just fwd dari milis sbelah...
 
Jakarta bakal keren di tahun 2010?

15 corridors of Busway.
(1 corridor will be disable after a subway line operated).

Jakarta Monorail (LRT) Blue Line and Green Line. 
MRT Subway with Elevated Track. Ground Track and Underground Track.

And Also WaterBus on Banjr Kanal Timur And Banjir Kanal Barat..

And Also Jakarta Tower..
Dance Laser Fountain at Monas..

Untuk Monorail, rencananya memakai teknologi Siemens Inka.. 
Jakarta Monorail telah diteliti oleh pembuat Tunnel Prancis - Inggris.

Subway akan dibuat oleh Jepang.
Busway memakai bahan bakar gas.. 

Monorail terbagi 2 jalur :
Jalur biru (blue line) meliputi Kampung Melayu, Tebet, Saharjo, Menteng Dalam, 
Casablanca, 
Dharmala Sakti, Menara Batavia, Karet, Kebon Kacang, Cideng, Tomang, 
berakhir di Mal Taman Anggrek. 

Jalur hijau (green line) yang disebut jalur melingkar meliputi HR Rasuna Said 
(Kuningan Central), 
Taman Rasuna, Gran Melia, Satria Mandala, Polda Metropolitan Jakarta Raya, 
SCBD, Bursa Efek Jakarta, Sudirman Place, Plaza Senayan, Stadion Madya 
Gelora Bung Karno, Stasiun Palmerah, Pejompongan, Karet, Sudirman, Setia 
Budi Utara, dan kembali ke Kuningan Central. 
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Spesifikasi MRT Jakarta 

Misi :

Menyediakan pelayanan jasa transportasi yang cepat dan nyaman sehingga 
perjalanan kerja, bisnis, sekolah, sosial, dan lain-lain dapat dilakukan 
secara efisien tanpa terganggu oleh kemacetan lalu lintas jalan raya. 

Tujuan :

Membangun suatu jaringan sistem angkutan masal (Mass Rapid Transit - MRT) 
di Jakarta, yang pada tahap awal akan dibangun pada koridor 
Fatmawati-Kota. 
Subway di Jakarta nantinya akan menggunakan 4 gerbong kereta? 

Detail Subway 

Panjang : 13,5 km (Blok M-Kota)
Frekuensi : 5 menit (jam sibuk), 10 menit (di luar jam sibuk), 15 menit 
(malam hari) 
Kapasitas Sistem : 45.000 penumpang/jam/arah
Kecepatan maksimum : 85 km/jam
Kecepatan rata-rata : 35 km/jam
Waktu operasi : 18 jam (06.00-24.00)

Desain Stasiun

Stasiun dirancang terdiri dari 2 lantai yaitu lantai Concourse dan lantai 
Platform.

Stasiun dirancang sesuai standar NFPA 130 (1995) yang mencakup antara lain 
tentang perancangan tangga, eskalator, koridor dan kapasitas pintu, waktu 
evakuasi pada kondisi darurat, sistem pemadam kebakaran dan ketahanan 
terhadap api. 

Stasiun juga dirancang untuk dapat digunakan oleh penyandang cacat seperti 
pemakai kursi roda dan tuna netra.

Lokasi Stasiun

Lokasi stasiun diusahakan sedekat mungkin dengan pusat-pusat 
perkantoran/perbelanjaan atau dengan halte bus, sehingga terintegrasi 
dengan sistem transportasi jalan raya, serta sangat mudah untuk dicapai 
dengan berjalan kaki. 

Kelengkapan Stasiun 

Stasiun juga akan dilengkapi dengan ruang untuk kios, bank, kantor pos, 
telepon umum, dan lain-lain. Stasiun dilengkapi dengan mesin penjual tiket 
otomatis serta automatic fare collection sehingga hanya penumpang yang 
telah membeli tiket saja yang dapat masuk ke areal platform di dalam 
stasiun. 

Kenyamanan Penumpang

Untuk memaksimalkan kenyamanan penumpang, maka setiap stasiun (dan kereta) 
akan dilengkapi dengan penyejuk udara (AC). Stasiun dilengkapi dengan 
sistem informasi berupa gambar, tulisan, sistem audio, dan lain-lain yang 
sangat mudah untuk dimengerti bagi para pengguna jasa kereta api. 


Moda

Moda yang akan digunakan adalah kereta api listrik.

Deskripsi Sistem

Panjang lintasan : 19 km
Jarak antar stasiun rata-rata : 1 km
Alinyemen vertikal : seluruhnya underground
Kapasitas sistem : 45.000 penumpang/jam/arah
Panjang platform : 140 m
Lebar kereta : 1435 mm (standard)
Pengumpulan listrik : overhead catenary 1500 Volt (DC)
Kecepatan maksimum : 80 km/jam
Kecepatan rata-rata : 35 km/jam
Formasi kereta : 6 kendaraan per rangkaian 

Ukuran Kendaraan 

Panjang : 23 meter
Lebar : 3,2 meter
Kapasitas angkut : 2100 penumpang per kereta 
Selang waktu kendaraan (pada jam sibuk) : 2-5 menit
Waktu operasi : 18 jam (06.00-24.00)

Depo

Depo dipergunakan untuk tempat parkir kereta, perawatan dan perbaikan 
kereta api yang bersifat rutin baik ringan maupun berat, Permanent Way 
Workshop dan Fixed Facilities Workshop. 
Selain itu depo juga akan dimanfaatkan untuk mengakomodasikan tempat 
pencucian kereta, gedung administrasi serta Pusat Kontrol Operasi 
(Operation Control Centre). Rencananya di dekat Jalan Lontar.

Keselamatan

Pengoperasian kereta dikontrol sepenuhnya dari ruang kontrol dengan 
bantuan komputer.
Pintu kereta akan selalu tertutup pada saat kereta dalam keadaan berjalan.
Setiap kereta akan dilengkapi dengan sistem telekomunikasi 2 (dua) arah 
untuk dapat berhubungan langsung dengan petugas di pusat kontrol. 
Kereta dan stasiun akan diperlengkapi dengan CCTV agar penumpang dapat 
dipantau dengan mudah.
Stasiun dilengkapi dengan pintu platform (platform screen door) yaitu 
pintu yang dipasang di ujung platform, yang membuka secara bersamaan 
dengan pintu kereta. 

Metoda Konstruksi 

Pembangunan terowongan di antara dua stasiun pada umumnya akan dilakukan 
dengan menggunakan Tunnel Boring Machine (TBM) dari jenis permukaan 
tertutup (closed face) yang dilengkapi dengan shield mekanis (mechanical 
shield). Pengeboran terowongan akan dimulai dari beberapa lokasi kerja 
tertentu yang terletak di luar badan jalan di sepanjang rute. TBM akan 
dioperasikan dari suatu lokasi kerja tertentu, melalui beberapa stasiun 
antara yang sedang dalam tahap konstruksi, sampai akhirnya dikeluarkan 
pada lokasi kerja berikutnya. Sebagian besar stasiun akan dibangun di 
bawah badan jalan dengan menggunakan metoda gali dan urug (cut and cover). 


Stasiun-stasiun tersebut akan dibangun di antara dinding penahan tanah, 
dengan ukuran (galian) panjang 175 meter, lebar 22 meter, dan kedalaman 
sampai dengan 19 meter.

Masa konstruksi sekitar 63 bulan.

Gangguan lalu lintas yang minimum pada masa konstruksi:
Pembangunan terowongan dengan menggunakan Tunnel Boring Machine (TBM) 
tidak mengganggu lalu lintas. 
Walaupun pembangunan stasiun dilakukan di bawah badan jalan dengan metode 
"cut and cover", namun jalan tersebut tidak perlu ditutup seluruhnya 
sehingga tetap dapat dilalui kendaraan.
Pengangkutan tanah hasil galian dilakukan melalui terowongan yang sudah 
dibangun. Pengangkutan segmen dinding terowongan dilakukan melalui rute 
yang sama. 
Pengangkutan material dan pembuangan tanah hasil galian dapat dilakukan 
pada malam hari pada saat lalu lintas sedang sepi. 
Menurut data yang ada, satu koridor Trans Jakarta sudah bisa mengurangi 14 
% jumlah mobil di Jakarta.
Bayangkan kalau semua sarana transportasi ini dibangun... mungkin 50 % 
mobil Jakarta akan berkurang.. 
 



    
----------------------------------------------------
EMAIL DISCLAIMER
    
This email and any files transmitted with it is 
confidential and intended solely for the use of
the individual or entity to whom it is addressed.
Any personal views or opinions stated are solely 
those of the author and do not necessarily 
represent those of the company.
   
If you have received this email in error 
please notify the sender immediately. 
Please also delete this message and 
attachments if any from your computer.

Kirim email ke