Jelas herpes itu menular. Sebaiknya segera ibu jauhkan anak ibu dari pembantu tsb.

Liputan6.com, Jakarta: Peringatan bagi para pria "hidung belang" atau yang suka
bervariasi
pasangan dalam hubungan seksual. Pasalnya, merekalah yang kerap menjadi sasaran 
penyakit

kelamin siphilis dan herpes symplex. Kedua penyakit ini tergolong yang sulit 
disembuhkan
secara
tuntas. Bukan hanya itu, dua penyakit menular tersebut dapat mengakibatkan kerusakan
pada organ
di dalam tubuh. Saat ini, penyakit tersebut terdata banyak diderita masyarakat
Indonesia.

Siphilis adalah infeksi penyakit kelamin yang menimbulkan gejala berupa luka. Selain
ulcus mole
dan herpes simplex, siphilis dulu juga dinamakan "Raja Singa". Sebab, saat itu cara
pengobatan
belum baik yang mengakibatkan kelainan tulang hidung, sehingga wajah penderita berubah
menjadi
seperti singa. Meski siphilis dikenal menimpa alat kelamin, penyakit ini juga bisa
menyerang
mulut atau anus, mengikuti variasi hubungan seksual penderita.

Menurut ahli penyakit kulit dan kelamin Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo Sjaiful Fahmi
Daili,
kepastian seseorang mengidap kuman siphilis yakni melalui pemeriksaan darah. Untuk
pengobatannya, penderita mesti diobati dengan penicilin berdosis ganda disertai
pengompresan
dengan antiseptik. Siphilis dibagi menjadi empat stadium, stadium lanjut bisa menyebar
ke
seluruh kulit, menyerang organ dalam, bahkan susunan syaraf pusat.

Lebih lanjut Sjaiful menambahkan, infeksi penyakit kelamin dengan gejala mirip dengan
siphilis
adalah ulcus mole. Dibanding siphilis dan herpes, penyakit ini jarang ditemukan di 
Tanah
Air
dan lebih banyak ditemukan di iklim subtropis.

Infeksi penyakit kelamin terakhir dengan gejala menimbulkan luka adalah herpes symplex.
Selain
menyerang kelamin atau biasa disebut herpes genitalis, herpes juga mengenai mulut yang
disebut
herpes labialis. Penyebab herpes labialis adalah virus herpes tipe satu, yang biasanya
sudah
ada pada masa anak-anak karena kontak langsung, berupa ciuman dengan orang dewasa yang
menderita herpes labialis. Sedangkan, herpes genitalis diakibatkan virus herpes tipe 
dua
yang
ditimbulkan dari variasi hubungan seks. "Tak menutup kemungkinan akibat dari oral 
seks,"
kata
Sjaiful.

Bila seseorang terkena herpes simplex untuk kali pertama, gejala yang timbul bisa 
sangat
berat.
Namun sejalan dengan hal tersebut akan pula terbentuk pertahanan atau daya kebal tubuh.
Bagi
yang sudah pernah terkena herpes, baik symplex maupun zooster, akan selalu rentan
kambuh.
Faktor pemicu kekambuhan, biasanya berupa alergi tertentu atau stres fisik maupun
psikis.

Bagi ibu hamil penyakit ini perlu mendapat prioritas penanganan. Masalahnya, siphilis
rentan
ditularkan ke janinnya, pada usia kehamilan trisemester kedua. Kuman siphilis bisa
mengakibatkan kelainan pada saat proses pembentukan organ dalam, seperti jantung dan
ginjal.

Sejauh ini, kata Sjaiful, pengetahuan masyarakat tentang resiko berhubungan seksual
dengan
berganti-ganti pasangan, sangat kurang. Akibatnya, mereka tak menyadari penyakit 
kelamin
yang
dideritanya. Mereka juga banyak yang malu untuk memeriksakan diri ke dokter yang tepat.
Padahal, pencegahan dan penyembuhan infeksi menular akibat hubungan seksual ini
memerlukan
kerja sama dari penderita.(DEN/Mira Permatasari, Doni Indradi, dan Bambang Triono)

Reni Ginasih wrote:

> Dear Netters....,
>
> Pengasuh anak saya terkena virus herpes simplex. Apakah penyakit ini
> menular ? kalau menular, bagaimana penularannya ? karena saya sangat
> khawatir bisa menulari anak saya (12 bulan), sementara saya tidak punya
> saudara di sini (untuk dititipkan).
>
> Mungkin bapak atau ibu punya pengalaman tentang hal ini.
> Saya tunggu,
>
> Terima kasih,
> Judith's Mom
>
> >> Kirim bunga ke kota2 di Indonesia dan mancanegara? Klik, http://www.indokado.com/
> >> Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com
> Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]

Kirim email ke