Sastra Sunda Unpad Menuju Kelas Dunia Kini Tengah Memperbaiki Kurikulum yang Ada
BANDUNG, (PR).- Jurusan Sastra Sunda Fakultas Sastra Universitas Padjadjaran, dinilai memiliki peluang besar untuk masuk dalam 100 besar kelas bertaraf dunia. Selain tidak banyak perguruan tinggi yang memiliki jurusan Sastra Sunda, minat dunia luar untuk mempelajari sastra daerah relatif tinggi. Pembantu Dekan III Bidang Kemahasiswaan Fakultas Sastra Unpad, Budi Rukhyana mengatakan hal tersebut, Senin (21/1) di Bandung. Potensi ini, kata Budi tidak sekadar mimpi, karena Sastra Jawa dari Universitas Gadjah Mada (UGM) telah membuktikan diri dengan menduduki peringkat 100 besar kelas dunia. "World class di sini tidak hanya sekadar mendatangkan mahasiswa asing untuk ikut perkuliahan kita, tetapi menjadikan jurusan atau prodi tersebut mudah diakses secara internasional," ungkap Budi. Jika hanya fokus mendatangkan mahasiswa asing belajar di Unpad, hal ini telah lama dilakukan. Hasilnya pun masih jauh dari keinginan Unpad, untuk masuk menjadi universitas yang diperhitungkan di dunia. Namun, melihat potensi prodi Sastra Jawa UGM, Budi menilai Sastra Sunda pun bisa dijadikan sebagai salah satu jurusan yang menduduki 100 besar, yang diperhitungkan dunia. Dikatakan Budi, setiap tahun selalu ada penilaian dari lembaga survei tingkat dunia untuk jurusan atau universitas seluruh dunia. "Unpad sebagai salah satu universitas besar merasa gelisah, karena selama ini belum pernah masuk dalam peringkat yang diperhitungkan. Jika potensi Sastra Sunda sebagai ujung tombak bisa kita unggulkan, maka secara tidak langsung Unpad sebagai universitas akan ikut masuk dalam universitas yang dipehitungkan," kata Budi. Untuk itulah, Fakultas Sastra telah mendesain agar Sastra Sunda bisa masuk kelas dunia. Dikatakan Budi, fakultas lain di Unpad sebenarnya memiliki potensi juga. Namun, untuk bersaing dengan fakultas yang sama di kancah internasional dinilai terlalu berat. Sementara itu, Sastra Sunda merupakan potensi yang tidak dimiliki oleh banyak universitas, tetapi diminati dunia internasional. Untuk itulah, saat ini pihaknya tengah memperbaiki kurikulum bermuatan bahasa dan budaya Sunda yang telah ada di Unpad. Sastra Sunda tidak bekerja sendiri, karena untuk menarik perhatian dunia internasional Unpad masih menggunakan perantara kursus Bahasa Indonesia yang ada di Unpad dan sering dikunjungi mahasiswa dari luar. Diakui Budi, target ini memang membutuhkan waktu yang panjang. Namun, setidaknya telah mulai dipetakan 2008 ini. Untuk dapat menembus peringkat 100 besar tersebut, kata Budi, memang diperlukan kualitas jurusan yang baik, selain aksesibilitas. "Untuk itulah, kita mengusahakan penambahan bandwidth supaya kurikulum kami bisa diakses dunia internasional," kata Budi. (A-155)*** cita: http://beta.pikiran-rakyat.com/index.php?mib=beritadetail&id=8969 [Non-text portions of this message have been removed]