Ini hanya tambahan pengetahuan:
 
Ini tahun lunar sebetulnya asal dari Sumeria atau dari jaman Babylonia kira 3000BC   Ada kemungkinan ini almanac juga berasal dari mesir purba - tetapi saya kurang tahu - katanya mereka sudah memakai  solar calender. Menurut sejarah almanac ini dibawa oleh mereka ketimur dgn penyebaran kebudayaan dan agama ketimur.
Almanac ini juga dipakai oleh orang Yahudi dan orang Hindu dan yg Hindu malah ada beberapa macem almanac lunar ini. Semua almanac ini memakai system bulan chabisat -  utk yg hindu saya  tidak begitu tahu, cara mereka menghitungnya [terlalu banyak macemnya dan utk setiap sect hindu dapat berlainan. Almanac ini biasanya sangat penting utk menentukan hari2 penting dalam pertanian - seperti hari padi harus disebar atau harus ditanam etc. Untuk yg almanac yahudi ini ada websitenya. Peraturannya kurang lebih sama dgn almanac KungTze.
 
http://www.jewishgen.org/InfoFiles/m_calint.htm
 
Meskipun almanac lunar ada bulan chabisat dan adjustment dgn alamanc solar - setiap 60 tahun antara tahun lunar dan solar pasti ada perbedaan beberapa hari - tetapi untuk keseluruhannya boleh dibilang sama.
 
Yang sampai sekarang saya belum tahu dgn pasti : kapan sebetulnya almanac lunar menurut Kungtze itu mulai  Kemungkinan sekali almanac lunar kita  ini bukan mulai pada emperor HuangTie tetapi jauh sebelumnya [ lihat beda almanac yahudi -yg tertua-dan kungtze berbeda beberapa ratus  thn.] Tidak mungkin waktu itu perhitungan sudah begitu supernya sehingga kita kira2 6000 kemudian masih dapat memakainya.
 
Sebagai tambahan gregorian calander seharusnya tahun barunya bersatu dgn lunar almanac tetapi mereka merubah bulan terachir mereka dari bulan februari ke bulan decembar [ bln sepuluh = october asal dari octa=8 / nov = nuevo=9 / dec=deca=10] Karena itu chabisat monthnya adalah februari.
 
Agama muslim juga memakai lunar calendar tetapi mereka tidak memakai bulan chabisat - karena itu kalian lihat sendiri almanac mereka ini tidak dapat dipakai untuk pertanian.
 
Andreas
 
 


Rinto Jiang <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
Tanya:
Kita mengenal istilah lun-gwee di dalam kalender Imlek. Apa sebenarnya lun-gwee ini? Mengapa harus ada lun-gwee? Mengapa lun-gwee kelihatan sepertinya tidak beraturan penentuannya?


Jawab:
Masalah lun-gwee telah beberapa kali dibahas di milis oleh Bung KH, Bung Chris dan lain2nya dalam pembahasan tentang kalender Tionghoa. Sekarang saya akan coba membahas masalah lun-gwee saja.

Lun-gwee dapat dikatakan adalah bulan kabisat dalam kalender Imlek. Di dalam kalender Gregorian (Masehi) kita kenal tahun kabisat, di mana setiap 4 tahun sekali ada 29 hari dalam bulan Februari. Di dalam kalender Imlek, kita kenal bulan kabisat, di mana ada 2 bulan yang sama dalam setahun, artinya 1 tahun Imlek tersebut mempunyai 13 bulan.

Mengapa harus ada lun-gwee?

Lun-gwee ini ada di dalam kalender Imlek karena kalender Imlek adalah kalender lunisolar, kalender yang mendasarkan perhitungannya atas pergerakan bulan dan matahari. Memperhitungkan matahari karena Tiongkok adalah negara agraris di mana pergantian musim sangat penting untuk memutuskan waktu mulai menanam dan memanen. Juga memutuskan tanaman apa saja yang cocok untuk ditanam untuk musim berbeda.

Namun, kalender lunar yang mendasarkan perhitungan atas gerakan bulan cuma punya 29.5 hari dalam 1 bulan atau 354 hari dalam setahun. Sedangkan pergerakan matahari adalah 365.25 hari dalam setahun. Sehingga ada beda 11.25 hari antara setahun kalender lunar dengan kalender matahari. Lun-gwee kemudian ditambahkan ke dalam tahun Imlek untuk sinkronisasi perhitungan atas pergerakan bulan dengan pergerakan matahari itu. Berdasarkan perhitungan, maka ada 7 bulan kabisat yang perlu ditambahkan dalam periode 19 tahun Imlek.

Ini penting dan juga merupakan jawaban atas pertanyaan mengapa tahun baru Imlek pasti jatuh pada musim semi, walaupun kalender Imlek kelihatan mendasarkan perhitungannya pada pergerakan bulan.

Bagaimana cara penetapan lun-gwee?

Penetapan lun-gwee tidak tentu, sekitar 2 atau 3 tahun sekali ditambahkan 1 bulan kabisat pada tahun Imlek tersebut. Misalnya tahun 2004, ada 2 bulan 2 (lun ji-gwee), tahun 2006 ada 2 bulan 7 (lun chit-gwee) dan tahun 2009 ada 2 bulan 5 (lun go-gwee).

Penentuan bulan apa yang akan menjadi bulan kabisat ini tidak tentu dan tidak beraturan, namun ada aturannya. Pada dasarnya kaitannya erat dengan periode matahari. Periode matahari adalah istilah lain dalam kalender Imlek, ada 24 periode matahari dalam setahun. 2 periode matahari yang terkenal misalnya Ceng-beng dan Tang-che. Ceng-beng ziarah ke makam selalu jatuh pada tanggal 4 atau 5 April setiap tahunnya, sedang Tang-che makan ronde tetap jatuh pada tanggal 21 atau 22 Desember setiap tahun.

Jarak antar periode matahari pada dasarnya adalah 15.75 hari, namun jumlah hari pada 1 bulan Imlek hanya 29.5 hari, sehingga berdasarkan perhitungan setiap 2 atau 3 tahun sekali akan ada 1 bulan yang tidak punya periode matahari genap atau sederhananya, ada bulan Imlek yang hanya punya 1 periode matahari. Bulan inilah yang harus di-kabisat-kan.

Bagaimana kalau saya lahir di lun-gwee?


Lahir di lun-gwee, misalnya lahir pada lun ji-gwee (kabisat bulan 2), maka tetap saja ulang tahun Imleknya adalah pada bulan 2 setiap tahunnya.

Kalau lun pek-gwee (kabisat bulan 8) misalnya, apakah berarti ada 2 kali perayaan festival musim gugur?

Pada dasarnya tidak begitu, festival musim gugur tanggal 15 bulan 8 hanya dirayakan pada bulan 8 asli, bulan 8 kabisat tidak usah dirayakan.

Apakah ada lun cia-gwee (kabisat bulan 1), supaya dapat merayakan 2 kali tahun baru Imlek dalam setahun?

Lun cia-gwee berdasarkan tradisi dari Dinasti Tang, karena dianggap tidak bagus dan mengacaukan pergantian musim maka biasanya akan dimundurkan ke bulan 2. Namun, sebenarnya berdasarkan perhitungan astronomis, bulan kabisat atas dasar periode matahari sangat jarang jatuh di bulan 11, 12 dan 1.

Kalender Tionghoa adalah kalender yang sangat rumit perhitungannya. Juga memudahkan karena ada sinkronisasi dengan kalender Masehi. Jadi, konversi tahun Tionghoa dalam catatan sejarah menjadi tahun Masehi relatif mudah. Lain dengan kalender Arab yang murni berdasarkan pergerakan bulan, tahun 1426 H tidak langsung dapat diartikan sebagai hijrah Nabi Muhammad adalah 1426 tahun yang lalu, melainkan harus dikalikan dengan 0.969 menjadi 1383 tahun sudah jarak sekarang dengan hijrah di masa tersebut. Atau 2005 - 622 = 1383 tahun.


Rinto Jiang


.: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

.: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :.

.: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.

.: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :.




SPONSORED LINKS
Indonesian languages Indonesian language learn Indonesian
Dari


YAHOO! GROUPS LINKS




Kirim email ke