*Tips 178: Motivational Reverse Engineering* Seseorang mengemail saya berkaitan dengan kondisinya yang sedang dalam masalah. Masalah yang dialaminya, adalah turunnya semangat dan merajalelanya sifat malas di dalam dirinya, sebut saja Mas D. Saya membantunya sebisa mungkin dengan pendekatan seakurat mungkin.
*"Yth. Pak Ikhwan Sopa Sebelumnya mohon maaf mengganggu Pak. Saya mengenal email Pak Sopa dari Milis X, Milis Y, dan Milis Z. Saya mengetahui Pak Ikhwan adalah seorang trainer dan motivator E.D.A.N., untuk itu jika diijinkan saya ingin berkonsultasi sedikit mengenai diri saya. Beberapa hari belakangan ini saya tidak melakukan perubahan apapun, bahkan tidak melakukan aktivitas apapun, baik yang mengarah ke dream saya, maupun rutinitas kantor. Saat ini saya berstatus karyawan di perusahaan minuman dalam kemasan MN sebagai staf IT di Semarang. Karena pimpinan saya lokasinya di Jakarta, otomatis semua pekerjaan di sini saya planning dan atur sendiri. Saya tahu saya terkena penyakit malas, tetapi rasanya sulit sekali dihilangkan atau disembuhkan. Padahal setiap sore pulang kerja, saya selalu menyesal dan berjanji besok saya akan "menggerakkan" semua badan saya. Saya sudah betul-betul niat saat itu. Tetapi besoknya terulang kembali. Di kantor saya malas melakukan aktivitas apapun. Paling banter cuman main internet dan main game. Anehnya, sampai sekarang saya tidak tahu penyebabnya, mengapa rasa malas ini bertahan pada diri saya. Sebenarnya saya sudah menetapkan rencana kerja di tahun ini, baik untuk pekerjaan kantor maupun untuk bisnis atau usaha pribadi saya. Tetapi semua seakan-akan hanya tinggal angan-angan kosong. Tiap pagi, sebelum bekerja, saya selalu menetapkan planning harian yang akan saya kerjakan hari ini. Tetapi planning tinggal planning, sedikitpun tidak ada yang saya kerjakan dari planning tersebut. Saya sangat berharap Pak Sopa sudi membantu saya menghidupkan semangat saya kembali. Sekali lagi saya mohon maaf telah mengganggu aktivitas Pak Sopa. Jika Pak Sopa berkenan untuk menjawab, saya akan sangat berterimakasih sekali. Salam, D."* Saya segera menjawab email Mas D. *"Yth Mas D, Terimakasih atas pertanyaannya. Saya juga pernah seperti itu, dan nampaknya ini penyakit khas orang-orang yang termasuk computer geek kayak kita. Cobalah untuk melakukan sesuatu (melakukan artinya bertindak tanpa bertanya kenapa) dengan cara yang baru, dan berkaitan dengan hal ini , ada banyak cara mudah untuk melakukannya. Bangun lebih pagi biasanya lebih sulit, apa yang lebih mudah Mas lakukan adalah contoh-contoh berikut ini: 1. Belilah baju baru yang sebisa mungkin dengan gaya, style, atau motif dan warna yang berbeda dari baju yang biasa Anda pakai. 2. Berangkatlah bekerja dengan pakaian itu. Kemudian saat di jalan, katakan yang berikut ini dengan kata-kata yang persis sama: "Saya hari ini berangkat bekerja dengan pakaian baru, ini membuat saya punya perasaan baru." Jangan ubah kata-katanya. 3. Ambillah rute perjalanan ke kantor yang berbeda. Sepanjang jalan itu, apapun yang terjadi misalnya lampu merah yang lebih banyak dari biasanya, lebih macet, atau Anda kesasar, atau Anda menjumpai berbagai hal yang tidak biasa Anda temukan, respon Anda hanya SATU, yaitu katakan ini dengan kata-kata yang persis sama: "Saya hari ini berangkat bekerja dengan rute perjalanan yang baru, ini membuat saya punya perasaan baru." 4. Sesampai di kantor, segera setelah duduk di kursi Anda, pindahkan posisi kursi atau monitor komputer Anda menghadap ke arah yang berbeda. Setelah itu katakan yang berikut ini dengan kata-kata yang sama, tapi dengan eksplisit atau lebih keras suaranya: "Hari ini saya sudah memakai pakaian baru! Menempuh rute perjalanan yang baru! Mengubah posisi komputer dan monitor ke arah yang baru! Ini semua membuat saya punya perasaan baru! Maka kini saya akan mulai bekerja dengan semangat yang baru!!!" Jangan pernah menganggap ini main-main. Sebab kuncinya hanya satu, Anda melakukannya atau tidak. Kabari saya hasilnya, semoga berhasil dengan baik. Ikhwan Sopa."* Mas D kemudian mereply sebagai berikut. *"Terimakasih banyak Pak Sopa. Jujur Pak, setelah membaca email Pak Sopa, saya tertawa sendiri. Seperti ada nuansa yang lain. Seperti merasa baru.. (Semoga ini merupakan semangat baru). Salut saya Pak... Nggak salah Pak Sopa disebut Motivator E.D.A.N. Akan saya coba Pak. Segera saya kabari hasilnya. Terimakasih, D."* Beberapa hari kemudian, Mas D menyampaikan reportnya kepada saya. *"Selamat Pagi Pak Sopa... Mau laporan nih pak. Dan hasilnya dahsyat ...! Kemaren habis membaca email Pak Sopa, pulang kerja langsung saya praktekkan. Ceritanya saya mau lewat jalan "misteri". Jadi setiap pagi berangkat kerja, saya selalu menemui jalan bercabang 2, yang 1 ke kiri, yg 1 kekanan. Untuk mencapai tempat kerja, saya selalu belok kanan, dan sampai sekarang belum pernah saya belok kiri. Maka dari itu saya sebut jalan tersebut "jalan misteri". Hanya saja saya punya keyakinan, 2 cabang tersebut pasti bertemu di 1 titik. Kemaren, dari arah yang berbeda (arah pulang kerja), saya mencoba lewat jalan yang belum pernah saya lewati. Saya yakin ini pasti berakhir di jalan "misteri". Saya mulai memasuki jalan tersebut. Di kiri-kanan masih banyak pohon-pohon besar. Sesekali ada beberapa mobil dan motor yang melintas. Anehnya, saya merasa kok semakin lama semakin dalam. Sepertinya semakin jauh dari titik temu yang saya harapkan. Ah cuek aja.. masih di wilayah Indonesia ini .. hehe.. Pokoknya hari ini harus ada perubahan. Titik. Setelah jalan berkelok-kelok dan berputar, saya mulai agak tenang. Mobil dan motor yang melintas lebih ramai daripada tadi. Langsung saja kendaraan saya kebut. Akhirnya? Saya betul-betul berakhir di jalan misteri!! Wah, hebat luar biasa rasanya..! Saya sampai teriak-teriak dalam hati. Hebat...! Hebat...! He...he... Pak Sopa memang hebat... Saya kegirangan seperti anak kecil yang dapat mainan baru Pak... Saya baru sadar ternyata bensin sudah menipis... :) Makasih banyak Pak Sopa.. Betul-betul tips yang jitu.. Terimakasih. Salam Sukses dan Tetap Semangat! D."* Bapak, Ibu, dan Saudara yang budiman, benarkah semudah itu memunculkan semangat kembali? Ya. Semudah itu sebenarnya. Bagaimana mungkin sebuah anjuran sederhana dan seperti main-main yang saya tawarkan bisa menjadi begitu powerful? Berikut ini kesimpulan saya. Seseorang yang sedang dirundung masalah, apapun itu, ia sebenarnya sedang tenggelam pada fenomena pikiran. Pikiran yang buruk dan negatif. Pikiran, menghasilkan apa yang kita kenal dengan mood atau feeling. Dalam kasus ini, tentu saja apa yang dihasilkan adalah bad mood atau bad feeling. Bad feeling dan bad mood, dipastikan akan menghasilkan kondisi stagnan. Ia akan cenderung diam, dan kemudian diamnya itu akan menyuntikkan guilty feeling ke dalam bad mood dan bad feeling yang sudah ada sebelumnya. Maka, ketiganya akan berkolaborasi menjadikan dunia ini gelap baginya. Makin gelap, lebih buruk, dan makin buruk. Apa yang perlu dilakukan untuk memutus rantai yang paling menyiksa seperti ini? Reverse engineering! Semua proses itu harus dibalik dari hilir ke hulu. Hanya saja, path atau pattern yang harus dilaluinya mesti berbeda. Anda mungkin masih ingat yang satu ini, *"Untuk hasil yang berbeda, lakukan dengan cara yang berbeda."* Apa yang saya anjurkan kepada Mas D, adalah sebuah tindakan yang baru, yang ditata sedemikian rupa, agar berakhir pada hulu yang sama, tapi dengan karakter yang berbeda. Perubahan kecil di dalam tindakan, akan membuat seseorang yang terjebak pada pikiran dan perasaan negatif, mengalami apa yang disebut sebagai detachment, yaitu proses melepaskan diri dari jebakan pikiran dan perasaan yang menyakitkan. Segera setelah ia terlepas dari jebakan itu, maka ia akan mengikuti pola atau pattern yang baru, dan kemudian terikat padanya dengan cukup kuat. Dengan arahan tindakan yang cukup presisi, maka segala tindakannya akan menciptakan berbagai pengalaman baru. Tindakan dan pengalaman baru akan memperkuat detachment (pelepasan atau pemisahan), kemudian menciptakan feeling dan mood baru. Dengan feeling dan mood yang baru atau berbeda, maka pikirannya akan mengalami flush alias refreshing. Itu akan menghasilkan semangat baru. Dengan semangat yang baru, ia akan memulai sebuah rantai pikiran, keputusan, dan tindakan yang baru. Insya Allah. Jadi, ini tips saya jika Anda mendapat penugasan untuk membantu orang lain yang sedang bermasalah. Pertama, terapkan proses detachment yang mengandung tindakan. Anda mungkin biasa menyebutnya reframing. Tapi yang saya sebut terakhir ini, cenderung masih dieksekusi di tataran mind re-setting. Pada tingkat mood dan feeling tertentu ia menjadi kurang efektif. Nasehatilah ia untuk bertindak dan melakukan sesuatu dengan cara yang baru atau berbeda. Tidak hanya reframing atau perubahan sudut pandang atau persepsi. Ciptakanlah pengalaman baru yang real. Nasehat yang hanya memperkaya pikirannya, sekalipun itu positif dan penuh semangat, sangat mungkin malah menciptakan fenomena "Iya sih... tapi...<http://milis-bicara.blogspot.com/2006/06/tips-89-iya-sih-tapi.html> " Kedua, yakinkan bahwa tindakan yang Anda anjurkan memang benar-benar dilakukan. Sebab kuncinya memang new action. Dan untuk itu, Anda perlu mendapatkan... Ketiga, nilai rapport yang tinggi sehingga Anda mendapatkan kepercayaan dari orang yang Anda bantu. Untuk mendapatkan rapport yang tinggi, ungkapkan saja fakta sederhana ini, *"Bad mood dan bad feeling menciptakan diam. Obat terbaik untuk itu adalah bergerak."* Cara dan tindakan baru menciptakan pikiran baru. Pikiran baru menciptakan perasaan baru. Perasaan baru menciptakan semangat baru. Semangat baru menciptakan tindakan dan hasil yang baru. Semoga, semua ini bisa memperdalam makna kata ini buat Anda: Re-Kreasi. *Ikhwan Sopa* Trainer E.D.A.N. +62 21 70096855 QA Communication *School of Motivational Communication* http://milis-bicara.blogspot.com