Xuan Tong-xiong,
Terima kasih atas dukungan Laoxiong. Mudah-mudahan Yongky-heng masih
punya foto-foto yang belum diterbitkan dan tidak keberatan
memamerkannya di tahun mendatang. Dan mudah-mudahan pula dukungan
kita-kita ini akan bermanfaat bagi Pasar Imlek Kopi Semawis khususnya
serta
Ya, saya ingat waktu masih kecil, diajak eyang jalan jalan. Sebagai
anak anak, saya telah menyaksikan kehidupan budaya Tionghoa di pantai
utara, terutama didaerah asal leluhur kami, Demak, Blora, Tuban,
Kudus. Lasem. Dan tentu saja juga Semarang.
Benar, ke Tionghoa-an saudara saudara kita
Widya-Tjie,
Terima kasih atas informasinya. Memang sulit sekali menyadarkan
masyarakat akan budaya ke-pacinan-an khas Semarang, bukan Hong Kong,
bukan Taiwan, sebab memang masih sangat sedikit yang sadar akan hal
itu. Mungkin masih perlu waktu yang lebih panjang ... Bukan tahun
ini, tapi
Akhmad Bukhari Saleh [EMAIL PROTECTED]:
- Original Message -
From: Widya Wijayanti
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Sent: Monday, 28 February, 2005 18:33
Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Peranakan
berita bagusnya, stand cersil
mendapatkan sambutan meriah
Tidak salah menikah Tionghoa dan non-Tionghoa.
Kedua pihak adalah sama2 manusia. Yang penting kedua pihak cocok. Yang
menikah toh pengantinnya, dua insan.
Keluarga bermaksud baik dng mengatakan lebih baik jangan. Sebab
perbedaan yang timbul sangatlah besar. Tionghoa dan non-Tionghoa,