XT:
PS: saya memiliki kawan yang kebetulan bermarga sama dengan Kwa heng dan merupakan buyut dari kepala Kong Kwan Semarang.Apakah anda masih kerabatnya ?Juga sedikit tanya , apakah marga Kwa dengan Kwee sama yaitu marga Guo?
KH:
Marga Kua (Kwa) dalam bhs. Mandarinnya adalah Ke 柯
Marga Kue
entah betul apa
tidak.
ZFy
- Original Message -From:
"perfect_harmony2000" [EMAIL PROTECTED]To: budaya_tionghua@yahoogroups.comSent: Thursday, February 24, 2005 1:38 PMSubject:
[budaya_tionghua] Re: Unsur bhs Tionghoa dlm bhs
Indonesia-DK Kwa heng
, Saya pernah bertemu
disebabkan oleh latar belakang kelahirannya entah
betul apa tidak.
ZFy
- Original Message -
From: perfect_harmony2000 [EMAIL PROTECTED]
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Sent: Thursday, February 24, 2005 1:38 PM
Subject: [budaya_tionghua] Re: Unsur bhs Tionghoa dlm
Xuan Tong-xiong,
Memang betul Remy Sylado itu tukang plintir, selain Ca Bau Kan yang
pernah saya tulis kritiknya, coba baca juga Siau Ling, yang pernah
dipentaskan di TIM, yang mengatakan suling (bhs Ind) berasal dari
siau-ling (bhs TH)! Kan gila!!! Tapi ternyata banyak orang percaya
isapan
Zhou xiong ,
saya sungguh terkejut sekali mendengar cerita ini.
Mungkin Zhou xiong bisa memberitahu saya judul operanya.
Terimakasih.
hormat saya ,
Xuan Tong
--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, Skalaras [EMAIL PROTECTED]
wrote:
Remy Silado? hati2 terhadap mahluk yang satu ini, dia
Mang Ucup anu bageur,
Alo juga pernah mendengar dongeng lain, juga dari penulis yang sama
(23 761 alias Remy Sylado alias Japie Tambajong), yang bahkan sudah
dibukukan, judulnya Alo lupa (kalau tidak salah ingat, 9 dari 10 Kata
Indonesia adalah Asing?). Menurut dongeng itu, cenah, kata Sunda
Kwa heng ,
Saya pernah bertemu dengan seorang yang paham sejarah Semarang dan
Sampo Taijin mentertawakan buku Remy Sylado mengenai Sampo Taijin.
Belum lagi Remy Sylado pernah memelintiri tulisan aksara Tionghoa
demi kepentingan siar agama.
hormat saya ,
Xuan Tong
PS: saya memiliki
Selamat ketemu lagi pak David. saya janji,akan upayakan lebih lagi
untuk dapat ketemu, kalau lagi mudik, ya Pak? Padahal rumah kita
berdekatan. Ya namanya belum kharmanya untuk ketemu darat ya Pak?
Terutama Anda adalah salah satu guru saya disini, disamping sahabat
sahabat lain.
Dari
DK:
Apa iya namanya Kerawan-an, bukanya Karawang?
MU:
Yth sdr David yg baik
Informasi itulah yg mang Ucup dapatkan dari beberapa situs antara lain
Dari situs sejarahnya Mesjid Agung Karawang yg mungkin ini bisa jauh lebih
dipercaya, sebab tidak mungkin mereka mau menulis sejarah yg salah
Rupanya MU memakai jurus kungfu pendeta mabuk dari gua hantu?
Ha ha ha just joking lhoo. Abis mbingungken orang, mana yang
sejarah mana yang dongengan, Mang!
Salam dalam tuak
Danardono
--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, Mang_Ucup [EMAIL PROTECTED]
wrote:
DK:
Apa iya namanya
DK:Apa iya namanya Kerawan-an, bukanya Karawang?MU:Yth sdr David yg baikInformasi itulah yg mang Ucup dapatkan dari beberapa situs antara lain Dari situs sejarahnya Mesjid Agung Karawang yg mungkin ini bisa jauh lebih dipercaya, sebab tidak mungkin mereka mau menulis sejarah yg salah apalagi
Sebagai manusia yang berpuluh tahun bermukim dan bergaul dengan
bangsa kulit putih, maka saya menunjang uraian anda mengenai
lafal r.
Dalam bahasa bahasa Eropa utara, seperti Inggris, Swedia, Belanda
dan Jerman, r dibunyikan dengan gesekan langit langit, tanpa
menggunakan lidah. Misalnya
Mang Ucup anu bageur,
--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, Mang_Ucup [EMAIL PROTECTED]
wrote
MU:
Sebelumnya laksama Cheng Ho mendarat di Cirebon (Muara Jati) di th
1415 M, dgn didampingi antara lain oleh Ma Huan seorang Muslim
Tionghoa, mereka singgah dahulu di Kerawang, yg pada saat itu
13 matches
Mail list logo