
beli orang lain.

Daya beli  inilah yang gak boleh dikurangi.

Ambil contoh ekstrim saat krisis global. Seorang nenek-nenek dengan warung 
sederhananya dari hari ke hari, dari tahun ke tahun mengumpulkan uang untuk 
naik haji. Ketika uang terkumpul hampir menjapai 4 juta (setara 2000 US$) dan 
rencananya berangkat ternyata terjadi krisis untuk kembali mencapai 2.000 US$ 
dia harus ngumpulin duit lagi dari 4 juta menjadi 20 juta (setara 2000 us$ 
dengan kurs 10.000). Perlemahan inilah yang harus dijaga oleh pemerintah untuk 
tidak terjadi.

Dalam kaitannya menjual keluar negeri ya sami mawon, apa kalau rupiahnya 1 US $ 
= Rp.2.000, per meter kubik kayu =200 US$ maka pada saat 1 US $ =Rp. 10.000, 
per meter kubik kayu ya tetap 200 US $.

Apakah untuk meningkatkan daya saing kita jual 40 US $ per meter kubik ?

Salam

RM





--- In AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com, Bali da Dave  wrote:
>
> Kembali bapak masih belum bisa lepas dari bujukan daya "BELI" komponen impor.
> 
> Saya coba lagi  dengan perumpamaan lain. Ada dua orang yang memegang 1000 
> dollar. Saya gak mau bilang rupiah lagi karena dari pandangan anda daya beli 
> harus dengan dollar. 
> 
> Jadi, si A pegang seribu dollar, sementara si B juga 1000 dollar. Bedanya, si 
> A adalah pekerja kantor dari perusahaan asing yang tiap bulan dibayar 100 
> dollar. Sementara si B adalah pengangguran, yang kebetulan guanteng pintar 
> ngomong dan mukanya sangat terpercaya. Jadilah setelah merayu-rayu BCA, Bank 
> Central Amerika, ia dipercayai untuk memegang 1000 dollar (pinjaman).
> 
> Kedua-duanya, si A dan si B, mempunyai DAYA BELI 1000 dollar. Anda mau pegang 
> si A atau si B...  mana yang jadi miskin duluan?
> 
> Penguatan dollar tidak menunjukkan Indonesia ini adalah si A atau si B. 
> Penguatan rupiah atas dollar memang menunjukkan peningkatan daya beli seperti 
> yang anda katakan, tapi efek psikologisnya sudah kelihatan dari yang anda 
> tulis sebelum-sebelumnya...  maunya beli barang saja (gara-gara penguatan 
> dollar)...  yang anda fokuskan selalu penulisan, beli ini beli itu  Anda 
> gak bilang saya bisa kerja ini atau kerja itu kalau terjadi  penguatan rupiah 
> atas dollar. 
> 
> --- On Fri, 13/8/10, Rachmad M  wrote:
> 
> From: Rachmad M 
> Subject: Re: [Keuangan] Menkeu Nilai Penguatan Rupiah Justru Merugikan
> To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
> Received: Friday, 13 August, 2010, 3:51 PM
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
>  
> 
> 
> 
>   
> 
> 
> 
>   
>   
>   Wah ya jangan gitu cara pandangnya. Beri argumentasi yang tepat 
> sehingga kita sepakat bahwa perlemahan mata uang rupiah yang notabene juga 
> perlemahan daya beli Rakyat Indonesia dapat diterima akal sehat. 
> 
> 
> 
> Alias kita kontra terhadap peningkatan daya beli masyarakat dan sebagian 
> kecil meniknmati keuntungan dari mata uang asing yang menguat untuk foya2 di 
> LN :-(
> 
> 
> 
> RM
> 
>  
> 
> 
> 
>   
> 
> 
> 
> 
> 
> 
>   
> 
> [Non-text portions of this message have been removed]
>




Re: [Keuangan] Menkeu Nilai Penguatan Rupiah Justru Merugikan

2010-08-13 Terurut Topik fredy . alimin
rekan2, 

Tlg pencerahan apakah penguatan Rupiah vs USDollar sekarang ini lebih 
dominan karena faktor internal (misalnya ekonomi Indonesia yang membaik) 
atau faktor eksternal (spt. masalah krisis finansial di US)

Dan apakah indonesia punya kemampuan seperti China yang dapat memilih 
untuk melemahkan mata uangnya supaya ekspornya tetap bertumbuh?

kind regards
fredy alimin



"Rachmad M"  
Sent by: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
08/13/2010 01:51 PM
Please respond to
AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com


To
AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
cc

Subject
Re: [Keuangan] Menkeu Nilai Penguatan Rupiah Justru Merugikan






 
Wah ya jangan gitu cara pandangnya. Beri argumentasi yang tepat sehingga 
kita sepakat bahwa perlemahan mata uang rupiah yang notabene juga 
perlemahan daya beli Rakyat Indonesia dapat diterima akal sehat. 

Alias kita kontra terhadap peningkatan daya beli masyarakat dan sebagian 
kecil meniknmati keuntungan dari mata uang asing yang menguat untuk foya2 
di LN :-(

RM

--- In AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com, Bali da Dave  
wrote:
>
> buset.. panjang lebar bikin cerita 1001 malam, masih keluar juga pengen 
rupiah kuat...
> 
> Cabeee ... cabeee
> 
> --- On Fri, 13/8/10, Ari  wrote:
> 
> From: Ari 
> Subject: Re: [Keuangan] Menkeu Nilai Penguatan Rupiah Justru Merugikan
> To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
> Received: Friday, 13 August, 2010, 10:32 AM
> 
> yauw, kita bikin mobil tapi blok mesin bikinan jepang dan thailand, kita
> punya bbm, tapi yg dijual di indonesia adalah hasil refinery punya timur
> tengah, kita punya hp nexian, tapi suku cadang import dari china, kita 
punya
> monitor tv, lcd computer, kulkas, ac, sparepart dari luar negeri juga.
> 
> jadi produk kita, bahan baku tergantung sebagiannya dari import.  maklum
> ekonomi global.
> 
> lha wong lensa carl zeiss jaman sekarang aja produksinya cosina jepang, 
dan
> mobil ford bikinan korea (yg pabriknya ada di karawang juga).
> 
> makanya lebih aman, rupiah menguat, jadi bayar buat suku cadang import 
bisa
> dengan lebih leluasa.  toh, produksi kita banyakan buat konsumsi lokal 
:))
> yang buat di ekspor jadi berat sih, soale harga jadi kurang bersaing. :p
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> [Non-text portions of this message have been removed]
>





[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [Keuangan] Menkeu Nilai Penguatan Rupiah Justru Merugikan

2010-08-13 Terurut Topik Bali da Dave
Kembali bapak masih belum bisa lepas dari bujukan daya "BELI" komponen impor.

Saya coba lagi  dengan perumpamaan lain. Ada dua orang yang memegang 1000 
dollar. Saya gak mau bilang rupiah lagi karena dari pandangan anda daya beli 
harus dengan dollar. 

Jadi, si A pegang seribu dollar, sementara si B juga 1000 dollar. Bedanya, si A 
adalah pekerja kantor dari perusahaan asing yang tiap bulan dibayar 100 dollar. 
Sementara si B adalah pengangguran, yang kebetulan guanteng pintar ngomong dan 
mukanya sangat terpercaya. Jadilah setelah merayu-rayu BCA, Bank Central 
Amerika, ia dipercayai untuk memegang 1000 dollar (pinjaman).

Kedua-duanya, si A dan si B, mempunyai DAYA BELI 1000 dollar. Anda mau pegang 
si A atau si B...  mana yang jadi miskin duluan?

Penguatan dollar tidak menunjukkan Indonesia ini adalah si A atau si B. 
Penguatan rupiah atas dollar memang menunjukkan peningkatan daya beli seperti 
yang anda katakan, tapi efek psikologisnya sudah kelihatan dari yang anda tulis 
sebelum-sebelumnya...  maunya beli barang saja (gara-gara penguatan dollar)...  
yang anda fokuskan selalu penulisan, beli ini beli itu  Anda gak bilang 
saya bisa kerja ini atau kerja itu kalau terjadi  penguatan rupiah atas dollar. 

--- On Fri, 13/8/10, Rachmad M  wrote:

From: Rachmad M 
Subject: Re: [Keuangan] Menkeu Nilai Penguatan Rupiah Justru Merugikan
To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
Received: Friday, 13 August, 2010, 3:51 PM







 



  



  
  
  Wah ya jangan gitu cara pandangnya. Beri argumentasi yang tepat sehingga 
kita sepakat bahwa perlemahan mata uang rupiah yang notabene juga perlemahan 
daya beli Rakyat Indonesia dapat diterima akal sehat. 



Alias kita kontra terhadap peningkatan daya beli masyarakat dan sebagian kecil 
meniknmati keuntungan dari mata uang asing yang menguat untuk foya2 di LN :-(



RM

 



  






  

[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [Keuangan] Menkeu Nilai Penguatan Rupiah Justru Merugikan

2010-08-12 Terurut Topik Rachmad M
Wah ya jangan gitu cara pandangnya. Beri argumentasi yang tepat sehingga kita 
sepakat bahwa perlemahan mata uang rupiah yang notabene juga perlemahan daya 
beli Rakyat Indonesia dapat diterima akal sehat. 

Alias kita kontra terhadap peningkatan daya beli masyarakat dan sebagian kecil 
meniknmati keuntungan dari mata uang asing yang menguat untuk foya2 di LN :-(


RM



--- In AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com, Bali da Dave  wrote:
>
> buset.. panjang lebar bikin cerita 1001 malam, masih keluar juga pengen 
> rupiah kuat...
> 
> Cabeee ... cabeee
> 
> --- On Fri, 13/8/10, Ari  wrote:
> 
> From: Ari 
> Subject: Re: [Keuangan] Menkeu Nilai Penguatan Rupiah Justru Merugikan
> To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
> Received: Friday, 13 August, 2010, 10:32 AM
> 
> yauw, kita bikin mobil tapi blok mesin bikinan jepang dan thailand, kita
> punya bbm, tapi yg dijual di indonesia adalah hasil refinery punya timur
> tengah, kita punya hp nexian, tapi suku cadang import dari china, kita punya
> monitor tv, lcd computer, kulkas, ac, sparepart dari luar negeri juga.
> 
> jadi produk kita, bahan baku tergantung sebagiannya dari import.  maklum
> ekonomi global.
> 
> lha wong lensa carl zeiss jaman sekarang aja produksinya cosina jepang, dan
> mobil ford bikinan korea (yg pabriknya ada di karawang juga).
> 
> makanya lebih aman, rupiah menguat, jadi bayar buat suku cadang import bisa
> dengan lebih leluasa.  toh, produksi kita banyakan buat konsumsi lokal :))
> yang buat di ekspor jadi berat sih, soale harga jadi kurang bersaing. :p
> 
> 
> 
> 
>   
> 
> [Non-text portions of this message have been removed]
>




Re: [Keuangan] Menkeu Nilai Penguatan Rupiah Justru Merugikan

2010-08-12 Terurut Topik herisetiono
Padahal sudah menjelang akhir tahun. Banyak korporasi yang butuh dolar. RAPBN 
sendiri pasang angka 9200. Jadi masih jauhlah kalau mau menguat lagi. Yang ada 
malah mungkin melemah.

Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

-Original Message-
From: Bali da Dave 
Sender: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
Date: Thu, 12 Aug 2010 22:54:01 
To: 
Reply-To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
Subject: Re: [Keuangan] Menkeu Nilai Penguatan Rupiah Justru Merugikan

buset.. panjang lebar bikin cerita 1001 malam, masih keluar juga pengen rupiah 
kuat...

Cabeee ... cabeee

--- On Fri, 13/8/10, Ari  wrote:

From: Ari 
Subject: Re: [Keuangan] Menkeu Nilai Penguatan Rupiah Justru Merugikan
To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
Received: Friday, 13 August, 2010, 10:32 AM

yauw, kita bikin mobil tapi blok mesin bikinan jepang dan thailand, kita
punya bbm, tapi yg dijual di indonesia adalah hasil refinery punya timur
tengah, kita punya hp nexian, tapi suku cadang import dari china, kita punya
monitor tv, lcd computer, kulkas, ac, sparepart dari luar negeri juga.

jadi produk kita, bahan baku tergantung sebagiannya dari import.  maklum
ekonomi global.

lha wong lensa carl zeiss jaman sekarang aja produksinya cosina jepang, dan
mobil ford bikinan korea (yg pabriknya ada di karawang juga).

makanya lebih aman, rupiah menguat, jadi bayar buat suku cadang import bisa
dengan lebih leluasa.  toh, produksi kita banyakan buat konsumsi lokal :))
yang buat di ekspor jadi berat sih, soale harga jadi kurang bersaing. :p




  

[Non-text portions of this message have been removed]




[Non-text portions of this message have been removed]





=
Millis AKI mendukung kampanye "Stop Smoking"
=
Alamat penting terkait millis AKI
Blog resmi AKI: www.ahlikeuangan-indonesia.com 
Facebook AKI: http://www.facebook.com/group.php?gid=6247303045
Arsip Milis AKI online: 
http://www.mail-archive.com/ahlikeuangan-indonesia@yahoogroups.com
=
Perhatian : 
Untuk kenyamanan bersama, agar diperhatikan hal-hal berikut: 
- Dalam hal me-reply posting, potong/edit ekor posting sebelumnya
- Diskusi yg baik adalah bila saling menghormati pendapat yang ada. Anggota 
yang melanggar tata tertib millis akan dikenakan sanksi tegas
- Saran, kritik dan tulisan untuk blog silahkan kirim ke 
ahlikeuangan-indonesia-ow...@yahoogroups.comyahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/AhliKeuangan-Indonesia/

<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/AhliKeuangan-Indonesia/join
(Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
ahlikeuangan-indonesia-dig...@yahoogroups.com 
ahlikeuangan-indonesia-fullfeatu...@yahoogroups.com

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
ahlikeuangan-indonesia-unsubscr...@yahoogroups.com

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/



Re: [Keuangan] Menkeu Nilai Penguatan Rupiah Justru Merugikan

2010-08-12 Terurut Topik Bali da Dave
buset.. panjang lebar bikin cerita 1001 malam, masih keluar juga pengen rupiah 
kuat...

Cabeee ... cabeee

--- On Fri, 13/8/10, Ari  wrote:

From: Ari 
Subject: Re: [Keuangan] Menkeu Nilai Penguatan Rupiah Justru Merugikan
To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
Received: Friday, 13 August, 2010, 10:32 AM

yauw, kita bikin mobil tapi blok mesin bikinan jepang dan thailand, kita
punya bbm, tapi yg dijual di indonesia adalah hasil refinery punya timur
tengah, kita punya hp nexian, tapi suku cadang import dari china, kita punya
monitor tv, lcd computer, kulkas, ac, sparepart dari luar negeri juga.

jadi produk kita, bahan baku tergantung sebagiannya dari import.  maklum
ekonomi global.

lha wong lensa carl zeiss jaman sekarang aja produksinya cosina jepang, dan
mobil ford bikinan korea (yg pabriknya ada di karawang juga).

makanya lebih aman, rupiah menguat, jadi bayar buat suku cadang import bisa
dengan lebih leluasa.  toh, produksi kita banyakan buat konsumsi lokal :))
yang buat di ekspor jadi berat sih, soale harga jadi kurang bersaing. :p




  

[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [Keuangan] Menkeu Nilai Penguatan Rupiah Justru Merugikan

2010-08-12 Terurut Topik Ari
geri yuang masuk. Ini
> pinjaman nantinya musti di bayar. Kalau gak bisa bayar, ntar kejadian macam
> tahun 1998 lagi. Asian financial crisis. Atau sama juga Greek Crisis 2010.
> Mereka punya uang euro kuat tapi kemampuan produksi dalam negerinya lemah.
> Akibatnya begitu pinjaman jatuh tempo mau dibayar langsung ekonomi
> berantakan. Banyak yang jadi pengangguran mendadak karena bisnis-bisnis yang
> berfokus impor tiba-tiba harus tutup.
>
> >
>
> > --- On Wed, 11/8/10, Rachmad M  wrote:
>
> >
>
> > From: Rachmad M 
>
> > Subject: Re: [Keuangan] Menkeu Nilai Penguatan Rupiah Justru Merugikan
>
> > To: 
> > AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
>
> > Received: Wednesday, 11 August, 2010, 6:32 PM
>
> >
>
> >
>
> >
>
> >
>
> >
>
> >
>
> >
>
> >
>
> >
>
> >
>
> >
>
> >
>
> >
>
> >
>
> >
>
> >
>
> >
>
> > Lha kok gak kerasa kalau hampir semua tarikan nafas kita berbau import
> :-D
>
> >
>
> >
>
> >
>
> > Kalau rupiah melemah, harga kedelai naik konskwensinya tahu/tempe anda
> beli di pasar ukurannya mengecil.
>
> >
>
> >
>
> >
>
> > Harga BBM non subsidi akan bergerak dengan sendirinya.
>
> >
>
> >
>
> >
>
> > Subsidi BBM Premium akan membengkak dengan sendirinya. Dan pemerintah
> segera membuat kebijakan kenaikan harga BBM. Akan diikuti kenaikan harga
> lainnya.
>
> >
>
> >
>
> >
>
> > Terus dimana tidak terpengaruhnya daya beli masyarakat ?
>
> >
>
> > Lagi pula penguatan itu hanya menguntungkan Pengusaha, bukan karyawan
> berpenghasilan tetap meski dia karyawan eksportir itu sekalipun :-(
>
> >
>
> >
>
> >
>
> > Salam
>
> >
>
> >
>
> >
>
> > RM
>
> >
>
> >
>
> >
>
> > --- In 
> > AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com,
> Bali da Dave  wrote:
>
> >
>
> > >
>
> >
>
> > > Pelemahan mata uang = pelemahan daya beli,
>
> >
>
> >
>
> >
>
> >
>
> >
>
> >
>
> >
>
> >
>
> >
>
> >
>
> >
>
> >
>
> >
>
> >
>
> > [Non-text portions of this message have been removed]
>
> >
>
> [Non-text portions of this message have been removed]
>
>  
>



-- 
salam,
Ari

<http://papabonbon.wordpress.com/>


[Non-text portions of this message have been removed]





=
Millis AKI mendukung kampanye "Stop Smoking"
=
Alamat penting terkait millis AKI
Blog resmi AKI: www.ahlikeuangan-indonesia.com 
Facebook AKI: http://www.facebook.com/group.php?gid=6247303045
Arsip Milis AKI online: 
http://www.mail-archive.com/ahlikeuangan-indonesia@yahoogroups.com
=
Perhatian : 
Untuk kenyamanan bersama, agar diperhatikan hal-hal berikut: 
- Dalam hal me-reply posting, potong/edit ekor posting sebelumnya
- Diskusi yg baik adalah bila saling menghormati pendapat yang ada. Anggota 
yang melanggar tata tertib millis akan dikenakan sanksi tegas
- Saran, kritik dan tulisan untuk blog silahkan kirim ke 
ahlikeuangan-indonesia-ow...@yahoogroups.comyahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/AhliKeuangan-Indonesia/

<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/AhliKeuangan-Indonesia/join
(Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
ahlikeuangan-indonesia-dig...@yahoogroups.com 
ahlikeuangan-indonesia-fullfeatu...@yahoogroups.com

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
ahlikeuangan-indonesia-unsubscr...@yahoogroups.com

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/



Re: [Keuangan] Menkeu Nilai Penguatan Rupiah Justru Merugikan

2010-08-12 Terurut Topik Stifanus Stf
"Dijaga pada nilainya." Berapa nilainya? 
---
The Rupiah’s “fundamental” value is around 9,100 to 9,200 against the U.S. 
dollar, Darmin Nasution, senior deputy governor at the Indonesian central bank, 
said on June 25.
http://www.bloomberg.com/apps/news?pid=newsarchive&sid=af8BTwGGsVRM
---
Pak Darmin sumber yang kredibel menurut saya. Ada pendapat/perhitungan lain 
mengenai level berapakah Rp-USD "ekuilibrium"?




From: Rachmad M 
To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
Sent: Tue, August 10, 2010 3:09:18 PM
Subject: Re: [Keuangan] Menkeu Nilai Penguatan Rupiah Justru Merugikan

  
Memilih mata uang menjadi lemah adalah suatu kesalahan yang fatal. Yang benar 
adalah terus dijaga pada nilainya dan kalau perlu diperkuat secara gradual 
sampai yang namanya subsidi hilang dengan sendirinya. Setelah hilang subsidi 
dan 
semua berada pada kesetimbangan baru, baru kita mikir mempertahankannya dan 
bukan melemahkannya.

Kenapa ?

Namanya juga melemah dan ini juga melemahkan daya beli masyarakat. Masyarakat 
yang daya belinya melemah hanya memikirkan kebutuhan makan. Tidak sempat 
memikirkan kebutuhan yang lainnya ie. Kesehatan, pendidikan apalagi konsumsi 
barang bermutu :-(

Masyarakat yang berdaya beli cendrung memikirkan konsumsi lainnya selain makan, 
dan ini menimbulkan gairah untuk menyediakan berbagai bentuk layanan 
barang/jasa 
serta selalu mengadakan inovasi untuk kenyamanan pengguna. Dan masyarakat yang 
melek terhadap perlunya memperbaiki layanan barang/jasa akan mudah mengglobal.

Salam

RM

--- In AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com, Bali da Dave  wrote:
>
> Setuju dengan Bapak Agus...
> 
> Rakyat Indonesia masih banyak yang gampang terkesima dengan produk luar 
> negeri. 
>Begitu rupiah menguat, yang belanja sale di Singapore, Malaysia dan impor 
>produk 
>luar lainnya sudah gak kira-kira. Kamera diskon di Singapore aja di kejer 
>beli. 
>Lagi murah katanya...  harga turun (padahal gara-gara kurs rupiah menguat).
> 
> Beli kamera lokal kenapa sih? Oh iya...  lupa...  gak ada ternyata...  he 
>he
> 
> --- On Mon, 9/8/10, anton ms wardhana  wrote:
> 
> From: anton ms wardhana 
> Subject: [Keuangan] Menkeu Nilai Penguatan Rupiah Justru Merugikan
> To: ahlikeuangan-indonesia@yahoogroups.com
> Received: Monday, 9 August, 2010, 11:06 PM
> 
> artikel asli:
>http://www.kontan.co.id/nasional/news/43805/Menkeu-Nilai-Penguatan-Rupiah-Justru-Merugikan
>n
> 
> Senin, 09 Agustus 2010 | 19:25
> 
> PENGUATAN NILAI RUPIAH
> 
> *Menkeu Nilai Penguatan Rupiah Justru Merugikan*
> 
> JAKARTA. Banyak orang berdebat mengenai dampak penguatan nilai rupiah.
> Pemerintah pun jarang sekali menyatakan sikapnya terhadap berapa nilai
> rupiah yang ideal. Tapi ternyata Menteri Keuangan Indonesia Agus
> Martowardojo, mempunyai pandangan yang jelas. Ia menilai, penguatan nilai
> tukar rupiah khususnya terhadap dollar Amerika justru merugikan Indonesia.
> 
> Untuk itu, Agus mengatakan, pemerintah bersama Bank Indonesia akan melakukan
> sejumlah langkah inisiatif untuk menjaga agar Indonesia tetap kompetitif.
> “Penguatan rupiah sekarang di bawah Rp 9.000 memang akan membuat kondisi
> kita tidak akan kompetitif,” ucap Agus, Senin (9/8).
> 
> Sayang, Agus Marto mengaku masih belum dapat menjabarkan langkah apa saja
> yang akan dilakukan baik oleh pemerintah maupun Bank Indonesia.
> 
> Pendapat berbeda justru dikatakan Umar Juoro, Ekonom Center Indonesia for
> Development and Studies. Umar menilai, penguatan nilai tukar rupiah justru
> menunjukkan kepercayaan investor terhadap Indonesia. “Hal itu akan positif
> bagi perkembangan ekonomi selama investasi oleh investor asing dapat di
> dorong untuk sektor riil,” ucapnya.
> 
> Martina Prianti
> 
> -- 
> -
> save a tree, don't print this email unless you really need to
> 
> 
> [Non-text portions of this message have been removed]
> 
> 
> 
> 
> 
> =
> Millis AKI mendukung kampanye "Stop Smoking"
> =
> Alamat penting terkait millis AKI
> Blog resmi AKI: www.ahlikeuangan-indonesia.com 
> Facebook AKI: http://www.facebook.com/group.php?gid=6247303045
> Arsip Milis AKI online: 
>http://www.mail-archive.com/ahlikeuangan-indonesia@yahoogroups.com
> =
> Perhatian : 
> Untuk kenyamanan bersama, agar diperhatikan hal-hal berikut: 
> - Dalam hal me-reply posting, potong/edit ekor posting sebelumnya
> - Diskusi yg baik adalah bila saling menghormati pendapat yang ada. Anggota 
>yang melanggar tata tertib millis akan dikenakan sanksi tegas
> - Saran, kritik dan tulisan untuk blog silahkan kirim ke 
>ahlikeuangan-indonesia-ow...@...! Groups Links
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> [Non-text portions of this message have been removed]
>


 


  

[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [Keuangan] Menkeu Nilai Penguatan Rupiah Justru Merugikan

2010-08-11 Terurut Topik Bali da Dave
Saya buat cerita perumpamaan saja...
Dikisahkan ada bapak dan anak. Sang bapak bekerja sangat berat tiap hari jadi 
kuli di pasar sampai akhirnya bisa punya segudang uang emas yang disembunyikan 
sedikit di sini dan sedikit di sana. Peta harta karun ini kemudian pada saat 
meninggalnya diberikan kepada sang anak.

Sang anak, alih-alih bekerja di pasar (entah jadi kuli atau jadi apa kek), tiap 
hari hanya memperhatikan peta harta karun warisan bapaknya. Begitu ketemu, 
langsung saja bahagia dan berpesta pora. Demikianlah sampai akhirnya seluruh 
peta harta karun sang bapak dipecahkannya dan tidak ada lagi sisanya. Begitu 
selesai, ia tidak punya uang dan mau kerja di pasar pun sudah tak bisa. Semua 
orang bilang sang anak adalah pemimpi dan cuma mencari enaknya/jalan gampangan 
saja.

Nah sekarang perhatikan saja neraca ekspor impor kita. Yang namanya ekspor 
murni dari produksi kita sendiri ini berapa persen (kerja kuli) dan berapa 
persen lagi dari eksploitasi bahan berharga tak terbaharukan (mencari harta 
karun warisan bapak). Kalau kita menganggap menggali bahan tak terbaharukan 
sebagai produksi yang sehat  saya tidak bisa berargumentasi lagi. 
Barangkali ada pemerhati milis yang bisa lebih menunjukkan 'logika' saya bahwa 
produksi kita sekarang ini masih kurang produktif/kurang efisien. Kita masih 
menganggap bahwa ongkos mengangkat logam/minyak sebagai biaya dasar minyak. 
Kita tidak melihat bahwa yang namanya minyak tak terbaharukan itu dulunya 
melalui proses ribuan tahun yang tak bisa diganti begitu saja (kerja keras sang 
bapak jadi kuli seumur hidup - kalau menurut perumpamaan tadi). Dan kalau kita 
hitung 'menemukan warisan bapak' sebagai hasil kerja keras 'saya' sendiri  
saya jadi bingung mau lebih menjelaskannya
 bagaimana caranya lagi.?

Dan menurut saya, penguatan dolar yang didasari masukan dana investasi asing 
(investasi real maupun terlebih lagi dana panas), adalah penguatan yang 
dibuat-buat. Penguatan yang didasari penerimaan penjualan aset tak terbaharukan 
juga adalah penguatan yang dibuat-buat. Kalau sudah habis sumber daya alam 
kita, mau jualan apa lagi kita?

Negara Dubay yang kaya raya dengan minyak saja tidak mau mengandalkan 
penerimaan minyaknya sampai ribuan tahun lagi. Memangnya tower yang luar biasa 
dan pulau buatan palem yang megah, hotel bawah laut, semua itu cuma buat 
prestige saja? Mereka ingin jadi kuli dengan memanfaatkan harta karun dari 
bawah tanah mereka. Mereka ingin mengubah negara mereka menjadi negara maju 
tempat parkir dana-dana minyak negara timur tengah lain, berikut tempat 
pariwisata. Lah kalau mereka yang lebih kaya dan penduduknya lebih sedikit 
berpikir pintar, masakan kita yang kekayaannya lebih sedikit dan mulut yang 
harus dikasih makan lebih banyak malah lebih malas dan ongkang-ongkang kaki 
saja, cuma mengandalkan penambangan logam dan minyak yang bisa habis 
sewaktu-waktu?

--- On Wed, 11/8/10, Rachmad M  wrote:

From: Rachmad M 

Padahal jelas pendapatan perkapita kita diukur dengan US $.



Korban dari devaluasi terjadi pada periode yang pendek yakni sampai 
ditemukannya kesetimbangan baru dalam hal tukar-menukar barang dan jasa. 
Korbannya adalah mereka yang berpenghasilan tetap ie. PNS/ABRI dan pensiunan. 
Mereka tidak mudah untuk mencapai penyesuaian baru sehingga cendrung korupsi 
dalam berbagai bentuknya.



Tentu saja penguatan yang terjadi bukan penguatan yang dibuat-buat lho.



Salam



RM



--- In AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com, Bali da Dave  wrote:

>

> Berkali kali argumen yang diajukan adalah berfokus pada konsumsi lokal...  
> dengan mengandalkan barang impor yang murah. Kalau penduduk kita gak ada 
> kerjaan...  mau beli pake apa pak? 

> 

> Kalau mata uang menguat tanpa ada peningkatan produksi lokal (ekspor), 
> berarti ini karena ada banyuak pinjaman luar negeri yuang masuk. Ini pinjaman 
> nantinya musti di bayar. Kalau gak bisa bayar, ntar kejadian macam tahun 1998 
> lagi. Asian financial crisis. Atau sama juga Greek Crisis 2010. Mereka punya 
> uang euro kuat tapi kemampuan produksi dalam negerinya lemah. Akibatnya 
> begitu pinjaman jatuh tempo mau dibayar langsung ekonomi berantakan. Banyak 
> yang jadi pengangguran mendadak karena bisnis-bisnis yang berfokus impor 
> tiba-tiba harus tutup.

> 

> --- On Wed, 11/8/10, Rachmad M  wrote:

> 

> From: Rachmad M 

> Subject: Re: [Keuangan] Menkeu Nilai Penguatan Rupiah Justru Merugikan

> To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com

> Received: Wednesday, 11 August, 2010, 6:32 PM

> 

> 

> 

> 

> 

> 

> 

>  

> 

> 

> 

>   

> 

> 

> 

>   

>   

>   Lha kok gak kerasa kalau hampir semua tarikan nafas kita berbau import 
> :-D

> 

> 

> 

> Kalau rupiah melemah, harga kedelai naik konskwensinya tahu/tempe anda beli 
> di pasar ukurannya mengecil.

> 

&g

Re: [Keuangan] Menkeu Nilai Penguatan Rupiah Justru Merugikan

2010-08-11 Terurut Topik sigitdani
Menurut FB spt ini
@faisalbasri: Kebanyakan petinggi negeri lbh gundah dan kebakaran jenggot kalau 
rp menguat ketimbang melemah. Mrk numpuk kekayaan dlm $, termsk presiden.

Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: Bali da Dave 
Sender: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
Date: Mon, 9 Aug 2010 23:10:43 
To: 
Reply-To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
Subject: Re: [Keuangan] Menkeu Nilai Penguatan Rupiah Justru Merugikan

Setuju dengan Bapak Agus...

Rakyat Indonesia masih banyak yang gampang terkesima dengan produk luar negeri. 
Begitu rupiah menguat, yang belanja sale di Singapore, Malaysia dan impor 
produk luar lainnya sudah gak kira-kira. Kamera diskon di Singapore aja di 
kejer beli. Lagi murah katanya...  harga turun (padahal gara-gara kurs rupiah 
menguat).

Beli kamera lokal kenapa sih? Oh iya...  lupa...  gak ada ternyata...  he he

--- On Mon, 9/8/10, anton ms wardhana  wrote:

From: anton ms wardhana 
Subject: [Keuangan] Menkeu Nilai Penguatan Rupiah Justru Merugikan
To: ahlikeuangan-indonesia@yahoogroups.com
Received: Monday, 9 August, 2010, 11:06 PM

artikel asli:
http://www.kontan.co.id/nasional/news/43805/Menkeu-Nilai-Penguatan-Rupiah-Justru-Merugikan

Senin, 09 Agustus 2010 | 19:25

PENGUATAN NILAI RUPIAH

*Menkeu Nilai Penguatan Rupiah Justru Merugikan*

JAKARTA. Banyak orang berdebat mengenai dampak penguatan nilai rupiah.
Pemerintah pun jarang sekali menyatakan sikapnya terhadap berapa nilai
rupiah yang ideal. Tapi ternyata Menteri Keuangan Indonesia Agus
Martowardojo, mempunyai pandangan yang jelas. Ia menilai, penguatan nilai
tukar rupiah khususnya terhadap dollar Amerika justru merugikan Indonesia.

Untuk itu, Agus mengatakan, pemerintah bersama Bank Indonesia akan melakukan
sejumlah langkah inisiatif untuk menjaga agar Indonesia tetap kompetitif.
“Penguatan rupiah sekarang di bawah Rp 9.000 memang akan membuat kondisi
kita tidak akan kompetitif,” ucap Agus, Senin (9/8).

Sayang, Agus Marto mengaku masih belum dapat menjabarkan langkah apa saja
yang akan dilakukan baik oleh pemerintah maupun Bank Indonesia.

Pendapat berbeda justru dikatakan Umar Juoro, Ekonom Center Indonesia for
Development and Studies. Umar menilai, penguatan nilai tukar rupiah justru
menunjukkan kepercayaan investor terhadap Indonesia. “Hal itu akan positif
bagi perkembangan ekonomi selama investasi oleh investor asing dapat di
dorong untuk sektor riil,” ucapnya.

Martina Prianti

-- 
-
save a tree, don't print this email unless you really need to


[Non-text portions of this message have been removed]





=
Millis AKI mendukung kampanye "Stop Smoking"
=
Alamat penting terkait millis AKI
Blog resmi AKI: www.ahlikeuangan-indonesia.com 
Facebook AKI: http://www.facebook.com/group.php?gid=6247303045
Arsip Milis AKI online: 
http://www.mail-archive.com/ahlikeuangan-indonesia@yahoogroups.com
=
Perhatian : 
Untuk kenyamanan bersama, agar diperhatikan hal-hal berikut: 
- Dalam hal me-reply posting, potong/edit ekor posting sebelumnya
- Diskusi yg baik adalah bila saling menghormati pendapat yang ada. Anggota 
yang melanggar tata tertib millis akan dikenakan sanksi tegas
- Saran, kritik dan tulisan untuk blog silahkan kirim ke 
ahlikeuangan-indonesia-ow...@yahoogroups.comyahoo! Groups Links






  

[Non-text portions of this message have been removed]




[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [Keuangan] Menkeu Nilai Penguatan Rupiah Justru Merugikan

2010-08-11 Terurut Topik Rachmad M
Coba pak dibuka-buka lagi data eksport kita mulai tahun 1930 sampai tahun 1940, 
data itu tercatat di buku karangan Sukarno "Di Bawah Bendera Revolusi". 
Kemudian buka lagi data BPS dari tahun 1997 sampai 2004. Komposisinya gak 
berubah. eksport kita 200 % dari import.

Bedanya jaman Belanda hampir semua teknologi yang baru ditemukan langsung 
diterapkan di Indonesia, sementara kita saat ini sangat tertinggal :-(

Argumentasi perlemahan rupiah demi meningkatkan daya saing adalah argumentasi 
yang dibangun secara masif oleh rezim Suharto, karena ketidak mampuannya 
mengelola rupiah sehingga berulang harus di devaluasi. Padahal jelas pendapatan 
perkapita kita diukur dengan US $.

Korban dari devaluasi terjadi pada periode yang pendek yakni sampai 
ditemukannya kesetimbangan baru dalam hal tukar-menukar barang dan jasa. 
Korbannya adalah mereka yang berpenghasilan tetap ie. PNS/ABRI dan pensiunan. 
Mereka tidak mudah untuk mencapai penyesuaian baru sehingga cendrung korupsi 
dalam berbagai bentuknya.

Setelah tercapai kesetimbangan baru maka semua komposisi kembali dalam proporsi 
yang normal sehingga kalaupun diadakan Redenominasi 1  US$ menjadi RP. 9,- juga 
gak masalah selama semuanya dibagi  dengan suatu bilangan tetap dalam hal ini 
1.000,-

Tentu saja penguatan yang terjadi bukan penguatan yang dibuat-buat lho.


Salam

RM




--- In AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com, Bali da Dave  wrote:
>
> Berkali kali argumen yang diajukan adalah berfokus pada konsumsi lokal...  
> dengan mengandalkan barang impor yang murah. Kalau penduduk kita gak ada 
> kerjaan...  mau beli pake apa pak? 
> 
> Kalau mata uang menguat tanpa ada peningkatan produksi lokal (ekspor), 
> berarti ini karena ada banyuak pinjaman luar negeri yuang masuk. Ini pinjaman 
> nantinya musti di bayar. Kalau gak bisa bayar, ntar kejadian macam tahun 1998 
> lagi. Asian financial crisis. Atau sama juga Greek Crisis 2010. Mereka punya 
> uang euro kuat tapi kemampuan produksi dalam negerinya lemah. Akibatnya 
> begitu pinjaman jatuh tempo mau dibayar langsung ekonomi berantakan. Banyak 
> yang jadi pengangguran mendadak karena bisnis-bisnis yang berfokus impor 
> tiba-tiba harus tutup.
> 
> --- On Wed, 11/8/10, Rachmad M  wrote:
> 
> From: Rachmad M 
> Subject: Re: [Keuangan] Menkeu Nilai Penguatan Rupiah Justru Merugikan
> To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
> Received: Wednesday, 11 August, 2010, 6:32 PM
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
>  
> 
> 
> 
>   
> 
> 
> 
>   
>   
>   Lha kok gak kerasa kalau hampir semua tarikan nafas kita berbau import 
> :-D
> 
> 
> 
> Kalau rupiah melemah, harga kedelai naik konskwensinya tahu/tempe anda beli 
> di pasar ukurannya mengecil.
> 
> 
> 
> Harga BBM non subsidi akan bergerak dengan sendirinya.
> 
> 
> 
> Subsidi BBM Premium akan membengkak dengan sendirinya. Dan pemerintah segera 
> membuat kebijakan kenaikan harga BBM. Akan diikuti kenaikan harga lainnya.
> 
> 
> 
> Terus dimana tidak terpengaruhnya daya beli masyarakat ?
> 
> Lagi pula penguatan itu hanya menguntungkan Pengusaha, bukan karyawan 
> berpenghasilan tetap meski dia karyawan eksportir itu sekalipun :-(
> 
> 
> 
> Salam
> 
> 
> 
> RM
> 
> 
> 
> --- In AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com, Bali da Dave  wrote:
> 
> >
> 
> > Pelemahan mata uang = pelemahan daya beli,
> 
>  
> 
> 
> 
>   
> 
> 
> 
> 
> 
> 
>   
> 
> [Non-text portions of this message have been removed]
>




Re: [Keuangan] Menkeu Nilai Penguatan Rupiah Justru Merugikan

2010-08-11 Terurut Topik Bali da Dave
Berkali kali argumen yang diajukan adalah berfokus pada konsumsi lokal...  
dengan mengandalkan barang impor yang murah. Kalau penduduk kita gak ada 
kerjaan...  mau beli pake apa pak? 

Kalau mata uang menguat tanpa ada peningkatan produksi lokal (ekspor), berarti 
ini karena ada banyuak pinjaman luar negeri yuang masuk. Ini pinjaman nantinya 
musti di bayar. Kalau gak bisa bayar, ntar kejadian macam tahun 1998 lagi. 
Asian financial crisis. Atau sama juga Greek Crisis 2010. Mereka punya uang 
euro kuat tapi kemampuan produksi dalam negerinya lemah. Akibatnya begitu 
pinjaman jatuh tempo mau dibayar langsung ekonomi berantakan. Banyak yang jadi 
pengangguran mendadak karena bisnis-bisnis yang berfokus impor tiba-tiba harus 
tutup.

--- On Wed, 11/8/10, Rachmad M  wrote:

From: Rachmad M 
Subject: Re: [Keuangan] Menkeu Nilai Penguatan Rupiah Justru Merugikan
To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
Received: Wednesday, 11 August, 2010, 6:32 PM







 



  



  
  
  Lha kok gak kerasa kalau hampir semua tarikan nafas kita berbau import :-D



Kalau rupiah melemah, harga kedelai naik konskwensinya tahu/tempe anda beli di 
pasar ukurannya mengecil.



Harga BBM non subsidi akan bergerak dengan sendirinya.



Subsidi BBM Premium akan membengkak dengan sendirinya. Dan pemerintah segera 
membuat kebijakan kenaikan harga BBM. Akan diikuti kenaikan harga lainnya.



Terus dimana tidak terpengaruhnya daya beli masyarakat ?

Lagi pula penguatan itu hanya menguntungkan Pengusaha, bukan karyawan 
berpenghasilan tetap meski dia karyawan eksportir itu sekalipun :-(



Salam



RM



--- In AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com, Bali da Dave  wrote:

>

> Pelemahan mata uang = pelemahan daya beli,

 



  






  

[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [Keuangan] Menkeu Nilai Penguatan Rupiah Justru Merugikan

2010-08-11 Terurut Topik Rachmad M
Lha kok gak kerasa kalau hampir semua tarikan nafas kita berbau import :-D

Kalau rupiah melemah, harga kedelai naik konskwensinya tahu/tempe anda beli di 
pasar ukurannya mengecil.

Harga BBM non subsidi akan bergerak dengan sendirinya.

Subsidi BBM Premium akan membengkak dengan sendirinya. Dan pemerintah segera 
membuat kebijakan kenaikan harga BBM. Akan diikuti kenaikan harga lainnya.

Terus dimana tidak terpengaruhnya daya beli masyarakat ?
Lagi pula penguatan itu hanya menguntungkan Pengusaha, bukan karyawan 
berpenghasilan tetap meski dia karyawan eksportir itu sekalipun :-(

Salam

RM



--- In AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com, Bali da Dave  wrote:
>
> Pelemahan mata uang = pelemahan daya beli, hanya kalau kita belinya barang 
> impor semua. Kalau barang dibuat di Indonesia semua, matauang kita melemah 
> seberapa pun dibanding barang impor, maka daya beli masyarakat seharusnya 
> sama saja.
> 
> Dengan pelemahan daya beli impor, diharapkan ada penguatan daya produksi 
> lokal, yang ujung-ujungnya berarti penguatan daya beli impor juga nantinya. 
> 
> Maka dibandingkan dengan saran anda, yang menggunakan subsidi untuk 
> menyarukan daya beli seolah lebih kuat (padahal daya produksi lokal lemah), 
> mending di lemahkan supaya daya produksi lokal semakin kuat. Lapangan kerja 
> makin besar dan artinya nanti konsumsi lokal juga semakin kuat.
> 
> --- On Wed, 11/8/10, Rachmad M  wrote:
> 
> From: Rachmad M 
> SPerlemahan mata uang sebenarnya adalah pelemahan daya beli, pelemahan 
> pendapatan perorang pertahun karena semua kita ukur dengan mata uang asing ie 
> US $
> 
> 
> 
> Salam
> 
> 
> 
>   
>   Switch to: Text-Only, Daily Digest • Unsubscribe • Terms of Use
> 
> 
> 
> 
>
> 
>   
>   
>   
> 
> 
> 
>  
> 
> 
> 
> 
>  
> 
>   .
> 
> 
>
> 
> 
> 
> 
> 
>  
> 
> 
> 
>   
> 
> 
> 
> 
> 
> 
>   
> 
> [Non-text portions of this message have been removed]
>




Re: [Keuangan] Menkeu Nilai Penguatan Rupiah Justru Merugikan

2010-08-11 Terurut Topik Bali da Dave
Pelemahan mata uang = pelemahan daya beli, hanya kalau kita belinya barang 
impor semua. Kalau barang dibuat di Indonesia semua, matauang kita melemah 
seberapa pun dibanding barang impor, maka daya beli masyarakat seharusnya sama 
saja.

Dengan pelemahan daya beli impor, diharapkan ada penguatan daya produksi lokal, 
yang ujung-ujungnya berarti penguatan daya beli impor juga nantinya. 

Maka dibandingkan dengan saran anda, yang menggunakan subsidi untuk menyarukan 
daya beli seolah lebih kuat (padahal daya produksi lokal lemah), mending di 
lemahkan supaya daya produksi lokal semakin kuat. Lapangan kerja makin besar 
dan artinya nanti konsumsi lokal juga semakin kuat.

--- On Wed, 11/8/10, Rachmad M  wrote:

From: Rachmad M 
SPerlemahan mata uang sebenarnya adalah pelemahan daya beli, pelemahan 
pendapatan perorang pertahun karena semua kita ukur dengan mata uang asing ie 
US $



Salam



  
  Switch to: Text-Only, Daily Digest • Unsubscribe • Terms of Use




   

  
  
  



 




 

  .


   





 



  






  

[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [Keuangan] Menkeu Nilai Penguatan Rupiah Justru Merugikan

2010-08-11 Terurut Topik Rachmad M
Sebetulnya bukan fokus pada subsidi, namun penarikan subsidi adalah biang 
terjadinya inflasi. Jadi daripada ditarik subsidinya kan lebih baik rupiahnya 
yang menguat.

Perlemahan mata uang sebenarnya adalah pelemahan daya beli, pelemahan 
pendapatan perorang pertahun karena semua kita ukur dengan mata uang asing ie 
US $


Salam

RM

--- In AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com, Bali da Dave  wrote:
>
> Fokus bapak sama subsidinya..
> Subsidi (belanja negara) cuma sebagian kecil dari kesatuan ekonomi seluruh 
> bangsa.
> 
> Untuk situasi sekarang, pelemahan yang dapat memperkuat kemampuan produksi 
> dalam negeri (dan konsumsi dalam negeri) lebih penting dari pada 
> pen-subsidian konsumsi barang-barang IMPOR
> 
> --- On Tue, 10/8/10, Rachmad M  wrote:
> 
> From: Rachmad M 
> Subject: Re: [Keuangan] Menkeu Nilai Penguatan Rupiah Justru Merugikan
> To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
> Received: Tuesday, 10 August, 2010, 5:09 PM
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
>  
> 
> 
> 
>   
> 
> 
> 
>   
>   
>   Memilih mata uang menjadi lemah adalah suatu kesalahan yang fatal. Yang 
> benar adalah terus dijaga pada nilainya dan kalau perlu diperkuat secara 
> gradual sampai yang namanya subsidi hilang dengan sendirinya. Setelah hilang 
> subsidi dan semua berada pada kesetimbangan baru, baru kita mikir 
> mempertahankannya dan bukan melemahkannya.
> 
> 
> 
> Kenapa ?
> 
> 
> 
> Namanya juga melemah dan ini juga melemahkan daya beli masyarakat. Masyarakat 
> yang daya belinya melemah hanya memikirkan kebutuhan makan. Tidak sempat 
> memikirkan kebutuhan yang lainnya ie. Kesehatan, pendidikan apalagi konsumsi 
> barang bermutu :-(
> 
> 
> 
> Masyarakat yang berdaya beli cendrung memikirkan konsumsi lainnya selain 
> makan, dan ini menimbulkan gairah untuk menyediakan berbagai bentuk layanan 
> barang/jasa serta selalu mengadakan inovasi untuk kenyamanan pengguna. Dan 
> masyarakat yang melek terhadap perlunya memperbaiki layanan barang/jasa akan 
> mudah mengglobal.
> 
> 
> 
> Salam
> 
> 
> 
> RM
> 
> 
> 
> --- In AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com, Bali da Dave  wrote:
> 
> >
> 
> > Setuju dengan Bapak Agus...
> 
> > 
> 
> > Rakyat Indonesia masih banyak yang gampang terkesima dengan produk luar 
> > negeri. Begitu rupiah menguat, yang belanja sale di Singapore, Malaysia dan 
> > impor produk luar lainnya sudah gak kira-kira. Kamera diskon di Singapore 
> > aja di kejer beli. Lagi murah katanya...  harga turun (padahal gara-gara 
> > kurs rupiah menguat).
> 
> > 
> 
> > Beli kamera lokal kenapa sih? Oh iya...  lupa...  gak ada ternyata...  
> > he he
> 
> > 
> 
> > --- On Mon, 9/8/10, anton ms wardhana  wrote:
> 
> > 
> 
> > From: anton ms wardhana 
> 
> > Subject: [Keuangan] Menkeu Nilai Penguatan Rupiah Justru Merugikan
> 
> > To: ahlikeuangan-indonesia@yahoogroups.com
> 
> > Received: Monday, 9 August, 2010, 11:06 PM
> 
> > 
> 
> > artikel asli:
> 
> > http://www.kontan.co.id/nasional/news/43805/Menkeu-Nilai-Penguatan-Rupiah-Justru-Merugikan
> 
> > 
> 
> > Senin, 09 Agustus 2010 | 19:25
> 
> > 
> 
> > PENGUATAN NILAI RUPIAH
> 
> > 
> 
> > *Menkeu Nilai Penguatan Rupiah Justru Merugikan*
> 
> > 
> 
> > JAKARTA. Banyak orang berdebat mengenai dampak penguatan nilai rupiah.
> 
> > Pemerintah pun jarang sekali menyatakan sikapnya terhadap berapa nilai
> 
> > rupiah yang ideal. Tapi ternyata Menteri Keuangan Indonesia Agus
> 
> > Martowardojo, mempunyai pandangan yang jelas. Ia menilai, penguatan nilai
> 
> > tukar rupiah khususnya terhadap dollar Amerika justru merugikan Indonesia.
> 
> > 
> 
> > Untuk itu, Agus mengatakan, pemerintah bersama Bank Indonesia akan melakukan
> 
> > sejumlah langkah inisiatif untuk menjaga agar Indonesia tetap kompetitif.
> 
> > “Penguatan rupiah sekarang di bawah Rp 9.000 memang akan membuat kondisi
> 
> > kita tidak akan kompetitif,” ucap Agus, Senin (9/8).
> 
> > 
> 
> > Sayang, Agus Marto mengaku masih belum dapat menjabarkan langkah apa saja
> 
> > yang akan dilakukan baik oleh pemerintah maupun Bank Indonesia.
> 
> > 
> 
> > Pendapat berbeda justru dikatakan Umar Juoro, Ekonom Center Indonesia for
> 
> > Development and Studies. Umar menilai, penguatan nilai tukar rupiah justru
> 
> > menunjukkan kepercayaan investor terhadap Indonesia. “Hal itu akan positif
> 
> > bagi perkembangan ekonomi selama investasi oleh investor asing dapat di
> 
> > dorong 

Re: [Keuangan] Menkeu Nilai Penguatan Rupiah Justru Merugikan

2010-08-10 Terurut Topik Bali da Dave
Fokus bapak sama subsidinya..
Subsidi (belanja negara) cuma sebagian kecil dari kesatuan ekonomi seluruh 
bangsa.

Untuk situasi sekarang, pelemahan yang dapat memperkuat kemampuan produksi 
dalam negeri (dan konsumsi dalam negeri) lebih penting dari pada pen-subsidian 
konsumsi barang-barang IMPOR

--- On Tue, 10/8/10, Rachmad M  wrote:

From: Rachmad M 
Subject: Re: [Keuangan] Menkeu Nilai Penguatan Rupiah Justru Merugikan
To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
Received: Tuesday, 10 August, 2010, 5:09 PM







 



  



  
  
  Memilih mata uang menjadi lemah adalah suatu kesalahan yang fatal. Yang 
benar adalah terus dijaga pada nilainya dan kalau perlu diperkuat secara 
gradual sampai yang namanya subsidi hilang dengan sendirinya. Setelah hilang 
subsidi dan semua berada pada kesetimbangan baru, baru kita mikir 
mempertahankannya dan bukan melemahkannya.



Kenapa ?



Namanya juga melemah dan ini juga melemahkan daya beli masyarakat. Masyarakat 
yang daya belinya melemah hanya memikirkan kebutuhan makan. Tidak sempat 
memikirkan kebutuhan yang lainnya ie. Kesehatan, pendidikan apalagi konsumsi 
barang bermutu :-(



Masyarakat yang berdaya beli cendrung memikirkan konsumsi lainnya selain makan, 
dan ini menimbulkan gairah untuk menyediakan berbagai bentuk layanan 
barang/jasa serta selalu mengadakan inovasi untuk kenyamanan pengguna. Dan 
masyarakat yang melek terhadap perlunya memperbaiki layanan barang/jasa akan 
mudah mengglobal.



Salam



RM



--- In AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com, Bali da Dave  wrote:

>

> Setuju dengan Bapak Agus...

> 

> Rakyat Indonesia masih banyak yang gampang terkesima dengan produk luar 
> negeri. Begitu rupiah menguat, yang belanja sale di Singapore, Malaysia dan 
> impor produk luar lainnya sudah gak kira-kira. Kamera diskon di Singapore aja 
> di kejer beli. Lagi murah katanya...  harga turun (padahal gara-gara kurs 
> rupiah menguat).

> 

> Beli kamera lokal kenapa sih? Oh iya...  lupa...  gak ada ternyata...  he 
> he

> 

> --- On Mon, 9/8/10, anton ms wardhana  wrote:

> 

> From: anton ms wardhana 

> Subject: [Keuangan] Menkeu Nilai Penguatan Rupiah Justru Merugikan

> To: ahlikeuangan-indonesia@yahoogroups.com

> Received: Monday, 9 August, 2010, 11:06 PM

> 

> artikel asli:

> http://www.kontan.co.id/nasional/news/43805/Menkeu-Nilai-Penguatan-Rupiah-Justru-Merugikan

> 

> Senin, 09 Agustus 2010 | 19:25

> 

> PENGUATAN NILAI RUPIAH

> 

> *Menkeu Nilai Penguatan Rupiah Justru Merugikan*

> 

> JAKARTA. Banyak orang berdebat mengenai dampak penguatan nilai rupiah.

> Pemerintah pun jarang sekali menyatakan sikapnya terhadap berapa nilai

> rupiah yang ideal. Tapi ternyata Menteri Keuangan Indonesia Agus

> Martowardojo, mempunyai pandangan yang jelas. Ia menilai, penguatan nilai

> tukar rupiah khususnya terhadap dollar Amerika justru merugikan Indonesia.

> 

> Untuk itu, Agus mengatakan, pemerintah bersama Bank Indonesia akan melakukan

> sejumlah langkah inisiatif untuk menjaga agar Indonesia tetap kompetitif.

> “Penguatan rupiah sekarang di bawah Rp 9.000 memang akan membuat kondisi

> kita tidak akan kompetitif,” ucap Agus, Senin (9/8).

> 

> Sayang, Agus Marto mengaku masih belum dapat menjabarkan langkah apa saja

> yang akan dilakukan baik oleh pemerintah maupun Bank Indonesia.

> 

> Pendapat berbeda justru dikatakan Umar Juoro, Ekonom Center Indonesia for

> Development and Studies. Umar menilai, penguatan nilai tukar rupiah justru

> menunjukkan kepercayaan investor terhadap Indonesia. “Hal itu akan positif

> bagi perkembangan ekonomi selama investasi oleh investor asing dapat di

> dorong untuk sektor riil,” ucapnya.

> 

> Martina Prianti

> 

> -- 

> -

> save a tree, don't print this email unless you really need to

> 

> 

> [Non-text portions of this message have been removed]

> 

> 

> 

> 

> 

> =

> Millis AKI mendukung kampanye "Stop Smoking"

> =

> Alamat penting terkait millis AKI

> Blog resmi AKI: www.ahlikeuangan-indonesia.com 

> Facebook AKI: http://www.facebook.com/group.php?gid=6247303045

> Arsip Milis AKI online: 
> http://www.mail-archive.com/ahlikeuangan-indonesia@yahoogroups.com

> =

> Perhatian : 

> Untuk kenyamanan bersama, agar diperhatikan hal-hal berikut: 

> - Dalam hal me-reply posting, potong/edit ekor posting sebelumnya

> - Diskusi yg baik adalah bila saling menghormati pendapat yang ada. Anggota 
> yang melanggar tata tertib millis akan dikenakan sanksi tegas

> - Saran, kritik dan tulisan untuk blog silahkan kirim ke 
> ahlikeuangan-indonesia-ow...@...! Groups Links

> 

> 

> 

> 

> 

> 

>   

> 

> [Non-text portions of this message have been removed]

>






 





 



  






  

[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [Keuangan] Menkeu Nilai Penguatan Rupiah Justru Merugikan

2010-08-10 Terurut Topik Rachmad M
Memilih mata uang menjadi lemah adalah suatu kesalahan yang fatal. Yang benar 
adalah terus dijaga pada nilainya dan kalau perlu diperkuat secara gradual 
sampai yang namanya subsidi hilang dengan sendirinya. Setelah hilang subsidi 
dan semua berada pada kesetimbangan baru, baru kita mikir mempertahankannya dan 
bukan melemahkannya.

Kenapa ?

Namanya juga melemah dan ini juga melemahkan daya beli masyarakat. Masyarakat 
yang daya belinya melemah hanya memikirkan kebutuhan makan. Tidak sempat 
memikirkan kebutuhan yang lainnya ie. Kesehatan, pendidikan apalagi konsumsi 
barang bermutu :-(

Masyarakat yang berdaya beli cendrung memikirkan konsumsi lainnya selain makan, 
dan ini menimbulkan gairah untuk menyediakan berbagai bentuk layanan 
barang/jasa serta selalu mengadakan inovasi untuk kenyamanan pengguna. Dan 
masyarakat yang melek terhadap perlunya memperbaiki layanan barang/jasa akan 
mudah mengglobal.

Salam

RM

--- In AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com, Bali da Dave  wrote:
>
> Setuju dengan Bapak Agus...
> 
> Rakyat Indonesia masih banyak yang gampang terkesima dengan produk luar 
> negeri. Begitu rupiah menguat, yang belanja sale di Singapore, Malaysia dan 
> impor produk luar lainnya sudah gak kira-kira. Kamera diskon di Singapore aja 
> di kejer beli. Lagi murah katanya...  harga turun (padahal gara-gara kurs 
> rupiah menguat).
> 
> Beli kamera lokal kenapa sih? Oh iya...  lupa...  gak ada ternyata...  he 
> he
> 
> --- On Mon, 9/8/10, anton ms wardhana  wrote:
> 
> From: anton ms wardhana 
> Subject: [Keuangan] Menkeu Nilai Penguatan Rupiah Justru Merugikan
> To: ahlikeuangan-indonesia@yahoogroups.com
> Received: Monday, 9 August, 2010, 11:06 PM
> 
> artikel asli:
> http://www.kontan.co.id/nasional/news/43805/Menkeu-Nilai-Penguatan-Rupiah-Justru-Merugikan
> 
> Senin, 09 Agustus 2010 | 19:25
> 
> PENGUATAN NILAI RUPIAH
> 
> *Menkeu Nilai Penguatan Rupiah Justru Merugikan*
> 
> JAKARTA. Banyak orang berdebat mengenai dampak penguatan nilai rupiah.
> Pemerintah pun jarang sekali menyatakan sikapnya terhadap berapa nilai
> rupiah yang ideal. Tapi ternyata Menteri Keuangan Indonesia Agus
> Martowardojo, mempunyai pandangan yang jelas. Ia menilai, penguatan nilai
> tukar rupiah khususnya terhadap dollar Amerika justru merugikan Indonesia.
> 
> Untuk itu, Agus mengatakan, pemerintah bersama Bank Indonesia akan melakukan
> sejumlah langkah inisiatif untuk menjaga agar Indonesia tetap kompetitif.
> “Penguatan rupiah sekarang di bawah Rp 9.000 memang akan membuat kondisi
> kita tidak akan kompetitif,” ucap Agus, Senin (9/8).
> 
> Sayang, Agus Marto mengaku masih belum dapat menjabarkan langkah apa saja
> yang akan dilakukan baik oleh pemerintah maupun Bank Indonesia.
> 
> Pendapat berbeda justru dikatakan Umar Juoro, Ekonom Center Indonesia for
> Development and Studies. Umar menilai, penguatan nilai tukar rupiah justru
> menunjukkan kepercayaan investor terhadap Indonesia. “Hal itu akan positif
> bagi perkembangan ekonomi selama investasi oleh investor asing dapat di
> dorong untuk sektor riil,” ucapnya.
> 
> Martina Prianti
> 
> -- 
> -
> save a tree, don't print this email unless you really need to
> 
> 
> [Non-text portions of this message have been removed]
> 
> 
> 
> 
> 
> =
> Millis AKI mendukung kampanye "Stop Smoking"
> =
> Alamat penting terkait millis AKI
> Blog resmi AKI: www.ahlikeuangan-indonesia.com 
> Facebook AKI: http://www.facebook.com/group.php?gid=6247303045
> Arsip Milis AKI online: 
> http://www.mail-archive.com/ahlikeuangan-indonesia@yahoogroups.com
> =
> Perhatian : 
> Untuk kenyamanan bersama, agar diperhatikan hal-hal berikut: 
> - Dalam hal me-reply posting, potong/edit ekor posting sebelumnya
> - Diskusi yg baik adalah bila saling menghormati pendapat yang ada. Anggota 
> yang melanggar tata tertib millis akan dikenakan sanksi tegas
> - Saran, kritik dan tulisan untuk blog silahkan kirim ke 
> ahlikeuangan-indonesia-ow...@...! Groups Links
> 
> 
> 
> 
> 
> 
>   
> 
> [Non-text portions of this message have been removed]
>




Re: [Keuangan] Menkeu Nilai Penguatan Rupiah Justru Merugikan

2010-08-09 Terurut Topik Bali da Dave
Setuju dengan Bapak Agus...

Rakyat Indonesia masih banyak yang gampang terkesima dengan produk luar negeri. 
Begitu rupiah menguat, yang belanja sale di Singapore, Malaysia dan impor 
produk luar lainnya sudah gak kira-kira. Kamera diskon di Singapore aja di 
kejer beli. Lagi murah katanya...  harga turun (padahal gara-gara kurs rupiah 
menguat).

Beli kamera lokal kenapa sih? Oh iya...  lupa...  gak ada ternyata...  he he

--- On Mon, 9/8/10, anton ms wardhana  wrote:

From: anton ms wardhana 
Subject: [Keuangan] Menkeu Nilai Penguatan Rupiah Justru Merugikan
To: ahlikeuangan-indonesia@yahoogroups.com
Received: Monday, 9 August, 2010, 11:06 PM

artikel asli:
http://www.kontan.co.id/nasional/news/43805/Menkeu-Nilai-Penguatan-Rupiah-Justru-Merugikan

Senin, 09 Agustus 2010 | 19:25

PENGUATAN NILAI RUPIAH

*Menkeu Nilai Penguatan Rupiah Justru Merugikan*

JAKARTA. Banyak orang berdebat mengenai dampak penguatan nilai rupiah.
Pemerintah pun jarang sekali menyatakan sikapnya terhadap berapa nilai
rupiah yang ideal. Tapi ternyata Menteri Keuangan Indonesia Agus
Martowardojo, mempunyai pandangan yang jelas. Ia menilai, penguatan nilai
tukar rupiah khususnya terhadap dollar Amerika justru merugikan Indonesia.

Untuk itu, Agus mengatakan, pemerintah bersama Bank Indonesia akan melakukan
sejumlah langkah inisiatif untuk menjaga agar Indonesia tetap kompetitif.
“Penguatan rupiah sekarang di bawah Rp 9.000 memang akan membuat kondisi
kita tidak akan kompetitif,” ucap Agus, Senin (9/8).

Sayang, Agus Marto mengaku masih belum dapat menjabarkan langkah apa saja
yang akan dilakukan baik oleh pemerintah maupun Bank Indonesia.

Pendapat berbeda justru dikatakan Umar Juoro, Ekonom Center Indonesia for
Development and Studies. Umar menilai, penguatan nilai tukar rupiah justru
menunjukkan kepercayaan investor terhadap Indonesia. “Hal itu akan positif
bagi perkembangan ekonomi selama investasi oleh investor asing dapat di
dorong untuk sektor riil,” ucapnya.

Martina Prianti

-- 
-
save a tree, don't print this email unless you really need to


[Non-text portions of this message have been removed]





=
Millis AKI mendukung kampanye "Stop Smoking"
=
Alamat penting terkait millis AKI
Blog resmi AKI: www.ahlikeuangan-indonesia.com 
Facebook AKI: http://www.facebook.com/group.php?gid=6247303045
Arsip Milis AKI online: 
http://www.mail-archive.com/ahlikeuangan-indonesia@yahoogroups.com
=
Perhatian : 
Untuk kenyamanan bersama, agar diperhatikan hal-hal berikut: 
- Dalam hal me-reply posting, potong/edit ekor posting sebelumnya
- Diskusi yg baik adalah bila saling menghormati pendapat yang ada. Anggota 
yang melanggar tata tertib millis akan dikenakan sanksi tegas
- Saran, kritik dan tulisan untuk blog silahkan kirim ke 
ahlikeuangan-indonesia-ow...@yahoogroups.comyahoo! Groups Links






  

[Non-text portions of this message have been removed]