Maaf Rekan-rekan, ikutan sedikit komentar :
Menurut saya kurang setuju dibangunnya rel KA di Bali, alasannya:
1) melihat aktualitas di Jawa (yang sudah dikatakan maju), hampir semua stasion
fasilitasnya kurang memadai terutama toilet/ kamar mandi, ..ya seperti umumnya
stasiun
bus, juga seperti
Om Suastiastu,
Tiang tidak setuju dengan rencana Jero Wacik terkait pembangunan rell kereta
api mengelilingi Bali..alasan-alasan keberatan titiang sbb:
- berdampak serius terhadap peningkatan polusi di Bali karena kereta api ini
- Apa dampaknya terhadap mandala-spiritual masyarakat Bali
Kalau kita lihat di Jawa, sepanjang rel berdiri rumah-rumah kumuh, padagang
acung, segala aktivitas untuk mengais rejeki. Sedangkan rencana rel itu
sepanjang pantai, sedangkan wisatawan datang karena ingin menikmati pantai yang
tenang, kalau dah begitu, apakah masih ada wisatawan yang datang?
Jero Wacik sing nawang ape..terus terang rage kecewa dengan Alumnus SMA-1
Singaraja dan alumnus Ganesha ITB yang memalukan …
SAY NO to Kereta Api di BALI…
-Original Message-
From: bali-bou...@lp3b.or.id [mailto:bali-bou...@lp3b.or.id] On Behalf Of
nyoman suwela
Sent: Wednesday,
Bli Ambara,
adi jeg keras gati komentarne. Hehe...kalem atuh kang...
Selain semua cons yang disampaikan beberapa semeton seperti kumuh, polusi,
resiko kecelakaan tinggi karena kurang waspada, pasti ada pros-nya juga.
Kalo bicara polusi dan resiko, tampaknya kereta memiliki resikonya lebih
Beni..
Masalahnya si Wacik ne ngomong Kereta api mengelilingi Bali..dan bukan suatu
pilot project terbatas di daerah tertentu..coba bikin dulu dalam jarak pendek
sebagai pilot proyek lihat hasilnya apakah sesuai dengan untung rugi yang
diperkirakan..
Beni pasti pernah mengilingi Bali,
Bli Ambara sane wangiyang titiyang,
Beh, kalo sampai ke antisipasi atau kekhawatiran pembongkaran pura, kok
sepertinya tidak akan sampai kesana ya. Kecuali memang beliau siap diberondong
peluru timah oleh semeton yang kasat dan tak kasat mata . Jangankan membongkar,
baru survey bawa linggis