Aduh bu Martha sy bacanya ketawa,krn senang,sy ini dr keuarga tradisional,trus 
sy kristen dr anak pertama sy umur 2bln sy udah mau cerai tp ngak berani,sy blm 
lg posting tentang penyiksaan mental yg diakukannya,sama anak2nya,tp untungnya 
anak2nya udah bilang 'sorry" sih.
   
  Beliau masih hidup tunjangan tetap berjalan setiap bln,abis ngekoko,dan 
judi,kaau ngak dimodalin gimana,dia mah umur 15 th udah jd istri ke-2,istri 
pertama aja di cina takut sama dia yg notabene masih anak kecil9ini menurut 
ceritanya sendiri),2 th au sy dikatain otak babi gara2 sy bisa liburan 
keamrik,sy ngajak dia,tp suami(anaknya sendiri0 yg keberatan krn mamanya manja 
banget.
   
  Sewaktu baru menikah aja kita tidur bareng sama dia,padahal sy ada 3 kamar 
lho.
   
  Ini mah penderitaan kecil bu Martha bm lg yg lain2.
   
  Pribadi seperti bu Martha yg sy butuhkan, iya sy lagi faling in love sm 
seseorg yg jauh sangat bermutu,tp sy ngak berani memulai affair,krn udah 
terpatri dlm pikiran sy kawin 1 x seumur hidup,tp sy suka bertanya2 sama 
Tuhan,ini benar ngak pikiran saya,masak sy harus trus2an menderita.
   
  I love you bu Martha
   
  Salam
  MC

marthajan04 <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
          Melanie, saya ikut marah baca tentang mertua kamu itu. masih idup 
enggak dia? kalo masih idup dan udah tua, jangan mau pelihara dia. 
judesin saja, kalo perlu hina lagi dianya. cukup dengan kata2 saja. 
tapi kamu harus sudah siap kalo suami kamu marah dan cerein kamu. 
uang sudah harus ada ditangan untuk hidup kamu tanpa dia. setidaknya 
buat modal nyari duit. kalo perlu sudah siap juga dengan ban serep 
pengganti dia hehehe..... yang lebih ganteng dan lebih baik hati dan 
sudah yatim piatu pula.

--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, melani chia <[EMAIL PROTECTED]> 
wrote:
>
> Setuju sama bu Martha,sy sendiri mereakan penderitaan yg 
diciptakan ibu mertua tio ciu,sebenarnya tradisi itu mah dibuat2 
ngak usah dipercaya,yg penting ada niat baik dan kawin dari hati 
ingin membentuk rumah tangga.
> 
> Sy masih ingat,yg nentuin pihak ibu mertua,yg bikin aturan dia 
juga,yg ngak enak dia biang begitni kalau anak perempuan udah kawin 
udah miik org jd maksudnya kalau mau ditorture pihak keuarga tdk 
boleh marah,konyol tau,diemah lha anak perempuannya dijahatin 
mertunya dia ikut maki2.
> 
> Dasar budaya begoooooooooooooooooooo,yg jelas org punya niat 
jahat baru bikin byk aturan,duit lamaran cuma berapa ratus dolar 
aja,udah mau nyiksa gw.
> 
> Nah dimilis ini ya kaau mau kawin,kawin aja,yg kuno ngak usah 
dibawa2 udah basi.
> Supaya ngak byk yg berduka lara kayak saya.
> 
> 
> 
> 
> marthajan04 <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> Duh saya kok sebel sih sama tradisi lamar2an budaya 
apapun juga. 
> Semua kebudayaan kuno /tradisi soal pernikahan itu semuanya 
> merendahkan pihak wanita, se-olah2 wanita itu dibeli. Memberikan 
> lamaran dari pihak laki2 kepada pihak perempuan sampai ada istilah 
> ganti uang susu, menurut saya benar2 menghina keluarga wanita. 
> Anaknya mau diambil, jerih payah ibunya membesarkan anaknya hanya 
> dihargai berapa juta rupiah saja.
> Seharusnya setelah itu dilakukan, memang keluarga pihak wanita 
tidak 
> punya hak lagi terhadap anak gadisnya, sebab segala jerih payah 
> orang tuanya sudah ditebus pihak laki2.
> Makanya jaman dulu kala, menantu perempuan itu suka disiksa sama 
> keluarga suaminya, dijadikan pembantu keluarga itu dsb. dan 
keluarga 
> pihak perempuan harus rela karena begitulah tradisinya dan juga 
> karena sudah dijual dengan cara memberikan lamaran2 itu.
> 
> Jaman sekarang mah enggak usah lagi diteruskan budaya menjual anak 
> perempuan itu. Jadikan saja kenang2an bahwa jaman dulu anak 
> perempuan dijual orangtuanya kepada pihak suami.
> 
> Bukan hanya pada budaya tionghoa saja tapi juga pada semua tradisi 
> nikah dalam budaya apapun juga. Misal : budaya jawa yang 
> mengharuskan perempuan bersimpuh didepan suaminya dengan mencuci 
> kakinya yang kotor kena telor yang sengaja diinjak.
> Itu kan melukiskan bahwa wanita itu harus jadi babu suaminya.
> 
> Sebetulnya saya juga ingin kasih contoh budaya2 lainnya yang 
> semuanya merendahkan wanita tapi berhubung saya juga kurang banyak 
> pengetahuan tentang itu, jadi hanya ini saja yang saya jadikan 
> contoh.
> Tapi saya yakin, semua tradisi kuno tentang pernikahan itu 
> merendahkan perempuan sebagai istri.
> Sudah selayaknya kita sebagai orang tua menolak anak kita dijual 
> bukannya malah kesempatan minta ini itu. Percayalah anak wanita 
anda 
> bukannya dihargai malah dihina.
> 
> MJ
> 
> --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "Lim Wiss" <lim.wiss@> 
> wrote:
> >
> > Memang ada baiknya kalian bicarakan dengan masing-masing orang 
tua.
> > Keinginan setiap orang tua berbeda saat menerima barang lamaran.
> > 
> > Tanyakan pula hari & jam buat acara lamaran pada pihak keluarga 
> wanita.
> > Jika tidak sesuai, bisa membuat keluarga wanita jadi 
berprasangka 
> buruk pada
> > keluarga pria.
> > 
> > -Lim Wiss-
> > 
> > _____ 
> > 
> > From: budaya_tionghua@yahoogroups.com
> > [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of Rinto Jiang
> > Sent: Thursday, June 22, 2006 8:38 PM
> > To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
> > Subject: Re: [budaya_tionghua] tatacara lamaran hakka dan hokkian
> > 
> > 
> > 
> > Phanbienton menulis:
> > 
> > Para suheng yang terhormat,
> > mohon penderahan mengenai:
> > 1) tradisi/cara melamar anak gadis ornag Hakka. Apa
> > saja yang harus dibawa? seingat saya ada 9 macam
> > dengan isi masing2 12 biji lalu diserahkan ke orangtua
> > gadis itu dan kemudian dikembalikan ke ornagtua pihak
> > lelaki separuh. Apa makna masing2 jenis barang?
> > misalnya ada kucai, jeruk, apel, putaochiu, satru?,
> > dsb...
> > 2) tradisi untuk melamar anak gadis orang hokkien?
> > to xie.
> > 
> > Rinto Jiang:
> > 
> > Pertama, tidak ada tradisi baku mengenai ini. Walau secara garis 
> besar 
> > pada dasarnya ada kesamaan di antara sesama Hokkian atau Hakka, 
> namun 
> > ini masihpun lebih banyak perbedaannya. Yang paling penting 
adalah 
> 2 
> > keluarga harus menyamakan dulu persepsi dan pendapat di antara 
> mereka. 
> > Itu gunanya mak comblang dalam tradisi pernikahan Tionghoa.
> > 
> > Biasanya, tidak boleh ada jumlah ganjil dalam simbol tradisi 
> pernikahan. 
> > Hadiah cuma diberikan sewaktu melamar, sewaktu melamar itulah, 
mak 
> > comblang ada sebagai protokol. Tentunya zaman sekarang tak 
seperti 
> dulu, 
> > banyak keluarga anak muda yang telah saling kenal sewaktu mereka 
> > berpacaran, sehingga boleh saja dimusyawarahkan bersama. Namun, 
> tentu 
> > saja masih tetap ada kesungkanan, makanya, mak comblang mungkin 
> dapat 
> > mengatasi masalah di antara 2 keluarga tadi. Misalnya, terkadang 
> sulit 
> > bagi pihak perempuan untuk membuka mulut mengenai bagaimana 
> resepsi 
> > dilaksanakan, tamu yang diundang dan lain2. Mak comblang dapat 
> menjadi 
> > penyalur suara yang baik dalam masalah seperti ini.
> > 
> > Hadiah2 yang harus diantarkan sewaktu melamar, lebih baik 
langsung 
> > ditanyakan kepada orang tua di keluarga kita atau di pihak 
mereka. 
> Bila 
> > kesepakatan dicapai, tidak akan ada salah paham terjadi 
kemudian. 
> Ini 
> > penting, karena yang menurut kita baik, belum tentu baik menurut 
> mereka. 
> > Tidak terikat harus buah2an misalnya, karena itu hanya simbol.
> > 
> > Selain hadiah, ada pula bingkisan angpao. Biasanya, di kalangan 
> Hokkian 
> > ada 2 macam, mahar besar dan mahar kecil. Mahar kecil merupakan 
> ucapan 
> > terima kasih kepada orang tua pihak perempuan jasa mereka telah 
> > membesarkan sang calon istri. Mahar kecil ini akan diterima oleh 
> orang 
> > tua pihak perempuan. Sedangkan mahar besar adalah cara keluarga 
> pihak 
> > perempuan memberikan muka kepada keluarga laki2, biasanya akan 
> > dikembalikan langsung atau setelah resepsi usai.
> > 
> > Ini cuma lamaran, terkadang hari lamaran ini juga sekaligus hari 
> > tunangan. Bila demikian, maka mas kawin berupa cincin atau 
> perhiasan 
> > lainnya harus disiapkan pada hari tersebut.
> > 
> > Begini dulu singkatnya, karena belum menikah jadi kurang jelas 
> detilnya.
> > 
> > Rinto Jiang
> > 
> > 
> > 
> > 
> > 
> > <http://promos.hotbar.com/promos/promodll.dll?
> RunPromo&El=&SG=&RAND=18941&pa
> > rtner=hbtools> Upgrade Your Email - Click here! 
> > 
> > 
> > 
> > [Non-text portions of this message have been removed]
> >
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> ---------------------------------
> Try the all-new Yahoo! Mail . "The New Version is radically 
easier to use" – The Wall Street Journal
> 
> [Non-text portions of this message have been removed]
>



         

                
---------------------------------
 Inbox full of spam? Get leading spam protection and 1GB storage with All New 
Yahoo! Mail.

[Non-text portions of this message have been removed]





------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
See what's inside the new Yahoo! Groups email.
http://us.click.yahoo.com/2pRQfA/bOaOAA/yQLSAA/BRUplB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

.: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

.: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :.

.: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.

.: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :. 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


Kirim email ke