Analisadaily.com | Memangkas karbohidrat mungkin membantu orang
mengurangi berat badan, tapi itu mungkin tak terlalu bagus buat
menurunkan kolesterol, demikian hasil penelitian baru.

Orang yang mengkonsumsi makanan rendah karbohidrat tapi relatif tinggi
lemak kehilangan berat tubuh dengan jumlah yang sama dalam enam pekan
seperti mereka yang mengkonsumsi makanan tinggi karbohidrat.

Namun tingkat “low-density lipoprotein (LDL)” atau kolesterol “jahat”
meningkat tajam di dalam kelompok rendah karbohidrat, sementara tingkat
itu merosot di dalam kelompok tinggi karbohidrat. Tingkat tinggi LDL
adalah faktor resiko bagi sakit jantung karena kolesterol itu berkaitan
dengan penyumbatan pembuluh darah.

Makanan yang rendah karbohidrat telah kian populer dalam beberapa tahun
belakangan, dan pendukungnya menyatakan itu mungkin lebih efektif dalam
mengurangi resiko diabetes dan tingkat kolesterol, tulis Dr Teri L
Hernandez dari University of Colorado di Denver, Aurora, dan rekannya
di dalam laporan mereka di American Journal of Clinical Nutrition.

Namun sebenarnya tak banyak yang diketahui mengenai bagaimana dampak
makanan itu dibandingkan dengan rencana menghilangkan berat badan
melalui makanan dengan karbohidrat yang lebih tinggi, kata mereka.

Untuk menyelidiki dampak makanan dalam pengukuran tersebut selama
hilangnya berat badan, Hernandez dan timnya secara acak menugasi 32
orang dewasa yang sangat gemuk untuk mengikuti pola makan rendah
karbohidrat, termasuk 20 gram karbohidrat atau lebih sedikit lagi
setiap hari, atau makanan tinggi karbohidrat dengan 55 persen kalori
yang berasal dari karbohidrat selama enam pekan.

Kedua kelompok itu kehilangan sebanyak enam kilogram. Tetapi orang di
dalam kelompok makanan rendah karbohidrat sesungguhnya memiliki
kenaikan rata-rata 12 miligram per desiliter kenaikan tingkat LDL
mereka, naik dari 109 miligram per desiliter-kurang dari 100 dipandang
sudah optimal. Sementara itu kelompok yang mengkonsumsi makanan tinggi
karbohidrat memperlihatkan kenaikan tujuh miligram per desiliter, turun
dari 102.

Kelompok yang mengkonsumsi makanan rendah karbohidrat juga
memperlihatkan kenaikan tingkat “free fatty acid” mereka, yang
dikeluarkan ke dalam darah ketika tubuh menghancurkan lemak yang
tersimpan. Tingginya “free fatty acid” mempersulit liver untuk
menyimpan glukosa, yang pada gilirannya menaikkan tingkat gula darah.
Selanjutnya tingkat gula darah yang tinggi mengakibatkan diabetes.

“Data ini menunjukkan bahwa makanan dengan tingkat lemak yang tinggi
mungkin memiliki dampak metabolis yang merugikan selama kehilangan
berat badan aktif,” demikian kesimpulan Hernandez dan timnya,
sebagaimana dilaporkan oleh Reuters Health

www.AstroDigi.com (Nino Guevara Ruwano)

--
Posted By NINO to AstroDigi at 3/14/2010 04:20:00 PM

Kirim email ke