Radar Bojonegoro-Jawa Pos Group                
            
        
        
        
        
        
          
                [ Sabtu, 12 September 2009 ]
        
          
                
  Melihat Kegiatan Pemetaan Budaya oleh Lembaga Kebudayaan Lamongan (LKL)
        
        
        
        
          
  Petakan Budaya Dengan Konsep Obat Nyamuk


Banyaknya budaya Indonesia yang diklim Malaysia memantik
keprihatinan mendalam. Untuk mengantisipasi kasus seperti itu terjadi
terhadap kebudayaan Lamongan, para seniman Lamongan yang tergabung
dalam Lembaga Kebudayaan Lamongan (LKL) berinisiatif melakukan pemetaan
budaya asli Kota Soto tersebut.


  B. FEBRIANTO, Lamongan


---

Sekitar 30 seniman Lamongan dari berbagai komunitas
seni, seperti ludruk, wayang, jaran kepang, teater, paguyuban permadani
pada 7 September lalu terlihat berada di tiga kecamatan. Mereka sedang
melakukan safari sekaligus pemetaan budaya.

Perjalanan mereka
diawali dari Kecamatan Modo kemudian dilanjutkan ke Sukorame dan
perjalanan diakhir di Desa Songowareng Kecamatan Bluluk. Di setiap
kecamatan tersebut mereka bersilaturahmi ke rumah para seniman di
masing-masing kecamatan sekaligus mendata serta menanyakan perkembangan
aktivitas seni yang mereka geluti.

Beberapa aktivitas seni yang
didatangi antara lain seni sandur, ludruk, hingga campursari. Mereka
kemudian mendiskusikan hasil safarinya tersebut di halaman rumah Kepala
Desa Songowareng dengan lesehan.

Menurut penasehat LKL, Viddy AD
Daery, Desa Songowareng dipilih sebagai tempat diskusi karena desa itu
dulu dikenal kaya dengan seni ornamen rumah penduduk. ''Memandang Desa
Songowareng saya merasa ada kesan, bahwa dulu desa ini desa kaya karena
banyak terdapat peninggalan rumah-rumah yang terbuat dari kayu jati
berukir indah, dengan bentuk joglo atau bucu sesuai dengan teori
Antropologi Desa yang pernah saya pelajari sewaktu kuliah,'' ungkapnya.

Namun
saat ini, ujar budayawan nusantara tersebut, ada kesan menjadi
terlantar. Rumah-rumah tradisional tersebut satu persatu dijual kepada
orang kota yang ingin mempunyai rumah ala desa. Sebaliknya orang desa
bangga mengadopsi gaya kota dan ramai-ramai membangun rumah tembok yang
tidak akrab lingkungan. ''Padahal di Thailand,Malaysia bahkan
negara-negara Eropa dan Australia, desa tetap desa dan kota tetap kota.
Desa adalah alternatif kota, sehingga kalau orang kota bosan dengan
suasana kota, mereka menjadi turis yang berkunjung ke desa. Desa
menjadi makmur karena menyewakan homestay-homestay untuk orang kota,''
paparnya.

Menurut Viddy, di Indonesia sebenarnya juga mulai
digalakkan program Desa Wisata. Tapi sayangnya desa-desa sudah kadung
rusak karena berusaha menjadi kota. Mereka merasa malu jika tetap
berbentuk desa. ''Sungai-sungai dan jublang-jublang yang dulu asri
ramai-ramai diurug dijadikan tempat membuang sampah,'' tukasnya.

Sementara
itu menurut penasehat LKL laonnya, Haris Asito, kunjungan silaturahmi
ke kantong-kantong budaya itu akan terus digalakkan LKL untuk memetakan
kebudayaan Lamongan sebelum diklaim komunitas lain. ''Buktinya masih
ada kesenian Jepaplokan atau disebut juga Jaran Sepaplok serta Jaran
Kepang Dor di Songowareng yang hidupnya kembang kempis sehingga mudah
diklim pihak lain yang bersedia memberi perhatian,'' paparnya.

Menurut
Ketua LKL, Hidayat Iksan, kunjungan silaturahmi budaya tersebut persis
dengan ketika dewan (DPRD) mengadakan kunjungan hearing. ''Bedanya
hearing ala LKL ini tampak lebih serius dan tulus, sedang yang
dilakukan oleh dewan tampak cuma "abang-abang lambe" ,'' tukas pria
yang juga mantan anggota DPRD Lamongan itu.

Sekretaris LKL,
Rokhim ED menambahkan, konsep pemetaan budaya yang dilakukan LKL
tersebut seperti makan bubur atau menyalakan obat nyamuk bakar. Yakni
mulai bergerak dari pinggir kemudian ke tengah. Harapannya agar bisa
menyatukan energi kebudayaan lokal yang masih kuat di wilayah
pinggiran. ''Karena baru kali perama dilakukan, hasil pemetaan budaya
tersebut belum bisa disimpulkan. Kesimpulannya setelah safari budaya
ini selesai di semua wilayah. Selanjutnya hasilnya bisa dipikirkan
lebih lanjut menyangkut pengamanan budaya asli Lamongan tersebut,''
tukasnya.

Aktifis seniman dan budayawan yang hadir pada
kesempatan itu antara lain Haris Asito, Hidayat Iksan, Maruwa Naya,
Viddy AD Daery, Rokim ED, Fanani Mosah, Is Kasihady, Kris Yanto dan
Jumartono. Diskusi yang dimulai pukul 16.00 tersebut diakhiri dengan
berbuka puasa bersama.(*)

        
    
    
         
        
        
        
                
        
                
        
        
                
                     
                        
  Penerima Dana PKH di Lamongan Rame-Rame Kirim Kartu Lebaran ke Presiden
                     
                
                     
                        
  210 Guru-Pengawas Lulus Sertifikasi
                     
                
                     
                        
  PT Amartya Siap Bangun Hotel 
                     
                
                     
                        
  Tuban 58 Napi, Bojonegoro 111 
                     
                
                     
                        
  Open House Direncanakan Lebih Lama
                     
                
                     
                        
  Akhirnya Dasum Peroleh Rekomendasi
                     
                
                     
                        
  Tsalits Klaim Didukung Empat Parpol
                     
                
                     
                        
  Jaga Pola Makan selama Lebaran
                     
                
                     
                        
  Bahayakan Pengguna Jalan, Baliho Dibongkar
                     
                
                     
                        
  Empat Alat Cuci Darah Beroperasi  
                     
                
                     
                        
  Turunkan Tim Anti Curas
                     
                
                     
                        
  Ditinggal Tarawih, Rp 5 Juta Amblas
                     
                
                     
                        
  Libur Lebaran, Usir Kejenuhan
                     
                
                     
                        
  Daftarkan Empat Penjaga Gawang
                     
                
                     
                        
  Uji Coba Tim Bola Voli 
                     
                
        
         
    
    
        HALAMAN KEMARIN
    
    
    
   
                
                     
                        
  Korban tabrak lari, satu tewas
                     
                
                     
                        
  Ngeliput, Wartawan Ditampar
                     
                
                     
                        
  111 Terima Remisi Khusus
                     
                
                     
                        
  143 Kasek Baru Dikukuhkan
                     
                
                     
                        
  Diwarnai Deadlock dan FPDIP Abstain
                     
                
                     
                        
  Bocah Autis Dijemput Orang Tuanya
                     
                
                     
                        
  Tengkorak Saiful Retak 
                     
                
                     
                        
  3.982 Guru segera terima STFNPNS
                     
                
                     
                        
  Kena Tipu Orang yang Mengaku Anggota Polres 
                     
                
                     
                        
  8 SMP Negeri Terima Bantuan 
                     
                
        
        
    
    
    
    
    
    
    
    
        
                HOME
        
                BERITA UTAMA
        
                INTERNASIONAL
        
                POL


      Lebih aman saat online. Upgrade ke Internet Explorer 8 baru dan lebih 
cepat yang dioptimalkan untuk Yahoo! agar Anda merasa lebih aman. Gratis. 
Dapatkan IE8 di sini! 
http://downloads.yahoo.com/id/internetexplorer/

Kirim email ke