http://www.republika.co.id/koran_detail.asp?id=264932&kat_id=100

Minggu, 17 September 2006

Suka Memegang Kemaluan 




Ibu, saya memiliki dua anak balita. Yang sulung laki laki berusia 4 tahun. Saya 
sering perhatikan dia sering memegang kemaluannya pada saat minum susu atau 
menonton TV. Ia juga mulai mencoba-coba mengintip pada saat ibunya sedang ganti 
pakaian. Apakah tingkah laku anak saya wajar dan bagaimana cara menyikapinya. 
Saya khawatir hal ini akan berkelanjutan. Terima kasih untuk jawaban yang 
diberikan. 

Muhammad, Jakarta 

Jawaban:
Pak Muhammad, anak mengalami perkembangan yang berbeda. Ada tahapan kognitif 
yang berkaitan dengan bertambahnya pengetahuan. Orang tua wajib mengembangkan 
pengetahuan anak terutama yang berkaitan dengan tata tertib, sopan santun, dan 
akhlak. Balita harus diberi pemahaman yang benar tentang hal yang baik dan 
buruk. 

Aspek perkembangan lain yang juga berkembang pada balita adalah aspek 
psikososialnya. Anak harus mandiri dan berkembang harga dirinya pada masa ini. 
Oleh karena itu seorang balita selayaknya memiliki kegiatan yang cukup 
menyalurkan energinya dan menyita perhatiannya sehingga ia tidak terpicu untuk 
memanipulasi kemaluannya. 

Pada masa balita anak memiliki minat pada diri dan produk dalam dirinya. Jika 
ia tidak disibukkan dengan kegiatan yang dapat mengembangkan kognitifnya dan 
kemandiriannya ia akan terfokus pada kemaluannya. Hal ini terkadang diperkuat 
oleh kurangnya perhatian orang tua pada anak sehingga anak merasa tidak aman 
(insecure). 

Anak melakukan rangsangan pada kemaluannya karena merasakan sensasi yang 
menyenangkan dan ingin mengulangnya kembali. Jika orang tua tidak memberi 
respons pada tingkah lakunya dengan cara yang benar, anak akan terus 
mengulangnya. Untuk itu orang tua harus menegur anak dengan cara yang bijaksana 
yaitu dengan memegang tangan anak sambil memberi alasan mengapa ia tidak boleh 
memainkan kemaluannya. 

Biasanya anak akan bereaksi dengan kemarahan atau justru malu. Temani anak pada 
saat saat ia memainkan kemaluannya dan berbicara atau bercerita sehingga 
perhatiannya terfokus pada Anda. Anak merasa diperhatikan dan merasa aman 
dengan demikian tingkah laku menyalurkan ketidaknyamanannya dengan memainkan 
kemaluannya lama kelamaan hilang.

Anak juga perlu diberi kesempatan untuk bermain yang menguras energinya seperti 
berlari lari, main sepeda, dan main bola agar ia sudah lelah menjelang tidur 
dan saat minum susu. 

Mengenai rasa ingin tahu anak pada lawan jenis adalah hal yang wajar. Untuk 
saat ini tindakan mengintip Ibu atau adik perempuan hanya untuk memenuhi rasa 
ingin tahunya dan bukan karena dorongan seksual. Anak sedang 
menyambung-nyambungkan pengetahuannya. 

Namun, yang perlu dilakukan oleh orang tua adalah jangan memberi peluang pada 
anak untuk melihat aurat ibu atau adik perempuan. Hindari mandi bersama anak 
dengan jenis kelamin yang berbeda. Jagalah matanya dari melihat tontonan yang 
kurang baik untuk ukuran anak seusianya. Mudah mudahan anak Bapak terjaga dari 
perkembangan yang menyimpang. Amin.

( ) 


Kirim email ke