Ini anti kebudayaan atau tradisi dari penduduk China dan dari mereka yg adalah 
keturunan dari negara China - bukan hanya diketemukan diIndonesia atau 
diAmerika  tetapi diketemukan juga di Korea , di Japan diantara penduduk mereka.
 
Ini dapat dimengerti oleh karena mereka percaya bahwa yg tidak dibaptis semua 
akan masuk keAcherat dan tidak dapat masuk kedalam surga sama sekali. Dogmatic 
thinking mereka ini berdasarkan penta soli yg umat protestant terima dan ambil 
dlm abad ke 15 sewaktu pemberontakan [protestan] terhadap gereja catholic
 
http://en.wikipedia.org/wiki/Five_solas
 
Menurut mereka buku injil itu adalah buku dari Tuhan dan apa yg ditulis 
didalamnya adalah kejadian yg benar. Jadi seperti juga mereka yg beragama islam 
untuk mereka ini adalah buku undang² penghidupan dan bukan buku filsafat 
penghidupan seperti yg diterima oleh aliran catholic, orthodox , syrica dsb.
 
Juga mereka percaya bahwa siapa yg tidak dibaptis akan memanggul dosa asal yg 
diturunkan oleh Adam dan Eva [dongeng kedua ini sewaktu makan buah appel. 
Mereka percaya bahwa hanya dipermandikan ini dosa dpt dicuci bersih --- ini 
sama dgn kepercayaan yg beragama islam siapa yg tidak disunat tidak akan masuk 
surga. Ini pendapat tidak dipercaya oleh yg catholic atau orthodox  - Manusia 
kalau berbuat dosa tetap akan dihukum walaupun sudah disunat atau dibaptis.
 
Mereka percaya bahwa Tuhan akan memilih hanya mereka yg beragama kristen atau 
kalau yg islam hanya yg islam utk masuk surga dan semua kafir masuk neraka - 
Jadi kalau menurut mereka Leluhur kita yg tidak pernah dibaptis semua akan 
masuk neraka -  Ini pendapat malah diperkeras oleh gereja Mormon yg didalam 
tradisi mereka semua leluhur mereka juga harus dibaptis meskipun sudah mati 
ribuan thn. 
 
Juga baptisan catholic atau orthodox dianggap baptisan palsu. Menurut bbp 
aliran mereka hanya mereka yg sudah dibaptis oleh roh kudus baru lah manjadi 
kesayangan Tuhan. Disini mereka percaya bahwa mereka yg kemasukan roh kudus 
sewaktu chotbah baru dibaptis yg komplit - Kalau menurut saya tidak berbeda dgn 
yg kesurupan sewaktu arak²an capgomeh atau ada upacara dikelenteng. - tidak ada 
bedanya sama sekali. Mereka jikalau di"baptis" oleh roh kudus juga sering ada 
yg kemasukan yg jahat yg mencaci maki etc - tetapi tetap ini adalah baik.
 
Untuk menarik umat mereka juga sering memutar balikkan keadaan dongeng atau 
legend dari China yg sebetulnya hanya merupakan 100% dongeng dan sebetulnya 
hanya mengajar filsafat penghidupan [tidak berbeda dgn tulisan buku injil] dan 
dijadikan ajaran kristen.
Mereka umpamanya dpt memutar balikkan Noah [nabi Nuh = islam] dgn Nuwa  atau 
dewi yg menutup kebocoran langit. Mereka mengajar bahwa Nuwa dan Noah [suaranya 
kan sama] adalah sama - Perbedaan kelamin mereka tidak dianggap penting.
 
Mereka juga percaya bahwa menghormati leluhur [ yg jaman sekarang dilakukan 
oleh umat catholic didalam cathedral mereka setiap thn baru imlek] adalah 
sembayang kepada setan dan dilarang. Mereka tidak dpt membedakan menghormati 
leluluhur bukan berdoa kepada leluhur tetapi jikalau kita sembayang kita 
merayakan kebanggaan para leluhur. Tradisi sembayang dgn samseng utk mereka 
adalah menyembah berhala dan memohon berhala keselamatan. Filsafat bahwa 
offspring yg menghormati keturunan dan leluhur mereka berarti menghormati diri 
kita sendiri dan membikin kita bangga - itu utk yg protestant adalah tabu dan 
tidak diketemukan didalam kamus mereka.
 
Tetapi kita sebagai sesama manusia kita harus mengerti keadaan ini dan kita 
jangan sekarang karena tahu mereka fanatik - tiba² harus kita isolasi. Sebagai 
saudara sekandung atau sebagai seorang orang tua kita tetap akan sayang anak 
kita atau saudara kita dan kita tetap mengampuni kesalahan mereka
 
Andreas

--- On Sat, 12/12/09, zho...@yahoo.com <zho...@yahoo.com> wrote:


From: zho...@yahoo.com <zho...@yahoo.com>
Subject: Re: [budaya_tionghua] Re:
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Date: Saturday, December 12, 2009, 6:38 PM








Satu pendeta bisa bebas ngomong di TV, dan tak ada reaksi negatif dari umat 
maupun organisasinya, sehingga bisa menjadi pengisi acara tetap, itu menandakan 
dia memang mempunyai pasar. 

Kalau tidak ingin mendengar protes orang luar, sebaiknya orang dalam menegur 
duluan! Selama ini umat kristen yg lain adem ayem kok. Mungkin ada yg berdalih 
aliran kristennya lain, tak bisa ikut campur, tapi coba kalau ada aliran yg 
mendistorsi ajaran kristen, pasti semua berkoar2 protes! 


Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT


From: "als" <a...@cbn.net.id> 
Date: Sun, 13 Dec 2009 07:49:41 +0700
To: <budaya_tionghua@yahoogroups.com>
Subject: RE: [budaya_tionghua] Re:

  



Jangan buru-buru setuju dulu Pak Samuel, apalagi sampai 200%.  Beberapa pemilis 
(spt saya, misalnya) membuka isi pesan berdasarkan minat pada Subyeknya. 
Daripada Subyeknya dikosongkan seperti contoh posting pak Djoko ini, saya 
secara pribadi memilih judul menarik sebelumnya, meskipun yang Anda 
permasalahkan mengenai “cacat” judul tsb benar juga adanya. J Mungkin Pak Djoko 
belum pernah mendengarkan cara Pendeta Kristen tertentu (tidak semuanya) 
memburuk-burukkan kebudayaan Tionghoa (terkadang menyetan-nyetankan) di forum 
umum atau di hadapan para penganut Kristen yang gampang percaya (tentu tidak 
semuanya) dan menyebarkan fitnah ini kepada teman-teman, saudara-saudara, dan 
ORANGTUAnya dengan nada kurang ajar. Kalau ada sebagian Tionghpa yang berang 
karena mendapatkan perlakuan ngawur demikian ya maklum sajalah kita. Coba kalau 
kebudayaan, tradisi, dan kepercayaan pak Djoko sendiri diiblis-ibliskan, apa 
perut pak Djoko tidak ikut eneg? Kalau soal
 sejarah animisme dsb sih silakan aja dibahas sampai tuntas, tapi lha mbok ya 
jangan lantas memfitnah aktifitas klenteng sebagai pengaruh setan, dsb. Lah 
wong sama-sama kepercayaan kok menjelek-jelekkan kepercayaan lainnya demi 
memperoleh tambahan para pengikut yang memang perpuluhannya lumayan sih 
(terutama dari golongan pedagang yang percaya). Para pendeta yang semacam ini 
(tidak semuanya loh) terkadang memakai segala cara untuk mencapai tujuannya. 
Padahal “berita baik” kalau disampaikan dengan cara-cara buruk demikian ya 
jadinya kabar buruk yang menghantui beberapa orangtua yang dianggap oleh anak 
kandungnya sendiri telah sesat, dipengaruhi setan, dan sebagainya, Cobalah kita 
renungkan hal ini secara jernih dan tidak memihak. J
 
als (yang tidak pernah dikurangajari anak-anaknya) J  
 




From: adiperdanasamuel@ yahoo.com [mailto:adiperdanas am...@yahoo. com] 
Sent: Sunday, December 13, 2009 5:42 AM
To: djoko santoso; budaya_tionghua@ yahoogroups. com
Subject: Re: [budaya_tionghua] Re:
 
  



Setuju pak 200%.
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT




From: djoko santoso <yodj...@yahoo. co.uk> 

Date: Sat, 12 Dec 2009 07:44:26 +0000 (GMT)

To: < budaya_tionghua@ yahoogroups. com >

Subject: [budaya_tionghua] Re:

 
  




Maaf saya beri komentar mengenai, masalah Agama, saya juga beragama Katholik, 
dulu saya pernah belajar mulai dari SR mengenai sejarah, Agama itu mula2 
manusia memeluk agama yang disebut animisme, lalu dinamisme, selanjutnya 
berkembang menjadi agama politheis, dan yang terahir monotheis, yang mengenal 
cuma 1 Allah yg disembah, tetapi jangan salah banyak umat yang masih bertahan 
dengan kepercayaannya masing2, dan jangan kita terbawa memperdebatkannya di 
milis ini, marilah kita saling menghormati, dan milis BT kita ini sebenarnya 
tidak mempersoalkan agama, tujuannya dapat saling mengenal diantara yg merasa 
dirinya tertarik, saling memberi dan mempelajari mengenai sejarah, budaya 
tionghua dan saling membagi informasi yang berguna, saling bantu untuk 
kehidupan kita semua, baik yang tinggal di Indonesia dan tinggal dimana saja 
dimuka bumi ini.  Maaf kalau pendapat saya salah, salam hangat yodjoko. maju 
terus BT 
 




Kirim email ke