Kintir
(Anak-anak Mengalir di Sungai) merupakan produksi ke-9 Seni Teku, Yogyakarta.
Pertunjukan teater ini digelar di ruang terbuka (outdoor) yang tidak
dirancang khusus untuk pertunjukan, dengan konsep pengakraban terhadap ruang.
Elemen-elemen fisik dari ruang terbuka, baik yang natural maupun arsitektural,
diperlakukan sedemikan rupa, sehingga lakon menemukan aktualisasinya di ruang
fisik yang selalu berbeda sekalipun. Pengakraban terhadap ruang ini ditekankan
pada laku panggung, dengan penambahan unsur tata panggung yang minimalis, serta
penonton yang dibebaskan memilih sudut pirsaannya, sehingga memunculkan kesan
peleburan lakon dengan aspek natural dan arsitektural ruang serta penonton.
Idiom pemanggungan dibangun dengan jalinan-jalinan hasil jelajah artistik dari
idiom pemanggungan pertunjukan tradisi, realisme serta kontemporer, seperti
gaya akting realis, tari tradisi, tembang, mantra atau doa Jawa, mbarang,
musik elektrik, serta spektakel pertunjukan tradisi.  

   

Dari
segi teks lakon, Kintir (Anak-anak Mengalir di Sungai) dibangun dari
pembenturan dua teks berbeda. Teks pertama bersumber dari Mahabharata,
pada bagian kelahiran Dewabrata atau Bhisma. Dalam teks ini diceritakan Dewi
Gangga yang turun ke bumi dengan tugas melahirkan delapan wasu yang
dikutuk-pastu menjadi manusia. Tujuh anak yang lahir dari rahimnya
dihanyutkannya ke sungai, kecuali anak terakhir, yaitu Dewabrata yang kelak
dikenal sebagai Mahasenapati Bhisma. Teks kedua merupakan teks rekaan yang
bercerita tentang seorang ibu tanpa suami yang melahirkan delapan anak.
Anak-anak itu lahir dari hubungannya dengan kekasih, lelaki yang memperkosanya
serta lelaki yang membayarnya. Ketujuh anaknya hilang tanpa diketahui sebabnya.
Mungkin anak-anak itu hanyut di sungai atau tersesat di jalanan. Benturan kedua
teks ini melahirkan peristiwa teatrikal yang tumpang tindih, dengan keberagaman
emosi dramatik. 

   

Seni
Teku merupakan komunitas seni yang berdomisili di Yogyakarta, Indonesia, dengan
aktivitas utamanya menciptakan seni pertunjukan. Didirikan di Yogyakarta pada 1
Maret 2005, Seni Teku menciptakan seni pertunjukan berdasarkan eksplorasi
terhadap berbagai aspek dan bentuk folklor dari berbagai wilayah budaya tradisi
yang ada. Seni pertunjukan yang tercipta dikomunikasikan kepada penonton dengan
meminimalkan atau melenyapkan jarak antara pertunjukan dengan penonton.  

   

Alamat:  

Pondok
Bambu Kuning, Cabean,  

Jl.
Parangtritis KM 7 Sewon, Bantul,  

Yogyakarta
55188, Indonesia 

senit...@yahoo.com 

081 5576
8373, 081 8262 570 











      


      

Kirim email ke