Mas Andi,
Beberapa tahun yang lewat, jauh sebelum Cak Nur jatuh sakit dan kemudian meninggal dunia ... pada satu kesempatan buka puasa bersama di Univ Paramadina, dalam tausyiahnya menjelang buka puasa, Cak Nur menyinggung salah satu hakekat ibadah puasa yakni "melatih sikap disiplin" ... dan sikap disiplin secara kolektif dapat mencerminkan "kuliatas peradaban sebuah bangsa".. Lebih lanjut uraiannya memperlihatkan contoh2 dan praktek yang terjadi sehari-hari di kehidupan bangsa ..mulai yang terbesar sampai yang paling nyata dihadapi ialah "disiplin berlalu lintas" ..salah satu contoh yang paling mengkhawatirkan (katanya) ialah "kebiasaan melanggar rambu lalu lintas" ... Saya (begitu juga saya minta kepada anak2) untuk taat pada rambu/aturan lalu lintas.. selalu berusaha berhenti ketika lampu merah meski pada jalur yang lain tidak ada kendaraan melintas, alias kosong ... yang saya dapati sering klakson yang nyaring (tanda marah) atau tatap tidak suka dari pengedara lain yg pindah lajur untuk menerobos lampu lalu lintas yang menyala ..... dan diseberang jalan dengan santai polantas pun tidak bertindak ... Barangkali peradaban kita memang sedang berubah ... akibat krisis moral yang meruyak hampir semua segi kehidupan, sehingga orang tidak percaya lagi pada tatanan kehidupan, tidak yakin bahwa aturan yg menjanjikan ketertiban ... karena faktanya begitu "banyak korupsi", toh tidak pernah ada "koruptor"nya .... orang yang diduga kuat melanggar hukum malah sedang diusung menjadi pahlawan ! ... Jadi, sebelum peradaban ini kembali ke jaman jahiliyah, maka seperti anjuran Aa Gym marilah kita mulai "dari diri sendiri, dari keluarga sendiri" ... jika makin banyak pribadi dan keluarga yang berupaya untuk berbuat baik, berikhtiar menjaga agar "peradaban" tidak terjerembab.. Insya Allah akan terjadi perbaikan ..setidaknya "yang baik2 akan dipertemukan pada ruang dan waktu yang baik" ... Salam.Mulia., IBNU TAUFAN www.ppk.or.id, www.pnpm.org www.ibnutaufan.blogspot.com [EMAIL PROTECTED], [EMAIL PROTECTED] From: bicara@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of Andi Sug Sent: 15 Februari 2008 19:17 To: [EMAIL PROTECTED]; bicara@yahoogroups.com Subject: [Bicara] kenapa bisa gitu? Yth. Netters, Mengapa orang tanpa rasa bersalah/ sungkan bisa melanggar rambu lalu lintas di depan polisi, dan menimbulkan kemacetan? Tadi pagi saya mengantar anak sekolah, di jalan itu selalu macet/ antri karena dekat sekolah dan dekat persimpangan jalan. Beberapa polisi sudah berjaga2 di sepanjang jalan dekat sekolah tsb. Ada rambu dilarang berputar (U-turn). Tapi justru 3-4 sepedamotor melanggar dan berputar di sekitar rambu tsb, dan menimbulkan hambatan. Lalu 3 mobil berputar sekitar 30 m dekat rambu tsb. Di jalan itu sudah diberi tanda/ pembatas kerucut oranye utk memisah jalur. Polisi pun sedikit bingung, karena dia ada di pinggir jalan utk mencegah mobil2 yang berusaha parkir di bahu jalan (sudah diberi tanda Dilarang Parkir). Mengapa orang bisa melakukan itu, ya? Mohon tanggapan Bapak/ Ibu sekalian. Salam, Andi Sugiarto Semarang No virus found in this outgoing message. Checked by AVG Free Edition. Version: 7.5.516 / Virus Database: 269.20.4/1277 - Release Date: 13/02/2008 20:00 Andi S No virus found in this outgoing message. Checked by AVG Free Edition. Version: 7.5.516 / Virus Database: 269.20.4/1277 - Release Date: 13/02/2008 20:00 Andi S