Re: [Bicara] Re: Archy Kangen Ayah

2008-12-11 Terurut Topik Erika
maap OOT dikit..
Saya jg turut mendoakan semoga anak Pak Taufik cepat sehat ya :)



Regards,
 Erika
join www.otofriends.com | Community Gathering Place, start from Indonesia
  bisa chatting lewat web juga! Dijamin cepat, server Indonesia.. ratusan telah 
bergabung, mungkinkah ada kenalan kamu?

--- On Fri, 12/12/08, Agung Yulianto agung...@gmail.com wrote:
From: Agung Yulianto agung...@gmail.com
Subject: [Bicara] Re: Archy Kangen Ayah
To: bicara@yahoogroups.com
Date: Friday, December 12, 2008, 7:27 AM











Semoga anak mas Taufik, segera disembuhkan Allah SWT Amien..

Posted by: Taufik Arifin taufikarifin@ yahoo.com   taufikarifinWed 
Dec 10, 2008 11:41 pm (PST)Mas Agus...
 
Kisah ini sangat menyentuh... aku teringat akan my son anakku yang
sekarang lagi terbaring di RS karena terserang virus chikunguya.. dia
pasti menunggu ayahnya ini untuk datang sekarang. Insya Allah segera
setelah kirim e-mail langsung berangkat.
 
Wassalam,
 
 
Taufik Arifin 

LG Risk Services 
We serve All Risks

office +62 21 70302898 - fax +62 21 73449337, hp+62 081586662730 
http://taufikarifin .blogspot. com
http://lifeandgener al.blogspot. com

--- On Thu, 12/11/08, agussyafii agussya...@yahoo. com wrote:

From: agussyafii agussya...@yahoo. com
  




 

















  

[Bicara] Malu Ah Sama Monyet!

2008-11-26 Terurut Topik Erika
Halo..saya mau mencoba ikt menyumbangkan tulisan di sini :) salam kenal :)



MALU AH SAMA MONYET!    

Oleh: Leonarda Katarina Erika 
Untung
Ada
hal menarik yang saya lihat ketika sedang menghabiskan akhir minggu
bersama dengan papa, mama, oma, dan 2 adik saya. Dalam sebuah
perjalanan di daerah Kelapa Gading, saya melihat hal yang cukup
menggelikan ketika sedang terjebak kondisi jalanan yang macet. Di
pinggir jalan ada 1 ekor monyet beserta dengan sang majikannya. Ketika
mobil yang saya tumpangi secara perlahan maju ke depan menjauhi monyet
tersebut, perhatian saya secara tidak sengaja tetap tertuju pada si
monyet tersebut. Sang pengendara mobil di belakang saya menjulurkan
tangannya untuk memberikan selembar uang seribuan kepada monyet
tersebut.


 
Apa yang terjadi? 

Monyet tersebut menerima uang
lembaran tersebut. Kemudian melipatnya ... dan menciumnya, serta
menunduk berterimakasih kepada sang pemberi uang tersebut.. Whew!
Sungguh hampir sama dengan manusia bermental pengemis yang semakin
banyak saja di negeri ini! Kemudian sang monyet tersebut memberikan
uang tersebut kepada majikannya yang hanya cengar cengir tersenyum
senang.


Tidak berapa jauh dari tempat tersebut, ada seekor monyet dan
seorang majikannya lagi.. Duduk di tepi jalan dan melakukan hal yang
sama. Kemudian saya meminta papa saya untuk mencoba memberikan uang
kepada monyet tersebut. Papa saya pun melemparkan uang logam 500-an..
Dan apa yang terjadi? Monyet tersebut tiba-tiba berlari menjauh karena
kaget..Sementara sang majikannya yang tersenyum senang dan memasukkan
uang tersebut ke dalam kalengnya, tanpa bereaksi apapun kepada pemberi
uang tersebut.


Memang negeri ini sedang susah, sehingga banyak yang terpaksa
semakin terpuruk ke dalam kemiskinan. Namun parahnya lagi, mengemis
telah menjadi sebuah 'pekerjaan' bagi sebagian orang. Karena dengan
mengemis, mereka hanya perlu untuk menadahkan tangan. Dan atau
berpura-pura sakit untuk mengharapkan iba dari orang lain. Tidak jarang
pula yang menghabiskan uang hasil mengemis tersebut untuk
bersenang-senang. 


Bukannya saya menuduh bahwa semua orang yang mengemis mempunyai niat
negatif seperti itu.. Tidak. Namun kenyataan ini saya ketahui karena
ketika saya masih duduk di bangku SMP, saya pernah aktif dalam
ekstrakurikuler sosial. Yang salah satu agendanya adalah kunjungan dan
belajar kehidupan orang-orang yang kurang beruntung, termasuk pernah
mewawancarai anak jalanan. Rata-rata, mereka merasa nyaman untuk hidup
dari mengemis dan sejenisnya. Karena itu cara yang mudah dan cepat
untuk menghasilkan uang ... daripada harus belajar dan atau usaha
lainnya.


Sungguh kasihan ya menjadi sang monyet. Di jaman sekarang ini,
muka tebal dan mengharap belas kasihan dari orang lain menjadi hal yang
kurang ampuh lagi untuk mendapatkan uang tanpa bekerja keras. Maka,
para monyet pun akhirnya harus turut menjadi budak manusia untuk
mencari uang (sementara sang majikannya duduk menanti saja). Para
monyet tersebut dipakaikan topeng ,serta dipecut rantainya untuk
bertingkah laku lucu, sehingga menarik perhatian para pengendara
kendaraan yang suntuk karena jalanan yang macet. 

Namun, hal yang saya salut dari monyet-monyet ini adalah ... mereka
tahu untuk tidak lupa BERTERIMAKASIH. Dan monyet tersebut masih
mengerti arti BEKERJA!


Demi mendapatkan makanan dari sang majikan, monyet tersebut
harus mau untuk beratraksi di depan pengendara sehingga ia diberikan
uang oleh pengendara tersebut. Saya yakin sebenarnya sang monyet pun
tidak terlalu mengerti ,apa artinya selembar atau sekeping uang
tersebut. Yang dia tahu hanyalah bahwa dengan mendapatkan sesuatu itu
(seperti yang telah dilatih oleh sang majikan), ia akan mendapatkan
makanan. 



Bagaimana dengan kita? Apakah kita sama seperti dengan sang majikan tersebut? 



Hanya duduk, menanti, dan mengharapkan rejeki tanpa bekerja. Menanti
rejeki dari sang monyet. Tanpa disadari, makin lama manusia semakin
memalukan ya. Masa mulai minta-minta sama monyet! Malu ah sama monyet!
Monyet aja mengerti apa artinya bekerja. Masa kita menjadi sama seperti
sang majikan yang menanti rejeki dari monyet.


Kemudian ... Berdasarkan pengalaman saya di atas, monyet saja
tidak lupa untuk berterimakasih setelah ia diberi sesuatu. Bagaimana
dengan kita? Apakah setelah mendapatkan sesuatu, kita masih ingat untuk
berterimakasih? Kalau iya, bagus ... Kalau tidak? Malu ah sama monyet!


Yah, semoga kita semua masih ingat untuk menjadi manusia yang
berakal budi ya.. Masih menyadari bahwa kita masih mempunyai harga diri
untuk tidak pantang menyerah dalam bekerja.. Serta ingat untuk
berterimakasih atas segala sesuatu yang telah kita dapatkan.. Terutama
berterimakasih kepada Sang Pencipta kita.




Malu ah sama monyet!


Ditunggu ya masukan/komentarnya di :
http://www.pembelajar.com/wmview.php

[Bicara] FW: THE RIGHT APPROACH TO FIGHT CANCER

2008-11-18 Terurut Topik Erika


Regards,
 Erika
join www.otofriends.com | Community Gathering Place, start from Indonesia
  bisa chatting lewat web juga! Dijamin cepat, server Indonesia.. ratusan telah 
bergabung, mungkinkah ada kenalan kamu?















From: albert budiyono 
[mailto:albertnsb@ yahoo.com] 
Sent: Saturday, November 15, 2008 8:47 
AM
To: atik andriyani; denny aryo; sienny halim; Herri Kuswanto 
Komala; harry kurniawan; melyana; Fransiskus Cahya Nugraha; Leony Fransisca 
Ong; 
Leony Ong; Alex Santoso; stefanus soetikno; Edwin Surya; Yordan Sutanto; Meng 
Thian
Subject: THE RIGHT APPROACH TO FIGHT CANCER




  
  
THE RIGHT APPROACH TO FIGHT CANCER 


Dalam kondisi darah 
  dengan pH basa, sel kanker tak bisa bertumbuh, atau pun 
  berkembang.
                
  
Ada beberapa kasus yang terjadi dan sangat penting. Mohon baca dengan 
  sabar dan sampaikan kasus tersebut kepada orang lain. Jika Anda sudah 
  membaca, ulangi baca kembali, terutama menu berkaitan dengan makanan yang 
  ber pH asam dan ber pH basa. Bacalah beberapa kali supaya bisa mengingat 
  menu makanan tersebut. Sekali lagi mohon baca dengan penuh sabar. Ini 
  sangat bermanfaat untuk kesehatan Anda sendiri dan juga 
  keluarga.
                
  
30 tahun yang lalu, Pak Zhang berkerja di Departemen Penjualan Umum, 
  PT Taipei Brewery. Beliau telah mengikuti Ujian Seleksi untuk melanjutkan 
  sekolah di luar negeri, dan beliau lulus dengan nilai tertinggi. Kasihan, 
  sebelum beliau berangkat dilakukan pemeriksaan kesehatannya di rumah 
sakit 
  umum dan ditemukan tumor ganas di dalam paru-parunya, sebesar kepalan 
  tangan anak kecil. Dengan demikian, harapan melanjutkan pelajarannya di 
  luar negeri pupus. 
              
    
Pak Zhang merasa sangat kecewa. Dia menduga bahwa hasil 
  pemeriksaan itu mungkin bisa salah. Jadi dia lalu pergi ke rumah sakit 
  lain untuk memeriksakan kembali tetapi hasil pemeriksaan kali ini pun 
  positif juga. Maka Pak Zhang, yang masih muda, putus harapan setelah 
  dikonfirmasi bahwa dia benar-benar terkena penyakit kanker paru-paru. Dia 
  pun menelpon beberapa kali kepada Pak Wei, teman sekelasnya, yang 
bertugas 
  sebagai sekretaris Walikota Daerah Huangsun, Pemerintah Wilayah 
  Taidong.
                
  
Setelah mendengar berita sedih dari Pak Zhang, kemudian Pak Wei pun 
  langsung berangkat ke Taipei pada hari minggu menemuinya. Pak Zhang, 
  dengan putus harapan dan sangat pessimis, memberitahukan Pak Wei hal 
  penyakit yang buruk itu dengan panjang lebar, dan meminta temannya 
  membantu mengurus hal-hal pribadinya jika dia meninggal dunia. Pak Wei 
  lalu teringat teman baiknya, Dr. Lu, yang memimpin Rumah Sakit Maijie 
pada 
  tahun 1949-55. Beliau adalah seorang peneliti dan spesialis penyakit 
  kanker.
                
Dia 
  minta Pak Zhang menjumpai Dr. Lu untuk perobatan dengan segera. Pada 
  awalnya Pak Zhang tidak mau berkonsultasi dengan doctor lagi karena hasil 
  pemeriksaan baru akan menambah kesengsaraan untuknya. Tetapi kata Pak Wei 
  sudah buat janji dengan Dr. Lu. Jadi Pak Zhang pun merasa wajib menemui 
  Dr. Lu didampingi Pak Wei.
            
      
Waktu bertemu, Dr. Lu berkata,Pak Wei adalah teman baik 
  saya. Boleh dikatakan perkenalan ini merupakan satu pertemuan yang sangat 
  baik. Saya mau bertanya kenapa penyakit kanker adalah yang mematikan? 
Pak 
  Zhang dan Pak Wei tidak bisa menjawab.
        
          
Dr. Lu menjelaskan,  Sampai saat ini 
  cumah ada 2 cara digunakan untuk mengobati penyakit kanker. Yang pertama 
  harus menghilangkan bibit penyakit kanker. Yang kedua meningkatkan 
  kekebalan tubuh terhadap penyakit kanker. Nah, walaupun Cobalt 60 atau 
  obat-obatan lain digunakan, yang mengherankan sekali, sel kanker belum 
  bisa dimatikan, tetapi yang lebih dulu dimatikan adalah sel yang sehat. 
  Juga apa pun bahan gizi atau suplemen yang dimakan, sel kanker dengan 
  cepat mengabsorsi gizi atau suplemen tersebut sebelum sel sehat 
  mengabsorsinya. Ini mengakibatkan sel kanker berkembang cepat dalam 
tubuh. 
  Dengan demikian, boleh dikatakan kedua cara pengobatan ini akan gagal dan 
  menyebabkan kematian.
              
    
Dr. Lu meneruskan, Manusia adalah makhluk yang paling cerdas 
  dan telah sukses mengantar angkasawan ke bulan. Kenapa tidak ada seorang 
  pun yang bertanya kedua cara pengobatan penyakit kanker tersebut yang 
  gagal dan menyebabkan kematian dan tidak mengusahakan dengan cara 
  pengobatan yang ke3? Waktu saya buat penelitian klinis di Rumah Sakit 
  Majie, ada banyak kesempatan untuk saya berkerja sama dengan kolega yang 
  sering membantu saya. Pendapat saya dari hasil pemeriksaan tersebut bahwa 
  darah pasien kanker menujukkan 100% pHnya asam