KEUTAMAAN 10 HARI PERTAMA BULAN DZULHIJJAH DAN AMALAN YANG DISYARIATKAN

Oleh
Syaikh Abdullah bin Abdurrahman Al-Jibrin
http://www.almanhaj.or.id/content/2001/slash/0 

Segala puji bagi Allah semata, shalawat dan salam semoga tercurah kepada 
Rasulullah, Nabi kita Muhammad, kepada keluarga dan segenap sahabatnya.

Diriwayatkan oleh Al-Bukhari, Rahimahullah, dari Ibnu 'Abbas Radhiyallahu 
'Anhuma bahwa Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda :

"Artinya : Tidak ada hari dimana amal shalih pada saat itu lebih dicintai oleh 
Allah daripada hari-hari ini, yaitu : Sepuluh hari dari bulan Dzulhijjah. 
Mereka bertanya : Ya Rasulullah, tidak juga jihad fi sabilillah ?. Beliau 
menjawab : Tidak juga jihad fi sabilillah, kecuali orang yang keluar (berjihad) 
dengan jiwa dan hartanya, kemudian tidak kembali dengan sesuatu apapun".

Imam Ahmad, Rahimahullah, meriwayatkan dari Umar Radhiyallahu 'Anhuma, bahwa 
Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda :

"Artinya : Tidak ada hari yang paling agung dan amat dicintai Allah untuk 
berbuat kebajikan di dalamnya daripada sepuluh hari (Dzulhijjah) ini. Maka 
perbanyaklah pada saat itu tahlil, takbir dan tahmid".

MACAM-MACAM AMALAN YANG DISYARIATKAN

[1]. Melaksanakan Ibadah Haji Dan Umrah

Amal ini adalah amal yang paling utama, berdasarkan berbagai hadits shahih yang 
menunjukkan keutamaannya, antara lain : sabda Nabi shallallahu 'alaihi wa 
sallam:

"Artinya : Dari umrah ke umrah adalah tebusan (dosa-dosa yang dikerjakan) di 
antara keduanya, dan haji yang mabrur balasannya tiada lain adalah Surga".

[2]. Berpuasa Selama Hari-Hari Tersebut, Atau Pada Sebagiannya, Terutama Pada 
Hari Arafah.

Tidak disangsikan lagi bahwa puasa adalah jenis amalan yang paling utama, dan 
yang dipilih Allah untuk diri-Nya. Disebutkan dalam hadist Qudsi :

"Artinya : Puasa ini adalah untuk-Ku, dan Aku lah yang akan membalasnya. 
Sungguh dia telah meninggalkan syahwat, makanan dan minumannya semata-mata 
karena Aku".

Diriwayatkan dari Abu Said Al-Khudri, Radhiyallahu 'Anhu, Rasulullah 
Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda :

"Artinya : Tidaklah seorang hamba berpuasa sehari di jalan Allah melainkan 
Allah pasti menjauhkan dirinya dengan puasanya itu dari api neraka selama tujuh 
puluh tahun". [Hadits Muttafaq 'Alaih].

Diriwayatkan oleh Imam Muslim dari Abu Qatadah Rahimahullah bahwa Nabi 
shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda :

"Artinya : Berpuasa pada hari Arafah karena mengharap pahala dari Allah melebur 
dosa-dosa setahun sebelum dan sesudahnya".

[3]. Takbir Dan Dzikir Pada Hari-Hari Tersebut.

Sebagaimana firman Allah Ta'ala.

"Artinya : .... dan supaya mereka menyebut nama Allah pada hari-hari yang telah 
ditentukan ...". [Al-Hajj : 28].

Para ahli tafsir menafsirkannya dengan sepuluh hari dari bulan Dzulhijjah. 
Karena itu, para ulama menganjurkan untuk memperbanyak dzikir pada hari-hari 
tersebut, berdasarkan hadits dari Ibnu Umar Radhiyallahu 'Anhuma.

"Artinya : Maka perbanyaklah pada hari-hari itu tahlil, takbir dan tahmid". 
[Hadits Riwayat Ahmad].

Imam Bukhari Rahimahullah menuturkan bahwa Ibnu Umar dan Abu Hurairah 
Radhiyallahu 'Anhuma keluar ke pasar pada sepuluh hari tersebut seraya 
mengumandangkan takbir lalu orang-orangpun mengikuti takbirnya. Dan Ishaq, 
Rahimahullah, meriwayatkan dari fuqaha', tabiin bahwa pada hari-hari ini 
mengucapkan :

"Allahu Akbar, Allahu Akbar, Laa Ilaha Ilallah, wa-Allahu Akbar, Allahu Akbar 
wa Lillahil Hamdu"

"Artinya : Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, Tidak ada Ilah (Sembahan) Yang 
Haq selain Allah. Dan Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, segala puji hanya 
bagi Allah".

Dianjurkan untuk mengeraskan suara dalam bertakbir ketika berada di pasar, 
rumah, jalan, masjid dan lain-lainnya. Sebagaimana firman Allah.

"Artinya : Dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang 
diberikan kepadamu ...". [Al-Baqarah : 185].

Tidak dibolehkan mengumandangkan takbir bersama-sama, yaitu dengan berkumpul 
pada suatu majlis dan mengucapkannya dengan satu suara (koor). Hal ini tidak 
pernah dilakukan oleh para Salaf. Yang menurut sunnah adalah masing-masing 
orang bertakbir sendiri-sendiri. Ini berlaku pada semua dzikir dan do'a, 
kecuali karena tidak mengerti sehingga ia harus belajar dengan mengikuti orang 
lain.

Dan diperbolehkan berdzikir dengan yang mudah-mudah. Seperti : takbir, tasbih 
dan do'a-do'a lainnya yang disyariatkan.

[4]. Taubat Serta Meninggalkan Segala Maksiat Dan Dosa.

Sehingga akan mendapatkan ampunan dan rahmat. Maksiat adalah penyebab 
terjauhkan dan terusirnya hamba dari Allah, dan keta'atan adalah penyebab dekat 
dan cinta kasih Allah kepadanya.

Disebutkan dalam hadits dari Abu Hurairah Radhiyallahu 'Anhu, bahwasanya Nabi 
shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda.

"Artinya : Sesungguhnya Allah itu cemburu, dan kecemburuan Allah itu manakala 
seorang hamba melakukan apa yang diharamkan Allah terhadapnya" [Hadits Muttafaq 
'Alaihi].

[5]. Banyak Beramal Shalih.

Berupa ibadah sunat seperti : shalat, sedekah, jihad, membaca Al-Qur'an, amar 
ma'ruf nahi munkar dan lain sebagainya. Sebab amalan-amalan tersebut pada hari 
itu dilipat gandakan pahalanya. Bahkan amal ibadah yang tidak utama bila 
dilakukan pada hari itu akan menjadi lebih utama dan dicintai Allah daripada 
amal ibadah pada hari lainnya meskipun merupakan amal ibadah yang utama, 
sekalipun jihad yang merupakan amal ibadah yang amat utama, kecuali jihad orang 
yang tidak kembali dengan harta dan jiwanya.

[6]. Disyariatkan Pada Hari-Hari Itu Takbir Muthlaq

Yaitu pada setiap saat, siang ataupun malam sampai shalat Ied. Dan disyariatkan 
pula takbir muqayyad, yaitu yang dilakukan setiap selesai shalat fardhu yang 
dilaksanakan dengan berjama'ah ; bagi selain jama'ah haji dimulai dari sejak 
Fajar Hari Arafah dan bagi Jama�ah Haji dimulai sejak Dzhuhur hari raya Qurban 
terus berlangsung hingga shalat Ashar pada hari Tasyriq.

[7]. Berkurban Pada Hari Raya Qurban Dan Hari-hari Tasyriq.

Hal ini adalah sunnah Nabi Ibrahim 'Alaihissalam, yakni ketika Allah Ta'ala 
menebus putranya dengan sembelihan yang agung. Diriwayatkan bahwa Nabi 
shallallahu 'alaihi wa sallam.

"Artinya : Berkurban dengan menyembelih dua ekor domba jantan berwarna putih 
dan bertanduk. Beliau sendiri yang menyembelihnya dengan menyebut nama Allah 
dan bertakbir, serta meletakkan kaki beliau di sisi tubuh domba itu". [Muttafaq 
'Alaihi].

[8]. Dilarang Mencabut Atau Memotong Rambut Dan Kuku Bagi Orang Yang Hendak 
Berkurban.

Diriwayatkan oleh Muslim dan lainnya, dari Ummu Salamah Radhiyallhu 'Anha bahwa 
Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda.

"Artinya : Jika kamu melihat hilal bulan Dzul Hijjah dan salah seorang di 
antara kamu ingin berkurban, maka hendaklah ia menahan diri dari (memotong) 
rambut dan kukunya".

Dalam riwayat lain :

"Maka janganlah ia mengambil sesuatu dari rambut atau kukunya sehingga ia 
berkurban".

Hal ini, mungkin, untuk menyerupai orang yang menunaikan ibadah haji yang 
menuntun hewan kurbannya. Firman Allah.

"Artinya : ..... dan jangan kamu mencukur (rambut) kepalamu, sebelum kurban 
sampai di tempat penyembelihan...". [Al-Baqarah : 196].

Larangan ini, menurut zhahirnya, hanya dikhususkan bagi orang yang berkurban 
saja, tidak termasuk istri dan anak-anaknya, kecuali jika masing-masing dari 
mereka berkurban. Dan diperbolehkan membasahi rambut serta menggosoknya, 
meskipun terdapat beberapa rambutnya yang rontok.

[9]. Melaksanakan Shalat Iedul Adha Dan Mendengarkan Khutbahnya.

Setiap muslim hendaknya memahami hikmah disyariatkannya hari raya ini. Hari ini 
adalah hari bersyukur dan beramal kebajikan. Maka janganlah dijadikan sebagai 
hari keangkuhan dan kesombongan ; janganlah dijadikan kesempatan bermaksiat dan 
bergelimang dalam kemungkaran seperti ; nyanyi-nyanyian, main judi, 
mabuk-mabukan dan sejenisnya. Hal mana akan menyebabkan terhapusnya amal 
kebajikan yang dilakukan selama sepuluh hari.

[10]. Selain Hal-Hal Yang Telah Disebutkan Diatas.

Hendaknya setiap muslim dan muslimah mengisi hari-hari ini dengan melakukan 
ketaatan, dzikir dan syukur kepada Allah, melaksanakan segala kewajiban dan 
menjauhi segala larangan ; memanfaatkan kesempatan ini dan berusaha memperoleh 
kemurahan Allah agar mendapat ridha-Nya.

Semoga Allah melimpahkan taufik-Nya dan menunjuki kita kepada jalan yang lurus. 
Dan shalawat serta salam semoga tetap tercurah kepada Nabi Muhammad, kepada 
keluarga dan para sahabatnya.

[Artikel bahasa Arab dapat dilihat di http://www.saaid.net/mktarat/hajj/4.htm 
Disalin dari brosur yang dibagiakn secara cuma-cuma, tanpa no, bulan dan tahun] 


Website anda: http://www.assunnah.or.id & http://www.almanhaj.or.id
Website audio: http://assunnah.mine.nu
Berhenti berlangganan: [EMAIL PROTECTED]
Ketentuan posting : http://milis.assunnah.or.id/mlbios.php/aturanmilis/ 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/assunnah/

<*> Your email settings:
    Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
    http://groups.yahoo.com/group/assunnah/join
    (Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
    mailto:[EMAIL PROTECTED] 
    mailto:[EMAIL PROTECTED]

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 

Kirim email ke