Halo..saya mau mencoba ikt menyumbangkan tulisan di sini :) salam kenal :)

                                                
                                                MALU AH SAMA MONYET!    

                                                Oleh: Leonarda Katarina Erika 
Untung
                                                Ada
hal menarik yang saya lihat ketika sedang menghabiskan akhir minggu
bersama dengan papa, mama, oma, dan 2 adik saya. Dalam sebuah
perjalanan di daerah Kelapa Gading, saya melihat hal yang cukup
menggelikan ketika sedang terjebak kondisi jalanan yang macet. Di
pinggir jalan ada 1 ekor monyet beserta dengan sang majikannya. Ketika
mobil yang saya tumpangi secara perlahan maju ke depan menjauhi monyet
tersebut, perhatian saya secara tidak sengaja tetap tertuju pada si
monyet tersebut. Sang pengendara mobil di belakang saya menjulurkan
tangannya untuk memberikan selembar uang seribuan kepada monyet
tersebut.


 
Apa yang terjadi? 

Monyet tersebut menerima uang
lembaran tersebut. Kemudian melipatnya ... dan menciumnya, serta
menunduk berterimakasih kepada sang pemberi uang tersebut.. Whew!
Sungguh hampir sama dengan manusia bermental pengemis yang semakin
banyak saja di negeri ini! Kemudian sang monyet tersebut memberikan
uang tersebut kepada majikannya yang hanya cengar cengir tersenyum
senang.


Tidak berapa jauh dari tempat tersebut, ada seekor monyet dan
seorang majikannya lagi.. Duduk di tepi jalan dan melakukan hal yang
sama. Kemudian saya meminta papa saya untuk mencoba memberikan uang
kepada monyet tersebut. Papa saya pun melemparkan uang logam 500-an..
Dan apa yang terjadi? Monyet tersebut tiba-tiba berlari menjauh karena
kaget..Sementara sang majikannya yang tersenyum senang dan memasukkan
uang tersebut ke dalam kalengnya, tanpa bereaksi apapun kepada pemberi
uang tersebut.


Memang negeri ini sedang susah, sehingga banyak yang terpaksa
semakin terpuruk ke dalam kemiskinan. Namun parahnya lagi, mengemis
telah menjadi sebuah 'pekerjaan' bagi sebagian orang. Karena dengan
mengemis, mereka hanya perlu untuk menadahkan tangan. Dan atau
berpura-pura sakit untuk mengharapkan iba dari orang lain. Tidak jarang
pula yang menghabiskan uang hasil mengemis tersebut untuk
bersenang-senang. 


Bukannya saya menuduh bahwa semua orang yang mengemis mempunyai niat
negatif seperti itu.. Tidak. Namun kenyataan ini saya ketahui karena
ketika saya masih duduk di bangku SMP, saya pernah aktif dalam
ekstrakurikuler sosial. Yang salah satu agendanya adalah kunjungan dan
belajar kehidupan orang-orang yang kurang beruntung, termasuk pernah
mewawancarai anak jalanan. Rata-rata, mereka merasa nyaman untuk hidup
dari mengemis dan sejenisnya. Karena itu cara yang mudah dan cepat
untuk menghasilkan uang ... daripada harus belajar dan atau usaha
lainnya.


Sungguh kasihan ya menjadi sang monyet. Di jaman sekarang ini,
muka tebal dan mengharap belas kasihan dari orang lain menjadi hal yang
kurang ampuh lagi untuk mendapatkan uang tanpa bekerja keras. Maka,
para monyet pun akhirnya harus turut menjadi budak manusia untuk
mencari uang (sementara sang majikannya duduk menanti saja). Para
monyet tersebut dipakaikan topeng ,serta dipecut rantainya untuk
bertingkah laku lucu, sehingga menarik perhatian para pengendara
kendaraan yang suntuk karena jalanan yang macet. 

Namun, hal yang saya salut dari monyet-monyet ini adalah ... mereka
tahu untuk tidak lupa BERTERIMAKASIH. Dan monyet tersebut masih
mengerti arti BEKERJA!


Demi mendapatkan makanan dari sang majikan, monyet tersebut
harus mau untuk beratraksi di depan pengendara sehingga ia diberikan
uang oleh pengendara tersebut. Saya yakin sebenarnya sang monyet pun
tidak terlalu mengerti ,apa artinya selembar atau sekeping uang
tersebut. Yang dia tahu hanyalah bahwa dengan mendapatkan sesuatu itu
(seperti yang telah dilatih oleh sang majikan), ia akan mendapatkan
makanan. 



Bagaimana dengan kita? Apakah kita sama seperti dengan sang majikan tersebut? 



Hanya duduk, menanti, dan mengharapkan rejeki tanpa bekerja. Menanti
rejeki dari sang monyet. Tanpa disadari, makin lama manusia semakin
memalukan ya. Masa mulai minta-minta sama monyet! Malu ah sama monyet!
Monyet aja mengerti apa artinya bekerja. Masa kita menjadi sama seperti
sang majikan yang menanti rejeki dari monyet.


Kemudian ... Berdasarkan pengalaman saya di atas, monyet saja
tidak lupa untuk berterimakasih setelah ia diberi sesuatu. Bagaimana
dengan kita? Apakah setelah mendapatkan sesuatu, kita masih ingat untuk
berterimakasih? Kalau iya, bagus ... Kalau tidak? Malu ah sama monyet!


Yah, semoga kita semua masih ingat untuk menjadi manusia yang
berakal budi ya.. Masih menyadari bahwa kita masih mempunyai harga diri
untuk tidak pantang menyerah dalam bekerja.. Serta ingat untuk
berterimakasih atas segala sesuatu yang telah kita dapatkan.. Terutama
berterimakasih kepada Sang Pencipta kita.




Malu ah sama monyet!


Ditunggu ya masukan/komentarnya di :
http://www.pembelajar.com/wmview.php?ArtID=1348&page=1

Terimakasih telah membaca 


Regards,
 Erika
join www.otofriends.com | Community Gathering Place, start from Indonesia
  bisa chatting lewat web juga! Dijamin cepat, server Indonesia.. ratusan orang 
telah bergabung, mungkinkah ada kenalan kamu?


      

Kirim email ke