Kosa kata

Setelah sekian lama tenggelam dalam kesibukan, hampir jarang 
berkomunikasi dengan Hana membuat saya sulit memahami ada yang dimau. 
Seperti kosa kata antara jajan dan jalan-jalan yang terdengar 
ditelinga saya hampir sama. Beberapa kali hana menangis karena saya 
salah mentafsirkannya. Pernah minta jajan, kami pergi ke warung. 
Ternyata Hana tidak minta jajan melainkan minta jalan-jalan. Pernah 
juga saya kira minta jalan-jalan, ternyata minta jajan. 

Begitu juga dalam kehidupan kita sehari-hari. Banyak teman yang 
bertutur pada saya tentang pertengkaran atau perselisihan yang 
berawal dari salah memahami kosa kata. Seringkali kosa kata yang 
terdengar pada telinga kita sangat bergantung pada persepsi yang ada 
pikiran kita. Jika persepsi yang terbangun adalah kamu. Semua kosa 
kata yang terdengar,  "semua adalah tanggungjawab kamu." "Saya 
menderita gara-gara kamu. Ini semua salah kamu."

Jika persepsi terbangun adalah saya. "Semua itu karena saya. Kalau 
tidak ada saya, kamu jadi apa." Ketika persepsi sudah bukan lagi saya 
atau kamu, berarti persepsi itu adalah kita. Seperti yang diucapkan 
seorang suami pada istrinya,  "kebahagianku adalah kebahagiaanmu juga 
sayang." "apalah artinya diriku tanpa dirimu." "apa yang kau rasakan 
juga aku rasakan."

Disaat itulah saya menyadari bahwa persepsi yang saya miliki masih 
dalam persepsi saya pada diri Hana, sehingga saya kurang peka 
terhadap apa yang dia kehendaki.  

Wassalam,
agussyafii

==============================================
Sekiranya berkenan mohon kirimkan komentar anda melalui 
http://agussyafii.blogspot.com dan sms 0888 176 48 72
==============================================







Kirim email ke