Re: [budaya_tionghua] Re: Perkawinan campur: Beda Agama/Etnis Yes! Fanatik No!

2005-10-18 Terurut Topik ChanCT





Iya, negara stupid, orang-orangnya jangan 
ikut-ikutan stupid sekalian, celaka dong! Bagaimana, ya. Namanya juga cinta 
itu buta. Didalam pergaulan sehari-hari, cinta itu jatuh dari mata saling 
pandang, dan ketika itu tidak terasa beda agama yang mengganjel. Makin ditolak 
setelah tahu beda agama, cinta itu mendesak makin menjadi-jadi. Begimana, sih. 
Akhirnya kedua belah pihak muda-mudi kewalahan untuk berlawan, menyerah 
meneruskan cintanya tumbuh makin mesrah. Heheheee,  Lalu, tentu harus ada 
pemecahannya. Disana ditentang, disini dilarang untuk kawin secarah sah menurut 
hukum agama. Pusing!
 
Itulah yang didiskusikan beberapa hari ini 
dengan meriah. Mudah-mudahan bagi muda-mudi yang bersangkutan tidak 
menjadi judeg dan mendapatkan pencerahan setelah membaca begitu banyak 
pendapat. Kesimpulan terakhir berada sepenuhnya ditangan kalian berdua. Ambillah 
keputusan setelah dipikirkan kembali seribu-kali. Kebulatan hati kalian 
berdua, bertekad memelihara pertumbuhan cinta yang wajar dan sehat itu 
sebaik-baiknya setelah hidup berkeluarga adalah hal yang paling utama. 
Harus bisa saling memberi toleransi, tetap memberikan kasih-sayang, saling 
menghormati dan menghargai satu sama lain dengan memberi kepercayaan penuh, 
tidak saling ngotot mempertahankan kebenaran sendiri, tidak saling 
curiga-mencurigai dan tidak saling menghina satu sama lain, maka percintaan 
kalian bisa terus terpupuk dan tumbuh lebih baik dan lebih baik lagi. 
Berbahagialah hidup berkeluarga sekalipun beda ras, beda etnis dan beda agama. 
Mudah-mudahan demikian.
 
Salam,
ChanCT

  - Original Message - 
  From: 
  olipbas 
  To: budaya_tionghua@yahoogroups.com 
  
  Sent: Tuesday, October 18, 2005 1:33 
  PM
  Subject: [budaya_tionghua] Re: Perkawinan 
  campur: Beda Agama/Etnis Yes! Fanatik No!
  Gw bingung, cewek/cowok yang seagama segitu banyak, ngapain sih 
  pusing2  cari yg beda agama?, udah tau negara ini negara stupid, 
  ngapain bikin susah diri sendiri?Saran gw, untuk yg udah terlanjur 
  kecantol sama yg beda agama, ya go ahead, cari jalan aja utk bisa nikah, 
  tapi utk yg belum ngebet mau kawin, mendingan cari yg seagama 
  ajalah.--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, 
  "Lim Wiss" <[EMAIL PROTECTED]...> 
  wrote:>> Jadi ikutan nimbrung juga :)> Sekedar 
  berbagi pengalaman aja > > Saya pernah pacaran 6 th dengan 
  cowok Kristen, fanatiknya bukan main.> Setiap pagi jam 6 saya 
  dibangunkan ikut kebaktian dari jam 7 pagi sampai jam> 12 siang di 
  2 gereja. Hari kamis & Jumat saya dijemput dari tmp kerja> 
  langsung ke gereja.> > Saya tidak tahan dengan sikap fanatiknya, 
  akhirnya kami bubar.> > Lucunya setelah ia menikah dengan 
  seagama. Ia jarang ke gereja, hanya> seminggu sekali. Mungkin ia 
  menganggap tidak baik terlalu fanatik :)> > -Lim Wiss-> 
  > -Original Message-> From: budaya_tionghua@yahoogroups.com> 
  [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of Stevan Raharjo> 
  Sent: Saturday, October 15, 2005 11:44 AM> To: budaya_tionghua@yahoogroups.com> 
  Subject: [budaya_tionghua] Re: Perkawinan campur: Beda Agama/Etnis 
  Yes!> Fanatik No!> > Yan Widjaja wrote:> > 
  Sebaliknya banyak pasangan suami-istri yang seagama tapi usia> 
  perkawinannya tidak lama sudah bubar alias bercerai (kecuali bagi 
  mereka> yang beragama Katolik karena memang tak mengenal kata 
  perceraian kecuali> terpaksa `diceraikan' oleh Tuhan alias salah 
  satu meninggal lebih dahulu!).> > Nio Tek Ceng :> 
  teorinya emang gt, tp jg ada yg cerai tuh.> > > Yan 
  Widjaja wrote:> > Memang kalau Pemerintah Republik Indonesia 
  mempersulit pernikahan> beda agama cara paling gampang ya nikah saja di 
  luar negeri, Singapura,> Australia, Kanada, bahkan di kota Las 
  Vegas, Amerika Serikat, ada praktek> resmi pernikahan yang nyaris 
  buka 24 jam setiap hari tanpa prosedur> macam-macam pokoknya keduanya 
  menyatakan suka sama suka! > > Nio Tek Ceng :> Pernikahan 
  adalah bersatunya 2 keluarga, bukan hanya bersatunya 2 manusia.> 
  Itu yg patut dipikirkan.> > > Yan Widjaja wrote: > 
  > Masih banyak lagi contoh kasus suami-istri beda agama, beda > 
  etnis,  tidak menjadi persoalan sebenarnya, asalkan TIDAK fanatik! 
  > Problema bagi Fong justru pada masalah ini, karena pernikahan bukan 
  > cuma masalah seorang pria dan wanita tapi juga menyangkut keluarga 
  > besar mereka. Apakah Fong bisa diterima di keluarganya, sebaliknya 
  > apakah keluargamu juga bersedia menerimanya? Janganlah menjadi 
  > penyesalan berkepanjangan tak habis-habisnya di belakang hari> 
  > Nio Tek Ceng :> Saya setuju, tapi yang nggak fanatik harus 
  dua2nya donk. Kalau salah > satu fanatik, yang satu pasti merasa 
  tertekan.> > > > > > > .: 
  Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.> > .: 
  Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org 
  :.> > .: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua 
  :.> > .: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED]... :. > Yahoo! 
  Groups 
  Link

RE: [budaya_tionghua] RE : Perkawinan campur: Beda Agama/Etnis Yes! Fanatik No!

2005-10-17 Terurut Topik ulysee
Jangankan yang beda Islam -Kristen, teman saya yang beda tipis
Katolik-Protestan aja pernah bingung tarik-tarikan. Sampai seorang kawan
yang muslim ikut bingung, "apa bedanya, khan sama-sama Kristen?"
hehehehehh.

Satu hal yang jadi ironi dan selalu saya ingat adalah soal Titi DJ dan
Indra Lesmana, (dulu bubar katanya lantaran beda agama, tapi terus
masing masing nikah dengan yang beda agama juga dan pindah agama
sekalian dan ujung ujungnya dua duanya bubar pulak, duh selebritis). 

Jadi saya beranggapan masalah agama mustinya ngga ada kalau kita udah
sreg sama orangnya.

However seorang kerabat saya lantaran dua pihak sama ngotot pengen
menjalankan secara agama masing-masing, bisa kok 2 kali. Sekali
pemberkatan di gereja katolik, besoknya akad nikah di masjid. Gak
masyallah tuh. Tapi saya nggak tahu catatan sipilnya apa dua kali juga
ya? 

Pendidikan agama anak, ajarin aja dua-duanya (atau lima sekalian, hehe),
biarlah pada waktu anak dewasa dan telah mampu bertanggungjawab, dia
boleh pilih sendiri mana yang lebih sreg sama nuraninya. Sama kayak
ngajarin anak dwi bahasa, khan enggak jelek toh?

 

-Original Message-
From: jamal_clark_kent [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Sunday, October 16, 2005 5:32 PM
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Subject: [budaya_tionghua] RE : Perkawinan campur: Beda Agama/Etnis Yes!
Fanatik No!

Ya, memang sudah saatnya kita membuang jauh-jauh pikiran kalau kita 
harus menikah segama, atau seetnis.

Saya pernah membaca kasus serupa di milis agama, dia (Wanita) 
tempaknya sangat bingung mempetanyakan problemanya tentang nikah 
beda agama. Masalah utamanya, dia ingin pasangannya menikah dengan 
tata cara agamanya (Kristen), sedangkan pasangannya juga ingin 
mereka menikah dengan tata cara agama pasangannya (Islam). Tampaknya 
mereka tidak dapat memecahkan problema mereka ini.

Saya dengan tegas, memberikan nasehat, bahwa sebenarnya yang 
dipertannyakan itu adalah hal sepele. Hanya saja mereka masih 
terlalu egois, sehingga tidak ada yang mau mengalah. Kalau saja 
masalah sepele ini mereka tidak dapat pecahkan, bagaimana bisa hidup 
berdampingan seumur hidup, menghadapi problema-problema kehidupan 
yang sering dialami pasangan beda agama? Bagaimana mementukan 
pendidikan agama anak-anak mereka?  bagaimana jika suatu saat salah 
satu dari mereka harus hadir di tempat ibadah pasangannya? dll...

Karena itu saya sarankan agar mereka berpisah saja !!





 Yahoo! Groups Sponsor ~--> 
Give at-risk students the materials they need to succeed at DonorsChoose.org!
http://us.click.yahoo.com/Ryu7JD/LpQLAA/E2hLAA/BRUplB/TM
~-> 

.: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

.: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :.

.: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.

.: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :. 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 






RE: [budaya_tionghua] Re: Perkawinan campur: Beda Agama/Etnis Yes! Fanatik No!

2005-10-16 Terurut Topik Lim Wiss
Jadi ikutan nimbrung juga :)
Sekedar berbagi pengalaman aja 

Saya pernah pacaran 6 th dengan cowok Kristen, fanatiknya bukan main.
Setiap pagi jam 6 saya dibangunkan ikut kebaktian dari jam 7 pagi sampai jam
12 siang di 2 gereja. Hari kamis & Jumat saya dijemput dari tmp kerja
langsung ke gereja.

Saya tidak tahan dengan sikap fanatiknya, akhirnya kami bubar.

Lucunya setelah ia menikah dengan seagama. Ia jarang ke gereja, hanya
seminggu sekali. Mungkin ia menganggap tidak baik terlalu fanatik :)

-Lim Wiss-

-Original Message-
From: budaya_tionghua@yahoogroups.com
[mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of Stevan Raharjo
Sent: Saturday, October 15, 2005 11:44 AM
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Subject: [budaya_tionghua] Re: Perkawinan campur: Beda Agama/Etnis Yes!
Fanatik No!

Yan Widjaja wrote:
> Sebaliknya banyak pasangan suami-istri yang seagama tapi usia
perkawinannya tidak lama sudah bubar alias bercerai (kecuali bagi mereka
yang beragama Katolik karena memang tak mengenal kata perceraian kecuali
terpaksa `diceraikan' oleh Tuhan alias salah satu meninggal lebih dahulu!).

Nio Tek Ceng :
teorinya emang gt, tp jg ada yg cerai tuh.


Yan Widjaja wrote:
> Memang kalau Pemerintah Republik Indonesia mempersulit pernikahan
beda agama cara paling gampang ya nikah saja di luar negeri, Singapura,
Australia, Kanada, bahkan di kota Las Vegas, Amerika Serikat, ada praktek
resmi pernikahan yang nyaris buka 24 jam setiap hari tanpa prosedur
macam-macam pokoknya keduanya menyatakan suka sama suka! 

Nio Tek Ceng :
Pernikahan adalah bersatunya 2 keluarga, bukan hanya bersatunya 2 manusia.
Itu yg patut dipikirkan.


Yan Widjaja wrote: 
> Masih banyak lagi contoh kasus suami-istri beda agama, beda 
etnis,  tidak menjadi persoalan sebenarnya, asalkan TIDAK fanatik! 
Problema bagi Fong justru pada masalah ini, karena pernikahan bukan 
cuma masalah seorang pria dan wanita tapi juga menyangkut keluarga 
besar mereka. Apakah Fong bisa diterima di keluarganya, sebaliknya 
apakah keluargamu juga bersedia menerimanya? Janganlah menjadi 
penyesalan berkepanjangan tak habis-habisnya di belakang hari

Nio Tek Ceng :
Saya setuju, tapi yang nggak fanatik harus dua2nya donk. Kalau salah 
satu fanatik, yang satu pasti merasa tertekan.






.: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

.: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :.

.: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.

.: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :. 
Yahoo! Groups Links



 






 Yahoo! Groups Sponsor ~--> 
Help Sudanese refugees rebuild their lives through GlobalGiving.
http://us.click.yahoo.com/V8WM1C/EbOLAA/E2hLAA/BRUplB/TM
~-> 

.: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

.: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :.

.: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.

.: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :. 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/